Budaya Kemiskinan Di Kota Surakarta (Studi Etnografi Di Pinggir Rel Palang Joglo, Kadipiro)
Budaya Kemiskinan Di Kota Surakarta (Studi Etnografi Di Pinggir Rel Palang Joglo, Kadipiro)
Budaya Kemiskinan Di Kota Surakarta (Studi Etnografi Di Pinggir Rel Palang Joglo, Kadipiro)
Ahmad Zuber
Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Email: a.zuber@staff.uns.ac.id
Abstract
The research is to find out the portrait of the culture of poverty in the city
of Surakarta, especially at the edge of the joglo rail cross Kadipiro, as well as the
reason why still persist in their illegal and living in a culture of poverty. The
theories used in this study are i.e. habitus of Pierre Bourdieu and self of George
Herbert Mead. Qualitative research uses ethnographic approach. Sampling
technique used is purposive sampling. For the validity of the data, the researchers
use triangulation of data and methods. Data analysis technique used is an
interactive model of data analysis.
The results show that many citizens who set up home on the edge of the
tracks, although the land they know places illegal. Residents have long lived and
got used to the sound of a passing train, as well as hanging with the existence of
small stalls around the residence to get daily necessities. Residents on the edge of
the joglo rail cross have had little awareness that Indonesia railway services
company requires their land, then they are willing condemned to another place.
They will move to another location if Indonesia railway services company has
ordered to move to new location. There is a mindset of the citizens of the edge of
joglo rail cross which consider that home ownership as something that ought to be
proud of, because it is better to have your own home even though the land is
illegal rather than not have a house or contracted people’s house. The cause of the
citizens of the edge of joglo rail cross remains poor, even no aid distribution. They
are people of Kelurahan Kadipiro.
Keywords: culture of poverty, habitus
64
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
65
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
66
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
67
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
dalam hal ini peneliti tidak secara 2006: 101). Sementara teknik
langsung mendapatkan data dari observasi adalah teknik
informan atau individu tetapi pengumpulan data yang bersifat
memanfaatkan data yang telah non verbal. Teknik observasi
dihasilkan atau diolah oleh pihak digunakan untuk menggali data
lain. Dalam penelitian ini, data dari sumber data yang berupa
sekunder diperoleh melalui buku- peristiwa, tempat atau lokasi,
buku, kepustakaan, serta rekaman gambar.
majalah/jurnal, dokumen, arsip Untuk validitas data, peneliti
serta sumber-sumber dari internet menggunakan dua macam
yang menyediakan banyak data triangulasi untuk mendapatkan
sekunder. data yang valid, yakni triangulasi
Pengambilan sampel yang data dan triangulasi metode.
digunakan yaitu purposive Dalam triangulasi data, data yang
sampling. Patton (1984) sejenis atau sama akan lebih
menyatakan bahwa yang mantap kebenarannya bila digali
dimaksud dengan purposive dari beberapa sumber data yang
sampling adalah peneliti berbeda. Data yang telah
cenderung memilih informan diperoleh dari sumber yang satu,
yang dianggap tahu dan dapat bisa teruji kebenarannya bila
dipercaya untuk menjadi sumber dibandingkan dengan data sejenis
data yang mantap dan yang diperoleh dari sumber lain
mengetahui masalahnya secara yang berbeda. Sementara,
dalam (Sutopo, 1988:21-22). triangulasi metode dilakukan
Untuk memperolah data, dalam dengan menggunakan metode
penelitian ini penulis mengambil atau teknik pengumpulan data
sembilan orang sebagai sampel, yang berbeda, untuk
dengan rincian satu orang dari mendapatkan data yang sama
fasilitator kelurahan tim 37, satu atau sejenis. Adapaun metode
orang dari anggota LKM di atau teknik pengumpulan data
kelurahan Kadipiro, satu orang yang digunakan dalam penelitian
dari perangkat RT setempat, dan ini yaitu teknik wawancara
enam orang perwakilan warga di mendalam (in-depth
bantaran rel palang joglo. interviewing) semi-terstruktur
Teknik pengumpulan data dan teknik observasi secara
yang digunakan dalam penelitian langsung.
ini adalah teknik wawancara dan Teknik analisis data yang
observasi. Teknik wawancara digunakan dalam penelitian ini
adalah cara yang dipakai untuk yaitu analisis data model
memperoleh informasi melalui interaktif, dengan teknik ini
kegiatan interaksi sosial antara setelah data terkumpul dilakukan
peneliti dengan yang diteliti. Di analisa melalui tiga komponen
dalam interaksi tersebut peneliti yaitu reduksi data, penyajian
berusaha mengungkap gejala data, dan penarikan kesimpulan
yang sedang diteliti melalui dengan verifikasinya.
kegiatan tanya jawab (Slamet,
68
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
69
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
70
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
71
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
72
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
73
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
74
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
75
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
76
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
77
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
78
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017
79