Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Di Kota Makassar
Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Di Kota Makassar
Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Di Kota Makassar
ABSTRACT
Regulation of the Minister of Public of Works No.05 / PRT / M / 2008 has outlined the form of
Green Open Space provision based on the number of people dominated by the type of park, both at
the environmental level and at the city level. The park has a social and aesthetic function as a
means of recreational, educational and other activities for people. This study aimed to evaluate the
condition of the park and public perception of the park in Makassar. The object of this research
was the parks in the city of Makassar selected by chance which represents every sub-district in
Makassar. Observation of facilities and vegetation conditions was based on Regulation No.5 2008.
Furthermore, some the parks' visitors were also selected as samples in this study within the
framework of observing people's perceptions. Instruments used in this study was a questionnaire
that contains some questions that are closed or open. This questionnaire was used in interviewing
the parks' visitors. Data obtained was tabulated then analyzed descriptively. Based on the
observation result, it is found that the condition of the parks does not have complete facilities, and
carries aesthetic function than social and ecological function. The community also said that the
parks need to improve in terms of its facilities and vegetation.
1
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017
2015-2034. Proporsi tersebut merupakan didominasi rumput, pohon dan tanah yang
angka yang dapat dikelola dan dipertahankan terletak di lingkungan perumahan serta
oleh pemerintah kota. Ini berarti kota dilengkapi dengan berbagai fasilitas
Makassar masih membutuhkan minimal 21,69 penunjang kegiatan aktif (olah raga, bermain,
persen RTH yang diharapkan bersumber dari dan berjalan) dan pasif seperti (duduk dan
masyarakat dan swasta dalam bentuk RTH istirahat). Permen PU No.5 Tahun 2008 juga
privat atau pun dari lahan milik pemerintah telah menguraikan kelengkapan fasilitas dan
sendiri. Di sisi yang lain, jumlah penduduk vegetasi dari taman lingkungan dan taman
kota Makassar juga bertambah dengan laju kota. Misalnya, taman kelurahan untuk
berkisar 1,4 persen tiap tahun yang masuk kegiatan aktif, kelengkapan yang diharapkan
dalam kategori sedang. Di tahun 2016, dimiliki antara lain lapangan terbuka, trek lari,
penduduk kota Makassar bahkan mencapai wc umum, kios dan kursi taman serta
1.469.601 juta jiwa (BPS Makassar, 2017). dilengkapi pula vegetasi berupa minimal 25
Hal tersebut menunjukkan bahwa penduduk pohon, semak, perdu dan penutup tanah.
kota Makassar akan terus meningkat setiap Berdasarkan uraian di atas, idealnya
tahunnya akibatnya kebutuhan akan RTH pun setiap taman di kota Makassar memiliki
akan semakin meningkat pula. fasilitas sebagaimana yang diuraikan di dalam
Selain berdasarkan luasan, penyediaan Permen PU No. 5 Tahun 2008 tersebut dari
RTH juga harus dipenuhi bedasarkan jumlah tingkat RT hingga kota. Oleh karena itu, perlu
penduduknya. Menurut Permen PU No. untuk mengevaluasi kondisi taman dan
05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan persepsi masyarakat terhadap taman di kota
dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Makassar dalam rangka menjalankan
Kawasan Perkotaan, tipe RTH utama yang fungsinya untuk melayani penduduk kota
harus disiapkan adalah jenis taman disamping Makassar.
pemakaman dan hutan kota. Taman
disebutkan disediakan mulai dari tingkat RT, 2. KAJIAN LITERATUR
RW, Kelurahan, dan Kecamanan sampai Berdasarkan Permendagri No. 1 Tahun
tingkat Kota. Taman sampai dengan tingkat 2007 tentang penataan Ruang Terbuka Hijau,
kecamatan disebut taman lingkungan, ruang terbuka adalah ruang-ruang dalam kota
sedangkan taman pada tingkat kota dikatakan atau wilayah yang lebih luas, baik dalam
taman kota. Jika dihitung secara matematis, bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk
maka total luas RTH jenis taman yang harus area memanjang/jalur dimana di dalam
disediakan adalah 2,3 m2 per jiwa. penggunaannya lebih bersifat terbuka pada
Taman dapat digunakan oleh dasarnya tanpa bangunan. Sementara ruang
masyarakat kota sebagai tempat bersantai terbuka hijau merupakan bagian dari ruang
serta melakukan berbagai aktivitas. Menurut terbuka yang diisi oleh tumbuhan dan
Permen PU No.5/PRT/M/2008, taman tamanan guna mendukung manfaat ekologi,
lingkungan adalah lahan terbuka yang sosial, budaya, ekonomi dan estetika.
berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana Selain berfungsi sebagai pengisi ruang
kegaitan rekreasi, edukasi atau kegiatan lain dalam kota, ruang terbuka hijau juga
pada tingkat lingkungan, sedangkan taman berkontribusi dalam meningkatkan kualitas
kota memiliki fungsi yang kurang lebih sama lingkungan yang sehat dan dinamis, menjaga
tetapi bedanya bahwa taman kota berada pada keseimbangan ekosistem kota untuk
tingkat kota. Hal yang serupa disebutkan oleh kelangsungan fungsi ekologis dan berjalannya
Wiley (2006) yang mengatakan taman fungsi kota yang sehat dan wajar. RTH dapat
lingkungan ditujukan untuk rekreasi dan digambarkan sebagai suatu model RTH
fungsi sosial. sebagai ventilasi kota, yang menjadi sumber
Marcus & Francis (1998) lebih spesifik udara segar dan bersih, yang disusun
menyebutkan terkait vegetasi serta aktivitas mengelilingi dan struktur kota yang massif,
yang dilakuan di atas taman, yakni taman dan akan membentuk ruang-ruang ventilasi
2
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017
yang dapat mengeluarkan udara tercemar dari persen saja. Jumlah tersebut sangat membuka
dalam kota dan mengalirkan udara bersih peluang untuk terus mengalami penurunan
(Bertnatzky, 1978). jika tidak dikelola dengan baik. Olehnya itu
Dari segi fungsi RTH dapat berfungsi penting untuk mengelola RTH dengan baik.
secara ekologis, sosial/budaya, arsitektural, Salah satu yang juga komponen penting dan
dan ekonomi. Secara ekologis RTH dapat dan tidak banyak diperhatikan adalah home
meningkatkan kualitas air, tanah, mencegah garden (Balooni et al. 2014). Penelitian yang
banjir, mengurangi polusi udara, dan diakukan di Kota Kozhikode India,
menurunkan temperatur kota. Bentuk-bentuk menunjukkan bahwa terjadi penurunan 11,5%
RTH perkotaan yang berfungsi ekologis tanaman yang dibudidayakan di home garden
antara lain seperti sabuk hijau kota, hutan dalam kurun waktu 10 tahun antara tahun
kota, taman botani, sempadan sungai dan lain- 2000 sampai 2010, yang merupakan salah satu
lain. Secara sosial-budaya keberadaan RTH indikasi ancaman terhadap keberlanjutan kota.
dapat memberikan fungsi sebagai ruang Berdasarkan penelitian tersebut
interaksi sosial, sarana rekreasi, dan sebagai direkomendasikan agar pemerintah kota
tetenger kota yang berbudaya. Bentuk RTH memberikan bantuan untuk mendorong
yang berfungsi sosial-budaya antara lain partisipasi masyarakat dalam
taman-taman kota, lapangan olah raga, kebun mengembangkan dan menjaga RTH di tanah
raya, TPU dan sebagainya. Secara estetika hak milik.
RTH berfungsi sebagai pengikat antar elemen Ruang terbuka hijau di perkotaan
gedung dalam kota, pemberi ciri dalam umumnya dinilai sebagai tempat rekreasi,
membentuk wajah kota dan unsur dalam suaka margasatwa dan tempat layak huni
penataan arsitektur perkotaan. dalam perkotaan. Strategi-strategi yang
Jenis RTH yang manfaatnya akan digunakan di negara barat menyangkut
dirasakan langsung oleh masyarakat adalah penyediaan ruang terbuka hijau lebih banyak
jenis taman. Di dalam Permen PU No. sulit untuk diterapkan oleh bentuk kompak
05/PRT/M/2008 disebutkan ada dua jenis yang berkepadatan tinggi (Jim, 2003).
taman, yakni taman kota dan taman Sehingga demikian, dalam penentuan strategi
lingkungan. Taman kota adalah lahan terbuka pengelolaan RTH di kota Makassar mungkin
yang berfungsi sosial dan estetik sebagai akan lebih tepat bila mempelajari kota-kota
sarana kegiatan kreatif, edukasi dan kegiatan dengan memiliki karakteristik yang serupa.
lain pada tingkat kota. Sementara itu, taman Kajian ruang terbuka hijau merupakan
lingkungan adalah lahan terbuka yang bagian dari roadmap penelitian yang
berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana dirancang untuk percepatan pembangunan
kreatif, edukasi atau kegiatan lain pada tingkat sarana dan prasarana di kota Makassar untuk
lingkungan, seperti taman RT, taman RW, memenuhi syarat 30% RTH dari luas kota.
taman Kelurahan, dan taman Kecamatan. Dengan roadmap seperti ini, maka ada
Secara keseluruhan kebutuhan taman adalah beberapa tahapan penelitian akan dilakukan
minimal 2,3 m³ per jiwa. secara simultan. Keberadaan RTH kota
Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Makassar ini dikatakan berkisar 8%, jumlah
Tahun 2007 tentang penataan ruang ini bahkan kurang dari sepertiga dari kondisi
mensyaratkan ruang terbuka hijau pada ideal yang disyaratkan oleh undang-undang.
wilayah kota paling sedikit 30 persen dari luas Sementara itu, informasi mengenai kondisi
wilayah kota. Namun demikian, fakta di existingnya seperti luas, kondisi fisik sebaran
beberapa kota di Indonesia RTH tidak masih belum terdokumentasi dengan baik
mencapai 30 persen. Di beberapa kota besar sehingga menyulitkan dalam pengelolaannya.
seperti Jakarta, Medan, Bandung dan Belum lagi apabila kawasan RTH berada pada
Makassar ruang terbuka hijaunya bahkan tanah hak milik di mana pemerintah daerah
tidak mencapai 10 persen. Kota Makassar tidak dapat melakukan intervensi manakala
bahkan disebutkan hanya memiliki RTH 8 pemilik ingin mengkonversinya menjadi areal
3
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017
terbangun. Olehnya itu, penelitian ini berisi beberapa pertanyaan yang sifatnya
mencoba untuk mengevaluasi kondisi existing tertutup maupun terbuka. Kuisioner ini
RTH pada tiap kecamatan atau kelurahan, lalu digunakan dalam mewawancarai pengunjung
mengkaji ketercukupan dan sebarannya taman kota. Data yang telah dikumpulkan
berdasarkan status dan kepadatan selanjutnya ditabulasi lalu dianalisis secara
penduduknya. deskriptif.
Dengan melakukan kegiatan tersebut
akan diperoleh rekomendasi pengelolaan yang 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
tepat terhadap kecamatan atau kelurahan yang a. Kondisi Taman di Kota Makassar
cukup atau kekurangan RTH, apakah akan Di kota Makassar terdapat beberapa
mengoptimalkan RTH yang ada atau mungkin taman yang tersebar di seluruh kecamatan,
membangun RTH baru, melalui kegiatan baik tersedia dalam bentuk taman atau pun
penghijauan dan pembangunan taman kota. lapangan Keberadaan taman sebagaimana
Untuk memastikan rekomendasi pengelolaan telah dijelaskan dalam Permen PU No.
dapat berjalan dengan baik maka harus 05/PRT/M/2008 tentang pedoman Penyediaan
dikawal dengan kebijakan pemerintah daerah dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan,
serta partisipasi publik. Apabila semua sudah diperuntukkan untuk melayani penduduk
berjalan dengan baik maka dilakukan evaluasi mulai dari tingkat rukun tetangga (RT) hingga
berkelanjutan melalui evaluasi pemenuhan pada yang paling tinggi yaitu kota. Taman
fungsi-fungsi ekologi, sosial, estetika, RT, RW, Kelurahan, dan Kecamatan
termasuk juga kepuasan publik. Tentu saja dikategorikan sebagai taman lingkungan,
usaha optimalisasi ruang terbuka hijau sedangkan taman pada tingkat kota disebut
maupun taman kota tidak dapat diselesaikan taman kota.
dalam jangka pendek. Selain itu Luas taman tersebut diuraikan juga
pengelolaannya juga harus dilakukan secara berbeda-beda dan semakin luas seiring dengan
berkelanjutan. Oleh karena diperlukan road semakin banyaknya jumlah penduduk yang
map kajian dan pengelolaan dan evaluasi yang akan dilayani. Taman RT misalkan,
berkelanjutan. diharapkan dapat melayani 250 jiwa dengan
luas minimal 250 m2. Fasilitas yang
3. METODE PENELITIAN diharapkan tersedia pada taman jenis ini
adalah bangku taman dan fasilitas mainan
Kajian ini dilaksanakan di Kota
anak-anak, serta terdapat minimal 3 pohon
Makassar. Penelitian ini adalah survei dengan
peneduh. Pada tingkat yang lebih tinggi yakni
metode deskriptif yang bersifat studi kasus.
kelurahan, taman diharapkan mampu
Tujuan dari penelitian deskriptif yakni
melayani penduduk sebanyak 30.000 jiwa.
membuat deskripsi atau gambaran secara
Pada jenis taman kelurahan dan
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta,
kecamatan, tedapat dua jenis taman yakni
sifat serta hubungan antar fenomena yang
aktif dan pasif. Taman aktif diperuntukkan
diselidiki (Nazir, 2003).
untuk berolah raga sehingga dilengkapi
Objek penelitian adalah taman-taman
dengan fasilitas lapangan terbuka dan trek
pada wilayah kota Makassar yang dipilih
lari, sedangkan pasif hanya sekedar wahana
secara kebetulan yang mewakili setiap
interaksi dan sosialisasi penduduk. Fasilitas
kecamatan di kota Makassar. Pengamatan
yang diharapkan ada pada taman ini berupa
kondisi fasilitas dan vegetasi pada taman
kursi taman, WC umum, dan kios serta
didasarkan Permen PU No.5/PRT/M/2008.
vegatasi pohon minimal 25 pohon untuk jenis
Selanjutnya, beberapa pengunjung dari taman-
taman aktif dan 50 pohon untuk taman pasif.
taman tersebut juga dipilih sebagai sampel
Hasil pengamatan lapangan yang
dalam penelitian ini dalam rangka
dilakukan pada 42 titik taman diperoleh
pengamatan persepsi masyarakat. Instrumen
informasi bahwa sejumlah taman terkelola
dalam penelitian ini adalah kuisioner yang
dengan baik, namun beberapa yang lain masih
4
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017
butuh perhatian serius. Beberapa taman yang dan sepertinya keduanya hanya dibebankan
dinilai sudah cukup baik yakni Taman fungsi estetika saja. Dari segi vegetasi,
Maccini, Taman Mariso, Taman Macan, keduanya memenuhi persyaratan dengan
Taman Pattimura, Lapangan Hasanuddin, memiliki lebih dari 3 pohon peneduh.
Taman Pakui Sayang, Taman RS Faisal,
Taman Indah Gerbang Makassar. Sedangkan 2. Taman dengan kategori RW
taman yang disebut masih perlu penataan Peruntukan taman RW yakni sebagai
lebih baik lagi yakni taman GOR sudiang, tempat berkegiatan bagi remaja, masyarakat
Lapangan BTP, Lapangan A. Mattalatta, berolahraga dan kegiatan sosial lainnya di
Lapangan Minasaupa, Taman Gajah dan lingkungan RW. Luas taman RW adalah
Lapangan Antang, serta beberapa taman minimal 1.250 m2 yang melayani sekitar
lainnya yang tidak disebutkan. 2.500 jiwa. Untuk ketegori ini, ada 3 taman
Sebagaimana telah diuraikan di atas yang diamati yakni Taman Indah Gerbang
bahwa RTH dalam bentuk taman disediakan Makassar, Taman Maccini, dan Taman
berdasarkan jumlah penduduk yang Pattimura, dengan luas perkiraan masing-
selanjutnya menentukan luasan minimal masing 1.800 m2, 2.094 m2, dan 2000 m2.
taman yang harus disediakan. Berdasarkan Taman Indah Gerbang Makassar dan Taman
hasil pengamatan di lapangan, tidak diperoleh Mancini merupakan jenis taman aktif,
informasi yang akurat terkait keberadaan sementara Taman Pattimura adalah taman
tingkatan taman-taman tersebut, apakah pasif. Pada Taman Indah Gerbang Makassar,
termasuk pada tingkatan RT, RW atau yang tersedia beragam fasilitas, yakni bangku
lainnya. Oleh karena itu, beberapa taman hasil taman, fasilitas bermain, dan jogging track. Di
observasi di lapangan yang dinilai Taman Maccini tersedia fasilitas bermain
representatif dari taman-taman yang ada anak dan juga toilet (dalam kondisi terkunci),
kemudian dikategorikan pada tingkatan- namun tidak tersedia kursi taman. Berbeda
tingkatan tersebut yang didasarkan pada luas dengan Taman Pattimura yang merupakan
tamannya seperti yang diuraikan berikut ini. taman pasif atau mengemban fungsi estetika,
1. Taman dengan kategori RT tidak tersedia arena permainan sama sekali.
Jika ditinjau dari segi vegetasinya ketiganya
Taman RT adalah taman yang memiliki
memiliki jumlah vegetasi yang cukup yakni
luas minimal 250 m² yang diperuntukkan
lebih dari 10 pohon pelindung.
untuk melayani sekitar 250 jiwa. Taman Ade
Irma Nasution dan Taman Kumala adalah dua
3. Taman dengan kategori Kelurahan
taman yang sesuai dengan luasan tersebut,
Taman yang termasuk dalam katergori
keduanya diperkirakan memiliki luas masing-
kelurahan, yakni Taman Macan, Taman Pakui
Sayang, Lapangan Olah Raga Antang, dan
Lapangan olah raga BTP dengan luas
perkiraan secara berturut-turut, 10.248 m2,
9.300 m2, 9.130 m2, dan 14.000 m2. Taman
Macan dan Pakui Sayang merupakan dua
taman yang baik dalam segi estetikanya,
namun berbeda peruntukannya. Taman Macan
merupakan taman pasif, sedangkan Pakui
Gambar 1. Taman Kumala di Kecamatan Sayang adalah taman aktif. Taman Pakui
Tamalate Sayang cukup lengkap dari segi fasilitas,
masing 600 m2 dan 250 m2. Jika melihat mulai dari lapangan terbuka, kursi taman,
fasilitas yang tersedia, maka kedua taman ini tempat bermain anak, hingga toilet memenuhi
merupakan jenis taman pasif. Tidak tersedia ketentuan dalam pedoman RTH, termasuk
sarana permainan untuk anak-anak juga jumlah vegetasinya. Demikian pula
sebagaimana salah satu peruntukan taman RT halnya dengan Taman Macan, fasilitas dan
5
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017
6
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017
Selain taman, ditemukan juga bangunan mengenai status taman, apakah merupakan
milik pemerintah daerah yang memiliki taman RT, taman RW, Taman Kelurahan,
koefisien daerah hijau yang cukup luas dan Taman Kecamatan, atau Taman Kota.
belum dioptimalkan dengan ditanami tamanan Pengakategorian taman-taman tersebut di atas
perdu atau pohon pelindung, seperti yang sebagai taman RT dan seterusnya sebenarnya
ditemukan pada Terminal Daya. Pada juga tidak memiliki dasar yang jelas kecuali
halaman depan terminal seperti yang disajikan hanya merujuk pada luasan minimal seperti
pada Gambar 4, terdapat area terbuka yang yang diuraikan di dalam Permen PU
belum dioptimalkan pemanfaatannya. No.05/PRT/M2008. Jika melihat papan nama
Tindakan yang dapat dilakukan untuk lokasi yang terpampang pada sejumlah taman, maka
ini misalnya dengan melakukan penataan memang pengelolaan taman di kota Makassar
taman dan penanaman beberapa pohon didominasi oleh pemerintah daerah, dalam hal
sehingga dapat fungsi sebagai penyerap ini Dinas Pertamanan dan Kebersihan.
karbondioksida dari polusi kendaraan bus
angkutan dan sebagai tempat beristirahat bagi b. Persepsi Masyarakat Mengenai
para calon penunpang. Tidak menutup Taman di Kota Makassar
kemungkinan beberapa bangunan milik Ada beragam pendapat dan komentar
Pemda di Kota Makassar dalam kondisi masyarakat mengenai kondisi taman-taman di
demikian. Kota Makassar, dari yang positif hingga saran
Hal yang menjadi perhatian dalam untuk perbaikan fasilitas taman.
pengamatan taman adalah ketiadaan informasi
7
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017
Tidak tahu;
9%
Baik, 27%
pendapat dan komentar disajikan pada Tabel 1. masih perlu perbaikan dengan berbagai macam
Secara umum, masyarakat berpendapat bahwa saran dan komentar seperti disajikan pada
taman-taman di kota Makassar Gambar 5.
Tidak
10%
8
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017
30 28 27
responden (%)
20
20
12 13
10
00
Olahraga Bersantai Berjualan Lewat saja Lainnya
50.00 47.14
Responden (%)
40.00
30.00
20.00 11.43 10.00 7.14 7.14 5.71 5.71
10.00 1.43 1.43 1.43 1.43
0.00
9
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017
10