Tube Secara Metode Matematis Dan Simulasi Software: Perancangan Heat Exchanger Tipe Shell Dan
Tube Secara Metode Matematis Dan Simulasi Software: Perancangan Heat Exchanger Tipe Shell Dan
Tube Secara Metode Matematis Dan Simulasi Software: Perancangan Heat Exchanger Tipe Shell Dan
Abstrak
Perancangan heat exchanger memerlukan perhitungan matematis berdasarkan perpindahan panas
yang terjadi sehingga prediksi nilai matematis harus sesuai dengan teori yang sudah ada, rangkaian
perhitungan heat exchanger cukup rumit mulai menentukan luas area perpindahan panas, jumlah
pass dan tube yang sesuai, diameter shell, menghitung koreksi koefisien perpindahan kalor
keseluruhan yang harus kurang dari 30%, dan menghitung over desain yang kurang dari 30%. Jika
nilai koreksi koefisien perpindahan kalor keseluruhan dan nilai over desain memenuhi berdasarkan
syarat tersebut maka desain layak dilanjutkan. Data untuk melakukan perancangan heat exchanger
ditentukan melalui laju aliran massa air panas 2 kg/s, Temperatur inlet air panas 98.8 0C, Temperatur
outlet air panas 60 0C, Temperatur inlet air dingin, 32.2 0C, Temperatur outlet air dingin 68.30 0C.
Hasil simulasi yang dilakukan dari perbedaan temperatur air panas berdasarkan nilai perhitungan
rancangan dan hasil simulasi memiliki error sebesar 23%.
Kata Kunci: Desain Heat exchanger, Shell dan tube, Perpindahan Panas.
Abstract
The design of the exchanger has a mathematical calculation based on the heat transfer that occurs
so that the prediction of the mathematical value must be in accordance with the existing theory, the
heat exchanger calculation circuit is quite complicated, starting to determine the area of the heat
transfer area, determining the appropriate number of passes and tubes, determining the diameter of
the shell, calculating the correction coefficient the overall heat transfer must be less than 30%, and
count over design less than 30%, if the correction value of the overall heat transfer coefficient and
the over design value is based on these conditions then the design is worth continuing. Data to
design the heat exchanger is determined through the mass water flow rate of 2 kg / s, hot water inlet
temperature 98.8 0C, hot water outlet temperature 60 0C, cold water inlet temperature, 32.2 0C,
cold water outlet temperature 68.30 0C. the simulation results carried out the difference in the
temperature of hot water from the design value and the value of the simulation results has an error
of 23%.
Keywords: Heat exchanger design, Shell and tube, Heat Transfer.
Shell and Tube Heat Exchanger merupakan jenis
1 PENDAHULUAN
penukar kalor yang banyak digunakan
Perpindahan panas khususnya dalam dipembangkit dan pengolahan minyak. Namun,
perancangan heat exchanger perlu diperhatikan peningkatan performa penukar kalor perlu
karena banyak digunakan di industri dan terus dilakukan dengan cermat karena alirannya yang
berkembang. Perancangan heat exchanger yang kompleks didalam shell.
baik perlu dilakukan dengan perhitungan
Perancangan heat exchanger mempunyai acuan
matematis untuk mendapatkan hasil yang baik
pada luas daerah perpindahan panas, semakin
yang merupakan acuan untuk membuat desain.
besar luas daerah perpindahan panas maka
Penukar panas adalah perangkat di mana energi semakin besar heat exchanger yang dibuat atau
ditransfer dari satu cairan lain permukaan didesain.
penampang. Hal ini berbeda untuk penukar panas
Beberapa tipe dari konstruksi alat penukar kalor
tradisional, khususnya penukar panas shell dan
antara lain tipe shell and tube, double pipe, cross
tube. Pertukaran panas tidak lepas dari hukum
flow dan tipe plate. Tipe shell and tube sangat baik
keseimbangan energi untuk mendapatkan desain
untuk fluida yang bertekanan tinggi.[12]
yang sesuai dan dapat di hitung secara matematis.
(T1−t2)−( T2−t1 )
LMTD = (T1−t2) (3) v μ .cp
ln pr = = (13)
(T2−t1 )
∝ k
Untuk co current flow
(T1−t1)−( T2−t2 )
LMTD = (T1−t1) (4) Luas aliran pada shell
ln
(T2−t2)
C x B x Ds
as = (14)
Pt
𝑂𝑣𝑒𝑟 Desain =
A−Areq
x 100% (21) (210 − 155) − (140 − 80)
Areq LMTD =
(210 − 155)
ln ( )
(140 − 80)
3 HASIL DAN PEMBAHASAN LMTD = 57,46o F
Adapun input perhitungan perancangan heat ft = 0,76 diperoleh dari grafik R dan S
exchanger yang digunakan dalam proses
perhitungan termal desain sebelum proses
permodelan adalah sebagai berikut : Temperature Correction factor
Perhitungan properties air ∆tc = ft x LMTD
Air panas : ∆tc = 0,76 x 57,46 o F = 43,66o F
210+140
Temperatur rata-rata air panas = =
2
175𝑜 𝐹
𝜌 60,57 𝑙𝑏⁄𝑓𝑡 3
𝜇ℎ 2,317 𝑥 104 𝑙𝑏⁄𝑓𝑡. 𝑠 = 0,962 𝑙𝑏⁄𝑓𝑡. ℎ
𝐶𝑝ℎ 1,000 𝐵𝑇𝑈/ 𝑙𝑏⁄𝑅
𝐾𝑐 0,388 𝐵𝑇𝑈/ ℎ𝑟 ⁄𝑓𝑡. 𝑅
Pr 2,51
Air dingin : Sisi tube
155+80
Temperatur rata-rata air panas = = 117𝑜 𝐹 Luas permukaan perpindahan kalor
2
𝐐
ρ 61,71 lb⁄ft 3 𝐀=
𝐔𝐚𝐬𝐬𝐮𝐦𝐬𝐢 𝐱 ∆𝐭𝐜
aliran as = 0,052 ft
Jumlah tube Kecepatan Massa Aliran
Nt =
A m
π .do .Lt Gs =
as
42,5 ft2
Nt = 1 7936,64 lb/h
3,14 x
12
x 6 ft Gs =
0,052 ft
Nt = 27 = 32 Jumlah 𝑡𝑢𝑏𝑒
Gs = 152627,69 lb/h/ft 2
Perhitungan bilangan Reynlod pada tube
Diameter Ekivalen pada shell (De)
N
4 x m x ( p⁄N )
Re = t Bentuk kotak persegi :
π .di .μ
lb
4 x 7414,94 h x (2⁄32)
Re = 0,843 lb
3,14 x ( ) ft x 1,3478 /h
12 ft
Input parameter wizard pada simulasi software Gambar 4 Hasil Simulasi Flow Trajectories
a. Satuan : SI berdasarkan temperatur inlet air panas & dingin dan
b. Analysis Type : Internal outlet air dingin dan panas.
Heat conduction in solid √ Hasil perbandingan perhitungan aktual dan
c. Fluida : Water (air)
Simulasi untuk heat exchanger tipe shell dan tube
d. Jenis Aliran : Laminar dan Turbulent
e. Material : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡 𝐴𝑖𝑟 𝐷𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡 𝐴𝑖𝑟 𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠
ERROR =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡 𝐴𝑖𝑟 𝐷𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛
- Tembaga : tube
- Steel Stainless 321 56,68𝑜𝐶−74,37𝑜𝐶
ERROR =
f. Termodinamik Parameter : 56,68𝑜𝐶
- Pressure : 101325 Pa ERROR = 23% < 30%
- Temperatur : 27 ◦C
4 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perancangan desain heat
exchanger tipe shell dan tube serta hasil simulasi
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bergan L.Theodore,dkk , Fundamentals of Heat
and Mass, Edition 7 Th. United Station of
America : John Wiley & Sons, Inc, 2011
[2] J.P.holman, Heat Transfer Edition 10 th,
McGraw-Hill Book Company, 2010.
[3] Sidik kacak, Hongtan Liu, Heat Exchanger
Selections Raiting and Thermal Design Edition
1. University of Miami, 2002.
[4] Jim Lang, Design Procedure for a Heat
Exchanger on the AspenPlus Software, 2000.
[5] Kern Q.Donald, Prosess Heat Transfer.
McGraw-Hill Book Company, 1965.
[6] Modul Prosess Design of Heat Exchanger,
Chemical Engineering, 1992.
[7] Teguh H.A, Prima D.P, dkk, 2016. Studi
eksperimen karakteristik shell and tube heat
exchanger dengan variasi jenis baffle dan jarak
antar baffle. Surabaya : Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya.
[8] A.Yudi E.R, A Su’udidan, Rendy D.P, 2015.
Perancangan Heat Exchanger pada Binary
Power Plant Kapasitas 100 KW yang
Memanfaatkan Uap Sisa PLTP Ulu
Belu.Lampung : Universitas Lampung.
[9] Iriansyah Putra, 2017. Studi perhitungan heat
exchanger type shell and tube dehumidifier
biogas limbah sawit untuk pembangkit listrik
tenaga biogas. Bekasi : PT Wiratama Indotech.
[10] Chandra Wicaksono, Eky W, dkk, 2017.
Perancangan eco heat exchanger type1-2 shell
and tube dan pengaruh jumlah baffle terhadap
transfer panas. Universitas Mulawarman :
Teknik Kimia.
34 Perancangan Heat Exchanger Tipe Shell dan Tube
Secara Metode Matematis dan Simulasi Software