887 1551 2 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

23

DENTIN
JURNAL KEDOKTERAN GIGI
Vol III. No 1. April 2019

EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK FLAVONOID PROPOLIS Trigona Sp


(Trigona thorasica) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Porphyromonas
gingivalis

Elsa Ayu Amanda1, Beta Widya Oktiani2, Fransiska U.A Panjaitan3


1
Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
2
Bagian Ilmu Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
3
Bagian Ilmu Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin

ABSTRACT
Background: Porphyromonas gingivalis is one of the dominant bacteria in chronic periodontitis.
Chronic periodontitis therapy can be in the form of scalling and root planning accompanied by supporting
therapy, one of which is the administration of antibiotics. Proper administration of antibiotics can cause some
side effects so that new alternatives are needed. Propolis contains flavonoids, which have an antibacterial effect.
Objective: To analyze the effectiveness of antibacterial extracts of flavonoids Propolis Trigona Sp (Trigona
thoraciac) in the concentration of 0.1%; 0.3% and 0.5% of the growth Porphyromonas gingivalis bacteria (in
vitro study). Method: This was a true experimental study with post test only with control group design consisted
of 4 treatment groups, namely the group of extracts of flavonoids Propolis Trigona Sp (Trigona thoracica) at the
concentration of 0.1%; 0.3% and 0.5% and control group (distilled water). Each treatment was repeated five
times. Antibacterial tests were carried out using dilution method for bacteriostatic effects seen from the
difference in average absorbance using Biobase BKD-500 UV-Vis spectrophotometer and for the bactericidal
effect seen based on the number of colonies growing on the media using colony counter. Result: One Way
ANOVA test showed that the average observance of all treatment groups had a significant difference with
p>0.05. Bacteriostatic effects were presented at a concentration of 0.1%; 0.3% and 0.5% and bactericidal effect
was presented at the concentration of 0.5%. Conclusion: Propolis Trigona Sp (Trigona thoracica) extract has
an antibacterial effect at the concentration of 0.1%; 0.3% and 0.5% on the growth Porphyromonas gingivalis
bacteria (in vitro study).

Keywords: Antibacteria, dilution method, flavonoid propolis extract, porphyromonas gingivalis

ABSTRAK
Latar Belakang: Porphyromonas gingivalis merupakan salah satu bakteri dominan pada periodontitis
kronis. Terapi periodontitis kronis dapat berupa scalling dan root planning disertai terapi penunjang salah
satunya adalah pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik yang kurang tepat dapat menimbulkan beberapa efek
samping sehingga diperlukannya alternatif baru. Propolis mengandung senyawa flavonoid yang memiliki efek
sebagai antibakteri. Tujuan: Untuk menganalisis efektivitas antibakteri ekstrak flavonoid propolis Trigona Sp
(Trigona thorasica) dengan konsentrasi 0,1%; 0,3% dan 0,5% terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas
gingivalis (studi in vitro). Metode: Penelitian ini merupakan studi true experimental dengan post test only with
control group design terdiri dari 4 kelompok pelakuan, yaitu kelompok ekstrak flavonoid propolis Trigona Sp
(Trigona thorasica) konsentrasi 0,1%; 0,3% dan 0,5% dan akuades. Setiap perlakuan dilakukan pengulangan
sebanyak 5 kali. Uji antibakteri dilakukan menggunakan metode dilusi untuk efek bakteriostatik dilihat dari
selisih rata-rata absorbansi menggunakan spektrofotometer UV-Vis Biobase BKD-500 dan efek bakterisidal
dilihat berdasarkan jumlah koloni yang tumbuh pada media agar menggunakan colony counter. Hasil: Uji One
Way ANOVA menunjukkan bahwa selisih rata-rata absorbansi semua kelompok perlakuan memiliki perbedaan
yang bermakna dengan p<0,05. Efek bakteriostatik terdapat pada konsentrasi 0,1%; 0,3% dan 0,5% dan efek
Amanda : Efektivitas Antibakteri Ekstrak Flavonoid Propolis 24

bakterisidal terdapat pada konsentrasi 0,5%. Kesimpulan: Ekstrak flavonoid propolis Trigona Sp (Trigona
thorasica) memiliki efek antibakteri pada konsentrasi 0,1%; 0,3% dan 0,5% terhadap pertumbuhan bakteri
Porphyromonas gingivalis (studi in vitro).

Kata-kata kunci: Antibakteri, ekstrak flavonoid propolis, porphyromonas gingivalis, metode dilusi

Korespondensi: Elsa Ayu Amanda, Program Studi Kedokteran Gigi, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan
Veteran No.128B, Banjarmasin, Kalsel, email: elsaayuamanda12@gmail.com

PENDAHULUAN pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis (studi


Indonesia merupakan negara yang kaya akan in vitro).
keanekaragaman hayati, yang dapat dimanfaatkan
sebagai obat untuk berbagai macam penyakit.1 BAHAN DAN METODE
Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional Penelitian ini diawali dengan uji kelaikan etik
semakin meningkat seiring dengan adanya krisis yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Gigi
perekonomian yang berkepanjangan dan gaya hidup Universitas Lambung Mangkurat No. 113/KEPKG-
kembali ke alam (back to nature) yang menyebabkan
FKGULM/l/2019. Penelitian ini adalah penelitian true
daya beli masyarakat terhadap obat-obat modern
menjadi rendah.2,3,4 eksperimental dengan post test only with control
Propolis merupakan suatu zat yang dihasilkan group design yang terdiri dari 4 kelompok perlakuan
lebah, yang terdiri dari campuran air liur lebah dan yaitu ekstrak flavonoid propolis Trigona Sp (Trigona
eksudat tanaman yang dikumpulkannya.5 Secara thorasica) konsentrasi 0,1%; 0,3% dan 0,5% dan
empiris, propolis diyakini sebagai salah satu bahan kelompok kontrol (akuades). Masing-masing
alam yang relatif aman dan memiliki banyak manfaat.6 perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali.
Manfaat propolis sangat bergantung pada kandungan
Jumlah penggulangan untuk setiap kelompok
kimia yang ada di dalamnya.7Secara umum, propolis
memiliki beberapa kandungan yang terdiri dari asam perlakuan didapat dari hasil perhitungan rumus besar
amino, terpenoid dan polifenol (asam fenolik, ester sampel penelitian analitis numerik tidak bepasangan.
dan flavonoid).8 Alat-alat yang digunakan untuk penelitian ini
Flavonoid merupakan salah satu kandungan terdiri dari pengaduk, pisau, rotary evaporator,
penting dalam propolis yang memiliki efek sebagai corong pisah dan kertas saring, neraca analitik, hot
antioksidan, antikanker, antiinflamasi, antialergi, plate, mikropipet, tabung reaksi, tabung vakum,
antivirus dan antibakteri.9,10,11 Flavonoid sebagai
cawan petri, inkubator, ose bulat, autoclave, lampu
antibakteri tergantung pada struktur cincin
aromatiknya.12 Secara umum, mekanisme kerjanya spritus, kapas steril, spektrofotometer UV-Vis Biobase
terbagi menjadi 3 yaitu menghambat sintesis asam BKD-500, vortex mixer, colony counter, beaker glass,
nukleat, menghambat fungsi membran sel dan labu Erlenmeyer, kapas steril, tip kuning dan biru
menghambat metabolisme energi.13 steril, rak tabung dan magnetic stirrer. Alat- alat yang
Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri digunakan dalam penelitian dicuci hingga bersih
gram negatif anaerob yang sering ditemukan pada plak
kemudian dikeringkan dan disterilkan dalam
subgingiva.14 Bakteri plak subgingiva dapat
menyebabkan kerusakan pada jaringan periodontal autoclave pada suhu 121 °C selama 5 menit. Bahan
seperti gingivitis dan periodontitis dikarenakan bakteri yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari
tersebut dapat berpenetrasi kedalam sulkus gingiva sediaan propolis Trigona Sp (T.thorasica) 1,5 kg,
yang akhirnya menyebabkan bertambahnya etanol 96%, N- heksana, etil asetat dan akuades, isolat
kedalaman sulkus.15 Prosedur perawatan yang murni bakteri Porphyromonas gingivalis, media Brain
dilakukan pada infeksi bakteri ini fokus pada proses Heart Infusion Broth (BHIB), Nutrient Agar (NA),
menghilangkan bakteri tersebut di lokasi infeksi
standar Mc Farland 0,5 (Larutan asam sulfat 1% 9,95
biasanya dengan debridement permukaan disertai
dengan terapi penunjang salah satunya antibiotik.16 ml dan larutan barium klorida 1,175% 0,05 ml) dan
Penggunaan antibiotik yang irrasional dapat akuades.
mengakibatkan resistensi antibiotik sehingga Proses pembuatan ekstrak pada penelitian ini
pengobatan alternatif lain yang dapat bermanfaat dilakukan di Laboratorium Fakultas Matematika dan
sebagai antibakteri terus dikembangkan.17 Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik Mangkurat Banjarmasin. Proses pembuatan ekstrak
untuk menganalisis efektivitas antibakteri ekstrak menggunakan metode maserasi dengan cara
flavonoid propolis Trigona Sp (Trigona thorasica) menimbang propolis sebanyak 1,5 kg kemudian
dengan konsentrasi 0,1%; 0,3% dan 0,5% terhadap ditambahkan 1,5 liter etanol 96% sebagai pelarut dan
25 Dentin (Jur. Ked. Gigi), Vol III. No 1. April 2019 : 23 - 28

direndam selama 5 hari dan diganti setiap 24 jam, positif maka masih terdapat pertumbuhan bakteri
selanjutnya dilakukan penyaringan dengan kertas pada media tersebut. Setelah didapatkan nilai MIC
saring untuk memisahkan filtrat dari ampas ke dalam maka dilakukan uji lanjutan untuk menentukan MBC
labu Erlenmeyer. Filtrat yang diperoleh kemudian yaitu dengan cara mengambil 200 µL dari konsentrasi
diuapkan dengan rotary evaporator dengan kecepatan yang telah menunjukan MIC, ditambahkan ke dalam
180 rpm pada suhu 70°C sehinga kandungan cawan petri yang berisi media NA steril kemudian
etanolnya menguap dan diperoleh ekstrak kental diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C, selanjutnya
(±76,18 g). dilakukan penghitungan jumlah bakteri menggunakan
Ekstrak kental yang didapat dari proses colony counter apabila hasil penghitungan jumlah
maserasi diencerkan dengan akuades kemudian koloni bakteri adalah nol (tidak terdapat bakteri) maka
dimasukkan ke dalam corong pisah dan ditambahkan didapatkan MBC.
larutan n-heksana aduk hingga homogen dan diamkan
hingga terbentuk 2 lapisan, kemudian 2 lapisan HASIL PENELITIAN
tersebut dipisahkan hingga tersisa lapisan bagian Penelitian uji Efektivitas antibakteri ini
bawah yang terdiri dari ekstrak yang berisi n-heksana dilakukan dengan metode dilusi untuk mengetahui
setelah itu tambahkan etil asetat aduk hingga homogen Minimum Inhibitor Concentration (MIC) dan
dan diamkan hingga terbentuk 2 lapisan. Ambil Minimum Bactericidal Concentration (MBC) dari
lapisan yang berisi etil asetat yang mengandung ekstrak Flavonoid Propolis Trigona Sp (Trigona
senyawa flavonoid kemudian diuapkan hingga thorasica) terhadap bakteri Porphyromonas
diperoleh ekstrak murni flavonoid sebanyak (±31,32 gingivalis. MIC ditentukan berdasarkan hasil selisih
g). rata-rata absorbansi menggunakan spektrofotometer
Sampel penelitian adalah isolat murni dan untuk nilai MBC ditentukan berdasarkan rata-rata
Porphyromonas gingivalis yang didapat dari jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada media
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Nutrient agar (NA). Pengamatan ini dilakukan dengan
Universitas Airlangga. Isolat murni tersebut ditanam waktu inkubasi 24 dengan hasil MIC dapat dilihat
pada media Nutrient Agar (NA) untuk pembuatan pada tabel 1 dan MBC dapat dilihat pada tabel 2:
kultur, kemudian media NA dimasukan kedalam
inkubator dan diinkubasi dalam keadaan anaerob Tabel.1 Mean ± Standar Deviasi Selisih Absorbansi
selama 1x24 jam pada suhu 37°C. Setelah Ekstrak Flavonoid Propolis Trigona Sp
Porphyromonas gingivalis dikultur pada media NA, (Trigona thorasica) dan Akuades Terhadap
kemudian dilakukan pembuatan suspensi dengan cara Pertumbuhan Bakteri Porphyromonas
ambil Porphyromonas gingivalis dari media kultur gingivalis Melalui Metode Dilusi pada Waktu
menggunakan ose kemudian masukan kedalam tabung
reaksi yang berisi 1 ml BHIB steril kemudian Kelompok Mean Standar
masukkan kedalam inkubator dan diinkubasi dalam Perlakuan Deviasi
keadaan anaerob selama 1x24 jam pada suhu 37°C
setalah itu, lakukan pengenceran dengan menambah EFP 0,1% -0.030 0.003
akuades steril dan dihomogenkan sampai
kekeruhannya sebanding dengan standar Mc Farland
0,5 (1,5x108). EFP 0,3% -0.047 0.010
Sebanyak 1 ml suspensi bakteri yang telah
distandarisasi dengan kekeruhan Mc Farland 0,5 EFP 0,5% -0.060 0.004
(1,5x108) dimasukkan ke dalam masing-masing
tabung reaksi yang berisi 1 ml ekstrak dengan 3 Akuades +0.135 0.011
konsentrasi yang berbeda yaitu konsentrasi 0,1%;
0,3% dan 0,5%. Tabung reaksi tersebut kemudian Inkubasi 24 Jam.
diukur untuk mengetahui pengaruh ekstrak flavonoid
propolis Trigona Sp (T.thorasica) terhadap Keterangan:
pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis EFP 0,1% : Ekstrak Flavonoid Propolis 0,1%
dengan mengamati MIC menggunakan EFP 0,3% : Ekstrak Flavonoid Propolis 0,3%
spektrofotometer UV-Vis Biobase BKD-500 (λ = 450 EFP 0,5% : Ekstrak Flavonoid Propolis 0,5%
nm) dan MBC menggunakan colony counter.
Pengukuran MIC ditentukan dengan membandingkan Berdasarkan tabel 1 semua kelompok ekstrak
absorbansi setelah inkubasi dikurangi sebelum mengalami penurunan absorbansi yang ditandai
inkubasi, apabila nilai absorbansi setelah inkubasi ≤ dengan nilai mean negatif yang berarti semua
nilai absorbansi sebelum inkubasi atau delta Optical kelompok ekstrak memiliki efek bakteriostatik dan
Density (OD) bernilai negatif maka dapat dikatakan untuk nilai MIC terdapat pada konsentrasi 0,1%
pertumbuhan bakteri terhambat (MIC) dan apabila sedangkan pada kelompok kontrol mengalami
nilai absorbansi setelah inkubasi inkubasi ≥ nilai peningkatan absorbansi yang ditandai dengan nilai
absorbansi sebelum inkubasi atau delta OD bernilai
Amanda : Efektivitas Antibakteri Ekstrak Flavonoid Propolis 26

mean positif yang berarti pada kelompok kontrol tidak Pengulangan Kelompok Perlakuan
memiliki efek bakteriostatik.
EFP EFP EFP Akuades
Tabel.2 Hasil Perhitungan Jumlah Koloni Ekstrak 0,1% 0,3% 0,5%
Flavonoid Propolis Trigona Sp (Trigona 1 387 68 0 1087
thorasica) dan Akuades Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Porphyromonas 2 362 61 0 1002
gingivalis Melalui Metode Dilus pada Waktu 3 389 53 0 1085
Inkubasi 24 Jam. 4 385 58 0 1080
5 398 55 0 1113
Rata-Rata 384,2 59 0 1.073
Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan bahwa
dengan Koru dkk, 2007 dalam Widjiastuti dkk, 2017
nilai MBC Ekstrak Flavonoid Propolis Trigona Sp
yang menyatakan bahwa propolis efektif terhadap
(Trigona thorasica) pada waktu inkubasi 24 jam
beberapa bakteri yang ada dalam rongga mulut seperti
terletak pada konsentrasi 0,5% yang ditandai dengan
Peptostreptococcus anaerobius, Lactobacillus
tidak adanya pertumbuhan bakteri pada media agar.
acidophilus, Actinomyces naeslundii, Prevotella
Data yang telah didapatkan dari hasil penelitian
oralis, Prevotella melaninogenica, Porphyromonas
dilakukan analisis statistik dengan menggunakan
gingivalis dan Fusobacterium nucleatum.18
SPSS 23.0, untuk uji normalitas menggunakan
Berdasarkan penelitian Dzoyem dkk, 2013 dalam
Shapiro-Wilk dan untuk uji homogenitas
Mawan dkk, 2018, flavonoid memiliki efek
menggunakan Levene’s Test. Hasil uji normalitas
bakteriostatik yaitu dengan cara menghambat sintesis
menunjukkan seluruh nilai Sig pada masing-masing
makromolekul sel bakteri dan menyebabkan
kelompok pada waktu inkubasi 24 jam adalah p>0,05
kerusakan pada membran sel bakteri dikarenakan
yang berarti sebaran data terdistribusi normal dan
sifatnya yang lipofilik.19,20
untuk hasil uji homogenitas didapatkan nilai p=0.257
Berdasarkan hasil penelitian dari efek
(p>0,05) sehingga dapat disimpulkan untuk data
bakteriostatik menunjukkan ada beberapa kelompok
inkubasi 24 jam variansinya homogen.
yang memiliki perbedaan bermakna dan tidak
Berdasarkan uji normalitas dan uji
bermakna. Hasil penelitian setelah inkubasi 24 jam
homogenitas, dinyatakan bahwa data penelitian
terdapat perbedaan bermakna antara konsentrasi 0,1%
memenuhi persyaratan untuk dilakukan uji parametrik,
dengan 0,3%; 0,5% dan akuades, kelompok akuades
pada penelitian ini uji parametrik yang digunakan
dengan konsentrasi 0,3% dan 0,5% dan untuk
adalah parametrik one way ANOVA dengan tingkat
perbedaan yang tidak bermakna terdapat pada
kepercayaan 95%. Hasil uji parametrik one way
konsentraasi 0,3% dengan 0,5%. Adanya perbedaan
ANOVA didapatkan nilai p=0.000 (p<0.05) pada
tidak bermakna dikarenakan hasil penurunan
waktu inkubasi 24 jam yang berarti terdapat beberapa
absorbansi antara kelompok tersebut tidak jauh
kelompok yang memiliki perbedaan bermakna, untuk
berbeda dan menurut Sinarsih, 2016 dalam Armedita
mengetahui kelompok mana yang memiliki perbedaan
dkk, 2018 ada kinerja antibakteri yang tidak stabil
bermakna maka dilakukan uji lanjutan dengan Post
pada konsentrasi tinggi sehingga pada peningkatan
Hoc Bonferroni dan didapatkan hasil rata-rata selisih
konsentrasi tertentu senyawa metabolit sekunder tidak
absorbansi pada konsentrasi 0,1% memiliki perbedaan
memberikan peningkatan respon yang signifikan atau
bermakna dengan akuades dan kelompok 0,3%; 0,5%.
tidak berbeda nyata.21
Terdapat perbedaan bermakna akuades dengan
Penelitian ini selain bertujuan untuk
kelompok 0,3%; 0,5% dan terdapat perbedaan tidak
mengetahui efek bakteriostatik juga bertujuan untuk
bermakna antara kelompok 0,3% dengan 0,5%.
mengetahui efek bakterisidal. Efek bakterisidal pada
penelitian ini hanya terdapat pada konsentrasi 0,5%
PEMBAHASAN
dengan waktu inkubasi 24 yang ditandai dengan tidak
Penelitian mengenai efektivitas antibakteri adanya pertumbuhan bakteri pada media agar.
ekstrak flavonoid propolis Trigona Sp (Trigona Konsentrasi 0,5% merupakan konsentrasi tertinggi
thorasica) menunjukkan bahwa ekstrak tersebut yang digunakan pada penelitian ini hal tersebut sejalan
memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan dengan penelitian Mufti dkk, 2017 yang menyatakan
Porphyromonas gingivalis yang ditandai dengan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas
penurunan absorbansi dan penurunan jumlah koloni antibakteri adalah konsentrasi yang mana semakin
bakteri pada media agar. tinggi konsentrasi maka kandungan zat aktif yang ada
Ekstrak flavonoid propolis Trigona Sp didalamnya juga semakin meningkat sehingga
(Trigona thorasica) konsentasi 0,1%; 0,3% dan 0,5% kemampuannya dalam membunuh bakteri juga
memiliki efek bakteriostatik terhadap bakteri semakin meningkat.22
Porphyromonas gingivalis setelah inkubasi 24 jam
Berdasarkan penelitian Krisnata dkk, 2014
dan konsentrasi yang paling efektif berdasarkan selisih dalam Christabel dkk, 2018, flavonoid pada
rata-rata adalah 0,5%. Hasil penelitian ini sejalan konsentrasi tinggi memiliki efek bakterisidal baik
27 Dentin (Jur. Ked. Gigi), Vol III. No 1. April 2019 : 23 - 28

pada bakteri gram negatif ataupun bakteri gram 5. Mardiah. Uji Resistensi Staphylococcus aureus
positif. Mekanisme flavonoid sebagai bakterisidal Terhadap Antibiotik, Amoxilin, Tetracyclin dan
yaitu dengan cara menyebabkan kerusakan pada Propolis. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan.
membran sitoplasma dan dinding sel bakteri. 23 2017; 8 (16): 1-6.
Mekanisme flavonoid merusak membran sitoplasma 6. Lutpiatina L. Efektivitas Ekstrak Propolis Lebah
yaitu dengan cara menyerang fosfolipid pada Kelulut (Trigona spp) Dalam Menghambat
membran sitoplasma bakteri, sehingga fospolipid tidak Pertumbuhan Salmonella typhi, Staphylococcus
mampu mempertahankan membran sitoplasma yang aureus dan Candida albicans. Jurnal Skala
akhrinya mengakibatkan terjadinya kebocoran pada Kesehatan. 2015; 6 (2): 7.
membran sitoplasma dan zat-zat yang berfungsi untuk 7. Rufatto Luciane C, Denis Amilton dos S, Flavio
metabolisme sel bakteri terbuang keluar sehingga M, Joao Antonio Pegas H Mariana Roesch E,
terjadi kematian pada bakteri dan untuk mekanisme Sidnei M. Red propolis: Chemical composition
kerusakan dinding sel yaitu dengan membentuk gugus and pharmacological activity. Asian Pacific
alkohol, yang mana gugus alkohol tersebut akan Journal of Tropical Biomedicine. 2017; 7(7):
bereaksi dengan lipid dan asam amino yang 591-598.
merupakan struktur dinding sel bakteri sehingga 8. Pujirahayu N, Uslinawaty Z,
terjadi kerusakan dinding sel bakteri, ketika terjadi Halimahtussaddiyah R. Properties and Flavonoid
kerusakan pada dinding sel bakteri senyawa flavonoid Content in Propolis of Some Extraction Method
akan terus masuk hingga kedalam inti sel bakteri, di of Raw Propolis. Internasional Journal of
dalam inti sel senyawa flavonoid berkontak dengan Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 2014; 6
DNA yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada (6); 338-340.
struktur lipid DNA sehingga bakteri lisis dan sel akan 9. Rismawati Suci N, Ismiyati. Pengaruh Variasi
mati.6,24 PH Terhadap Kadar Flavonoid Pada Ekstraksi
Keterbatasan penelitian ini sejalan dengan Propolis dan Karakteristiknya Sebagai
penelitian Rambet dkk, 2017 yang menyatakan bahwa Antimikroba. Jurnal Konversi. 2017; 6( 2): 90.
pada metode dilusi menggunakan spektrofotometer 10. Grumezescu Alexandra M, Alina Maria H.
tidak dapat membedakan sampel dengan partikel- Therapeutic Probiotic Unconventional Food. Ed
partikel lain yang menyerap cahaya dengan panjang 1. Elsevier; 2018: 141-150.
gelombang yang sama.25 Berdasarkan penelitian ini 11. Hermalinda, Risa, Irham T, Zairin Noor H. Total
dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak flavonoid Flavonoid Contenet Analysis Of Ramania
propolis Trigona Sp (Trigona thorasica) memiliki Leaves Extract Using Ethanol, Methanol and N-
efek antibakteri pada konsentrasi 0,1%; 0,3% dan Hexane as Solvent. dentino. 2019; 4(1): 60-63
0,5% terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas 12. Alghazeer R, Abdalla E, Moammar S, Ftaim G,
gingivalis (studi in vitro). Salah A, Hesham N, dkk. In VitroAntibacterial
Activity of Flavonoid Extracts of Two Selected
DAFTAR PUSTAKA Libyan Algae against Multi Drug Resistant
1. Listyana Nurul H, Meiviana G. Analisis Produksi Bacteria Isolated from Food Products. Journal of
Temulawak Sebagai Bahan Baku Jamu Di Balai Bioscience and Medicines. 2017; 5: 26-48.
Besar Penelitian Dan Pengembangan Tanaman 13. Khinanty N, Muhammad Ibnu K, Lit
Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu. Jurnal Fitrianingrum. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Jamu Indonesia. 2017; 2 (1): 1-7. Asetat Pelepah Pisang Ambon (Musa
2. Pertiwi Ratih D, Joni K, Graha Ayu P. Uji Pradisiaca) terhadap Staphylococcus aureus.
Aktivitas Antibakteri Formulasi Gel Untuk Jurnal Cerebellum. 2016; 2 (2): 462-463.
Sariawan Dari Ekstrak Daun Saga (Abrus 14. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Precatorius Linn.) Terhadap Bakteri Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan
Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Dasar (RISKESDAS). Kementerian Republik
Manuntung. 2016; 2 (2): 239-247. Indonesia; 2013: 110.
3. Fransiska A, Fadil O, Havis Dharma R. 15. Adhani Rosihan, Rachmadi Priyawa, Nurdiyana
Perbandingan Efektivitas Antibakteri Infususm Tutung, Widodo. Karies Gigi di Masyarakat
Lengkuas Putih Merah Terhadap Lahan Basah. Yusuf Hidayat (editor). Ed.1.
Staphylococccus Aureus (The Comparison Of Lembaga Penelitian Universitas Lambung
Antibacteria Effectivity Of White and Red Mangkurat; 2015: 9-23.
Galangal Infusus To Staphylococcus Aureus). 16. Gerits E, Natalie V, Jan M. New Approaches to
Cakradonya Dent J. 2017; 9 (2): 101-106. Combat Porphyromonas gingivalis Biofilms.
4. Choirunnisa Anna, Afifah Bambang Sutjimanto. Journal Of Oral Microbiology. 2017; Vol 9: 4.
Pengaruh kombinasi ekstrak etanol herba 17. Sapara Thresia U, Olivia W, Juliatri. Efektivitas
cecendet (physalis angulata I.) dengan beberapa Antibakteri Ekstrak Daun Pacar Air (Impatiens
antibiotic terhadap bakteri Staphylococcus balsamina L.) Terhadap Pertumbuhan
aureus dan Klebsiella pneumonie. Jurnal Ilmiah Porphyromonas gingivalis. Jurnal Ilmiah
Farmasi. 2017; 5 (2): 50-55. Farmasi. 2016; 5 (4): 11.
Amanda : Efektivitas Antibakteri Ekstrak Flavonoid Propolis 28

18. Widjiastuti I, Adioro S, Febriastuti C. Anti-


glucan effects of propolis ethanol extract on
Lactobacillus acidophilus. Dental Journal. 2017;
50 (1): 29.
19. Mawan Agni R, Sri Endah I, Suhadi. Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Metanol Buah Syzygium
polyanthum terhadap Pertumbuhan Bakteri
Escherchia coli. Bioeksperimen. 2018; 4 (1): 66.
20. Parsil Yusrini, Aditya Yuliansanti. Daya
Antibakteri Daun Sirih Merah (Piper Crocatum)
terhadap Bakteri Entrocoocus Faecalis Sebagai
Bahan Madikamen Akar dengan Metode Dilusi.
IDJ. 2014; 1 (3): 92.
21. Armedita D, Verry A, Masyhudi A, Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Etanol Daun, Kulit Batang,
dan Getah Angsana (Pterocarpus Indicus Willd)
terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans.
ODONTO Dental Journal. 2018; 5 (1): 5.
22. Mufti Nastasha, Elizabeth Bahar, Dessy Arisanti.
Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Sawo terhadap
Bakteri Escherichia coli secara In Vitro. Jurnal
Kesehatan Andalas. 2017; 6(2): 292.
23. Christabel P F, M V Hernando, C A Sutanto, K
Parisihni. Exploration of Chlorella sp. as
Antibacterial to Aggregatibacter
Actinomycetemcomitans Biofilm. IOP
Publishing. 2019: 5.
24. Ernawati, Kumala Sari. Kandungan Senyawa
Kimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit
Buah Alpukat (Persea Americana P.Mill)
Terhadap Bakteri Vibrio alginolyticus. Jurnal
Kajian Veteriner. 2015; 3 (2): 203-211.
25. Rambet Lumimuut G, Olivia W, Paulina N. G.
Uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM)
Perasan Murni Bawang Putih (Allium sativum)
Terhadap Pertumbuhan Candida albicans. Jurnal
Ilmiah Farmasi. 2017; 6(1): 21.

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy