30-Article Text-53-1-10-20190318 PDF
30-Article Text-53-1-10-20190318 PDF
30-Article Text-53-1-10-20190318 PDF
ARTIKEL PENELITIAN
ABSTRACT
Dental caries is infection diseases caused by email and dentin demineralization that related to consume
cariogenic food. Caries caused by interactions between the host, agent, substrate, and time.Attitude and
behaviour of dental health maintenance is one of predisposising factor dental caries status. This study aims
to determine the correlation of dental health maintenance with dental caries status in junior high school first
grade.This study used a cross sectional design. The sample was first grade students of junior high school
Muhammadiyah Padang, sample in this study is 120 students by using total sampling method. The dental
health maintenance obtained through questionnaire and dental caries status was examined using DMF-T
indexs. Statistic analysis was perfomed using chi square test. 54,2% students have good dental health
maintenance category and 55,8% students have low dental caries category. Statistic analysis test showed
significant correlation between dental health maintenance with dental caries status, p value= 0,00
(p<0,05). There is a correlation between dental health maintenance with dental caries status. Dental health
maintenance first grade students of junior high school 1 Muhammadiyah Padang is good and dental caries
status is low category
Keywords: dental caries, DMF-T, dental caries status, dental health maintenance.
Affiliasi penulis: 1Faculty of Dentistry Andalas penting karena kelainan pada gigi ini
University
Korespondensi: Dio Ervan dapat menyerang siapa saja tanpa
email:
memandang usia dan jika dibiarkan
PENDAHULUAN berlanjut akan merupakan sumber fokal
merupakan masalah kesehatan gigi dan menyebabkan keluhan rasa sakit (Sari
2
mulut yang masih perlu mendapat dkk, 2012) .
perhatian. Karies gigi merupakan Di Negara-negara maju prevalensi
penyakit infeksi yang disebabkan oleh karies gigi terus menurun, sedangkan di
demineralisasi email dan dentin yang erat negara-negara berkembang seperti
hubungannya dengan konsumsi makanan Indonesia cenderung meningkat dan
yang kariogenik dan terjadinya karies Berdasarkan data RISKESDAS pada
gigi akibat peran dari bakteri utama tahun 2007 didapatkan bahwa penduduk
penyebab karies yaitu Streptococcus Indonesia yang mempunyai pengalaman
1
Mutans (Worotitdjan, 2013) . Karies karies sebesar 72,1% dan penduduk yang
gigi menjadi masalah kesehatan yang mengalami karies aktif sebesar 46,5%dan
1
Andalas Dental Journal Page |2
makanan kariogenik 4 kali atau lebih yang mengandung flour harus dianjurkan
dalam sehari mempengaruhi timbulnya untuk semua orang terlepas dari apakah
karies pada gigi seseorang (Loveren, orang itu memiliki resiko karies yang
2003).18 tinggi, sedang, atau rendah.Penyikatan
Pada tindakan berkumur-kumur, gigi dengan pasta gigi yang mengandung
sebagian besar siswa yaitu 42,5% siswa flour terbukti dapat menurunkan resiko
masih belum mengetahui pentingnya karies gigi (Tarigan, 2013)21.
berkumur-kumur dengan air putih setelah Status karies gigi dinilai dari
makan. Kebiasaan berkumur-kumur pemeriksaan indeks DMF-T (D (decay) =
setelah makan merupakan salah satu jumlah gigi karies yang masih dapat
pemeliharaan kesehatan gigi yang penting ditambal, M (missing) = jumlah gigi
karena berkumur kumur setelah makan permanen yang hilang atau harus dicabut
dengan menggunakan air putih akan karena karies yang tidak dapat ditambal
mengurangi debris atau sisa makanan lagi, F (filling) = jumlah gigi permanen
yang terselip diantara gigi yang yang telah ditambal) dengan indeks
mengurangi pembentukkan plak gigi DMFT rendah 0,0-2,6, sedang 2,7-4,4,
sehingga dengan sendirinya mengurangi dan tinggi 4,5->6,6. Dari hasil penelitian
resiko terjadinya karies dan berkumur didapatkan bahwa siswa dengan indeks
kumur dengan air putih dapat menetralkan DMFT rendah 55,8% siswa, sedang
Ph mulut (Sari dkk, 2012;Hiremath, SS, 32,5% siswa dan tinggi 11,7% siswa.
2011)2,19. DMF-T rerata seluruh siswa dalam
Pada kunjungan rutin ke dokter penelitian ini 2,19 termasuk dalam
gigi, sebagian besar siswa yaitu 55,8% ke kategori rendah.
dokter gigi bila sakit saja. Kunjungan Dari hasil penelitian juga
rutin ke dokter gigi minimal dilakukan didapatkan bahwa pada anak yang pola
dua kali setahun meskipun gigi dalam pemeliharaan kesehatan giginya baik
keadaan sehat yang bertujuan untuk sebagian besar memiliki status karies
konsultasi gigi dan pencegahan dini karies yang rendah, pada anak yang pola
gigi (Notohartojo dkk, 2011)20. pemeliharaan kesehatan giginya buruk
Pada aplikasi pasta gigi yang sebagian besar status kariesnya tinggi, dan
mengandung flour, 96,7% siswa pada anak yang pemeliharaanya sedang
menggunakan pasta gigi berflour saat sebagian besar memiliki status karies
menyikat gigi. Penggunaan pasta gigi sedang. Hal ini menunjukkan bahwa
Andalas Dental Journal Page |7