Arip Rahman Sudrajat

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Journal of Regional Public Administration (JRPA), Volume 4 Nomor 2 Desember 2019

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP


EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PDAM TIRTA MEDAL SUMEDANG

Arip Rahman Sudrajat*, Muhamad Dony Ardiansyah, Yayat


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas April
E-mail: arip.rs84@gmail.com

ABSTRACT. This study aims to determine the effect of communication on employee work effectiveness at
PDAM Tirta Medal, Sumedang Regency and to determine the relationship between communication and
employee work effectiveness at PDAM Tirta Medal, Sumedang Regency. In this study, researchers used
survey research methods, while data collection techniques were carried out through library research and
field studies consisting of observation, and distributing questionnaires. The collected data is then
processed and analyzed through validity test, reliability test, percentage test, normality test, correlation
coefficient test, significance test, and coefficient of determination test. The population in this study were
40 employees of PDAM Tirta Medal, Sumedang Regency. For sampling, the technique of
disproportionate stratified random sampling was used. The number of samples in this study were 35
people. Communication at PDAM Tirta Medal, Sumedang Regency reached 72.86%. This is included in
the good category, so H0 which reads "Work communication at PDAM Tirta Medal Sumedang Regency
reaches less than 75%" is accepted, and Ha which reads Work communication at PDAM Tirta Medal
Sumedang Regency reaches greater than or equal to 75 %" rejected. The effectiveness of employee work
on work communication at PDAM Tirta Medal, Sumedang Regency reached 70.49%. This is included in
the good category because it is at an interval of 50% - 75%. So Ho which reads "employee work
effectiveness on work communication at PDAM Tirta Medal, Sumedang Regency reaches less than 75%"
is accepted, and Ha which reads "employee work effectiveness on work communication at PDAM Tirta
Medal, Sumedang Regency reaches greater than or equal to 75 %" rejected. The positive relationship
between Communication and Employee Work Effectiveness is at the Correlation level with a correlation
coefficient of 0.847 with a t count of 5.73 and a t table value of 1.68. So t count is greater than t table ( t
count > t table ). Thus H0 : p = 0 which states that there is no relationship between communication and
work effectiveness at PDAM Tirta Medal, Sumedang Regency is declared rejected. Ha : p 0 which states
that there is a relationship between communication and the work effectiveness of employees at PDAM
Tirta Medal, Sumedang Regency is declared accepted. The influence of communication on the
effectiveness of employee work reaches 71.74%. So the hypothesis proposed H0: p = 0 which states that
there is no significant effect between communication and work effectiveness of employees at PDAM Tirta
Medal, Sumedang Regency is declared rejected. While Ha: p 0 which states that there is a significant
influence between discipline and work effectiveness of employees at PDAM Tirta Medal, Sumedang
Regency is accepted

Keywords: Publik Communication, Management, Human Resources, Effectiveness

PENDAHULUAN
Efektifitas kerja merupakan suatu rencana yang berhasil dicapai maka suatu
keadaan yang menunjukkan tingkat kegiatan tersebut semakin efektif.
keberhasilan atau pencapaian suatu tujuan Dalam suatu perusaahan, pegawai
yang diukur dengan kualitas, kuantitas, sangatlah memegang peranan penting
dan waktu, sesuai dengan yang telah dalam terlaksananya efektivitas kerja.
direncanakan. Efektifitas juga merupakan Efektivitas dapat terlaksana dengan baik
suatu tingkat keberhasilan yang dihasilkan apabila perusahaan mampu
oleh seseorang atau organisasi dengan cara mengembangkan pegawai yang ada dalam
tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak organisasi di suatu perusahaan. Efektivitas
dicapai. Dengan kata lain, semakin banyak kerja merupakan kriteria utama mencapai

63
Journal of Regional Public Administration (JRPA), Volume 4 Nomor 2 Desember 2019

tujuan yang telah ditetapkan oleh 2. Para pegawai pada PDAM Tirta Medal
perusahaan. Kabupaten Sumedang dalam
Tercapainya tujuan merupakan melaksanakan tugasnya belum sesuai
akhir dari proses penyelenggaraa harapan masyarakat. Hal ini dapat
perusahaan yang telah dilaksanakan dilihat bahwa masih lamban dalam
dalam usaha pencapaian tujuan melayani masyarakat. masyarakat
perusahaan, terdapat dua kemungkinan sering melakukan keluhan-keluahan
yaitu, tercapainya tujuan dan tujuan yang atas pelayanan yang dilakukan pegawai
tidak dapat tercapai. Apabila tujuannya PDAM Tirta Medal Kabupaten
telah tercapai sesuai dengan yang Sumedang pegawai pada BAPPENDA
direncanakan sebelumnya maka akan Kabupaten Sumedang.
dinyatakan efektif, sebaliknya apabila 3. Kurangnya pemahaman pagawai
tujuan tidak dapat tercapai maka akan terhadap sumber data. Contohnya
dinyatakan tidak efektif. pekerja kurang akurat memberikan
Suatu organisasi mengadakan informasi kepada masyarakat.
hubungan dengan masyarakat agar Agar efektifitas kerja pegawai
aktivitasnya dapat berjalan dengan baik dan tersebut optimal maka komunikasi
dalam membiina hubungan ini, Perusahaan dibutuhkan seseorang untuk berhubungan
Daerah Air Minum Tirta Medal Kabupaten dengan orang lain karena komunikasi
Sumedang memegang peranan penting merupakan pengaruh dan alat dalam
untuk menyampaikan informasi atau aktivitas manusia. Komunikasi dapat
pernyataan komunikasi yang baik dari satu menjadi saran-saran guna terciptanya ide
pihak kepada pihak lain agar tercapaianya bersama, memperkuat perasaan
informasi yang dapat berjalan dengan kebersamaan melalui tukar-menukar pesan
efektif. (informasi), menggambarkan emosi dan
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta kebutuhan mulai dari yang paling
Medal Kabupaten Sumedang dituntut sederhana sampai yang kompleks.
untuk melaksanakan tugas Pokok dan Komunikasi ialah pertukaran
Fungsi sesuai dengan alur jabatan yang (penyampaian dan penerimaan) informasi
diharapkan demi terwujudnya anatara pengirim dan penerima (orang atau
keefektivitasan kerja pegawai. Namun, tempat) sehingga ada saling pengertian
sangat perlu juga untuk mengetahui karena memiliki makna yang sama tentang
keinginan atau harapan melalui komunikasi pesan yang dikirim dan diterima.
yang baik serta mudah dipahami, sehingga Komunikasi merupakan fundasi untuk
keefektivitasan kerja pegawai dapat semua hubungan interpersonal serat inter
terpenuhi. dan antar unit organisasonal. Melalui
Berdasarkan hasil pengamatan awal komunikasi, orang bertukar dan membagi
yang dilakukan oleh penulis, ditemukan infomasi dengan yang lain. Melalui
adanya beberapa masalah terkait dengan komunikasi orang mempengaruhi sikap,
belum efektifnya kerja pegawai di PDAM perilaku, dan pemahaman orang lain.
Tirta Medal Kabupaten Sumedang tersebut Komunikasi organisasi merupakan
dapat dilihat berdasarkan indikasi sebagai bentuk pertukaran pesan antara unit-unit
berikut: komunikasi yang berada dalam organisasi
1. Belum efektifnya kerja pegawai pada tertentu. Organisasi terdiri dari unit-unit
PDAM Tirta Medal Kabupaten komunikasi dalam hubungan-hubungan
Sumedang, hal ini disebabkan para hirarkis antara yang satu dengan yang
pegawai pada PDAM Tirta Medal lainnya dan berfungsi dalam suatu
Kabupaten Sumedang belum dapat lingkungan. Komunikasi organisasi
menyelesaikan tugas dengan tepat melibatkan manusai sebagai subyek yang
sesuai dengan waktu yang ditentukan.

64
Journal of Regional Public Administration (JRPA), Volume 4 Nomor 2 Desember 2019

terlibat dalam proses menerima, pandangan baru mengenai pentingnya


menafsirkan, dan bertindak atas informasi. hasil kinerja. Hal ini Dapat di lihat
Berdasarkan gejala-gejala tersebut di dalam melaksanakan tugas masih
atas penulis menduga bahwa belum belum sepenuhnya memahami
efektifnya kerja pegawai yang berkaitan mengenai tugas yang akan dikerjakan.
dengan persoalan komunikasi organisasi 3. Kurangnya penyampaian komunikasi
pada PDAM Tirta Medal Kabupaten mengenai data. Hal ini dapat di lihat
Sumedang. Hal ini dapat dilihat dari dari kurang bekerja sama dengan
indikasi sebagai berikut: sesama pegawai terhadap pemberian
1. Penyampaian informasi tentang data baik data privasi maupun non
kepegawaian kepada pegawai lainnya privasi terhadap pelayanan dan tidak
belum sepenuhnya jelas, sehingga dapat memberikan satu keputusan
informasi yang sampai kepada pegawai dalam memberikan informasi / data.
masih simpang siur. Hal ini dapat Adapun identifikasi masalah pada
dilihat dari salah satu pegawai yang penelitian ini terdiri dari: 1) Seberapa baik
akan memberikan informasi kepada komunikasi yang dilakukan pegawai
pegawai-pegawai lain tetapi informasi PDAM Tirta Medal Sumedang? 2) Seberapa
yang akan disampaikan tidak tinggi efektivitas kerja pegawai PDAM Tirta
sepenuhnya jelas mengenai Medal Sumedang; 3)Bagaimana hubungan
informasinya, sehingga penyampaian komunikasi dengan efektivitas kerja
informasi mengenai kepegawaian pegawai PDAM Tirta Medal Sumedang?; 4)
tersebut menjadi simpang siur. Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap
2. Para pegawai PDAM Tirta Medal efektivitas kerja pegawai PDAM Tirta
Kabupaten Sumedang belum Medal Sumedang?.
sepenuhnya memahami pandangan-

TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi Organisasi Publik pengertian tersebut melibatkan lebih dari
Komunikasi dibutuhkan seseorang sekedar kata-kata yang digunakan dalam
untuk berhubungan dengan orang lain percakapan, tetapi juga ekspresi wajah,
karena komunikasi merupakan pengaruh intonasi, titik putus vokal, dan sebagainya”.
dan alat dalam aktivitas manusia. Menurut Ardana dkk (2009),
Komunikasi dapat menjadi saran-saran pengertian komunikasi yaitu: “Komunikasi
guna terciptanya ide bersama, memperkuat adalah penyampaian dan pemahaman
perasaan kebersamaan melalui tukar- suatu maksud atau tujuan, yang perlu
menukar pesan (informasi), diperhatikan dari definisi adalah
menggambarkan emosi dan kebutuhan penekanannya pada penyampaian
mulai dari yang paling sederhana sampai maksuddan pemahaman maksud, tanpa
yang kompleks. penyampaian maksud komunikasi tidak
Untuk lebih memahami pengertian akan terjadi, tanpa pemahaman maksud
komunikasi, Myers & Myers (dalam komunikasi juga jarang berhasil.”
Silalahi, 2009), memberikan definisi bahwa: Dari beberapa pendapat diatas
“Komunikasi adalah pertukaran informasi dapat disimpulkan bahwa komunikasi yaitu
dan pengiriman arti yang merupakan hal adanya sebuah proses interaksi atau
pokok bagi sistem sosial atau organisasi”. penyampaian pesan (berupa informasi atau
Sedangkan Handoko (1999) memberikan berita) dimana seseorang atau beberapa
definisi sebagai berikut: “Komunikasi orang, kelompok ataupun organisasi dan
adalah proses pemindahan pengertian masyarakat yang menyampaikan sebuah
dalam bentuk gagasan atau informasi dari informasi (pesan, ide atau gagasan).
seseorang ke orang lain. Perpindahan

65
Journal of Regional Public Administration (JRPA), Volume 4 Nomor 2 Desember 2019

Komunikasi organisasi merupakan Menurut Azhar Susanto (2013), yang


bentuk pertukaran pesan antara unit-unit dimaksud sumber yaitu: “Kumpulan atau
komunikasi yang berada dalam organisasi group dari sub bagian/komponen apapun
tertentu. Organisasi sendiri terdiri dari unit- baik phisik ataupun non phisik yang saling
unit komunikasi dalam hubungan – berhubungan satu sama lain dan bekerja
hubungna hirarkis antara yang satu dengan sama secara harmonis untuk mencapai satu
yang lainnya dan berfungsi dalam suatu tujuan tertentu.” Sedangkan menurut
lingkungan. Komunikasi organisasi Sutarman (2009:5), yang dimaksudsumber
melibatkan manusia sebagai subyek yang yaitukumpulan elemen yang saling
terlibat dalam proses menerima, berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk
menafsirkan, dan bertindak atas informasi. menjalankan suatu proses pencapaian suatu
Untuk lebih memahami pengertian tujuan utama.
komunikasi organisasi, menurut Wiryanto Dari beberapa pendapat bahwa
(2006:54) memberikan definisi komunikasi sumber yaitu suatu kerangka dari prosedur-
organisasi yaitu merupkan pengiriman dan prosedur yang saling berhubungan, yang
penerimaan berbagai pesan organisasi di disusun sesuai dengan skema yang
dalam kelompok formal maupun informal menyeluruh untuk melaksanakan suatu
dari suatu organisasi. kegiatan atau fungsi utama yang dihasilkan
Menurut Pace&Faules (2001) oleh suatu proses tertentu yang bertujuan
komunikasi organisasi yaitu: “Merupakan untuk menyediakan informasi.
perilaku pengorganisasian yang terjadi dan Menurut Sutarman (2012) yang
bagaimana mereka yang terlibat dalam dimaksud informasi yaitu sekumpulan
proses itu bertransaksi dan memberi makna fakta (data) yang di organisasikan dengan
atas apa yang terjadi.” Sedangkan menurut cara tertentu sehingga mereka mempunyai
Goldhaber (dalam Muhammad 2014) arti bagi si penerima. Sedangkan menurut
mengatakan komunikasi organisasi yaitu: Gordon B. Davis (Bambang Hartono 2013)
“Sebagai proses menciptakan dan saling yang dimaksud informasi yaitu: “Data yang
menukar pesan dalam satu jaringan telah diolah menjadi suatu bentuk yang
hubungan yang saling tergantung satu berguna bagi penerimanya dan memiliki
sama lain untuk mengatasi lingkungan nilai bagi pengambilan keputusan saat ini
yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah.” atau di masa yang akan datang. Dari
Dari beberapa pendapat di atas beberapa pendapat dapat disimpulkan
dapat disimpulkan bahwa komunikasi bahwa informasi yaitu data yang sudah
organisasi yaitu suatu perilaku yang diolah sehingga mempunyai arti untuk
dilakukan di dalam organisasi untuk dapat digunakan dalam membuat
pertukaran informasi seperti pengiriman keputusan.”
dan penerimaan pesan diantara orang- Dari beberapa pendapat diatas dapat
orang yang berada di dalam organisasi. disimpulkan bahwa sumber informasi yaitu
Menurut Shannon (Muhammad 2014 7-10) penyedia sekumpulan informasi yang telah
dimensi komunikasi organisasi yaitu: di kelompokan berdasarkan masing-masing
1. Sumber Informasi kategori lalu menjadi suatu bentuk yang
2. Transmitter berguna bagi si komunikator kepada
3. Signal komunikan. Adapun indikator untuk
4. Penerima dimensi Sumber Informasi yaitu: 1. Tingkat
5. Tujuan akurasi sumber informasi; 2. Sumber
Adapun penjelasan dari masing- informasi yang tepat dengan situasi; 3. Asal
masing dimensi komunikasi organisasi muasal sumber informasi yang didapatkan;
yaitu sebagai berikut: dan 4. Sumber informasi jelas
1. Sumber Informasi

66
Journal of Regional Public Administration (JRPA), Volume 4 Nomor 2 Desember 2019

2. Transmitter (Pemancar) internal; 4. Hambatan pesan berasal dari


Menurut Shannon (Muhammad, faktor eksternal
2014) yang dimaksud transmitter 4. Penerima
(pemancar) yaitu mengubah pesan menjadi Menurut Lasswel dalam Mulyana
suatu sinyal yang sesuai dengan saluran (2014) yang dimaksud penerima yaitu
yang digunakan. Transmitter (pemancar) ini sering juga disebut sebagai sasaran atau
biasanya data yang dibangkitkan dari tujuan, penyandi balik (decoder), ataupun
sistem sumber tidak di transmisikan secara khalayak (audience), yakni orang yang
langsung dalam bentuk yang aslinya. menerima pesan dari sumber. Sedangkan
Sebuah transmitter (pemancar) cukup menurut Shannon dalam Muhammad
memindah dan menandai informasi dengan (2014) penerima yaitu mekanisme
cara yang sama seperti menghasilkan pendengaran, melakukan operasi yang
sinyal-sinyal elektro-magnetik yang dapat di sebaliknya yang dilakukan transmitter
transmisikan melewati beberapa sistem dengan merekonstruksi pesan dan sinyal.
transmisi berurutan. Dari beberapa pendapat diatas
Adapun indikator untuk dapat disimpulkan bahwa penerima yaitu
dimensiTransmitter (pemancar) yaitu: pihak yang menjadi sasaran pesan yang
1. Komunikasi dilakukan secara tatap dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri
muka; 2. Komunikasi dilakukan dengan dari satu orang atau lebih.
menggunakan konvensional; 3. Komunikasi Adapun indikator dari dimensi
secara verbal; dan 4. Komunikasi Penerima yaitu: 1. Bertanggung jawab
digunakan bahasa nonverbal untuk dapat mengerti isi pesan; 2. Respon
3. Signal dalam memahami pesan; 3. Mampu
Menurut Besley dan Brigham (2008) memahami pesan yang di sampaikan; dan
yang dimaksud signal yaitu: “Sebuah 4. Memberikan umpan balik dengan jelas
tindakan yang diambil oleh manajemen 5. Tujuan
perusahaan yang memberikan petunjuk Menurut Tatik, dkk (2003) yang
kepada investor tentang bagaimana dimaksud tujuan yaitu: “Untuk
manajemen memandang prospek memudahkan, melancarkan, melaksanakan
perusahaan.” kegiatan tertentu dalam mencapai suatu
Sedangkan menurut Brigham dan tujuan. Artinya dalam proses komunikasi,
Houston dalam Fenandar (2012) yang terjadi suatu pengertian yang diinginkan
dimaksud signal yaitu tindakan perusahaan bersama sehingga tujuan lebih mudah
dalam memberi signal kepada investor tercapai.” Sedangkan menurut Joseph A
tentang bagaimana manajemen Devito (2011) yang dimaksud tujuan yaitu:
memandang perusahaan. “Untuk meyakinkan di dalam komunikasi
Dari beberapa pendapat diatas pada jaman modern ini manusia kerap kali
dapat disimpulkan bahwa signal yaitu bertindak sebagai konsumen dari
dorongan dalam memberikan signal timbul penyampaian pesan yang dilakukan oleh
karena adanya informasi asimetris antara media.Media massa sebagai besar
perusahaan (manajemen) dengan pihak meyakinkan setiap manusia untuk
luar, dimana investor mengetahui internal melakukan perubahan sikap dan perilaku.”
perusahaan yang relative lebih sedikit dan Dari beberapa pendapat diatas
lebih lambat dibandingkan pihak dapat disimpulkan bahwa tujuan adalah
manajemen. untuk mempengaruhi pikiran, perasaan,
Adapun indikator untuk dimensi dan tingkah laku seseorang atau kelompok
Signal yaitu: 1. Proses informasi dalam untuk kemudian melakukan tindakan atau
penyampaian pesan; 2. Kemampuan pesan perbuatan sebagaimana dikehendaki untuk
memahami pesan; 3. Hambatan menyampaikan suatu pesan yang akan
penyampaian pesan berasal dari faktor

67
Journal of Regional Public Administration (JRPA), Volume 4 Nomor 2 Desember 2019

disampaikan oleh komunikator kepada kecakapan, keterampilan, pengalaman dan


komunikan. kesungguhan tenaga kerja yang
Adapun indikator dari dimensi bersangkutan.”
Tujuan yaitu: 1. Penerima mampu Menurut Kusdi (2009) yang
memahami pesan sesuai dengan tujuan; 2. dimaksud efektivitas kerja yaitu:
Tujuan yang akan di sampaikan oleh “Efektivitas kerja adalah sejauhmana
komunikator; 3. Tujuan mengenai arti organisasi mencapai berbagai sasaran
pesan; 4. Tujuan yang diharapkan oleh (jangka pendek) dan tujuan (jangka
komunikator; dan 5. Tujuan informasi yang panjang) yang telah ditetapkan, dimana
disampaikan dengan jelas penetapan sasaran-sasaran dan tujuan-
tujuan itu mencerminkan konstituen
Efektivitas Kerja Pegawai strategis, kepentingan subjektif penilai dan
Menurut Siagian (1997) yang tahap pertumbuhan organisasi.”
dimaksud efektiitas kerja yaitu: “Efektivitas Sedangkan menurut Argris dalam
kerja berarti penyelesaian pekerjaan tepat Tangkilisan (2005) mengemukakan bahwa:
pada waktu yang telah ditetapkan. Artinya, “Efektivitas kerja yaitu keseimbangan atau
apakah pelaksanaan sesuatu tugas dinilai pendekatan optimal pada pencapaian
baik atau tidak sangat tergantung pada tujuan, kemampuan dan pemanfaatan
bilamana tugas itu diselesaikan, dan tidak tenaga manusia. Jadi konsep tingkat
terutama menjawab pertanyaan efektivitas menunjukkan pada tingkat
bagaiamana cara melaksanakannya dan seberapa jauh yang telah ditetapkan dapat
berapa biaya yang dikeluarkan itu.” tercapai dengan menggunakan secara
Menurut Nurhardjo (2001) optimal alat-alat dan sumber-sumber yang
mengatakan efektivitas kerja yaitu ada.”
efektivitas kerja mencerminkan sikap, Dari beberapa pendapat di atas
kemampuan serta keahlian seorang dapat disimpulkan bahwa efektivitas kerja
karyawan dalam menyelesaikan suatu yaitu suatu kegiatan yang dilakukan
pekerjaan secara tepat. Sedangkan menurut dengan baik dan benar, sehingga
pendapat Hasibuan (2000) Pengertian pencapaian tujuan perusahaan berjalan
efektivitas kerja yaitu: “Efektivitas kerja sesuai dengan direncanakan untuk
adalah merupakan hasil kerja yang dapat mendapatkan suatu tujuan tertentu.
dicapai oleh seseorang dalam Menurut Strees dalam Iskandar
melaksanakan tugas-tugas yang (2014) dimensi efektivitas kerja yaitu:
dibebankan kepadanya, dengan didasarkan 1. Adaptasi
pada kecakapan, pengalaman dan 2. Prestasi Kerja
kesungguhan serta waktu.” 3. Kepuasan Kerja
Dari beberapa pendapat diatas dapat Adapun penjelasan dari masing-
disimpulkan bahwa efektivitas kerja yaitu masing dimensi komunikasi organisasi
sebagai salah satu kemampuan atau yaitu sebagai berikut:
keadaan berhasilnya suatu pekerjaan yang 1. Adaptasi
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok Menurut Steers dalam Tangkilisan
orang sesuai dengan waktu dan tujuan (2005) yang dimaksud adaptasi yaitu
yang telah ditetapkan sebelumnya dan kemampuan organisasi untuk
untuk memberikan kegunaan yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
diharapkan. Berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan
Dari pendapat lain mengenai program dengan keadaan dilapangan.
efektivitas kerja pegawai menurut pendapat Sedangkan menurut Gibson, Donnely dan
Sumantri (2001), bahwa: “Efektivitas kerja Ivancevich (1997) yang dimaksud adaptasi
pegawai yaitu efektivitas kerja seorang yaitusampai seberapa jauh organisasi dapat
tenaga kerja antara lain dipengaruhi oleh menanggapi perubahan ekstern dan intern.

68
Journal of Regional Public Administration (JRPA), Volume 4 Nomor 2 Desember 2019

Dari beberapa pendapat diatas Adapun indikator dari dimensi


dapat disimpulkan bahwa adaptasi yaitu Prestasi Kerja yaitu:
kesanggupan organisasi melakukan 1. Keterampilan Pegawai
perubahan sesuai dengan tuntutan 2. Kemampuan Pegawai
keadaan. Semakin mudah melihat 3. Keahlian Pegawai
kemampuan organisasi dalam melakukan 4. Memahami Peraturan
adaptasi. 5. Mematuhi Perintah
Adapun indikator dari dimensi 6. Sikap Perilaku
Adaptasi yaitu: 7. Kesopanan
1. Situasi yang kondusif 8. Tanggung Jawab atas Hasil kerja
2. Mendengar pendapat bawahan 9. Tanggung jawab terhadap penggunaan
3. Memahami pendapat bawahan sarana dan prasaran
4. Mengakui prestasi kerja bawahan
5. Kerja Sama 3. Kepuasan
Menurut Siagian (2013) yang
2. Prestasi Kerja dimaksud kepuasan yaitu suatu cara
Menurut Mangkunegara (2002), pandang seseorang baik yang positif
prestasi kerja adalah “Hasil kerja secara maupun negative tentang pekerjaannya.
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh Sedangkan menurut Bangun (2012) yang
seorang karyawan dalam melaksanakan dimaksud kepuasan yaitu ketika seorang
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab pegawai dapat merasakan pekerjaannya
yang diberikan kepadanya.” apakah menyenangkan atau tidak
Menurut Sentono (1999), kinerja atau menyenangkan untuk dikerjakan.
prestasi kerja adalah “Performance (kinerja) Dari beberapa pendapat diatas
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh dapat disimpulkan bahwa kepuasan yaitu
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu perasaan ataupun respon seseorang
organisasi, sesuai dengan wewenang dan terhadap suatu pekerjaan, dimana
tanggung jawab masing-masing dalam seseorang tersebut menerima hasil apa yang
rangka upaya mencapai tujuan organisasi dikerjakan sesuai dengan apa yang
yang bersangkutan secara legal, tidak diharapkan, diinginkannya, dan
melanggar hukum dan sesuai dengan moral dipikirkannya.
maupun etika”. Adapun indikator dari dimensi
Menurut Moenir (2005), prestasi Kepuasan yaitu:
kerja adalah “Suatu hasil kerja yang dicapai 1. Tingkat kehadiran Pegawai
seseorang dalam melaksanakan tugas yang 2. Penampilan Pegawai
dibebankan kepadanya, yang didasarkan 3. Mampu memberikan situasi dan kondisi
atas kecakapan, pengalaman, dan yang stabil
kesungguhan”. 4. Keadilan penugasan
Berdasarkan pendapat para ahli di 5. Kesempatan untuk maju
atas, penulis menyimpulkan bahwa prestasi 6. Gaji dan finansial lainnya
kerja adalah hasil kerja yang dicapai
seorang karyawan, melalui totalitas
kemampuan yang dimilikinya untuk
mencapai tujuan perusahaan.

METODE
Dalam metode ini, metode yang metode ini sudah cukup lama digunakan
digunakan adalah metode penelitian sehingga sudah mentradisi sebagai metode
metode kuantitatif. Metode kuantitatif untuk penelitian. Metode ini disebut
dinamakan metode tradisional, karena sebagai metode positivistik karena

69
Journal of Regional Public Administration (JRPA), Volume 4 Nomor 2 Desember 2019

berlandaskan pada filsafat positivisme. Teknik pengumpulan data dilakukan


Metode ini sebagai metode ilmiah karena melalui studi kepustakaan dan studi
telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu lapangan. Teknik analisis data dilakukan
konkret/empiris, objektif, terukur, rasional, dengan menggunakan uji prosentase, uji
dan sistematis. Sampel pada penelitian normalitas data, uji korelasi, uji signifikansi,
merupakan pegawai PDAM Tirta Medal dan uji koefisien determinasi.
Kebupaten Sumedang sebanyak 40 orang.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Perhitungan Prosentase Variabel dengan uji presentase variabel Komunikasi
Komunikasi dengan menggunakan bantuan Software
Untuk mengetahui seberapa baik IBM SPSS Version 25 sebagai berikut.
Komunikasi di kantor PADM Tirta Medal
Kabupaten Sumedang, maka dilakukan
Tabel 1. Hasil Prosentase Variabel Komunikasi
Statistics
Komunikasi
N Valid 35
Missing 0
Mean 72.86
Median 77.00
Mode 77
Minimum 38
Maximum 88
Sum 2550
Percentiles 75 82.00
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Software IBM SPSS Version 25

Berdasarkan hasil pengolahan data Komunikasi di kantor PDAM Tirta Medal


di atas dengan menggunakan bantuan Kabupaten Sumedang mencapai lebih dari
Software IBM SPSS Version 25 diperoleh 75% dari kriteria yang diharapkan maka
bahwa nilai persentase pada variabel dapat dinyatakan bahwa Ha diterima dan
Komunikasi sebesar 82,00%. Dengan Ho ditolak.
demikian, nilai persentase variabel

Hasil Perhitungan Prosentase Variabel dilakukan dengan uji presentase variabel


Efektivitas Kerja Efektivitas Kerja dengan menggunakan
Untuk mengetahui seberapa baik bantuan Software IBM SPSS Version 25
Efektivitas Kerja di kantor PADM Tirta sebagai berikut.
Medal Kabupaten Sumedang, maka
Tabel 2. Hasil Perhitungan Prosentase Efektivitas Kerja
Statistics
Efektivitas
N Valid 35
Missing 0
Mean 70.49
Median 74.00
Mode 66a
Minimum 37

70
Journal of Regional Public Administration (JRPA), Volume 4 Nomor 2 Desember 2019

Maximum 93
Sum 2467
Percentiles 75 80.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Software IBM SPSS Version 25


Berdasarkan hasil pengolahan data efektivitas Kerja di kantor PDAM Tirta
di atas dengan menggunakan bantuan Medal Kabupaten Sumedang mencapai
Software IBM SPSS Version 25 diperoleh lebih dari 75% dari kriteria yang
bahwa nilai persentase pada variabel diharapkan maka dapat dinyatakan bahwa
Komunikasi sebesar 80,00%. Dengan Ha diterima dan Ho ditolak.
demikian, nilai persentase variabel

Hasil Uji Normalitas Data Variabel Normal/Tidak. Perhitungan dilakukan


Komunikasi menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov
Uji Normalitas variabel Komunikasi diperoleh hasil uji normalitas seperti pada
dimaksudkan untuk mengetahui apakah tabel berikut :
variabel ini memiliki distribusi frekuensi

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data Komunikasi


N 35
Normal Parametersa,b Mean 72.86
Std. Deviation 11.556
Most Extreme Differences Absolute .154
Positive .095
Negative -.154
Test Statistic .154
Asymp. Sig. (2-tailed) .034c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Software IBM SPSS Version 25

Berdasarkan perhitungan uji normalitas bahwa variabel komunikasi berdistribusi


untuk variabel komunikasi diketahui normal.

Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Normal/Tidak. Perhitungan dilakukan


menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov
Variabel Efektivitas Kerja
diperoleh hasil uji normalitas seperti pada
Uji Normalitas variabel Efektivitas Kerja
tabel berikut :
dimaksudkan untuk mengetahui apakah
variabel ini memiliki distribusi frekuensi
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Data Efektivitas Kerja
N 35
Normal Parametersa,b Mean 70.49
Std. Deviation 13.544
Most Extreme Differences Absolute .139
Positive .126

71
Journal of Regional Public Administration (JRPA), Volume 4 Nomor 2 Desember 2019

Negative -.139
Test Statistic .139
Asymp. Sig. (2-tailed) .084c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Software IBM SPSS Version 25
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diketahui bahwa variabel efektivitas kerja
untuk variabel variabel efektivitas kerja berdistribusi normal.

Hasil Perhitungan Uji Korelasi Sumedang, maka dilakukan analisis


Uji korelasi ini dimaksudkan untuk koofesien korelasi dengan menggunakan
mengetahui apakah terdapat pengaruh rumus product moment dengan
Komunikasi terhadap Efektivitas Kerja perhitungan menggunakan SPSS.19 dengan
Pegawai di PDAM Tirta Medal Kabupaten hasil sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil Uji Korelasi Variabel Komunikasi Dengan Variabel Efektivitas Kerja
Correlations
Komunikasi Efektivitas
Komunikasi Pearson Correlation 1 .847**
Sig. (2-tailed) .000
N 35 35
Efektivitas Pearson Correlation .847** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Software IBM SPSS Version 25
Berdasarkan hasil tabel diatas, pengukuran menurut Sugiono (2009:132)
diperoleh nilai koefisien korelasi (r) hitung maka diperoleh gambaran r hitung berada
sebesar 0,847. Harga r hitung tersebut pada interval 0,81 – 0,99 ( Kategori Sangat
apabila diinterpretasikan pada skala Kuat).

Hasil Pehitungan Uji Signifikansi


Uji signifikan dimaksudkan atau signifikan atau tidak dalam pengujian
digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis dengan menggunakan SPSS
korelasi atau hubungan antara variabel X sebagai berikut:
(Komunikasi) dan variabel Y (Efektivitas)
Tabel 6. Hasil Uji Signifikansi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -1.844 7.997 -.231 .819
Komunikasi .993 .108 .847 9.155 .000
a. Dependent Variable: Efektivitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Software IBM SPSS Version 25
Berdasarkan tabel di atas, dapat 0,05) pada df = n-2 = 35-2, diperoleh nilai t
diketahui bahwa t = 9,155, yang selanjutnya tabel = 33 dari hasil pengolahan tersebut,
dikonsultasikan ke dalam t tabel (daftar uji maka t = 9,155 > 5,841 yang berarti Ho
dua pihak dengan taraf kesalahan 5% α = ditolak dan Ha diterima sehingga

72
Journal of Regional Public Administration (JRPA), Volume 4 Nomor 2 Desember 2019

hubungan kedua variabel tersebut signifikansi.


Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinasi pegawai di PDAM Tirta Medal Kabupaten
digunakan untuk mengetahui seberapa Sumedang, langkah yang dilakukan untuk
besar faktor yang mempengaruhi hubungan mengetahui koefisien determinasi
tersebut selain indikator Komunikasi digunakan aplikasi SPSS sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .847 a .717 .709 7.307
a. Predictors: (Constant), Komunikasi
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Software IBM SPSS Version 25
Dapat ditarik kesimpulan dari tabel (dikategorikan kuat). Dengan demikian
diatas bahwa R Square merupakan simbol dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas
dari nilai koefisiensi determinasi (KD). Nilai yaitu Komunikasi memiliki pengaruh
r square ini berasal dari pengkuadratan kontribusi sebesar 35% terhadap variabel y
nilai koefisiensi korelasi atau “R”, yaitu yaitu Efektivitas kerja dan 65% lainnya
0,847 x 0,847 = 0,717. Nilai korelasi dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel
determinasi dari tabel tersebut sebesar 0,717 x.
yang di presentasekan menjadi 71,7%

PENUTUP
Kesimpulan sedangkan sisanya sebesar 43,85%
Komunikasi Organisasi pada Badan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar
Pengelolaan Pendapatan Daerah Sumedang penelitian (faktor epsilon), seperti
menunjukkan kriteria jawaban Baik yaitu Kompetensi dan Profesionalisme.
sebesar 77,26% dari kriteria ideal yang Saran
ditetapkan., dan Efektivitas Kerja Pegawai Berdasarkan hasil penelitian maka
pada Badan Pengelolaan Pendapatan penulis memberikan saran-saran yang
Daerah Sumedang menunjukkan kriteria dapat dijadikan rekomendasi yaitu:
jawaban Baik yaitu sebesar 80,439% dari 1. Untuk meningkatkan komunikasi
kriteria ideal yang ditetapkan. organisasi melalui pengarahan yg lebih
Hasil Pengujian Korelasional, jelas akan sistem kerja kepada pegawai
diperoleh bukti bahwa Komunikasi dan memberikan sosialisasi mengenai
Organisasi dengan Efektivitas Kerja pelayanan maupun prosedur pelayanan
Pegawai termasuk ke dalam kategori di PDAM Tirta Medal Sumedang kepada
ˮKUATˮ sebesar 0,749. Hal ini menunjukan masyarakat pengguna jasa/pelanggan.
bahwa kedua variabel tersebut memiliki 2. Upaya untuk meningkatkan eketivitas
hubungan yang positif dan mempunyai kerja melalui perbaikan ataupun
kaitan satu sama lain. Hasil Pengujian pembaharuan sistem reward kepada
Signifikansi adalah thitung = 5,82 > ttabel = 1,68 pegawai yang berprestasi dan
diperoleh bukti bahwa Komunikasi memperbaharui sarana serta prasana
Organisasi dengan Efektivitas Kerja kerja di kantor PDAM Tirta Medal
Pegawai signifikan. Pengujian Koefisien Sumedang.
Determinasi menyimpulkan bahwa
Komunikasi Organisasi berpengaruh secara
nyata terhadap Efektivitas Kerja Pegawai
pada Badan Pengelolaan Pendapatan
Daerah Sumedang sebesar 56,15%,

73
Journal of Regional Public Administration (JRPA), Volume 4 Nomor 2 Desember 2019

DAFTAR PUSTAKA
Akadun. 2005. Pemberdayaan Birokrasi Robbins, P. Stephen. 2001. Perilaku
Pemerintah. Bandung : CV. Organisasi. (Edisi Kedelapan) Alih
Maulana. Bahasa H Pujaatmaka dan B.
Atmosudirdjo. Prajudi. 2003. Administrasi Molan, Jakarta : PT. Prenhallindo.
dan Management. Jakarta : Ghalia Saefullah, A.D. 2004. Etika Jabatan Publik,
Indonesia. Bandung : LAN.
Effendy, Onong Uchjana, 2009. Ilmu Siagian, Sondang P. 1997. Organisasi,
Komunikasi, Teori dan Praktek, Kepemimpinan dan Perilaku
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Organisasi. Jakarta : Gunung
Gibson. et al. 1997. Organisasi Perilaku Agung.
Struktur Proses, Jakarta : Erlangga. Silalahi, Ulbert. 2009. Studi tentang Ilmu
Handayaningrat, Soewarno, 2001. Pengantar Administrasi, Konsep, Teori dan
Studi Ilmu Administrasi dan Dimensi, Bandung : Sinar Baru
Manajemen, Jakarta : Gunung Algesindo.
Agung. Steer, Richard M. 1994. Efektivitas Organisasi.
Indrawijaya, Adam Ibrahim, 2000. Perilaku Terjemahan Magdalena Jamin,
Organisasi. (Cetakan Ketiga), Jakarta : Erlangga.
Bandung : Sinar Baru. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
Handoko, T. Hani, 2009. Manajemen (Edisi Administrasi, Bandung : Alfabeta.
2), Yogyakarta :BPFE. Sulistiyani, Ambar Teguh & Rosidah. 2003.
Iskandar, Jusman. (2005). Dinamika Manajemen Sumber Daya Manusia,
Kelompok, Organisasi dan Komunikasi Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sosial, Bandung : Puspaga. Supriatna. Tjahya. 2001. Legitimasi
LAN RI. 2001. Sistem Administrasi Negara Pemerintahan: Manajemen dan
Republik Indonesia, Jakarta : Gunung Organisasi Publik serta Manajemen
Agung. Pemerintahan Daerah. Bandung :
Muhammad, Arni. 2014. Komunikasi CV. Maulana.
Organisasi, Jakarta : Bumi Aksara. Winardi. 2000. Asas-Asas Manajemen,
Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Bandung : Mandar Maju.
Publik, Bandung: Alfabeta. Wiryanto. 2006. Pengantar Ilmu
Riduwan. 2007. Cara Menggunakan dan Komunikasi, Jakarta : Grasindo.
Memakai Analisis Jalur, Bandung :
Alfabeta.

74

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy