Jurnal Wira Afriliya
Jurnal Wira Afriliya
Jurnal Wira Afriliya
ABSTRACT
Borax is one of the chemicals that is often misused in food. Purple sweet potato is a natural ingredient that contains
anthocyanins.extract Anthocyanin is an extraction from purple sweet potato which can be used as a natural ingredient to
detect borax in food.This research was conducted with the aim of knowing the ability of purple sweet potato extract in
detecting the borax content in food and whether borax was found in foods (white tofu, wet noodles, meatballs, and
crackers) sold at Karuwisi Market Makassar. This type of research is experimental with a sample of 15 food samples
with a qualitative examination method. Based on the results of the examination conducted from 15 food samples
including 4 samples of white tofu, 3 samples of wet noodles, 3 samples of meatballs, and 5 samples of crackers. there
were 7 samples of food that were positive for borax, namely 2 samples of meatballs and 5 samples of crackers. Which
is where the 7 samples have violated the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 33 of
2012 concerning Food Additives where borax is prohibited from being used as a food additive. Purple sweet potato
extract was able to detect borax content in food and based on the results of the examination it was found that from 15
food samples, 7 food samples were positive for borax or 47% of foods containing borax (including meatballs and
crackers) were sold at the karuwisi market in Makassar. Suggestions for the public can use purple sweet potato extract
as a simple borax detector.
Keyword: Borax, Purple Sweet Potatoes, Anthocyanin Substances
ABSTRAK
Boraks merupakan salah satu bahan kima yang sering disalahgunakan pada makanan. Ubi jalar ungu Boraks
merupakan salah satu bahan kimia yang sering disalahgunakan pada makanan. Ubi jalar ungu merupakan bahan alami
yang mengandung zat antosianin. Ekstrak antosianin merupakan ekstraksi dari ubi jalar unguyang dapat digunakan
sebagai bahan alami pendeteksi kandungan boraks pada makanan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan Untuk
mengetahui kemampuan ekstrak ubi jalar ungu dalam mendeteksi kandungan boraks pada makanan dan apakah
ditemukan boraks pada makanan (tahu putih, mie basah, bakso, dan kerupuk) yang dijual di Pasar Karuwisi Makassar.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan sampel sebanyak 15 sampel makanan dengan metode pemeriksaan
kualitatif. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan dari 15 sampel makanan meliputi 4 sampel tahu putih, 3
sampel mie basah, 3 sampel bakso, dan 5 sampel kerupuk. terdapat 7 sampel makanan yang positif boraks yaitu 2
sampel bakso dan 5 sampel kerupuk. Yang dimana ke 7 sampel telah melanggar Permenkes RI No. 33 Tahun 2012
tentang Bahan Tambahan Pangan dimana boraks dilarang penggunannya sebagai bahan tambahan pangan. Ekstrak
ubi jalar ungu mampu mendeteksi kandungan boraks pada makanan dan berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan
bahwa dari 15 sampel makanan, sebanyak 7 sampel makanan yang positif boraks atau 47 % makanan mengandung
boraks (meliputi bakso dan kerupuk) yang dijajakan di pasar karuwisi makassar. Saran bagi masyarakat dapat
menggunakan ekstrak ubi jalar ungu sebagai pendeteksi boraks secara sederhana.
Kata kunci: Boraks, Ubi Jalar Ungu, Zat Antosianin
Obat dan Makanan (BPOM), tingginya tingkat penggunaan ekstrak ubi jalar ungu yang
kercunan makanan yang diakibatkan oleh terserap dalam kertas saring dapat
makanan olahan rumah tangga/industri rumah mendeteksi kandungan boraks pada tahu
tangga sebanyak 264 kasus dengan rute yang dimana didapatkan hasil yaitu dari ketiga
paparan kercunan terbanyak melalui oral. Ini sampel yang dilakukan uji kandungan boraks
mengidentifikasikan bahwa masih banyak hasilnya tidak terdapat kandungan boraks
makanan-makanan yang yang mengandung pada tahu yang dijadikan sampel.
bahan-bahan berbahaya. Selain itu Selain itu dalam penelitian yang
penelusurun yang dilakukan oleh BPOM di dilakukan oleh Nuhman dan Aprily Esti tahun
Makassar pada tahun 2018 semua produk 2017 dengan judul Pemanfaatan ekstrak
makanan yang diamankan petugas dan diuji di antosianin dari bahan alam untuk identifikasi
laboratorium terdapat 72 jenis produk pangan formalin pada tahu putih didapatkan hasil juga
yang mengandung bahan berbahaya seperti bahwa penelitian tentang pemanfaatan
boraks. (Kompas, 2010) ekstrak bahan alami yang mengandung
Sejumlah produk pangan seperti antosianin untuk identifikasi formalin, dapat
bakso, tahu, dan mie basah yang memakai diambil kesimpulan yaitu Bahan alami yang
bahan tambahan pangan boraks dan dijual mengandung antosianin seperti ubi jalar
bebas di pasar dan supermarket. Masih ungu, stroberi, buah naga dan anggur dapat
banyak penyalagunaan boraks sebagai bahan sebagai indikator sederhana pengujian
tambahan pada makanan guna meningkatkan formalin pada makanan. Tetapi perubahan
nilai ketahanan serta tekstur dari makanan warna yang jelas pada ekstrak ubi jalar ungu
karena mudah didapatkan serata harganya dan stroberi.
yang terjangkau mendorong pedagang- Dalam penelitian yang dilakukan oleh
pedagang nakal untuk menggunakannya yang Neny rohyani,Dkk dalam jurnal redoks dengan
dimana sebenarnya penggunaan boraks pada judul pembuatan media uji formalin dan
makanan dilarang sesuai dengan peraturan boraks menggunakan zat antosianin dengan
pemerintah yang melarang tentang pelarut etanol 70% didapatkan hasil bahwa
penggunaan boraks yaitu Peraturan Menteri ubi jalar ungu dapat dimanfaatkan sebagai
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 indikator penguji kandungan formalin dan
Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan boraks pada makanan dengan cara
Pangan disebutkan bahwa bahan yang mengekstrak zat antosianin yang terkandung
dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pada ubi jalar ungu. Pendeteksian kandungan
pangan yaitu boraks yang merupakan salah formalin dan boraks dengan cara merendam
satu bahan kimia yang penggunaannya kertas saring kedalam larutan ekstrasi zat
dilarang untuk produk makanan. antosianin cukup efektif untuk dijadikan media
Salah satu langkah sederhana dalam uji formalin dan boraks pada makanan.
mendektesi boraks pada makanan yaitu Ubi jalar ungu merupakan salah satu
dengan menggunakan ekstrak ubi jalar ungu. jenis ubi jalar yang banyak ditemui di
Berdasarkan uji pendahuluan yang dilakukan Indonesia selain yang berwarna putih, kuning,
peneliti untuk mengetahui pemanfaatan zat dan merah Ubi jalar ungu jenis Ipomoea
antosianin sebagai pendeteksi boraks batatas L. Poir memiliki warna ungu yang
didapatkan hasil bahwa kandungan zat cukup pekat pada daging ubinya, sehingga
antosianin pada ubi jalar ungu dapat banyak menarik perhatian. Karena kandungan
mendeteksi kandungan boraks dan formalin. pigmen ungu yang terdapat pada ubi jalar
Dengan indikasi warna jika terdapat boraks ungu bermanfaat sebagai antioksidan karena
kertas saring yang telah direndamkan zat dapat menyerap polusi udara, racun, oksidan
antosianin dan ditetesi boraks maka akan dalam tubuh dan menghambat penggumpalan
merubah warna kertas saring menjadi sel-sel darah. Warna ungu pada ubi jalar
kebiruan ataupun kehijauan, sedangkan jika disebabkan oleh adanya pigmen ungu
ditetesi formalin maka warna kertas saring antosianin yang menyebar dari bagian kulit
mengeluarkan warna aslinya. sampai dengan daging ubinya. Konsentrasi
Dan juga berdasarkan penelitian antosianin inilah yang menyebabkan
menurut yang dilakukan oleh salsabilah beberapa jenis ubi ungu mempunyai gradasi
febrianti pada tahun 2018 dalam judul warna ungu yang berbeda.
pemanfaatan ekstrak ubi ungu (ipomoea Sebagaimana sifat dari boraks yaitu
batatas l. Poir) sebagai pendeteksi boraks memiliki sifat basah, maka boraks yang
pada tahu, didapatkan hasil bahwa terkandung dalam makanan dapat dideteksi
305
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol.22 No.2 2022
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
306
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol.22 No.2 2022
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
307
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol.22 No.2 2022
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
308
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol.22 No.2 2022
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM. 2019. Laporan Tahunan Pusat Data Dan Informasi Obat Dan Makanan
(Online).https://www.pom.go.id/new/admin/dat//20200817/Laporan_Tahunan_2019
_Pusat_Data_dan_Informasi_Obat_dan_Makanan.pdf. Diakses pada tanggal 07
Januari 2021
Balai Besar POM. 2019. Laporan Tahunan 2019 Balai Besar POM DI Makassar (Online).
https://www.pom.go.id/new/admin/dat/20200817/Laporan_Tahunan_2019_Balai_B
esar_POM_di_Makassar.pdf.Diakses pada tanggal 07 Januari 2021
Ekoningtyas, Endah Aryati, dkk. 2016. Potensi Kandungan Kimiawi Ubi Jalar Ungu
(Ipomoea batatas L.) Sebagai bahan Identifikasi Keberadaan Plak Pada
Permukaan Gigi (Online).http://ejournal.poltekkessm.ac.id/ojs/index.php/jkg
/article/download/1117/385. Diakses pada tanggal 09 Januari 2021.
Febrianti, Salsabila. 2018. Pemanfaatan Ekstrak Ubi Ungu (Ipomoea Batatatas L. Poir)
Sebagai Pendeteksi Boraks Pada Tahu (Online).
file:///D:/kuliah/proposal%20penelitian/salsabila-febrianti.pdf.Diakses pada tanggal
07 Januari 2021.
Kompas. 2010. BPOM Siap Pertanggungjawabkan Hasil Temuan (Online).
https://megapolitan.kompas.com/read/2010/02/04/04553929/~Regional~Indonesia
%20Timur. Diakses tanggal 07 Januari 2021.
Nuhman, Aprily Esti. 2017. Judul Pemanfaatan Ekstrak Antosianin Dari Bahan Alam
Untuk Identifikasi Formalin Pada Tahu Putih(Online).Universitas Hang Tuah
Surabaya. Jurnal sains 17(14). file:///D:/kuliah/proposal%20penelitian/propo
sal%20penelitian/proposal/609-1159-1SM.pdf. Diakes 07 Januari 2021.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
PERMENKES RI. 2012. Peraturan Menteri Kesehatan No. 33/MENKES/PER/IV/2012
Tentang Bahan Tambahan Pangan.
PERPRES RI. 2012. Undang-Undang No.18 Tahun 2012 Tentang Pangan
Rohyani, Neny,Dkk. 2017 .Pembuatan Media Uji Formalin Dan Boraks Menggunakan Zat
Antosianin Dengan Pelarut Etanol 70% (Online). Universitas PGRI
Palembang. Jurnal Redoks:Teknik Kimia2(1). Diakes tanggal 09 Januari
2021
Sulastiawaty, Widyaningsih wiyati, 2020. Pembuatan Teskit Boraks Dalam Upaya
Efisiensi Penggunaan Bahan Dan Alat Laboratorium(Online)Universitas
Diponegoro. Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 2
(2).https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jplp. Diakses pada tanggal 09 Januari
2021
Tribunnews, 2017. Cara Mudah Deteksi Bakso Mengandung Boraks Dan Formalin
(Online).https://www.tribunnews.com/travel/2017/04//07/cara-mudah-deteksi-
bakso-mengandung-boraks-dan-formalIn. Diakses pada tanggal 11 Januari 2021
Winarti, S., Sarofa, U., & Anggrahini, D. 2008. Ekstraksi dan Stabilitas Warna Ubi Jalar
Ungu (Ipomoea batatas L.,) sebagai Pewarna Alami. Jurnal Teknik Kimia.
3(1), 207-214.
309
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol.22 No.2 2022
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
Tabel 1
Hasil Pengukuran pH Pada Bahan Penelitian
2. Boraks 10
Tabel 2
Hasil Pemeriksaan Kandungan Boraks Pada Tahu Putih
Di Pasar Karuwisi Makassar
Sebelum Sesudah
1. Tahu Putih 01 Ungu Ungu 5 Negatif
2. Tahu Putih 02 Ungu Ungu 6 Negatif
3. Tahu Putih 03 Ungu Ungu 5 Negatif
4. Tahu Putih 03 Ungu Ungu 5 Negatif
Sumber: Data Primer, 2021
Tabel 3
Hasil Pemeriksaan Kandungan Boraks Pada Mie Basah
Di Pasar Karuwisi Makassar
Sebelum Sesudah
Sebelum Sesudah
1. Bakso 01 Ungu Ungu 7 Negatif
2. Bakso 02 Ungu Biru 9 Positif
3. Bakso 03 Ungu Biru 9 Positif
Sumber: Data Primer, 2021
310
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol.22 No.2 2022
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
Tabel 5
Hasil Pemeriksaan Kandungan Boraks Pada Kerupuk Di Pasar Karuwisi Makassar
Sebelum Sesudah
Tabel 6
Hasil Pemeriksaan Replikasi Kandungan Boraks Pada Bakso Yang Terindikasi Positif Di
Pasar Karuwisi
Sebelum Sesudah
1. Bakso 02 Ungu Biru 8 Positif
2. Bakso 03 Ungu Biru 9 Positif
Sumber: Data Primer, 2021
Tabel 7
Hasil Pemeriksaan Replikasi Kandungan Boraks Pada Bakso Yang Terindikasi Positif Di
Pasar Karuwisi Makassar
Sebelum Sesudah
311