Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Produk Susu Milo Di Hypermarket
Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Produk Susu Milo Di Hypermarket
Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Produk Susu Milo Di Hypermarket
Oleh :
FITRIA IRVIANI SUHADA
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
ETY DWI SUSANTI
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
ABSTRACT
At this time the milk powder industry in Indonesia is a business entity that has a good
market prospects. Industrial milk powder has a market share in Indonesia which has the
highest sales increase in Asia which is an increase in sales from year to year. Milk
powder from various industries in Indonesia, PT Nestle is the market leader that persist
from year to year. Recognizing the market and market structure is very profitable for
companies to remain competitive and survival of the enterprise. Weaknesses and
advantages of the company should be analyzed so that it becomes a powerful starting
point for companies in taking effective and efficient decisions and to strengthen the
position of the existing competitors. The main objective is the attainment of a company's
profit (earnings) and this may also as a benchmark in the success or failure of a
company in achieving its objectives. In addition the effectiveness and efficiency in
carrying out operational.
Population and samples used in this study is the overall data retrieved from the
consumers who buy milk powder products in hypermarkets Milo east cost, Pakuwon city
of Surabaya. Sampling techniques using simple random sampling method. The technique
used in this study are Multiple Linear Regression Analysis.
Judging from the results of the acquisition of regression equations of the model equation
the variable pricing, products, and promotion of consumer decisions to buy milk powder
in Milo in Hypermarkets East Coast Surabaya Pakuwon City, showed a positive
regression coefficient values. then the consumer buying decision of Milo powder milk
products in Hypermarkets East Coast Surabaya Pakuwon City will also increase.
The conclusion of this study is the price, product and promotion siginikan
simultaneously affect on consumers in buying dairy products Milo powder. Besides
price, products and promotions partially influential on consumers in the purchase of
powdered milk products in Hypermarkets Milo Pakuwon City East Coast city of
Surabaya.
antar merek, yaitu persaingan untuk ini selalu menjadi perusahaan yang
merebut konsumen melalui merek. Selain memiliki kreativitas dalam
itu merek bukan hanya dianggap sebagai menempatkan produknya di pasar. PT.
sebuah nama, logo ataupun simbol. Lebih Nestle dalam menawarkan produk susu
dari itu merek merupakan nilai yang bubuknya, mempunyai konsep
ditawarkan sebuah produk bagi konsumen multinasional dengan mengadakan
yang memakainya. Merek dapat program Creating Shared Value (CSV).
memberikan manfaat yang besar bagi CSV merupakan kegiatan bisnis yang
produsen maupun konsumen. Bagi menciptakan keuntungan atau manfaat
konsumen merek mampu menambah nilai bagi perusaahaan dan masyarakat dalam
bagi konsumen jangka panjang.
Konsumen bersedia membayar PT. Nestle Indonesia dengan
lebih tinggi suatu produk karena produk susu bubuk Milo memiliki
melekat padanya merek yang strategi pasar yang prospektif bagi anak-
merupakan jaminan kosistensi kualitas anak dan remaja. Produk susu bubuk
dan nilai tertentu yang diyakini Milo tersebut memiliki penjualan yang
terkandung didalamnya, tanpa adanya meningkat tajam secara signifikan dari
merek konsumen menjadi kurang tahun 2005-2009. Agar PT. Nestle
merasa aman dari kemungkinan buruk dengan produknya susu Milo dapat
diluar harapan. bertahan dan berkembang kedepannya
Syarat yang harus dipenuhi oleh maka PT. Nestle Indonesia selalu
suatu perusahaan agar dapat sukses menjaga kualitas produk susu Milo.
dalam persaingan adalah berusaha untuk Mengenali karakteristik pasar
menciptakan dan mempertahankan dan struktur pasar sangatlah
pelanggan dengan pelayanan yang dapat menguntungkan bagi perusahaan untuk
memuaskan hati para pelanggannya. dapat tetap bersaing dan survive
Agar tujuan tersebut dapat (kelangsungan hidup perusahaan).
tercapai maka tiap perusahaan harus Kelemahan dan keunggulan perusahaan
berupaya mempunyai strategi hendaknya dianalisis sehingga menjadi
pemasaran yang dapat meningkatkan sebuah titik tolak yang kuat buat
penjualan baik menggunakan metode perusahaan dalam mengambil keputusan
promosi, harga, dan produk dengan yang efektif dan efisien serta untuk
karakteristik strategi yang berbeda dari memperkuat posisinya dari para pesaing
pesaing. industri susu bubuk di yang ada.
Indonesia merupakan suatu entitas Dalam mengevaluasi kepuasan
bisnis yang memiliki prospek pasar terhadap produk atau jasa pun
yang baik. Industri susu bubuk memiliki konsumen umumnya memperhatikan
pangsa pasar di Indonesia yang berbagai faktor diantaranya, seperti
memiliki peningkatan penjualan harga, desain kemasan dan promosi. PT
tertinggi di Asia yaitu peningkatan Nestle Indonesia menggunakan faktor-
penjualan dari tahun ke tahun sebesar faktor tersebut untuk dipelajari dan
10%. Dari berbagai industri susu bubuk diimplementasikan karena diyakini
di Indonesia. PT Nestle merupakan bahwa atribut tersebut dapat
market leader (pemimpin pasar) yang berpengaruh pada kepuasan konsumen
bertahan selama 15 tahun. PT. Nestle dengan jaminan konsumen tidak akan
telah merambah pasar di seluruh merasa dirugikan serta dapat
Indonesia dengan market share 68,2% mempengaruhi keputusan konsumen
dan PT. Nestle selama 15 tahun terakhir
58
Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 1 No. 2 Agustus 2010
Tempat adalah saluran yang faktor-faktor situasi yang tak terduga itu
digunakan produsen untuk menyalurkan muncul untuk mengubah maksud
barang dari produsen ke konsumen atau pembelian.
pemakai industri.
Untuk mencapai tujuan Proses Keputusan Membeli
pemasaran, maka ke empat unsur Menurut Kotler (2004:253) bagi
tersebut harus saling mendukung antara beberapa produk, pembeli itu agak
satu sama lain. Manajemen harus mudah diidentifikasikan. Hal ini
berusaha agar komponen-komponen itu tergantung dari peran seseorang dalam
dapat digunakan untuk mencapai tujuan keputusan membeli antara lain:
perusahaan. 1. Pengambilan inisiatif (inisiator),
adalah orang-orang yang pertama
Harga menyarankan atau memikirkan
Harga merupakan elemen membeli produk atau jasa.
penting dalam bauran pemasaran karena 2. Orang yang mempengaruhi
harga ditentukan oleh pembeli dan (influences), seseorang yang
penjual melalui tawar menawar di antara memberikan pengaruh yaitu orang
mereka sedangkan pembeli akan yang memberikan pandangan atau
menawar dengan harga yang lebih penasehat diperhitungkan dalam
rendah dan mereka yang bersedia membuat keputusan akhir.
membayar. 3. Pembuat keputusan (decides) adalah
seseorang yang pada akhirnya
Produk menentukan sebagian besar atau
Produk adalah suatu proses keseluruhan keputusan membeli
produksi yang berupa barang atau jasa apakah jadi membeli, apa yang
yang dapat ditawarkan kepada pasar. dibeli, bagaimana membeli dan
Produk adalah segala sesuatu yang dimana membeli.
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan 4. Pembeli (buyer) adalah seseorang
manusia atau organisasi. Produk yang melakukan pembelian yang
digolongkan ke dalam dua golongan sebenarnya.
yaitu produk berwujud dan produk tidak 5. Pemakai (user) seseorang atau
berwujud. Produk berwujud disebut beberapa orang yang menikmati atau
barang sedangkan yang tidak berwujud memakai produk.
disebut jasa.
METODE PENELITIAN
Keputusan Pembeli Definisi Operasi Dan Pengukuran
Menurut Kotler (2004:130) Variabel
keputusan adalah penentuan serangkaian 1. Harga (X1), adalah jumlah uang
kegiatan untuk mencapai hasil yang yang harus dibayarkan konsumen
diinginkan. Makssud pembelian juga untuk mendapatkan suatu produk
dipengaruhi oleh faktof-faktor guna memenuhi kebutuhan. Cara
situasional yang tak terduga. Konsumen pengukuran dengan menggunakan
juga membentuk maksud membeli skala likert.
berdasarkan pada faktor-faktor seperti 2. Produk (X2), adalah segala yang
pendapatan keluarga, harga dan dapat ditawarkan di pasar, untuk
keuntungan yang diharapkan pada memuaskan kebutuhan dan
produk itu. Bila konsumen hampir tiba keinginan konsumen. Cara
pada keputusan untuk membeli, maka
60
Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 1 No. 2 Agustus 2010
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) -1.556 .850 -1.830 .075
Harga .793 .061 .798 13.039 .000 .938 .900 .604 .574 1.744
Produk .740 .093 .637 7.993 .004 .639 -.125 -.037 .338 2.956
Promosi .384 .113 .280 3.381 .002 .737 .471 .157 .313 3.194
a. Dependent Variable: Keputusan Membeli
Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Durbin-W
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change Sig. F Change atson
1 .956a .914 .908 .57209 .914 141.915 .000 1.470
a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Membeli
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 139.340 3 46.447 141.915 .000a
Residual 13.091 40 .327
Total 152.432 43
a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Membeli