208-Article Text-673-1-10-20190618

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

JKEP

Vol 3, No 2, November 2018


ISSN: 2354-6042 (Print)
ISSN : 2354-6050 (Online)

Pengaruh Edukasi Gaya Hidup Sehat terhadap


Pencegahan Dini Hipertensi pada Remaja

Suratun, Ni Luh Putu Ekarini, Mamah Sumartini


Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Email: suratunharyono@yahoo.com

Artikel history
Dikirim, Okt 15th, 2018
Ditinjau, Okt 30th, 2018
Diterima, Nov 10th, 2018

ABSTRACT
Hypertension is a condition of systolic pressure above 140 mmHg and diastolic pressure
above 90 mmHg. Hypertension can be prevented by controlling a healthy lifestyle including
sleep habits, eating habits, weight control, not smoking or drinking alcoholic beverages,
exercising regularly and skillfully in managing stress. Efforts to control a healthy lifestyle
by providing education. This study aims to determine the effect of healthy lifestyle
education on early prevention of hypertension in adolescents. The study design used a
quasi experiment pre-post test with control group. The study sample in the intervention
group and the control group were 68 respondents. The sampling technique is by purposive
sampling. The results showed that the respondents were on average 15 years old and most
of the respondents were male in both the intervention group and the control group. Most
respondents in the intervention group did not have a family history of hypertension, while
in the control group most of the respondents had a history of hypertension from father or
mother. There were significant differences in educating healthy lifestyles on changes in
systolic and diastolic blood pressure in the intervention group, whereas in the control
group there were no significant differences.
Keywords: Education; healthy lifestyle; hypertension; blood pressure

ABSTRAK
Hipertensi merupakan suatu kondisi tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik
di atas 90 mmHg. Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan gaya hidup sehat meliputi
kebiasaan tidur, kebiasaan makan, pengendalian berat badan, tidak merokok atau minum-minuman
beralkhohol, berolah raga secara teratur dan trampil dalam mengelola stress. Upaya untuk

131
JKEP. Vol. 3 No. 1 Mei 2018, hlm 131-142 132

mengendalikan gaya hidup sehat dengan memberikan edukasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh edukasi gaya hidup sehat terhadap pencegahan dini hipertensi pada remaja.
Desain penelitian menggunakan quasi experiment pre-post test with control group. Sampel
penelitian pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebanyak 68 responden. Teknik
penarikan sampel dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden
rata-rata berumur 15 tahun dan sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki baik pada
kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Reponden pada kelompok intervensi sebagian
besar tidak mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, sedangkan pada kelompok kontrol
sebagian besar responden mempunyai riwayat penyakit hipertensi dari ayah atau dari ibu. Terdapat
perbedaan bermakna edukasi gaya hidup sehat terhadap perubahan tekanan darah sistolik dan
diastolik pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan
bermakna.
Kata Kunci: Edukasi; gaya hidup sehat; hipertensi; tekanan darah

PENDAHULUAN diantaranya berada di negara berkembang


Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan yang berpenghasilan rendah dan sedang.
sebutan penyakit darah tinggi adalah Prevalensi hipertensi akan terus
suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat tajam, diprediksi pada tahun
seseorang berada diatas batas normal atau 2025, sekitar 29 persen orang dewasa
optimal yaitu 120 mmHg untuk sistolik diseluruh dunia menderita hipertensi.
dan 80 mmHg untuk diastolik. Penyakit Hipertensi telah mengakibatkan kematian
ini dikategorikan sebagai the silent sekitar 8 juta orang setiap tahun, 1,5 juta
disease karena penderita tidak kematian terjadi di Asia Tenggara, yang
mengetahui dirinya mengidap hipertensi sepertiga populasinya menderita
sebelum memeriksakan tekanan darahnya. hipertensi (Direktorat PPTM Subdit
Hipertensi yang terjadi dalam jangka Pengendalian Penyakit Jantung dan
waktu lama dan terus menerus bisa Pembuluh darah, 2013). Riset Kesehatan
memicu stroke, serangan jantung, gagal Dasar Nasional (2013) melaporkan
jantung dan merupakan penyebab utama prevalensi hipertensi di Indonesia terjadi
gagal ginjal kronik (Purmomo, 2009). pada umur >18 tahun sebesar 25,8 % dan
akan lebih tinggi pada lanjut usia. Oleh
Menurut World Health Organization karena itu sangat penting untuk
Tahun 2011, satu milyar orang didunia memeriksa tekanan darah sejak usia
menderita hipertensi, dua pertiga remaja dan apabila ditemukan hipertensi
JKEP. Vol. 3 No. 1 Mei 2018, hlm 131-142 132

harus diperiksa dengan teratur dan yang mengandung lemak, protein dan
tekanan darahnya dikendalikan sampai ke garam tinggi tetapi rendah serat
tingkat yang disarankan dengan membawa konsekuensi terhadap
memperbaiki kebiasaan hidup yang tidak berkembangnya penyakit degenerative
baik dan dengan pengobatan. Hipertensi seperti jantung, DM, kanker,
tidak memberikan keluhan dan gejala osteoporosis, obesitas dan hipertensi
yang khas sehingga banyak penderita (Astawan IM, 2005). Gaya hidup modern
tidak menyadarinya (Riskesdas, 2013). yang mengagungkan sukses, kerja keras,
dalam situasi penuh tekanan, dan stres
Peningkatan tekanan darah juga yang berkepanjangan merupakan hal
dipengaruhi beberapa faktor risiko antara paling umum serta kurang berolahraga
lain meliputi umur, jenis kelamin, riwayat dan berusaha mengatasi stresnya dengan
keluarga, obesitas, kadar garam tinggi, merokok, minum alkohol dan kopi,
dan kebiasaan hidup seperti merokok dan padahal semuanya termasuk penyebab
minuman beralkohol. Bagi yang memiliki yang meningkatkan risiko hipertensi
faktor risiko ini seharusnya lebih waspada (Muhammadun, 2010). Gaya hidup sehat
dan lebih dini dalam melakukan upaya- menuntut perhatian terhadap tubuh,
upaya preventif, contohnya yang paling pikiran dan jiwa. Hidup sehat dan
sederhana adalah rutin kontrol tekanan berkualitas tidak dapat tercapai begitu
darah lebih dari satu kali, serta berusaha saja melainkan harus dilatih setiap hari.
menghindari faktor-faktor pencetus Sikap, perasaan dan pikiran
hipertensi (Baradiro, 2008). mempengaruhi kesehatan seseorang.
Pikiran yang berorientasi pada kesehatan
Hipertensi pada orang dewasa adalah yang melihat dunia secara positif
berhubungan dengan adanya peningkatan (Khomsan, 2006)
tekanan darah pada masa anak-anak, akan
lebih efektif mencegah peningkatan risiko Remaja masih kurang memiliki perilaku
hipertensi pada masa remaja (Ariani A et gaya hidup sehat, sering tidur larut
all, 2013). Perubahan pola makan yang malam, makan asal-asalan, kurang olah
menjurus ke konsumsi makan siap santap raga dan berbagai macam aktivitas buruk
JKEP. Vol. 3 No. 1 Mei 2018, hlm 131-142 133

lainnya. Maraknya perkembangan darah akan meningkat tajam, pada asupan


teknologi informasi, membuat remaja makanan dengan garam yang lebih, dan
cenderung memilih untuk bertahan duduk pada asupan yang lebih tinggi dilaporkan
berlama-lama didepan komputer atau bahwa tekanan sistolik dan diastolik akan
laptop dengan alasan untuk mencari meningkat 33 dan 10 mmhg, dan akan
informasi terkait dengan tugas sekolah meningkatkan risiko hipertensi bersamaan
atau hanya untuk hiburan. Mereka juga dengan faktor lain seperti usia atau
jarang melakukan olahraga, akibatnya riwayat keluarga (Kothchen et al, 2006).
badan seringkali kurang fit, cepat capek Hasil penelitian Sugiharto (2007)
dan sering ngantuk (Aulia, 2007). membuktikan bahwa ada hubungan antara
konsumsi makanan asin dengan kejadian
Remaja juga mulai memiliki kebiasaan hipertensi dan menyatakan bahwa
merokok. Orang yang mempunyai seseorang yang terbiasa mengkonsumsi
kebiasaan merokok memiliki risiko 5 kali makanan yang diasinkan berisiko 3,95
lebih besar untuk terjadinya hipertensi kali dibandingkan orang tidak terbiasa
(Sitepu, 2012). Risiko merokok terbesar konsumsi makanan asin.
tergantung pada jumlah rokok yang
dihisap perhari. Seseorang lebih dari satu Berdasarkan fenomena tersebut remaja
pak rokok sehari menjadi dua kali lipat perlu diberikan edukasi tentang gaya
rentan hipertensi daripada mereka yang hidup sehat, agar dapat melakukan
tidak merokok. Zat kimia beracun, seperti pencegahan dini terhadap berbagai
nikotin dan karbon monoksida yang penyakit sebagai akibat gaya hidup
dihisap melalui rokok masuk kedalam kurang sehat, antara lain penyakit
aliran darah dapat merusak lapisal endotil hipertensi. Edukasi kesehatan atau
pembuluh darah arteri dan mengakibatkan pendidikan kesehatan adalah suatu proses
proses arterosklerosis dan hipertensi yang dilakukan atau dijalankan untuk
(Martini, 2007). Pola makan cepat saji merubah dan meningkatkan kemampuan
dan makanan dengan kandungan garam individu dan masyarakat tentang cara
yang tinggi menjadi salah satu makanan memelihara dan meningkatkan
yang sering dikonsumsi remaja. Tekanan kesehatannya ke arah yang lebih baik
JKEP. Vol. 3 No. 1 Mei 2018, hlm 131-142 134

(Notoatmodjo,S, 2007). Edukasi dan diastolik, sedangkan variabel


merupakan proses pengajaran yang confounding meliputi usia, jenis kelamin
dilakukan baik formal maupun nonformal dan riwayat hipertensi pada keluarga.
kepada seseorang atau lebih dari satu Penelitian dilakukan pada bulan Maret
orang baik secara bersama-sama atau 2018 sampai dengan Oktober 2018.
secara individual. Edukasi kesehatan Tempat penelitian di SMAN 64 dan
adalah sebuah proses dimana seseorang SMAN 113 Cipayung Jakarta Timur.
belajar tentang kesehatan mereka dan
lebih khusus bagaimana meningkatkan Populasi pada penelitian ini seluruh siswa
kesehatan mereka (Para Ahli, 2015). dan siswi kelas IPS di SMAN 64 dan
SMAN 113 Cipayung Jakarta Timur.
Berkaitan dengan hal tersebut peneliti Tehnik pengambilan sampel diambil
tertarik untuk melakukan penelitian yang dengan cara purposive sampling dari
berjudul Pengaruh Edukasi Gaya Hidup populasi terjangkau. Penentuan besar
Sehat Terhadap Pencegahan Dini sampel menggunakan uji beda dua mean.
Hipertensi Pada Remaja. Penelitian ini Penentuan besar sampel dihitung
bertujuan untuk pengaruh edukasi gaya menggunakan software sampel size dari
hidup sehat terhadap pencegahan dini Lameshow dengan menggunakan tingkat
hipertensi pada remaja, sedangkan tujuan kepercayaan 95% dan kekuatan uji 90%,
khusus penelitian diketahuinya usia, jenis maka didapat perhitungan sampel 31
kelamin, riwayat keluarga hipertensi dan responden dan untuk mengantisipasi
diketahuinya pengaruh edukasi gaya kejadian drop out ditambah 10% (3
hidup sehat terhadap perubahan tekanan responden). Dengan demikian jumlah
darah responden. sampel penelitian adalah 34 responden
kelompok intervensi dan 34 responden
METODE untuk kelompok kontrol. Jadi total sampel
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian sebanyak 68 responden.
quasi experiment pre-post test with Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah 1)
control group. Variabel independen dan siswa dan siswi dengan tekanan darah >
dependen meliputi tekanan darah sistolik 120/80 mmHg, dan bersedia menjadi
JKEP. Vol. 3 No. 1 Mei 2018, hlm 131-142 135

responden penelitian. Kriteria eklusi yang pada kelompok intervensi. Tahap


ditetapkan adalah siswa yang tidak keempat melakukan pemeriksaan tekanan
dengan prehipetensi, dan siswa yang darah dan post-test pada kelompok
mengundurkan diri menjadi responden intervensi dan kontrol
pada saat penelitian.
Pada penelitian ini menggunakan analisis
Alat pengumpul data berupa kuesioner, univariat dan bivariat. Analisis univariat
tensi meter dan lembar catatan hasil dilakukan untuk memperoleh gambaran
pengukuran tekanan darah. Tehnik dari variabel karakteristik responden yang
pengumpulan data sebagai berikut: tahap meliputi usia, jenis kelamin dan riwayat
pertama melakukan skrening dengan keluarga dengan hipertensi serta tekanan
melakukan pemeriksaan tekanan darah darah sistolik dan diastolik responden.
untuk menentukan responden penelitian. Analisis bivariat untuk mengetahui
Tahap kedua responden yang terpilih pengaruh variabel indepeneden dan
dilakukan Pre-test dengan memberi dependen (tekanan darah sistolik dan
kuesioner berisi tentang: usia, jenis diastolik) menggunakan t.test dependent
kelamin, riwayat keluarga hipertensi, dan independent
pengetahuan tentang gaya hidup sehat dan
HASIL PENELITIAN DAN
penyakit hipertensi. Tahap ketiga
PEMBAHASAN
melakukan intervensi edukasi tentang
1. Karakteristik Responden berdasarkan
gaya hidup sehat dan penyakit hipertensi
Usia
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Variabel Kelompok N Mean Median SD Min-Maks


Usia Intervensi 34 15.94 16 0.488 15 – 17
Kontrol 34 15.85 16 0.609 15 – 17

Hasil analisis menunjukkan rata-rata usia kelompok kontrol rata-rata usia responden
responden pada kelompok intervensi yaitu yaitu 15.85 tahun dengan usia termuda 15
15.94 tahun, usia termuda 15 tahun dan tahun dan tertua 17 tahun. Hasil
tertua 17 tahun, sedangkan pada penelitian ini hampir sama dengan hasil
JKEP. Vol. 3 No. 1 Mei 2018, hlm 131-142 136

penelitian Wijoreni.N.A (2014) sehat pada remaja untuk mencegah


Menunjukkan bahwa usia termuda hipertensi akan dipengaruhi oleh teman-
responden 14 tahun dan usia tertua 18 temannya, oleh sebab itu perlu peran
tahun baik pada kelompok intervensi orang tua saat remaja di rumah dan peran
maupun kelompok kontrol. Berdasarkan guru saat siswa di sekolah, untuk
hasil tersebut maka responden tergolong menanamkan perilaku gaya hidup sehat,
pada kelompok remaja pertengahan. sehingga remaja dapat mencegah penyakit
hipertensi sejak dini, sehingga dapat
Remaja ada kecenderungan narsistik yaitu menurunkan kemungkinan terjadinya
mencintai diri sendiri dengan menyukai komplikasi akibat hipertensi.
teman-teman yang mempunyai sifat-sifat
yang sama dengan dirinya, mencapai 2. Karakteristik Responden berdasarkan
kemandirian secara emosional dari orang Jenis Kelamin dan Riwayat Keluarga
tua dan orang dewasa lainnya. Berkaitan dengan Hipetensi
dengan hal tersebut perubahan gaya hidup
Tabel 2. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
dan Riwayat Keluarga dengan Hipetensi

Sampel
Variabel Intervensi . Kontrol Total
n % n % n %
Jenis Kelamin
1. Laki-laki 19 55.9 22 64.7 41 60.3
2. Perempuan 15 44.1 12 35.3 27 39.7
Riw. Keluarga hipertensi
1. Tdk ada Riwayat 18 52.9 14 41.2 32 47.0
2. Ada riwayat dari Ayah 10 29.4 14 41.2 24 35.3
3. Ada Riwayat dari Ibu 6 17.6 6 17.6 12 17.7

Tabel 2 memperlihatkan jenis kelamin sebesar 55,9%, sedangkan pada kelompok


responden pada kelompok intervensi kontrol sebesar 64,7%. Hasil penelitian
mayoritas mayoritas laki-laki yaitu ini mendukung hasil penelitian Wijoreni.
JKEP. Vol. 3 No. 1 Mei 2018, hlm 131-142 137

(2014), yang menyatakan bahwa berhubungan dengan kejadian hipertensi


mayoritas berjenis kelamin laki-laki pada yang menurun pada dirinya. Hipertensi
kelompok eksperimen sebesar 62,7% pada orang dewasa berhubungan dengan
sedangkan pada kelompok kontrol sebesar adanya peningkatan tekanan darah pada
57,3%. Dengan demikian dapat masa anak-anak, maka akan lebih efektif
disimpulkan sebagian besar responden mencegah peningkatan risiko hipertensi
remaja putra ada yang mempunyai pada masa remaja (Ariani. dkk, 2013).
kebiasaan merokok dan bergadang, Berdasarkan hasil penelitian ini sebagian
sehingga remaja putra cenderung lebih remaja memiliki riwayat hipertensi baik
besar mengalami pre-hipertensi pada ayah atau ibu, sebaiknya
dibandingkan dengan remaja perempuan. memeriksakan tekanan darahnya ke pusat
kesehatan secara rutin agar hipertensi
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada remaja dapat dicegah secara dini.
mayoritas responden pada kelompok
intervensi yang tidak memiliki riwayat 2. Perbedaan skor tekanan darah sebelum
keluarga dengan hipertensi yaitu sebesar dan sesudah intervensi edukasi tentang
52,9%. Sementara pada kelompok gaya hidup sehat
kontrol, responden yang memiliki riwayat Tabel 3 memperlihatkan ada perbedaan
hipertensi keluarga dari ayah sebesar bermakna pada skor tekanan darah
41,2%, dan ibu sebesar 17,6%, serta sistolik dan diastolik pada kelompok
tidak ada responden yang mempunyai intervensi sebelum dan sesudah intervensi
riwayat hipertensi dari ayah sekaligus dari edukasi ( p= 0.000) dan selisih nilai rata-
ibu. Hasil penelitian ini sejalan dengan rata skor tekanan sistolik dan sistolik (µ
hasil penelitian Mahmudah.S, dkk (2015) sistolik = 11.470 ; µ diastolik = 10.882)
menyebutkan bahwa sebagian besar pada intervensi lebih tinggi dari
responden (65,5%) tidak ada riwayat kelompok kontrol.
hipertensi. Jika kedua orang tua memiliki
riwayat penyakit hipertensi maka anaknya Hasil penelitian ini sejalan dengan
akan berisiko terkena hipertensi. Hal ini penelitian Nugraheny, B.S. (2012) yang
terjadi karena adanya gen yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang
JKEP. Vol. 3 No. 1 Mei 2018, hlm 131-142 138

signifikan pada tekanan darah sistolik sedangkan tekanan darah diastolik


antara kelompok eksperimen dan didapatkan nilai p=0,025.
kelompok kontrol dengan nilai p=0,002,
Tabel 3.

Analisis skor Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Intervensi Edukasi


Tentang Pencegahan Dini Hipertensi

Variabel Kelompok Mean SD 95% CI T P value


Skor TD Kel. Intervensi 7.439 8.874 – 14.066 8.990 0.000
Sistolik Sebelum 127.062
Sesudah 115.592
Selisih 11.470
Kel. Kontrol 10.079 5.306 – 12.340 5.104 0.084
Sebelum 124.412
Sesudah 115.592
Selisih 8.823
Skor TD Kel. Intervensi 8.657 7.861 – 13.903 7.329 0.000
Diastolik Sebelum 85.588
Sesudah 74.705
Selisih 10.882
Kel. Kontrol 7.391 1.244 – 6.402 3.016 0.175
Sebelum 84.294
Sesudah 76.470
Selisih 3.823

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil tekanan darah sistolik pada pasien
penelitian Suratun.H, (2018) yang hipertensi antara kelompok perlakuan
mendapatkan hasil adanya perbedaan setelah dilakukan intervensi pendidikan
pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan tentang diet dengan nilai
kesehatan tentang diet hipertensi terhadap p=0,000, sedangkan tekanan darah
JKEP. Vol. 3 No. 1 Mei 2018, hlm 131-142 139

diastolik pasien hipertensi tidak terdapat dan pola tidur yang sehat serta
perbedaan dengan nilap p=0,543. menghilangkan kebiasaan merokok. Hal
tersebut terbukti dapat menurunkan
Penelitian Jafar, et al (2010) tekanan darah sistolik dan diastolik pada
menyebutkan bahwa keluarga yang remaja, maka hepertensi pada remaja
mendapat pendidikan kesehatan di rumah dapat dicegah secara dini dengan
secara signifikan memperbaiki demikian diharapkan dapat menurunkan
peningkatan tekanan darah, sedangkan angka kejadian hipertensi.
hasil penelitian Park, et al (2010)
menunjukkan setelah diberikan intervensi SIMPULAN
pendidikan kesehatan tekanan darah pada Berdasakan hasil penelitian dapat
kelompok eksperimen menurun secara disimpulkan bahwa usia responden pada
signifikan dibandingkan dengan kelompok perlakuan rata-rata 15.94
kelompok kontrol. Gaya hidup modern tahun sedangkan pada kelompok kontrol
yang mengagungkan sukses, kerja keras, rata-rata umur responden 15.85 tahun.
dalam situasi penuh tekanan, dan stres Umur responden termuda 15 tahun
yang berkepanjangan merupakan hal sedangkan umur tertua 17 tahun baik pada
paling umum serta kurang berolahraga kelompok kontrol maupun kelompok
dan berusaha mengatasi stresnya dengan perlakuan. Jenis kelamin responden pada
merokok, minum alkohol dan kopi, kelompok perlakuan dan kelompok
padahal semuanya termasuk penyebab kontrol mayoritas berjenis kelamin laki-
yang meningkatkan risiko hipertensi laki. Riwayat keluarga dengan hipertensi
(Muhammadun, 2010). pada kelompok perlakuan mayoritas tidak
ada riwayat keluarga dengan hipertensi,
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
sedangkan pada kelompok kontrol
edukasi gaya hidup sehat meliputi
sebagian besar mempunyai riwayat
aktifitas, pola makan, pola tidur dan
keluarga hipertensi dari ayah atau dari
kebiasaan merokok pada remaja
ibunya.
berdampak terhadap aktifitas olah raga
secara teratur, menerapkan pola makan
JKEP. Vol. 3 No. 1 Mei 2018, hlm 131-142 140

Terdapat perbedaan bermakna tekanan Asmadi, 2008. Tehnik Prosedural


Keperawatan: Konsep dan Aplikasi
darah sistolik responden setelah diberi
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta:
edukasi pada kelompok intervensi dengan Salemba Medika.
nilai p=0,000, sedangkan responden pada
Astawan I.M, 2005. Cegah Hipertensi
kelompok kontrol tidak terdapat dengan pola makan. www.Depkes.
net.com. Diakses tanggal 16 Maret
perbedaan yang bermakna dengan nilai p=
2018.
0,084. Terdapat perbedaan bermakna
Aulia. 2007. Hidup Sehat Mahasiswa.
tekanan darah diastolik responden setelah
Available:
diberi edukasi pada kelompok intervensi http//WWW.google.co.id. Diakses
16 Maret 2018
dengan nilai p=0,000, sedangkan
responden pada kelompok kontrol tidak Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Depkes RI, 2013. Riset
terdapat perbedaan yang bermakna
Kesehatan Dasar (Riskesdas),
dengan nilai p= 0,0175. Jakarta: CV Kiat Nasa

Baradiro, Mery., 2008. Klien Gangguan


UCAPAN TERIMAKASIH Kardiovaskuler, Seri Asuhan
Keperawatan, Jakarta: EGC
Penelitian ini dapat terlaksana berkat
Black, J.W, Howks. J.H., 2009. Medical
bantuan dan kerjasama dari berbagai
Surgical Nursing; Clinical Manajement
pihak, maka pada kesempatan ini peneliti For Positive Outcame Eighth Edition,
Singapore:Elsivier Inc
mengucapkan terimakasih kepada
Kepala Sekolah SMA Negeri 64 dan 113 Brooker, Cristine., 2009. Kamus Saku
Keperawatan, Jakarta; EGC
Cipayung Jakarta Timur
Dalimartha.S., 2008. Care Your Self
Hipertension, Jakarta: Penebar Plus.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. .2008. Profil Kesehatan
Ariani A, et al, 2003. Study of Blood Indonesia. Jakarta: Departemen
Pressure in Elementary School Kesehatan Republik Indonesia
Children at Hill and Heashore
Areas. Paediatrica Indonesia. 43 Hidayat,A, Masrifatul., 2008.
(2): 1-7. Keterampilan Dasar Praktik klinik
Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
JKEP. Vol. 3 No. 1 Mei 2018, hlm 131-142 141

Jafar,T.H., Islam, M., Hatcher,J., Notoatmojo.S. 2007. Promosi Kesehatan


Hashmi,S., Bux, R., Khan,A., et al, dan Ilmu Prilaku, Jakarta: Rineka
2010. Community based lifestyle Cipta
intervention for blood pressure Nugraheny,B.S.2012. Pengaruh
reduction in children ang young Penyuluhan Tentang Diet
adults in developing country. Hipertensi Terhadap Perubahan
Biomedical Journal, 340. Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi, Yogyakarta: Digilib,
Julianti, D (2005), Bebas Hipertensi FKIK UMY.ac.id .diakses tanggal
Dengan Terapi Jus, Jakarta: Puspa 17 Juni 2018.
Swara
Palmer, A & William,B, 2007. Simple
Kementerien Kesehatan RI. 2013. Guide Tekanan Darah Tinggi
Pedoman Teknis Penemuan Dan (Penerjemah:Yasmine) Erlangga:
Tata Laksana Hipertensi, Jakarta: Jakarta.
Kemenkes RI
Para Ahli, 2015. Edukasi.
Khomsan, A. 2006. Solusi Makanan www.pengertianmenurutparaahli.co
Sehat, Jakarta: Raja grafindo m/2015/pengetian- edukasi.
Persada. Diakses 18 Mei 2018

Kotchen, Thodore A et al. 2006. Park, Y.H., Song, M., Cho,B., Lim,J.,
Nutrition, Diet and Hypertension, Song,W., & Kim, S. 2010. The
Modern Nutrition in Health in Effect Of Integrated Health
Disease (2). Phidelphia: Lippincot Education And Exercise Program In
Williams & Wilkins. Community-Dwelling Older Adults
With Hypertension: A
Lisnawati,L, 2007. Generasi Sehat Randomized Controlled Trial.
Melalui Imunisasi. Jakarta: Trans Patient Education And Conseling
Info Media Journal,10 (1016)

Mahmudah.S, dkk, 2015. Hubungan Purnomo, H, 2009. Pencegahan Dan


Gaya Hidup dan Pola Makan Pengobatan Pengobatan Penyakit
Dengan Kejadian Hipertensi Yang Paling Mematikan. Buana
Pada Lansia Di Kelurahan Pustaka: Yogyakarta
Sawangan Baru Kota Depok. Jurnal
Biomedika, Volume 7 Nomor 2 Respati, Anung. 2009. Hubungan
Aktivitas Fisik Dengan Hipertensi
Martini.L. 2007. 100 Question & Answers Ringan Pada Laki- Laki Usia
Hipertensi. Jakarta: Alex Media 20-40 tahun di Kota Pariaman
Komputido Gramedia. Tahun 2007. Tesis, Depok FKMUI

Muhammadun. 2010. Hidup Bersama


Hipertensi. In Books: Yogyakarta
JKEP. Vol. 3 No. 1 Mei 2018, hlm 131-142 142

Roshifanni,S, 2016. Risiko Hipertensi Wijoreni,N.A, 2014. Pengaruh


Pada Orang Dengan Pola Tidur Pendidikan kesehatan Tentang
Buruk. Jurnal Berkala Gaya Hidup Sehat Terhadap
Epidemiologi, Vol.4 No.3, Tingkat Pengetahuan dan Sikap
September 2016 Dalam mencegah Penyakit Tidak
Menular, Surakarta: Artikel
Sakinah, 2002. Media Muslim Muda, Publikasi Ilmiah Prodi Kesehatan
Solo: Alfata. Masyarakat Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas
Sarwono.2011.Psikologi Remaja. Edisi Muhammadiyah Surakarta.
Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.

Sitepu, Ramdani, 2012. Pengaruh


Kebiasaan merokok dan Status Gizi
Terhadap Hipertensi
Pada Pegawai Kantor Wilayah
Kementrian Agama Provinsi
Sumatra Utara. Tesis
Universitas Sumatra Utara.

Sualit, E, Lubis H.R. 2001. Ilmu Penyakit


Dalam. Jakarta: FKUI

Sugiharto, A. 2007. Faktor-Faktor Risiko


Hipertensi Grade II Pada
Masyarakat. www.undip.ac.id.
Diakses pada 3 Mei 2018.

Suratun, H., Krisanty.P,


Manurung.S.2018. Diet Health
Education Effect on Elderly
Behavior with Hipertension, Asian
Journal of Applied Sciences (ISSN:
2321-0893). Volume 6, No.6.

Tremblay, Angelo and Fanny,T, 2006.


Phisical Activity ang Body
Functionaliyi Implications For
Obesity Prevention and Ratment
Can of physiol Pharmacol.

Udjianti, J, 2010. Keperawatan


Kardiovaskuler, Jakarta: EGC

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy