Analisis Kerugian Energi Sistem Turbin Gas Di Pltgu Blok Iii Pt. X, Cikarang, Bekasi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

ANALISIS KERUGIAN ENERGI SISTEM TURBIN GAS DI PLTGU BLOK

III PT. X, CIKARANG, BEKASI

Komarudin 1, Muhammad Rizqi Fauzi Rahman 2


Program Studi Teknik Mesin, Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta Selatan 1 2
email 1 : komarudin.mt@gmail.com

Abstract

Gas Turbine Generator (GTG) 8 operates since January 2010. The problem that
occurs from the gas turbine system is decreasing of electrical power. From the
commissioning data, GTG 8 is capable of generating 120.2 megawatts of electrical power.
In March 2017 GTG 8 was only able to generate electricity by 109.1 megawatts. There was
a decrease of 9.23% of electric power capacity. Overview of thermal efficiency and heat
loss needs to be done to find out improvement opportunities and recommendations. At
commissioning period, thermal efficiency reaches 32.06% while from 2013 to 2017 the
average thermal efficiency value reaches only 29.25%. From the data obtained rate of
efficiency decreasing 2.81%. At commissioning, the resulting heat loss only reached 135.03
MW. The current operating conditions average heat loss reached 172.50 MW. There was a
deviation of 37.47 MW or 21.7%. Based on calculations and data, one factor that can
decrease of thermal efficiency and increase heat loss is the compression temperature. The
increase in compression temperature is caused by the dust and impurities that enter into
the compressor that precipitates on the compressor blades so that the compressed air
temperature tends to increase. Dust and impurities can be reduced by the offline water wash
method. This process can lower the compression temperature from 693.68 OF to 690.62 OF.
A decline of 3.06 OF. This results in actual work of the compressor decreasing from 153.26
Btu / lb to 152.13 Btu / lb. Turbine thermal efficiency tends to increase from 29.02% to
29.43% or increase by 0.41%. After the offline water wash process, the generator generated
power reaches 110.50 MW. Increases 4 MW or 3.62% compared to before the compressor
is cleaned. The increase causes the system's heat loss to decrease by 5.2 MW or 2.96%.

Keywords: Gas Turbine Generator; Thermal efficiency; Heat loss; Offline water wash;
Temperature compression; Actual Compressor Work

PENDAHULUAN Sistem turbin gas di blok III terdiri dari


Pada era globalisasi ini kemajuan dalam hal GTG (Gas Turbine Generator) 8 dan GTG (Gas
teknologi sangatlah pesat. Hal tersebut Turbine Generator) 9. GTG 8 beroperasi sejak
berpengaruh pada melonjaknya kebutuhan energi Januari 2010. Masalah yang terjadi dari sistem
terutama energi listrik. Oleh karena itu, upaya turbin gas tersebut adalah penurunan daya listrik
meningkatkan efisiensi peralatan pembangkit yang dapat dibangkitkan. Dari data commisioning,
listrik sangat berguna agar ketersediaan energi di GTG 8 mampu membangkitkan daya listrik
masa depan dapat tercapai. sebesar 120.2 megawatt. Pada Maret 2017 GTG 8
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap hanya mampu membangkitkan daya listrik sebesar
(PLTGU) termasuk mesin pembangkit listrik yang 109.1 megawatt. Terjadi penurunan sebesar 9.23%
menggunakan energi fosil sebagai sumber kapasitas daya listrik. Dari data tersebut maka
energinya. PT. X merupakan salah satu perlu adanya tinjauan lebih dalam mengenai
perusahaan pembangkit listrik yang menggunakan kinerja sistem turbin gas. Perbandingan data awal
sumber energi fosil sebagai sumber energinya. operasi dengan data terbaru menjelaskan bahwa
PLTGU PT. X menggunakan gas alam sebagai terjadi kerugian - kerugian yang menyebabkan
sumber energinya. kinerja dari sistem turbin gas menurun. Oleh
Dalam penelitian ini, penulis fokus terhadap karena itu, diperlukan suatu analisis mengenai
sistem turbin gas yaitu pembangkit listrik tenaga kerugian energi untuk mengetahui besarnya energi
gas (PLTG). Sistem ini terdiri dari kompresor, yang terbuang pada sistem turbin gas. Dengan
ruang bakar, dan turbin gas. analisis tersebut, dapat diidentifikasi peluang

171 BINA TEKNIKA, Volume 13 Nomor 2, Edisi Desember 2017, 171-178


optimalisasi untuk meningkatkan efisiensi termal
sistem.
Proses perhitungan dilakukan dengan
analisis termodinamika dan mengacu pada Test
Perfomance Code dari standar ASME. Data – data
kondisi kerja turbin gas didapatkan dari data
operasi PLTGU PT. X Blok III berupa data log
sheet. Prosentase penurunan kinerja sistem turbin
gas dilakukan dengan cara membandingkan data
ketika commisioning dan data operasional Gambar 2 Diagram T-s dan P-v
sehingga akan terlihat besar kerugian – kerugian Sumber: (Michael J. Moran, 2007)
akibat operasional pembangkit. Proses – proses yang terjadi dari diagram T – s dan
P – v adalah sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA a. Proses 1 – 2: Proses kompresi isentropis
Turbin Gas pada kompresor
Turbin gas merupakan pesawat kalor yang b. Proses 2 – 3: Proses pembakaran pada
tergolong dalam Internal Combustion Engine tekanan konstan (isobar) di dalam ruang
(ICE) atau sering disebut dengan mesin pembakar bakar dan adanya pemasukan panas.
dalam. Sebagai sumber enegi dan turbin gas c. Proses 3 – 4: Proses ekspansi isentropik pada
adalah fluida gas yang diperoleh, dan gas hasil turbin.
pembakaran bahan bakar di ruang bakar d. Proses 4 – 1: Proses pembuangan kalor pada
(Combustion Chamber). Bahan bakar yang tekanan konstan.
digunakan untuk turbin gas antara lain bahan Turbin gas secara termodinamika bekerja dengan
bakar cair (Distilate) seperti HSD atau IDO juga siklus brayton. Siklus ini merupakan siklus ideal
dapat digunakan gas bumi atau gas alam (LNG = untuk sistem turbin gas sederhana dengan siklus
Liquid Natural Gas). terbuka. Pada dasarnya siklus ini terdiri dari dua
Turbin gas adalah suatu penggerak mula proses isobar dan dua proses isentropik.
yang memanfaatkan gas sebagai fluida kerja, Di Siklus ideal adalah siklus yang dibangun
dalam turbin gas energi kinetik dikonversikan berdasarkan asumsi sebagai berikut:
menjadi energi mekanik berupa putaran yang a. Proses kompresi dan ekspansi berlangsung
menggerakan roda turbin sehingga menghasilkan secara reversible dan adiabatik isentropis.
daya. Bagian turbin yang berputar disebut rotor b. Perubahan energi kinetik dari fluida kerja
dan bagian turbin yang diam disebut stator. Rotor diantara sisi masuk dan sisi keluar setiap
memutar poros daya yang menggerakan beban kompresor diabaikan.
(generator listrik, pompa, kompresor dan c. Tidak ada kerugian tekanan pada sisi masuk
sebagainya). Turbin gas merupakan salah satu ruang bakar dan keluar gas.
komponen dari suatu sistem turbin gas. Sistem d. Fluida kerja dianggap ideal dengan panas
turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga jenis konstan.
komponen yaitu kompresor, ruang bakar, dan e. Massa aliran gas dianggap konstan.
turbin gas (Arismunandar, 2002).
Siklus ideal dapat digambarkan melalui Proses – proses yang dijelaskan di atas berlaku
diagram T – s dan P – v sebagai berikut: secara teoritis, tetapi secara aktual terjadi
penyimpangan – penyimpangan dari proses yang
ideal. Penyimpangan – penyimpangan itu adalah:
a. Fluida kerja bukanlah gas ideal dengan panas
spesifik konstan
b. Laju aliran fluida kerja tidak konstan.
c. Proses yang terjadi pada setiap komponen
tidak adiabatik dan reversibel, karena ada
kerugian energi akibat gesekan, perpindahan
panas dan faktor lainnya.
d. Proses kompresi di dalam kompresor tidak
berlangsung secara isentropis.
Gambar 1 Diagram T – s dan P – v Siklus Ideal e. Terjadi penurunan tekanan pada ruang bakar
Sumber: (Michael J. Moran, 2007) (Ruseno, 2013).
Kerugian – kerugian di atas akan mempengaruhi
efisiensi dari siklus. Untuk losses tersebut dapat

Analisis Kerugian Energi Sistem Turbin Gas ..... (Komarudin, Rahman) 172
dilihat pada diagram siklus aktual pada Gambar 3
berikut. c. Efisiensi Termal Turbin Gas
Kinerja dari sistem turbin gas dapat dilihat dari
efisiensi termal, efisiensi termal merupakan
ukuran tanpa dimensi yang menunjukkan
performa peralatan termal termasuk turbin gas.
Panas yang masuk adalah energi yang didapatkan
dari sumber energi. Output yang diinginkan dapat
berupa panas atau kerja, atau mungkin keduanya.
Untuk menghitung efisiensi termal dapat
menggunakan Persamaan 3.
𝑊𝑊𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 𝑊𝑊𝑡𝑡 −𝑊𝑊𝑐𝑐
𝜂𝜂𝑡𝑡ℎ = = (𝑚𝑚 ∗
𝑄𝑄𝑖𝑖𝑖𝑖 𝑒𝑒𝑒𝑒ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 3 )−(𝑚𝑚𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎,𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 ∗ℎ2 )
∗ℎ
100%.........3
Dimana:
Gambar 3 Diagram T-s Siklus Aktual
Sumber: (Michael J. Moran, 2007) ηth : Efisiensi termal turbin gas (%)
Wcycle : Output kerja turbin gas (Btu/h)
Dari diagram siklus aktual dapat menjelaskan Qin : Panas masuk ke sistem (Btu/h)
bahwa:
a. Proses kompresi berlangsung secara aktual d. Heat loss
yaitu menurut garis 1 – 2, sedangkan pada Untuk mengetahui total panas yang terbuang pada
proses ideal terjadi secara isentropis (1 – 2s). sistem turbin gas dapat dihitung dengan
b. Proses ekspansi berlangsung secara aktual, menghitung selisih antara listrik yang
yaitu menurut garis 3 – 4, sedangkan pada dibangkitkan generator dengan daya yang
proses ideal secara isentropis (3 – 4s). dibutuhkan dari awal udara masuk menuju
kompresor hingga menuju exhaust sistem turbin
Performa Turbin Gas gas. Persamaan 4 dibawah digunakan untuk
a. Kerja Kompresor menghitung total panas yang terbuang.
Udara kompresi dibutuhkan dalam sistem turbin 𝑄𝑄𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 = �𝑚𝑚𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎,𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 ∗ (ℎ1 − ℎ4 )� + �𝑚𝑚𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐,𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 ∗
gas. Udara ini digunakan untuk proses ℎ3 � + �𝑚𝑚𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎,𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 ∗ ℎ1 � + �𝑚𝑚𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 ∗ 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿� − 𝑄𝑄𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒
pembakaran pada ruang bakar. Untuk mengetahui ………….4
besar kerja yang dilakukan oleh kompresor dapat
menggunakan Persamaan 1 berikut. Dimana:
𝑊𝑊𝑐𝑐 = 𝑚𝑚𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎,𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 (ℎ2 − ℎ1 )………1 Qloss : Total panas yang terbuang (Btu/h)
Dimana: LHV : low heating value bahan bakar gas
Wc : Daya Kompresor (Btu/h) (Btu/lb)
mair,comb : Laju aliran udara (lb/h) Qelect : Daya yang dihasilkan generator (Btu/h)
h2 : Entalpi keluar kompresor
(Btu/lb) METODOLOGI PENELITIAN
h1 : Entalpi masuk kompresor
Metode penelitian
(Btu/lb)
Berdasarkan Gambar 4 dijelaskan metode
penelitian sebagai dasar untuk menyelesaikan
b. Kerja Turbin Gas
penelitian. Tahapannya yaitu mengumpulkan data,
Gas hasil pembakaran dari ruang bakar masuk
mengolah data tersebut, lalu melakukan analisis.
menuju turbin untuk memutar sudu – sudu turbin
Produk akhir dari analisis dapat dimunculkan
gas yang nantinya dikonversi menjadi energi
rekomendasi untuk improvement sistem.
kinetik untuk memutar generator agar dapat
Prosedur Pengambilan Data
menghasilkan listrik. Untuk mengetahui kerja dari
Pengukuran parameter – parameter yang
turbin gas dapat menggunakan Persamaan 2,
dibutuhkan adalah dengan mengambil data report
berikut.
commisioning awal gas turbin di blok III PT. X yang
𝑊𝑊𝑡𝑡 = 𝑚𝑚𝑒𝑒𝑒𝑒ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 (ℎ3 − ℎ4 )……..2
berlokasi di Cikarang, Bekasi.
Dimana:
Wt : Daya Turbin (Btu/h)
mexh : Laju aliran massa exhaust (lb/h)
h3 : Entalpi masuk turbin (Btu/lb)
h4 : Entalpi keluar turbin (Btu/lb)

173 BINA TEKNIKA, Volume 13 Nomor 2, Edisi Desember 2017, 171-178


Spesifikasi Data
Data ini merupakan data pada saat commisoning
Gas Turbin 8 (GTG 8). Data keseluruhan dari
tahun 2013 sampai 2017. Data hasil penelitian
dijelaskan dalam Tabel 2.

Tabel 2 Data Hasil Penelitian (commisioning)


No Parameter Nilai
1 Temperatur udara masuk kompresor (F) 81.1
2 Relative Humidity (%) 82.6
3 Tekanan atmosfir (psia) 14.613
4 laju alir massa gas (lb/h) 63249
5 Temperatur keluar kompresor (F) 677.4
6 Temperatur keluar Turbin (F) 1022.2
7 Generator output (kW) 120138
8 LHV gas (btu/lb) 19303
10 flow lube oil (kg/s) 36.97
11 Cp lube oil (kj/kgoC) 2.05
12 Temperatur oli masuk cooler (oC) 63.9
13 Temperatur oli keluar cooler (oC) 52.4

Data untuk fraksi mol setiap unsur – unsur yang


terkandung dalam bahan bakar gas dijelaskan
Gambar 4 Flow Chart Metode Peneltian dalam Tabel 3 berikut.
Data ini digunakan sebagai data perbandingan Tabel 3 Fraksi Mol Unsur Bahan Bakar Gas
(baseline) performa turbin gas setelah periode (commisioning)
commisioning. Setelah data report commisioning diolah Senyawa MF (Mole Fraction)
menggunakan persamaan-persamaan yang telah CH4 0.89742
C2H6 0.03511
dibahas diatas, selanjutnya adalah mengambil C3H8 0.01483
parameter – parameter turbin gas tahun 2013 sampai C4H10 0.00322
2017 yang selanjutnya diolah menggunakan persamaan C4H10 (N-butane) 0.00373
C5H12 0.00171
yang sudah dijelaskan. Data diambil setiap seminggu
C5H12 (N-Pentane) 0.00047
sekali untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. C6H14 0.00131
Selain itu, pengambilan parameter – parameter turbin C7H16 0.00038
gas dilakukan ketika sistem dalam kondisi base load. C8H18 0.00002
C9H20 0.00004
Base load merupakan kondisi disaat turbin gas secara N2 0.00625
maksimal menghasilkan output berupa daya listrik. Hal CO2 0.03551
tersebut dilakukan agar hasil pengolahan data
mempunyai nilai pada saat kondisi yang sama sehingga Perhitungan
hasilnya tidak rancu. Data yang dibutuhkan dalam a. Menghitung performa turbin gas
analisis ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Diketahui:
h1 = 0.26822 Btu/lb
Tabel 1 Parameter Penunjang Penelitian
h2 = 148.855 Btu/lb
No Parameter
Temperatur udara masuk kompresor (F)
h3 = 384.984 Btu/lb
1
2 Relative Humidity (%) h4 = 237.842 Btu/lb
3 Tekanan atmosfir (psia) • Kerja kompresor
4 laju alir massa gas (lb/h) Berdasarkan Persamaan 20 didapatkan kerja
5 Temperatur keluar kompresor (F) kompresor, sebagai berikut:
6 Temperatur keluar Turbin (F) Wc = 1006148.983 ∗ (148.855 − 0.26822)
7 Generator output (kW) = 149500479.3 Btu/h = 43.81 MW
8 LHV gas (btu/lb) • Kerja turbin gas
9 mole fraction unsur - unsur gas Berdasarkan Persamaan 21 didapatkan kerja
10 flow lube oil (kg/s) turbin gas, sebagai berikut:
11 Cp lube oil (kj/kgoC) Wt = 4277591.934 ∗ (384.984 − 237.842)
12 Temperatur oli masuk cooler (oC) Btu
= 629411931 = 184.46 MW
13 Temperatur oli keluar cooler (oC) h

Analisis Kerugian Energi Sistem Turbin Gas ..... (Komarudin, Rahman) 174
• Efisiensi termal sistem turbin gas • Menghitung Heat Loss Sistem Turbin Gas
Berdasarkan Persamaan 22 didapatkan nilai Berdasarkan Persamaan diatas didapatkan total
efisiensi termal sistem turbin gas, sebagai kerugian energi dari sistem turbin gas adalah
berikut: sebagai berikut:
Wcycle
ηth =
Q in
629411931 − 149500479.3 Q loss = �3208193.95 ∗ (0.2682 − 237.842)�
= ∗ 100%
(4277591.934 ∗ 384.984) − (1006148.983 ∗ 148.855)
+ (1069397.98 ∗ 384.984)
= 32.06%
+ (1006148.983 ∗ 0.2682)
+ (63249 ∗ 19303) − 409927675.3
Tabel 4 dibawah menunjukkan efisiensi termal = 460755678 Btu/h = 135.03416 MW
hingga tahun 2017.
Berdasarkan perhitungan nilai heat loss sistem
Tabel 4 Efisiensi Termal GTG 8
No. Tahun Bulan Efisiensi termal (%)
turbin gas. Didapatkan tabel nilai heat loss
1
2013
November '13 28.95 sistem turbin gas. Tabel 5 dibawah menjelaskan
2 Desember '13 29.04
3 Januari '14 28.85
mengenai nilai heat loss sistem turbin gas
4 Februari '14 28.98 (GTG) selama tahun 2016.
5 Maret '14 28.87
6 April '14 28.77
7 Mei 14 28.62
Tabel 5 Heat Loss GTG 8 Tahun 2016-2017
Heat loss
8 Juni '14 28.68 No Tahun Bulan Daya listrik (MW)
2014 (MW)
9 Juli '14 28.59
1 Januari 174.92 106.90
10 Agustus '14 29.23
2 Februari 176.60 106.50
11 September '14 29.23
3 Maret 171.07 109.10
12 Oktober '14 29.21
4 April 165.20 110.21
13 November '14 29.13
5 Mei 168.75 104.70
14 Desember '14 28.93
6 Juni 171.07 105.40
15 Januari '15 29.83 2016
7 Juli 172.84 105.40
8 Agustus 174.72 105.50
16 Februari '15 29.74
9 September 175.71 105.60
17 Maret '15 29.67
10 Oktober 168.27 112.00
18 April '15 29.61
11 November 170.82 111.20
19 Mei '15 29.40
12 Desember 170.91 109.30
20 2015 Juni '15 28.98
13 Januari 175.53 106.50
21 Juli '15 29.26
14 2017 Februari 175.33 110.50
22 Agustus '15 29.09
14 Maret 175.80 109.10
23 September '15 28.96
24 Oktober '15 0.00
25 November '15 0.00 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
26 Desember '15 29.66 Efisiensi termal dan heat loss GTG 8
27 Januari '16 29.76
Efisiensi termal gas turbin dihitung dari tahun
28 Februari '16 29.73
29 Maret '16 29.77
2014 sampai tahun 2017. Hal tersebut dilakukan
30 April '16 29.95 untuk mengetahui efisiensi termal GTG 8 setelah 4
31 Mei '16 29.74 tahun dari tahap commisioning sampai kondisi
32
2016
Juni '16 29.57 operasi saat ini. Commisioning GTG 8 dilakukan
33 Juli '16 29.26 tahun 2010. Gambar 5 menjelaskan tentang efisiensi
34 Agustus '16 29.06 termal GTG 8.
35 September '16 28.96
36 Oktober '16 29.46
37 November '16 29.43
38 Desember '16 29.25
39 Januari '17 29.02
40 2017 Februari '17 29.43
41 Maret '17 29.24

175 BINA TEKNIKA, Volume 13 Nomor 2, Edisi Desember 2017, 171-178


HEAT LOSS GTG 8

200,00
190,00

Heat Loss (MW)


180,00
170,00
160,00
150,00
140,00 Commisioning
130,00

Periode

Tabel 6 Pengaruh Temperatur Kompresi terhadap kerja


kompresor
Gambar 5 Efisiensi Termal GTG 8 Temperatur Kerja
No. Tahun Bulan Kompresi Kompresor
(F) (MW)
Pada Gambar 6 menjelaskan bahwa efisiensi 1 Januari 690.26 41.98
termal GTG 8 mengalami penurunan bila 2 Februari 690.89 42.15
dibandingkan pada saat commisioning. Pada saat 3 Maret 686.30 41.44
commisioning, efisiensi termal mencapai 32.06% 4 April 685.80 40.30
sedangkan dari tahun 2013 hingga 2017 rata – rata 5 Mei 692.42 42.35
6 Juni 692.42 41.51
nilai efisiensi termal hanya mencapai 29.25%. Dari 2016
7 Juli 692.21 42.00
data tersebut didapat angka penurunan efisiensi 8 Agustus 689.18 41.62
sebesar 2.81%. Deviasi antara nilai efisiensi termal 9 September 694.58 42.31
pada saat commisioning hingga kondisi saat ini 10 Oktober 692.42 42.20
terjadi karena umur gas turbin. Penurunan efisiensi 11 November 685.94 40.28
sebesar 2.81% tidak terlalu besar mengingat turbin 12 Desember 696.38 42.65
sudah beroperasi selama 7 tahun. Namun, bila kita 13 Januari 693.68 42.36
14 2017 Februari 690.62 42.15
tinjau dari grafik terlihat efisiensi termal GTG 8
15 Maret 690.26 42.65
mengalami fluktuasi yang sangat bervariasi.
Berdasarkan laporan perusahaan, perawatan turbin
dilakukan tanpa ada penjadwalan. Pada dasarnya, Pada Tabel 6 tersebut dijelaskan mengenai
perawatan turbin perlu dilakukan berdasarkan jam pengaruh temperatur kompresi terhadap kerja aktual
operasi turbin agar performa turbin tetap terjaga. kompresor. Semakin tinggi temperatur kompresi
Kurangnya penjadwalan mengakibatkan pada bulan maka semakin besar kerja yang harus dikeluarkan
Oktober sampai November 2015 turbin harus kompresor. Kenaikan temperatur kompresi
dilakukan perawatan ekstra dan dampaknya turbin disebabkan debu dan zat pengotor yang ikut masuk
harus stop selama 2 bulan. Hal tersebut merugikan, ke dalam kompresor yang mengendap pada sudu –
karena ketika turbin stop tidak dapat memproduksi sudu kompresor sehingga temperatur udara
listrik dan dampaknya perusahaan menjadi merugi. kompresi cenderung meningkat.
Selain itu, penurunan efisiensi termal Selain dari nilai efisiensi termal, peninjauan
dipengaruhi oleh kerja aktual kompresor. Semakin performa turbin dapat dilihat dari total heat loss
besar kerja aktual yang harus dikeluarkan sistem turbin gas. Semakin tinggi nilai heat loss
kompresor maka nilai efisiensi termal sistem akan sistem turbin gas berarti panas yang terbuang oleh
semakin rendah. Kerja aktual kompresor sistem semakin banyak. Hal tersebut
dipengaruhi oleh parameter temperatur udara masuk
mengindikasikan bahwa banyak panas yang tidak
dan keluar kompresor.
terkonversi menjadi energi listrik. Gambar 7
menunjukkan nilai kerugian energi pada sistem
turbin gas (GTG 8) pada tahun 2016 sampai 2017.
Bila dibandingkan dengan nilai heat loss pada
saat commisioning, kondisi operasi saat ini
Gambar 6 Heat Loss GTG 8 tahun 2016-2017
menunjukkan nilai heat loss yang cenderung tinggi.
Tabel 6 dibawah menjelaskan mengenai Pada saat commisioning, heat loss yang dihasilkan
pengaruh temperatur kompresi terhadap kerja aktual hanya mencapai 135.03 MW. Kondisi operasi saat ini
kompresor. rata – rata heat loss yang dihasilkan mencapai 172.50
MW. Terjadi deviasi sebesar 37.47 MW atau 21.7%.
Deviasi tersebut terjadi karena panas yang terbuang

Analisis Kerugian Energi Sistem Turbin Gas ..... (Komarudin, Rahman) 176
oleh sistem semakin banyak dibandingkan saat Tabel 7 Hasil Perhitungan Siklus Antara Sebelum dan
commisioning. Kerugian energi dapat dipengaruhi Setelah Water Wash
oleh besarnya megawatt yang mampu dihasilkan oleh Sebelum
Setelah offline water
turbin. Semakin besar megawatt yang dihasilkan Properti kompresor offline water
wash
wash
maka heat loss sistem semakin rendah. Kondisi
T inlet (oF) 89.564 84.92
aktual, daya listrik yang mampu dihasilkan sistem T outlet (oF) 693.68 690.62
turbin gas mengalami penurunan bila dibandingkan h1 (Btu/lb) 2.34 1.20
pada saat commisioning, oleh karena itu heat loss h2 (Btu/lb) 153.26 152.13
sistem cenderung meningkat. Ηth (%) 29.02 29.43
Peluang Penghematan Energi dan Rekomendasi Pgen (MW) 106.50 110.50
Berdasarkan analisis dan pembahasan pada Bab Qloss (MW) 175.53 170.33

4, terdapat peluang untuk penghematan energi yang


dampaknya dapat mengurangi heat loss sistem turbin • Pengaruh offline water wash terhadap kerja aktual
gas dan naiknya nilai efsiensi termal. Rekomendasi kompresor
Berdasarkan Tabel 6 temperatur kompresi turun
penghematan energi adalah sebagai berikut:
dari 693.68 oF menjadi 690.62 oF. Terjadi penurunan
a. Schedule Maintenance Turbin Gas sebesar 3.06 oF. Hal tersebut mengakibatkan kerja
Berdasarkan data efisiensi termal tahun 2014 aktual kompresor menurun dari 153.26 Btu/lb
sampai 2017, nilai efisiensi cenderung turun setiap menjadi 152.13 Btu/lb. Sebelum offline water wash,
bulannya. Maintenance terjadwal perlu disusun untuk debu dan zat pengotor yang ikut masuk ke dalam
menjaga turbin gas tetap dalam performa terbaiknya. kompresor dan mengendap pada sudu - sudu
Jadwal maintenance harus sesuai dengan standar. menumpuk pada sudu – sudu . Setelah offline water
Waktu yang tepat untuk melakukan HGPI (Hot Gas wash, debu dan zat pengotor tersebut bersih sehingga
Path Inspection), CI (Combustion Inspection), dan aliran udara pada kompresor akan lebih optimal dan
MI (Major Inspection) sangat mempengaruhi gaya gesekan udara juga menjadi berkurang.
performa turbin gas dan mencegah agar turbin gas • Pengaruh offline water wash terhadap Efisiensi
tidak mengalami shutdown terlalu lama. Gambar Efisiensi termal turbin cenderung naik dari
menjelaskan bahwa pada bulan Oktober dan 29.02% menjadi 29.43%. Efisiensi termal naik
November 2015 GTG 8 shutdown. Hal tersebut sebesar 0.41%. Hal tersebut terjadi karena kerja
disebabkan adanya MI (Major Inspection). Pada kompresor menjadi lebih rendah sehingga konsumsi
dasarnya, proses MI dilakukan dalam waktu 2 bahan bakar menurun dan daya generator meningkat.
minggu. Namun, terdapat banyak masalah ketika Setelah proses offline water wash, daya yang
melakukan perbaikan sehingga butuh waktu yang dihasilkan generator mencapai 110.50 MW. Naik 4
cukup lama untuk menyelesaikan proses MI tersebut. MW atau 3.62% dibandingkan dengan sebelum
Masalah tersebut timbul karena maintenance yang kompresor dibersihkan. Kenaikan tersebut
dilakukan tidak sesuai dengan running hours turbin menyebabkan heat loss sistem menurun sebesar 5.2
gas. Berdasarkan data tersebut perlu dilakukan MW atau 2.96%.
penjadwalan untuk maintenance unit. Penjadwalan
dibuat berdasarkan standar untuk mencegah unit
SIMPULAN
shutdown terlalu lama. Shutdown unit sangat Dari analisis dan perhitungan yang telah
merugikan perusahaan karena gas turbin tidak dapat dilakukan pada GTG 8, maka kesimpulannya
memproduksi listrik. Upaya mengurangi waktu adalah sebagai berikut:
shutdown akan sangat menguntungkan perusahaan. a. Pada saat commisioning, efisiensi termal
b. Offline Water Wash mencapai 32.06% sedangkan dari tahun 2013
Lamanya waktu operasi turbin gas menyebabkan hingga 2017 rata – rata nilai efisiensi termal
menumpuknya kotoran dan debu - debu pada sudu – hanya mencapai 29.25% penurunan efisiensi
sudu kompresor. Untuk menghilangkan debu dan sebesar 2.81%.
kotoran tersebut perlu dilakukan offline water wash b. Pada saat commisioning, heat loss yang
atau pembersihan sudu – sudu kompresor. dihasilkan hanya mencapai 135.03 MW.
Kondisi operasi saat ini rata – rata heat loss
yang dihasilkan mencapai 172.50 MW.
Terjadi deviasi sebesar 37.47 MW atau
21.7%.
c. Penurunan efisiensi termal dan kapasitas
daya listrik disebabkan oleh zat pengotor dan
debu yang menumpuk pada sudu – sudu
kompresor.

177 BINA TEKNIKA, Volume 13 Nomor 2, Edisi Desember 2017, 171-178


d. Offline water wash dapat mempengaruhi
kenaikan efisiensi termal sebesar 0.41%.
Karena kerja aktual kompresor menjadi
menurun.
e. Kerja aktual kompresor yang lebih rendah
dapat menghasilkan daya generator yang
lebih tinggi. Terbukti dengan proses offline
water wash dapat menaikkan megawatt
sebesar 3.62%.
f. Kenaikkan kapasitas daya listrik akibat
offline water wash dapat mengurangi heat
loss sistem sebesar 2.96%.

DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, W. (2002). Pengantar Turbin Gas
dan Motor Propulasi. Bandung: ITB.
ASME. (2005). Gas Turbines PTC-22. New York:
The American Society of Mechanical
Engineer.
B. J McBride, Z. G. (2002). Coefficient Equation
Entalphy.
Burghardt, M. D. (1982). Engineering
thermodynamics with applications.
General Electric. (1992). Operation and
Maintenance Manual Book Gas Turbine. New
Yorks.
J. S Coursey, S. D. (2003). Atomic Weight and
Isotopic Compositions.
Michael J. Moran, H. N. (2007). Fundamentals of
Engineering Thermodynamics. United States:
Wiley.
Ruseno, T. (2013). Analisis Performance &
Efisiensi Thermal Turbin Gas Untuk
Pembangkit Tenaga Listrik. PT. Indonesia
Power.

Analisis Kerugian Energi Sistem Turbin Gas ..... (Komarudin, Rahman) 178

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy