Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Di Kota Makassar

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017

ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TAMAN DI KOTA


MAKASSAR

Suhasman(1), Agussalim(2), Nurbani Yusuf(3)


(1)(2)
Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Makassar 90245
suhasman@yahoo.com
(3)
Badan Penelitian dan pengembangan daerah Kota Makassar
Jl. Jenderal Ahmad Yani No.2 Makassar 90111

ABSTRACT

Regulation of the Minister of Public of Works No.05 / PRT / M / 2008 has outlined the form of
Green Open Space provision based on the number of people dominated by the type of park, both at
the environmental level and at the city level. The park has a social and aesthetic function as a
means of recreational, educational and other activities for people. This study aimed to evaluate the
condition of the park and public perception of the park in Makassar. The object of this research
was the parks in the city of Makassar selected by chance which represents every sub-district in
Makassar. Observation of facilities and vegetation conditions was based on Regulation No.5 2008.
Furthermore, some the parks' visitors were also selected as samples in this study within the
framework of observing people's perceptions. Instruments used in this study was a questionnaire
that contains some questions that are closed or open. This questionnaire was used in interviewing
the parks' visitors. Data obtained was tabulated then analyzed descriptively. Based on the
observation result, it is found that the condition of the parks does not have complete facilities, and
carries aesthetic function than social and ecological function. The community also said that the
parks need to improve in terms of its facilities and vegetation.

Keywords: the park, social function, Makassar, public perception

1. PENDAHULUAN Selain berfungsi sebagai pengisi ruang


dalam kota, ruang terbuka hijau juga
Salah satu aspek yang sering diabaikan
berkontribusi dalam meningkatkan kualitas
dalam pembangunan di perkotaan adalah
lingkungan yang sehat dan dinamis, menjaga
penyediaan ruang terbuka hijau (RTH).
keseimbangan ekosistem kota untuk
Pembangunan di perkotaan cenderung
kelangsungan fungsi ekologis dan berjalannya
mengurangi ruang terbuka hijau akibat
fungsi kota yang sehat dan wajar. RTH dapat
dikonversi menjadi lahan perumahan, industri,
digambarkan sebagai suatu model ventilasi
jaringan jalan dan fasilitas kota lainnya.
kota, yang menjadi sumber udara segar dan
Sementara itu, area terbangun diperkirakan
bersih, yang disusun mengelilingi dan struktur
akan mengalami peningkatan tiga kali lipat
kota yang masif, dan akan membentuk ruang-
dari tahun 2000 hingga 2030 sebagai akibat
ruang ventilasi yang dapat mengeluarkan
dari peningkatan populasi penduduk kota
udara tercemar dari dalam kota dan
yang diprediksi meningkat dua kali lipat pada
mengalirkan udara bersih (Bertnatzky, 1978).
periode yang sama (Angel et al., 2011).
Undang-undang No. 26 Tahun 2007
Kondisi tersebut dapat mempengaruhi
tentang penataan ruang telah mengamanatkan
keseimbangan ekosistem kota yang dicirikan
RTH pada wilayah perkotaan paling sedikit 30
dengan perubahan iklim mikro, polusi udara,
persen dari luas wilayah kota. Faktanya, kota
banjir, intrusi air laut, peningkatan kandungan
Makassar memiliki RTH jauh di bawah angka
logam berat dan penurunan level air bawah
tersebut, yakni hanya sekitar 8,31 persen
tanah.
berdasarkan RTRW kota Makassar Tahun

1
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017

2015-2034. Proporsi tersebut merupakan didominasi rumput, pohon dan tanah yang
angka yang dapat dikelola dan dipertahankan terletak di lingkungan perumahan serta
oleh pemerintah kota. Ini berarti kota dilengkapi dengan berbagai fasilitas
Makassar masih membutuhkan minimal 21,69 penunjang kegiatan aktif (olah raga, bermain,
persen RTH yang diharapkan bersumber dari dan berjalan) dan pasif seperti (duduk dan
masyarakat dan swasta dalam bentuk RTH istirahat). Permen PU No.5 Tahun 2008 juga
privat atau pun dari lahan milik pemerintah telah menguraikan kelengkapan fasilitas dan
sendiri. Di sisi yang lain, jumlah penduduk vegetasi dari taman lingkungan dan taman
kota Makassar juga bertambah dengan laju kota. Misalnya, taman kelurahan untuk
berkisar 1,4 persen tiap tahun yang masuk kegiatan aktif, kelengkapan yang diharapkan
dalam kategori sedang. Di tahun 2016, dimiliki antara lain lapangan terbuka, trek lari,
penduduk kota Makassar bahkan mencapai wc umum, kios dan kursi taman serta
1.469.601 juta jiwa (BPS Makassar, 2017). dilengkapi pula vegetasi berupa minimal 25
Hal tersebut menunjukkan bahwa penduduk pohon, semak, perdu dan penutup tanah.
kota Makassar akan terus meningkat setiap Berdasarkan uraian di atas, idealnya
tahunnya akibatnya kebutuhan akan RTH pun setiap taman di kota Makassar memiliki
akan semakin meningkat pula. fasilitas sebagaimana yang diuraikan di dalam
Selain berdasarkan luasan, penyediaan Permen PU No. 5 Tahun 2008 tersebut dari
RTH juga harus dipenuhi bedasarkan jumlah tingkat RT hingga kota. Oleh karena itu, perlu
penduduknya. Menurut Permen PU No. untuk mengevaluasi kondisi taman dan
05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan persepsi masyarakat terhadap taman di kota
dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Makassar dalam rangka menjalankan
Kawasan Perkotaan, tipe RTH utama yang fungsinya untuk melayani penduduk kota
harus disiapkan adalah jenis taman disamping Makassar.
pemakaman dan hutan kota. Taman
disebutkan disediakan mulai dari tingkat RT, 2. KAJIAN LITERATUR
RW, Kelurahan, dan Kecamanan sampai Berdasarkan Permendagri No. 1 Tahun
tingkat Kota. Taman sampai dengan tingkat 2007 tentang penataan Ruang Terbuka Hijau,
kecamatan disebut taman lingkungan, ruang terbuka adalah ruang-ruang dalam kota
sedangkan taman pada tingkat kota dikatakan atau wilayah yang lebih luas, baik dalam
taman kota. Jika dihitung secara matematis, bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk
maka total luas RTH jenis taman yang harus area memanjang/jalur dimana di dalam
disediakan adalah 2,3 m2 per jiwa. penggunaannya lebih bersifat terbuka pada
Taman dapat digunakan oleh dasarnya tanpa bangunan. Sementara ruang
masyarakat kota sebagai tempat bersantai terbuka hijau merupakan bagian dari ruang
serta melakukan berbagai aktivitas. Menurut terbuka yang diisi oleh tumbuhan dan
Permen PU No.5/PRT/M/2008, taman tamanan guna mendukung manfaat ekologi,
lingkungan adalah lahan terbuka yang sosial, budaya, ekonomi dan estetika.
berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana Selain berfungsi sebagai pengisi ruang
kegaitan rekreasi, edukasi atau kegiatan lain dalam kota, ruang terbuka hijau juga
pada tingkat lingkungan, sedangkan taman berkontribusi dalam meningkatkan kualitas
kota memiliki fungsi yang kurang lebih sama lingkungan yang sehat dan dinamis, menjaga
tetapi bedanya bahwa taman kota berada pada keseimbangan ekosistem kota untuk
tingkat kota. Hal yang serupa disebutkan oleh kelangsungan fungsi ekologis dan berjalannya
Wiley (2006) yang mengatakan taman fungsi kota yang sehat dan wajar. RTH dapat
lingkungan ditujukan untuk rekreasi dan digambarkan sebagai suatu model RTH
fungsi sosial. sebagai ventilasi kota, yang menjadi sumber
Marcus & Francis (1998) lebih spesifik udara segar dan bersih, yang disusun
menyebutkan terkait vegetasi serta aktivitas mengelilingi dan struktur kota yang massif,
yang dilakuan di atas taman, yakni taman dan akan membentuk ruang-ruang ventilasi

2
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017

yang dapat mengeluarkan udara tercemar dari persen saja. Jumlah tersebut sangat membuka
dalam kota dan mengalirkan udara bersih peluang untuk terus mengalami penurunan
(Bertnatzky, 1978). jika tidak dikelola dengan baik. Olehnya itu
Dari segi fungsi RTH dapat berfungsi penting untuk mengelola RTH dengan baik.
secara ekologis, sosial/budaya, arsitektural, Salah satu yang juga komponen penting dan
dan ekonomi. Secara ekologis RTH dapat dan tidak banyak diperhatikan adalah home
meningkatkan kualitas air, tanah, mencegah garden (Balooni et al. 2014). Penelitian yang
banjir, mengurangi polusi udara, dan diakukan di Kota Kozhikode India,
menurunkan temperatur kota. Bentuk-bentuk menunjukkan bahwa terjadi penurunan 11,5%
RTH perkotaan yang berfungsi ekologis tanaman yang dibudidayakan di home garden
antara lain seperti sabuk hijau kota, hutan dalam kurun waktu 10 tahun antara tahun
kota, taman botani, sempadan sungai dan lain- 2000 sampai 2010, yang merupakan salah satu
lain. Secara sosial-budaya keberadaan RTH indikasi ancaman terhadap keberlanjutan kota.
dapat memberikan fungsi sebagai ruang Berdasarkan penelitian tersebut
interaksi sosial, sarana rekreasi, dan sebagai direkomendasikan agar pemerintah kota
tetenger kota yang berbudaya. Bentuk RTH memberikan bantuan untuk mendorong
yang berfungsi sosial-budaya antara lain partisipasi masyarakat dalam
taman-taman kota, lapangan olah raga, kebun mengembangkan dan menjaga RTH di tanah
raya, TPU dan sebagainya. Secara estetika hak milik.
RTH berfungsi sebagai pengikat antar elemen Ruang terbuka hijau di perkotaan
gedung dalam kota, pemberi ciri dalam umumnya dinilai sebagai tempat rekreasi,
membentuk wajah kota dan unsur dalam suaka margasatwa dan tempat layak huni
penataan arsitektur perkotaan. dalam perkotaan. Strategi-strategi yang
Jenis RTH yang manfaatnya akan digunakan di negara barat menyangkut
dirasakan langsung oleh masyarakat adalah penyediaan ruang terbuka hijau lebih banyak
jenis taman. Di dalam Permen PU No. sulit untuk diterapkan oleh bentuk kompak
05/PRT/M/2008 disebutkan ada dua jenis yang berkepadatan tinggi (Jim, 2003).
taman, yakni taman kota dan taman Sehingga demikian, dalam penentuan strategi
lingkungan. Taman kota adalah lahan terbuka pengelolaan RTH di kota Makassar mungkin
yang berfungsi sosial dan estetik sebagai akan lebih tepat bila mempelajari kota-kota
sarana kegiatan kreatif, edukasi dan kegiatan dengan memiliki karakteristik yang serupa.
lain pada tingkat kota. Sementara itu, taman Kajian ruang terbuka hijau merupakan
lingkungan adalah lahan terbuka yang bagian dari roadmap penelitian yang
berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana dirancang untuk percepatan pembangunan
kreatif, edukasi atau kegiatan lain pada tingkat sarana dan prasarana di kota Makassar untuk
lingkungan, seperti taman RT, taman RW, memenuhi syarat 30% RTH dari luas kota.
taman Kelurahan, dan taman Kecamatan. Dengan roadmap seperti ini, maka ada
Secara keseluruhan kebutuhan taman adalah beberapa tahapan penelitian akan dilakukan
minimal 2,3 m³ per jiwa. secara simultan. Keberadaan RTH kota
Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Makassar ini dikatakan berkisar 8%, jumlah
Tahun 2007 tentang penataan ruang ini bahkan kurang dari sepertiga dari kondisi
mensyaratkan ruang terbuka hijau pada ideal yang disyaratkan oleh undang-undang.
wilayah kota paling sedikit 30 persen dari luas Sementara itu, informasi mengenai kondisi
wilayah kota. Namun demikian, fakta di existingnya seperti luas, kondisi fisik sebaran
beberapa kota di Indonesia RTH tidak masih belum terdokumentasi dengan baik
mencapai 30 persen. Di beberapa kota besar sehingga menyulitkan dalam pengelolaannya.
seperti Jakarta, Medan, Bandung dan Belum lagi apabila kawasan RTH berada pada
Makassar ruang terbuka hijaunya bahkan tanah hak milik di mana pemerintah daerah
tidak mencapai 10 persen. Kota Makassar tidak dapat melakukan intervensi manakala
bahkan disebutkan hanya memiliki RTH 8 pemilik ingin mengkonversinya menjadi areal

3
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017

terbangun. Olehnya itu, penelitian ini berisi beberapa pertanyaan yang sifatnya
mencoba untuk mengevaluasi kondisi existing tertutup maupun terbuka. Kuisioner ini
RTH pada tiap kecamatan atau kelurahan, lalu digunakan dalam mewawancarai pengunjung
mengkaji ketercukupan dan sebarannya taman kota. Data yang telah dikumpulkan
berdasarkan status dan kepadatan selanjutnya ditabulasi lalu dianalisis secara
penduduknya. deskriptif.
Dengan melakukan kegiatan tersebut
akan diperoleh rekomendasi pengelolaan yang 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
tepat terhadap kecamatan atau kelurahan yang a. Kondisi Taman di Kota Makassar
cukup atau kekurangan RTH, apakah akan Di kota Makassar terdapat beberapa
mengoptimalkan RTH yang ada atau mungkin taman yang tersebar di seluruh kecamatan,
membangun RTH baru, melalui kegiatan baik tersedia dalam bentuk taman atau pun
penghijauan dan pembangunan taman kota. lapangan Keberadaan taman sebagaimana
Untuk memastikan rekomendasi pengelolaan telah dijelaskan dalam Permen PU No.
dapat berjalan dengan baik maka harus 05/PRT/M/2008 tentang pedoman Penyediaan
dikawal dengan kebijakan pemerintah daerah dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan,
serta partisipasi publik. Apabila semua sudah diperuntukkan untuk melayani penduduk
berjalan dengan baik maka dilakukan evaluasi mulai dari tingkat rukun tetangga (RT) hingga
berkelanjutan melalui evaluasi pemenuhan pada yang paling tinggi yaitu kota. Taman
fungsi-fungsi ekologi, sosial, estetika, RT, RW, Kelurahan, dan Kecamatan
termasuk juga kepuasan publik. Tentu saja dikategorikan sebagai taman lingkungan,
usaha optimalisasi ruang terbuka hijau sedangkan taman pada tingkat kota disebut
maupun taman kota tidak dapat diselesaikan taman kota.
dalam jangka pendek. Selain itu Luas taman tersebut diuraikan juga
pengelolaannya juga harus dilakukan secara berbeda-beda dan semakin luas seiring dengan
berkelanjutan. Oleh karena diperlukan road semakin banyaknya jumlah penduduk yang
map kajian dan pengelolaan dan evaluasi yang akan dilayani. Taman RT misalkan,
berkelanjutan. diharapkan dapat melayani 250 jiwa dengan
luas minimal 250 m2. Fasilitas yang
3. METODE PENELITIAN diharapkan tersedia pada taman jenis ini
adalah bangku taman dan fasilitas mainan
Kajian ini dilaksanakan di Kota
anak-anak, serta terdapat minimal 3 pohon
Makassar. Penelitian ini adalah survei dengan
peneduh. Pada tingkat yang lebih tinggi yakni
metode deskriptif yang bersifat studi kasus.
kelurahan, taman diharapkan mampu
Tujuan dari penelitian deskriptif yakni
melayani penduduk sebanyak 30.000 jiwa.
membuat deskripsi atau gambaran secara
Pada jenis taman kelurahan dan
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta,
kecamatan, tedapat dua jenis taman yakni
sifat serta hubungan antar fenomena yang
aktif dan pasif. Taman aktif diperuntukkan
diselidiki (Nazir, 2003).
untuk berolah raga sehingga dilengkapi
Objek penelitian adalah taman-taman
dengan fasilitas lapangan terbuka dan trek
pada wilayah kota Makassar yang dipilih
lari, sedangkan pasif hanya sekedar wahana
secara kebetulan yang mewakili setiap
interaksi dan sosialisasi penduduk. Fasilitas
kecamatan di kota Makassar. Pengamatan
yang diharapkan ada pada taman ini berupa
kondisi fasilitas dan vegetasi pada taman
kursi taman, WC umum, dan kios serta
didasarkan Permen PU No.5/PRT/M/2008.
vegatasi pohon minimal 25 pohon untuk jenis
Selanjutnya, beberapa pengunjung dari taman-
taman aktif dan 50 pohon untuk taman pasif.
taman tersebut juga dipilih sebagai sampel
Hasil pengamatan lapangan yang
dalam penelitian ini dalam rangka
dilakukan pada 42 titik taman diperoleh
pengamatan persepsi masyarakat. Instrumen
informasi bahwa sejumlah taman terkelola
dalam penelitian ini adalah kuisioner yang
dengan baik, namun beberapa yang lain masih

4
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017

butuh perhatian serius. Beberapa taman yang dan sepertinya keduanya hanya dibebankan
dinilai sudah cukup baik yakni Taman fungsi estetika saja. Dari segi vegetasi,
Maccini, Taman Mariso, Taman Macan, keduanya memenuhi persyaratan dengan
Taman Pattimura, Lapangan Hasanuddin, memiliki lebih dari 3 pohon peneduh.
Taman Pakui Sayang, Taman RS Faisal,
Taman Indah Gerbang Makassar. Sedangkan 2. Taman dengan kategori RW
taman yang disebut masih perlu penataan Peruntukan taman RW yakni sebagai
lebih baik lagi yakni taman GOR sudiang, tempat berkegiatan bagi remaja, masyarakat
Lapangan BTP, Lapangan A. Mattalatta, berolahraga dan kegiatan sosial lainnya di
Lapangan Minasaupa, Taman Gajah dan lingkungan RW. Luas taman RW adalah
Lapangan Antang, serta beberapa taman minimal 1.250 m2 yang melayani sekitar
lainnya yang tidak disebutkan. 2.500 jiwa. Untuk ketegori ini, ada 3 taman
Sebagaimana telah diuraikan di atas yang diamati yakni Taman Indah Gerbang
bahwa RTH dalam bentuk taman disediakan Makassar, Taman Maccini, dan Taman
berdasarkan jumlah penduduk yang Pattimura, dengan luas perkiraan masing-
selanjutnya menentukan luasan minimal masing 1.800 m2, 2.094 m2, dan 2000 m2.
taman yang harus disediakan. Berdasarkan Taman Indah Gerbang Makassar dan Taman
hasil pengamatan di lapangan, tidak diperoleh Mancini merupakan jenis taman aktif,
informasi yang akurat terkait keberadaan sementara Taman Pattimura adalah taman
tingkatan taman-taman tersebut, apakah pasif. Pada Taman Indah Gerbang Makassar,
termasuk pada tingkatan RT, RW atau yang tersedia beragam fasilitas, yakni bangku
lainnya. Oleh karena itu, beberapa taman hasil taman, fasilitas bermain, dan jogging track. Di
observasi di lapangan yang dinilai Taman Maccini tersedia fasilitas bermain
representatif dari taman-taman yang ada anak dan juga toilet (dalam kondisi terkunci),
kemudian dikategorikan pada tingkatan- namun tidak tersedia kursi taman. Berbeda
tingkatan tersebut yang didasarkan pada luas dengan Taman Pattimura yang merupakan
tamannya seperti yang diuraikan berikut ini. taman pasif atau mengemban fungsi estetika,
1. Taman dengan kategori RT tidak tersedia arena permainan sama sekali.
Jika ditinjau dari segi vegetasinya ketiganya
Taman RT adalah taman yang memiliki
memiliki jumlah vegetasi yang cukup yakni
luas minimal 250 m² yang diperuntukkan
lebih dari 10 pohon pelindung.
untuk melayani sekitar 250 jiwa. Taman Ade
Irma Nasution dan Taman Kumala adalah dua
3. Taman dengan kategori Kelurahan
taman yang sesuai dengan luasan tersebut,
Taman yang termasuk dalam katergori
keduanya diperkirakan memiliki luas masing-
kelurahan, yakni Taman Macan, Taman Pakui
Sayang, Lapangan Olah Raga Antang, dan
Lapangan olah raga BTP dengan luas
perkiraan secara berturut-turut, 10.248 m2,
9.300 m2, 9.130 m2, dan 14.000 m2. Taman
Macan dan Pakui Sayang merupakan dua
taman yang baik dalam segi estetikanya,
namun berbeda peruntukannya. Taman Macan
merupakan taman pasif, sedangkan Pakui
Gambar 1. Taman Kumala di Kecamatan Sayang adalah taman aktif. Taman Pakui
Tamalate Sayang cukup lengkap dari segi fasilitas,
masing 600 m2 dan 250 m2. Jika melihat mulai dari lapangan terbuka, kursi taman,
fasilitas yang tersedia, maka kedua taman ini tempat bermain anak, hingga toilet memenuhi
merupakan jenis taman pasif. Tidak tersedia ketentuan dalam pedoman RTH, termasuk
sarana permainan untuk anak-anak juga jumlah vegetasinya. Demikian pula
sebagaimana salah satu peruntukan taman RT halnya dengan Taman Macan, fasilitas dan

5
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017

jumlah vegetasi yang disebutkan pada 5. Taman dengan kategori Kota


pedoman RTH terpenuhi. Namun, kondisi
berbeda dialami oleh lapangan olah raga di
Antang dan BTP keduanya minim fasilitas,
seperti tidak ditemukan bangku taman dan
lain sebagainya. Tidak hanya itu, keduanya
juga tergolong kecil dari sisi vegetasinya yang
jika dihitung jumlah pohon pelindungnya
tidak mencapai 50 pohon.

Gambar 4. Halaman depan Terminal Daya


Makassar
Untuk taman dengan kategori taman
kota yang diobservasi adalah Lapangan
Karebosi. Lapangan ini sudah sejak lama
digunakan oleh masyarakat kota Makassar
sebagai tempat olah raga dan bersosialisasi.
Gambar 2. Fasilitas permainan anak di Taman Fasilitas yang dimiliki cukup lengkap, dari
Pakui Sayang
lapangan terbuka, hingga tempat parkir.
Jumlah vegetasinya pun cukup banyak yang
4. Taman dengan kategori Kecamatan
berbaris berjejer mengelilingi area lapangan
Lapangan Hasanuddin masuk dalam secara keseluruhan, serta lapangan-lapangan
kategori taman Kecamatan karena luasnya kecil yang ada di dalamnya. Jika di pusat kota,
yang diperkirakan mencapai 24.000 m2. Pada Lapangan Karebosi adalah yang terluas, maka
taman ini terdapat fasilitas lapangan terbuka, di bagian pinggiran kota Makassar terdapat
dan lapangan tenis. Sayangnya, keduanya GOR sudiang yang sering dijadikan wahana
tidak ditunjang oleh fasilitas yang lainnya masyarakat untuk berolah raga dan
seperti bangku taman, toilet, dan tempat bersosialisasi. Namun jika dibandingkan
parkir, serta kios untuk pedangan. Namun dengan Lapangan Karebosi, fasilitas yang
demikian, vegetasi yang ada pada taman ini dimiliki oleh GOR sudiang masih tertinggal
cukup memadai yakni terdapat lebih dari 50 jauh.
pohon. Berdasarkan hasil observasi beberapa
taman di Kota Makassar tersebut di atas, dapat
diketahui tidak semua taman memiliki
fasilitas yang lengkap. Taman-taman di
kawasan pusat kota cenderung lebih lengkap
fasilitasnya, tertata rapi dan terpelihara
dengan baik dibandingkan dengan kawasan di
pinggiran kota, seperti taman pada kecamatan
Tamalanrea, Biringkanaya, dan Manggala
yang nampak tidak terawat. Demikian juga
halnya dari segi vegetasinya, terbilang minim
Gambar 3. Lapangan Hasanuddin Kecematan
dan tidak memenuhi jumlah minimal yang
Makassar
diuraikan di dalam Pedoman RTH. Olehnya
itu, taman-taman di pusat kota perlu dibenahi
dari segi fasilitasnya, sementara di daerah
pinggiran kota, selain fasilitas, jumlah
vegetasinya juga mesti ditingkatkan melalui
kegiatan penghijauan.

6
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017

Selain taman, ditemukan juga bangunan mengenai status taman, apakah merupakan
milik pemerintah daerah yang memiliki taman RT, taman RW, Taman Kelurahan,
koefisien daerah hijau yang cukup luas dan Taman Kecamatan, atau Taman Kota.
belum dioptimalkan dengan ditanami tamanan Pengakategorian taman-taman tersebut di atas
perdu atau pohon pelindung, seperti yang sebagai taman RT dan seterusnya sebenarnya
ditemukan pada Terminal Daya. Pada juga tidak memiliki dasar yang jelas kecuali
halaman depan terminal seperti yang disajikan hanya merujuk pada luasan minimal seperti
pada Gambar 4, terdapat area terbuka yang yang diuraikan di dalam Permen PU
belum dioptimalkan pemanfaatannya. No.05/PRT/M2008. Jika melihat papan nama
Tindakan yang dapat dilakukan untuk lokasi yang terpampang pada sejumlah taman, maka
ini misalnya dengan melakukan penataan memang pengelolaan taman di kota Makassar
taman dan penanaman beberapa pohon didominasi oleh pemerintah daerah, dalam hal
sehingga dapat fungsi sebagai penyerap ini Dinas Pertamanan dan Kebersihan.
karbondioksida dari polusi kendaraan bus
angkutan dan sebagai tempat beristirahat bagi b. Persepsi Masyarakat Mengenai
para calon penunpang. Tidak menutup Taman di Kota Makassar
kemungkinan beberapa bangunan milik Ada beragam pendapat dan komentar
Pemda di Kota Makassar dalam kondisi masyarakat mengenai kondisi taman-taman di
demikian. Kota Makassar, dari yang positif hingga saran
Hal yang menjadi perhatian dalam untuk perbaikan fasilitas taman.
pengamatan taman adalah ketiadaan informasi

Tabel 1. Rangkuman komentar beberapa pengunjung taman kota


No. Lokasi Komentar
1 Taman Maccini Bagus, nyaman, bersih, kurang tempat sampah, dan ada toilet namun terkunci
2 Taman Mariso Masih kurang fasilitas seperti toilet, kurang bangku taman. Kurang pengunjungnya

3 Taman Macan Fasilitasnya bagus dan lengkap, kurang tempat ibadah


4 Taman Pattimura Nyaman, sejuk tetapi ketika hujan air tergenang perlu ditambahi fasilitas seperti toilet dan
tempat sampah
5. Lapangan Bersih, nyaman, baik untuk bersantai. Tetapi kurang tempat parkir, tempat ibadah, toilet dan
Hasanuddin tempat khusus untuk berjualan
6. Taman Pakui Sayang Baik, bersih, nyaman, fasilitas olahraga cukup lengkap. Tetapi toilet kurang, kurang rindang,
tempat bermain anak diperbanyak dan fasilitas untuk LANSIA
7. Taman RS Faisal Bagus, bersih rindang tetapi kurang di kunjungi, sebaiknya ditambah bangku taman, tempat
sampah
8. Taman Indah Bagus, bersih, ada tempat bermain anak. Tetapi tidak ada toilet, kurang luas tempatnnya dan
Gerbang MKS tempat parkir
9 GOR Sudiang Kurang Fasilitas olahraga, toilet, penataan tanaman kurang rapih, sebaiknya disediakan
tempat khusus untuk jualan
10 Lapangan BTP Kurang terawat dan pemanfaatan/penggunaannya masih kurang
11 Terminal daya Sangat kurang pemaksimalan penggunaannya, masih banyak lahan kosong
12 Lapangan A. Kotor, Banyak genangan air, kurang fasilitas olahraga
Matalatta
13 Lapangan Tidak terawat, karena cuma sekali setahun dipakai untuk 17 an
Minasaupa
14 Taman gajah Tanah sengketa
15 Lapangan Antang Rumput-rumputnya panjang, kotor dan tidak tertata

7
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017

Tidak tahu;
9%
Baik, 27%

Perlu perbaikan, 64%

Gambar 5. Pendapat masyarakat mengenai taman kota

pendapat dan komentar disajikan pada Tabel 1. masih perlu perbaikan dengan berbagai macam
Secara umum, masyarakat berpendapat bahwa saran dan komentar seperti disajikan pada
taman-taman di kota Makassar Gambar 5.

Tidak
10%

1000, 2000, 5000


per kunjungan
24%
Sewa Parkir
24%

Bentuk restrubusi/pajak yang ditetapkan


pemerintah
42%

Gambar 6. Kesediaan membayar masyarakat

Kebanyakan masyarakat yang bangku taman, lampu, tempat sampah, petugas


berkunjung cenderung memanfaatkan taman kebersihan, taman bunga, tempat bermain anak,
sebagai wahana olah raga dan bersantai seperti tempat jualan, dan fasilitas untuk lansia. Hal
disajikan pada Gambar 8. Selain itu, yang menarik, sekitar 90 persen pengunjung
keberadaan fasilitas toilet pada taman kota tidak berkeberatan untuk membayar untuk
menjadi hal yang sangat diinginkan oleh dapat mengakses taman, baik dalam bentuk
masyarakat, terdapat 47,14 persen responden pajak retribusi, atau pun biaya parkir apabila
menginginkan hal tersebut sebagaimana taman tersebut telah diperbaiki dan dilengkapi
ditunjukkan oleh Gambar 9. Hal lain yang dengan beragam fasilitas.
diinginkan oleh mereka adalah tersedianya wifi,

8
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017

30 28 27

responden (%)
20
20
12 13
10

00
Olahraga Bersantai Berjualan Lewat saja Lainnya

Gambar 8. Alasan masyarakat mendatangi taman kota

50.00 47.14
Responden (%)

40.00
30.00
20.00 11.43 10.00 7.14 7.14 5.71 5.71
10.00 1.43 1.43 1.43 1.43
0.00

Gambar 9. Fasilitas yang diinginkan masyarakat

5. KESIMPULAN DAN SARAN terminal daya yang memiliki lahan terbuka di


Berdasarkan hasil yang diperoleh di depannya.
atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
6. DAFTAR PUSTAKA
1. Kondisi taman-taman di kota Makassar
umumnya masih minim fasilitas dan Angel, S. et al. (2011) Urban Economics,
vegetasi hijau serta lebih cenderung Making Room for a Planet of Cities.
mengemban fungsi estetika dibandingkan doi: 10.4337/9781849808057.00023.
fungsi sosial dan ekologi.
Bernatzsky A. 1978. Tree Ecology and
2. Umumnya masyarakat berpedapat pula
Presevation. New York (US): Elsevier
taman-taman perlu dilakuan perbaikan
Scientific Pubf. Co, 472 p.
dan mereka bersedia membayar untuk
mengakses taman yang telah diperbaiki Departemen Pekerjaan Umum. 2008.
fasilitasnya. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Adapun hal yang dapat dilakukan untuk No. 5/PRT/M/2008 tentang Pedoman
mengatasi keterbatasan pemerintah kota pemanfaatan dan penyediaan ruang
dalam pengelolaan taman kota yakni perlu terbuka hijau. Departemen Pekerjaan
mempertimbangkan untuk mengembangkan Umum, Jakarta.
mekanisme public private partnership, konsep Pemda Kota Makassar. 2015. Perda No. 4
pengelolaan taman kota yang mandiri secara tahun 2015 tentang RTRW Kota
finansial dan kerjasama dengan pemilik lahan Makassar. Lembaran Daerah Kota
yang secara factual arealnya berperan sebagai Makassar Tahun 2015 Nomor 4.
RTH atau taman kota, serta integrasi fasilitas Sekretariat Daerah Kota Makassar,
publik dengan taman kota, misalnya pada Makassar.

9
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 2, Juli – Desember 2017

Marcus, C. C., & Francis, C. 1998. People


Places Design Guideline for Urban
Space. New York: Van Nostrand
Reinhold.
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Ghalia
Indonesia. Jakarta. Hlm. 67.
Republik Indonesia. 2007. Undang undang RI
No. 26 tahun 2007 tentang Penataaan
Ruang. Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, Jakarta.

Wiley John. 2006. Planning and Urban


Design Standards. New Jersey:
American Planning Association (ID).

10

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy