Pengaruh Pemberian Pupuk Kascing Dan Pupuk NPK Terhadap PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis Guineensis Jacq) DI PRE-Nursery

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING DAN PUPUK NPK TERHADAP

PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PRE-


NURSERY

Oleh:
Seferman Laia 1)
Binner Sitorus 2)
Agnes Imelda Manurung 3)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2,3)
E-mail:
sefermanlaia@gmail.com 1)
binnersitorus01@gmail.com 2)
manurunghutabarat@gmail.com 3)

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the growth of oil palm (Elaeis
Guineensis acq) application fertilizer of vermicompost and NPK fertilizers in the pre-nursery.
This research was conducted on a home page which is located in Jln. Abdul Hakim Gang
Waqf no. 7 Tanjungsari Kec. Medan Selayang with a height of ± 2.5 - 37.5 meters above sea
level. This research was conducted from May 2020 to August 2020. This research used a
Randomized Block Design (RAK) consisting of two factors. the first factor is the treatment of
vermicompost fertilizer doses with the symbol (K) consisting of 3 levels, namely: the first
factor, the vermicompost fertilizer dose K0 = without fertilizer treatment, K1 = 100 g /
polibags, K2 = 200 g / polybags The second factor is the dose of NPK fertilizer symbolized
(N) consists of 3 levels, namely N1 = 6 g / polybags, N2 = 12 g / polybags, N3 = 18 g /
polybags. The results showed that the treatment of vermicompost fertilizer doses of 200 g /
polybags could increase plant height, leaf length, leaf width and palm leaf area in prenursery
graphically. The results showed that the treatment of NPK to 18 g / polybags dosage
increased plant height, stem diameter, number of leaves, leaf length, leaf width, and leaf area
of oil palm seeds in prenursery graphically. The interaction of vermicompost fertilizer dosage
and NPK had no significant effect on plant height, stem diameter, number of leaves, leaf
length, leaf width and leaf area on oil palm seeds in the pre-nursery.
Keywords : Vermicompost, NPK fertilizer and palm oil seed.

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis
guineensis Jacq). pemberian pupuk hayati Kascing dan pupuk NPK pada pre-nursery.
Penelitian dilakukan di halaman rumah yang berlokasi di Jln. Abdul hakim gang Wakaf no. 7
Tanjungsari kec. Medan selayang dengan ketinggian tempat ± 2,5 - 37,5 meter di atas
permukaan laut. Penelitian ini dilakukan mulai Mei 2020 sampai dengan bulan Agustus 2020
Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) factor yang terdiri dari dua
factor. faktor pertama adalah perlakuan dosis pupuk kascing dengan simbol (K) yang terdiri
dari 3 taraf ialah : faktor pertama dosis pupuk Kascing K0 = tanpa perlakuan pupuk, K1 =
100 g / polibags, K2 = 200 g/polibag Faktor kedua adalahpemberian dosis pupuk NPK yang
disimbolkan (N) terdiri dari 3 taraf yaitu N1 = 6 g/polibag, N2 = 12 g/polibag, N3 = 18
g/polibag. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dosis pemupukan kascing sebesar 200
g/polibag dapat meningkatkan tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun dan luas daun kelapa
sawit pada prenursery secara grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis
pukan NPK sampai 18 g / polibag dapat meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang,

JURNAL AGROTEKDA Vol 5 No 1, Maret 2021 ; 213-230 213


jumlah daun, panjang daun, lebar daun, dan luas daun benih kelapa sawit pada prenursery
secara grafik. interaksi dosis pupuk kascing dan dosis pupuk NPK berpengaruh tidak nyata
terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang daun, lebar daun dan luas
daun pada benih kelapa sawit di pre-nursery.
Kata Kunci : Pupuk Kascing, NPK dan bibit kelapa sawit

1. PENDAHULUAN bertujuan untuk mendapatakan tanaman


Tanaman kelapa sawit merupakan yang pertumbuhannya seragam saat
tanaman penghasil minyak tertinggi yang dipindahkan ke pembibitan utama.
termasuk keluarga palmae. Nama ilmiah Pertumbuhan dan perkembangan
kelapa sawit adalah (Elaeis guineensis tidak terlepas dari ketersediaan hara
Jacq). Kelapa sawit pertama masuk di berupa pemupukkan, baik itu pupuk
Indonesia pada tahun 1848 dan ditanam di organik ataupun anorganik. pupuk di
Kebun Raya Bogor sebagai koleksi berikan pada pembibitan salah satu
tanaman langka. Tanaman ini mulai Langkah guna untuk menambah unsur
diperkebunkan secara komersial pada hara, agar pertumbuhan dan perkembangan
tahun 1911. Secara internasional spesies tanaman yang akhirnya dapat
tanaman ini di kenal dengan istilah oil meningkatkan produksi.
palm. Perekonomian Indonesia pada Pemberian pupuk kascing dapat
komoditas kelapa sawit memegang menambah unsur hara dan pemberbaiki
peranan yang cukup strategis karena sifat fisik tanah sedangkan pada pemberian
prospek yang cerah sebagai sumber devisa. pupuk NPK juga dapat menambah unsur
Disamping itu, Argoindustri merupakan hara karna terkandung dalam pupuk NPK
salah satu cabang industri yang memiliki yang seimbang, dan dibutuhkan tanaman
prospek cerah dimasa mendatang.Hal ini dalam proses pertumbuhannya. Dari
di dukung dengan adanya sumber daya permasalahan maka tujuan penelitian
alam dan sumber daya manusia serta adalah.
tersedianya peluang pasar yang cukup 1. Mengetahui bagaimana respon
besar baik di dalam maupun di luar negeri. pertumbuhan bibit kelapa sawit
tanaman kelapa sawit hidup subur dan (Elaeis guineensis Jacq) di
mampu memberikan hasil produksi per prenursery terhadapap pemberian
hektar yang lebih tinggi di luar daerah pupuk kascing dan NPK
asalnya, seperti Malaysia, Indonesia, 2. Mengetahui pemberian dosis pupuk
Thailand dan Papua Nugini. yang baik untuk pertumbuhan bibit
Penyebaran pertama komoditas ini tanaman kelapa sawit (Elaeis
terdapat di 19 provinsi di Indonesia. guineensis Jacq) di prenursery
Perkebunan kelapa sawit di provinsi riau Berdasarkan latar belakang tersebut,
tercatat 25,15 % dari total perkebunan maka penulis tertarik dan memilih untuk
kelapa sawit di Indonesia dan yang melakukan penelitian tentang “Pengaruh
merupakan terbesar Riau di susul oleh Pemberian Pupuk kascing dan pupuk
provinsi sumatera utara sebesar 17,53 % NPK terhadap pertumbuhan bibit
dan sumatera selatan sebesar 9,46 % total. kelapa sawit(Elaeis guineensis Jacq) DI
Menurut Mangoensoekarjo dan PRE-NURSERY.
Semangun (2005) pembibitan merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan 2. METODE PELAKSANAAN
budidaya kelapa sawit. Dalam pembibitan 2.1. Tempat dan waktu penelitian
kelapa sawit dikenal dengan dengan Penelitian ini dilaksanakan di
adanya “doule stage”. Pembibitan awal halaman rumah di jalan abdul hakim gang
dilakukan selama 3 bulan dan wakaf no. 7 tanjung sari kec. Medan
membutuhkan naungan. Pembibitan awal selayang dengan ketinggian 2,5 – 37,5

214 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA
SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PRE-NURSERY
Seferman Laia 1) Binner Sitorus 2) Agnes Imelda Manurung 3)
meter diatas permuaan laut, yang Jarak tanam dalam plot : 3 cm
dilaksanakan bulan Mei – Agustus 2020 Jarak antar plot : 10 cm
2.2. Bahan dan alat penelitian Jarak tanaman antar ulangan : 20 cm
1. Bahan yang digunakan 2.1 Metode analisis
Kecambah kelapa sawit jenis D×P Metode analisis data adalah rancangan
yang di peroleh dari balai pembenihan acak kelompok (RAK) dengan model
Indonesia oil palm research institute linear :
(IOPRI). JL. Brigjen katamso. No.51.kp. Yijk = µ + ρi + αj + βk + (αβ) + jk + ɛijk
baru medan, Polibag, triplek, tali plastik, Dimana :
plastik UV, kayu, bambu, tanah topsoil, Yijk : hasil pengamatan unit percobaan
air, pupuk NPK mutiara 16,16,16, pupuk pada blok ke-i dengan perlakuan pupuk
organik kascing, insektisida (decis) organik kascing
2. Alat yang digunakan µ : nilai tengah umum
Peralatan yang digunakan dalam ρi : efek dari blok ke-i
penelitian ini adalah: Parang babat, αj : efek dari perlakuan pupuk organik
jangkul, ember, gembor, lebel sempel, kascing taraf ke-j
kalkulator, jangka sorong, label perlakuan, βk : efek dari perlakuan NPK mutiara
buku tulis, pensil, spidol, rol, paku paying, taraf ke-k
timbang digital, paku, palu, paranet, (βk) jk : efek interaksi pupuk organik
gergaji, meter, dan alat lainnya yang di kascing taraf ke-j dan factor pupuk
butuhkan dalam penelitian ini. NPK mutiara taraf ke-k pada
2.3. Metode penelitian blok ke-i
Metode penelitian ini Dari hasil penelitian pada perlakuan yang
menggunakan metode Rancangan Acak berpengaruh nyata di lanjutkan dengan uji
Kelompok (RAK) dengan faktorial yang beda rata-rata yaitu uji Duncan.
terdiri dari 2 faktor perlakuan yaitu: PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Factor dosis pupuk organik kascing
yang dilambangkan K yang terdiri dari: 3.1.Persiapan media
Dalam pembibitan kelapa sawit di pre-
K0 : 0 g / baby polibag nursery dengan menggunakan baby
K1 : 100 g / baby polibag polibag terlebi dahulu menentukan lokasi
K2 : 200 g / baby polibag pembibitan yang mampu menyediakan
2. Faktor dosis pupuk NPK Mutiara kebutuhan bibit kelapa sawit seperti
16,16,16, yang dilambangkan (N) yang ketersediaan sumber air, memilih
terdiri dari 4 taraf, yaitu : kecambah berkualitas.
N1 = 6 g / baby polibag 1. Persiapan media tanam
N2 = 12 g / baby polibag Media tanam yang digunakan yakni
N3 = 18 g / baby polibag tahah yang dibeli (tanah hitam), kecambah
Di peroleh kombinasi perlakuan 3×3=9 kelapa sawit di pembibitan awal harus
kombinasi, yaitu: subur, gembur dan bebas hama penyakit.
K0N1 K0N2 K0N3 Media berupa campuran lapisan tanah atas
K1N1 K1N2 K1N3 dan pasir, pastikan campuran media ini
K2N1 K2N2 K2N3 bebas dari partikel besar (potongan kayu
Jumlah ulangan :3 atau batu kerikil) dengan
Jumlah blok : 3 blok cara.mengumpulkan bahan partikel besar
Jumlah tanaman / plot : 2 tanaman tersebut lalu dibuang.
Jumlah tanaman keseluruhan : 54 tanaman 2. Pengisian tanah di polibag
Jumlah plot dalam 1 blok : 9 plot Setelah melakukan pencampuran
Jumlah plot keseluruhan : 27 plot tanah dengan pupuk kascing sesuai dosis
Ukuran plot : 20 cm × 10 cm perlakuan maka langkah selanjutnya ialah

JURNAL AGROTEKDA Vol 5 No 1, Maret 2021 ; 213-230 215


dengan mengisi tanah di beby polibag 3.3. Aplikasi Pemupukkan
dengan sedikit memadatkan dan tanah di 1. Aplikasi pupuk kascing
isi di baby polibag 2 cm dari bibir polibag Pupuk kascing diaplikasikan satu
agar tidak mudah tumpah. kali sesuai dengan perlakuan pada saat 1
3. Pembuatan rumah plastik minggu sebelum dilakukan penanaman.
Pembuatan naungan agar menghindari Dengan cara mencampurkan pupuk
dari panasnya sinar matahari dan hujan kascing pada media tanam dalam polibag
deras. Pembuatan rumah plastik yang secara merata.
berasal dari bamboo dan plastic UV 2. Aplikasi pupuk NPK
dengan ketinggian tiang 1meter Pupuk NPK diaplikasikan 2 kali
4. Pembuatan blok atau plot yaitu sebanyak 50% di aplikasikan pada
blok dibuat memanjang sebanyak 3 bibit umur 4 minggu dan aplikasi ke 2
baris dari utara keselatan dengan jarak pada saat 8 minggu setelah tanam (MST)
antar blok 50 cm dan ukuran plot dalam sebanyak 50%. Dosis yang di berikan
blok 50×50 cm dengan jarak tanam dalam sesuai dengan dosis perlakuan. Proses
plot 20 cm dengan jumlah plot perblok 9 pengaplikasian yakni dengan menaburkan
plot sehinggga total 3×3 = 9 plot . pupuk di media tanam.
3.2.Penanaman Kecambah 3.4.Pemeliharaan
Benih atau Kecambah yang sudah 1. Penyiraman
dibeli di PPKS medan langsung ditanam Penyiraman di lakukan 1 kali sehari,
dipolibag yang sudah dipersiapkan yaitu pagi atau sore hari agar tanah
sebelumnya. penanaman Kecambah didalam polibag (baby polibag) tetap
dilakukan dengan cara, melubangi tanah lembab dan padat. Penyiraman di lakukan
sebesar kecambah dan kemudian secara manual. Air yang diberikan pada
deperhatikan Plumula, dapat ditandai setiap tanaman yaitu 100 ml.
dengan bentuknya yang tajam dan lancip 2. Penyiangan (pengendalian gulma)
serta berwarna putih kekuninngan Penyiangan di lakukan dengan cara
Sedangkan radikula (bakal akar) berbentuk manual yaitu mencabut gulma yang
tumpul, kasar, dan berwarna kecoklatan. . tumbuh di dalam polibag dan mencangkul
Bagian radikula (bakal akar) dimasukkan gulma yang tumbuh di bedengan/plot
kedalam tanah sedangkan plumula (bakal dengan rotasi seminggu sekali. Bersama
daun) diarahkan kebagian atas permukaan pengendalian gulma tersebut disertakan
tanah. Setelah dilakukan penanaman melakukan konsolidasi bibit yang miring
kemudian kecambah ditutup dengan tanah dan tersembul akar dengan menambahkan
dengan. setelah dilakukan penaman tanah kedalam polibag.
dilakukan penyiraman agar tanah lembab. 3. Pengendalian hama dan penyakit
Banyaknya air yang digunakan untuk Hama dan penyakit yang menyerang
menyiram yakni sebesar 100 mm/polibag. bibit kelapa sawit di pre-nursery yaitu:
Kecambah di tanam pada polibag dengan semut, jangkrik, jamur, kutu daun dan lain-
kedalaman 2 cm dari permukaan tanah. lain. Pengendalian hama ini di lakukan
Penanaman kecambah yang kurang dalam dengan penyemprotan pestisida decis pada
dapat menyebapkan biji kecambah mudah area pembibitan, cara pemakaian dengan
berada di permukaan tanah sehingga ukuran 1 g/1 liter air dicampur dan di aduk
pertumbuhan kurang optimal, sedangkan sampe merata.
jika terlalu dalam akan memperlambat 3.5. Pengamatan
pertumbuhan plumula menghadap keatas 1. Tinggi tanaman (cm)
dan radikula menghadap kebawah. Pada media tanam di beri patok
Penanaman yang terbalik akan standar sebagai penanda pangkal bibit.
menyebapkan benih tumbuh tidak optimal. Tinggi di ukuran mulai dari patok standar
sampai dengan daun tertinggi setelah

216 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA
SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PRE-NURSERY
Seferman Laia 1) Binner Sitorus 2) Agnes Imelda Manurung 3)
diluruskan keatas pengukuran tinggi L = lebar daun (cm) dan K = konstantan =
polybag dilakukan setelah bibit berumur 4 0,57.
MST hingga tanaman berumur 12 MST
dengan interval 2 minggu sekali 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
minggunakan penggaris. Tinggi Tanaman
2. Diameter batang (mm) Data tinggi tanaman bibit kelapa
Diameter batang di ukur dari 2 arah sawit pada umur 4, 6, 8, 10 dan 12 minggu
berlawanan yang saling tegak lurus setelah tanam (MST) akibat pengaruh
kemudian di rata-ratakan. Diameter batang pemberian pupuk kascing dan pupuk NPK
di ukur pada ketinggian 1 cm di atas patok disajikan pada lampiran 1, 3, 5, 7 dan 9
standar. Pengukuran diameter batang di beserta sidik ragam lampiran 2, 4, 6, 8 dan
lakukan setelah bibit berumur 4 MST 10
sampaik tanaman berumur 12 MST dengan Grafik pertumbuhan tinggi
interval 2 minggu sekali. tanaman bibit kelapa sawit pada umur 4 –
3. Jumlah daun (helai) 12 MST pada berbagai dosis pupuk
Jumlah daun yang di hitung adalah kascing disajikan pada Gambar 1.
daun yang telah membuka sempurna
membentuk helai daun. Perhitungan
jumlah daun dilakukan setelah
bibitberumur 4 MST sampai tanaman
berumur 12 MST dengan interval 2
minggu sekali.
4. Panjang daun
Pengukuran dilakukan pada bibit Grambar 1. Grafik Pertumbuhan Tinggi Tanaman
sudah berumur 4 MST dan di lakukan Bibit Kelapa Sawit Umur 4 –12
sampai 12 MST pengukuran di lakukan di MST Pada Berbagai Dosis Pupuk
mulai dari pangkal daun hingga pucuk atau Kascing
pangkal daun. Pengukuran dilakukan Gambar 1 menunjukkan bahwa
dengan menggunakan penggaris dengan pertumbuhan tinggi tanaman bibit kelapa
interval 2 mnggu sekali. sawit mulai umur 4 - 8 MST perlakuan K0
5. Lebar daun lebih tinggi dibandingkan perlakuan K2
Pengukuran lebar daun dilakukan dan K1, disebabkan oleh beberapa faktor
pada umur 4 – 12 MST dengan yang pertama yakni perkembangan
menggunakan cara manual yakni dengan perakaran masih belum panjang sehingga
mengukur bagian tengan lebar daun. penyerapan unsur hara tidak terjadi dengan
pengukuran lebar daun dengan interval 2 baik sehingga bibit tanaman kelapa sawit
minggu sekali. masih menggunakan cadangan makanan
6. Luas daun yang tersedia sehingga pemberian pupuk
Pengukuran total luas daun kascing pada dosis tertinggi tidak
dilakukan pada umur 4 – 12 MST dengan berpengaruh. Pada Umur 10 – 12 MST
menggunakan cara manual, yaitu dengan pertumbuhan tinggi tanaman pada
mengalikan panjang dan lebar daun, perlakuan K2 meningkat lebih cepat
kemudian di kalikan dengan kosntantan dibandingkan dengan K0, hal itu
luas daun kelapa sawit yaitu: 0,57. Luas disebabkan pada umur 10 – 12 MST
seluruh daun dari 1 bibit kemudian perakaran tanaman sudah panjang
ditotalkan sehingga di peroleh total luas sehingga dapat menyerap unsur hara yang
daun yang dimaksud di dalam pengamatan terkandung didalam tanah. (Munawar
terakhir. Rumus A = P × L × K, dimana A 2011)
= luas daun (cm2) P = panjang daun (cm), Grafik pertumbuhan tinggi
tanaman bibit kelapa sawit pada umur 4 –

JURNAL AGROTEKDA Vol 5 No 1, Maret 2021 ; 213-230 217


12 MST pada perlakuan dosis pupuk NPK 12,7 14,1 16,67
disajikan pada Gambar 2. K1 7,13 7,84 1 2 a
12,0 15,7 17,86
K2 6,98 7,61 3 6 b
13,4 14,3 16,07
N1 7,63 8,60 3 3 a
12,8 14,0 16,36
N2 7,12 8,06 3 0 a
11,6 16,0 18,07
N3 6,79 7,58 7 3 b
Gambar 2. Grafik Pertumbuhan Tinggi Tanaman Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang
Bibit Kelapa Sawit Umur 4 – 12 sama dalam kolom yang sama
MST Pada Berbagai Dosis pupuk berati tidak berbeda dengan uji
NPK Duncan pada taraf 5%
Gambar 2 pada grafik diatas
menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi Tabel 1 menunjukkan bahwa pada
tanaman bibit kelapa sawit pada umur 4 perlakuan dosis pupuk kascing pada umur
MST – 8 MST perlakuan N1 dan N2 lebih 10 – 12 MST pertumbuhan tanaman
tinggi dibandingkan dengan perlakuan N3 tertinggi terdapat pada perlakuan K2
disebabkan juga oleh karna faktor yang berbeda nyata dengan K1 dan K0. Tinggi
sama yan terjadi pada perlakuan pupuk tanaman pada perlakuan K1 tidak berbeda
kascing pada umur 4 – 8 MST. Jika nyata dengan K0.Tebel 1 juga
perakaran tanaman berkembang dengan menunjukkan bahwa pada perlakuan dosis
baik, pertumbuhan bagian tanaman lainnya pupuk NPK umur 4 MST tanaman
akan baik juga, karena akar mampu tertinggi terdapat perlakuan N1 berbeda
menyerap air dan unsur hara yang nyata dengan N2 dan N3. Tinggi tanaman
dibutuhkan oleh tanaman pada perlakuan N2 berbeda nyata dengan
Pada umur 10 – 12 MST N3. Pada umur 10 – 12 MST, tanaman
pertumbuhan tinggi tanaman pada tertinggi terdapat pada perlakuan N3
perlakuan N3 meningkat lebih cepat berbeda nyata dengan N2 dan N1.tinggi
dibandingkan dengan N2 dan N1, hal ini tanaman pada perlakuan N2 dan N1 tidak
disebabkan perakaran berkembang berbeda nyata. Hubungan antara
sehingga terjadi penyerapan unsur hara pemberian dosis pupuk kascing dengan
dalam tanah. Fungsi penting fosfor dalam tinggi tanaman bibit kelapa sawit pada
tanaman yaitu dalam proses fotosintetis, umur 12 MST di perlihatkan pada kurva
transfer dan penyimpanan energi, respon (Gambar 3).
pembelahan dan pembesaran sel serta
proses-proses di dalam tanaman yang
dapat merangsang pertumbuhan akar,
kemudian berpengaruh pada pertumbuhan
bagian di atas tanah (Marsono dan Sigit,
2001)

Tabel 1. Rataan Tinggi Tanaman Bibit Kelapa


Sawit akibat Pemberian Pupuk
Kascing Dan NPK Umur 4, 6, 8, 10
Dan 12 Minggu Setelah Tanam (MST)
Gambar 3. Kurva respon pengaruh dosis pupuk
Tinggi tanaman (cm) Kascing terhadap pertumbuhan tinggi
Perlakua 4 6 tanaman bibit kelapa sawit pada
n MS MS 8 10 12 umur 12 Minggu Setelah Tanaman
T T MST MST MST (MST).
13,1 14,5 15,97 Gambar 3 menunjukkan bahwa semakin
K0 7,43 8,80 0 3 a tinggi pemberian dosis pupuk Kascing

218 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA
SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PRE-NURSERY
Seferman Laia 1) Binner Sitorus 2) Agnes Imelda Manurung 3)
maka tinggi tanaman semakin meningkat
mengikuti regresi linear dengan persamaan
Ŷ = 15,88 + 0,009 K; r = 0,97 yang berarti
pemberian dosis pupuk Kascing (1
g/polibag) dapat meningkatkan tinggi
tanaman sebesar 0,009 cm. dengan nilai r
sebesar 0,97.
Hubungan antara pemberian dosis pupuk
NPK dengan tinggi tanaman bibit kelapa
sawit pada umur 12 MST di perlihatkan Gambar 5. Grafik Pertumbuhan Diameter Batang
Tanaman Bibit Kelapa Sawit Umur 4
pada kurva respon (Gambar 4). – 12 MST Pada Berbagai Dosis
Pupuk Kascing
Gambar 5 menunjukkan bahwa
pola pertumbuhan diameter batang bibit
kelapa sawit mulai umur 4 – 6 MST
pertumbuhan diameter batang terbesar
terdapat pada perlakuan K2 dibandingkan
dengan K1 dan K0, disebabkan ketersediaan
Gambar 4. Kurva respon pengaruh dosis pupuk
NPK terhadap pertumbuhan tinggi
cadangan makan pada perlakuan dosis K2
tanaman bibit kelapa sawit pada lebih banyak dibandingkan dengan K1 dan
umur 12 Minggu Setelah Tanaman K0. Bahwa Pertumbuhan bibit pada
(MST). minggu pertamanya sangat bergantung
pada cadangan makanan didalam
Gambar 4. menunjukkan bahwa endosperm (minyak inti) cadangan
semakin tinggi pemberian dosis pupuk tersebut berisi karbohidrat, lemak, dan
NPK maka tinggi tanaman bibit kelapa protein.
sawit semakin meningkat mengikuti kurva Tetapi pada umur 8 – 12 MST,
regresi linear dengan persamaan Ŷ = 14,83 pertumbuhan diameter batang tanaman
+ 0,17 N; r = 0,86 yang berarti pemberian pada perlakuan K0 meningkat
dosis pupuk NPK (1 g/polibag) dapat dibandingkan dengan K2 dan K1
meningkatkan tinggi tanaman sebesar 0,17 disebabkan tanaman pada perlakuan dosis
cm. dengan nilai r sebesar 0,86. K0 dan K1 unsur hara yang telah diolah
Diameter Batang (mm) lebih banyak ditranslokasikan pada
Data diameter batang bibit pertumbuhan batang.
tanaman kelapa sawit pada umur 4, 6, 8, Grafik pertumbuhan diameter
10 dan 12 MST akibat pemberian dosis batang tanaman bibit kelapa sawit umur
pupuk kascing dan NPK disajikan pada 4 – 12 MST pada perlakuan Dosis pupuk
(lampiran 11, 13, 15, 17 dan 19) beserta NPK disajikan pada (Gambar 6)
sidik ragam (lampiran 12, 14, 16, 18, dan
20)
Grafik pertumbuhan diameter
batang tanaman bibit kelapa sawit umur
4 MST – 12 MST pada berbagai dosis
pupuk kascing disajikan pada (Gambar 5)

Gambar 6. Grafik Pertumbuhan Diameter Batang


Tanaman Bibit Kelapa Sawit Umur 4 – 12 MST
Akibat Perlakuan Dosis Pupuk NPK

JURNAL AGROTEKDA Vol 5 No 1, Maret 2021 ; 213-230 219


Gambar 6 menunjukkan bahwa N1 1,33 1,48 2,51 3,09 3,37
pertumbuhan diameter batang tanaman N2 1,15 1,41 2,38 2,97 3,42
bibit kelapa sawit pada umur 4 MST N3 1,21 1,46 2,57 2,32 3,76
terdapat pada perlakuan N1, hal ini Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang
sama dalam kolom yang sama
disebabkan tanaman pada perlakuan N1 berarti tidak berbeda dengan uji
unsur hara yang tersedia pada cadangan Duncan pada taraf 5%
makan (endosperm) lebih banyak dari Tabel 1 menunjukkan perlakuan
tanaman perlakuan N2 dan N3. Pada dosis pupuk kascing pada umur 12 MST,
minggu pertama bibit masih menggunakan tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan
cadangan makanan yang ada di endosperm K0. Perlakuan pupuk NPK umur 10 MST
yang dimana radikula mula mula tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan
menggunakan cadangan makanan yang N3.
ada di dalam endosperm yang kemudian Jumlah Daun (helai)
fungsinya diambil alih oleh akar primer, Data jumlah daun bibit kelapa
tetapi pada umur mulai 6 -12 sawit pada umur 4, 6, 8, 10 dan 12 MST
MST pertumbuhan diameter batang pada akibat pengaruh pemberian pupuk kascing
perlakuan N3 lebih cepat dibandingkan dan NPK disajikan pada (lampiran 21, 23,
dengan N2 Dan N1, disebabkan tanaman 25, 27 dan 29) Beserta sidik ragam
mulai umur 6 MST sudah bisa menyerap (lampiran 22, 24, 26, 28 dan 30)
unsur hara pada tanah diolah dan Grafik pertumbuhan jumlah daun
ditranslokasikan pada batang tanaman. tanaman bibit kelapa sawit pada umur 4 –
Pertumbuhan diameter batang terbesar 12 MST pada berbegai dosis pupuk
terdapat pada perlakuan N3 karena dosis kascing di sajikan pada Gambar 7.
pupuk pada perlakuan N3 lebih tinggi
dibandingkan dengan perlakuan N2 dan N1.
ketersediaan unsur hara dalam jumlah
yang cukup menyebabkan proses
metabolisme tanaman dan akumulasi
asimilat pada daerah batang meningkat
sehingga terjadi pembesaran pada bagian
batang.
Hasil sidik ragam menunjukkan
Gambar 7. Grafik pertumbuhan jumlah daun
bahwa perlakuan dosis pupuk kascing tanaman bibit kelapa sawit pada
tidak berpengaruh nyata pada semua umur umur 4 – 12 MST pada berbegai
pengamatan. Perlakuan dosis pupuk NPK dosis pupuk kascing.
juga tidak berpengaruh nyata pada semua
umur pengamatan.sedangkan interaksi Gambar 7 menunjukkan bahwa
antara perlakuan berpengaruh tidak nyata pertumbuhan jumlah daun tertinggi pada
pada umur tanaman 4, 6, 10 dan 12 MST umur tanaman 4 – 10 MST terdapat pada
tetapi berpengaruh nyata pada umur 8 perlakuan K2 lebih cepat dibandingkan
MST. dengan perlakuan K1 dan K0 disebabkan
Tabel 2. Rataan Diameter Batang Tanaman Bibit pada perlakuan K2 terkandungan unsur
Kelapa Sawit akibat pemberian pupuk hara yang banyak untuk dapat
Kascing dan Pupuk NPK pada umur 4,
dimanfaatkan pada pertumbuhan daun.
6, 8, 10 dan 12 minggu setelah tanam
(mm) Pada umur 12 MST pertumbuhan
Diameter Batang (mm) jumlah daun tanaman terdapat pada
4 6 8 10 12 perlakuan K1 meningkat lebih cepat
Perlakuan MST MST MST MST MST dibandingkan dengan K2 dan K0. Hal ini
K0 1,15 1,44 2,54 3,21 3,67 disebabkan tanaman pada perlakuan K2
K1 1,24 1,41 2,44 3,05 3,37
pada perakaran mengalami gangguan
K2 1,31 1,5 2,48 3,12 3,51

220 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA
SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PRE-NURSERY
Seferman Laia 1) Binner Sitorus 2) Agnes Imelda Manurung 3)
lingkungan dan genetik sehingga proses pupuk NPK pada bibit kelapa sawit
pertumbuhan terganggu. faktor genetis disajikan pada Tabel 3.
menentukan jumlah daun yang akan Tabel 3. Rataan Jumlah Daun Tanaman Bibit
terbentuk, untuk itu dalam pembibitan Kelapa Sawit akibat pemberian Pupuk
Kascing dan pupuk NPK pada umur 4,
sangat penting menggunakan bibit yang 6, 8, 10, dan 12 Minggu Setelah
berkualitas. Tanam
Grafik pertumbuhan jumlah daun Jumlah daun (helai)
tanaman bibit kelapa sawit pada umur Perlakuan 4 6 8 10 12
4 – 12 MST pada perlakuan dosis pupuk MST MST MST MST MST
NPK disajikan pada (Gambar 8) K0 1,71 2,28 2,48 2,63 2,67a
K1 1,88 2,53 2,68 2,90 3,39b
K2 2,09 2,67 2,87 2,90 3,21b
N1 1,78 2,24 2,35 2,58 2,75a
N2 1,89 2,6 2,74 2,83 2,91a
N3 2,00 2,65 2,93 3,00 3,60b
Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang
sama dalam kolom yang sama
berarti tidak berbeda dengan uji
Duncn pada taraf 5%
Tabel 3 menunjukkan bahwa pada
Gambar 8. Grafik pertumbuhan Jumlah Daun perlakuan dosis pupuk kascing pada umur
Tanaman Bibit Kelapa Sawit Umur 12 MST, jumlah daun terbesar terdapat
4 – 12 MST pada Berbagai Dosis
pupuk NPK. pada perlakuan K1 berbeda nyata dengan
Gambar 8 juga menujukkan K0, tetapi tidak berbeda nyata dengan K2.
bahwa pola pertumbuhan jumlah daun Tebel 3 juga menunjukkan bahwa
bibit kelapa sawit umur 6 - 10 MST perlakuan dosis pupuk NPK pada umur 12
tertinggi terdapat pada perlakuan N3 dan MST, jumlah daun terbesar terdapat pada
N2, disebabkan pemberian dosis pada perlakuan N3 berbeda nyata dengan N2 dan
perlakuan N3 pupuk lebih tinggi N1. Perlakuan N2 berbeda tidak nyata
dibandingkan dengan N1, tetapi pada umur dengan perlakuan N1.
tanaman 12 MST pertumbuhan jumlah Hubungan antara pemberian dosis
daun tanaman tertinggi terdapat pada pupuk kascing dengan jumlah daun
perlakuan N3 dibandingkan dengan N2 dan tanaman bibit kelapa sawit pada umur 12
N1, karena pada perlakuan N3 memiliki MST diperlihatkan pada kurva respon
jumlah unsur hara dalam jumlah yang (Gambar 9)
banyak. Ketersediaan unsur N dan P akan
mempengaruhi daun dalam hal bentuk dan
jumlah, fungsi nitrogen (N) adalah
meningkatkan pertumbuhan vegetatif.
Hasil sidik ragam (lampiran 22,
24, 26, 28 dan 30) menunjukkan bahwa
pemberian pupuk NPK berpengaruh tidak
nyata pada umur pengamatan 4, 6 dan10
MST tetapi berpengaruh nyata pada umur Gambar 9.Kurva Respon Pengaruh Pupuk kascing
8 dan 12 MST. Interaksi antara kedua Terhadap Jumlah Daun Tanaman
perlakuan berpengaruh tidak nyata Bibit Kelapa Sawit Pada Umur 12
Minggu Setelah Tanam.
terhadap jumlah daun tanaman pada semua
Gambar 9 menunjukkan bahwa
umur pengamatan.
semakin tinggi pemberian dosis pupuk
Rataan jumlah daun tanaman bibit
Kascing maka akan berpengaruh pada
kelapa sawit pada umur 4, 6, 8, 10 dan 12
pertambahan jumlah daun mengikuti kurva
MST akibat pemberian pupuk kascing dan
regresi linear dengan persamaan Ŷ = 2,82

JURNAL AGROTEKDA Vol 5 No 1, Maret 2021 ; 213-230 221


+ 0,002 K; r = 0,52 yang berarti pemberian
dosis pupuk kascing (1 g/polibag) akan
meningkatkan jumlah daun tanaman
sebanyak 0,002 (helai) dengan nilai r
sebesar 0,52. pertambahan jumlah daun
terbanyak terdapat pada perlakuan K1
kemudian diikuti perlakuan K2 dan K0
. Hubungan antara pemberian dosis
Gambar 11. Grafik Pertumbuhan Panjang Daun
pupuk NPK dengan jumlah daun tanaman Tanaman Bibit Kelapa Sawit
bibit kelapa sawit pada umur 12 MST Umur 4 – 12 MST Pada Berbagai
diperlihatkan pada kurva respon (Gambar Dosis Pupuk Kascing.
10) Gambar 11 menunjukkan bahwa
pertumbuhan panjang daun tanaman bibit
kelapa sawit pada umur 6 – 8 MST relatif
sama pertumbuhannya, hal ini disebabkan
penyerapan unsur hara yang diolah
(fotosintesis) ditranslokasikan kedaun
dengan jumlah yang sama sehingga
pertumbuhan panjang daun relatife sama
Gambar 10. Kurva Respon Pengaruh Pupuk NPK dari berbagai perlakuan.
Terhadap Jumlah Daun Tanaman Pada umur 10 -12 MST
Bibit Kelapa Sawit Pada Umur 12 pertumbuhan panjang daun pada perlakuan
Minggu Setelah Tanam.
K2 dan K1 meninggkat lebih cepat
Gambar 10 menunjukkan bahwa
dibandingkan dengan K0 hal ini
semakin tinggi pemberian dosis pupuk
disebabkan K2 dan K1 memiliki
NPK maka akan berpengaruh pada
ketersediaaan unsur hara yang banyak.
pertambahan jumlah daun mengikuti kurva
Sedangkan pada pertumbuhan panjang
regresi linear dengan persamaan Ŷ = 2,236
daun pada perlakuan K0 terhambat karna
+ 0,070 N; r= 0,88 yang berarti pemberian
unsur hara sudah mulai habis. tanaman
dosis pupuk NPK (1g/polibag) akan
tumbuh subur apabila unsur yang
meningkatkan jumlah daun tanaman
diperlukan cukup tersedia, sehingga
sebanyak 0,070 (helai) dengan nilai r
mampu memberikan hasil lebih baik bagi
sebesar 0,88 pertambahan jumlah daun
tanaman.
terbanyak terdapat pada perlakuan N3
Grafik pertumbuhan panjang daun
kemudian diikuti perkauan N2 dan N1
tanaman bibit kelapa sawit umur 4 – 12
Panjang Daun (cm)
MST pada berbagai dosis pupuk NPK
Data panjang daun tanaman bibit
disajikan pada gambar 11.
kelapa sawit pada umur 4, 6, 8, 10 dan 12
MST akibat pengaruh pemberian pupuk
kascing dan pupuk NPK disajikan pada
(lampiran 31, 33, 35, 37 dan 39) beserta
sidik ragam (lampiran 32, 34, 36, 38, dan
40)

Grafik pertumbuhan panjang daun


tanaman bibit kelapa sawit umur 4 – 12 Gambar 12. Grafik Pertumbuhan Panjang Daun
MST pada berbagai dosis pupuk kascing Tanaman Bibit Kelapa Sawit Umur
4 – 12 MST pada Berbagai Dosis
disajikan pada Gambar 10. Pupuk NPK
Gambar 12 menunjukkan bahwa
pertumbuhan panjang daun bibit tanaman

222 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA
SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PRE-NURSERY
Seferman Laia 1) Binner Sitorus 2) Agnes Imelda Manurung 3)
kelapa sawit pada umur 4 MST panjang berarti tidak berbeda dengan uji
daun tertinggi terdapat pada perlakuan Duncn pada taraf 5%
N1,disebabkan hasil fotosintesis mampu Tabel 4 menunjukkan bahwa pada
ditranslokasikan dengan baik pada daun. perlakuan dosis pupuk kascing pada umur
Pada umur 6 – 12 MST 4 MST tanaman tertinggi terdapat pada
pertumbuhan panjang daun pada perlakuan perlakuan K0 dan K1 berbeda nyata dengan
N3 dan N2 meningkat dibandingkan dengan K2. Sedangkan pada umur 6 – 10 MST
perlakuan N1 hal ini disebabkan semua perlakuan tidak bebrbeda nyata
ketersediaan unsur hara lebih banyak pada tetapi pada umur 12 MST pertumbuhan
perlakuan N3 dan N2. untuk pertumbuhan panjang daun pada perlakuan K2 dan K1
vegetatif tanaman sangat diperlukan unsur berbeda nyata dengan K0.
hara seperti N, P, K dan unsur lainnnya Tabel 4 juga menunjukkan bahwa
dalam jumlah yang cukup dan seimbang. pertumbuhan panjang daun pada
Hasil sidik ragam (lampiran 32, 34, pemberian dosis pupuk NPK umur 12
36, 38 dan 40) menunjukkan bahwa MST pertumbuhan panjang daun terbesar
pemberian pupuk NPK berpengaruh tidak terdapat pada perlakuan N3 berbeda nyata
nyata pada umur 6 dan 8 MST tetapi dengan N2 dan N1. Panjang daun pada
berpengaruh nyata pada umur 4, 10 dan 12 perlakuan N2 tidak berbeda nyata dengan
MST. Sedangkan perlakuan pupuk kascing N1.
tidak berpengaruh nyata pada umur 6, 8 Hubungan antara pemberian dosis
dan 10 MST tetapi berpengaruh nyata pada pupuk kascing dengan panjang daun
umur 4 dan 12. Interaksi perlakuan tanaman bibit kelapa sawit pada umur 12
berpengaruh tidak nyata pada semua umur MST diperlihatkan pada kurva respon
pengamatan. (Gambar 13).
Rataan panjang daun bibit tanaman
kelapa sawit kelapa sawit 4, 6, 8, 10 dan
12 akibat pemberian pupuk Kascing dan
NPK Mutiara 16,16,16 terhadap bibit
tanaman kelapa sawit di sajikan pada
Tabel. 4.
Tabel 4. Rataan Panjang Daun Tanaman Bibit
Kelapa Sawit akibat Pemberian Pupuk
kascing Dan NPK Pada Umur 4, 6, 8, 10 Gambar 13. Kurva Respon Pengaruh Dosis Pupuk
Dan 12 Minggu Setelah Tanam (MST) Kascing terhadap Panjang Daun
Tanaman Bibit Kelapa Sawit
Panjang daun (cm) Pada Umur 12 Minggu Setelah
Perlakua Tanam.
4 6
n MS MS
8 10 12 Gambar 13 menunjukkan bahwa
MST MST MST pemberian dosis pupuk kascing dapat
T T
11,1 12,9 13,79 meningkatkan pertumbuhan panjang daun
K0 5,79 6,91 9 9 a tanaman bibit kelapa sawit dengan
11,1 13,2 14,71 mengikuti regresi linear Ŷ = 13,84 + 0,007
K1 5,27 6,62 0 0 b
11,0 13,5 15,31
K; r = 0,98 yang berarti pemberian dosis
K2 5,04 6,55 0 9 b pupuk kascing dengan dosis (1 g/polibag)
10,9 12,6 13,66 mampu meningkatkan pertumbuhan
N1 5,78 6,36 8 8 a panjang daun sebesar 0,007 cm dengan
11,0 13,0 14,15 nilai r sebesar 0,98.
N2 5,33 6,72 6 0 a
11,2 14,1 16,00
Hubungan antara pemberian dosis
N3 4,99 7,00 5 0 b pupuk NPK dengan panjang daun tanaman
Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang bibit kelapa sawit pada umur 12 MST
sama dalam kolom yang sama

JURNAL AGROTEKDA Vol 5 No 1, Maret 2021 ; 213-230 223


diperlihatkan pada kurva respon (Gambar hara dalam tanah akibat perakaran masih
14). belum tumbuh besar.
Pada umur 8 – 12 MST
pertumbuhan lebar daun pada perlakuan
K2 meningkat dibandingkan dengan K1 dan
K0. peningkatan pertumbuhan lebar daun
disebabkan banyaknya unsur hara yang
tersedia pada perlakuan K2 ketersediaan
unsur hara yang dapat diserap tanaman
merupakan salah satu faktor yang
Gambar 14. Kurva Respon Pengaruh Dosis Pupuk mempengaruhi pertumbuhan tanaman
NPK terhadap Panjang Daun
Tanaman Bibit Kelapa Sawit Pada
yang akan memicu pembelahan sel yang
Umur 12 Minggu Setelah Tanam. berpengaruh terhadap lebar daun.
Gambar 14 menunjukkan bahwa Grafik pertumbuhan lebar daun
semakin tinggi pemberian dosis pupuk tanaman bibit kelapa sawit pada umur 4 –
NPK maka pertumbuhan panjang daun 12 MST pada perlakuan berbagai dosis
meningkat dengan mengikuti regresi linear pupuk NPK disajikan pada (Gambar 16)
Ŷ = 12,26 + 0,19 N; r = 0,89 Yang berarti
pemberian dosis pupuk NPK dengan dosis
(1 g/polibag) mampu meningkatkan
pertumbuhan sebesar 0,19 cm dengan nilai
r sebesar 0,89.
Lebar Daun (cm)
Data lebar daun tanaman bibit
kelapa sawit pada umur 4, 6, 8, 10 dan 12 Gambar 16. Grafik Pertumbuhan Lebar Daun
MST akibat pengaruh pemberian dosis Tanaman Bibit Kelapa Sawit Umur
pupuk kascing dan pupuk NPK disajikan 4 – 12 MST Pada perlakuan
pada (lampiran 41, 43, 45, 47 dan 49) Berbagai Dosis Pupuk NPK
beserta sidik ragam (lampiran 42, 44, 46, Gambar 16 menunjukkan bahwa
48 dan 50) pola pertumbuhan lebar daun tanaman
Grafik pertumbuhan lebar daun bibit kelapa sawit mulai umur 6 MST
tanaman bibit kelapa sawit umur 4 – 12 pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit
MST pada berbagai dosis pupuk kascing pada perlakuan N1 lebih tinggi
disajikan pada Gambar 15. dibandingkan pada perlakuan N3 dan N2,
peningkatan pertumbuhan terhadap lebar
daun pada perlakuan N1 disebabkan
pembagian unsur hara pada perlakuan N1
lebih banyak ditranslokasikan ke daun.
Pada umur 10 dan 12 MST
perlakuan N3 dan N2 meningkat
dibandingkan dengan N1. Hal ini
Gambar 15. Grafik Pertumbuhan Panjang Daun disebabkan perakaran sudah tumbuh besar
Tanaman Bibit Kelapa Sawit Umur sehingga bisa menyerap unsur hara dalam
4 – 12 MST Pada Berbagai Dosis tanah. peningkatan pertumbuhan vegetatif
Pupuk Kascing.
tanaman tidak terlepas dari ketersediaan
Gambar 15 menunjukkan bahwa
unsur hara di dalam tanah, Unsur hara
pertumbuhan lebar daun pada umur 4 – 6
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
MST pada perlakuan K1 dan K2 relatif
tanaman adalah N, P dan K bahwa unsur
sama meningkat dibandingkan dengan K0.
hara nitrogen mampu meningkatkan
Hal ini disebabkan tanaman masih belum
panjang dan lebar daun tanaman.
sepenuhnya melakuakan penyerapan unsur

224 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA
SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PRE-NURSERY
Seferman Laia 1) Binner Sitorus 2) Agnes Imelda Manurung 3)
Hasil sidik ragam (lampiran 42, 44, pada perlakuan dosis pupuk N3 berbeda
46, 48 dan 50) menunjukkan bahwa nyata dengan N2 dan N1.
perlakuan dosis pupuk kascing Hubungan antara pemberian dosis
berpengaruh tidak nyata pada 4, 6, 12 pupuk NPK dengan lebar daun bibit
MST tetapi berpengaruh nyata pada umur tanaman kelapa sawit pada umur 12 MST
8 dan 10 MST umur. Sedangkan perlakuan diperlihatkan pada kurva respon (Gambar
dosis pupuk NPK berpengaruh tidak nyata 17)
terhadap lebar daun pada umur 4, 6 dan 8
MST tetapi berpengaruh nyata pada umur
10 dan 12 MST. Interaksi antara kedua
perlakuan berpengaruh tidak nyata pada
umur 4, 6, 8 dan 12 MST tetapi
berpengaruh nyata pada umur 10 MST.
Rataan lebar daun tanaman bibit
kelapa sawit pada umur 4, 6, 8, 10 dan 12 Gambar 17. Kurva Respon Pengaruh Dosis Pupuk
MST akibat pemberian pupuk kascing dan NPK Terhadap Lebar Daun
NPK terhadap tanaman bibit kelapa sawit Tanaman Bibit Kelapa Sawit Padan
di sajikan pada Tabel 5 Umur 12 Minggu Setelah Tanam.
Tabel 5. Rataan Lebar Daun Tanaman Bibit Kelapa Gambar 17 menunjukkan bahwa
Sawit akibat Pemberian Pupuk Dosis setiap perlakuan dosis dosis pupuk NPK
Kascing Dan NPK Pada Umur 4, 6, 8, mampu meningkatkan pertumbuhan bibit
10 Dan 12 Mnggu Setelah Tanam tanaman kelapa sawit dengan mengikuti
(MST)
Lebar daun (cm) Kurva regresi linear Ŷ = 3,673 + 0,096 N;
Perlakuan 4 6 8 10 12 r = 0,95 yang artinya perlakuan dosis
MST MST MST MST MST pupuk NPK (1 g/polibag) mampu
K0 1,60 2,45 2,81 3,29 4,64 meningkatkan pertumbuhan lebar daun
K1 1,83 2,57 3,11 3,87 4,78
bibit tanaman kelapa sawit sebesar 0,096
K2 1,77 2,63 3,33 4,20 5,08
1,74 2,76 3,05 3,37 4,17a
cm.dengan nilai r sebesar 0,95.
N1
N2 1,60 2,32 2,83 3,68 5,00a Luas Daun (cm2)
N3 1,86 2,57 3,37 4,31 5,33b Data luas daun tanaman bibit
Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang kelapa sawit pada umur 4, 6, 8, 10 dan 12
sama dalam kolom yang sama MST akibat pengaruh pemberian dosis
berarti tidak berbeda dengan uji pupuk kascing dan pupuk NPK disajikan
Duncan pada taraf 5% pada lampiran (51, 53, 55, 57 dan 59)
Tabel 5 menunjukkan perlakuan beserta sidik ragam (lampiran 52, 54, 56,
dosis pupuk kascing pada umur 8 dan 10 58 dan 60)
MST pertumbuhan lebar daun terbesar Grafik pertumbuhan luas daun
terdapat pada perlakuan K2 berbeda nyata tanaman bibit kelapa sawit umur 4 – 12
dengan K0. Lebar daun tanaman pada MST pada berbagai dosis pupuk kascing
perlakuan K1 berbeda nyata dengan K0. disajikan pada Gambar 18.
Sedangkan pada umur 12 MST semua
perlakuan dosis pupuk kascing tidak
berbeda nyata.
Tabel 5 juga menunjukkan bahwa
pertumbuhan lebar daun pada perlakuan
dosis pupuk NPK umur 6 MST
pertumbuhan lebar daun tertinggi terdapat Gambar 18. Grafik Pertumbuhan Luas Daun
pada perlakuan N1 berbeda nyata dengan Tanaman Bibit Kelapa Sawit Umur
N2 tetapi tidak berbeda nyata dengan N3, 4-12 MST Pada Berbagai Dosis
sedangkan pada umut 10 -12 MST Pupuk Kascing.
pertumbuhan lebar daun tertinggi terdapat

JURNAL AGROTEKDA Vol 5 No 1, Maret 2021 ; 213-230 225


Gambar 18 menunjukkan bahwa mendekati ukuran luas daun maksimum,
pertumbuhan luas daun pada umur 4 – 6 pengaruh penambahan unsur hara terhadap
MST relatif sama, hal ini disebabkan pada pertumbuhan luas daun suatu tanaman
umur 4 dan 6 MST masih belum menyerap akan semakin kecil.
unsur hara dalam tanah yang sudah Hasil sidik ragam (lampiran 52, 54,
diberikan dan unsur hara ditranslokasikan 56, 58 dan 60) menunjukkan bahwa
dengan jumlah yang sama ke daun. pemberian pupuk NPK berpengaruh tidak
Pada umur 8 - 12 MST nyata dengan pertumbuhan luas daun pada
pertumbuhan luas daun meningkat pada umur 4, 6 dan 8 MST tetapi berpengaruh
perlakuan K2. Peningkatan ini terjadi nyata pada umur 10 dan 12 MST.
akibat ketersediaan unsur hara pada Sedangkan perlakuan pemberian pupuk
perlakuan K2 dan K1 lebih banyak NPK berpengaruh tidak nyata terhadap
dibandingkan dengan K0. Penambahan luas daun pada umur 4 dan 6 MST tetapi
unsur hara akan memacu pertumbuhan berpengaruh nyata pada umur 8,10 dan 12
luas daun, namun semakin mendekati MST. Interaksi antara kedua perlakuan
ukuran luas daun maksimum, pengaruh berpengaruh tidak nyata terhadap luas
penambahan unsur hara terhadap daun pada umur 4, 6, 10 dan 12 MST.
pertumbuhanluas daun suatu tanaman akan Tetapi berpengaruh nyata pada umur 8
semakin kecil . MST.
Grafik pertumbuhan luas daun Rataan luas daun tanaman bibit
tanaman bibit kelapa sawit pada umur 4 – kelapa sawit pada umur 4, 6, 8, 10 dan 12
12 MST pada perlakuan dosis pupuk NPK MST akibat pemberian pupuk kascing dan
disajikan pada (Gambar 19) pupuk NPK terhadap bibit kelapa sawit
disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Rataan Luas Daun Tanaman Bibit Kelapa
Sawit Akibat Pemberian Pupuk Kascing
Dan Pupuk NPK Pada Umur 4, 6, 8, 10
Dan 12 Minggu Setelah Tanam
Luas daun (cm2)
4 6 8 10 12
Perlakuan MST MST MST MST MST
Gambar 19. Grafik Pertumbuhan Luas Daun
Tanaman Bibit Kelapa Sawit Umur K0 5,15 9,6 18,67 25,41 36,84a
4 – 12 MST Akibat Perlakuan K1 5,51 9,74 19,68 30,09 40,39ab
Dosis Pupuk NPK K2 5,08 9,79 20,95 31,78 43,55b
Gambar 19 menunjukkan bahwa N1 5,77 9,26 19,05 24,42 32,54a
N2 4,88 9,9 18,61 27,29 39,48b
pertumbuhan lebar daun bibit tanaman
N3 5,09 9,97 21,65 35,58 48,77c
kelapa sawit pada umur 4 dan 6 MST Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang
relatif sama pada berbagai perlakuan dosis sama dalam kolom yang sama
pupuk NPK. Hal ini disebabkan pemberian berarti tidak berbeda dengan uji
dosis pupuk NPK belum berpengaruh Duncn pada taraf 5%
akibat perakaran belum berkembang Tabel 6 menunjukkan bahwa pola
sehingga penyerapan unsur hara dalam pertumbuhan luas daun pada pemberian
tanah belum terjadi dengan baik. dosis pupuk kascing mulai umur 4 dan 6
Sedangkan pertumbuhan luas daun MST tidak berbeda nyata pada semua
mulai 8 – 12 MST pada perlakuan dosis perlakuan. Sedangkan pada umur 8 – 12
pupuk N3 meningkat dari perlakuan N2 dan MST pertumbuhan luas daun tertinggi
N1 peningkatan Pertumbuhan luas daun terdapat pada perlakuan K2 dan K1 berbeda
tanaman hal ini disebabkan pada perlakuan nyata dengan K0.
N3 memiliki banyak unsur hara. bahwa Tabel 6 juga menunjukkan
penambahan unsur hara akan memacu pertumbuhan luas daun pada pemberian
pertambahan luas daun, namun semakin dosis pupuk NPK pada umur 4 dan 6 MST
tidak berbeda nyata, sedangkan pada umur

226 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA
SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PRE-NURSERY
Seferman Laia 1) Binner Sitorus 2) Agnes Imelda Manurung 3)
8 MST pertumbuhan luas daun tertinggi dosis pupuk NPK sebesar (1 g/polibag)
terdapat pada perlakuan N3 berbeda nyata pertumbuhan luas daun tanaman bibit
dengan N2 danN1. Dan pada umur 10 dan kelapa sawit sebesar 1,35 (cm2). dengan
12 MST pertumbuhan luas daun tertinggi nilai r sebesar 0,99.
terdapat pada perlakuan N3 berbeda nyata
dengan N2 dan N1. Pertumbuhan luas daun PEMBAHASAN
pada perlakuan N2 berbeda nyata dengan
N1. Pengaruh Pupuk Kascing Terhadap
Hubungan antara pemberian dosis Pertumbuhan Tanaman Bibit Kelapa
pupuk kascing dengan luas dauntanaman Sawit Di Pre Nursery
bibit kelapa sawit pada umur 12 MST Dari analisis sidi ragam
diperlihatkan pada (Gambar 20) menunjukkan nyata meningkat jumlah
daun, panjang daun, lebar daun, tinggi
tanaman, dan luas daun tetapi berpengaruh
tidak nyata terhadap diameter batang.
Pemberian pupuk kascing hingga 200
g/polibag belum mempengaruhi
pertumbuhan diameter batang tanaman.
Hal ini diduga pemberian pupuk kascing
Gambar 20. Kurva Respon Pengaruh Dosis Pupuk pada tanaman lebih berpengaruh pada
Kascing terhadap Luas Daun pertumbuhan pada daun.
Tanaman Bibit Kelapa Sawit Pada
Umur 12 Minggu Setelah Tanam Pupuk Kascing mempunyai
Gambar 20 menunjukkan bahwa kelebihan yang tidak dimiliki oleh pupuk
semakin tinggi pemberian dosis pupuk anorganik (buatan) yaitu : dapat
pupuk Kascing maka luas daun semakin memperbaiki struktur tanah , baik struktur
meningkat mengikuti regresi linear dengan biologi, kimiawi serta fisikanya. Kascing
persamaan Ŷ = 36,90 + 0,033 K; r = 0,99 dapat menambah kandungan humus atau
yang berarti pemberian dosis pupuk bahan organik, kascing dapat memperbaiki
kascing (1 g/polibag) peningkatan jasad renik tanah, dan dapat menambah
pertumbuhan luas daun sebesar 0,003 usur hara makanan yang dibutuhkan
(cm2) dengan nilai r sebesar 0,99. tanaman. pupuk kascing bisa digunakan
Hubungan antara pemberian dosis pada hampir semua jenis tanaman tanpa
pupuk NPK dengan luas daun tanaman membuat tanaman menjadi rusak dan mati.
bibit kelapa sawit pada umur 12 MST Pupuk kascing dapat diterapkan sebagai
diperlihatkan pada kurva respon (Gambar pupuk dasar (dalam tanah), di tabur di atas
21). tanah, ditabur disamping mengelilingi
tumbuhan.
Kandungan unsur hara dalam
pupuk kascing berdasarkan uji
laboratorium, kascing ini memiliki
kandungan zat hara yang lebih banyak,
seperti nitrogen 1,79%, kalium 1,79%,
Gambar 21. Kurva Respon Pengaruh Dosis Pupuk fosfat 0,85%, kalsium 30,52%, dan karbon
NPK terhadap Luas Daun 27,13%. Kascing juga dapat memperbaiki
Tanaman Bibit Kelapa Sawit Pada sifat fisik tanah.
Umur 12 Minggu Setelah Tanam
Pemberian pupuk kascing
Gambar 21 menunjukkan bahwa berpengaruh nyata terhadap jumlah daun,
pemberian dosis pupuk NPK semakin lebar daun, luas daun, panjang daun dan
meningkat maka pertambahan luas daun tinggi tanaman. Hal ini disebabkan sumber
dengan mengikuti regresi linear Ŷ = 24,03 cadangan makanan
+ 1,35 N; r = 0,99 yang berarti pemberian

JURNAL AGROTEKDA Vol 5 No 1, Maret 2021 ; 213-230 227


digunakan terutama dalam pembentukkan untuk kebetuhan pertumbuhan tanaman (M
daun dan akar tanaman. Daun digunakan usnawar 2006).
sebagai alat fotosintesis, sehingga Pengaruh pemberian pupuk NPK
dihasilkan fotosintat yang kemudian di terhadap bibit tanaman kelapa sawit di
translokasi keseluruh bagian tanaman prenursery
dalam pembentukkan organ-organ baru Pemberian pupuk NPK mampu
tanaman khususnya daun dan akar memberikan pengaruh nyata pada
tanaman. Terbentuknya akar akan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun,
menyebabkan bibit tanaman kelapa sawit lebar daun, panjang daun, dan luas daun.
menyerap air dan unsur hara pada media Tetapi tidak memberikan pengaruh nyata
tanam, sehingga dapat meningkatkan pada pertumbuhan diameter batang
suplai unsur hara. tanaman bibit kelapa sawit.
Peningkatan suplai unsur hara pada Kandungan unsur hara nitrogen (N)
bibit kelapa sawit akan semakin merupakan kandungan unsur hara yang
meningkatkan pembentukan daun tanaman banyak dibutuhkan tanaman atau sering
dan tinggi tanaman. Tanaman disebut unsur hara makro primer. Pada
mengabsorpsi pada waktu tanam tumbuh umumnya unsur N diserap oleh tanaman
aktif tetapi tidak selalu pada tingkat dalam bentuk ion amoniom (NH4+) atau
kebutuhan yang sama. ion nitrat (NO3-). Pengambilan unsur hara
Pupuk kascing mengandung (P), dari dalam tanah dalam bentuk ion
hormon yang dapat meningkatkan H2PO4-, Konsentrasi unsur P dalam
pertumbuhan vegetatif seperti tanaman berkisar antara 0,1-0,5% lebih
pembentukkan tunas dan daun baru. rendah daripada unsur N dan K. sedangkan
Kascing juga mengandung berbagai bahan Dalam proses pertumbuhan tanaman,
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan unsur K merupakan salah satu unsur hara
tanaman seperti giberellin, sitokinin dan makro primer yang diperlukan tanaman
auksin, serta mengandung unsur hara (N, dalam jumlah banyak. Unsur K diserap
P, K, Mg dan Ca) serta Azetobacter sp tanaman dari dalam tanah dalam bentuk
yang merupakan bakteri penambat N non- ion K+. Unsur hara N, P, dan K
simbiotik yang membantu memperkaya merupakan unsur yang paling dibutuhkan
unsur hara N yang di butuhkan tanaman dalam proses fotosintesis sebagai
(krisnawati 2003) . penyusun senyawa–senyawa dalam
Dari hasil penelitian diperoleh data tanaman yang nantinya akan diubah untuk
bahwa dosis pupuk kascing yang baik membentuk organ tanaman seperti daun,
untuk peningkatan pertumbuhan tanaman batang, dan akar. Selain itu pemberian
bibit kelapa sawit yakni 200 g/polibag pupuk NPK dapat memperbaiki sifat fisik
yakni mampu meningkatkan pertumbuhan dan biologi tanah sehingga dapat
tinggi tanaman, lebar daun, panjang daun, mencukupi kebutuhan unsur hara makro
jumlah daun dan luas daun tanman dengan dan mikro, sebab kandungan hara dalam
member pengaruh nyata (Tabel 1, 3, 4, 5 pupuk NPK merupakan hara dalam bentuk
dan 6.). Hal ini disebabkan karena pupuk yang tersedia dan dapat diserap akar
kascing memberikan peranan dalam tanaman (Jannah, 2013)
penyediaan unsur hara pada media, selain Pemberian dosis pupuk NPK pada
itu juga memberikan peranan dalam perlakuan N3 (18 g/polibag) mampu
menyimpan air pada media dan memberikan pertumbuhan tinggi tanaman
memeperbaiki struktur tanah sehingga sebesar 18,07 (cm) pada umur 12 MST
jaringan akar dengan leluasan menyerap berbeda nyata dengan N2 dan N1 (Tabel 1).
air dan nutrisi makanan yang ada pada Tanaman mampu menyerap kandungan
media unsur hara NPK yang diberikan. Pada
pertumbuhan diameter batang perlakuan

228 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA
SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PRE-NURSERY
Seferman Laia 1) Binner Sitorus 2) Agnes Imelda Manurung 3)
dosis pupuk NPK tertinggi N 3, jumlah daun. Hal ini diduga, pertumbuhan
pertumbuhan diameter batang sebesar 3,76 bibit kelapa sawit masih pada tahap
(mm) tidak memberi pengaruh nyata pada awal,sehingga pengaruh interaksi kedua
setiap taraf perlakuan (Tabel 2). pupuk belum terjadi, karena bibit sebagian
Dikarenakan pemberian dosis pupuk NPK besar masih menggunakan cadangan
lebih berpengaruh nyata pada makanan yang terdapat didalam biji untuk
pertumbuhan daun tanaman. Pada proses pertumbuhannya.
pertumbuhan jumlah daun, panjang daun,
lebar daun dan luas daun, pada perlakuan 4. SIMPULAN
dosis pupuk N3 memberi pengaruh nyata
pada perlakuan. Umur 12 MST (Tabel 3, 1. Pemberian pupuk kascing pada
4, 5 dan 6) menyatakan bahwa pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit
ketersediaan unsur hara Nitrogen, Fosfor, perpengaruh nyata pada pertumbuhan
dan Kalium yang optimal bagi tanaman tinggi tanaman, jumlah daun, panjang
dapat meningkatkan jumlah klorofil, daun, lebar daun dan luas daun tetapi tidak
peningkatan klorofil akan meningkatkan berpengaruh nyata terhadap diameter
aktifitas fotosintesis dan meningkatkan batang dari semua umur pengamatan.
pertumbuhan daun. 2. Pengaruh pemberian pupuk NPK
Pemberian pupuk NPK terhadap tanaman bibit kelapa sawit
berpengaruh nyata pada pertumbuhan berpengaruh nyata pada pertumbuhan
tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, tinggi tanaman, jumlah daun, panjang
panjang daun dan luas daun. Hal ini daun, lebar daun dan luas daun tetapi tidak
disebabkan kandungan unsur hara seperti berpengaruh nyata terhadap diameter
Nitrogen, posfat dan kalium mampu batang dari semua umur pengamatan.
ditranlokasikan keseluruh bagian tanaman Kombinasi dosis perlakuan K dan N
untuk pembentukkan organ organ baru. terhadap tinggi tanaman memberi
Bahwa unsur N berperang didalam pengaruh nyata pada umur 8 dan 10 MST,
merangsang pertumbuhan vegtatif, unsur P pada diameter batang memberi pengarung
berperan dalam proses pembelahan sel nyata pada umur 4 dan 8 MST, pada
untuk pembentukkan organ tanman, jumlah daun dan panjang daun tidak
sedangkan unsur K merangsang titik memberi pengaruh nyata pada semua umur
tumbuh tanam (sarief 1986). pengamatan, sedangkan pada lebar daun
Pemberian dosis terbaik pada hasil dan luas daun memberi pengaruh nyata
penelitian yang memberi pengaruh nyata
pada pertumbuhan bibit tanaman keapa 5. DAFTAR PUSTAKA
sawit terdapat pada perlakuan dosis Lubis, R.E. dan Widanarko, Agus. 2011.
tertinggi yakni N3 = 18 (g/polibag) Hal Buku Pintar Kelapa Sawit. Opi,
disebabkan ini pupuk NPK dapat Nofiandi; Penyunting. Agro Media
menyediakan unsur hara yang dibutuhkan Pustaka. Jakarta.
tanaman. Baharsjah, J. S.199. Hubungan cuaca-
Interaksi Dosis Pupuk Kascing Dan Pup tanaman. Kapita Selekta
uk NPK Terhadap Pertumbuha-n Agrometeorologi. Ditjen. Dikti.
Tanaman Bibit Kelapa Sawit Di Depdikbud. Jakarta.
prenursery Blantaran de Rozari, M. 1990. Pengaruh
Hasil analisis sidik ragam siklus iklim pada produksi pangan
menunjukkan bahwa interaksi dosis pupuk Indonesia. Pangan No. 4 Vol. 5. pp
dosis pupuk Kascing dan pupuk NPK 25-29.
Mutiara 16,16,16 berpengaruh tidak nyata Darmosarkoro, W., I.Y. Harahap, dan E. S
terhadap tinggi tanaman, lebar daun, luas yamsuddin. 2001. Pengaruh Kekeri
daun, panjang daun, diameter batang dan ngan pada Tanaman Kelapa Sawit

JURNAL AGROTEKDA Vol 5 No 1, Maret 2021 ; 213-230 229


dan Upaya Penanggulangannya. Sutarta, E. S,. S. Rahutomo.,W.
Warta PPKS 9 (3) : 83-96. Darmosarkoro. dan Winarma. 2003.
Adi (2013) tanaman kelapa sawit Peranan Unsur Hara dan Sumber
termasuk kedalam Kingdom Hara pada Pemupukan Tanaman
Plantae, Divisio Kelapa Sawit. Prosiding Lahan dan
Spermatophyta, Subdivisio Angiosp Pemupukan Kelapa Sawit. Medan.
ermae, Kelas Monocotyledoneae, Indonesia.
Ordo Palmales, Famili Palmaceae; Nazari, Y.A. 2008. Respon pertumbuhan
Genus Elaeis, Species Elaeis bibit kelapa sawit (Elaeis guinensis
guinensis Jacq Jacq) pada pembibitan awal
Susanta dan Gatut. 2007. Cara praktis terhadap pupuk NPK mutiara.
mencegah dan membasmi rayap. Jannah, N., F. Abdul, Marhanuddin. 2012.
Jakarta : Penebar Swadaya Pengaruh macam dan dosis pupuk
Agromedia. 2007. Petunjuk Pemupukan. NPK pada bibit kelapa sawit (Elaeis
Redaksi Agromedia Pustaka. guineensis Jacq.). Media Sains.
Tangerang Hadi, M. 2004. Teknik Berkebun Kelapa
Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah Dan Sawit. Adicita Karya Nusa.
Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor. Yogyakarta.
240 hal. Hakim, Memet. 2018. Teknis agronomis
Marsono dan P. Sigit, 2001. Pupuk Akar. dan management tinjau praktis dan
Redaksi Agromedia, Jakarta. teoritis buku pegangan agronomis,
Mulat, T. 2003. Membuat dan petani dan pengusaha kelapa sawit
Memanfaatkan Kascing: Pupuk Fakultas Pertanian. Institute Pertanian.
Organik Berkualitas. Agromedia Bogor.
Pustaka. Jakarta.
Setyamidjaja. 2006. Budidaya kelapa
sawit. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.

230 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA
SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PRE-NURSERY
Seferman Laia 1) Binner Sitorus 2) Agnes Imelda Manurung 3)

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy