Naskah Publikasi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOUR TERAPHY TERHADAP TINGKAT


ANSIETAS PADA PENDERITA DIABETES MILITUS

ADHITIA SHANDY ALMADANI

NIM P07120520040

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA

TAHUN 2021
NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOUR TERAPHY TERHADAP TINGKAT
ANSIETAS PADA PENDERITA DIABETES MILITUS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Profesi Ners

ADHITIA SHANDY ALMADANI

NIM P07120520040

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA

TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN
NASKAH PUBLIKASI

Naskah publikasi ini diajukan oleh :

Nama : Adhitia Shandy Almadani

NIM : P07120520040

Program studi : Profesi Ners

Judul : Pengaruh Cognitive Behaviour Teraphy Terhadap


Tingkat
Ansietas Pada Penderita Diabetes Militus

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji,

Yogyakarta, 13 Desember 2021

Pembimbing I, Pembimbing II,

Abdul Majid, S.Kep, Ns, M.Kep Sari Candra Dewi, SKM, M.Kep
NIP.197708131999032001
NIP.196705151989031005
LITERATURE REVIEW
THE EFFECT OF COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY ON ANXIETY LEVEL
IN DIABETES MILLITUS PATIENTS

Adhitia Shandy Almadani1) Abdul Majid2) Sari Candra Dewi3)


Profesi Ners Poltekkes kemenkes Yogyakarta
Jl. Tatabumi No.3 Banyuraden, Gamping, Sleman
Email: adhitiashandyalmadani@gmail.com

Background: Diabetes Mellitus is a complex chronic disease that requires ongoing medical care with
multi-factor risk reduction strategies beyond glycemic control. Anxiety is a feeling of worry that is not
clear and is usually related to worries about unforeseen dangers that will occur in the future. Cognitive
Behavior Therapy (CBT) is a form of psychotherapy that aims to treat maladaptive behavior and change
individual cognitive processes. Objective: to conduct a review of the effect of CBT therapy on anxiety
levels in patients with diabetes mellitus. Methodology: Search articles using nursing and health
research data bases, namely Pubmed, Schollar, and JKI to find articles according to inclusion and
exclusion criteria, then a review is carried out. Result: based on the results of a review of 5 journals,
it was found that on average CBT therapy can reduce anxiety levels in patients with diabetes mellitus.
Conclusion: that CBT therapy can reduce anxiety levels in diabetic patients

Key Words: Cognitive Behavior Therapy, CBT, Cognitive Behavior, Diabetic Anxiety, Anxiety Levels.

Desricption:
....1) : College Student Of Departement Of Nursing Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
....2) : Lecturer of Departement of Nursing Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
....3) : Lecturer of Departement of Nursing Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
LITERATURE REVIEW
PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOUR TERAPHY TERHADAP TINGKAT
ANSIETAS PADA PENDERITA DIABETES MILITUS

Adhitia Shandy Almadani1) Abdul Majid2) Sari Candra Dewi3)


Profesi Ners Poltekkes kemenkes Yogyakarta
Jl. Tatabumi No.3 Banyuraden, Gamping, Sleman
Email: adhitiashandyalmadani@gmail.com

Latar Belakang: Diabetes Melitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang membutuhkan
perawatan medis berkelanjutan dengan strategi pengurangan risiko multi faktor di luar kontrol
glikemik. Kecemasan merupakan perasaan khawatir yang tidak jelas dan biasanya berkaitan dengan
kekhawatiran tentang bahaya tidak terduga yang terjadi di masa depan. Cognitive Behavior Therapy
(CBT) merupakan suatu bentuk psikoterapi yang bertujuan untuk menangani perilaku maladaptif dan
mengubah proses kognitif individu. Tujuan: untuk melakukan review mengenai pengaruh terapi CBT
terhadap tingkat ansietas pada penderita diabetes melitus. Metodologi: Penelusuran artikel
menggunakan data base penelitian keperawatan dan kesehatan yaitu Pubmed, Schollar, dan JKI untuk
menemukan artikel artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi kemudian dilakukan review. Hasil:
berdasarkan hasil telaah dari 5 jurnal maka didapatkan bahwa rata-rata terapi CBT dapat
menurunkan tingkat ansietas pada pasien diabetes nilitus. Kesimpulan: bahwa Terapi CBT dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada pasien diabetes.

Kata kunci: Cognitive Behaviour Teraphy, CBT, Perilaku Kognitif, Diabetic Anxiety, Tingkat
Kecemasan.

Keterangan:
....1) : Mahasiswa Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
....2) : Dosen jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
....3) : Dosen Jurusan Keperawatan poltekkes Kemenkes Yogyakarta
I. PENDAHULUAN dari adanya reaksi stres yang terjadi
Diabetes Melitus adalah penyakit secara terus menerus. Reaksi pertama
kronis yang kompleks yang respon stres yaitu sekresi sistem saraf
membutuhkan perawatan medis simpatis untuk mengeluarkan
berkelanjutan dengan strategi norepinefrin yang menyebabkan
pengurangan risiko multi faktor di luar peningkatan frekuensi jantung. Kondisi
kontrol glikemik. Pasien yang ini menyebabkan glukosa darah
mendapat pendidikan dan dukungan meningkat sebagai sumber energi untuk
manajemen mandiri terus menerus perfusi. Peningkatan hormon stres yang
sangat penting untuk mencegah diproduksi dapat menyebabkan kadar
komplikasi akut dan mengurangi risiko gula darah meningkat. Hal ini berkaitan
komplikasi jangka panjang (ADA, dengan adanya sistem neuroendokrin
2016). Berdasarkan Internasional melalui jalur Hipotalamus Pituitary
Diabetes Federation, ditemukan 207 Adrenal (Derek, Rottie, & Kallo, 2017).
juta orang penduduk dunia menderita Cognitive Behavior Therapy
DM. Jumlah tersebut terus meningkat (CBT) merupakan suatu bentuk
pada tahun 2019, didapatkan 415 juta psikoterapi yang bertujuan untuk
orang di dunia yang menderita DM. Hal menangani perilaku maladaptif dan
ini menunjukan bahwa penderita DM di mereduksi penderitaan psikologis,
dunia terus meningkat setiap tahun dengan cara mengubah proses kognitif
(IDF, 2017). Menurut World Health individu (Grebb, Kaplan, dan Sadock,
Organization (WHO), saat ini terdapat 2010). CBT mengacu pada kelas
346 juta penderita diabetes mellitus intervensi yang diinformasikan secara
dimana 80 persennya di Negara ilmiah yang berusaha untuk secara
berkembang (Ayu, 2019). langsung memanipulasi cara berpikir
Individu yang menderita diabetes dan pola perilaku disfungsional untuk
berisiko 2 kali lebih besar untuk mengurangi penderitaan psikologis.
mengalami kecemasan dan depresi Khusus untuk gangguan kecemasan,
daripada individu yang tidak menderita model kognitif berpendapat bahwa
diabetes. Penderita diabetes melitus tipe penilaian ancaman yang berlebihan
2 yang mengalami kecemasan dapat adalah elemen inti yang mendasari
menyebabkan kadar glukosa darah kecemasan patologis (Clark & Beck,
tidak stabil atau mengalami glikemia. 2009).
Apabila kadar glukosa darah pada Pendekatan ini mengajarkan
pasien diabetes melitus tipe 2 tidak individu untuk mengenali bahwa pola
stabil secara terus-menerus maka akan pikir tertentu yang sifatnya negatif
menimbulkan komplikasi dapat membuat individu salah
makrovaskuler maupun mikrovaskuler memaknai situasi dan memunculkan
seperti kebutaan, penyakit ginjal, dan emosi atau perasaan negatif. Pikiran
amputasi (Kodakandla, Maddela, dan emosi yang salah pada akhirnya
Pasha, & Vallepalli, 2016). akan mempengaruhi tingkah laku
Kecemasan merupakan perasaan individu, hingga dianggap
khawatir yang tidak jelas dan biasanya membutuhkan terapi Intervensi
berkaitan dengan kekhawatiran tentang psikologis pada proses kognitif dan
bahaya tidak terduga yang terjadi di perilaku akan didapat perubahan pada
masa depan. Individu yang mengalami pemikiran, perasaan, dan perilaku
gangguan kecemasan biasanya merasa (Arjadi, 2012).
dirinya tidak bebas, gugup, takut, Berdasarkan latar belakang dan
gelisah, tegang, dan resah (Direja, identifikasi masalah yang telah
2011). Timbulnya kecemasan diawali dipaparkan sebelumnya, maka rumusan
masalah adalah apakah terapi CBT efisien adalah mengajukan
berpengaruh terhadap tingkat pertanyaan klinis yang
kecemasan pada pasien diabetes dirancang dengan baik
melitus ? berdasarkan framework PICO,
Penelitian ini bertujuan untuk PIO, atau PEO (Frandsen,
mengetahui pengaruh terapi CBT Lindhart, & Eriksen., 2020).
terhadap tingkat ansietas pada penderita Pertanyaan penelitian ini
diabetes melitus. ditentukan dengan
menggunakan framework PEO
II. METODE PENELITIAN yaitu singkatan dari Population
A. Desain dan Jenis Penelitian – Exposure (intervensi/
Penelitian ini merupakan paparan) – Outcome (luaran/
penelitian literature review yakni hasil).
sebuah jenis penelitian yang Berdasarkan framework
berupaya memeriksa, menganalisa, tersebut, maka didapatkan
mengevaluasi dan mensistensiskan pertanyaan penelitian yaitu
atau menggabungkan berbagai “Bagaimana tingkat Kecemasan
temuan penelitian, teori dan bahan pada pasien Diabetes setelah
penelitian lainnya terkait dengan menjalani Terapi Perilaku
topic tertentu. Desain penelitian ini Kognitif (CBT)?”
membutuhkan keterampilan 4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
mengidentifikasi topik, mencari, Kriteria a) Artikel/ sumber
menganalisis dan menghubungkan Inklusi informasi terbit tahun
berbagai penelitian dalam satu 2016-2021
perspektif yang bermakna dan b) Artikel teks lengkap
koheren (Efron & Ravid, 2019). (full text)
c) Artikel/ sumber
B. Metode Pengumpulan Data informasi berbahasa
1. Sumber Dasabase Penelitian Indonesia atau Inggris
Pemilihan data base literatur d) Original artikel
disesuaikan dengan topik penelitian bukan
pembahasan (Jing et al., 2018). literature review
Pencarian literatur dalam e) Jurnal memuat tentang
penelitian ini berasal dari Terapi Perilaku
Google Scholar, Pubmed, Kognitive (CBT)
SINTA, dan Garuda dengan untuk Kecemasan
kata kunci Cognitive Behaviour f) Intervensi yang
Teraphy, CBT, Perilaku dilakukan terkait
Kognitif, Diabetic Anxiety, dengan Terapi
Tingkat Kecemasan. Perilaku Kognitif
2. Waktu Publikasi (CBT)
Pencarian berbatas dalam Kriteria a) Laporan penelitian
kurun waktu tertentu, dalam Eksklusi dalam bentuk
penelitian ini kurun waktu yang monograf skripsi
digunakan adalah publikasi b) Artikel/ sumber
antara tahun 2016-2021. informasi terbit > 5
3. MenetapkanPertanyaanPenel tahun
itian Setelah dilakukan
Langkah pertama untuk penelusuran artikel/ jurnal dari
menemukan penelitian yang tahun 2016-2021 dengan
menggunakan penelusuran D. Analisa dan Sintesis
google scholar, pudmed, dan Analisis dan sintesis dalam
JKI didapatkan yang memenuhi penelitian ini menggunakan metode
syarat dengan kriteria inklusi 8 naratif. Pada bagian ini peneliti
dari google scholar, 3 dari menggunakan pola pikir induktif
Pubmed, dan 1 dari JKI. (dari khusus ke umum) dan deduktif
Kemudian syarat untuk (dari umum ke khusus). Analisis
dianalisis terdapat 3 dari google yang dilakukan dalam penelitian ini
scholar, 1 dari pubmed, dan 1 berupa menguraikan permasalahan
dari JKI sehingga didapatkan yang ditemukan serta membuat
total 5 jurnal. perbandingan-perbandingan antara
5. Strategi Penelusuran satu sumber bacaan dengan sumber
Publikasi bacaan lainnya. Selain itu peneliti
Pencarian dilakukan juga mengulas kelemahan dan
menggunakan Google Scholar, kelebihan yang ditemukan dalam
PubMed dan JKI. Artikel/ jurnal sumber-sumber bacaan, serta
yang telah memenuhi kriteria menjelaskan manfaat yang bisa
kemudian dijadikan sebagai dipetik dari sumber tulisan yang
literatur dalam penyusunan ada. Hasil dari perbandingan
literature review. tersebut kemudian disatukan
C. Merangkum dalam Tabel menjadi suatu kesatuan yang utuh
Ringkasan Pustaka dan menyeluruh. Cara untuk
Artikel yang sudah masuk menganalisis permasalahan dalam
dalam kriteria inklusi yang dianalisa sumber bacaan penelitian ini ditulis
dan disintesis kemudian akan secara singkat dan padat.Sedangkan
dirangkum dalam bab selanjutnya dalam sintesis peneliti
dalam bentuk tabel ringkasan mengemukakan ide atau gagasan
pustaka. Rangkuman artikel terdiri baru untuk memecahkan masalah
dari judul penelitian, nama peneliti, yang ditemukan. Peneliti
tahun penelitin dan tempat publikasi memberikan komentar, membahas,
artikel, besar sampel, metode atau bentuk lainnya secara
penelitian, alat yang digunakan argumentative yang luas. Hasil
selama penelitian, hasil dan sintesis ini pada dasarnya adalah
kesimpulan penelitian lengkap berupa data, fakta atau informasi,
dengan nilai serta signifikannya. atau ide baru, yang belum pernah
Kemudian tabel rangkuman hasil ditulis oleh peneliti lainnya tidak
penelitiannya, diharapkan akan hanya sekedar mengumpulkan
ditemukan sebuah kesimpulan yang informasi saja.
dapat dijadikan dasar dalam
melakukan pembahasan.
III. RINGKASAN PUSTAKA
Studi/ Kelompok Metode
Tempat Besar Rentang
penelitian/ Outcome
Penulis Penelitian sampel usia Intervensi Kontrol alat ukur

Efektivitas Indonesia 30 Rentang Kelompok Kelompok Quasy Terdapat


Psikoedukasi caregiver usia diberikan tidak Experiment penurunan
Keluarga yang sampel intervensi diberikan pre-post test ansietas yang
Pada terbgi dari Psikoeduka intervensi with control bermakna
Caregiver dalam remaja si keluarga group design pada
Pasien Ulkus kelompok hingga keluarga
Diabetes perlakuan manula dalam
Melitus dan tahun merawat
Dalam kelompok dimana penderita
Menurunkan kontrol rata-rata Ulkus
Tingkat usia Diabetes
Ansietas sampel Mellitus
berada sebelum dan
pada usia sesudah
dewasa dilakukan
hingga psikoedukasi
dewasa keluarga
akhir

Pengaruh Indonesia 34 sample Rentang Kelompok Kelompok Randomized CBT efektif


Cognitive dalam usia diberikan tidak controlled untuk
Behaviour kelompok sample intervensi diberikan trial(RCT) menurunkan
Therapy perlakuan dari umur CBT intervensi derajat
Terhadap dan 18 –60 depresi dan
Derajat kelompok tahun meningkatka
Depresi Dan kontrol n aktivitas
Aktivitas perawatan
Perawatan pasien DM
Diri Pada
Pasien
Diabetes

Pengaruh Indonesia 20 sample Rentang Kelompok - pre post setelah


Psikoedukasi dalam usia diberikan test without diberikan
Keluarga kelompok sample intervensi control group psikoedukasi
Terhadap perlakuan dari umur psikoeduka keluarga
Ansietas Dan 29 –59 si keluarga tingkat
Depresi tahun ansietas
Keluarga menurun
Yang menjadi
Mempunyai 10 dalam
Anak kategori
Dengan depresi
Autis Di ringan
Sekolah dengan
Khusus Autis selisih 2 (p
value < α)
Pengaruh Indonesia 70 sample Rentang Kelompok Kelompok quasi Terapi
Terapi dalam usia diberikan diberikan experimental kognitif dan
Kognitif Dan kelompok sample intervensi intervensi pre- psikoedukasi
Psikoedukasi perlakuan dewasa psikoeduka keperawata post test with keluarga
Keluarga dan dari 26-45 si keluarga n Ners control group dapat
Terhadap kelompok tahun menurunkan
Tingkat kontrol ansietas klien
Ansietas kanker.
Klien Kanker

Pengaruh Indonesia 80 sample Rentang Kelompok Kelompok quasi- CBT dapat


Terapi dalam usia diberikan tidak experimental secara efektif
Perilaku kelompok sample intervensi diberikan non- mengubah
Kognitif perlakuan dari umur CBT intervensi equivalent kebiasaan
Terhadap dan 23 –48 control group merokok
Perilaku kelompok tahun pretest- sekaligus
Merokok kontrol posttest mengurangi
Dan design kecemasan
Kecemasan
Kepala
Keluarga

IV. ANALISIS DAN SINTESIS pengaruh dari psikoedukasi pada orang


Penelitian yang dilakukan oleh Dzil tua yang anaknya mengalami kelainan
Khamalah, dkk (2016) yaitu meneliti autis, hasil dari penelititiannya
tentang ”Efektivitas Psikoedukasi menujukan bahwa ansietas dan depresi
Keluarga Pada Caregiver Pasien Ulkus responden sebelum dan sesudah
Diabetes Melitus Dalam Menurunkan intervensi mengalami perubahan secara
Tingkat Ansietas”, dalam penelitian ini bermakna (p veleu α) pada ansietas
membahas tentang manfaat jika 15 menjadi 9 dengan selisih nilai
melakukan Psikoedukasi pada keluarga median 6. Sedangkan skor depresi
yang sedang merawat penderita ulkus sebelum dan sesudah dilakukan
diabetes dengan kecemasan, hasil psikoedukasi dengan skor 12 menjadi
penelitiannya menujukan bahwa 10 dengan selisih nilai median 2 (p
ansietas sebelum dilakukan perlakuan veleu α).
psikoedukasi keluarga(rata –rata) Penelitian yang dilakukan oleh
adalah 64,67 termasuk ansietas Madepan Mulia (2021) yaitu penelitian
sedang, sedangkan rata –rata skor tentang “Pengaruh Terapi Kognitif dan
ansietas setelah diberi perlakuan adalah Psikoedukasi Keluarga Terhadap
28,73 termasuk tidak ansietas. Tingkat Ansietas Klien Kanker” dalam
Keunggulan penelitian oleh Dzil penelitian ini membahas tentang
Khamalah, dkk (2016) yaitu pengaruh kedua intervensi yaitu Terapi
menggunkanan 2 variabel untuk Kognitif dan Psikoedukasi kepada
penelitiannya. keluarga yang merawat penderita
Penelitian yang dilakukan oleh kanker, hasil dari penelitiannya
Ellya Qolina, dkk (2017) yaitu menunjukan terapi kognitif dan
penelitian tentang “Pengaruh psikoedukasi keluarga dari 19,01
Psikoedukasi Keluarga Terhadap menjadi 8,69 dengan selisih 10,32
Ansietas Dan Depresi Keluarga Yang dan berubah menjadi kategori
Mempunyai Anak Dengan Autis Di ansietas ringan dan hasil analisis
Sekolah Khusus Autis”, dalam menunjukkan penurunan skor ansietas
penelitian ini membahas tentang
setelah dilakukannya intervensi (p menggunakan variabel depresi. Review
value < 0,05). dari ke lima jurnal tersebut melibatkan
Penelitian-penelitian yang intervensi Psikologis yaitu
dilakukan tersebut memiliki kesamaan “Psikoedukasi” dan “Cognitive
intervensi yang dilakukan yaitu Behaviour Teraphy” dimana kedua
Psikoedukasi pada keluarga, intervensi intervensi tersebut mengacu pada
tersebut berhubungan dengan intervensi bagaimana respon seorang individu
Terapi Perilaku Kognitif (CBT), terhadap stimulus yang terjadi sehingga
dimana intervensi tersebut sama-sama menghasilkan efek dari masalah yang di
menggunakan Teknik komunikasi dan alami, hal ini dapat dilihat dari hasil
pengambilan keputusan yang tepat penelitian yang dilakukan oleh Suryani
untuk masalah yang dihadapi yaitu (2016) yang mengatakan Psikoedukasi
ansietas/kecemasan. Namun tidak adalah pendidikan kesehatan pada
semua dari penelitian tersebut pasien baik yang mengalami penyakit
menggunakan responden yang fisik maupun gangguan jiwa yang
mengalami masalah Kesehatan bertujuan untuk mengatasi masalah
Diabetes Militus. psikologis yang dialami mereka.
Penelitian yang dilakukan oleh Giur Sedangkan penelitian dari Rector
Hargiana (2018) yaitu penelitian (2010) mengatakan CBT membantu
tentang “The Effects of Cognitive klien melihat bagaimana mereka
Behavioral Therapy on Smoking menginterpretasi dan mengevaluasi apa
Behavior and Anxiety in Heads of yang terjadi saat ini di sekitar mereka
Family” dalam penelitian ini membahas dan dampak dari persepsinya tersebut
tentang pengaruh CBT terhadap kepala pada pengalaman emosional mereka.
keluarga yang mengalami ansietas saat Selain itu, hasil riview dari kelima
berhenti merokok, hasil dari jurnal tersebut menyebutkan bahwa
penelitiannya menunjukan adanya penanganan psikologis individu dapat
perubahan tingkat kecemasan terkait menurunkan tingkat kecemasan/anxiety
penghentian merokok sebelum dan dengan mengubah pola pikir seseorang,
sesudah intervensi CBT, dimana hasil namun tidak semua menggunakan
menunjukkan penurunan yang masalah kecemasan/anxiety dalam
signifikan (p≤ 0,05). penelitiannya, salah satunya
Penelitian yang dilakukan oleh menginterpretasikan terapi pada
Setyaningrum, dkk (2018) yaitu gangguan depresi yang dimana hasil
penelitian tentang “Pengaruh Cognitive dari penelitian tersebut juga
Behaviour Therapy Terhadap Derajat menyatakan bahwa terjadi penurunan
Depresi dan Aktivitas Perawatan Diri derajat depresi setelah dilakukannya
Pada Pasien Diabetes” dalam penelitian intervensi. Dalam beberapa literatur,
ini membahas tentang pengaruh dari penurunan tingkat depresi juga dapat
CBT terhadap pasien yang mengalami menurunkan gejala kecemasan, seperti
depresi akibat diabetes, hasil dari pennelitian yang dilakukan oleh
penelitiannya menunjukan bahwa CBT Rosello & Chafey (2006)
efektif untuk menurunkan derajat menyimpulkan kelompok pasien
depresi dan meningkatkan aktivitas diabetes tipe 1 dengan depresi yang
perawatan pasien DM tipe-2. diberikan CBT, memberikan hasil
Penelitian tersebut memiliki penurunan gejala depresi,
kesamaan intervensi yang dilakukan peningkatan konsep diri dan
yaitu CBT dengan penanganan masalah perawatan diri diabetes, serta
keperawatan yang bebeda, penelitian penurunan gejala kecemasan.
Setyaningrum, dkk (2018) Didapatkan juga peningkatan
kesehatan secara menyeluruh, namun Kesehatan agar kecemasan
penelitian ini tidak menemukan ada dapat diatasi.
perubahan yang signifikan dalam 3. Peneliti selanjutnya
kontrol glikemik. Untuk peneliti selanjutnya
Penanganan psikologi individu agar dapat melanjutkan
dengan menerapkan metode Cognitive penelitian Terapi CBT untuk
Behaviour Teraphy mampu menurunkan tingkat kecemasan
menurunkan gejala kecemasan yang pada pasien diabetes dengan
timbul akibat masalah yang dialami dan menambahkan referensi terbaru
dapat diterapkan pada individu yang literatur terkait.
menderita Diabetes Militus dengan
kecemasan. Hal ini berkaitan dengan DAFTAR PUSTAKA
pernyataan Junaidi (2019) yang 1. American Diabetes Association
menyatakan individu yang mengalami (ADA). 2018. American Diabetes
kecemasan dan diberikan Cognitive Association (ADA) 2018. “Foot
Behavior Therapy diharapkan terjadi Care Standards of Medical Care in
perubahan pada proses berpikirnya, dari Diabetes-2018”.
kondisinya yang negatif menjadi 2. Andersohn, F., Schade, R., Suissa,
positif, dari pola pemikiran yang sempit S., and Garbe, E. 2009. Long-term
menjadi luas, bahwa ada sesuatu yang use of antidepressants for
positif dengan dirinya, lingkungannya depressive disorders and the risk of
dan masa depannya yang dapat dilalui diabetes mellitus. Am J Psychiatry
tanpa harus menyalahkan diri, 166: 591–598.
lingkungan dan dunia. 3. Arjadi, R. 2012. Terapi kognitif-
perilaku untuk menangani depresi
V. KESIMPULAN DAN SARAN pada lanjut usia. Skripsi tidak
A. Kesimpulan dipublikasikan. Jakarta: Fakultas
Hasil dari penelitian ini Psiko-logi UI.
dapat ditarik kesimpulan bahwa 4. Arjadi, R. 2012. Terapi kognitif-
Terapi CBT memiliki pengaruh perilaku untuk menangani depresi
terhadap tingkat kecemasan dan pada lanjut usia. Skripsi tidak
menimbulkan efek penurunkan dipublikasikan. Jakarta: Fakultas
tingkat kecemasan, sehingga Psiko-logi UI.
metode ini efektif dan dapat 5. Ayu Putri. 2019. “Gambaran
diterapkan pada pasien diabetes Perilaku Perawatan Kaki Pada
yang mengalami kecemasan. Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
B. Saran RS Tingkat III Baladhika Husada
1. Perawat Jember”. Skripsi. Fakultas Ilmu
Intervensi CBT ini Keperawatan Universitas Jember.
hendaknya dapat menjadi 6. Derek, M., Rottie, J., & Kallo, V.
intervensi yang dilakukan 2017. Hubungan Tingkat Stres
kepada pasien diabetes yang Dengan Kadar Gula Darah Pada
memiliki masalah kecemasan. Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii Di
2. Pasien Rumah Sakit Pancaran Kasih
Intervensi CBT ini Gmim Manado. Jurnal
diharapkan dapat dilakukan Keperawatan, 5(1): 1–6
pasien Diabetes yang 7. Direja, A. H. S. 2011. Buku Ajar
mengalami kecemasan secara Asuhan Keperawatan Jiwa.
teratur dengan bantuan tenaga Yogyakarta: Nuha Medika.
8. Kamalah, D. A., Kristianto, H., psychiatry. 9th Edition. Volume II.
Ahsan. 2016. Efektivitas Lippincott Williams & Wilkins.
Psikoedukasi Keluarga Pada 15. Qolina Ellya, et al. 2017. Pengaruh
Caregiver Pasien Ulkus Diabetes Psikoedukasi Keluarga Terhadap
Melitus Dalam Menurunkan Ansietas Dan Depresi Keluarga
Tingkat Ansietas. Malang: FK Yang Mempunyai Anak Dengan
Universitas Brawijaya. Jurnal Ilmu Autis Di Sekolah Khusus Autis
Keperawatan Vol. 4 No. 2 Tahun Harapan Utama Ananda. Depok:
2016; 85-98. FIK UI. Jurnal JKFT Vol. 2 Tahun
9. Grebb, J. A., Kaplan, H. I., & 2017; 90-97.
Sadock, B. J. 2010. Sinopsis 16. Rosselló, J.M. and Chafey, M.I.J.
Psikiatri ilmu pengetahuan perilaku 2006. Cognitive-behavioral group
psikiatri klinis jilid dua. Tangerang. therapy for depression in
Binarupa Aksara. adolescents with diabetes: a pilot
10. Hargiana, Keliat, G., Anna, B., study. Revista Interamericana de
Mustikasari. 2018. The Effects of Psicología/Interamerican Journal of
Cognitive Behavioral Therapy on Psychology 40 (2): 219-226.
Smoking Behavior and Anxiety in 17. Setyaningrum, R. H., et al. 2018.
Heads of Family. Depok: FKUI. Pengaruh Cognitive Behaviour
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol. Therapy Terhadap Derajat Depresi
21 No. 2 Tahun 2018; 117-126. dan Aktivitas Perawatan Diri Pada
11. Junaidi. 2019. Pengaruh Cognitive Pasien Diabetes. Surakarta: FKU
Behavior Therapy Dalam Sebelas Maret. Mandala of Health
Menurunkan Anxiety Sebagai Vol .11 No. 1 Tahun 2018; 31-43.
Upaya Optimalisasi Fungsi Mental 18. Suryani, Efri Widianti, Taty
Pasien Kanker Serviks. Lampung : Hernawati, Aat Sriati. 2016.
UML. Jopurnal of Psychology Vol. Psikoedukasi Menurunkan Tingkat
2 No. 2 Tahun 2019; 135-146. Depresi, Stres Dan Kecemasan
12. Kodakandla, K., Maddela, G., Pada Pasien Tuberkulosis Paru.
Pasha, M., & Vallepalli, R. 2016. Sumedang: FK UNPAD. Jurnal
A cross sectional study on Ners Vol. 11 No. 1 Tahun 2016:
prevalence and factors influencing 128-133.
anxiety and depression among 19. Van Tilburg, M.A.L., Georgiades
patients with type II A. and Surwit, R.S. 2008.
diabetes mellitus. International Depression in type 2 diabetes. In:
Journal of Research in Medical Feinglos, M.N., Bethel, M. A.
Sciences, 4(7): 2542–2547 Type 2 diabetes mellitus: an
13. Mulia Madepan. 2021. Pengaruh evidence-based approach to
Terapi Kognitif dan Psikoedukasi practical management. Duke
Keluarga Terhadap Tingkat University Medical Center.
Ansietas Klien Kanker. Lampung: Humana Press. Durham. USA.
STIKes Panca Bhakti. Jurnal
Ilmiah Keperawatan VOL. 7 No. 1
Tahun 2021; 158-162.
14. Newman, C.F. and Beck A.T.
2009. Cognitive therapy. in:
Sadock, B.J., Sadock, V.A., Ruiz
P. (Editors). Kaplan & Sadock's
comprehensive textbook of

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy