12 - 20310129 - Zahra Nursifa Fauziah Eksperimental
12 - 20310129 - Zahra Nursifa Fauziah Eksperimental
12 - 20310129 - Zahra Nursifa Fauziah Eksperimental
ORIGINAL RESEARCH
Submitted: 19 Nov 2020; Final Revision from Authors: 13 May 2021; Accepted: 19 May 2021
ABSTRACT
Background: Formative assessment is an important assessment in medical education. Formative assessment strengthens
the learning process, consolidates learning materials, strengthens learning behavior and improves student performance in
learning. Formative assessment must have a place in the student assessment regulatory system to increase educational
outcomes. Formative assessment needs to be continuously developed, especially assessment as learning to encourage
student participation in monitoring the process and progress of their learning. This study aims to determine whether the
application of self-tests and interactive quizzes created by students can improve summative exam results. In particular, it
aims to determine the relationship between the results of the self-test developed by students with the results of summative
assessment, and to find out whether there are differences in summative assessment results between the group that took the
self-test and received the interactive quiz with the group that did not take the self-test and did not get the interactive quiz.
Methods: This study was a cross sectional experimental study. Number of samples was 174 people, consisting of 87
intervention groups and 87 control groups. The sample was selected using disproportionate stratified random sampling.
Results: The results of the self-test and the summative assessment results showed a significant relationship with sig
(2-tailed) of 0.000, the Pearson correlation coefficient 0.563, indicating a strong relationship. The result of the summative
assessment, the intervention group was 70.54 significantly higher than that of the control group 64.13. Analysis of
differences using the independent T Test sig 0.000.
Conclusion: Student self-tests and interactive quizzes have been proven to improve student summative exam results in
learning block psychiatry.
ABSTRAK
Latar belakang: Asesmen formatif merupakan asesmen yang penting dalam pendidikan kedokteran. Asesmen
formatif memperkuat proses pembelajaran, mengkonsolidasikan materi pembelajaran, memperkuat perilaku
belajar dan meningkatkan kinerja mahasiswa dalam belajar. Asesmen formatif harus mendapat tempat
dalam sistem regulasi penilaian peserta didik untuk meningkatkan hasil pendidikan yang lebih optimal.
Asesmen formatif perlu terus dikembangankan, terutama assessment as learning untuk mendorong peran
serta mahasiswa dalam menilai perkembangan proses belajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Vol. 10 | No. 3 | November 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education 227
Firdaus & Winarto. JPKI, 2021; 10(3): 227-234
apakah tes mandiri dan kuis interaktif yang dibuat mahasiswa dapat meningkatkan hasil ujian sumatif. Secara
khusus, bertujuan untuk mengetahui hubungan hasil tes mandiri yang dibuat mahasiswa dengan hasil ujian
sumatifnya, dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil ujian sumatif antara kelompok yang
menjalani tes mandiri dan memperoleh kuis interaktif dengan kelompok yang tidak mengikuti tes mandiri
dan tidak mendapat kuis interaktif.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental cross sectional pada blok pembelajaran psikiatri.
Sampel penelitian sebanyak 174 orang, yang terdiri dari 87 kelompok intervensi dan 87 orang kelompok
kontrol. Sampel dipilih dengan cara disproportionate stratified random sampling. Indek prestasi kumulatif
digunakan sebagai strata penentuan jumlah sampel masing-masing kelompok.
Hasil: Hasil tes mandiri yang dibuat mahasiswa dan hasil ujian sumatif menunjukan adanya hubungan yang
bermakna dengan sig (2-tailed) sebesar 0,000, Koefisien korelasi pearson sebesar 0,563, menunjukkan ada
hubungan yang kuat. Hasil ujian sumatif kelompok intervensi 70,54 lebih tinggi secara bermakna dari hasil
ujian kelompok kontrol 64,13. Analisis perbedaan menggunakan independent T test diperoleh sig 0,000.
Kesimpulan: Tes mandiri dan kuis interaktif yang dibuat mahasiswa terbukti dapat meningkatkan hasil ujian
sumatif mahasiswa pada pembelajaran blok psikiatri.
Kata kunci: asesmen formatif, asesmen sumatif, tes mandiri, kuis interaktif
PRACTICE POINTS
• Pemberian tes mandiri dan kuis interaktif yang dibuat oleh mahasiswa di Fakultas Kedokteran Unri
belum pernah dilaksanakan, sehingga hasil penelitian ini merupakan informasi baru di Fakultas
Kedokteran.
• Penggunaan tes mandiri dan kuis interaktif dalam proses belajar menunjukan hasil/efek positif yang
dapat dinilai dari peningkatan capaian hasil sumatif.
228 Vol. 10 | No. 3 | November 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education
Firdaus & Winarto. JPKI, 2021; 10(3): 227-234
untuk menjadi pemikir kritis, pembelajar mandiri, kelompok yang tidak mengikuti tes mandiri dan
dan penilai perkembangan diri. Perbedaan antara mendapat kuis interaktif.
Assessment for Learning (AfL) dengan Assessment
as Learning (AaL) adalah Assessment for Learning
(AfL) yang sebagian besar dikelola oleh pendidik METODE
sedangkan Assessment as Learning (AaL) sebagian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
besar mengandalkan kemampuan peserta didik cross sectional yang dilaksanakan pada blok
untuk mengembangkan metakognisi mereka dalam pembelajaran psikiatri preklinik Fakultas Kedokteran
menetapkan tujuan, memantau dan mengevaluasi Universitas Riau tahun 2020. Sampel penelitian
kemajuan belajarnya.5 adalah sebanyak 174 orang, yang terdiri dari 87 orang
mahasiswa angkatan 2018 yang sedang menjalani
Asesmen formatif perlu terus dikembangkan,
blok psikiatri sebagai kelompok intervensi, dan 87
terutama assessment as learning untuk mendorong
orang mahasiswa angkatan 2017 yang telah selesai
peran serta mahasiswa menilai kemajuan proses
menjalani blok psikiatri sebagai kelompok kontrol.
belajarnya. Assessment as learning seharusnya
Sampel penelitian diambil dengan cara disproportionate
mendapat porsi lebih besar daripada penerapan
stratified random sampling. Indek prestasi akademik
assessment for learning dan assessment of learning pada
kumulatif digunakan sebagai strata penentuan
kurikulum pendidikan.5 Beberapa penelitian yang
jumlah sampel untuk masing-masing kelompok.
menunjukkan soal multiple-choice questions yang
dibuat mahasiswa memiliki pengaruh terhadap Mahasiswa pada kelompok intervensi menjalani
proses belajar dan hasil ujian sumatif. Aktivitas proses pembelajaran yang sama dengan kelompok
mahasiswa menulis soal yang digunakan sebagai kontrol namun mahasiswa pada kelompok intervensi
asesmen formatif berkorelasi kuat dengan hasil ujian harus mengumpulkan 2 buah soal disetiap akhir sesi
sumatifnya.6 Membuat soal bersama meningkatkan kuliah pakar menggunakan form online yang telah
proses belajar mahasiswa melalui dukungan teman disediakan. Soal yang terkumpul, diidentifikasi dan
sebaya, refleksi diri serta berkorelasi kuat terhadap dibuat buku soal yang digunakan untuk tes mandiri
prestasi akademik.7 Kegiatan pembuatan soal tes setiap minggunya. Setelah pelaksanaan tes mandiri
formatif oleh mahasiswa meningkatkan pemahaman dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk
mahasiswa terhadap pengetahuan bioscience dan membuat kuis interaktif masing-masing kelompok.
mambangun kemampuan berpikir kritis.8,9 Feedback hasil tes mandiri diberikan kepada
mahasiswa segera setelah selesai mengerjakan tes
Pembuatan kuis interaktif dan tes mandiri oleh
mandiri. Feedback yang diberikan berupa informasi
mahasiswa secara kolektif pada penelitian ini
yang terdiri dari salah atau benarnya jawaban yang
bertujuan menciptakan desain pembelajaran berupa
telah dipilih oleh mahasiswa, penjelasan mengenai
asesmen formatif yang dilaksanakan secara mandiri
mengapa suatu jawaban benar atau salah, topik
oleh mahasiswa. Hasil tes mandiri akan memberikan
yang sudah baik dan topik-topik yang masih perlu
mahasiswa informasi yang dapat digunakan dalam
ditingkatkan. Kuis interaktif yang diperoleh dari
menilai perkembangan mereka dalam mengikuti
masing-masing kelompok dibagikan kepada seluruh
pembelajaran. Tujuan penelitian ini secara umum
anggota kelompok intervensi sehingga dapat
adalah untuk mengetahui apakah tes mandiri
digunakan setiap saat.
dan kuis interaktif yang dibuat mahasiswa dapat
meningkatkan hasil ujian sumatif. Secara khusus, Data hasil tes mandiri dan hasil ujian sumatif dari
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok perlakukan dianalisis untuk melihat
hasil ujian tes mandiri yang dibuat mahasiswa korelasinya menggunakan pearson correlation
memiliki hubungan dengan hasil ujian sumatifnya sedangkan data hasil ujian sumatif kelompok kontrol
dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil dibandingkan dengan hasil ujian sumatif kelompok
ujian sumatif antara kelompok yang menjalani tes perlakuan dengan menggunakan independent T test
mandiri dan memperoleh kuis interaktif dengan untuk melihat apakah ada perbedaan.
Vol. 10 | No. 3 | November 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education 229
Firdaus & Winarto. JPKI, 2021; 10(3): 227-234
Penelitian ini telah dinyatakan lolos kaji etik (ethical HASIL DAN PEMBAHASAN
clearance) oleh Unit Etik Penelitian Kedokteran dan Karakteristik responden
Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Karakteristik responden antara kelompok kontrol
dengan surat keterangan lolos kaji etik No: B/155/ dan kelompok intervensi yang menjadi sampel pada
UN19.5.1.1.8/UEPKK/2020, tanggal 11 Desember penelitian ini seperti terlihat pada Tabel 1 Berikut;
2020.
Tabel 1. Karakteristik Responden Penelitian
Kelompok Kontrol Kelompok Intervensi
No Karakteristik
N (87) % N (87) %
1 Angkatan
2017 87 100 0 0
2018 0 0 87 100
2 IPK
3.50 – 400 1 1.15 1 1.15
2.75 - < 3.50 60 68.97 60 68.97
2.00 - < 2.75 26 29.9 26 29.9
3 Jenis Kelamin
Laki-laki 23 26.44 21 24.14
Perempuan 64 73.56 66 75.86
Responden yang menjadi sampel penelitian ini Distribusi data hasil pengukuran
memiliki karakteristik yang homogen antara Terdapat tiga macam data pada penelitian ini yaitu
kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Jumlah data hasil tes mandiri pada kelompok intervensi, data
responden dari masing - masing kelompok adalah hasil ujian sumatif kelompok intervensi serta data
sebanyak 87 orang yang homogen berdasarkan strata hasil ujian sumatif pada kelompok kontrol. Ketiga
IPK dan jenis kelamin. data tersebut dilakukan uji normalitas menggunakan
uji normalitas Kolmogorov-smirnov dengan hasil seperti
tampak pada Tabel 2 berikut ini.
Ketiga data pengukuran berdistribusi normal dengan Hubungan hasil tes mandiri dengan hasil ujian
Sig lebih besar dari 0,05, yaitu Sig 0,158 untuk sumatif blok
hasil tes mandiri, 0,200 untuk hasil ujian sumatif Tes mandiri dilakukan setiap minggu, selama 3 minggu.
kelompok intervensi dan 0,090 untuk hasil ujian Hasil tes mandiri rata-rata dan hasil ujian sumatif
sumatif kelompok kontrol. kelompok intervensi seperti tampak pada Tabel 3 berikut :
230 Vol. 10 | No. 3 | November 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education
Firdaus & Winarto. JPKI, 2021; 10(3): 227-234
. Tabel 3. Uji Korelasi Hasil Tes Mandiri Rata-rata dengan Ujian Sumatif Kelompok Intervensi
Hasil Ujian Sig. Pearson
No Descriptives Tes Mandiri
Sumatif (2-tailed) Correlation
1 Rata-rata 63.45 70.54 0.000 0.563
2 Minggu Pertama 60.80
3 Minggu Kedua 63.61
4 Minggu Ketiga 65.28
Hasil tes mandiri menunjukkan adanya peningkatan dengan hasil ujian sumatif adalah sebesar 0,563 yaitu
dari waktu ke waktu sampai menjelang pelaksanaan menunjukkan ada hubungan yang kuat.
ujian sumatif, hasil tes mandiri rata-rata mahasiswa
pada minggu pertama 60,8, minggu kedua 63,61,
minggu ke 65,28 dan rata-rata hasil ketiga tes mandiri Perbedaan hasil ujian sumatif blok antara
adalah sebesar 63,45. Uji korelasi antara hasil rata- kelompok kontrol dengan kelompok
rata tes mandiri yang dibuat mahasiswa dengan perlakuan
hasil ujian sumatif menunjukkan adanya hubungan Pada data perbandingan antara hasil ujian sumatif
yang bermakna, analisis pearson menunjukkan blok antara kelompok intervensi dengan kelompok
sig (2-tailed) sebesar 0,000 atau lebih kecil dari kontrol, seperti terlihat pada tabel 4 berikut ini ;
0,05. Koefisien korelasi pearson antara tes mandiri
Tabel 4. Uji Beda Hasil Ujian Sumatif Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi
Hasil Ujian Sumatif Sig.
No Descriptive
Kontrol Intervensi (2-tailed)
1 N 87 87
2 Mean 64.13 70.54
3 Median 65 71 0.000
Hasil penelitian ini menunjukan nilai ujian sumatif Kegiatan tes mandiri dan pembuatan kuis interaktif
rata-rata pada kelompok intervensi 70,54, lebih oleh mahasiswa dalam penelitian ini bertujuan
tinggi dari nilai ujian kelompok kontrol yaitu untuk meningkatkan keterlibatan aktif mahasiswa
64,13. Analisis menggunakan independent T test, dalam proses belajarnya. Pembelajaran dengan
menunjukan adanya perbedaan yang bermakna nilai pendekatan mendalam hanya akan tercapai dengan
hasil ujian sumatif blok antara kelompok intervensi keterlibatan mahasiswa secara aktif.10 Intervensi pada
dengan kelompok perlakuan. Pada analisis statistik penelitian ini berupa penugasan kepada mahasiswa
diperoleh sig 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. hal untuk menulis soal pilihan ganda (MCQ) yang
ini menunjukan tes mandiri dan kuis interaktif digunakan untuk tes mandiri dan kuis interaktif.
yang dibuat oleh mahasiswa dapat meningkatkan hal ini merupakan kegiatan pembelajaran berbasis
hasil ujian sumatif blok psikiatri pada kelompok ujian. Penulisan soal dan pemecahan masalah dari
intervensi lebih tinggi secara bermakna. suatu soal melalui diskusi kelompok, meningkatkan
Vol. 10 | No. 3 | November 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education 231
Firdaus & Winarto. JPKI, 2021; 10(3): 227-234
kemampuan belajar mandiri mahasiswa dengan Kelemahan penelitian ini dari segi perbandingan,
dikatalisasi oleh penilaian diri sendiri dan teman menggunakan sampel yang tidak berasal dari satu
sebaya.11 Penilaian teman sebaya sangat membantu angkatan tetapi menggunakan angkatan yang telah
mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan selesai menjalani perkuliahan dan ujian sumatif
praktis dan kognitif mereka, yang pada akhirnya dengan angkatan yang sedang menjalani perkuliahan
mengarah pada hasil belajar yang lebih baik.12 sebagai kelompok intervensi. Hal ini dikarenakan agar
mahasiswa yang sedang menjalani perkuliahan blok
Kegiatan menulis pertanyaan berperan sebagai
psikiatri mendapat perlakuan yang sama dalam proses
faktor pendorong proses belajar mandiri mahasiswa.
belajar sehingga memenuhi keadilan dalam mencapai
Meminta mahasiswa membuat pertanyaan terkait
nilai akhir. Walaupun menggunakan angkatan
materi perkuliahan yang dijalaninya adalah
tahun sebelumnya sebagai pembanding (kontrol),
merupakan upaya mempromosikan pembelajaran
sampel pada penelitian ini dibuat homogen dengan
mahasiswa yang otonom.13 Pertanyaan yang
menggunakan IPK sebagai strata pemilihan sampel.
dibuat oleh mahasiswa dapat menjadi alat yang
Hasil dari penelitian ini menunjukan tes mandiri
sangat membantu dalam pendidikan kedokteran.
dan kuis interaktif yang dibuat mahasiswa memiliki
Kegiatan menulis soal membuat mahasiswa merasa
efek positif terhadap hasil belajar. Tes Mandiri dan
lebih terlibat dalam proses belajarnya dan dapat
kuis interaktif yang dibuat oleh mahasiswa perlu
meningkatkan pengetahuan mereka.14
terus dikembangan serta diterapkan dalam regulasi
Menulis soal memungkinkan mahasiswa kurikulum. Menulis pertanyaan oleh mahasiswa
menemukan apa yang mereka anggap relevan terbukti dapat meningkatkan pembelajaran ketika
dan penting dari materi perkuliahan yang telah diimplementasikan sebagai bagian dari kurikulum
mereka pelajari.15 Selama proses penulisan soal oleh pengajaran.
mahasiswa, pembelajaran dapat terjadi melalui
pembentukan dan penataan kembali jaringan
kognitif terkait materi perkuliahan yang dijalaninya. KESIMPULAN
hal ini dikarena pada saat membuat soal, mahasiswa Tes mandiri dan kuis interaktif yang dibuat oleh
juga harus memikirkan jawaban dan penjelasannya mahasiswa sendiri terbukti berhubungan dan
untuk setiap pertanyaan. Menurut teori pemrosesan berpengaruh dalam meningkatkan hasil ujian
informasi, hal ini dapat mengarahkan mahasiswa sumatif. Tes mandiri dan kuis interaktif yang
pada pemrosesan informasi yang lebih dalam, dibuat mahasiswa terbukti dapat meningkatkan
meningkatkan pembelajaran mahasiswa dan pengetahuan dan performa mahasiswa dalam belajar.
perkembangan kognitif yang lebih tinggi. Pertanyaan Kegiatan pembuatan tes mandiri dan kuis interaktif
yang dibuat oleh mahasiswa mengharuskannya perlu terus dikembangan dan pelaksanaannya
untuk mengidentifikasi subjek penting setelah perlu atur di dalam kurikulum pendidikan untuk
mempelajari sesuatu atau membaca sesuatu.15 mencapai hasil yang lebih optimal.
Meminta mahasiswa menulis soal memiliki efek
langsung dan tidak langsung pada pembelajaran SARAN
dan retensi pengetahuan jangka panjang pada Penerapan tes mandiri dan kuis interaktif perlu
mahasiswa kedokteran. Metode menulis pertanyaan diteruskan dan disempurnakan di fakultas
oleh mahasiswa merupakan cara untuk mendorong kedokteran, karena dengan perlakuan ini telah
mahasiswa lebih fokus pada materi pembelajaran terbukti dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
di kelas. Selain itu, strategi ini memungkinkan Pelaksanaan penerapan tes mandiri perlu dirancang
mahasiswa untuk membuat hubungan dengan hal- di dalam kurikulum pendidikan dan dilaksanakan
hal yang mereka minati, serta membuat mereka pada blok ataupun mata kuliah yang berbeda untuk
tetap tertarik dengan apa yang mereka perlu mendapatkan hasil capaian tes sumatif yang lebih
pelajari.16-18 baik dan konsisten.
232 Vol. 10 | No. 3 | November 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education
Firdaus & Winarto. JPKI, 2021; 10(3): 227-234
Vol. 10 | No. 3 | November 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education 233
Firdaus & Winarto. JPKI, 2021; 10(3): 227-234
12. Ballantyne R, Hughes K, Mylonas A. Developing 16. Poot R, De Kleijn R, Harold V, Van Rijen,
procedures for implementing peer assessment in Van Tartwijk. Students generate items
large classes using an action research process. for an online formative assessment: Is it
Assessment & Evaluation in Higher Education. motivating?.Medical teacher. 2017 Dec; 39(3):
2010 May 27; 27(5): 427-441. 315–320. https://www.tandfonline.com/doi/
13. Sanchez M, Pardines I, Garcia P. Enhancing pdf/10.1080/0142159X.2017.1270428
students’ learning process through self-generated 17. Bolotin M, Egersdorfer D, Vinayagam M.
tests. J Sci Educ Technol. 2014 Feb; 23(1): 15–25. Investigating the effect of question-driven
14. Shakurnia A, Aslami M, Bijanzadeh M. The pedagogy on the development of physics
effect of question generation activity on students’ teacher candidates’ pedagogical content
learning and perception. J Adv Med Educ Prof. knowledge. Physical Review Physics Education
2018 Apr; 6(2): 70-77. https://www.ncbi.nlm. Research. 2016 Sep 7; 12(2): 1-16. https://
nih.gov/pmc/articles/PMC5856907/ j o u r n a l s . a p s . o r g / p r p e r / p d f / 10 .110 3 /
PhysRevPhysEducRes.12.020128
15. Song D. Student-generated questioning and
quality Questions: A literature review. Research 18. Tofade T, Elsner J, Haines ST. Best practice
Journal of Educational Studies and Review. strategies for effective use of questions as a
2016 Nov 20; 2(5): 58–70. https://www. teaching tool. Am J Pharm Educ. 2013 Sep 12;
researchgate.net/publication/320394487_ 77(7): 15. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
Student-generated_questioning_and_quality_ articles/PMC3776909/
questions_A_literature_review
234 Vol. 10 | No. 3 | November 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education