Penanganan Eklampsia

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 74

DETTY S NURDIATI

DIV. MATERNAL FETAL MEDICINE


BAG/SMF OBSTETRI & GINEKOLOGI
FK UGM/RSUP DR. SARDJITO
YOGYAKARTA

Skrining.
Deteksi Dini dan
Penanganan
Preeklampsia
dan Eklampsia
Berbasis Bukti Terkini
http://image.slidesharecdn.com/ppt1-130912021648-phpapp02/95/concept-of-disease-and-five-level-prevention-10-638.jpg?cb=1414277281
PREGNANCY-RELATED HYPERTENSIVE DISORDERS

Preeclampsia
▪ The new onset of hypertension and either proteinuria or end-organ dysfunction
after 20 weeks of gestation in a previously normotensive woman. Severe
hypertension and signs/symptoms of end-organ injury are considered the
severe spectrum of the disease
▪ ACOG 2013
▪ Removed proteinuria as an essential criterion for diagnosis of preeclampsia with severe
features.
▪ Removed massive proteinuria (5 grams/24hours) and fetal growth restriction as possible
features of severe disease because massive proteinuria has a poor correlation with outcome
and fetal growth restriction is managed similarly whether or not preeclampsia is diagnosed .
▪ Oliguria was also removed as a characteristic of severe disease.
PREGNANCY-RELATED HYPERTENSIVE DISORDERS

Eclampsia
▪ Eclampsia refers to the development of grand mal seizures in a woman with
preeclampsia, in the absence of other neurologic conditions that could account
for the seizure.

HELLP Syndrome
▪ Hemolysis, Elevated Liver enzymes, Low Platelets probably represents a severe
form of preeclampsia, but this relationship remains controversial; HELLP may
be an independent disorder.
▪ As many as 15-20% of affected patients do not have concurrent hypertension
or proteinuria, leading some experts to believe that HELLP syndrome is a
separate disorder from preeclampsia.
PREGNANCY-RELATED HYPERTENSIVE DISORDERS

Preeclampsia superimposed upon chronic/preexistinghypertension


▪ Superimposed preeclampsia is defined by the new onset of either
proteinuria or end-organ dysfunction after 20 weeks of gestation in a
woman with chronic/preexisting hypertension.
▪ For women with chronic/preexisting hypertension who have proteinuria
prior to or in early pregnancy, superimposed preeclampsia is defined by
worsening or resistant hypertension (especially acutely) in the last half of
pregnancy or development of signs/symptoms of the severe spectrum of
the disease.
PREGNANCY-RELATED HYPERTENSIVE DISORDERS

Chronic/Preexisting Hypertension
▪ Defined as systolic pressure ≥140 mmHg and/ordiastolic pressure ≥90 mmHg
that antedates pregnancy or is present before the 20th week of pregnancy (on at
least two occasions) or persists longer than 12 weeks postpartum.
▪ It can be primary (primary hypertension, formerly called "essential
hypertension") or secondary to a variety of medical disorders.
PREGNANCY-RELATED HYPERTENSIVE DISORDERS

Gestational hypertension

▪ Hypertension without proteinuria or other signs/symptoms of preeclampsia that


develops after 20 weeks of gestation.
▪ It should resolve by 12 weeks postpartum.
▪ If hypertension persists beyond 12 weeks postpartum, the diagnosis is revised
to chronic/preexisting hypertension that was masked by the physiologic decrease in blood
pressure that occurs in early pregnancy.
▪ If hypertension resolves postpartum, the diagnosis is revised to transient hypertension of
pregnancy.
Faktor Predisposisi Preeklampsia
1 Primigravida
SKRINING AWAL
2 Jarak Kehamilan ≥ 10 tahun
3 Umur ≥ 40 tahun Saat ibu
4 Riwayat preeklampsia pada ibu/sdr perempuan memeriksakan
5 BMI ≥ 35 kehamilannya untuk
6 Diastolik ≥ 80 mmHg yang pertama kali
7 Proteinuria ≥ (+) pada >1x pemeriksaan atau ≥
300 mg/24 jam
8 Riwayat preeklampsia
9 Kehamilan ganda
10 Kondisi kesehatan sebelumnya:
• Hipertensi
• Penyakit ginjal
• Diabetes
• Antiphospholipid antibodies
Konseling untuk melakukan ANC di RS SKRINING AWAL
dengan fasilitas lebih memadai seawal
mungkin (<20 mg), bila pada skrining
Tindakan yang
awal saat ANC pertama kali ditemukan
salah satu dari: dilakukan oleh
Riwayat preeklampsia dokter/bidan
Kehamilan ganda di komunitas
Kondisi kesehatan sebelumnya
• Hipertensi atau diastolik ≥ 90 mmHg
• Penyakit ginjal atau Proteinuria ≥ (+) pada
>1x pemeriksaan atau ≥ 300 mg/24 jam
• Diabetes
• Antiphospholipid antibodies
Ada 2 faktor lain yang ditemukan pada skrining
awal
Tanda dan gejala yang
DETEKSI DINI
menunjukkan onset
preeklampsia Dokter/bidan harus
Hipertensi baru memeriksa onset
preeklampsia mulai
Proteinuria baru uk 20 minggu
Sakit kepala dan/atau gangguan
penglihatan

Nyeri epigastrik dan/atau muntah

Gerakan janin ↓ atau janin


tumbuh lambat
Deteksi Dini dan Mencegah Perburukan Penyakit

Tanpa FR atau 1 FR

Hipertensi tanpa proteinuria


Hipertensi dengan proteinuria
Proteinuria tanpa hipertensi

Gejala tanpa hipertensi/proteinuria

Selamatkan ibu dan janin


Deteksi Dini dan Mencegah Perburukan Penyakit

Tanpa FR atau 1 FR
Hipertensi tanpa proteinuria
Hipertensi dengan proteinuria
Proteinuria tanpa hipertensi

Gejala tanpa hipertensi/proteinuria

Selamatkan ibu dan janin


Interval UK
Level Kriteria 24-32 mg 32 mg-persalinan

Tawarkan pada ibu hamil untuk periksa pada bidan atau dokter umum di komunitas
untuk memonitor onset PE, tergantung dari kemungkinan/risiko terjadinya PE

1 Tanpa faktor predisposisi Px ANC rutin Px ANC rutin

2 Dengan satu faktor Px ANC rutin setiap 3 Px ANC rutin setiap 2


predisposisi, tetapi tidak minggu, dan harus minggu, dan harus
ada faktor yang disesuaikan dengan disesuaikan dengan
mengharuskan ibu dirujuk perubahan dan perubahan dan
ke RS/SpOG kebutuhan perindividu kebutuhan perindividu
Deteksi Dini dan Mencegah Perburukan Penyakit

Tanpa FR atau 1 FR

Hipertensi tanpa proteinuria


Hipertensi dengan proteinuria
Proteinuria tanpa hipertensi

Gejala tanpa hipertensi/proteinuria

Selamatkan ibu dan janin


Definisi Tindakan oleh Bidan & Dokter Umum

New hypertension tanpa proteinuria


Tekanan darah

- Diastolik ≥ 90 dan <100 mmHg Rujuk ke RS utk px lanjutan dalam 48 jam

- Diastolik ≥ 90 dan <100 mmHg dengan Rujuk ke RS pada hari yang sama utk px
salah satu gejala setelah 20 minggu lanjut

- Sistolik ≥ 160 mmHg Rujuk ke RS pada hari yang sama utk px


lanjut
- Diastolik ≥ 100 mmHg Rujuk ke RS pada hari yang sama utk px
lanjut
Deteksi Dini dan Mencegah Perburukan Penyakit

Tanpa FR atau 1 FR

Hipertensi tanpa proteinuria

Hipertensi dengan proteinuria


Proteinuria tanpa hipertensi

Gejala tanpa hipertensi/proteinuria

Selamatkan ibu dan janin


Definisi Tindakan oleh Bidan & Dokter
Umum

Hipertensi baru dengan proteinuria


Tekanan darah
- Diastolik ≥ 90 (<110) dan proteinuria ≥ Rujuk ke RS pada hari yang sama utk
+ px lanjut
- Diastolik ≥ 110 dan proteinuria ≥ + Rujuk untuk mondok ke RS

- Sistolik ≥ 170 dan proteinuria ≥ + Rujuk untuk mondok ke RS

- Diastolik ≥ 90 (<110) dan proteinuria ≥ Rujuk untuk mondok ke RS


+ dan salah satu gejala PE
Deteksi Dini dan Mencegah Perburukan Penyakit

Tanpa FR atau 1 FR

Hipertensi tanpa proteinuria

Hipertensi dengan proteinuria


Proteinuria tanpa hipertensi
Gejala tanpa hipertensi/proteinuria

Selamatkan ibu dan janin


Definisi Tindakan oleh Bidan dan Dokter
Umum

New proteinuria tanpa hipertensi


Dipstik

+ Ulang skrining dan pemeriksaan PE


dalam 1 mg
≥ ++ Rujuk ke RS dalam 48 jam utk px
lanjut
≥ + dengan salah satu gejala PE Rujuk ke RS pada hari yang sama utk
px lanjut
Deteksi Dini dan Mencegah Perburukan Penyakit

Tanpa FR atau 1 FR

Hipertensi tanpa proteinuria


Hipertensi dengan proteinuria
Proteinuria tanpa hipertensi

Gejala tanpa hipertensi/proteinuria

Selamatkan ibu dan janin


Definisi Tindakan oleh Bidan dan Dokter
Umum
Gejala pada ibu atau janin tanpa hipertensi atau proteinuria

Gejala dengan diastolik <90 mmHg dan tanpa proteinuria atau trace

- Sakit kepala, gangguan Lakukan pemeriksaan lanjut untuk


penglihatan atau keduanya pemeriksaan lebih detil.
Interval pemeriksaan lebih singkat.
- Nyeri epigastrik Rujuk ke RS pada hari yang sama utk px
lanjut
- Penurunan gerakan janin atau Lakukan pemeriksaan lanjut untuk
janin tumbuh lambat (IUGR) pemeriksaan lebih detil.
Interval pemeriksaan lebih singkat.
Diagnosis Preeklampsia Preeklampsia
Ringan Berat
TD pada 2x pemeriksaan, • Sistolik ≥ 140 mmHg/ • Sistolik ≥ 140 mmHg/
jarak 6 jam, kondisi rehat • Diastolik ≥ 90 mmHg • Diastolik ≥ 90 mmHg
Proteinuria pada 2x • + dipstik • ≥ ++ dipstik
pemeriksaan, jarak 4 jam • ≥ 300 mg urine 24 jam • ≥ 5 g urine 24 jam
Tanda dan gejala • Sakit kepala atau gangguan
ACOG 2013 penglihatan
Removed proteinuria as an essential criterion for diagnosis • Nyeri epigastrik/kuadran
of preeclampsia with severe features.
Removed massive proteinuria (5 grams/24hours) and fetal atas kanan atau mual
growth restriction as possible features of severe disease • Janin tumbuh lambat
because massive proteinuria has a poor correlation with
outcome and fetal growth restriction is managed similarly • Gangguan fungsi liver
whether or not preeclampsia is diagnosed . • Oliguria <500 mL/24 jam
Oliguria was also removed as a characteristic of severe
disease. • Trombositopenia
Penilaian Keadaan Penyakit
Tekanan darah

Sistem saraf pusat

Klinis Hematologi

Hepatik

Ibu Ginjal

Hematologi

Preeklampsia Laboratoris Hepatik


Gerakan janin Ginjal
Denyut jantung/Doppler
Janin
Air ketuban
Profil biofisik
Penilaian Keadaan Penyakit
Tekanan darah

Sistem saraf pusat

Tekanan Darah Klinis Hematologi


• penilaian derajat keparahan Hepatik
• konsistensi dalam pengukuran
• hubungan
Ibu TD tinggi dengan CVA Ginjal
bukan kejang
Hematologi

Preeklampsia Laboratoris Hepatik


Gerakan janin Ginjal
Denyut jantung/Doppler
Janin
Air ketuban
Profil biofisik
Penilaian Keadaan Penyakit
Tekanan darah

Sistem saraf pusat

Sistem Saraf Pusat Klinis Hematologi


• keberadaan dan keparahan sakit kepala Hepatik
• gangguan penglihatan –buta kortikal,
Ibu
kabur Ginjal
• tremor, iritabilitas, hiperrefleksi, Hematologi
somnolen
• mual dan muntah
Preeklampsia Laboratoris Hepatik
• Kejang Gerakan janin Ginjal
Denyut jantung/Doppler
Janin
Air ketuban
Profil biofisik
Penilaian Keadaan Penyakit
Tekanan darah

Sistem saraf pusat

Klinis Hematologi

Hepatik

Hematologi
Ibu Ginjal
• edema
• perdarahan, petekiae Hematologi

Preeklampsia Laboratoris Hepatik


Gerakan janin Ginjal
Denyut jantung/Doppler
Janin
Air ketuban
Profil biofisik
Penilaian Keadaan Penyakit
Tekanan darah

Sistem saraf pusat

Klinis Hematologi

Hepatik

Ibu Ginjal

Hematologi
Hepatik
Preeklampsia• nyeri kuadran kanan atasLaboratoris
dan Hepatik
epigastrik Gerakan janin Ginjal
• mual dan muntah
Denyut jantung/Doppler
Janin
Air ketuban
Profil biofisik
Penilaian Keadaan Penyakit
Tekanan darah

Sistem saraf pusat

Klinis Hematologi

Hepatik

Ibu Ginjal

Hematologi

Preeklampsia Laboratoris Hepatik


Ginjal Gerakan janin Ginjal
• output dan warna urin
Denyut jantung/Doppler
Janin
Air ketuban
Profil biofisik
Penilaian Keadaan Penyakit
Tekanan darah

Sistem saraf pusat

Hematologi Klinis Hematologi


• hemoglobin, platelet, apusan darah Hepatik
(burr cell)
• PTT,Ibu
INR, fibrinogen, FDP Ginjal
• Bilirubin
Hematologi

Preeklampsia Laboratoris Hepatik


Gerakan janin Ginjal
Denyut jantung/Doppler
Janin
Air ketuban
Profil biofisik
Penilaian Keadaan Penyakit
Tekanan darah

Sistem saraf pusat

Klinis Hematologi

Hepatik
Hepatik
• AST,
Ibu ALT, LDH Ginjal
• (glukosa, amonia terhadap
Hematologi
R/O AFLP)
Preeklampsia Laboratoris Hepatik
Gerakan janin Ginjal
Denyut jantung/Doppler
Janin
Air ketuban
Profil biofisik
Penilaian Keadaan Penyakit
Tekanan darah

Sistem saraf pusat

Klinis Hematologi

Hepatik

Ibu Ginjal
Ginjal
Hematologi
• proteinuria
Preeklampsia
• kreatinin, urea, asam urat
Laboratoris Hepatik
Gerakan janin Ginjal
Denyut jantung/Doppler
Janin
Air ketuban
Profil biofisik
HELLP SYNDROME

Hemolysis Apusan darah abnormal (achistocytes dan burr cell


Serum bilirubin ≥ 1,2 ,g/dL
LDH > 600 U/L
Elevated Liver Enzyms AST meningkat
ALT meningkat
Low Platelet Count < 100.000/mm3
1. ≤ 50.000
2. > 50.000 tetapi ≤ 100.000
3. > 100.000 tetapi < 150.000
Prinsip Manajemen Preeklampsia

Persalinan tepat waktu  ↓ morbiditas-mortalitas ibu &bayi


•Optimalisasi kondisi ibu sebelum intervensi persalinan
•Tunda persalinan sampai paru janin matur
•Lakukan rujukan hanya jika kondisi ibu dan janin memungkinkan

Preeklampsia sangat progresif


•Manajemen konservatif dapat membahayakan
•Terutama bila ada kegawatan ibu dan janin
Manajemen pada Preeklampsia

Segera Rujuk

Pertimbangkan Tindakan:
•Pengurangan stres, konseling ibu dan keluarga
•Penilaian keadaan ibu dan janin
•Terapi antihipertensi: sistolik ≥160/diastolik ≥110/MAP >125
•Pertimbangkan profilaksis kejang
•Pertimbangkan pemberian kortikosteroid
•Terapi mual, muntah, nyeri epigastrik
•Pertimbangkan waktu/cara persalinan
Jangan Panik,
Tenang & Teliti
Evaluasi ibu dan janin (24 jam)
MgSO4 (24 jam)
Antihipertensi: sistolik ≥160, diastolik ≥110, MAP > 125
Manajemen
Kegawatan Ibu dan/atau Janin
Ketuban Pecah Dini Preeklampsia
UK > 34 minggu?
Belum dalam
Ya Tidak
Persalinan
MgSO4 IUGR

Terminasi
Ya Tidak

Steroid < 23 mg 23-32 mg 33-34 mg

MgSO4 Terminasi Steroid Steroid

Terminasi MgSO4 MgSO4

Antihipertensi dan evaluasi ketat ibu & janin Terminasi

Terminasi saat 34 mg
Tindakan Saat masuk Rumah Sakit
Pasien Preeklampsia dalam Persalinan

Bed rest Awasi tanda Balans cairan Medikasi Px lab Awasi


• Awasi gejala vital • Intake ~ output • MgSO4 • Proteinuria kesejahteraan
eklampsia • TD, N, R, refleks • RL 75 mL/jam • Antihipertensi • Darah rutin janin
• Awasi tendon  UOP 30-40 • Kortikosteroid (trombosit dan • NST, USG, Air
perburukan • Status mL/jam apus darah tepi) ketuban dan
(paru, ginjal, kesadaran 15- • < 125 mL/jam • BUN, kreatinin, Doppler
jantung, liver, 60 menit atau < 3000 asam urat
ssp) sampai stabil mL/hari • AST, ALT, LDH
• Oksigenasi • Kateter Foley
Medikasi:
Magnesium Sulfat
Level of Evidence: High
Lebel of Recommendation: Strong

Loading dose
• 4-6 g dilusi dalam 100 mL RL, IV, dlm 15-20 menit
• 8-10 g, diberikan 4-5 g, IM, boka-boki
Maintenance dose
• 2 g/jam (1-3 g/jam)  12 g dlm 500 ml RL 15 tts/mnt
• Dosis terapetik 4,8-8,4 mg/dL
• Sampai 12-24 jam postpartum

Awasi toksisitas Calcium Gluconate


• Urine output • 1-2 g, iv
• Reflek tendon • Selalu tersedia saat
memberikan MgSO4
• Pernafasan
• Kesadaran
Antihipertensi
Medikasi: Level of Evidence: Low
Level of Recommendation: Strong

Antihipertensi Akut Antihipertensi Rumatan


Penyekat β Simpatolitik yang bekerja sentral
• Atenolol • Methyl-dopa
• Labetalol • 500 - 3000 mg, oral, terbagi dalam 2 - 4 dosis
• Dosis awal 20 mg, IV • Clonidine
• Bila tidak efektif ditingkatkan menjadi 40 dan 80 Penyekat β
mg, jarak waktu 10 menit
• Dosis maksimal 220 mg/hari • Atenolol
• Labetalol
Penyekat Kanal Kalsium
Penyekat Kanal Kalsium
• Hidralazine
• Nifedipine
• 5-10 mg, IV, setiap 15-30 menit
• relaksasi langsung otot polos vaskular
• Dosis maksimal 30 mg/hari
• onset kerja cepat jika digunakan regular
• Nifedipine
• 10 mg bid  80 mg/h
• Nicardipine
• Nicardipine
• Dialtiazem
Antihipertensi
Target tekanan darah
• Sistolik 130-150 mmHg
• Diastolik 80-100 mmHg
Kortikosteroid
Medikasi: Level of Evidence: High
Level of Recommendation: Strong

Umur kehamilan 24-34 mg


•Pengulangan setelah 1 minggu sejak
pemberian seri pertama (Betametasone)

Betamethasone (1 seri: 2 kali)


•12 mg, intramuskular
•Diulang dalam 24 jam (1 kali)
Dexamethasone (1 seri: 4 kali)
•6 mg, intramuskular
•Diulang setiap 12 jam (3 kali)
Medikasi

Krisis Hipertensi
Terminasi
Kehamilan
Balans Cairan
•Monitor cairan
Profilaksis intravaskular
•Intake ~ Output
Kejang •Kateter Foley
Stabilkan Tekanan
Darah
•Hidralazine, penyekat ß,
dan/atau Nifedipine
•Pertahankan diastolik
90-100 mmHg
•Monitor kesejahteraan
janin selama stabilisasi
Manajemen Postpartum

Pemberian antihipertensi jika dibutuhkan

Pemberian MgSO4 rumatan sampai 12-24 jam


• Sesuai dosis jika hipertensi muncul saat postpartum

Pemberian anti nyeri dihindari


• hipertensi tak terkontrol
• gangguan ginjal
• trombositopenia
Pemeriksaan tanda vital dan laboratorium

Monitoring tanda/gejala klinis


Prognosis
Prognosis Ibu • Tergantung tingkat keparahan
dan penanganan yang optimal
dan Janin

• Bervariasi 25-65%
Rekurensi • Lebih tinggi pada onset yang
awal

• Ca 1,5-2 g/hari(Moderate-Strong)
• Asupan Ca ↓
• risiko atau mencegah progesifisitas
Pencegahan • As Asetilsalisilat (aspirin 75 mg)
• Risiko (Moderate-Strong)
• Inisiasi <20 mg (Low-Weak)

• Peny kardio/serebrovaskular
Risiko • Diabetes melitus
• Penyakit ginjal end stage
Jangka Panjang • Hipotiroid subklinik
Tatalaksana yang sudah tidak direkomendasikan lagi

Manajemen Level of Evidence Strength of


recommendation
Bed rest di rumah untuk mencegah terjadinya preeklampsia dan hipertensi Low Weak
Bed rest total untuk meningkatkan luaran kehamilan pada bumil dengan Low Weak
hipertensi dengan/tanpa proteinuria
Diet rendah garam untuk mencegah terjadinya preeklampsia/hipertensi Moderate Weak
dan mencegah perburukannya
Suplementasi vit D untuk mencegah terjadinya preeklampsia/hipertensi Very Low Strong
dan mencegah perburukannya
Suplementasi vit C dan/atau vit E untuk mencegah terjadinya High Strong
preeklampsia/hipertensi dan mencegah perburukannya
Diuretika untuk mencegah terjadinya preeklampsia/hipertensi dan Low Strong
mencegah perburukannya
Penggunaan kortikosteroid untuk mengobati HELLP Syndrome Very Low Weak
STUDI KASUS
MISSED PREECLAMPSIA?

This scenario
could have been
avoided !!!
STUDI KASUS

Terlambat mengenali faktor risiko


• Gemelli
• Kehamilan sebelumnya preeclampsia, Early onset preeclampsia (<37 minggu)
• Jarak kehamilan ≥ 10 tahun
• Umur ibu ≥ 40 tahun
• Obesitas
Hal yang harus diperhatikan
• 20-30% ibu hamil dengan hipertensi dan sakit kepala tanpa proteinuria dapat menjadi
eklampsia
• Rawat inap sangat dianjurkan saat pemberian antihipertensi sampai kondisi stabil dan
kemudian dapat dilakukan rawat jalan
Eklampsia  life threatening !!!
• Pencegahan dengan Kalsium dan aspirin
• Pencegahan keparahan  close observation
Rawat Inap

▪ Hipertensi persisten dalam 1 jam ▪ Nyeri dada retsrosternal, epigastrium


atau abdomen kanan atas
▪ GH dengan antihipertensi oral
▪ Mual, muntan dan kelemahan yang
▪ Kenaikan berat badan progresif
persisten
▪ Edema di seluruh tubuh
▪ Penurunan kesadaran
▪ Adanya sakit kepala yang tidak
hilang dengan analgetik ▪ Trombosit <100.000
▪ Perubahan fungsi pandang persisten ▪ Peningkatan (2x) AST, A:T dan LDH
(kabur, scotomata, fotopobia, double
vision) ▪ Serum kreatinin > 1.1 mg/dl
▪ Sesak nafas ▪ Curiga solusio plasenta
A stepwise approach to eclampsia

Evaluate Begin the


Support Prevent After Treat
Let the the patient process of
the maternal convulsion, severe
seizure run for induction
maternal injury and give hypertensi
its course complica- and
condition aspiration MgSO4 on
tions delivery
1. Let the seizure run its course

Selama kejang, tunda pemberian MgSO4


intravena sampai kejang berhenti, karena
kejang pada eklampsia bersifat self-limiting

Jangan berikan obat intravena seperti


phenytoin, diazepam atau midazolam, karena
•Tidak efektif dibanding MgSO4
•Menekan reflek laryng
•Meningkatkan risiko aspirasi
2. Support the maternal condition

Stabilisasi hemodinamika, kondisi respirasi dan kardivaskulasi  mencegah:


• Hypoxia
• Acidosis
• Cardiorespiratory arrest
Bebaskan jalan nafas
• Oksigenasi dengan masker dengan atau tanpa reservoir 8-10 l/min
• Pasang oxymetry  monitor saturasi oksigen minimal 94%
• Analisi gas darah dibutuhkan bila saturasi oksigen <92% atau ada kecurigaan aspirasi atau
edeme pulmo
Bila kejang berlanjut intubasi
3. Prevent maternal injury and aspiration

Pasang spattle tongue

Pasang pagar tempat tidur

Bila pasien ada kecenderungan mengamuk (combative and


agitated) perlu dilakukan pengikatan ekstremitas

Pasien pada posisi lateral decubitus untuk menghindari aspirasi


dari sekresi oral, jika perlu lakukan suction sisa muntah/sekresi
4. After the convulsion, give MgSO4

MgSO4 merupakan obat pilihan untuk mencegah kejang pada


preeklampsia dan dengan gejala yang buruk, serta mencegah kejang
berulang pada eklampsia

Setelah kejang usai berikan MgSO4 loading dose iv 4-6 g/100 mL dalam
20 menit) dilanjutkan dosis rumatan lewat infus 1-2 g/jam, untuk 24 jam
(12 g dlm 500 ml RL 15 tts/mnt)

Bila pasien kejang dalam terapi rumatan berikan MgSO4 bolus 2 g/100 ml
dalam 3-5 menit
5. Treat severe hypertension

Hipertensi persisten selama 60 menit dapat menyebabkan


gangguan pada otak, jantung dan ginjal
•Turunkan tekanan darah
•Sistolik 140-155
•Diastolik 90-105
•Jaga tekanan darah tanpa mengganggu perfusi otak dan aliran darah
uteroplasenta

Antihipertensi pilihan pertama


•Intravena: labetalol dan hydralazine
•Oral: nifedipine
Acute treatment of hypertension in pregnancy
6. Evaluate the patient complications

Edema pulmo
• Gejala
• Takipnea
• Takikardi
• Saturasi oksigen <93%
• Ronki basah basal
• Treatment
• Oksigenasi
• Furosemide (20-40 mg) dapat diulang bila perlu

Severe cerebral edema dapat terjadi bila pasien tidak responsif, kejang
berulang, dan terdapat defisit neuroloik lain  neurologi/bedah saraf
7. Begin the process of induction and delivery

Setelah kondisi stabil, segera mulai terminasi kehamilan

Pengawasan ketat perubahan DJJ dan kondisi uterus saat dan setelah
kejang, dapat berlangsung 3-15 menit dan kembali normal setelah
stabilisasi hemodinamika
• Prolonged deselartion atau bradikardia dalam 3-10 menit
• Takikardi kompensasi, penurunan variabilitas
• Transient recurrent decelarations
• Peningkatan tonus uterus dan frekuensi kontraksi
Terminasi Kehamilan

Eklampsia bukan indikasi bedah sesar

Pilihan terminasi tergantung:


•Ada tidaknya tanda persalinan
•Nilai bishop serviks
•Umur kehamilan
•Presentasi janin dan kondisi janin secara u mum
Pilihan anestesi
•Regional anestesi dihindari bila terdapat DIC atau trombositopenia (<75)
•Analgesia intravenous pada persalinan pervaginam
•Anastesi umum pada bedah sesar
•Spinal dan epidural dapat digunakan pada pasien dengan eklampsia
Hipertensi Emergensi

Kriteria
•Acute onset
•Persisten >15 menit
•Sistolik ≥ 160 mmHg
•Diastolik ≥ 110 mmHg
Penanganan
•Rawat inap
•Close monitoring
•Evaluasi pengobatan
•Mencegah kerusakan organ
Hipertensi Emergensi

Inisiasi dan pilihan antihipertensi berdasarkan


•Tekanan darah  inisiasi
•Kondisi klinis dan laboratorium  pilihan
•Adanya gejala lain yang disebabkan hipertensi
•Pasien dalam persalinan atau tidak
Contoh
•Tekanan darah 200/120 mmHg  terapi dalam 15
menit  observasi dalam 60 menit  pertahankan
tekanan darah sampai persalinan
Pilihan antihipertensi

Pasien takikardi
• Hindari hydralazine dan nifedipine

Pasien dengan takikardi, asthma atau CHF


• Hindari labetalol
• Hydralazine dan nifedipine merupakan obat pilihan
• Pasien dengan penurunan urine output atau hipertensi postpartum berat 
nifedipine  meningkatkan aliran darah ginjal
Kombinasi nifedipine dan MgSO4
• Hipotensi eksesif
• Blokade neuromuskular
• Jarang terjadi pada pasien dengan hipertensi berat dan preeklampsia
Pilihan antihipertensi: Labetalol

Dosis awal 20 mg iv  evaluasi 10 menit

Blla target tekanan darah belum tercapai  ulang dosis 40, 80


dan 80 mg dengan interval waktu dan evaluasi setiap 10 menit

Bila target belum tercapai, dosis maks 240 mg 5-10 mg


hydralazine  evaluasi 20 menit

Bila belum tercapai  labetalol, nicardipine atau sodium


nitropruside
Pilihan antihipertensi: Hydralazine

Dosis awal 5-10 mg iv  evaluasi 20 menit

Bila target tekanan darah belum tercapai 


ulang dosis 10 mg  evaluasi 20 menit

Bila target belum tercapai tetapi sudah


mencapai dosis maks 20 mg ganti labetalol
Pilihan antihipertensi:
Nitroglycerin dan Sodium nitroprusside

Nitroglycerin  pengawasan ketat  ICU


•Dosis awal iv 5 ug/min  naik setiap 3-5 menit  maks
100 ug/min
•Pasien dengan edema pulmo, manipulasi trakea
•Kontraindikasi pada hipertensi ensefalopati
Sodium nitroprusside  pengawasan ketat  ICU
•Pasien dengan hipertensi ensefalopati
•Dosis awal iv o.25-5.00 ug/kg/min
•Short half-life
STUDI KASUS
CASE REPORT
10 practical evidence-based recommendations
to improve outcomes in women who have eclampsia

1. Practice and practice again, implement regular monthly simulation


training sessions.
2. Preventive magnesium sulphate. Do not attempt to arrest the
seizure. Use MgSo4 to prevent recurrent convulsions.
3. FHR changes? Be patient. Do not rush the patient to emergent
cesarean section because of an abnormal FHR tracing.
4. Target: lower blood pressure to a safe level to prevent CVA but
without compromising uteroplacental perfusion.
5. Know your antihypertensives. Learn which agents are best to control
severe hypertension in eclampsia.
10 practical, evidence-based recommendations to
improve outcomes in women who have eclampsia

6. Avoid general anaethesia. Use neuroaxial anesthesia for labor and


delivery in eclampsia.
7. Cesarean for all patients? Eclampsia is not an indication for CS.
8. Late presentation happens. Be aware that eclampsia can develop for
the first time as long as 28 days porstpartum.
9. Mind the differential. Be aware that clinical and neuro-imaging
features of eclampsia overlap with those of reversible cerebral
vasoconstriction syndrome.
10.Act today, see better outcome tomorrow. Avoid long-term maternal
neurologic injury by managing eclampsia properly.
Daftar Pustaka
▪ Abi Said D, Annegers JF, Combs Cantrell D, Frankowski RF, Willmore LJ. Case-control study of the risk factors for eclampsia. Am J Epidemiol 1995;142:437-41)
▪ Banias BB, Devoe LD, Nolan TE. Severe pre-eclampsia in preterm pregnancy between 26 and 32 weeks’ gestation. Am J Perinatol 1992;9:357-60.
▪ Barton JR, O’Brien JM, Bergauer NK, Jacques DL, Sibai BM. Mild gestational hypertension remote from term: progression and outcome. Am J Obstet Gynecol
2001;184:979-83.
▪ Carroli G, Villar J, Piaggio G, Khan-Neelofur D, Gulmezoglu M, Mugford M, et al. WHO systematic review of randomised controlled trials of routine antenatal care. Lancet
2001;357:1565-70).
▪ Douglas KA, Redman CW. Eclampsia in the United Kingdom. BMJ 1994;309:1395-1400.
▪ Duckitt K, Harrington D. Risk factors for pre-eclampsia at antenatal booking: a systematic review of controlled studies. BMJ 2005;330:565-7.
▪ Duley L. The global impact of preeclampsia and eclampsia. Semin Perinatol 2009;33:130-137.
▪ Hofmeyr GJ, Lawrie TA, Atallah ÁN, Duley L. Calcium supplementation during pregnancy for preventing hypertensive disorders and related problems. Cochrane Database of
Systematic Reviews 2010, Issue 8. Art. No.: CD001059. DOI: 10.1002/14651858.CD001059.pub3.
▪ Milne F, Redman C, Walker J, Baker P, Bradley J, Cooper C, et al. The pre-eclampsia community guideline (PRECOG): how to screen for and detect onset of pre-eclampsia in
the community. BMJ 2005;330:576–80
▪ Norwitz ER, Repke JT. Preeclampsia: Management and prognosis. UpToDate 2014. http://www.uptodate.com.proxy-ub.rug.nl/contents/preeclampsia-management.
▪ Sibai BM, Mercer BM, Schiff E, Friedman SA. Aggressive versus expectant management of severe pre-eclampsia 28 to 32 weeks gestation: a randomised controlled trial.
Am J Obstet Gynecol 1994;171:818-22.
▪ Sibai BM. A stepwise approach to managing eclampsia and other hypertensive emergencies. OBG Management 2013:25(10);35-48.
▪ Stamilio DM, Sehdev HM, Morgan MA, Propert K, Macones GA. Can antenatal clinical and biochemical markers predict the development of severe pre-eclampsia? Am J
Obstet Gynecol 2000;182:589-94
▪ Steegers EA, von Dadelszen P, Duvekot JJ, Pijnenborg R. Pre-eclampsia. Lancet 2010;376:631-644
▪ Uzan J, Carbonnel M, Piconne O, Asmar R, Ayoubi JM. Preeclampsia: patophysiology, diagnosism and management. Vascular Health & Risk Management 2011;7:467-474.
▪ WHO recommendations for Prevention and treatment of pre-eclampsia and eclampsia, 2011.

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy