Penatalaksanaan Mouth Preparation Pada Anak Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tipe Atrial Septal Defect Di Bawah Anestesi Umum
Penatalaksanaan Mouth Preparation Pada Anak Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tipe Atrial Septal Defect Di Bawah Anestesi Umum
Penatalaksanaan Mouth Preparation Pada Anak Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tipe Atrial Septal Defect Di Bawah Anestesi Umum
Abstract
ASD (Atrial Septal Defect) is a congenital heart disease in the form of holes (defects) in the interatrial septum (septum
between the right and left atrial cavity) due to failure of fusion that occurs during fetal interatrial septum. Septum does not
close completely and allow blood to flow mixes the left and right atrium. The incidence is about 6.7% of all CHD in
babies born alive. Patient 4-year-old girl with symptoms of multiple caries and general condition of ASD. Mouth care
preparation of maintenance actions in the form of preventive measures such as fillings, fissure sealants, scaling, root
planing as well as curative measures such as extraction of teeth in pediatric patients prior to surgery on his heart
abnormalities. Management in the field of dentistry is important to prevent bacterial endocarditis. The purpose of this
paper was to discuss the handling of mouth preparation in ASD patients. In Conclusion, mouth preparation in patients
with cardiac abnormalities of type ASD is necessary before surgery on his heart abnormalities.
penyakit jantung bawaan non sianotik jauh lebih yang malalui katup pulmonalis, tanda-tanda gagal
besar daripada yang sianotik.1 jantung, jika shuntnya besar, murmur juga bisa
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) non sianotik terdengar akibat peningkatan aliran darah yang me-
merupakan bagian terbesar dari seluruh penyakit ngalir melalui katup trikuspidalis. Pemeriksaan pe-
jantung bawaan. Sesuai dengan namanya, pada nunjang yang dilakukan di antaranya adalah foto
pasien penyakit jantung bawaan non sianotik ini ronsen dada di mana didapatkan adanya pembesaran
tidak ditemukan gejala atau tanda sianosis. Salah jantung karena pembesaran atrium dan ventrikel
satu PJB tipe non sianotik adalah tipe ASD.2 kanan. Pemeriksaan penunjang lainnya adalah elek-
Defek Septum Atrium (ASD, Atrial Septal Defect) trokardiografi (EKG) atau alat rekam jantung, kate-
adalah suatu lubang pada dinding (septum) yang terisasi jantung, angiografi koroner, serta eko-
memisahkan jantung bagian atas (atrium kiri dan kardiografi.3
atrium kanan). Kelainan ini terjadi akibat dari re-
sorpsi atau penyerapan berlebihan atau tidak ade- KASUS
kuatnya pertumbuhan dari septum.1
Tanggal 22 Desember 2008 seorang ibu beserta
anak perempuannya berusia 4 tahun datang ke klinik
Special Care Dentistry (SCD) Rumah Sakit Hasan
Sadikin Bandung atas rujukan dari bagian pedo
RSHS dengan diagnosa penyakit anak Atrial Septal
Defect (ASD) untuk dapat dilakukan perawatan gigi
yang diduga sebagai fokal infeksi sebelum men-
jalani operasi jantung. Keadaan umum pasien CM,
pernafasan 24 kali/menit, nadi 112 kali/menit, suhu
afebris, ekspresi tenang.
Pada pemeriksaan intra oral, bibir dan mukosa
mulut tidak ada kelainan, dasar mulut, tidak ada
keluhan, gingiva, odem (gingivitis marginalis kronis
Gambar 1. Atrial septal defect1
generalisata). Terdapat pulpitis reversible pada gigi
55, 63, 65, 75, 74 dan pulpitis irreversibel 52, 51,
Kebanyakan bayi tidak memiliki keluhan klinis
62, 64, serta sisa akar 61 dan nekrosis pulpa pada
atau disebut dengan asimptomatik pada ASD. Ke-
gigi 54, 84, 85.
lainan ASD umumnya diketahui melalui pemeriksa-
Pasien dikonsul ke bagian anak untuk dilakukan
an rutin dimana didapatkan adanya murmur (kelain-
pemeriksaan keadaan umum, pemeriksaan darah,
an bunyi jantung)6. Apabila didapatkan adanya
dan pemeriksaan radiologis. Hasil pemeriksaan
gejala atau keluhan, umumnya didapatkan adanya
dokter anak menunjukkan keadaan umum dan gizi
sesak saat beraktivitas, mudah lelah, dan infeksi
baik, paru secara klinis dan radiologis dalam batas
saluran pernapasan yang berulang. Keluhan yang
normal, pemeriksaan hematologis dalam batas nor-
paling sering terjadi pada orang dewasa adalah pe-
mal, jantung di diagnosa atrial septal defect. Pen-
nurunan stamina dan palpitasi (dada berdebar-debar)
derita dipersiapkan untuk tindakan mouth prepara-
akibat dari pembesaran atrium kanan.1,6 Pada bayi
tion dengan anestesi umum.
sebelum usia 3 bulan, defek berukuran <3 mm
umumnya akan menutup spontan. Bagaimanapun
juga apabila lubang tersebut besar maka operasi
untuk menutup lubang tersebut dianjurkan guna
mencegah terjadinya gagal jantung atau kelainan
pembuluh darah pulmonal. Pengobatan pencegahan
dengan antibiotik sebaiknya diberikan setiap kali
sebelum penderita menjalani tindakan pencabutan
gigi untuk mengurangi risiko terjadinya endokarditis
infektif.2
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaan fisik denyut arteri pulmonalis dapat
diraba di dada, pemeriksaan dengan stetoskop me-
nunjukkan bunyi jantung yang abnormal. Dapat ter-
dengar murmur akibat peningkatan aliran darah Gambar 2. Ekspresi wajah pasien
Sasmita: Penatalaksanaan mouth preparation pada anak dengan kelainan jantung bawaan tipe atrial septal defect 191
merupakan tindakan yang perlu mendapatkan per- 3. Atrial septal defect. The Merck Manuals: The Merck
hatian bagi seorang pedodontis. Oleh karena itu, Manual for Healthcare Professionals. http://www.
perhatian yang serius perlu diberikan pada pasien merckmanuals.com/professional/print/pediatrics/con
ASD dengan cara menghilangkan semua sumber genital_cardiovascular_anomalies/atrial_septal_defec
t_asd.html. (Oct. 26, 2011).
infeksi yang dapat menyebabkan bakteriemia se-
4. Cameron AC, Widmer RP. Handbook of pediatric
belum bedah jantung dilakukan untuk menganti- dentistry. 2nd ed. Sydney: CV. Mosby, 2003: 234-84.
sipasi terjadinya endokarditis setelah pembedahan 5. Little JW. Fallace, DA. Dental management of
dengan mengoptimalisasi kesehatan rongga mulut medically compromized patient, 6th ed. St.Louis:
pasien sebelum dilakukan bedah jantung. Mosby Inc, 2006: 21-63.
6. Scully, C, Dios PD, Kumar N. Special care in
Daftar Pustaka dentistry. Churchill Livingstone: Elsevier, 2007:
412-8.
1. Markum, AH., Ismael, S., Alatas, H. Buku Ajar Ilmu 7. McPhee SJ, Papadakis MA. Current medical
Kesehatan Anak. Jilid I. Jakarta: Balai Penerbit FK- diagnosis & treatment. 47th ed. Lange Medical
UI; 2002: 628-35. Books/McGraw-Hill, 2008: 282-4.
2. Bambang M, Sri Endah R, Rubian S. Penanganan 8. Welbury RP. Paediatric dentistry. 2nd ed. New York:
penyakit jantung pada bayi dan anak. IDAI Jakarta: Oxford University Press. 2001: 369-90.
Balai Penerbit FK-UI; 2005: 7-9.