0323 Sifat Material
0323 Sifat Material
0323 Sifat Material
23 Maret 2021
• Proses manufaktur membutuhkan bahan / material yang sifatnya sesuai dengan
tuntutan pemakaiannya dengan biaya murah, cara/proses mudah, dan dapat
memilih dengan benar material untuk aplikasi yang tepat (the right material for the
right application)maka
1. Komposisi
Pemilihan
2. Struktur mikro SIFAT MATERIAL
yang tepat
3. Proses yang tepat
Physical Properties
• Shape
• Melting point, boiling point, density, strength,
hardness, conductivity, electrical, magnet etc.
Physical properties of Iron (Fe)
1811 K
Melting point
(1538 °C, 2800 °F)
3134 K
Boiling point
(2861 °C, 5182 °F)
Heat of fusion 13.81 kJ·mol−1
Heat of vaporization 340 kJ·mol−1
Heat capacity (25 °C) 25.10 J·mol−1·K−1
Proses Elektrokimia :
Oksidasi - Reduksi
SIFAT TEKNOLOGI
(TECHNOLOGICAL PROPERTIES)
• Kekerasan (hardness) Suatu bahan untuk menahan pembebanan yang dapat berupa goresan
atau penekanan. Untuk mengetahui kekerasan suatu material digunakan uji Brinell.
• Kekakuan (stiffness) Kemampuan suatu bahan untuk menahan perubahan bentuk atau
deformasi setelah diberi beban.
• Ketangguhan (Toughness) Sifat yang menyatakan kemampuan bahan dalam menyerap energi
yang diberikan sampai patah.
s
E ngineering smaller toughness (ceramics)
tensile stress larger toughness
(metals, PMCs)
smaller toughness-
unreinforced
polymers
𝝐
Engineering tensile strain
• Melar (Creep) Kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik bila
pembebanan yang besarnya relatif tetap dilakukan dalam waktu yang lama pada suhu yang tinggi.
Elastic deformation
Reversible:
(For small strains)
Stress removed material returns to original size
Plastic deformation
Irreversible:
Stress removed material does not return to
original dimensions.
Elastic deformation
s = E
E = Young's modulus or modulus of
elasticity (same units as s, N/m2 or Pa)
The diagram shown below illustrates the comparison of some
selected metals
SIFAT MEKANIK PADA LOGAM
• Kelelahan (fatique) Kecenderungan dari logam untuk menjadi patah bila
menerima beban bolak-balik (dynamic load) yang besarnya masih jauh di
bawah batas kekakuan elastiknya.
• Keuletan (ductility) Merupakan sifat mekanik bahan yang menunjukkan
derajat deformasi plastis yang terjadi sebelum suatu bahan putus atau gagal
pada uji tarik. Bahan disebut ulet (ductile) bila regangan plastis yang terjadi
sebelum putus lebih dari 5%, bila kurang dari itu suatu bahan disebut getas
(brittle). Bahan yang memiliki sifat ini antara lain besi lunak, tembaga,
aluminium, nikel, dll.
• Kegetasan (brittleness) Suatu sifat bahan yang mempunyai sifat berlawanan
dengan keuletan. Kerapuhan ini merupakan suatu sifat pecah dari suatu
material dengan sedikit terjadinya perubahan bentuk (deformasi). Contoh
bahan yang memiliki sifat kerapuhan ini yaitu besi cor.
UJI TARIK (TENSION TEST)
• Uji Tarik : salah satu metode penting yang digunakan untuk mengetahui sifat
mekanik material. Misalnya kekuatan, keuletan, ketangguhan, modulus
elastis.
Spesifikasi Spesimen :
Original gage length, lo = 50 mm
Cross sectional area, Ao (diameter)
= 12.5 mm
Standard Spesimen Uji Tarik
For a low-carbon steel, the stress vs. strain curve includes both an upper
and lower yield point.
The yield strength is defined in this case as the average stress at the
lower yield point.
Ductility — %EL and %RA
Penekan kecil (identor) ditekankan pada permukaan bahan yang akan diuji dengan
penekanan tertentu. Kedalaman atau hasil penekanan merupakan fungsi dari nilai kekerasan,
makin lunak suatu bahan makin luas dan makin dalam akibat penekanan tersebut, dan makin
rendah nilai kekerasannya.
Dalam produksi dan perakitan, hardness material atau komponen kebanyakan diuji dengan 2
alasan, yaitu untuk :
Pengujian kekerasan untuk mengetahui nilai kekerasan bahan dan juga sifat mekanik
lainnya seperti kekuatan.
From the tensile stress–strain behavior for the brass specimen shown in Figure, determine
the following:
(c) The maximum load that can be sustained by a cylindrical specimen having an
original diameter of 12.8 mm (0.505 in.)
(d) The change in length of a specimen originally 250 mm (10 in.) long that is subjected
to a tensile stress of 345 MPa (50,000 psi)
345 MPa
250 MPa
150 MPa
0.0016
0.06
• Engineering stress
𝑃
𝜎=
𝐴0
• Engineering strain
𝑙𝑖 − 𝑙0 ∆𝑙
𝜖= =
𝑙0 𝑙0
Mpa (SI)
1 MPa = 106 N/m2
UJI IMPAK (IMPACT TEST)
Impact test
suatu pengujian yang dilakukan untuk menguji ketangguhan
suatu specimen bila diberikan beban secara tiba-tiba melalui
tumbukan.
• Nilai Harga Impak pada suatu spesimen adalah energi yang diserap
tiap satuan luas penampang lintang spesimen uji.
Kesimpulannya
Suhu rendah material menjadi brittle.
Teknik penyambungan las banyak cacat dan brittle pada suhu rendah
FAILURE
• Why study failure ?
Design of a component or structure : Minimize failure possibility
• Failure causes :
1. Improper material selection
2. Inadequate design
3. Processing
2. BUCKLING
Fracture that occurs over a very short time period and under simple loading
conditions (static i.e. constant or slowly changing) is considered here
• Ductile fracture (Patah Ulet)
Plastic deformasi sangat besar (extensive plastic deformation)
Retak stabil : melawan perambatan kecuali tegangan
ditingkatkan
• Brittle fracture (Patah Getas)
Plastic deformasi sangat kecil (little plastic deformation)
Retak tidak stabil : perambatan sangat cepat tanpa
peningkatan tegangan
Ductile regangan
plastis yang terjadi
sebelum putus lebih
dari 5%.
Brittle regangan
plastis
< 5%
a) Highly ductile, soft metals (e.g. Pb,
Au) at room temperature, other
metals, polymers, glasses at high
temperature.
(Cup-and-cone fracture
in Aluminium)
BRITTLE FRACTURE
No appreciable plastic deformation
• Ductile Failure :
-- One piece
-- Large deformation
• Brittle Failure :
-- Many pieces
-- Small deformations
DUCTILE TO BRITTLE TRANSITION
• The ductile-to-brittle transition can be
measured by impact testing: the impact
energy needed for fracture drops
suddenly over a relatively narrow
temperature range – temperature of the
ductile-to-brittle transition
• Plot grafik energi impak versus temperature berdasarkan data yang telah
diberikan
• Tentukan temperature ductile-to-brittle transition dengan melihat rata-rata
energi impak maksimum dan minimum
• Tentukan temperature ductile-to-brittle transition ketika energy impak
sebesar 20J.
-2 10