8486 14942 1 SM
8486 14942 1 SM
8486 14942 1 SM
KUSWANTO NURHADI
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA
ISTI ANDINI
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA
Abstract.Flood in Surakarta mostly due to overflowing rivers that flow through the region of
Surakarta. The river is part of the urban drainage system. Department of Public Works (DPU)
as the local government agency is responsible for the drainage management in Surakarta.
One of form of implementation of the river management as part of drainage system is river
revitalization program of Pepe River downstream which performed by the DPU. Despite
Pepe River downstream revitalization program has been implemented in a variety of
activities, the event of flooding due to overflowing Pepe River downstream still occur. Where
as the flood is one of the performance indicators of urban drainage system. Thus, from that
background it can be defined in research formulation problems, that is how the influence of
the river revitalization performed by the DPU Surakarta against Pepe River downstream
performance as part of urban drainage system in Surakarta.
This research uses quantitative descriptive analysis supported by several analytical
techniques including descriptive narrative analysis to identify the characteristics of the
revitalization of Pepe River downstream and paired simple t-test analysis to identify the
changes of drainage system performance. Next, the relations from the results of both
analysis will be identified using explanatory descriptive analysis. Based on the analysis
results, it shows that the characteristics of the revitalization of Pepe River downstream is
categorized in moderate intensity, because it only includes physical and social activities.
Although there are improved changes in the drainage system performance. On the river
section I, there are less significant changes with the number of the biggest changes ison the
indicator of gabions, that is 11. On the river section II, the drainage system performance
changes are significant with the number of the biggest changes is on the indicator of
sedimentation, that is 38. In river section III, there are less significant changes with the
number of the biggest change is on the indicator of garbage accumulation, with a score of
21.Therefore, it can be argued that the river revitalization program performed by the DPU
Surakarta affects the Pepe River downstream performance as the primary drainage channel
in the drainage system in Surakarta. The influence can be seen from the reversion of river
functions as a drainage channel which is marked by changes in Pepe River downstream
drainage system performance from before the river revitalization performed and after the
revitalization performed, which is improved.
PENDAHULUAN
Banjir atau genangan di suatu terjadi di berbagai kota di Indonesia.
kawasan permukiman masih banyak Banjir atau genangan di suatu kawasan
Region, Volume 6, No. 2, Juli 2015
terjadi apabila sistem drainase yang irigasi, dan fungsi ekologi agar
berfungsi untuk menampung genangan berfungsi sebagaimana mestinya.
itu tidak mampu menampung debit yang Revitalisasi sungai merupakan suatu
mengalir. Pada kawasan perkotaan, konsep untuk mengoreksi dari konsep
drainase perkotaan itu sendiri berfungsi pembangunan sungai sebelumnya
untuk mengeringkan bagian-bagian (Maryono, 2007)
wilayahadministrasi kota dan daerah Kali Pepe Hilir masuk menjadi
urban darigenangan air, baik dari hujan prioritas pengelolaan sungai oleh
lokal maupun luapan sungai yang Pemerintah Kota Surakarta berdasarkan
melintas di dalam kota (SK Menteri pedoman penataan Kali Anyar dan Kali
Pekerjaan Umum 233 tahun 1987). Pepe yang dirumuskan oleh BBWS
Banjir di kota Surakarta sebagian besar Bengawan Solo.Selain itu, pada Kali Pepe
terjadi karena luapan sungai yang Hilir telah banyak dilakukan kegiatan-
mengaliri wilayah Surakarta. Banjir kegiatan sebagai bentuk dari
akibat luapan Bengawan Solo terjadi di implementasi revitalisasi sungai yang
Kota Surakarta dikarenakan letak Kota dilakukan oleh DPU seperti pengerukan
Surakarta yang merupakan bagian sedimen dan sampah, pembuatan dan
wilayah hulu Bengawan Solo dan penambahan talud/ dinding saluran
memiliki elevasi muka tanah yang relatif serta kegiatan bersih-bersih sungai.
rendah (Kepmen PU No 266 Tahun 2010 Namun, sungai ini masih sering meluap
tentang Pola Pengelolaan Sumber Daya dan mengakibatkan genangan di wilayah
Air Wilayah Sungai Bengawan Solo). di sekitar kali Pepe Hilir. Disisi lain,
Sehingga ketika debit Bengawan Solo sungai yang memiliki fungsi sebagai
naik maka wilayah Surakarta akan terjadi saluran drainase dikatakan baik jika
genangan bahkan banjir. Pada kasus kinerja sistem drainase tersebut juga
banjir yang terjadi pada anak sungai baik. Kinerja sistem jaringan drainase
Bengawan Solo, pada umumnya karena adalah bagaimana hasil sistem drainase
penurunan fungsi sungai sebagai saluran yang sudah dibangun dapat mengatasi
drainase primer kota yang dilihat dari permasalahan genangan(Suryanti,
buruknya kondisi badan sungai dan Norken dan Sila, 2013).
sempadan sungai sehingga
meningkatkan potensi terjadi banjir METODE PENELITIAN
akibat luapan sungai tersebut Maryono Ruang lingkup wilayah penelitian
(2003) dalam Atmaka (2004). yaitu kelurahan-kelurahan yang dilewati
Pengelolaan sistem drainase oleh Kali Pepe Hilir. Dan pendalaman
termasuk di dalamnya sungai menjadi data untuk program revitalisasi hanya
bagian dari pengendali banjir (flood berdasarkan bentuk kegiatan, lokasi dan
control) yang mempengaruhi persebaran waktu, sedangkan kinerja drainase
titik genangan dan banjir yang ada di hanya berdasarkan ada tidaknya
Kota Surakarta.. Pengelolaan sistem indikator tersebut di wilayah penelitian.
drainase yang ada di Kota Surakarta Untuk data terkait dengan program
merupakan tugas dari Dinas Pekerjaan revitalisasi dilihat secara time series
Umum yang memiliki fungsi di antaranya yaitu program pengelolaan sungai oleh
adalah pembangunan, operasi dan DPU mulai tahun 2008 sampai dengan
pemeliharaan drainase. Revitalisasi 2013. Karena pada tahun 2007 DPU
sungai merupakan proyek pemerintah belum fokus terhadap pengelolaan
dalam pengelolaan sungai sebagai sungai yang ada di Kota Surakarta. Data
bagian dari sistem drainase yang terkait kinerja drainase dilihat pada
diharapkan dapat mengurangi kejadian tahun sebelum dan sesudah
banjir yang terjadi di Kota Surakarta dilakukannya revitalisasi sungai, yaitu
yang dilakukan oleh DPU. Revitalisasi pada tahun 2007 dan 2014. Sehingga
sungai sendiri merupakan suatu usaha kinerja drainase dapat dinilai
untuk mengembalikan fungsi-fungsi perubahannya dan diketahui apakah
sungai yang meliputi fungsi sebagai perubahan tersebut dipengaruhi oleh
saluran eko - drainase, fungsi saluran
52
Reza Eka dkk, Pengaruh Revitalisasi...
aspek non-teknis pada kinerja sistem satu wilayah. Dengan menggunakan cara
drainase. yang sama seperti saat melakukan
Di bagian sungai III dimana analisis pengaruh revitalisasi sungai
revitalisasi sungai yang dilakukan terhadap kinerja drainase pada tiap
dengan intensitas sedang dan perubahan bagian sungai, penilaian ini juga
kinerja drainase yang kurang signifikan, dilakukan pada masing-masing indikator
dapat di identifikasi bahwa revitalisasi baik pada aspek teknis maupun non
sungai yang telah dilakukan di bagian teknis kinerja sistem drainase pada
sungai III berpengaruh kuat terhadap seluruh bagian sungai yang digabung
kinerja sistem drainase Kali Pepe Hilir menjadi satu.
bagian I dan berdampak perubahan Tabel 2.Perubahan Indikator Kinerja
pada sebagian wilayah sungai. Sistem Drainase pada wilayah Penelitian
Berpengaruh kuat karena keterangan Indikator
Kinerja Hasil Analisis Keterangan
dari revitalisasi maupun perubahan Drainase
kinerja berada pada posisi sedang, yaitu Revitalisasi
tidak tinggi maupun tidak rendah. sungai
tidak ada hubungan
Kondisi mempengaruhi
Berdampak perubahan pada sebagian talud
terjadi perubahan,
perubahan
perubahan menurun
wilayah sungai disini maksudnya adalah indikator
kondisi talud
revitalisasi akan memberi dampak
Revitalisasi
perubahan kinerja sistem drainase pada ada hubungan, sungai
sebagian wilayah tepi sungai pada Tingkat dengan angka mempengaruhi
sedimenta korelasi yang rendah perubahan
bagian sungai III. si terjadi perubahan, indikator
Pada bagian sungai III, revitalisasi perubahan menurun tingkat
sungai berpengaruh kuat dan sedimentasi
Revitalisasi
berdampak pada sebagian wilayah di ada hubungan, sungai
bagian sungai III dapat dilihat pada Penumpuka
dengan angka mempengaruhi
hubungan kesesuaian antara bentuk korelasi yang rendah perubahan
n sampah
terjadi perubahan, indikator
kegiatan revitalisasi yang dilakukan perubahan menurun penumpukan
dengan angka perubahan kinerja sistem sampah
drainase terbesar (dibandingkan bagian Revitalisasi
sungai
sungai I dan bagian sungai II). Angka terjadi perubahan, mempengaruhi
Genangan
perubahan kinerja sistem drainase perubahan menurun perubahan
indikator
terbesar di bagian sungai III adalah genangan
angka perubahan pada indikator Revitalisasi
penumpukan sampah (sebesar 21 poin) sungai
Kebiasaan mempengaruhi
dan genangan (sebesar 735.299). Dan masyarak
ada hubungan,
perubahan
dengan angka
kegiatan revitalisasi sungai yang at
korelasi yang tinggi
indikator
diimplementasikan di bagian sungai III membuan kebiasaan
terjadi perubahan,
g sampah masyarakat
yang sesuai dengan perubahan angka ke sungai
perubahan menurun
membuang
kinerja terbesar adalah pengerukan sampah ke
sungai
yang dilakukan pada tahun 2013 di
Revitalisasi
sepanjang Kali Pepe Hilir. Berdampak sungai
Rutinitas ada hubungan,
pada sebagian wilayah sungai bisa masyarak dengan angka
mempengaruhi
perubahan
dilihat dari masih terjadinya genangan di at korelasi yang sangat
indikator
Kelurahan Sangkrah, Sewu, Gandekan members tinggi
Rutinitas
ihkan terjadi perubahan,
dan Sudiroprajan di tahun 2014. sungai perubahan menurun
masyarakat
membersihkan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada sungai
bagian sungai III intervensi fisik program Sumber: Analisis, 2015
revitalisasi sungai mempengaruhi aspek
teknis pada kinerja sistem drainase Kali Dari penilaian tersebut diketahui
Pepe Hilir bahwa semua indikator kinerja sistem
Pengaruh revitalisasi sungai drainase mengalami perubahan karena
terhadap kinerja sistem drainase Kali adanya revitalisasi sungai. Perubahan
Pepe Hilir juga dapat dilihat pada tersebut merupakan perubahan kondisi
perubahan kinerja sistem drainase pada yang lebih baik untuk seluruh indikator
56
Reza Eka dkk, Pengaruh Revitalisasi...
pada kinerja sistem drainase Kali Pepe Air Wilayah Sungai Bengawan
Hilir dari sebelum dilakukannya Solo
revitalisasi dan sesudah dilakukannya SK Menteri Pekerjaan Umum No 233
revitalisasi. Sistem drainase perkotaan Tahun 1987 tentang Sistem
dikatakan baik karena terjadi perubahan Drainase
meningkat pada indikator kondisi talud
dan kebiasaan masyarakat
membersihkan sungai, serta terjadi
perubahan penurunan pada indikator
tingkat sedimentasi, penumpukan
sampah, genangan dan kebiasaan
masyarakat membuang sampah ke
sungai
KESIMPULAN
Penelitian ini dapat dinyatakan
bahwa revitalisasi Kali Pepe Hilir yang
dilakukan oleh DPU Kota Surakarta
sesuai dengan pendapat Maryono (2007)
bahwa revitalisasi sungai yaitu suatu
usaha untuk mengembalikan fungsi-
fungsi sungai yang salah satunya adalah
fungsi sebagai saluran drainase.
Revitalisasi sungai yang dilakukan oleh
DPU Kota Surakarta merupakan upaya
untuk mengembalikan fungsi Kali Pepe
Hilir sebagai saluran drainase primer
dan termasuk dalam bagian sistem
drainase Kota Surakarta. Kembalinya
fungsi sungai sebagai saluran drainase
pada Kali Pepe Hilir ditandai dengan
perubahan kinerja drainase Kali Pepe
Hilir yang membaik dari sebelum
dilakukan revitalisasi sungai dengan
sesudah dilakukan revitalisasi sungai.
REFERENSI
LAMPIRAN
Tabel 1. Rincian Kegiatan Intervensi Fisik Program Revitalisasi Kali Pepe Hilir
Tabel 2. Rincian Kegiatan Intervensi Sosial Program Revitalisasi Kali Pepe Hilir
Tahun Kegiatan Pelaksana
2010 Sosialisai pemerintah kota terkait dengan penegasan Perda DPU Drainase
No 3 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah. Yang salah DPU Cipta Karya
satu diantaranya disebutkan larangan membuang sampah di
sungai.
2012 Sayembaran penataan lingkungan permukiman kawasan DPU Cipta Karya
bantaran
2013 Sosialisasi pemerintah kota kepada masyarakat terkait DPU Drainase
dengan pemeliharaan Kali Pepe Hilir sesuai dengan PP no 38 DPU Cipta Karya
tahun 2011
Sumber: DPU Kota Surakarta, 2015
Bagian Angka
Wilayah Aspek Indikator Perubaha Perubahan Keterangan
Sungai n
Terjadi perubahan Perubahan
Tingkat Sedimentasi 15
Perubahan menurun Kinerja
Terjadi perubahan Sistem
I Teknis Penumpukan Sampah 14
Perubahan menurun Drainase
Terjadi perubahan yang Kurang
Kondisi Talud 11
Perubahan Signifikan
58
Reza Eka dkk, Pengaruh Revitalisasi...
Bagian Angka
Wilayah Aspek Indikator Perubaha Perubahan Keterangan
Sungai n
meningkat
Genangan (deskriptif (Luas) Terjadi perubahan
narasi) 243.311 Perubahan menurun
Kebiasaan Membuang Terjadi perubahan
8
Non Sampah ke sungai Perubahan menurun
Teknis Rutinitas Masyarakat Tidak terjadi
3
Membersihkan Sungai perubahan
Terjadi perubahan
Tingkat Sedimentasi 38
Perubahan menurun
Terjadi perubahan
Penumpukan Sampah 18
Perubahan menurun
Teknis Terjadi perubahan Perubahan
Kondisi Talud 7 Perubahan Kinerja
meningkat Sistem
II
Genangan (deskriptif (Luas) Terjadi perubahan Drainase
narasi) 22.407 Perubahan menurun yang
Kebiasaan Membuang Terjadi perubahan Signifikan
18
Sampah ke sungai Perubahan menurun
Non
Terjadi perubahan
Teknis Rutinitas Masyarakat
6 Perubahan
Membersihkan Sungai
meningkat
Terjadi perubahan
Tingkat Sedimentasi 30
Perubahan menurun
Terjadi perubahan
Penumpukan Sampah 21
Perubahan menurun
Perubahan
Teknis Terjadi perubahan
Kinerja
Kondisi Talud 10 Perubahan
Sistem
III meningkat
Drainase
Genangan (deskriptif (Luas) Terjadi perubahan
yang Kurang
narasi) 735.299 Perubahan menurun
Signifikan
Kebiasaan Membuang Terjadi perubahan
17
Non Sampah ke sungai Perubahan menurun
Teknis Rutinitas Masyarakat Tidak terjadi
0
Membersihkan Sungai perubahan
Sumber: analisis, 2015
59
Region, Volume 6, No. 2, Juli 2015
Gambar 1. Lokasi Kegiatan Intervensi Fisik Program Revitalisasi Kali Pepe Hilir
Tahun 2008-2013
60