Tube Secara Metode Matematis Dan Simulasi Software: Perancangan Heat Exchanger Tipe Shell Dan

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

PERANCANGAN HEAT EXCHANGER TIPE SHELL DAN

TUBE SECARA METODE MATEMATIS DAN SIMULASI


SOFTWARE

Aji Abdillah Kharisma(1*)


(1)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
Depok, Jawa Barat, Indonesia
(*)
E-mail Corresponding Author : ajiabdillah@staff.gunadarma.ac.id

Abstrak
Perancangan heat exchanger memerlukan perhitungan matematis berdasarkan perpindahan panas
yang terjadi sehingga prediksi nilai matematis harus sesuai dengan teori yang sudah ada, rangkaian
perhitungan heat exchanger cukup rumit mulai menentukan luas area perpindahan panas, jumlah
pass dan tube yang sesuai, diameter shell, menghitung koreksi koefisien perpindahan kalor
keseluruhan yang harus kurang dari 30%, dan menghitung over desain yang kurang dari 30%. Jika
nilai koreksi koefisien perpindahan kalor keseluruhan dan nilai over desain memenuhi berdasarkan
syarat tersebut maka desain layak dilanjutkan. Data untuk melakukan perancangan heat exchanger
ditentukan melalui laju aliran massa air panas 2 kg/s, Temperatur inlet air panas 98.8 0C, Temperatur
outlet air panas 60 0C, Temperatur inlet air dingin, 32.2 0C, Temperatur outlet air dingin 68.30 0C.
Hasil simulasi yang dilakukan dari perbedaan temperatur air panas berdasarkan nilai perhitungan
rancangan dan hasil simulasi memiliki error sebesar 23%.

Kata Kunci: Desain Heat exchanger, Shell dan tube, Perpindahan Panas.

Abstract
The design of the exchanger has a mathematical calculation based on the heat transfer that occurs
so that the prediction of the mathematical value must be in accordance with the existing theory, the
heat exchanger calculation circuit is quite complicated, starting to determine the area of the heat
transfer area, determining the appropriate number of passes and tubes, determining the diameter of
the shell, calculating the correction coefficient the overall heat transfer must be less than 30%, and
count over design less than 30%, if the correction value of the overall heat transfer coefficient and
the over design value is based on these conditions then the design is worth continuing. Data to
design the heat exchanger is determined through the mass water flow rate of 2 kg / s, hot water inlet
temperature 98.8 0C, hot water outlet temperature 60 0C, cold water inlet temperature, 32.2 0C,
cold water outlet temperature 68.30 0C. the simulation results carried out the difference in the
temperature of hot water from the design value and the value of the simulation results has an error
of 23%.
Keywords: Heat exchanger design, Shell and tube, Heat Transfer.
Shell and Tube Heat Exchanger merupakan jenis
1 PENDAHULUAN
penukar kalor yang banyak digunakan
Perpindahan panas khususnya dalam dipembangkit dan pengolahan minyak. Namun,
perancangan heat exchanger perlu diperhatikan peningkatan performa penukar kalor perlu
karena banyak digunakan di industri dan terus dilakukan dengan cermat karena alirannya yang
berkembang. Perancangan heat exchanger yang kompleks didalam shell.
baik perlu dilakukan dengan perhitungan
Perancangan heat exchanger mempunyai acuan
matematis untuk mendapatkan hasil yang baik
pada luas daerah perpindahan panas, semakin
yang merupakan acuan untuk membuat desain.
besar luas daerah perpindahan panas maka
Penukar panas adalah perangkat di mana energi semakin besar heat exchanger yang dibuat atau
ditransfer dari satu cairan lain permukaan didesain.
penampang. Hal ini berbeda untuk penukar panas
Beberapa tipe dari konstruksi alat penukar kalor
tradisional, khususnya penukar panas shell dan
antara lain tipe shell and tube, double pipe, cross
tube. Pertukaran panas tidak lepas dari hukum
flow dan tipe plate. Tipe shell and tube sangat baik
keseimbangan energi untuk mendapatkan desain
untuk fluida yang bertekanan tinggi.[12]
yang sesuai dan dapat di hitung secara matematis.

JURNAL REKAYASA MESIN VOL. 20 No. 2 September 2020 27


Jenis dari alat penukar panas yang sering ditemui perancangan heat exchanger dengan menghitung
dalam industri adalah tipe 1-2 shell and tube heat secara matematis untuk mendapatkan sebuah
exchanger. Merancang alat penukar panas tipe 1- rancangan yang memenuhi standar yang
2 Heat Exchanger dan membandingkan untuk diperlihatkan pada gambar 1 melalui diagram alir
mengetahui pengaruh jumlah baffle terhadap penelitian sebagai berikut :
transfer panas. Penelitian ini membandingkan
pengaruh transfer panas dengan variasi jumlah
baffle 2, 3 dan 4 buah.[10] Mulai
Perencanaan konstruksi penukar kalor type shell
dengan jumlah tube 248, panjang 2000 mm, dan
jumlah 6 baffle dengan media pendingin adalah Data Input
air. Air terlebih dahulu didinginkan oleh unit
chiller.[9]
Merencanakan heat exchanger pada binary Kesetimbangan Energi (Q)
power plant kapasitas 100 KW, menghitung dan
menentukan dimensi tiap komponen dari heat
exchanger, mengetahui besar longitudinal stress, Perhitungan LMTD & LMTD Koreksi
circumferential stress dan thermal stress yang
terjadi pada heat exchanger.[8]
Perhitungan Luas Perpindahan
Desain heat exchanger E-01 dengan tipe shell and Panas (A) dengan Uassumsi
tube heat exchanger. Jumlah tube, panjang tube,
diameter luar tube, tebal tube, dan luas area
perpindahan panas adalah 204 buah, 0,4064
meter, 0,01905 meter, 18 dan 0,1963 in/ft2.[11] Perhitungan Perhitungan
Jumlah tube (Nt) Luas aliran
Mengkaji peningkatan performa dalam bentuk pada Shell
koefisien perpindahan panas total dan
efektivitas dengan melakukan variasi jenis baffle Nilai Bil.
(single segmental dan triple segmental) dan Reynold pd tube Kecepatan massa
baffle spacing (5 dan 10 cm) menggunakan aliran fluida
pendekatan eksperimen dan numerik.[7] pd shell
Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan
desain heat exchanger untuk memperoleh hasil Analisa Nilai Bil.
kinerja yang optimal. Standar yang digunakan NO reynold Reynold pd shell
dalam perancangan heat exchanger tipe shell dan pd tube
tube adalah TEMA (Tubular Exchanger
Manufactures Association) dan American Perpindahan
Petroleum Institute (API). Detail perancangan pada shell (ho)
desain penukar kalor menggunakan tipe shell E
dan tube dengan jenis cut segmental baffle dan YES
baffle spacing dengan media pendingin fluida air Menghitung
kemudian disuplai dan bersirkulasi ke shell dan Perpindahan
tube sehingga temperatur panas masuk ke dalam pada tube (hi)
unit heat exchanger, temperatur panas akan turun
dan mendapat temperatur yang dibutuhkan
berdasarkan dengan nilai koefesien koreksi
perpindahan kalor Uo dan Assumsi, Over desain,
Penurunan Tekanan pada sisi tube dan shell serta Perpindahan pada secara
error perbandingan perhitungan aktual dan keseluruhan, Uo Call
simulasi.

Hasil nilai koefesien


2 METODOLOGI perpindahan panas
Perancangan desain mengikuti teori yang sudah perhitungan Uo call
ada dan menganalisa hasil berdasarkan teori-teori
dalam perancangan desain heat exchanger. Pada
dasarnya penelitian ini hanya untuk membuktikan A B
dari teori yang sudah ada. Berikut proses
28 Perancangan Heat Exchanger Tipe Shell dan Tube
Secara Metode Matematis dan Simulasi Software
Temperatur efisiensi alat penukar kalor (S)
A B
t2−t1
S= (5)
T1−t1

Perbandingan hasil perkalian aliran fluida (Ms)


dalam shell dengan kalor jenis (Cp) terhadap
NO aliran fluida dalam tube (Mt) dengan kalor jenis
Analisa Nilai (Cp)
Uo Call &
Uassumsi <
Mt x Cp T1−T2
30% R= = (6)
Ms x Cp t2−t1

Nilai dari faktor koreksi (Ft)


√R2 +1 ln(1−S )
1−R.S
Ft = (7)
YES 2−S(R+1− √R2 +1)
(R−1 ) ln ( )
2−S ( R+1+√R2+1)
Hasil Perhitungan Termal
Temperatur rata – rata sebenarnya , ∆𝒕𝒄
∆tc = Ft . LMTD (8)
Hasil Kesimpulan
Untuk nilai koefisien perpindahan kalor, terlebih
dahulu menggunakan koefisien perpidahan kalor
assumsi:
Selesai
Q
A= (9)
Uassumsi x ∆tc

Gambar 1 Diagram Alir penelitian


Jumlah tube, (Nt)
Proses pemodelan heat exchanger yang perlu
dilakukan terlebih dahulu adalah menentukan
beberapa nilai yang akan menjadi dasar acuan A
dalam perhitungan dan permodelan, sehingga Nt = (10)
π .do .Lt
dengan penentuan beberapa nilai tersebut akan
menghasilkan sebuah dimensi awal heat
exchanger. Perhitungan reynold number pada sisi tube
Keseimbangan energi
N
Air panas 4 .m . ( p⁄N )
t
Re = (11)
π .di .μ
Qh = mh Cph ∆T (1)

Air dingin Koefisien perpindahan panas pada tube


Qh = mc cp (c)∆T (2)
1
Jh x kc x (pr)3
Nilai selisih temperature rata – rata LMTD hi = . ∅t.s (12)
di
(Logarithmic Mean Overall Temperature
Difference)
Untuk counter current flow Bilangan Prandtl

(T1−t2)−( T2−t1 )
LMTD = (T1−t2) (3) v μ .cp
ln pr = = (13)
(T2−t1 )
∝ k
Untuk co current flow
(T1−t1)−( T2−t2 )
LMTD = (T1−t1) (4) Luas aliran pada shell
ln
(T2−t2)

C x B x Ds
as = (14)
Pt

JURNAL REKAYASA MESIN VOL. 20 No. 2 September 2020 29


Kecepatan massa aliran pada shell. Perhitungan Keseimbangan energi, (Q)
m
Gs = (15) Air panas :
as

De, Diameter ekivalen Qh = mh x Cph x ∆T


1 1π lb BTU
4(2 .Pt . 0,86 .pt− 24 .do2 ) Qh = 7936,641 x 1.000 x (210 − 140)o 𝐹
De = 1 (16) h lb⁄R
.π .do
2
Qh = 555564,87 lb/h
Bilangan reynold pada shell
De . Gs Air dingin :
Re = (17)
μh
Qh = mh Cp (c) x ∆T
Koefisien Perpindahan Kalor di sisi shell Qh
1 mc =
Jh . k . (pr)3 Cp (c)x∆T
ho = . ∅t (18)
De 555564,87 lb/h
Koefisien perpindahan kalor keseluruhan mc =
BTU
0,999 x (155 − 80)o F
1 Ao (do−di ) Ao 1 lb⁄R
[Uo = + Rdo + x + x +
Ao
ho Ai 2k Ai hi lb
x Rdi] -1 (19) mc = 7414,94 = 0,98 kg/s
Ai h
Perpindahan kalor assumsi Perhitungan Nilai LMTD & LMTD Koreksi (∆𝐓)
Uo𝑐𝑎𝑙𝑙−Uoasumsi (T1 − t 2 ) − (T2 − t1 )
Uassumsi = x 100% (20) LMTD =
Uoasumsi
(T − t 2 )
ln ( 1 )
Over Desain (T2 − t1 )

𝑂𝑣𝑒𝑟 Desain =
A−Areq
x 100% (21) (210 − 155) − (140 − 80)
Areq LMTD =
(210 − 155)
ln ( )
(140 − 80)
3 HASIL DAN PEMBAHASAN LMTD = 57,46o F
Adapun input perhitungan perancangan heat ft = 0,76 diperoleh dari grafik R dan S
exchanger yang digunakan dalam proses
perhitungan termal desain sebelum proses
permodelan adalah sebagai berikut : Temperature Correction factor
Perhitungan properties air ∆tc = ft x LMTD
Air panas : ∆tc = 0,76 x 57,46 o F = 43,66o F
210+140
Temperatur rata-rata air panas = =
2
175𝑜 𝐹
𝜌 60,57 𝑙𝑏⁄𝑓𝑡 3
𝜇ℎ 2,317 𝑥 104 𝑙𝑏⁄𝑓𝑡. 𝑠 = 0,962 𝑙𝑏⁄𝑓𝑡. ℎ
𝐶𝑝ℎ 1,000 𝐵𝑇𝑈/ 𝑙𝑏⁄𝑅
𝐾𝑐 0,388 𝐵𝑇𝑈/ ℎ𝑟 ⁄𝑓𝑡. 𝑅
Pr 2,51
Air dingin : Sisi tube
155+80
Temperatur rata-rata air panas = = 117𝑜 𝐹 Luas permukaan perpindahan kalor
2
𝐐
ρ 61,71 lb⁄ft 3 𝐀=
𝐔𝐚𝐬𝐬𝐮𝐦𝐬𝐢 𝐱 ∆𝐭𝐜

μh 3,744 x 104 lb⁄ft. s = 1,3478 lb⁄ft. h 𝐀=


𝟓𝟓𝟓𝟓𝟔𝟒,𝟖𝟕 𝐁𝐓𝐔/𝐡
𝐁𝐓𝐔
𝟐𝟗𝟗 𝟐 .𝐨𝐅 𝐱 𝟒𝟑,𝟔𝟔𝐨 𝐅
𝐟𝐭
Cph 0,999 BTU/ lb⁄R
A = 42,5 ft 2
Kc 0,371 BTU/ hr⁄ft. oF
Pr 4,05

30 Perancangan Heat Exchanger Tipe Shell dan Tube


Secara Metode Matematis dan Simulasi Software
Tabel 1 Perolehan Uassumsi Jarak antar baffle 0,1016 m
(0.14IDshell) (B)
Dimensi Satuan Satuan
Jarak antar tube 0,0315 m
dalam dalam SI
British Clearen (Pt – do tube) (C) 0,00635 m
Diameter Luar 1 Inch 0.0254 m Baffle cut -
(OD)
Diameter Dalam 0,834 inchi 0.0211836 Luas Aliran pada Shell
(ID) m C . B . Ds
BWG 14 as =
Pt
Panjang tube 6 ft 0,25 1,36 9,75
ft x ft x ft
Layout tube Square Square as = 12 12
1,25
12
ft
Jumlah pass 2 2 12

aliran as = 0,052 ft
Jumlah tube Kecepatan Massa Aliran
Nt =
A m
π .do .Lt Gs =
as
42,5 ft2
Nt = 1 7936,64 lb/h
3,14 x
12
x 6 ft Gs =
0,052 ft
Nt = 27 = 32 Jumlah 𝑡𝑢𝑏𝑒
Gs = 152627,69 lb/h/ft 2
Perhitungan bilangan Reynlod pada tube
Diameter Ekivalen pada shell (De)
N
4 x m x ( p⁄N )
Re = t Bentuk kotak persegi :
π .di .μ
lb
4 x 7414,94 h x (2⁄32)
Re = 0,843 lb
3,14 x ( ) ft x 1,3478 /h
12 ft

Re = 7122,26 Bentuk segitiga :


Cek kecepatan aliran :
N
4 x m x ( p⁄N )
t
v=
π x ρ x di2
127
(pt 2 − 0,785 x do 2 )
lb
4 x 7414,94 h x (2⁄32) De =
v= 0,843 2
do
3,14 x 61,71 lb/ft3 x ( ) ft
12 De = 0,0824 ft
ft ft
v = 1979, 57 = 0,549 = 0,167 m/s Bilangan Reynold pada shell
h s
De x Gs
Perhitungan koefesien perpindahan panas Re =
μh

Re tube = 7122,26, maka jh = 30 0,0824 x 152627,69 lb/h/ft2


Re =
0,962 𝑙𝑏 ⁄𝑓𝑡.ℎ
1
Jh x k x (pr)3
hi = . ∅t.s Re = 13073
di
1
30 x BTU/hr⁄ft.oF x (4,05)3
hi = x1
di Koefesien Perpindahan Kalor di sisi shell
hi = 252,54 BTU/hr/ft.oF Re shell = 13073, sehingga nilai jh adalah 49.
1
Jh x k x (pr)3
ho = . ∅t
Perhitungan pada Shell De
1
BTU
Tabel 2 Dimensi pada shell 49 x 0,388 h /ft.F x (2,15)3
ho = x1
0.0824 ft
Dimensi Satuan SI
Diameter Luar shell 0,2375 m ho = 364,64 BTU/hr/ft.oF
Diameter dalam shell 0,254 m Koefesien Perpindahan Kalor Keseluruhan
(Ds)
Tebal baffle 0,003175 m Dimana,
ho = 364,64 BTU/hr/ft.oF

JURNAL REKAYASA MESIN VOL. 20 No. 2 September 2020 31


hi = 252,54 BTU/hr/ft.oF 𝜌 61,71 lb/ft3
Gt 139611,15 lb/ft2.h
ID tube 0,834 in
1 Ao (do−di ) Ao 1 Lt (panjang tube) 6 ft
[Uo = + Rdo + x + x +
ho Ai 2k Ai hi Np (jumlah pass) 2
Ao
x Rdi] -1
Ai
1 𝑚𝑐
Uo = [ BTU + 0,002 + 𝐺𝑡 =
364,64
hr .oF 𝑁𝑡 𝜋𝑑𝑖 2
( )𝑥 ⁄2
ft
1 0,843 𝑁𝑝
π x 12 (
12

12
) π x 12 1
x + x + 7414,94 𝑙𝑏/ℎ
π x 0,8432 2k π x 0,8432 252,54
π x 12
=
x 0,002] -1 32 3,14 𝑥 (0,834/12)2
π x 0,8432 ( )𝑥 ⁄
2 2
= 139611,15 𝑙𝑏/𝑓𝑡 2 . ℎ
Uo = 353,91 BTU/hr/ft.oF
Koreksi koefesien perpindahan kalor keseluruhan 𝑓 𝑥 𝐺𝑡 2 𝑥 𝐿𝑡 𝑥 𝑛𝑝
Perhitiungan Uo dan perpindahan kalor Assumsi ∆𝑝 (𝑡𝑢𝑏𝑒) =
2 𝑥 𝑔 𝑥 𝜌 𝑥 𝐼𝐷 𝑡𝑢𝑏𝑒 𝑥 ∅𝑡
Uocall − Uoassumsi
= x 100% ∆𝑝 (𝑡𝑢𝑏𝑒)
Uoassumsi 0,00028 ft 2 /ft 2 𝑥 139611,15 lb/ft 2 . h 𝑥 6 𝑥 2
=
353,91 BTU/hr/ft. oF − 299 BTU/hr/ft. oF 2 𝑥 4,17 x 108 ft/ft 2 𝑥 61,71 lb/ft 3 𝑥 0,834 in 𝑥 1
= x 100%
299 BTU/hr/ft. oF ∆𝑝 (𝑡𝑢𝑏𝑒) = 2,63 𝑝𝑠𝑖
= 18,36 %
Hasil tersebut membuktikan bahwa Koefesien ∆𝒑(kembali)
koreksi perpindahan kalor Uo dan Assumsi
memenuhi standar perpindahan panas untuk heat 𝑉2
exchanger tipe shell dan tube yaitu 18,36% < = 0,0025 (𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘)
𝑔
30%.
4 𝑥 𝑛 𝑉2
Over Desain ∆𝑝(𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖) = 𝑥
𝑠 𝑔
Areq (Luas yang dibutuhkan dengan jumlah tube 4𝑥2
28) ∆𝑝(𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖) = 𝑥 0,025
0,94
Areq = 𝜋 x OD tube x panjang tube x jumlah tube ∆𝑝(𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖) = 0,0204045 𝑝𝑠𝑖
Areq = 3,14 x 0,0254 x 6 x 27 Jadi, total pressure drop pada tube :
= 12,9 m2 ∆𝑝(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙) = ∆𝑝 (𝑡𝑢𝑏𝑒) + ∆𝑝(𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖)
A (Luas perpindahan kalor pada heat exchanger ∆𝑝(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙) = 2,63 𝑝𝑠𝑖 +0,0204045 𝑝𝑠𝑖
dengan jumlah tube 32)
∆𝑝(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙) = 2,650 𝑝𝑠𝑖 < 10 𝑝𝑠𝑖
A = 𝜋 x OD tube x panjang tube x jumlah tube
Penurunan Tekanan pada Shell
A = 3,14 x 0,0254 x 6 x 32
Parameter Satuan
= 15,3 m2
Number baffle (Nb) 17
A − Areq
𝑂𝑣𝑒𝑟 𝐷𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 = x 100% Re (Shell) 13073,30
Areq
12,9 m2 −15,3 m2 Friction factor 0,288 ft2/ft2
𝑂𝑣𝑒𝑟 𝐷𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 = x 100%
15,3 m2
𝜌 60,57 lb/ft3
Over Desain = 15,68 % < 30%
g (percepatan gravitasi) 4,17 x 108 ft/hr2
Penurunan Tekanan pada Sisi Tube
Diameter Ekivalen (De) 0,989 ft
Diameter shell 9,75 in
Parameter Satuan
Re (tube) 7122,26 Gs (Gshell) 152627 lb/ft2.h
f 0,00028 ft2/ft2
g (percepatan gravitasi) 4,17 x 108 ft/hr2

32 Perancangan Heat Exchanger Tipe Shell dan Tube


Secara Metode Matematis dan Simulasi Software
𝑓 𝑥 (𝐺𝑠)2 𝑥 𝐼𝐷𝑠 𝑥(𝑁𝑏 + 1)
∆𝑝𝑠 =
2 𝑥 𝑔 𝑥 𝜌 𝑥 𝑑𝑒 𝑥 ∅𝑡
9,75
0,288 𝑥 (152627)2 𝑥 ( ) 𝑥(17 + 1)
∆𝑝𝑠 = 12
2 𝑥 4,17 𝑥108 𝑥 60,57 𝑥 0,989 𝑥 1
∆𝑝𝑠 = 1,96 𝑝𝑠𝑖
Hasil Pemodelan dan Simulasi Software pada Heat
exchanger tipe shell dan tube
Pemodelan desain heat exchanger tipe shell dan
tube diperlihatkan pada gambar 2.
Gambar 3 (a) Hasil simulasi nilai temperatur inlet
air panas & dingin dan outlet air dingin dan panas

Gambar 2 Desain heat exchanger shell dan tube


Input Parameter untuk Proses Simulasi Desain
Heat Exchanger tipe shell dan tube
Gambar 3 (b) Hasil simulasi Cut Plot temperatur
Parameter Nilai inlet air panas & dingin dan outlet air dingin dan
Laju aliran massa air 7936.641lb/h = 1 panas.
Panas kg/s
Laju aliran massa air 0.98 kg/s.
dingin
Temperatur inlet air 210 ◦F = 98.8 ◦C
panas
Temperatur outlet air 140 ◦F = 60 ◦C
panas
Temperatur inlet air 80 ◦F = 32.2 ◦C
dingin
Temperatur outlet air 155 ◦F = 68.3 ◦C
dingin

Input parameter wizard pada simulasi software Gambar 4 Hasil Simulasi Flow Trajectories
a. Satuan : SI berdasarkan temperatur inlet air panas & dingin dan
b. Analysis Type : Internal outlet air dingin dan panas.
Heat conduction in solid √ Hasil perbandingan perhitungan aktual dan
c. Fluida : Water (air)
Simulasi untuk heat exchanger tipe shell dan tube
d. Jenis Aliran : Laminar dan Turbulent
e. Material : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡 𝐴𝑖𝑟 𝐷𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡 𝐴𝑖𝑟 𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠
ERROR =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡 𝐴𝑖𝑟 𝐷𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛
- Tembaga : tube
- Steel Stainless 321 56,68𝑜𝐶−74,37𝑜𝐶
ERROR =
f. Termodinamik Parameter : 56,68𝑜𝐶
- Pressure : 101325 Pa ERROR = 23% < 30%
- Temperatur : 27 ◦C

4 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perancangan desain heat
exchanger tipe shell dan tube serta hasil simulasi

JURNAL REKAYASA MESIN VOL. 20 No. 2 September 2020 33


dengan menggunakan software, dapat diperoleh [11] Putra Maulana, 2019. Perancangan heat
kesimpulan sebagai berikut : exchanger tipe shell and tube pada perancangan
pabrik propilen glikol kapasitas 50000
1. Nilai koefesien koreksi perpindahan kalor Uo ton/tahun. Semarang : Universitas Negeri
dan Assumsi memenuhi standar Semarang.
perpindahan panas untuk heat exchanger [12] Hui, Z, dkk, 2012. Analysis of Condenser Shell
yaitu 18,36% < 30%. Side Pressure Drop Based on the
2. Nilai over desain dari desain heat exchanger Mechanical Energy Loss. Chinese Science
tipe shell dan tube adalah 15,68% < 30%. Buletin, Volume 57.

3. Penurunan tekanan pada sisi tube adalah


2,650 psi dan penurunan tekanan pada shell
adalah 1,96 psi.
4. Hasil nilai eror perbandingan perhitungan
aktual dan simulasi untuk heat exchanger
tipe shell dan tube adalah 23% < 30%.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penelitian ini, khususnya
untuk Laboratorium Gambar Teknik atau Lab CAR
Universitas Gunadarma, sehingga penelitian dapat
terlaksana dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Bergan L.Theodore,dkk , Fundamentals of Heat
and Mass, Edition 7 Th. United Station of
America : John Wiley & Sons, Inc, 2011
[2] J.P.holman, Heat Transfer Edition 10 th,
McGraw-Hill Book Company, 2010.
[3] Sidik kacak, Hongtan Liu, Heat Exchanger
Selections Raiting and Thermal Design Edition
1. University of Miami, 2002.
[4] Jim Lang, Design Procedure for a Heat
Exchanger on the AspenPlus Software, 2000.
[5] Kern Q.Donald, Prosess Heat Transfer.
McGraw-Hill Book Company, 1965.
[6] Modul Prosess Design of Heat Exchanger,
Chemical Engineering, 1992.
[7] Teguh H.A, Prima D.P, dkk, 2016. Studi
eksperimen karakteristik shell and tube heat
exchanger dengan variasi jenis baffle dan jarak
antar baffle. Surabaya : Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya.
[8] A.Yudi E.R, A Su’udidan, Rendy D.P, 2015.
Perancangan Heat Exchanger pada Binary
Power Plant Kapasitas 100 KW yang
Memanfaatkan Uap Sisa PLTP Ulu
Belu.Lampung : Universitas Lampung.
[9] Iriansyah Putra, 2017. Studi perhitungan heat
exchanger type shell and tube dehumidifier
biogas limbah sawit untuk pembangkit listrik
tenaga biogas. Bekasi : PT Wiratama Indotech.
[10] Chandra Wicaksono, Eky W, dkk, 2017.
Perancangan eco heat exchanger type1-2 shell
and tube dan pengaruh jumlah baffle terhadap
transfer panas. Universitas Mulawarman :
Teknik Kimia.
34 Perancangan Heat Exchanger Tipe Shell dan Tube
Secara Metode Matematis dan Simulasi Software

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy