Pengaruh Otago Exercise Dan Gaze Stability Exercise Terhadap Keseimbangan Pada Lanjut Usia

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830

Vol. 4 No.1 Edisi Mei – Oktober 2021


https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 07 September 2021 :: Accepted: 14 September 2021 :: Published: 31 Oktober 2021

PENGARUH OTAGO EXERCISE DAN GAZE STABILITY EXERCISE


TERHADAP KESEIMBANGAN PADA LANJUT USIA

ISIDORUS JEHAMAN1, NUR ASIYAH2, SABIRIN BERAMPU3, TIMBUL


SIHAAN4, REDI TANTANGAN5

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM


JL. SUDIRMAN NO.38, KEL. LUBUK PAKAM PEKAN, KEC. LUBUK PAKAM, KAB.
DELI SERDANG, PROPINSI SUMATERA UTARA
e-mail: dorusman1976@gmail.com

DOI: 10.35451/jkf.v4i1.823

Abstract
The aging process is one of the life cycles experienced by every human being.
However, it is a process of slowly diminishing the ability of body tissues to
maintain normal structure and function. Increasing one's age has an effect on
decreasing balance function. Otago exercise and gaze stability exercise to
improve balance in the elderly. This research is a quantitative study with a
quasi-experimental approach with a research design using pre-test and post-
test. Determination of the number using purposive sampling method and
obtained a sample of 14 people. Data collection was carried out by direct
interviews using observation sheets. The independent variable in this study
was the otago exercise and gaze stability exercise, while the dependent
variable was balance. Balance assessment using TUG> 12 seconds
experienced a balance of 14 people. Statistical test using wilcoxon signed
ranked test with α = 0.05. The results of the analysis show that there is a
significant effect between giving otago exercise and gaze stability exercise on
the balance of the elderly, with a p value (0.001≤0.005). The conclusion of
this study is that there is an effect between the provision of otago exercise
and gaze stability exercise on the balance of the elderly. The advice that can
be given is that it is hoped that the patient should always do exercises to
maintain body balance

Keywords: Otago Exercise and Gaze Stability Exercise, balance in the elderly

47
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 4 No.1 Edisi Mei – Oktober 2021
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 07 September 2021 :: Accepted: 14 September 2021 :: Published: 31 Oktober 2021

1. PENDAHULUAN sekitar 9,03%. Penduduk lansia


diprediksi akan mencapai angka 27.08
Populasi lanjut usia atau lansia di juta di 2020, 33.69 juta di tahun 2025,
seluruh dunia saat ini di perkirakan 40.95 juta ditahun 2030 dan 48.19 juta
lebih dari 629 juta jiwa dan pada tahun ditahun 2035. Jumlah lansia diprovesi
2025 lanjut usia akan mencapai 1,2 Sumatra utara yaitu di perkirakan
milyar. Memperkirakan bahwa mencapai 15,00 % dari populasi. Di
penduduk lansia di dunia yang berusia Desa Pematang Strak dari data kantor
65 tahun ke atas pada tahun 2012 kepala desa terdapat 147 lansia dan
mencapai 8% dari 7 milyar penduduk lansia yang mengalami keseimbangan
dunia atau berjumlah sekitar 564 juta sebanyak 30 orang (Kiik et al., 2020).
jiwa, sebanyak 53% dari seluruh Sebanyak 73 juta kasus lansia
penduduk lansia dunia itu berada di jatuh dan mengalami perubahan serta
Asia Worid Health Organization (WHO). membutuhkan pertolongan medis 31%
Kawasan Asia tenggara yang berusia di - 48% lansia jatuh karena gangguan
atas 60 tahun berjumlah 142 juta keseimbangan. Gangguan
orang dan di perkirakan akan terus keseimbangan juga akan berdampak
meningkat hingga 3 kali lipat di tahun pada jatuh dan telah diketahui bahwa
2050 Worid Health Organization (WHO, peningkatan usia berhubungan dengan
2012). Penyakit kronis dan penurunan insiden jatuh. Sepertiga dari tolal lansia
status kesehatan mungkin merupakan di Indonesia berada pada kelompok
faktor risiko jatuh pada lanjut usia, risiko jatuh yang dapat mengakibatkan
berbagai penyakit kronis yang luka parah bahkan kematian
menyerang lanjut usia, seperti (Sadondang & Komalasari, 2018).
hipertensi, diabetes militus, dan Proses penuaan merupakan salah
osteoateritis, merupakan faktor penting satu siklus kehidupan yang dialami oleh
keseimbangan pada resiko jatuh. setiap manusia. Namun merupakan
Setiap tahun, sekitar 646.000 orang proses menghilangnya secara perlahan
meninggal dari penurunan global, kemampuan jaringan tubuh untuk
dengan lebih dari 80% terjadi di mempertahankan struktur dan fungsi
Negara berpenghasilan rendah dan normal. Penambahan usia seseorang
menengah. Sekitar 37,3 juta terjadi berpengaruh terhadap penurunan
gangguan keseimbangan yang fungsi keseimbangan dan ini mulai
mengakibatkan resiko jatuh yang parah terjadi pada usia 60 tahun baik pada
dan membutuhkan perhatian medis pria maupun wanita (Sadondang &
setiap tahun Worid Health Organization Komalasari, 2018).
(WHO, 2018). Populasi penduduk lanjut Dampak yang terjadi ketika
usia Indonesia merupakan populasi seseorang lansia mengalami perubahan
terbanyak keempat sesudah China, pada penurunan sistem sensoris yang
India, dan Amerika Serikat. Populasi dimiliki pada setiap indra seperti
lansia di China berjumlah 1,35 milyar, penglihatan, pendengaran, perabahan,
India 1,24 milyar, Amerika Serikat 313 pengecapan, pendengaran, penciuman
juta dan Indonesia berada di urutan yang di karenakan proses penuaan
keempat dengan 242 juta penduduk (Widarti, 2020). Dampak penurunan
(Kota et al., 2018). permasalahan penglihatan yang
Populasi lansia di Indonesia juga terganggu, kehilangan penglihatan dan
meningkat seperti halnya secara pendengaran, menimbulkan banyak
gelobal. Data yang tercatat sekitar masalah bagi populasi lansia karena
23.66 juta penduduk ditahun 2017 atau dapat meningkatkan kemungkinan
jatuh, mengurangi kemandirian, dan latihan balance exercise adalah suatu
membuat individu merasa terisolasi, aktivitas fisik yang digunakan untuk
mengakibatkan penarikan diri dari meningkatkan kestabilan tubuh dengan
masyarakat. Kemampuan neurologi cara meningkatkan kekuatan otot
menurun seiring usia sebagai akibat gerak bawah, diberikan latihan 2 kali
langsung dari keleman otot, karena dalam seminggu selama 3 minggu,
mempertahannkan keseimbangan keseimbangan posturalnya mengalami
memerlukan untuk menggerakan garis peningktan yang signifikan terhadap
gravitasi pada bidang tumpu setelah keseimbangan lanjut usia dan resiko
pergerakan. Perubahan lansia yang jatuh pada lanjut usia (Listyarini &
mengalami resiko jatuh meliputi Alvita, 2018).
perubahan sensori, kardiovaskuler, Pemeriksaan keseimbangan pada
urologi, nutrisi dan penyakit akut lansia dapat dilakukan dengan
adanya gejala-gejala kemunduran akan menggunakan alat ukur Time Up and
menyebabkan resiko jatuh pada lanjut Go Test (TUG) bertujuan untuk
usia, gangguan berjalan dan jatuh pada mengukur kecepatan terhadap aktivitas
lanjut usia merupakan salah satu yang dapat menyebabkan gangguan
masalah pada lanjut usia yang dimana keseimbangan dan untuk mengukur
dapat disebabkan karena kondisi keseimbangan dinamis pada lanjut usia
kesehatan, perilaku keluarga dan (Sebastião et al., 2016).
lingkungan untuk lanjut usia (Penelope Fisioterapi sebagi tenaga
J, 2016). profesional kesehatan mempunyai
Berdasarkan hasil penelitian yang kemampuan dan keterampilan yang
dilakukan di Jakarta oleh (Munawwarah tinggi untuk mengembangkan,
et al, 2015) bahwa latihan fisik dengan mencegah, mengobati dan
jalan tandem dapat meningkatkan mengembalikan gerak serta fungsi
keseimbangan dan menurunkan resiko seseorang. Adapun peran fisioterapai
jatuh pada pasien lanjut usia. Selain yang dapat dilakukan untuk
jalan tandem, upaya meningkat meningkatkan keseimbangan pada
keseimbangan untuk mengurangi risiko lanjut usia dengan modalitas “Otago
jatuh pada lanjut usia dapat juga Exercise Dan Gaze Stability”
dilakukan dengan latihan Swiss Ball. Otago Exercise merupakan
Menurut penelitian yang dilakukan di program latihan yang dikembangkan
Jakarta oleh (Munawwarah et al, 2015) dan diuji dalam empat uji coba
menyatakan bahwa latihan Swiss Ball terkontrol oleh tim peneliti di Fakultas
efektif dalam meningkatkan Kedokteran Universitas Otago, Selandia
keseimbangan lansia yang dilakukan Baru, yang dipimpin oleh Professor
selama tiga minggu dengan 3 kali John Campbell. Program ini telah
repetisi perhari. Upaya meningkatkan dievaluasi dalam penelitian dan layanan
keseimbangan dengan latihan fisik perawatan kesehatan rutin pada 1.016
yang bergunak untuk menjaga agar orang berusia 65 hingga 97 tahun yang
fungsi sendi-sendi dan postur tubuh tinggal di rumah, secara keseluruhan
tetap baik. Menurut penelitian yang program latihan efektif dalam
dilakukan di Desa Singocandi mengurangi hingga 35% jumlah jatuh
Kabupaten Kudus oleh (Anita Dyah dan jumlah cedera akibat jatuh, itu
Listyarini, dkk, 2018). Latihan sama efektifnya pada pria dan wanita.
dilakukan secara bertahap, disesuaikan Program ini menigkatkan kekuatan dan
dengan kemampuan lanjut usia salah keseimbangan peserta serta menjaga
satu bentuk latihan menggunakan kepercayaan diri dalam menjalankan

49
aktivitas sehari-hari tanpa terjatuh, stability exercise Terhadap
seseorang fisioterapi dan perawat yang Keseimbangan Lanjut Usia Di Desa
dilatih dan diawasi oleh fisioterapi Pematang Setrak Kecamatan Teluk
berhasil melaksananakan program, Mengkudu Kabupaten Serdang
efektivitas biaya program telah Bedagai. Alasan saya meneliti di Desa
ditetapkan dalam dua pengaturan Pematang Setrak Kecamatan Teluk
perawatan kesehatan rutin, dalam hal Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai
jumlah cedera akibat jatuh yang dapat tersebut bertujuan untuk meningkatkan
dicegah, program ini memiliki keseimbangan pada lanjut usia.
pengetahuan terbesar pada kelompok Berdasarkan latar belakang
berisiko tinggi jatuh (Otago Exercise tersebut, penelitian tertarik untuk
Programme to Prevent Falls in Older mengangkat topik di atas dalam bentuk
Adults, n.d.). penelitian yang berjudul Pengaruh
Gaze stability exercise adalah otago exercise dan gaze stability
sebuah latihan adaptasi berdasarkan exercise Terhadap Keseimbangan
kemampuan dari sistem vestibular Lanjut Usia Di Desa Pematang Setak
untuk memodifikasi besarnya vestibule- Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten
ocular reflex (VOR) dalam Serdang Bedagai Tahun 2021. Tujuan
meningkatkan keseimbangan, Penelitan Untuk mengetahui
kepercayaan diri dan fungsi kognitif. perbedaan pengaruh otago exercise
Baru-baru ini efek Gaze Stability dan gaze stability exercise terhadap
Exercise menjadi terkenal untuk keseimbangan lanjut usia di Desa
meningkatkan keseimbangan pasien Pematang Setrak Kecamatan Teluk
disfungsi vestibular dalam rehabilitasi Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai
vestibular dan kepercayaan diri. Telah Tahun 2021.
ditetapkan untuk gerakan mata dan
alat yang efektif untuk kemampuan 2. METODE PENELITIAN
keseimbangan dan fungsi kognitif pada Jenis dan rencana penelitian adalah
lanjut usia. Hasil ini konsisten dengan jenis kuantitatif dengan pendekatan
bukti bahwa latihan ini menghasilkan quasi eksperimen. Disain penelitian
peningkatan yang signifkan dalam “one grup disain pretest posttest
stabilitas postural pasien dengan design”. Penelitian menggunakan data
pusing dan pengalaman jatuh primer dengan cara mengambil data
(Roh&Lee,2019). sebelum dan sesudah latihan. Lokasi
Berdasarkan hasil studi penelitian dilakukan di Desa Pematang
pendahuluan yang dilakukan penelitian Strak Kecamatan Teluk Mengkudu
di Desa Pematang Setrak Kecamatan Kabupaten Serdang Bedagai yang
Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang dimulai dari bulan Januari sampai bulan
Bedagai. Data yang di dapatkan dari Juni tahun 2021. Sample dalam
Kantor Kepala Desa Pematang Strak penelitian ini adalah lanjut usia yang
Kecamata Teluk Mengkudu Kabupaten berjumlah 14 orang yang diambil
Serdang Bedagai Tahun 2021 jumlah berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria
suluru lansia mencapai 147 orang dan eksklusif. Kriteria inklusi pada sample
lanjut usia yang mengalami gangguan penelitian ini adalah 1) bersedia
keseimbangan 30 orang. Alasan mejandi responden, 2) lansia yang
peneliti mengambil lokasi tersebut berusia 60-74 tahun, 3) lansia yang
sebagai lokasi penelitian karena belum mengalami gangguan keseimbangan,
pernah dilakukan penelitian tentang 4) lanjut usia yang tidak menjalankan
pengaruh otago exercise dan gaze perawatan khusus atau keadaan sakit

50
yang tidak memungkinkan untuk
mengikuti penelitian), sedangkan
kriteria eksklusi adalah 1) tidak
bersedia menjadi subjek penelitian, 2)
mengalami cacat fisik/disabilitas, 3)
lanjut usia yang memiliki penyakit Skema 2.3 Alur Penelitian
kronik gagal jantung, stroke, 4)
menderita hipertensi. Latihan yoga di 3. HASIL PENELITIAN
lakukan 2 kali seminggu selama 60 a. Karakteristik Responden
menit dalam 4 minggu. Responden penelitian ini berjumlah
Pengukuran data di lakukan 14 orang yang mengalami gangguan
dengan menggunakan alat ukur time keseimbangan pada lanjut usia yang
up and go test. Tes ini digunakan untuk telah memenuhi syarat menjadi
mengukur kemampuan keseimbangan responden dengan ketentuan yang
statis dan dinamis. Time up and go test telah dibuat. Karakteristik responden
bila nilai TUG ≤ 12 detik tidak dalam penelitian ini berdasarkan jenis
mengalami gangguan jatuh dan lanjut kelamin, pendidikan, umur.
usia dengan nilai TUG > 12 detik Karakteristik responden dapat dilihat
memiliki risiko tinggi untuk jatuh dalam bentuk tabel dibawah ini.
Prosedur tesnya adalah lansia duduk
pada kursi dengan bersandar,
ketinggian kursi disesuaikan dengan
tinggi lansia lutut fleksi 90º lengan Table 4.1 Distribusi Responden
bersandar. selanjutnya lansia berdiri, Berdasrkan Karakteristik responden
berjalan 3 meter, berputar, jalan No Jenis Frekuensi Persentasi
Kelamin (%)
kembali menuju kursi dan duduk 1 Perempuan 14 100
Analisis data menggunkan uji Paired
Total 14 100
Samples T-Test. No Umur Frekuensi Persentasi
Alur Penelitian Responden (%)
1 60 2 14.3
2 61 2 14.3
Mengidentifikasi Responden
3 64 1 7.1
4 65 3 21.4
5 66 2 14.3
6 68 2 14.3
Inform concet 7 70 2 14.3
Total 14 100
No Pendidikan Frekuensi Persentasi
terakhir (%)
Otago exercise dan gaze 1 SD 6 42.9
stability exercise 2 SMP 6 42.9
3 SMA 2 14.3
4 Total 14 100

Pre test Berdasarkan tabel di atas jumlah


responden berdasarkan jenis kelamin
perempuan adalah sebanyak 14 orang
Keseimbangan pada lanjut usia (100 %). Distribusi Frekuensi
karakteristik lanjut usia yang
mengalami gangguan keseimbangan
Post tets berdasarkan usia 60-70 tahun dengan
jumlah sebanyak 3 orang (21,4%).
Distribusi Frekuensi karakteristik lanjut
Pengolahan dan analisis data

51

Kesimpulan
usia berdasarkan pendidikan terakhir rata gangguan keseimbagan 11.79
yang paling banyak yaitu pendidikan dengan standart deviasi 1.122.
terakhir SD jumlah sebanyak 6 oran Teknik yang dipergunakan untuk
(42,9%)dan SMA dengan jumlah menganalisis data yang di dapat dari
sebanyak 6 orang (42,9%) hasil penelitian ini adalah teknik uji t-
b. Sebelum Diberikan Otago Exercises test yaitu paired samples t-test.
dan Gaze Stabiliy Exercise Dengan taraf signifikan 95% (α =
Berdasarkan pengumpulan data 0.05), untuk mengetahui apakah ada
yang telah dilakukan di kantor kepala pengaruh otago exercise dan gaze
desa pematang strak tentang stability exercise terhadap
keseimbangan pada lanjut usia, maka keseimbangan pada lanjut usia di desa
hasil pengolahan data sebelum pematang setrak kecamatan teluk
pemberian otago exercises dan gaze mengkudu kabupaten serdang bedagai
stability exercises dan sesudah tahun 2021.
pemberian otago exercises dan gaze Pada tabel diatas menyatakan
stability exercises pada penelitian ini bahwa perbedaan nilai rata-rata
dapat di lihat pada table di bawah ini: gangguan keseimbangan antara
pengukuran sebelum dan sesudah yaitu
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Rerata .714 dengan standart deviasi .469.
Sebelum Dan Sesudah Diberikan Hasil uji statistik dengan menggunakan
Intervensi Otago Exercise Dan Gaze uji paired samples t-test di dapatkan
Stability Exercise nilai p-Value = 0,000 dimana nilai p-
Time Up Mea Sdt Min Max Value lebih kecil dari nilai α = 0,05
Go Test n Deviasi maka dapat disimpulkan hipotesis
Sebelum
otago
diterima yang artinya adanya pengaruh
exercise pemberian otago exercise dan gaze
14.71 1.541 12 18
dan gaze stability exercise terhadap
stability keseimbangan lanjut usia di desa
exercise
Sesudah pematang setrak kecamatan teluk
otago mengkudu kabupaten serdang bedagai
exercise tahun 2021.
11.79 1.122 10 14
dan gaze
stability
exercise 4. PEMBAHASAN
Pada bab ini akan di uraikan
Berdasarkan tabel di atas pembahasan mengenai ada pemberian
menjelaskan bahwa gangguan otago exercise dan gaze stability
keseimbangan minimal yang dirasakan exercise terhadap keseimbangan lanjut
responden sebelum intervensi otago usia. Pemberian perlakuan pada
exercise dan gaze stability exercise penderita yang mengalami gangguan
adalah 12 dan maksimal adalah 18 keseimbangan yaitu 3 kali seminggu
dengan nilai rata-rata 14.71 dengan selama 4 minggu didesa pematang
standart deviasi 1.541. setrak kecamatan teluk mengkudu
Sedangkan gangguan kabupaten serdang bedagai tahun 2021
keseimbangan minimal yang dirasakan a. Pengaruh Sebelum pemberian
responden sesudah intervensi otago Otago Exercise dan Gaze Stabiliy
exercise dan gaze stability exercise Exercise Terhadap Keseimbangan
adalah 10 dan gangguan keseimbangan Lanjut Usia
makisimal adalah 14, dengan nilai rata- Berdasarkan hasil penelitian
sebelum dilakukan pemberian otago

52
exercise dan gaze stabiliy exercise b. Pengaruh Sesudah Pemberian
diketahui hasil nilai minimum dan Otago Exercise dan Gaze Stabiliy
maximum gangguan keseimbangan Exercise Terhadap Keseimbangan
yang di rasakan responden sebelum Lanjut Usia
dilakukan intervensi otago exercise dan Berdasarkan hasil penelitian
gaze stabiliy exercise adalah 12 nilai sesudah dilakukan pemberian Otago
minimum dan 18 nilai maximum. exercise dan gaze stabiliy exercise di
Berdasarkan hasil penelitian diuji ketahui hasil minimal dan maximal
dalam empat uji coba terkontrol oleh keseimbagan yang di rasakan
tim peneliti di Fakultas Kedokteran responden sesudah dilakukan otago
Universitas Otago, Selandia Baru, yang exercise dan gaze stabiliy exercise
dipimpin oleh Professor John Campbell. adalah 10 nilai minimum dan 14 nilai
Tindakan yang dilakukan dengan maximum. Hasil uji statistik diperoleh
mengunakan otago exercise talah nilai P-value α = (0,000< 0,05), maka
terbukti menghasilkan peningkatan dapat disimpulkan ada pengaruh
yang lebih besar pada penderita sesudah pemberian otago exercise dan
gangguan keseimbangan. Sedangkan gaze stability exercise terjadi
hasil penelitian gaze stability exercise peningkatan keseimbangan pada lanjut
menjadi terkenal untuk meningkatkan usia.
keseimbangan pada pasien disfungsi Berdasarkan hasil penelitian
vestibular dalam rehabilitasi vestibular Widarti, (2020), serta Roh & Lee
dan kepercayaan diri. Telah ditetapkan (2019), Penanganan yang dilakukan
untuk gerakan mata dan alat yang dengan mengunakan otago exercise
efektif untuk kemampuan dan gaze stability exercise telah
keseimbangan dan fungsi kognitif pada terbukti menghasilkan penyembuhan
lanjut usia. Ketika lanjut usia terdapat yang lebih besar pada penderita
perubahan yang terjadi seperti gangguan keseimbangan menunjukkan
perubahan pada sistem sensoris yang peningkatan (p 0,001) dengan
dimiliki pada setiap indra seperti mengunakan alat Time Up Go Test.
penglihatan, pendengaran, perabahan, c. Pengaruh Sebelum Dan Sesudah
pengecapa, pendengaran, penciuman Pemberian Otago Exercise Dan
yang dikarenakan proses penuaan Gaze Stability Exercise Terhadap
lanjut usia juga sering mengalami Keseimbangan Lanjut Usia
kehilangan sensasi dan persepsi Berdasarkan hasil penelitian
informasi yang mengatur pergerakan diperoleh bahwa hasil pengukuran
dan posisi tubuh serta hilangnya fiber sebelum pemberian intervensi
sensori, dan reseptor vibrasi, Pengaruh Sebelum dan Sesudah otago
ekstremitas bawah yang menyebabkan exercise dan gaze stability exercise
berkurangnya kemampuan untuk terhadap keseimbangan pada lanjut
memperbaiki gerakan yang usia. selama 3 kali seminggu terapi
mengakibatkan ketidak seimbangan dalam 4 minggu di peroleh bahwa yang
tubuh oleh karena itu penanganan mengalami gangguan keseimbangan di
secara dini harus segera dilakukan Desa Pematang Setrak Kecamatan
fisioterapi. Pada saat dilakukan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang
perlakuan dengan otago exercise dan Bedagai dari 14 responden sebelum
gaze stability exercise maka secaara diberikan pemberian otago exercise
otomatis akan terjadi peningkatan dan gaze stability exercise
keseimbangan pada lanjut usia. menunujukkan tidak mengalami
gangguan keseimbangan 1 orang

53
(7.1%), memiliki gangguan neuroplastisitas, yang dikenal sebagai
keseimbangan resiko tinggi 13 orang adaptasi, pembiasaan, dan substitusi,
(92.9%) dan setelah pemberian yang mempromosikan kompensasi
intervensi otago exercise dan gaze vestibular serta efektif dalam
stability exercise terhadap gangguan meningkatkan keseimbangan pada
keseimbangan selama 3 kali perminggu lanjut usia Asumsi peneiti bahwa
terapi dalam 4 minggu di peroleh tidak dengan melakukan Gaze stability
mengalami gangguan keseimbangan 11 exercise terdiri dari 30 menit dalam
orang (78.6%), dan memiliki gangguan sehari, selama 3 kali per minggu
keseimbangan resiko tinggi 3 orang selama 6 minggu. Dari hasil penelitian
(21,4). Berdasarkan pengolahan data sebelumnya menunjukkan bahwa
yang telah dilakukan uji statistik intervensi gaze stability exercise dapat
dengan menggunakan uji paired digunakan untuk meningkatkan
samples t-test, maka hasil pengolahan keseimbangan pada lansia Ini terbukti
keseimbangan sebelum dan sesudah dengan perbaikan yang signifikan pada
otago exercise dan gaze stability interaksi antara sistem visual dan
exercise, yaitu mean .714 dangan SD = vestibular selama gerakan kepala dan
.469 dan p value (0,000) ≤ α (0,05), meningkatkan keseimbangan (Vincent
yang berarti ada pengaruh otago & Joseph, 2017).
exercise dan gaze stability exercise
terhadap keseimbangan lanjut usia di 5. PENUTUP
desa pematang setrak kecamatan teluk a. Kesimpulan
mengkudu kabupaten serdang bedagai Berdasarkan hasil penelitian terdapat
tahun 2021. 14 responden pada intervensi
Otago exercise suatu program pemberian otago exercise dan gaze
hemat biaya serta efektif dalam stability exercise di Desa Pematang
meningkatkan keseimbangan pada Setrak Kecamatan Teluk Mengkudu
lanjut usia Asumsi peneiti bahwa Kabupaten Serdang Bedagai Tahun
dengan melakukan otago exercise 2021 yang menggambarkan bahwa
terdiri dari 30 menit dalam sehari, pelaksanaan pemeberian otago
selama 3 kali per minggu dan exercise dan gaze stability exercise
dilengkapi rencana berjalan program ini terhadap gangguan keseimbangan
dilakukan selama 6 minggu. Dari hasil pada lanjut usia di nyatakan berhasil.
penelitian sebelumnya menunjukkan Berdasarkan hasil uji statistik
bahwa intervensi otago exercise dapat dengan uji paired samples t-test di
digunakan untuk meningkatkan dapatkan nilai pada intervensi otago
keseimbangan pada lansia Ini terbukti exercise dan gaze stability exercise
dengan perbaikan yang signifikan pada dengan p-value α = (0,000 < 0,05),
otot-otot ekstremitas bawah, fleksor yang artinya ada pengaruh pemeberian
knee, ekstensor knee dan abductor hip otago exercise dan gaze stability
adalah bagian penting dalam gerakan exercise terhadap gangguan
fungsional dan berjalan. otot keseimbangan pada lanjut usia.
dorsofleksi ankle dan plantar fleksi Dinyatakan bahwa pemberian
ankle adalah bagian penting dalam intervensi otago exercise dan gaze
perbaikan keseimbangan (Kisner, stability exercise efektif terhadap
Carolyn, 2016). gangguan keseimbangan.
Gaze stability exercise adalah b. Saran
sumber daya terapi yang didasarkan Berdasarkan hasil dan kesimpulan
pada mekanisme sentral penelitian ini, maka peneliti memiliki

54
beberapa saran bagi pasien, institusi (2020). Effectiveness Of Otago
pendidikan, bagi peneliti dan peneliti Exercise On Health Status And
selanjutnya, yaitu: Risk Of Fall Among Elderly With
1) Bagi pasien Chronic Illness. 23(March 2019),
Diharapkan penelitian pemberian 15–22.
otago exercise dan gaze stability Https://Doi.Org/10.7454/Jki.V23i1
exercise dapat dilakukan secara .900
mandiri oleh pasien dan dapat
diterapakan untuk meningkatkan Kota, D. I., Dengan, D., &
keseimbangan pada lanjut usia. Keseimbangan, L. (2018).
2) Bagi Institusi Pendidikan Pendahuluan Metode. 21(2), 109–
Dapat menjadikan penelitia ini 116.
sebagai informasi dan bahan masukan https://doi.org/10.7454/jki.v21i2.
dalam mengenbangkan ilmu khusnya 584
dalam bidang fisioterapi
3) Bagi Peneliti Selanjutnya Listyarini, A. D., & Alvita, G. W. (2018).
Peneliti berikutnya diharapakan Pengaruh Balance Exercise
dapat menambah jumlah intervensi Terhadap Keseimbangan Tubuh
dari penelitian ini untuk dilakukan Lansia di Desa Singocandi
penelitian lebih lanjut mengenai Kabupaten Kudus. JIKO (Jurnal
pengaruh latihan sensorik terhadap Ilmiah Keperawatan Orthopedi),
keseimbangan pada lansia. 2(2), 31–38.
https://doi.org/10.46749/jiko.v2i2
DAFTAR PUSTAKA .14
Adiputra, N., Irfan, M., Olahraga, M. F.,
Udayana, U., Faal, B. I., Udayana, Nurfatillah, W. A. O. D. E. (2016).
U., Fisioterapi, F., & Unggul, U. E. Kementerian kesehatan republik
(2016). Perbandingan Kombinasi indonesia politeknik kesehatan
Bergantian Senam Lansia Dan kendari jurusan kebidanan 2016.
Latihan Core Stability The
Comparison Of Turn Combination Otago Exercise Programme to prevent
Of Elderly Gymnastic And Core falls in older adults. (n.d.).
Stability Exercise With Elderly http://www.acc.co.nz/PRD_EXT_C
Gymnastic Only To Increase. 4(1), SMP/groups/external_providers/do
1–15. cuments/publications_promotion/p
rd_ctrb118334.pdf
Galgon, A. K., & Webb Schoenewald,
W. (2018). Commentary on: Putri, I. T., & Munawwarah, M. (2018).
“effect of Gaze Stability Exercises Perbedaan Peningkatan
on Chronic Motion Sensitivity: A Keseimbangan Dinamis Dengan
Randomized Controlled Trial.” Otago Exercise Dan Square
Journal of Neurologic Physical Stepping Exercise Pada Lansia Di
Therapy, 42(2), 80–81. Sasana Senam Tera Delima
https://doi.org/10.1097/NPT.0000 Tanjung Duren. Esa Unggul
000000000222 University.

Gowa, K. (2016). No Title. 1, 897–903. Roh, M., & Lee, E. (2019). Effects of
Kiik, S. M., Vanchapo, A. R., Elfrida, M. gaze stability exercises on
F., Nuwa, M. S., & Sakinah, S. cognitive function, dynamic

55
postural ability, balance The Otago Home Exercise Program
confidence, and subjective health Against Balance in the Elderly
status in old people with mild meningkat jumlahnya di banyak
cognitive impairment. Journal of negara tahun baik secara fisik
Exercise Rehabilitation, 15(2), maupun mental tubuh. 2003.
270–274.
https://doi.org/10.12965/jer.1938
026.013

Sadondang, T. M., & Komalasari, R.


(2018). Tubuh Untuk Mengurangi
Risiko Jatuh Pada Lanjut Usia
Literature Review : Efforts To
Increase Body Balance To Reduce
Risk Of Falling In Elderly Perlahan
Kemampuan jaringan tubuh untuk
dalam Bahasa Indonesia maupun
dalam Bahasa. 6(1).

Sebastião, E., Sandroff, B. M.,


Learmonth, Y. C., & Motl, R. W.
(2016). Validity of the Timed Up
and Go Test as a Measure of
Functional Mobility in Persons with
Multiple Sclerosis. Archives of
Physical Medicine and
Rehabilitation, 97(7), 1072–1077.
https://doi.org/10.1016/j.apmr.20
15.12.031

Trenggalek, D. I. K. (2017). Pengaruh


Gaze Stabilization Exercise Dan
Balance Exercise Terhadap
Peningkatan Keseimbangan.

Vincent, S., & Joseph, J. (2017). The


combined effectiveness of gaze
stability exercise and Otago
exercise on balance and fall risk in
elderly people. International
Journal Medical and Exercise
Science, 03(03), 390–401.
https://doi.org/10.36678/ijmaes.2
017.v03i03.008

Widarti, R. (2020). Efektivitas Latihan


The Otago Home Exercise Program
Terhadap Keseimbangan pada
Lansia Effectiveness of Exercise

56

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy