Strategi Komunikasi Dalam Pengenalan Keris Di Masyarakat Sebagai Upaya Pelestarian Seni Dan Budaya Indonesia
Strategi Komunikasi Dalam Pengenalan Keris Di Masyarakat Sebagai Upaya Pelestarian Seni Dan Budaya Indonesia
ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243
Abs trac t
One of the characteristics inherent in Indonesian people, one of which is superstition. This superstition can be a certain belief in the existence
of an object, animal, and plant that can have a good or bad influence on human life. Keris, one of which is an object that is widely believed by
the public to have magical abilities that affect human life. This is natural, because in the history and stories of the keris, apart from being a
weapon, the keris also has a function as a complement to offerings in certain rituals. The stories that circulated in the community then
circulated widely through magazines, comics, and films which made the image of the keris even more frightening and sinister. Therefore, for
misleading reasons, in 2020 there was a mass destruction of heirloom kerises that went viral on social media. However, on the one hand, the
Indonesian kris has been recognized by UNESCO in 2005 as an Intangible Cultural Heritage (the great heritage of non-material world
culture), if we do not protect this cultural heritage, the kris award could be transferred to other countries. Therefore, the preservation of this
keris is a shared responsibility of the government, academia, the business world, the community, and individuals. The purpose of this paper is
to provide direction for communication strategies in providing understanding to people who see the keris as a negative object, so as to be able to
invite them to participate together in preserving the Indonesian keris.
Abs tr a k
Salah satu ciri yang melekat kepada manusia Indonesia salah satunya adalah percaya takhayul. Takhayul ini dapat berupa
kepercayaan tertentu terhadap keberadaan suatu benda, binatang, dan tanaman yang dapat memberikan pengaruh baik
dan buruk dalam kehidupan manusia. Keris, salah satunya adalah benda yang banyak dipercaya oleh masyarakat
memiliki kemampuan magis yang berpengaruh pada kehidupan manusia. Hal ini wajar, karena dalam sejarah dan cerita
keris, selain sebagai senjata keris juga mempunyai fungsi sebagai pelengkap sesajian dalam ritual tertentu. Cerita-cerita
yang beredar di masyarakat kemudian beredar meluas melalui majalah, komik, dan film yang semakin membuat citra
keris semakin menakutkan dan menyeramkan. Oleh sebab itu, dengan alasan menyesatkan pada tahun 2020 terjadi
pemusnahan masal keris pusaka yang viral di media sosial. Namun di satu sisi, keris Indonesia telah diakui oleh
UNESCO pada tahun 2005 sebagai Intangible Cultural Heritage (warisan agung budaya dunia non bendawi), apabila kita
tidak menjaga warisan budaya ini, bisa jadi penghargaan keris tersebut dapat dialihkan kepada negara lain. Oleh sebab
itu, pelestarian keris ini menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, maupun
perseorangan. Tujuan penulisan ini adalah memberikan arahan strategi komunikasi dalam memberikan pemahaman
kepada masyarakat yang melihat keris sebagai benda yang negatif, sehingga mampu mengajak mereka untuk ikut
bersama dalam melestarikan keris Indonesia.
banyak dipercaya oleh masyarakat dapat Indonesia akan hilang, dan pengakuan UNESCO
mendatangkan keberuntungan namun juga dapat untuk keris di Indonesia akan dialihkan ke negara
mendatangkan kesialan apabila tidak sesuai dengan lain. Inilah yang menjadi tantangan kita semua dalam
jenis maupun penempatannya. Ia memiliki kekuatan mempertahankan eksistensi keris di Indonesia.
non fisik, magis, keramat sehingga harus Melihat kondisi masyarakat yang melihat keris
diperlakukan dengan hormat (Fitra Andriana, 2017). sebagai benda yang harus dijauhi bahkan
Apabila perlakuan dan pemegangnya tidak sesuai dimusnahkan, maka dalam rangka mengajak
maka akan mendatangkan hal negatif bagi masyarakat untuk melihat secara holistik, maka perlu
pemiliknya. Namun, apabila dikaji dari sisi yang lain, strategi komunikasi untuk menarik perhatian
penciptaan sebilah keris merupakan harapan dan doa masyarakat.
dari empu kepada pemilik keris tersebut, dimana
harapan dan doa empu dimanifestasikan ke dalam Tujuan Penulisan
bentuk (dhapur) jenis keris dan juga motif yang Tujuan penulisan ini adalah untuk
menghiasi bilah (pamor). Dengan adanya doa doa memberikan pilihan strategi komunikasi untuk
empu yang dipanjatkan kepada Tuhan YME, maka menarik masyarakat dalam mengenal lebih jauh
setiap keris memiliki dhapur dan pamor yang tentang keris dengan melihat budaya-budaya yang
berbeda-beda. Setiap dhapur dan pamor tersebut melekat di masyarakat itu sendiri
menjadi simbol tertentu untuk dapat menangkap dan
memaknai doa dan harapan empu melalui keris Pembahasan
tersebut. Keris Indonesia diakui oleh UNESCO Strategi Komunikasi merupakan cara untuk
sebagai Karya Agung Budaya Dunia pada tanggal 25 mengatur pelaksanaan sebuah proses komunikasi,
November 2005, yang kemudian terinskripsi dalam dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan sampai
Representative List of Humanity UNESCO pada evaluasi untuk mencapai tujuan. Jadi strategi
tahun 2009 (Sudrajat, 2010). komunikasi dititik beratkan kepada cara penyampaian
Disisi lain, Indonesia merupakan negara pesan yang mudah dipahami oleh komunikan
dengan jumlah mayoritas penduduknya beragama sehingga bisa menerima dan mengubah cara berpikir,
Islam. Islam mengajarkan bahwa percaya akan sikap dan perilaku seseorang (Effendy, 2011)
sesuatu hal bukan kepada Allah SWT, maka orang Keris Indonesia telah diakui oleh UNESCO
tersebut dikategorikan musyrik. Oleh sebab itu, pada pada tahun 2005 sebagai Intangible Cultural Heritage
tahun 2020 viral sebuah video yang menampilkan (warisan agung budaya dunia non bendawi), apabila
tayangan pemusnahan masal keris dengan cara kita tidak menjaga warisan budaya ini, bisa jadi
dipotong-potong menggunakan gerinda, karena penghargaan keris tersebut dapat dialihkan kepada
menurut mereka keris merupakan barang yang negara lain. Oleh sebab itu, pelestarian keris ini
menyesatkan. Beberapa pandangan inilah kemudian menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah,
yang membuat keris dijauhi dan tidak dianggap akademisi, dunia usaha, komunitas, maupun
benda yang penting oleh sebagian orang. Padahal perseorangan. Namun, kita terkendala dengan cara
teknologi membuat keris melalui melipat keris pandang sebagian besar masyarakat kita, dan apabila
menggunakan besi yang masih membara dan cara pandang tentang keris ini tidak diluruskan maka
dicampur dengan nikel dan titanium diadopsi oleh pengakuan UNESCO tentang keris Indonesia dapat
NASA dalam membuat baja tahan panas untuk dicabut.
pesawat ulang alik NASA. Teknologi ini juga Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh
diadopsi oleh Jepang dalam membangun jembatan pemerintah bersama praktisi dan akademisi dalam
yang menggunakan tali besi pilin. Hal ini rangka pengakuan UNESCO tersebut yaitu:
membuktikan bahwa leluhur kita pada saat itu sudah a. Adanya keberadaan komunitas yang rutin
mencapai peradaban teknologi yang luar biasa (Jiwa, memberikan laporan rutin tiap satu tahun dan 4
2020). tahunan tentang perkerisan Indonesia. Komunitas
Cara pandang terhadap keris yang hanya dalam hal ini yaitu SNKI (Sekretariat Nasional
melihat dari sisi magisnya inilah yang membuat Perkerisan Indonesia)
bahkan mengancam eksistensi keris di Indonesia. b. Didirikannya Museum Keris Nusantara di Solo.
Apabila tidak ada yang mengarahkan masyarakat Hal ini dilakukan supaya terlihat scapshot keris
dalam melihat keris melalui nilai-nilai filosofi, dari masa ke masa dan sebagai edukasi ke
teknologi, nilai ekonomi maka lama-lama keris masyarakat
Komunikologi Volume 19 Nomor 02, September 2022 109
Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
ISSN : 1970-8870
e-ISSN : 2528-3243
c. Didirikannya program studi Keris dan Senjata f. Teknik Koersif, yaitu mempengaruhi khalayak
Tradisional di ISI Surakarta, sebagai jaminan dengan cara memaksa.
keberlangsungan keberadaan keris Indonesia.
Teknik komunikasi tersebut bisa
Beberapa langkah sudah disiapkan oleh dikombinasikan dengan budaya dan kebiasaan
pemerintah, tinggal bagaimana langkah bersama masyarakat. Dengan megetahui karakteristik manusia
dalam meluruskan pandangan masyarakat awam dalam sebuah wilayah, maka kita akan dapat
terhadap keris, supaya keris tidak ditinggalkan dan menemukan cara agar apa yang kita sampaikan dan
menjadi hilang nantinya dari Indonesia karena komunikasikan akan dapat diterima bahkan
persepti yang tidak tepat. Semua pondasi menggantikan keyakinan dan pendiriannya terhadap
pengukuhan perkerisan sudah diakomodasi oleh sebuah pengetahuan. Strategi komunikasi dalam
pemerinta, tinggal bagaimana supaya akomodasi mengenalkan keris kepada masyarakat umum yang
tersebut diisi oleh masyarakat Indonesia. telah terpengaruh stigma negatif terhadap keris dapat
Untuk dapat diterima ide maupun perilaku dimulai dengan melihat karakter manusia Indonesia
seseorang dalam masyarakat, maka individu tersebut yang telah dikemukakan oleh Mochtar Lubis.
harus dapat mengetahui budaya lokal yang berlaku, Beberapa karakter yang disampaikannya sebagai
apabila tidak mengikuti budaya lokal tersebut, maka berikut:
akan sulit untuk menanamkan cara-cara berpikir yang 1. Hipokritis/Munafik
baru. Walisongo pada saat dakwah Islam tidak Sikap ini merupakan cerminan ada dua sifat yang
memaksakan ajarannya, namun melalui pendekatan berbeda, yaitu antara ucapan dengan hatinya
psikosufistik dalam membangun komunikasi dakwah berlawanan, sehingga manusia memiliki peran
(Tajuddin et al., 2014), melalui strategi komunikasi ganda dalam kehidupan sosialnya. Hal ini sesuai
tersebut ke dalam masyarakat yang waktu itu belum dengan teori dramaturginya Erving Goffmen
memeluk agama Islam, maka dakwah walisongo dimana manusia memiliki front page dan back stage
berhasil dan menjadikan Indonesia sebagai pengikut dan keduanya saling bertolak belakang. Melihat
agama Islam mayoritas. karakter ini, transformasi pengetahuan tentang
Ada banyak sekali teknik strategi komunikasi keris mendapatkan celah untuk diterima
yang dapat dipilih untuk menerapkan ide dan masyarakat secara luas. Merubah dan meluruskan
sebagainya untuk diikuti oleh orang lain. Namun, cara pandang masyarakat merupakan tanggung
teknik yang paling berhasil dan sustainablenya ada, jawab bersama baik oleh Pemerintah, Pelaku
biasanya dilakukan dengan pendekatan secara Budaya, serta Akademisi. Strategi yang dapat
kultural dengan melihat karakter, kebiasaan, perilaku, dilakukan adalah dengan menggunakan teknik
dan cara berpikir masyarakat tersebut. redundancy dan teknik informatif, dimana
Bebarapa teknik yang biasa dilakukan dalam diselenggarakannya seminar-seminar ilmiah,
strategi komunikasi antara lain: pameran dan juga sosialisasi melalui beberapa
a. Teknik Redundancy, dimana cara ini dilakukan media masa dan media sosial, hingga pembuatan
dengan mengulang-ulang pesan yang disampaikan, aplikasi augment reality dan animasi 3D, yang
sehingga khalayak akan lebih mengingat pesan dapat memvisualisasikan jenis-jenis keris.
tersebut Augment reality ini merupakan gabungan antara
b. Teknik Canalizing, yaitu memahami dan meneliti obyek nyata dengan obyek virtual (Antara et al.,
pengaruh kelompok kepada individu 2015). Dengan mengulang-ulang kegiatan ini,
c. Teknik Informatif, yaiytu memberikan informasi maka secara lambat laun akan terjadi proses
untuk mempengaruhi khalayak dengan transformasi terhadap pengetahuan baru.
memberikan penerangan.
d. Teknik Persuasif, yaitu memberi informasi dengan
cara membujuk
e. Teknik Edukatif, yaitu mempengaruhi khalayak
dari suatu pernyataan umum yang dilontarkan,
dapat diwujudkan dalam bentuk pesan yang akan
berisi pendapat-pendapat, fakta-fakta, dan
pengalaman-pengalaman
Daftar Pustaka
Antara, I. P. H., Darmawiguna, I. G. M., &
Sunarya, I. M. G. (2015). Pengembangan
Aplikasi Markerless Augmented Reality
Pengenalan Keris Dan Proses Pembuatan
Keris. Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, 4(5), 1–8.
Effendy. (2011). Ilmu komunikasi: teori dan
prakteknya. Remaja Rosdakarya.
Gambar 4 Fitra Andriana, Y. (2017). Kajian Fetisisme Pada
Artistik Keris Indonesia Keris Jawa. Jurnal Rupa, 1(1), 40–50.
https://doi.org/10.25124/rupa.v1i1.735
Karakteristik yang artistik ini, strategi penyampaian
pesan dapat melalui teknik yang edukatif, karena hal Jiwa, K. J. B. (2020). Kitab Lengkap Keris Jawa
ini lebih mudah untuk berdialog person to person Dimensi Spiritualitas Nusantara. Narasi.
dengan lebih santai. Strategi komunikasinya dapat Lubis, M. (2013). Manusia Indonesia. Yayasan
melalui kegiatan sosialisasi di sekretariat komunitas Pustaka Obor Indonesia.
serta melalui even pameran-pameran keris. Sudrajat, W. W. U. (2010). Keris dalam Perspektif
Keilmuan.
Tajuddin, Y., Tengah, J., & Dakwah, S. (2014).
Walisongo Dalam Strategi komunikasi
dakwah. Addin, 8(2), 367–390.
Kesimpulan
Keris merupakan senjata pusaka yang
merupakan warisan leluhur dan telah diakui
keberadaannya oleh UNESCO sebagai Intangible
Cultural Heritage. Namun, keberadaan keris di masyarakat
sebagian besar memandangnya kurang tepat sehingga
cenderung dihindari bahkan dimusnahkan. Untuk dapat
merubah cara pandang masyarakat tersebut diperlukan
strategi dan teknik tertentu supaya apa yang kita
sampaikan dapat merubah cara pandang masyarakat
tersebut. Strategi komunikasi yang disampaikan dengan
cara meleburkan antara karakteristik manusia Indonesia
dari Mochtar Lubis yaitu Hipokritis/munafik dan artistic
dengan teknik redundancy, informative dan edukatif.
Dengan ketiga strategi teknik tersebut diharapkan