Mhs16-Clearing Operation
Mhs16-Clearing Operation
Mhs16-Clearing Operation
CLEARING OPERATIONS
(KEGIATAN PEMBERSIHAN LAHAN)
(MHS 16)
This Major Hazard Standard has been approved for use by:
MIke Sylvestre
Acting
Senior Vice President and Chief Executive Officer PT Inco
th
11 January 2006
These Standards are designed to address the major safety hazards at PT Inco. For each major
hazard they define the full range of available controls that could be implemented to address all
aspects of the hazard in the context of industry best-practice.
Compliance with these Standards comprises a long-term management goal for the site, as does our
commitment to zero injury for all workers. It is not expected that all areas of operation could be in
complete compliance with all aspects of each Standard, just as it is not expected that all risk can be
eliminated from any mining and processing operation.
However, the concept of best practice includes a commitment to ongoing improvement, and these
Standards provide a means of measuring and guiding that progress. A baseline audit will be
conducted in 2006 to measure compliance with all 18 Major hazard Standards, and this in turn will
form the basis for improvement plans in all Departments that will result in progressive reduction of risk
of injury from accidents.
Standar ini dirancang untuk mengatur bahaya keselamatan utama di PT Inco. Untuk tiap bahaya
utama yang sudah mempunyai pengendalian dengan jangkauan penuh yang dapat diterapkan untuk
mengatur semua aspek bahaya dalam konteks praktek-praktek terbaik dalam industri.
Pematuhan terhadap standar ini terdiri dari tujuan manajemen jangka panjang di lokasi, sebagaimana
halnya komitmen kami untuk menuju nihil cidera bagi pekerja. Tidaklah diharapkan bahwa semua
area operasi dapat seluruhnya mematuhi semua aspek dari setiap standar, sebagaimana yang tak
diharapkan bahwa semua resiko dapat dieliminasi dari setiap operasi penambangan dan pengolahan.
Namun demikian, konsep tentang praktek-praktek terbaik termasuk merupakan suatu komitmen
untuk terus menerus mengupayakan peningkatan, dan Standar ini memberikan suatu cara untuk
mengukur dan memberikan pedoman kemajuan itu. Suatu audit sebagai garis dasar akan dilakukan
pada tahun 2006 untuk mengukur kepatuhan terhadap seluruh 18 Standar Bahaya Utama, dan ini
pada gilirannya akan membentuk suatu basis dalam melakukan peningkatan yang bakal memberikan
hasil pengurangan secara progressiv terhadap resiko cedera yang terjadi akibat kecelakaan.
Purpose / Tujuan.................................................................................................................................4
1. Hazard Identification, Risk Assessment and Control / Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendaliannya
.................................................................................................................................................................................... 4
2. Selection, Training, Competency and Authorisation / Pemilihan, Pelatihan, Kompetensi, dan Wewenang ............ 5
5. Work Method and Condition Control / Metode Kerja dan Pengendalian Kondisi ................................................... 10
9. Reporting, Assessment and Corrective Actions / Pelaporan, Penilaian Dan Tindakan Perbaikan........................ 13
Standar ini diberlakukan pada semua pembersihan lahan di daerah kuasa pertambangan PT Inco.
REQUIREMENTS / PERSYARATAN
1. HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND CONTROL / IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN
RISIKO DAN PENGENDALIANNYA
Objectives
Tujuan
Meyakinkan suatu proses penilaian resiko diterapkan bagi semua pembersihan lahan.
Menjabarkan kapan suatu Job Safety Analysis (JSA) harus dilaksanakan.
Any unacceptable risk to personnel from clearing operations must have controls
developed and applied to eliminate or minimise the risk.
Suatu penilaian resiko umum harus dilengkapi bagi pembersihan lahan untuk
mengidentifikasi bahaya yang berkaitan dengan semua aktivitas clearing dan
pengendalian yang dibutuhkan.
Setiap resiko yang tidak dapat diterima terhadap personel akibat dari
pembersihan lahan harus memiliki pengendalian yang dikembangkan dan
diterapkan untuk mengeliminasi dan memperkecil resiko.
Suatu JSA harus dilakukan pada saat dimulainya aktivitas clearing di suatu
daerah tertentu.
Semua JSA yang dilakukan bagi pembersihan lahan harus mematuhi proses
yang dijabarkan dalam Prosedur Membuat JSA PT Inco.
Tujuan
Semua orang atau tim yang melaksanakan penilaian resiko harus memiliki:
3. Butuh 2 orang atau lebih yang akan diikutkan dalam training PTI Risk
Assessment (SP01). Nama-nama yang berkemampuan untuk tugas ini
diusulkan oleh manajer masing-masing.
Penilaian tempat kerja ini harus dilakukan oleh Penilai Tempat Kerja (Workplace
Assessor) yang telah terlatih dalam teknik penilaian dan:
To ensure hazard awareness information and instruction is provided to all personnel conducting clearing
operations.
Tujuan
Meyakinkan bahwa informasi penyadaran dan instruksi tentang adanya bahaya sudah diberikan kepada semua
personel yang melaksanakan pembersihan lahan.
Informasi dan/ atau instruksi untuk kesadaran adanya bahaya harus diberikan
secara teratur kepada semua personel yang melakukan pekerjaan clearing di
daerah yang terpencil sebagai bagian dari pertemuan sebelum mulai bekerja
atau toolbox meeting.
4. SPECIFICATIONS / SPESIFIKASI
Objectives
To ensure all equipment and machinery used in clearing operations meet the requirements specified in PT Inco
MHS01 Vehicle and Mobile Equipment Condition.
To require special safety features for all chain saws used in clearing operations.
To define the minimum Personal Protective Equipment (PPE) for chainsaw operators.
Tujuan
Meyakinkan bahwa semua peralatan dan permesinan yang dipergunakan untuk pembersihan lahan memenuhi
persyaratan yang dinyatakan dalam Standar PT Inco MHS 01 Kondisi Kendaraan dan Kendaraan Alat Berat.
Mempersyaratkan fr-fr keselamatan khusus bagi semua chainsaw yang dipergunakan dalam pembersihan lahan.
Menjabarkan Alat Pelindung Diri (APD) minimum bagi operator chainsaw.
4.1 Specification for Mobile Clearing Equipment / Spesifikasi Kendaraan PTI General
Alat Berat Untuk Clearing Managers and
Contractor
All mobile clearing equipment must meet the requirements specified in the Company
MHS01 Vehicle and Mobile Equipment Condition. Managers
Semua kendaraat alat berat untuk clearing harus memenuhi persyaratan yang
dinyatakan dalam MHS 01 Kondisi Kendaraan dan Kendaraan Alat Berat.
Semua chainsaw yang digunakan untuk pembersihan lahan harus memiliki fitur
keselamatan berikut:
1. Berpelindung tangan.
2. Rem rantai.
3. Penguncian kecepatan.
4. Perangkap rantai.
5. Peredam kebisingan dan peredam percikan bunga api.
4.3 Specification for Personal Protective Equipment / Spesifikasi bagi PTI General
Alat Pelindung Diri Managers and
Contractor
All chainsaw operators conducting clearing operations shall be required to wear Company
the following Personal Protective Equipment (PPE): Managers
1. Topi safety yang mudah terlihat (ANSI Z 8.1 – 81 dan ANSI Z 89.2 –
1971).
2. Kacamata Safety dengan safety shields (ANSI Z.87.1 1979).
3. Pelindung wajah (bila dibutuhkan).
4. Pelindung pendengaran (ANSI S3. 19-1974).
5. Sepatu safety yang mempunyai ujung kaki “baja” keras / tahan terhadap
chainsaw.
6. Sarung tangan kulit yang berukuran cocok atau sarung tangan khusus
chainsaw.
7. Jaring penahan lebah (untuk melindungi dari sengatan lebah).
8. Baju lengan panjang dan celana panjang.
To require the development and application of Standard Operating Procedures for clearing operations.
Tujuan
Mempersyaratkan pengembangan dan penerapan Prosedur Operasi Standar bagi kegiatan pembersihan lahan.
Rencana ini harus dilengkapi dengan peta rincian atau diagram yang
menjabarkan:
5.2 Standard Operating Procedures / Prosedur Operasi Standar PTI General Clearing
Managers and Operations
Standard Operating Procedures (SOPs) shall be developed, based on the Contractor SOP’s.
outcomes the risk assessment (Section 1.1). Company
Managers
As a minimum, the SOPs for Clearing Operations shall cover:
6. MAINTENANCE / PEMELIHARAAN
Objectives
To require the development and application of Standard Operating Procedures for clearing operations equipment
maintenance.
Tujuan
Mempersyaratkan dikembangkan dan diterapkannya Prosedur Operasi Standar untuk pemeliharaan peralatan
yang dipergunakan untuk kegiatan lahan.
6.1 Standard Operating Procedures / Prosedur Operasi Standar PTI General Clearing
Managers and Operations
Standard Operating Procedures (SOP’s) shall be developed for maintenance Contractor Equipment
activities associated with clearing. Company Maintenance
Managers SOP’s,
The following activities as a minimum must be addressed:
1. Type and quality of inspection and servicing for all clearing equipment.
2. Frequency of inspection and servicing for all clearing equipment.
3. Chainsaw maintenance, including;
¾ Sharpening.
¾ Re-fuelling.
¾ Repairs and tuning.
¾ Routine safety inspection, and
¾ Pre-start checklist.
1. Jenis dan kualitas inspeksi dan service bagi semua peralatan yang
dipergunakan untuk clearing.
2. Frekuensi inspeksi dan perbaikan/pemeliharaan bagi semua peralatan
yang dipergunakan untuk clearing.
3. Pemeliharaan chainsaw, termasuk:
EHS Standard Originator Date Published
To ensure planning for emergencies when conducting clearing operations in remote locations.
Tujuan
Meyakinkan perencanaan untuk menghadapi keadaan darurat ketika melakukan pembersihan lahan di daerah
terpencil.
1. Communication.
2. Remote area access.
3. Extraction of casualties.
4. First aid provision in remote locations.
1. Komunikasi.
2. Akses ke daerah terpencil.
3. Penyelamatan korban.
4. Ketentuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di daerah terpencil.
Tujuan
Audit harus dilakukan sesuai jadwal yang telah disetujui untuk memeriksa tingkat
kepatuhan terhadap standard ini.
8.2 Routine Inspection of Remote Work Areas / Pemeriksaan rutin pada PTI General
daerah kerja yang terpencil Managers and
Contractor
Personnel supervising the work in remote locations must perform a site hazard Company
inspection at the start of every shift and ensure all workers are provided with a Managers
work activity briefing prior to starting clearing operations to ensure they are
aware of the identified hazards.
To require all personnel conducting clearing operations to identify, report, correct and record hazards.
To ensure all incidents and near misses associated with clearing operations are reported and corrective actions
applied.
Tujuan
Meyakinkan bahwa semua personel yang melakukan pembersihan lahan melakukan identifikasi, melaporkan dan
mencatat bahaya yang mereka temukan.
Meyakinkan bahwa semua insiden dan kejadian nyaris yang berkaitan dengan pembersihan lahan dilaporkan
9.1 Hazard Identification and Correction / Identifikasi dan Koreksi PTI Area
Bahaya General
Managers
Processes shall be in place for the reporting, assessment, and correction of
hazards compromising clearing operations safety, and must address:
9.2 Incident Reporting and Corrective Actions / Pelaporan Insiden dan PTI General
Tindakan Korektif Managers and
Contractor
All incidents including near misses shall be reported and investigated to ensure Company
corrective action is completed for all clearing operations. Managers
The incident reporting shall following the PT Inco Incident Reporting Procedure.
Semua insiden termasuk kejadian nyaris harus dilaporkan dan diselidiki untuk
meyakinkan tindakan korektif sudah diterapkan bagi semua pembersihan lahan.
Rationalised inconsistent descriptors for accountabilities. (eg. All Managers, All PTI
1.2 19/05/2006 Managers and Relevant Managers were changed to PTI Managers to be consistent
descriptors in all standards) Note: No actual accountability was changed.
1.5 7/11/2007 Section 1.3 removed – Change management does not apply to changes in SOPs