Pengaruh Penggunaan Tepung Labu Kuning (Cucurbita Moschata Durch) Terhadap Karakteristik Chiffon Cake Berbahan Dasar
Pengaruh Penggunaan Tepung Labu Kuning (Cucurbita Moschata Durch) Terhadap Karakteristik Chiffon Cake Berbahan Dasar
Pengaruh Penggunaan Tepung Labu Kuning (Cucurbita Moschata Durch) Terhadap Karakteristik Chiffon Cake Berbahan Dasar
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita Moschata
Durch) TERHADAP KARAKTERISTIK CHIFFON CAKE BERBAHAN DASAR
MODIFIED CASSAVA FLOUR (MOCAF )
E-mail: biandari.devi@gmail.com1
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the effect of pumpkin flour and ratio mocaf on
the characteristics of chiffon cake and to know the right ratio for pumpkin flour and mocaf to
produce chiffon cake with the best characteristics. The experimental design used is randomized
block design with the treatment ratio of pumpkin flour with mocaf 10% : 90%; 20% : 80%; 30%
: 70%; 40% : 60%; 50% : 50%; and 60% : 40%. The treatment was repeated 3 times to get 18
units of the experiment. The data obtained from the result research were analyzed by variance
and if the treatment had an effect on the variable then continued with Duncan test. The results
showed that the ratio of pumpkin flour and mocaf had significant effect on water and ash
content, total carotenoid, unfolding factor, hedonic test (colour, aroma, texture, taste, pores
uniformity and overall acceptance), and scoring test (colour, aroma, taste, pores uniformity) of
chiffon cake. Ratio of 30% pumpkin flour : 70% mocaf has the best characteristic with 36.65%
water content, 1.38% ash content, 511.65% unfolding factor, 27.39 µg/g total carotenoid, pores
uniformity is uniform and liked, color yellow and liked, flavor pumpkin medium and rather
liked, texture soft and liked, taste rather typical pumpkin and liked and overall acceptance liked.
Jurnal ITEPA Vol. 7 No. 2, Tahun 2018 Hal 53 - 64
semua orang dapat mengkonsumsi dan memiliki kandungan gluten, tetapi
mencerna gluten dengan baik. Individu kandungan gizinya kurang lengkap
yang memiliki alergi terhadap gluten seperti sehingga perlu disubstitusi dengan labu
penyandang intoleransi gluten dan autism kuning yang kaya akan β-
spectrum disorder (ASD) harus karoten.Mengingat potensi labu kuning dan
menghindari gluten agar tidak timbul ketersediaannya yang melimpah di
dampak buruk pada tubuh (Yustisia, 2013). Indonesia dengan rerata produksi berkisar
Penyakit intoleransi gluten menyebabkan 20 – 21 ton per hektar, sedangkan konsumsi
perubahan dalam usus halus sehingga labu kuning masih rendah yaitu sebesar
terjadi gangguan penyerapan nutrisi yang kurang dari 5 kg perkapital per tahun
masuk ke dalam tubuh, mengakibatkan (Widayati dan Damayanti, 2007).
timbulnya berbagai gangguan pada fungsi Pemanfaatan labu kuning dapat dijadikan
tubuh manusia. tepung untuk menambah masa simpannya.
Umbi-umbian merupakan salah satu Labu kuning memiliki kandungan zat gizi
bahan pangan lokal yang mudah didapatkan yang sangat banyak seperti mengandung β-
tanpa harus mengimport dari luar negeri. karoten atau provitamin A, protein,
Umbi yang tinggi energi dan dapat karbohidrat, beberapa mineral seperti
digunakan sebagai alternatif bebas gluten kalsium, fosfor, besi serta vitamin B dan C,
salah satunya adalah singkong. dapat digunakan juga sebagai sumber
Pengembangan singkong yang dimodifikasi antioksidan dan pewarna kuning alami serta
dengan perlakuan fermentasi lalu diolah mudah didapat (Rahmi et al., 2011).
menjadi tepung, dikenal dengan nama Berdasarkan latar belakang
mocaf (Salim, 2011). tersebut, maka dilakukan penelitian untuk
Karakteristik mocaf mendukung mengetahui pengaruh penambahan tepung
untuk digunakan dalam pembuatan produk labu kuning terhadap kerakteristik chiffon
cake, karena memiliki pati yang lebih tinggi cake berbahan dasar mocaf untuk
dari terigu, sehingga penambahan atau menambah variasi dalam pengolahan cake.
mengganti sebagian tepung dengan pati Kandungan gizi dan sifat sensoris juga
masih memungkinkan untuk dilakukan. diharapkan meningkat sehingga dapat
Mocaf memiliki warna putih, tidak berbau memanfaatkan bahan pangan lokal, serta
singkong dan bisa diolah menjadi beragam mengurangi ketergantungan masyarakat
makanan, contohnya cookies, cake, roti, dan pada terigu
mie. Keunggulan mocaf yaitu kandungan
kalsium dan serat yang lebih tinggi
dibandingkan dengan gandum serta tidak
Jurnal ITEPA Vol. 7 No. 2, Tahun 2018 Hal 53 - 64
BAHAN DAN METODE (Pyrex), pipet mikro (Socorex), pompa
Bahan dan Alat karet, labu takar (Pyrex), tabung reaksi
Bahan-bahan yang digunakan (Pyrex), vortex (Maxi Mix II Type 367000),
dalam melaksanakan penelitian ini terdiri spektrofotometer (Thermo Scientific
dari bahan baku dan bahan kimia. Bahan Genesis 10S UV-Vis), lidi, penggaris,
baku yang digunakan dalam melaksanakan perangkat komputer dan lembar quisioner.
penelitian ini adalah labu kuning jenis
Rancangan Percobaan
bokor yang didapatkan dari Pasar Kreneng.
Rancangan penelitian yang dipakai
Mocaf merk ladang lima, gula pasir lokal,
dalam penelitian ini adalah Rancangan
susu bubuk merk dancow, garam, cream of
Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan
tartar, minyak goreng merk bimoli dan
perbandingan tepung labu kuning dan
baking powder didapatkan dari toko bahan
mocaf terdiri dari 6 perlakuan yaitu: P1
kue UD. Fenny jalan Kartini No.83, Dauh
(10% : 90%), P2 (20% : 80%), P3 (30% :
Puri Kaja, Denpasar Utara, serta air yang
70%), P4 (40% : 60%), P5 (50% :50%), P6
digunakan adalah air mineral merk aqua
(60% : 40%). Diulang sebanyak 3 kali,
yang diperoleh dari Pasar Kreneng. Bahan
sehingga didapat 18 unit percobaan. Data
kimia yang digunakan dalam melakukan
yang diperoleh dari hasil penelitian
analisis kimia meliputi alkohol, aquades, β-
dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA)
karoten murni, kloroform, petroleum
melalui program SPSS 21 dan apabila
benzena, aseton dan Na2SO4.
perlakuan berpengaruh terhadap variabel
Alat yang digunakan untuk
maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s
membuat chiffon cake adalah pisau, talenan,
Multiple Range Test (DMRT) (Gomez dan
waskom, panci, kukusan, blender (Philips),
Gomez, 1995). Perlakuan terbaik diperoleh
mixer (Electrolux), timbangan digital
dari uji objektif dan subjektif chiffon cake.
(ACIS), gelas ukur (Pyrex), loyang, ayakan
80 mesh, sendok, spatula, oven, Pelaksanaan Penelitian
termometer, kompor gas (Rinnai) dan Proses Pembuatan Tepung Labu Kuning
wajan. Alat yang digunakan untuk analisis Proses pembuatan chiffon cake
sifat fisik dan kimia adalah lumpang, kertas meliputi beberapa tahapan, pertama
saring, corong, eksikator, cawan porselin, dilakukan pembuatan tepung labu kuning
botol timbang, oven (Memmert), timbangan dan dilanjutkan dengan pembuatan cake.
analitik (Shimadzu), aluminium foil, pinset, Labu kuning dikupas, dibelah, dipisahkan
muffle (Daihan), kompor listrik, pipet tetes, dari kulitnya dan dibuang biji beserta serat
labu erlenmeyer (Pyrex), gelas beaker bijinya sampai bersih serta dicuci dengan
(Pyrex), gelas ukur (Pyrex), pipet volume air mengalir. Diblansing dengan metode
Jurnal ITEPA Vol. 7 No. 2, Tahun 2018 Hal 53 - 64
steam pada suhu 90oC selama 5 menit loyang dan dipanggang dalam oven pada
selanjutnya dipotong kecil- kecil dengan suhu 180oC selama 30 menit. Chiffon cake
ketebalan 0,3 cm dan dikeringkan dalam yang sudah matang dikeluarkan dari loyang
o
oven pada suhu 60 C selama 12 jam. dan didinginkan.
Dihancurkan dengan blender dan diayak Variabel yang Diamati
menggunakan ayakan 80 mesh sehingga Variabel yang diamati dalam
diperoleh tepung labu kuning. penelitian ini adalah kadar air dengan
Proses Pembuatan Chiffon Cake metode pengeringan (Sudarmadji et al.,
Putih telur sebanyak 210% dikocok 1997), kadar abu dengan metode pengabuan
dengan mixer bersama cream of tartar (Sudarmadji et al., 1997), total karoten
sebanyak 1% dan gula pasir sebanyak 80 % dengan metode spektrofotometri (Muchtadi,
hingga kaku selama 5 menit, kemudian 1989), uji daya kembang (Haryadi, 1992)
diwadah yang berbeda kuning telur dan sifat sensoris menggunakan uji hedonik
sebanyak 80% dimixer selama 3 menit terhadap tekstur, aroma, rasa, warna,
bersama minyak sebanyak 80%, garam keseragaman pori dan penerimaan
sebanyak 2%, air sebanyak 70%, susu keseluruhan serta uji skoring terhadap
bubuk sebanyak 30%, dan gula pasir tekstur, aroma, rasa, warna dan
sebanyak 50% hingga tercampur rata, keseragaman pori (Soekarto, 1985).
tepung labu kuning (10%, 20%, 30%, 40%,
HASIL DAN PEMBAHASAN
50%, 60%), mocaf (90%, 80%, 70%, 60%,
Hasil analisis kadar air, kadar abu,
50%, 40%) serta baking powder 2% lalu
kadar protein, dan total karoten dari tepung
dimasukkan dan dimixer hingga rata selama
labu kuning dan mocaf yang digunakan
2 menit. Adonan putih telur dimasukkan
dapat dilihat pada Tabel 1 dan hasil analisis
secara perlahan sambil diaduk
kadar air, kadar abu, total karoten dan daya
menggunakan spatula ke dalam adonan
kembang dari chiffon cake dapat dilihat
kuning telur hingga rata. Adonan yang
pada Tabel 2.
sudah tercampur dimasukkan ke dalam
Tabel 1. Nilai rata-rata hasil analisis kadar air, kadar abu dan total karoten dari tepung labu
kuning dan mocaf.
Komponen Tepung Labu Kuning Mocaf
Air (% ) 13,50 12,91
Abu (% ) 5,62 0,38
Total karoten (µg/g) 204,29 0,00
Jurnal ITEPA Vol. 7 No. 2, Tahun 2018 Hal 53 - 64
Tabel 2. Nilai rata-rata kadar air, kadar abu, total karoten dan daya kembang chiffon cake.
Perbandingan
Kadar Kadar Abu Total Karoten Daya
Tepung Labu Kuning
Air (%) (%) (µg/g) Kembang (%)
Dengan Mocaf
10% : 90% (P1) 34,06 e 0,99 c 5,81 f 582,48 f
20% : 80% (P2) 35,16 d 1,33 b 11,66 e 564,99 e
30% : 70% (P3) 36,65 c 1,38 b 27,39 d 511,65 d
40% : 60% (P4) 36,89 c 1,45 ab 31,83 c 478,31 c
50% : 50% (P5) 38,08 b 1,56 ab 40,77 b 449,98 b
60% : 40% (P6) 40,30 a 1,74 a 50,62 a 409,98 a
Keterangan : Nilai rata – rata yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata pada Uji Duncan 0,05.
Jurnal ITEPA Vol. 7 No. 2, Tahun 2018 Hal 53 - 64
(Hendrasty, 2003). Mineral berfungsi cake. Tabel 2 menunjukkan daya kembang
sebagai zat pembangun dan pengatur di terendah chiffon cake diperoleh pada
dalam tubuh. Beberapa fungsi mineral perlakuan P6 yaitu 409,98% sedangkan
dalam tubuh diantaranya kalsium berperan daya kembang tertinggi chiffon cake
dalam membentuk tulang dan gigi serta diperoleh pada perlakuan P1 yaitu
mengatur proses biologis, fosfor berperan 582,48%.
dalam penyimpanan dan pengeluaran energi Daya kembang chiffon cake
(Winarno, 2004). semakin berkurang seiring dengan
bertambahnya konsentrasi penambahan
Total Karoten
tepung labu kuning. Hal ini disebabkan
Hasil sidik ragam menunjukkan
karena kandungan pati pada tepung labu
bahwa perbandingan tepung labu kuning
kuning lebih kecil dari pati pada mocaf
dengan mocaf berpengaruh sangat nyata
yang menyebabkan daya kembangnya
(P<0,01) terhadap total karoten chiffon
menurun seiring dengan penambahan
cake. Tabel 2 menunjukkan total karoten
tepung labu kuning. Pati akan menyerap air
terendah chiffon cake diperoleh pada
dan terjadi reaksi gelatinisasi lalu CO2 akan
perlakuan P1 yaitu 5,81 µg/g sedangkan
terperangkap dalam butiran pati sehingga
total karoten tertinggi chiffon cake
adonan akan mengembang. Pengembangan
diperoleh pada perlakuan P6 yaitu 50,62
terjadi pada saat adonan memasuki oven
µg/g. Total karoten chiffon cake bertambah
yang panas, adonan bertemu dengan udara
seiring dengan tingginya konsentrasi
panas pada ruang pemanggang dan lapisan
penambahan tepung labu kuning.
luar cake tampak terbentuk pada permukaan
Berdasarkan hasil analisis bahan baku total
adonan serta terjadi pengembangan cake,
karoten tepung labu kuning yaitu 204,29
selama itu terjadi pengembangan volume
µg/g lebih besar dari pada total karoten
adonan (Desrosier, 2008)
mocaf yaitu 0,00 µg/g (Tabel 1). β-karoten
merupakan sumber terbaik dari salah satu Evaluasi Sifat Sensoris
vitamin penting yakni vitamin A yang Nilai rata-rata uji hedonik terhadap
diperlukan untuk meningkatkan kesehatan keseragaman pori, warna, aroma, tekstur,
mata dan kulit. rasa dan penerimaan keseluruhan chiffon
cake dapat dilihat pada Tabel 3. Nilai rata-
Daya Kembang
rata uji skoring terhadap keseragaman pori,
Hasil sidik ragam menunjukkan
warna, aroma, tekstur dan rasa dapat dilihat
bahwa perbandingan tepung labu kuning
pada pada Tabel 4.
dengan mocaf berpengaruh sangat nyata
(P<0,01) terhadap daya kembang chiffon
Jurnal ITEPA Vol. 7 No. 2, Tahun 2018 Hal 53 - 64
Tabel 3. Nilai rata – rata uji hedonik keseragaman pori, warna, aroma, tekstur, rasa dan
penerimaan keseluruhan chiffon cake
Perbandingan Nilai rata – rata uji hedonik
Tepung Labu
Kuning dengan Keseragaman Penerimaan
Warna Aroma Tekstur Rasa
Mocaf Pori Keseluruhan
10% : 90% (P1) 5.65 ab 5.25 b 4.95 ab 5.95 ab 5.80 b 5.85 b
20% : 80% (P2) 5.70 a 5.75 a 5.05 a 6.10 a 6.25 a 6.00 a
30% : 70% (P3) 5.60 abc 6.05 a 5.25 a 6.05 a 6.20 a 6.25 a
40% : 60% (P4) 5.40 bcd 5.85 a 5.20 a 5.70 ab 5.25 c 5.75 b
50% : 50% (P5) 5.30 d 4.20 c 4.60 b 5.80 abc 4.45 d 5.75 b
60% : 40% (P6) 5.35 cd 4.05 c 4.55 b 5.60 c 4.05 e 5.70 b
Keterangan : Nilai rata – rata yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata pada Uji Duncan 0,05.
Kriteria hedonik : 1 (sangat tidak suka), 2 (tidak suka), 3 (agak tidak suka), 4 (biasa), 5 (agak
suka), 6 (suka), 7 (sangat suka).
Jurnal ITEPA Vol. 7 No. 2, Tahun 2018 Hal 53 - 64
Tabel 4. Nilai rata-rata uji skoring keseragaman pori, warna, aroma, tekstur dan rasa chiffon
cake
Nilai rata – rata uji skoring
Perbandingan
Tepung Labu Kuning
Keseragaman
dengan Mocaf Warna Aroma Tekstur Rasa
Pori
10% : 90% (P1) 4.20 a 2.15 d 1.50 e 4.14 a 1.50 e
20% : 80% (P2) 3.95 a 2.30 d 1.85 d 4.20 a 2.10 d
30% : 70% (P3) 3.90 a 3.05 c 2.65 c 4.05 a 2.65 c
40% : 60% (P4) 3.60 b 3.70 b 3.30 b 3.35 b 3.50 b
50% : 50% (P5) 3.25 c 4.30 a 4.00 a 3.30 b 4.15 a
60% : 40% (P6) 3.05 c 4.65 a 4.45 a 3.10 b 4.45 a
Keterangan : Nilai rata – rata yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata pada Uji Duncan 0,05.
Kriteria keseragaman pori : 1 (sangat tidak seragam), 2 (tidak seragam), 3 (agak
seragam), 4 (seragam), 5 (sangat seragam).
Kriteria warna :1 (putih kekuningan), 2 (kuning muda), 3 (kuning), 4
(kuning tua), 5 (kuning kecoklatan).
Kriteria aroma :1 (tidak beraroma labu kuning), 2 (aroma labu kuning lemah),
3 (aroma labu kuning sedang), 4 (aroma labu kuning kuat), 5 (aroma labu kuning
sangat kuat).
Kriteria tekstur :1(tidak lembut), 2 (agak tidak lembut), 3 (agak lembut), 4
(lembut), 5 (sangat lembut).
Kriteria rasa :1 (tidak khas labu kuning), 2 (kurang khas labu kuning), 3
(agak khas labu kuning), 4 (khas labu kuning), 5 (sangat khas labu kuning).
Jurnal ITEPA Vol. 7 No. 2, Tahun 2018 Hal 53 - 64
warna produk akhir makanan (See et al., berbeda akan menimbulkan aroma yang
2007). berbeda.
Aroma Tekstur
Hasil sidik ragam menunjukkan Hasil sidik ragam menunjukkan
bahwa perbandingan tepung labu kuning bahwa perbandingan tepung labu kuning
dengan mocaf berpengaruh nyata (P<0,05) dengan mocaf berpengaruh nyata (P<0,05)
terhadap aroma chiffon cake. Tabel 4 terhadap tekstur chiffon cake (uji hedonik).
menunjukkan bahwa nilai tertinggi tingkat Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai tertinggi
kesukaan panelis terhadap aroma chiffon tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur
cake diperoleh pada perlakuan P3 yaitu chiffon cake diperoleh pada perlakuan P2
5,25 (agak suka) serta tidak berbeda dengan yaitu 6,10 (suka) serta tidak berbeda dengan
perlakuan P1, P2 dan P4 sedangkan nilai perlakuan P1, P3, P4 dan P5 sedangkan
kesukaaan terendah diperoleh pada nilai kesukaaan terendah diperoleh pada
perlakuan P6 yaitu 4,55 (agak suka) serta perlakuan P6 yaitu 5,60 (suka).
tidak berbeda dengan P5 dan P1. Perbandingan tepung labu kuning dengan
Perbandingan tepung labu kuning dengan mocaf berpengaruh sangat nyata (P<0,01)
mocaf berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap tekstur (uji skoring) chiffon cake.
terhadap aroma (uji skoring) chiffon cake. Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai
Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai penerimaan terhadap tekstur uji skoring
penerimaan terhadap aroma uji skoring chiffon cake tertinggi diperoleh pada
chiffon cake tertinggi diperoleh pada perlakuan P2 yaitu 4,20 (lembut) serta tidak
perlakuan P6 yaitu 4,45 (aroma labu kuning berbeda dengan P1 dan P3, sedangkan nilai
kuat) serta tidak berbeda dengan perlakuan terendah diperoleh pada perlakuan P6 yaitu
P5, dan terendah diperoleh pada perlakuan 3,10 (agak lembut) serta tidak berbeda
P1 yaitu 1,50 (aroma labu kuning lemah). dengan perlakuan P4 dan P5.
Panelis lebih menyukai chiffon cake Panelis lebih menyukai chiffon cake
dengan perlakuan P3 yang beraroma labu dengan perlakuan P2 yang bertekstur
kuning sedang. Hal ini disebabkan karena lembut. Hal ini disebabkan karena semakin
semakin tinggi konsentrasi tepung labu tinggi konsentrasi penambahan tepung labu
kuning sehingga aroma labu kuning pada kuning menyebabkan kekerasan meningkat
chiffon cake semakin kuat. Menurut sebagai akibat pengembangan yang kurang
Meilgaard, et al. (2000) menyatakan bahwa baik atau menurunkan volume chiffon cake
aroma makanan timbul disebabkan oleh sehingga menjadi lebih padat dan terasa
terbentuknya senyawa volatil yang mudah lebih keras, serta lebih sedikit pori pada
menguap, selain itu proses pemasakan yang produk yang dihasilkan. Semakin sedikit
Jurnal ITEPA Vol. 7 No. 2, Tahun 2018 Hal 53 - 64
jumlah pori yang dihasilkan maka semakin Jika komponen aroma, warna dan tekstur
tidak seragam penampakannya sehingga baik tetapi konsumen tidak menyukai
tekstur chiffon cake yang dihasilkan rasanya maka konsumen tidak akan
semakin tidak lembut (Desrosier, 2008). menerima produk pangan tersebut.
Jurnal ITEPA Vol. 7 No. 2, Tahun 2018 Hal 53 - 64
36,65%, kadar abu 1,38%, daya Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat
Antar Universitas Pangan dan Gizi
kembang 511,65%, total karoten 27,39
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
µg/g, keseragaman pori seragam dan
Murtiningsih, S. 2011. Membuat Tepung
suka, warna kuning dan suka, aroma Umbi dan Variasi Olahannya.
Agromedia Pustaka, Jakarta.
labu kuning sedang dan agak suka,
Meilgaard, M., G. V. Civille dan B. T. Carr.
tekstur lembut dan suka, rasa agak 2000. Sensory Evaluation
khas labu kuning dan suka serta Techniques. Boca Raton, Florida :
CRC Press.
penerimaan keseluruhan suka.
Rahmi, S.L., A. Indriyani., dan L. Surhaini.
Saran 2011. Penggunaan Buah Labu
Kuning sebagai Sumber Antioksidan
Berdasarkan hasil penelitian ini
dan Pewarna Alami pada Produk Mie
disarankan untuk menggunakan Basah. Fakultas Pertanian,
Universitas Jambi. Vol. 13. (2) : 29-
perbandingan 30% tepung labu kuning :
36.
70% mocaf dalam proses pembuatan chiffon Salim, E. 2011. Mengolah Singkong
cake. Menjadi tepung Mocaf Bisnis Produk
Alternatif Pengganti Terigu,
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta.
Sarofa, U., S.Djajati., dan S.N. Cholifah.
Astawan, M. 2008. Teknologi Pengolahan 2014. Pembuatan Roti Manis
Pangan Nabati Tepat Guna. Akademi (Kajian Substitusi Tepung Terigu
Pressido, Jakarta Dan Kulit Manggis Dengan
Desrosier, N.W. 2008. Teknologi Penambahan Gluten). Jurnal
Pengawetan Pangan. Edisi ketiga. Rekapangan Vol. 8 No.2. Hal. 171-
Penerjemah M. Miljohardjo. UI- 178.
Press, Jakarta.
See, E. F., W. Nadiah., dan A. Noor. 2007.
Haryadi, J. 1992. Fisiko Kimiawi dan Physico-Chemical and
Teknologi Bahan Berpati. PAU Organoleptic Evaluations of Wheat
Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta. Bread Substituted with Different
Hendrasty, H. K. 2003. Tepung Labu Percentage of Pumpkin Flour
Kuning Pembuatan dan (Cucurbita moschata). ASEAN
Pemanfaatannya. Karnisius, Food Journal, Vol. 14 ( 2) : 123-
Yogyakarta. 130.
Khasanah, U. 2003. Formulasi Soekarto, S.T. 1985. Penilaian
Karakterisasi Fisiko-Kimia dan Organoleptik untuk Industri Pangan
Organoleptik Produk Makanan dan Hasil Pertanian. Bhratara Karya
Sarapan Ubi Jalar (Sweet Potato Aksara, Jakarta.
Flakes). Skripsi. Fakultas Sudarmadji, S., B. Haryono., dan Suhardi.
Teknologi Pertanian. Institut 1997. Prosedur Analisa untuk Bahan
Pertanian Bogor. Bogor. Makanan dan Pertanian. Liberty,
McWilliams, M. 1997. Foods Experimental Yogyakarta.
Perspectives 3rd Edition.cPrentice- Widayati, E dan Damayanti, W. 2007.
Hal Inc, New Jersey. Aneka Pengolahan dari Labu kuning.
Muchtadi, T. 1989. Teknologi Proses Trubus Agrisarana. Jakarta.
Pengolahan Pangan. Direktorat
Jurnal ITEPA Vol. 7 No. 2, Tahun 2018 Hal 53 - 64
Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan
Gizi. PT. Gramedia, Jakarta.
Yustisia, R. 2013. Pengaruh Penambahan
Telur Terhadap Kadar Protein,
Serat, Tingkat Kekenyalan dan
Penerimaan Mie Basah Bebas
Gluten Berbahan Baku Tepung
Komposit. Journal of Nutrition
College, 2 (4): 697-703.