3406 17043 2 PB
3406 17043 2 PB
3406 17043 2 PB
DOI: 10.21580/ns.2019.3.2.3406
Copyright © 2019 Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya
Abstract
This study was aimed to analyze differences in food selection and factors related to
adolescent girls in the urban and rural high schools. The sampling technique used is the sample size
difference of 2 proportions. Data was collected by giving questionnaires to respondents which
included food choices and its related factors such as social media, body image, nutritional knowledge,
food labels, and peers. Body weight and height used to measure the anthropometric data. The
statistical test used in this research was the t-test. There were no differences in food choices, use of
social media, perception of actual body shape, perception of desired body shape, and perception of
ideal body shape in urban and rural (p> 0,05). There were differences in actual body shape with
BMI, nutritional knowledge, understanding food labels , and peer influence in rural and urban (p
<0,05). Found differences in perceptions of actual body shape with BMI, nutritional knowledge,
understanding food labels, and peer influence in urban and rural areas. There were no differences in
food choices, but there were differences in factors related.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pemilihan makanan
dan faktor yang berkaitan pada remaja putri di SMA daerah Kota dan Kabupaten.
Penelitian ini menggunakan cross-sectional design. Teknik sampling yang digunakan
adalah teknik besar sampel beda 2 proporsi, dengan responden sebanyak 78 siswi
pada 2 lokasi penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan angket
responden yang meliputi pemilihan makan, media sosial, body image, pengetahuan
gizi, label pangan, dan teman sebaya. Pengukuran antropometri dilakukan dengan
mengukur berat badan dan tinggi badan. Uji statistik yang digunakan adalah uji beda
t-test. Tidak terdapat perbedaan pemilihan makan, penggunaan media sosial, persepsi
bentuk tubuh aktual, persepsi bentuk tubuh yang diinginkan, dan persepsi bentuk
tubuh ideal di kota dan kabupaten (p>0,05). Terdapat perbedaan persepsi bentuk
tubuh aktual dengan IMT, pengetahuan gizi, pemahaman label pangan, dan
pengaruh teman sebaya di kota dan kabupaten (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan
pemilihan makan antara remaja putri di kota dan kabupaten, tetapi terdapat
perbedaan pada faktor-faktor yang berkaitan dengan pemilihan makan.
memasuki usia remaja, umumnya mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan
teman sebaya. Kehadiran teman sebaya tersebut dapat membawa pengaruh dalam
pilihan gaya hidup mereka terlebih lagi proses pemilihan makan mereka (Finnerty et
al., 2010).
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, peneliti mencoba melakukan penelitian
untuk membedakan pemilihan makanan remaja yang ada di wilayah perkotaan dan
pedesaan, beserta faktor yang terkait dengan pemilihan makanan tersebut. Penelitian
sebelumnya telah menjelaskan bahwa gaya hidup dan karakteristik atau kebiasaan
remaja yang tinggal di daerah perkotaan (urban) dan pedesaan (rural) tentunya
memiliki sebuah perbedaan (Setyawati and Setyowati, 2015).
METODE PENELITIAN
Desain, Waktu, dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SMA daerah Kota (MA Al-Falah Jakarta) dan
SMAN daerah Kabupaten (SMAN 10 Kabupaten Tangerang) pada bulan September
- Oktober 2018. Penelitian ini menggunakan cross-sectional design dimana pengambilan
data dilakukan dalam waktu yang bersamaan.
Hasil uji beda yang dilakukan dikedua lokasi penelitian menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan pemilihan makan yang signifikan di kedua lokasi penelitian. Hal
ini diduga karena dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan
kuesioner, siswi MA Al-Falah dan SMAN 10 memiliki pemilihan makan yang
hampir sama, mereka makan sayur dan buah setidaknya satu porsi setiap harinya dan
mereka masih gemar mengonsumsi fast food. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Setyawati & Setyowati (2015), di Provinsi Jawa
Tengah tepatnya di Kota Semarang dan Kabupaten Sragen menunjukkan hasil
bahwa tidak ada perbedaan pemilihan makan yang signifikan pada remaja di
perkotaan dan perdesaan. Hal ini dikarenakan pemilihan makan pada remaja yang
berada di perkotaan dan pedesaan sudah memiliki kesamaan atau tidak ada lagi
perbedaan yang terjadi dalam pemilihan makan pada remaja baik di perkotaan
maupun di pedesaan.
Penelitian yang di lakukan di perkotaan dan pedesaan ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Baric et al., (2004) yang dilakukan di wilayah
perkotaan dan pedesaan di Kroasia yang menunjukan bahwa ada perbedaan yang
signifikan pada pemilihan makan di daerah perkotaan dan pedesaan. Perbedaan yang
terjadi pada penelitian di Kroasia ini disebabkan karena frekuensi remaja yang
konsumsi fast food di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan remaja di pedesaan.
Hasil pada penelitian ini yang dilakukan di perkotaan dan pedesaan tidak
memiliki perbedaan, disebabkan karena pemilihan makan yang diukur menggunakan
parameter kuesioner FRS menunjukkan pemilihan yang cenderung sama antara di
perkotaan dan pedesaan. Pada penelitian yang dilakukan daerah perkotaan di Afrika
oleh Dapi et al., (2005), remaja di perkotaan memiliki kebiasaan makan junk food yang
tinggi atau mereka sering mengonsumsinya, karena makanan tersebut sudah tersedia
di berbagai lokasi dan banyak pedagang di sekolah yang menjualnya. Wilayah
pedesaan juga memiliki kebiasaan makan junk food sering karena pedagang makanan
di sekolah mereka banyak yang menjajakan makanan seperti itu (Bargiota et al.,
2013). Hal ini juga terjadi di kedua lokasi penelitan ini, dimana pedagang di masing-
masing sekolah banyak yang menjajakan junk food dan sudah tersedianya gerai-gerai
fast food di masing-masing lingkungan lokasi penelitian.
signifikan di kedua lokasi penelitian. Persepsi body image berdasarkan bentuk tubuh
yang diinginkan tidak ada perbedaan yang signifikan, dan tidak ada perbedaan yang
signifikan pada persepsi body image berdasarkan bentuk tubuh ideal di kedua lokasi
penelitian. Persepsi bentuk tubuh aktual berdasarkan status gizi memiliki perbedaan
yang signifikan di kedua lokasi penelitian.
Penelitian yang dilakukan oleh Sihag & Joshi (2017) di India yang melibatkan
remaja perempuan dari perkotaan dan pedesaan mengenai kepuasan terhadap
bentuk tubuh aktual yang disandingkan dengan status gizi mereka dan menunjukkan
hasil bahwa ada perbedaan yang signifikan saat kepuasan terhadap bentuk tubuh
aktual disandingkan dengan status gizi remaja perempuan di perkotaan dan
pedesaan. Pada penelitian ini yang memiliki ketepatan terhadap bentuk tubuh aktual
mereka dibandingkan dengan status gizi diperkotaan sebesar 46% dan di pedesaan
sebesar 76,9%.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dev et al.,
(2009) pada remaja di perkotaan dan pedesaan di Malaysia, dimana tidak ada
perbedaan bentuk tubuh aktual saat disandingkan dengan status gizi mereka. Hal ini
disebabkan karena status gizi remaja yang ada di perkotaan dan di pedesaan tidak
memiliki perbedaan. Pada penelitian yang dilakukan di MA Al-Falah Jakarta dan
SMAN 10 Kabupaten Tangerang, persepsi bentuk tubuh aktual siswi di kedua lokasi
penelitian ketika dibandingkan dengan status gizi mereka masing masing ada
perbedaan, di MA Al-Falah Jakarta siswi lebih banyak yang memilih dengan tidak
tepat dan di SMAN 10 Kabupaten Tangerang siswi lebih banyak yang memilih
dengan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Abuzaid, O. I. (2012) Eating patterns and physical activity characteristics among urban and
rural students in Saudi Arabia. University of Nebraska.
Adriani, M. and Wirjatmadi, B. (2012) Peranan gizi dalam siklus kehidupan. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Adventiva, C. (2015) Pengetahuan gizi dan sumber informasinya terhadap status gizi remaja di
kota dan di desa. Universitas Gadjah Mada.
Archana, Y. et al. (2017) ‘Internet usage of rural and urban adolescents’, International
Journal of Information Research and Review, 4(4), pp. 3916–3918.
Aygen, F. G. (2012) ‘Turkish consumers’ understanding and use of nutrition labels
on packaged food products’, International Journal of Business and Social Science,
3(6), pp. 171–183.
Bargiota, A. et al. (2013) ‘Eating habits and factors affecting food choice of
adolescents living in rural areas’, HORMONES, 12(2), pp. 246–253. doi:
10.14310/horm.2002.1408.
Baric, I. C. et al. (2004) ‘Comparison of dietary habits in the urban and rural
Croatian schoolchildren’, European Journal of Nutrition, 43(3), pp. 169–174. doi:
10.1007/s00394-004-0455-5.
Batubara, J. R. (2010) ‘Adolescent development (Perkembangan remaja)’, Sari
Pediatri, 12(1), pp. 21–29. doi: 10.14238/sp12.1.2010.
Briawan, D., Sedayu, T. R. and Ekayanti, I. (2011) ‘Kebiasaan minum dan asupan
cairan remaja di perkotaan’, Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 8(1), pp. 36–41. doi:
10.22146/ijcn.17729.
Chopera, P., Chagwena, D. and Mushonga, N. (2014) ‘Food label reading and
understanding in parts of rural and urban Zimbabwe’, African Health Sciences,
14(3), pp. 576–584. doi: 10.4314/ahs.v14i3.12.
Choudhury, M. D., Sharma, S. and Kiciman, E. (2016) Characterizing dietary choices,
nutrition, and language in foos desserts via social media. San Fransisco: Museums and
Public Spaces.
Dapi, L. N. et al. (2005) ‘Adolescents’ food habits and nutritional status in urban and