Jurnal Simetrik Vol 11, No. 1, Juni 2021: Pengaruh Pembebanan Terhadap Arus Eksitasi Generator Unit 2 PLTMH Curug
Jurnal Simetrik Vol 11, No. 1, Juni 2021: Pengaruh Pembebanan Terhadap Arus Eksitasi Generator Unit 2 PLTMH Curug
Jurnal Simetrik Vol 11, No. 1, Juni 2021: Pengaruh Pembebanan Terhadap Arus Eksitasi Generator Unit 2 PLTMH Curug
1, JUNI 2021
ABSTRACT
The generator is one part of the electric power system that is used to convert mechanical energy from the turbine
rotation into electrical energy by utilizing the force of electric motion. In the process of generating electromotive
force apart from the rotation of the turbine, an amplifying current (excitation) is needed which functions to
produce a magnetic field in the field coil in the generator rotor. The gain current is used to adjust the amount of
output voltage according to the applied loading. The tool used to regulate the excitation current is the Automatic
Voltage Regulator (AVR). The loading that is differ-entiated at the generator varies from time to time. Therefore,
a power plant must be able to generate electric power in accordance with the varying load size. In electric power
generation, this loading fluc-tuation can be overcome by adjusting the water valve opening and the excitation
current that is inject-ed into the generator rotor at a constant rotor rotation by the AVR so that electrical power is
generat-ed according to the applied loading. The purpose of this study is to analyze the effect of load on the
existing excitation current. The results obtained are that the load has an effect on the existential cur-rent, so
injection is needed to increase the current when the current rises, so that there is a current compatibility.
ABSTRAK
Generator merupakan salah satu bagian dari sistem tenaga listrik yang digunakan untuk mengkon-versi energi
mekanik yang berasal dari putaran turbin menjadi energi listrik dengan memanfaatkan gaya gerak listrik. Dalam
proses pembangkitan gaya gerak listrik (GGL) selain putaran dari turbin, diperlukan arus penguat (eksitasi) yang
berfungsi untuk menghasilkan medan magnet pada kumparan medan di rotor generator. Arus penguatan
digunakan untuk mengatur besarnya tegangan keluaran sesuai pembebanan yang diterapkan. Adapun alat yang
digunakan untuk mengatur arus eksitasi adalah Automatic Voltage Regulator (AVR). Pembebanan yang
dibedakan pada pembangkit setiap waktunya berubah-ubah. Oleh karenanya suatu pembangkit tenaga listrik
harus mampu membangkitkan daya listrik sesuai dengan besarnya beban yang berubah-ubah tersebut. Pada
pembangkitan tenaga listrik, fluktuasi pembebanan ini dapat diatasi dengan mengatur bukaan katup air dan arus
eksitasi yang di-injeksikan pada rotor generator pada putaran rotor yang konstan oleh AVR sehingga dihasilkan
daya listrik sesuai pembebanan yang diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganlisa pengaruh beban
terhadap arus eksitasi yang ada. Adapun hasil yang didapatkan adalah beban berpengaruh ter-hadap arus
eksistasi, maka dibutuhkan injeksi agar menambah arus saat arus naik, agar adanya kes-esuaian arus
Kata Kunci: beban listrik; eksitasi; generator; pembangkit listrik
2.2.3 Prinsip Kerja Generator Sinkron sehingga hasilnya dapat mewakili kondisi sebenarnya
Ketika kumparan medan yang terdapat pada dan dapat dipertanggung jawabkan .
rotor dihubungkan dengan sumber eksitasi tertentu Agar menghasilkan hasil penelitian yang baik
yang akan mensuplai arus searah terhadap kumparan dan memenuhi tujuan penelitian, maka proses
medan. Dengan adan-ya arus searah yang mengalir penelitian akan dirumuskan sesuai dengan judul
melalui kumparan medan maka akan menimbulkan penelitian dan mencakup langkah-langkah yang
fluksi yang besarnya terhadap waktu adalah tetap. dilakukan dalam penelitian tersebut.
Penggerak awal (Prime Mover) yang sudah terkopel Berikut langkah-langkah penelitian yang
dengan rotor segera dioperasikan sehingga memutar dijelaskan penulis melalui proses penelitian yaitu :
rotor pada kecepatan nominalnya.
Perputaran rotor tersebut sekaligus akan
memutar medan magnet yang dihasilkan oleh
kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada
rotor, akan diinduksikan pada kumparan jangkar
sehingga pada kumparan jangkar yang terletak di
stator akan dihasilkan fluks magnetik yang berubah-
ubah besarnya terhadap waktu.
Untuk generator sinkron tiga phasa,
digunakan tiga kumparan jangkar yang ditem-patkan
di stator yang disusun dalam bentuk tertentu, sehingga
susunan kumparan jangkar yang sedemikian akan
membangkitkan tegangan induksi pada ketiga
kumparan jangkar yang besarnya sama tapi berbeda
fasa 1200 satu sama lain. Setelah itu ketiga terminal
kumparan jangkar siap dioperasikan untuk Sumber : Miftah Farhan, 2020
menghasilkan energi listrik.
Gambar 1. Alur Penelitian
2.3. Sistem Eksitasi
Eksitasi pada generator sinkron adalah proses 1) Identifikasi Masalah
penguatan medan magnet dangan cara memberikan Identifikasi Masalah merupakan langkah awal
arus searah pada belitan medan yang terdapat pada yang dilakukan dalam penelitian ini. Pada tahap
rotor. Sesuai dengan prinsip el-ektromagnet yaitu mengidentifikasi masalah dimaksudkan agar dapat
apabila suatu konduktor berupa kumparan dialiri memahami masalah yang akan diteliti, sehingga dalam
listrik arus searah maka kumparan tersebut akan tahap analisis dan perancangan tidak keluar dari
menjadi magnet shingga akan menghasilkan fluks- permasalahan yang diteliti.
fluks magnet. Apabi-la kumparan medan yang telah 2) Studi Literatur
diberi arus eksitasi diputar dengan kecepatan tertentu, Pada tahap penelitian sastra, penulis mempelajari
maka kumparan medan yang telah diberi arus eksitasi dan memahami teori-teori yang diperoleh dari
diputar dengan kecepatan tertentu, maka kumparan berbagai buku, jurnal dan internet sebagai pedoman
jangkar yang terdapat pada stator akan terinduksi oleh dan referensi untuk melengkapi kosakata konsep dan
fluks-fluks magnet yang dihasilkan oleh kumparan teori, sehingga memberikan landasan yang baik dan
medan sehingga dihasilkan tegangan listrik bolak- dasar ilmiah untuk pemecahan masalah.
balik. Besarnya te-gangan yang dihasilkan tergantung Artikel ini Mendiskusikan dan mempelajari
kepada besarnya arus eksitasi dan putaran yang penelitian yang berhubungan dengan pertanyaan
diberikan pa-da rotor, semakin besar arus eksitasi dan penelitian.
putaran, maka akan semakin besar tegangan yang akan 3) Pengumpulan Data
dihasilkan oleh sebuah generator. Sebagai bahan pendukung yang sangat berguna
Berdasarkan cara penyaluran arus searah pada rotor bagi penulis untuk mencari atau mengumpulkan data
generator sinkron, sistem eksitasi terdiri dari dua jenis yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis
yaitu sistem eksitasi dengan menggunakan sikat menggunakan beberapa cara, yaitu :
(brush excitation) yang terdiri dari sistem eksitasi a. Dokumen Kerja (hard document)
konvensional dan eksitasi statis dan sistem eksitasi b. Pengamatan (observation)
tanpa menggunakan sikat (brushless ecxitation) yaitu c. Wawancara (Interview)
menggunakan sistem permanen magnet generator. Untuk menyelesaikan masalah pengaruh pembebanan
terhadap arus eksitasi generator unit 2 PLTMH curug
3. METODOLOGI maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Penelitian ini diperlukan metode yang a. Mengumpulkan data teknis dilapangan yaitu data
dipergunakan untuk melakukan penelitian agar beban dan data suplai daya.
mampu menjawab masalah yang sedang diteliti. Suatu b. Menganalisa kapasitas suplai daya.
penelitian biasanya dimulai dengan suatu perencanaan c. Mengelompokkan jenis pembebanan
yang seksama dengan mengikuti rangkaian deretan
petunjuk yang disusun secara logis dan sistematis,
d. Melakukan perencanaan analisa pada eksitasi daya Keluaran tegangan AC tiga fasa generator yang
dengan pengaturan injeksi pada beban sebesar 6,6 kV diturunkan terlebih dahulu oleh trafo
Penelitian ini dilaksanakan di PLTA Mini Hydro eksitasi menjadi 400 V yang kemudian disearahkan
Curug unit 2. Dengan jenis penelitian Survey oleh thyristor rectifier menjadi tegangan DC. Untuk
Research (penelitian survei), dimana tidak dilakukan mengontrol besarnya arus eksitasi yang di injeksikan
perubahan atau tidak ada perlakuan khusus terhadap pada rotor generator dilakukan oleh Automatic
variabel yang diteliti. Pengambilan data dilakukan Voltage Regulator (AVR) ABB UNITROL 1020
selama 03 Februari 2020 dengan cara mengatur besarnya tegangan atau arus
yang di injeksikan pada terminal gate thyristor
4. HASIL DAN PEMBAHASAN rectifier. Ketika kaki gate diberi tegangan positif,
4.1. Sistem Eksitasi PLTMH Curug maka thyrstor akan menghantar-kan arus listrik dari
Sistem eksitasi merupakan sistem penguatan anoda ke katoda dari thyristor tersebut, sehingga arus
generator yang menginjeksikan arus searah pa-da eksitasi akan di teruskan menuju main exciter yang
generator. Sistem eksitasi di PLTMH Curug selanjutnya arus yang keluar dari generator main
menggunakasn sitem eksitasi tanpa sikat (brash-less). exciter akan diteruskan dan disearahkan oleh rotation
Sistem pengoperasian Unit PLTMH Curug dapat diode menuju ke rotor generator utama. AVR bekerja
dilakukan dengan cara manual, program, dan remote. bergantung kepada pembebanan terhadap generator itu
Adapun pengoperasian secara manual ialah proses senndiri.
pelaksanaannya dilakukan di pow-er house dengan Keluaran dari AVR atau ABB UNITROL ini berupa
sistem step by step dari panel komando. Lalu ada tegangan analog sehingga harus dikonversikan terlebih
pengoperasian dengan program yaitu proses dahulu menjadi tegangan PWM (pulse width
pelaksanaannya di power house dengan sistem modulation) oleh pulse generator lalu dikuatkan oleh
otomatis dari panel komando. Se-dangkan PAM (Pulse Amplifier Module) sehingga dapat
pengoperasian dengan remote ialah proses mengatur switching thyristor.
pelaksanaannya dengan cara otomatis yang ABB UNITROL ini diatur dalam mode VAR
dikendalikan di ruang kontrol building. karena kapasitas generator yang kecil dan terhubung
Adapun Sistem eksitasi memiliki fungsi – fungsi dengan sistem/grid yang jauh dan akan selalu
antara lain : mengikuti teganangan jaringan karena patokannya
1) Mempertahankan tegangan ouput generator ialah VAR.
2) Menjaga kesetabilan aliran daya reaktif
3) Menjaga stabilitas fackor daya 4.2.1 Pengaturan Sistem Eksitasi Dalam Kondisi
4) Menjaga kesetabilan sudut rotor Berbeban
5) Membatasi generator sedemikian hingga tetap Saat generator sinkron bekerja pada beban nol
beroperasi pada daerah aman. tidak ada arus yang mengalir melalui kumparan
jangkar (stator), sehingga yang ada pada celah udara
4.2. Cara Kerja Sistem Eksitasi PLTMH Curug hanya fluksi arus medan ro-tor. Namun jika generator
PLTMH Curug memiliki sistem eksitasi tanpa sinkron diberi beban, arus jangkar Ia akan mengalir
sikat (brashless) sehingga dalam menginjeksikan arus dan memben-tuk fluksi jangkar. Fluksi jangkar ini
DC menuju main exciter dihasilkan dari generaror AC kemudian mempengaruhi fluksi arus medan dan
utama yang telah disearahkan oleh rotating dioda akhirnya menyebabkan berubahnya harga tegangan
sehingga dapat menginjeksikan arus DC menuju main terminal generator sinkron. Reaksi ini kemudian
exciter. Besarnya arus DC yang di injeksikan menuju dikenal sebagai reaksi jangkar.
main exciter dapat diatur dengan mengatur gate Pengaruh yang ditimbulkan oleh fluksi jangkar
thyristor baik diatur secara manual melalui potensio dapat berupa distorsi, penguatan (magnetising),
ataupun secara kontrol dengan ABB UNITROL 1020. maupun pelemahan (demagnetising) fluksi arus medan
Untuk mengatur besarnya arus eksitasi yang di pada celah udara. Perbedaan pengaruh yang
injeksikan ke main exciter diatur oleh ABB ditimbulkan fluksi jangkar tergantung kepada beban
UNITROL 1020. ABB UNITROL 1020 akan dan faktor daya beban.
mengontrol jalannya proses eksitasi ketika
menginjeksikan arus DC dari order pertama yaitu field 4.3 Analisa Data Operasi Harian PLTMH Curug
flashing dengan sumber utama battery 125 VDC Unit 2
ketika generator belum mampu menghasilkan Sebagaimana yang terdapat pada bab
tegangan. Dengan adanya arus ini, maka generator sebelumnya dimana saya memfokuskan pada
akan menghasilkan tegangan keluaran. Proses ini akan pengaruh pembebanan tehadap terhadap tegangan
di kntrol oleh ABB UNITROL 1020 dengan menutup output generator PLTMH Curug Unit 2. Dimana untuk
kontaktor dan merubah sumber tegangan dan arus melihat hal tersebut dibutuhkan data operasi harian
eksitasi ke generator utama ketika pada saat tegangan dari PLTMH Curug Unit 2. Berikut data operasi
keluaran generator telah mencapai 20% dari tegangan harian PLTMH Curug Unit 2 tanggal 03 Februari
nominalnya sebesar 6,6 kV dan pada saat bersamaan 2020.
thyristor mulai beroperasi dan menaikan tegangan
hingga nilai nominalnya.
5.2. Saran
Pada saat penelitian sebaiknya lebih banyak
bertanya ketika ada data yang keliru dan kurang jelas,
dikarnakan data masih ditulis tangan atau manual
kadang tidak terbaca.
DAFTAR PUSTAKA
Sebayang, F. R., & Hasibuan, A. R., 2013. Analisis
Perbaikan Faktor Daya Beban Resistif,
Induktif, Kapasitif Generator Sinkron 3 Fasa
Menggunakan Metode Pottier. vol, 3, 6.
Hardiansyah, R., 2016. Sistem Pengendalian Eksitasi
Dengan Abb Unitrol 1020 Pada Generator Di
Plta Ir. H. Djuanda Jatiluhur. Bandung:
Politeknik Negeri Bandung
Ilham., 2017. Karakteristik Perubahan Pembebanan
Puncak Grid System 500 Kv Terhadap Arus
Eksitasi Generator Unit 3 Plta Cirata.
Purwakarta: Politeknik Enjnering Indorama
Rompas, P. T., 2011. Analisis pembangkit listrik
tenaga mikrohidro (pltmh) pada daerah aliran
sungai ongkak mongondow di desa muntoi
kabupaten bolaang mongondow. Jurnal
Penelitian Saintek, 16(2), 160-171.
Ridzki, I., 2017. Analisis Pengaruh Perubahan
Eksitasi Terhadap Daya Reaktif Generator.
JURNAL ELTEK, 11(2), 31-41.
Azis, H., Pawenary, P., & Sitorus, M. T. B., 2019.
Simulasi Pemodelan Sistem Eksitasi Statis
pada Generator Sinkron terhadap Perubahan
Beban. Energi & Kelistrikan, 11(2), 46-54.