Jurnal 2

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MENGKONSUMSI JAJANAN KARIOGENIK DAN

MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK SEKOLAH KELAS
1-6 DI SDN 01 WATUAJI KELING JEPARA

Noor Ika Anggraeni*).,


Ns. Suhadi, M. Kep., Sp.Kep.Kom** ), Mamat Supriyono, SKM, M. Kes-Epid***)

*) Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang


**) Dosen Program Studi S1 Ilmu keperawatan STIKES Elisabeth Semarang
***) Epidemiologi Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Semarang

ABSTRAK

Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi dan menyebabkan gigi
berlubang. Jajanan kariogenik adalah makanan yang dapat menyebabkan karies gigi. Sifat makanan
kariogenik adalah banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di dalam mulut. Faktor
yang dapat menyebabkan karies gigi juga diantaranya karena kebiasaan menggosok gigi yang tidak
sesuai prosedur. Waktu menggosok gigi yang benar adalah minimal dua kali sehari, yaitu setelah
sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
kebiasaan mengkonsumsi jajanan kariogenik dan menggosok gigi pada anak sekolah kelas 1-6 di SDN
01 Watuaji, Keling, Jepara tahun 2013. Penelitian ini menggnakan deskriptif korelatif dengan
pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil menggunakan teknik total sampling pada 81 siswa.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi serta analisis data dilakukan dengan teknik
analisis Chi Square. Hasil yang didapat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
terkena karies gigi, banyak siswa yang jarang mengkonsumsi jajanan kariogenik dan banyak juga
siswa yang telah menggosok gigi ≥2 kali sehari. Variabel kebiasaan mengkonsumsi jajanan kariogenik
mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian karies gigi (ρ= 0,0001), sedangkan kebiasaan
menggosok gigi juga mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian karies gigi (ρ= 0,015).
Mengurangi atau membatasi konsumsi jajanan kariogenik dan menggosok gigi sesuai prosedur
merupakan upaya untuk mencegah terjadinya karies gigi.

Kata kunci: karies gigi, jajanan kariogenik, menggosok gigi

ABSTRACT

Caries is one of teeth infection that destructing teeth structures and causing teething problem. While
Cariogenic Food is identified as caries trigger. The characteristic of Cariogenic Food are classified
such as much carbohydrat substances, sticky and crumble. Additionaly, the other factors of caries
created is unprocedural rubbing the teeth habituality. To avoid caries, needed twice times of rubbing
the teeth everyday as after having breakfast and before sleeping-night. This research has aim to
understand the correlations of consuming cariogenic food habituality and rubbing the teeth habituality
with the dental caries incident on Elementary Student Class 1-6, SDN 01 Watuaji, Keling Jepara
period 2013. The researcher use descriptive-correlative methods by cross sectional phenomenological.
The sample taken so-called total sampling that wrapped around of 81 students. The data collection
taken by both questionaire and observation. Data analysis is done by Chi Square analysis system. The
results of this research show that almost of students experience caries, consuming cariogenic food
indicated in low base and many students has done the good habituality on rubbing the teeth twice
times per day. The variabel of consuming cariogenic food imply close relations with caries issues.
(p=0.0001), whereas rubbing the teeth habituality also imply close relations with caries issues
(p=0.015). By decreasing and limiting cariogenic food consumption and increasing rubbing the teeth
habituality in appropriate procedures means a best solution to prevent caries on Elementary Student.

Keywords : Caries, Cariogenic Food, Rubbing The Teeth

1
PENDAHULUAN 20 November 2012 bahwa di SDN tersebut
sudah ada UKS tetapi tidak efektif karena
Masalah kesehatan gigi dan mulut masih perlu tidak ada yang mengurusi UKS tersebut. Guru
mendapat perhatian, hal ini dikarenakan masih di SD tersebut juga kurang peduli dengan
banyak masyarakat yang terkena penyakit gigi adanya UKS tersebut sehingga tidak ada
dan mulut. Pada anak usia balita, prasekolah struktur organisasi yang jelas di UKS tersebut.
dan sekolah rawan terkena penyakit gigi dan Jika ada siswa yang sakit, guru kelas yang
mulut, faktor yang sangat berpengaruh pada mengurusnya dan apabila sakit siswa agak
masalah kesehatan gigi dan mulut adalah parah biasanya guru langsung membawa ke
masalah kebersihan gigi (Erri, 2003, dalam puskesmas atau RS. Jumlah siswa yang berada
Suyuti, 2010, ¶1). di SDN 01 Watuaji yaitu sebanyak 81 anak. Di
SDN 01 Watuaji keling juga bekerja sama
Karies menjadi salah satu bukti tidak dengan puskesmas Keling 1 untuk melakukan
terawatnya kondisi gigi dan mulut masyarakat penjaringan kesehatan pada siswa yang baru
Indonesia. Padahal karies merupakan indikator masuk sekolah. Kegiatan tersebut meliputi
yang digunakan WHO untuk mengukur tingkat pemeriksaan kesehatan pada anak antara lain
kesehatan mulut penduduk di sebuah negara. pemeriksaan mata, telinga, gigi, mulut, kulit
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan lain-lain.
menunjukkan, 72,1% penduduk mengalami
karies dan sebanyak 46,5% diantaranya Hasil pemeriksaan dan penjaringan yang
merupakan karies aktif yang belum dirawat. dilakukan oleh pihak Puskesmas Keling 1 pada
Perawatan gigi sejak dini akan meminimalkan tahun 2011 didapatkan data bahwa 10 dari 11
komplikasi penyakit gigi yang siswa yang baru masuk menderita karies dan
membahayakan. Dalam hal kebiasaan tahun 2012 didapatkan data bahwa 10 siswa
menggosok gigi, 91.1% penduduk usia 10 yang baru masuk sekolah menderita karies
tahun keatas telah melakukannya setiap hari. semua. Berdasarkan hasil wawancara dengan
Namun, hanya 7,3% yang telah menggosok orang tua siswa yang menderita karies pada
gigi secara benar (Matram, 2009, ¶3). tanggal 9 Februari 2013 bahwa anak mereka
selama dirumah juga sering mengkonsumsi
Pada anak usia sekolah, umumnya mereka jajanan kariogenik seperti wafer, coklat,
menyukai makanan yang manis-manis, seperti permen, biskuit, dan lain-lain.
permen, coklat, kue-kue, gula dan lain-lain
dimana makanan tersebut termasuk dalam Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karbohidrat yang berbentuk tepung atau cairan hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi
yang bersifat lengket serta mudah hancur di jajanan kariogenik dan menggosok gigi
dalam mulut yang lebih memudahkan dengan kejadian karies gigi pada anak sekolah
timbulnya karies dibandingkan bentuk fisik kelas 1-6 di SDN 01 Watuaji, Keling, Jepara.
lainnya (Maulani, 2007, dalam Maulidta,
2010, ¶13). METODOLOGI PENELITIAN

Faktor yang dapat menyebabkan karies gigi Jenis penelitian yang digunakan adalah
juga diantaranya karena kebiasaan menggosok penelitian deskriptif korelatif yaitu suatu
gigi yang tidak sesuai prosedur. Waktu metode penelitian yang bertujuan membuat
menggosok gigi yang benar adalah minimal gambaran atau deskriptif tentang suatu
dua kali sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan keadaan secara objektif dengan pendekatan
sebelum tidur malam. Sebagian besar anak cross sectional yaitu jenis penelitian yang
sudah menggosok gigi dua kali sehari tetapi menekankan waktu pengukuran/observasi data
waktu dalam menggosok gigi masih kurang variabel independen dan dependen hanya satu
tepat, yaitu bersamaan dengan mandi pagi dan kali pada satu saat. Penelitian ini dilakukan di
mandi sore (Syaify, 2007 dalam Maulidta SDN 01 Watuaji, Keling Jepara pada bulan
2010, ¶10). Maret 2013. Populasi siswa adalah 81 anak
dan semuanya dijadikan sampel.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
sekolah SDN 01 Watuaji, Keling pada tanggal

2
DAFTAR PUSTAKA

Alpers, Ann,206. Buku Ajar Pediatri Rudolph/ Ann Alpers, Jakarta : EGC.
Anom Permatasari, 2007. Merawat Gigi Sejak Dini, http://www.balipost.com, diposkan
tanggal 24 Agustus 2004, diakses tanggal 25 Januari 2007.
Jajak Lawalangy, Sakit Gigi Pada Balita, http://lawangly.wordpress.com, diposkan tanggal 26
November 2006, diakses tanggal 18 Februari 2007.
Hidayat, A.Aziz Alimul,2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Jakarta :
Salemba Medika.
Kidd, Edwina, AM, 1998. Dasar-dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya, Jakarta :
EGC.
Koswara, Sutrisno, 2007. Makanan Bergula dan Kerusakan Gigi,
http://www.ebookpangan.com, diakses tanggal 18 Februari 2007.
Maulani, Chaerita & Jubilee Enterprise, 2005. Panduan Orang Tua dalam Merawat dan
Menjaga Kesehatan Gigi Bagi Anak-anaknya, Jakarta : PT Elexmedia Komputindo.
Miol, 2007. 89% Anak Derita Penyakit Gigi dan Mulut, diposkan tanggal 11 Januari 2006,
http://www.jurnalnet.com , diakses tanggal 25 Januari 2007.
Prijantojo, 1998. Kondisi Jaringan periodonsium Pada kelompok Masyarakat dengan
Perbedaan Frekuensi Penyikatan Gigi, Badan Peneliti & Pengembangan Kesehatan,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Ruslawati, Yuyus, 1999. Diet Yang Dapat Merusak Gigi Pada Anak, Badan Peneliti &
Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Siswono, 2007. Pengaruh Nutrisi & Gaya Hidup, info@gizi.net, diposkan tanggal 5
November 2006, diakses tanggal 18 Februari 2007.
Sudahkah Menggosok Hari ini, 2007. http://www.jurnalnet.com, diposkan tanggal 30 Januari
2008, diakses tanggal 25 Januari 2007.
Syaify, Ahmad, 2007. Kapan Waktu Tepat Menyikat Gigi, http://www.tabloid-
nakita.com/artikel, diposkan tanggal 4 September 2006, diakses 25 Januari 2007.

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy