Jurnal Asep

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

J U R NAL

MASSIVE OPEN ONLINE COURSE


PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK)
TAHUN 2023

Disusun Oleh :
Nama : ASEP SUPRIATNA RM, S.Pd
NIP : 198604182022211005
NDH : PPPK_Kab.Bogor13_51_Asep Supriatna Rm
Angkatan/Kelompok : 13/4
Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama – Guru Kelas
Instansi : SDN Cemplang 04

BPKSDM KABUPATEN BOGOR


JAWA BARAT
2023

0|Pag e
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas jurnal LAN MOOC ASN PPPK dengan tepat waktu.

Jurnal ini disusun untuk memenuhi tugas MOOC ASN PPPK. Selain itu, jurnal
tersebut berisikan tentang membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan
demikian UU ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter
dalam mencetak PNS.

Ucapan Terimakasih tak lupa saya sampaikan kepada para pembimbing dan
panitia penyelanggara MOOC PPPk tahun 2023 yang telah memberikan materi dan
edukasi untuk para peserta

Penulis menyadari bahwa jurnal ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaannya.

Bogor, 19 Agustus 2023

Asep Supriatna RM, S.Pd

1|Pag e
RESUME AGENDA 1

SIKAP PRILAKU BELA NEGARA

I. WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI NILAI BELA NEGARA


Wawasan Kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang
yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan
lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prof. Muladi,
Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan bahwa wawasan kebangsaan adalah cara
pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan
kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
A. 4 Konsensus Dasar
1. Pancasila
Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno di
depan sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945. Oleh Bung Karno
dinyatakan bahwa Pancasila merupakan philosofische grondslag, suatu
fundamen, filsafaat, pikiran yang sedalam-dalamnya, merupaan landasan
atau dasar bagi negara merdeka yang akan didirikan. Takdir kemajemukan
bangsa indonesia dan kesamaan pengalaman sebagai bangsa terjajah menjadi
unsur utama yang lain mengapa Pancasial dijadikan sebagai landasan
bersama bagi fondasi dan citacita berdirinya negara Indonesia merdeka.
negara dan bangsa, Pancasila juga berfungsi sebagai bintang pemandu atau
Leitstar, sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai
perekat atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia
dalam mencapai cita-cita nasional. Pancasila merupakan wadah yang cukup
fleksibel, yang dapat mencakup paham-paham positif yang dianut oleh
bangsa Indonesia, dan paham lain yang positif tersebut mempunyai
keleluasaan yang cukup untuk memperkembangkan diri. Yang ketiga,
karenasila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang
positif sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia
2. Undang-Undang Dasar 1945
Kepustakaan hukum di Indonesia menjelaskan istilah Negara hukum
sudah sangat popular. Pada umumnya istilah tersebut dianggap merupakan
terjemahan yang tepat dari dua istilah yaitu rechtstaat dan the rule of law.
Istilah Rechstaat (yang dilawankan dengan Matchstaat) memang muncul di
2|Pag e
dalam penjelasan UUD 1945 yakni sebagai kunci pokok pertama dari system
Pemerintahan Negara yang berbunyi “Indonesia ialah Negara yang berdasar
atas hukum (rechstaat) dan bukan berdasar atas kekuasaan belaka
(machtstaat)”. Kalau kita lihat di dalam UUD 1945 BAB I tentang Bentuk
dan Kedaulatan pasal 1 hasil Amandemen yang ketiga tahu 2001, berbunyi
“Negara Indonesia adalah Negara hukum”. Dari teori mengenai unsur-unsur
Negara hukum, apabila dihubungkan dengan Negara hukum Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
3. Bhinneka Tunggal Ika
Mengutip dari Kakawin Sutasoma (Purudasanta), pengertian Bhinneka
Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan juga
anekaragam agama dan kepercayaan di kalangan masyarakat Majapahit.
Sementara dalam lambang NKRI, Garuda Pancasila, pengertiannya
diperluas, menjadi tidak terbatas dan diterapkan tidak hanya pada perbedaan
kepercayaan dan keagamaan, melainkan juga terhadap perbedaan suku,
bahasa, adat istiadat (budaya) dan beda kepulauan (antara nusa) dalam
kesatuan nusantara raya. Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika
yang dapat diuraikan BhinnaIka-Tunggal-Ia berarti berbeda-beda tetapi pada
hakekatnya satu. Sebab meskipun secara keseluruhannya memiliki perbedaan
tetapi pada hakekatnya satu, satu bangsa dan negara Republik Indonesia.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat
dipisahkan dari persitiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena
melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan
negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak
saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam sejarahnya dirumuskan
dalam sidang periode II BPUPKI (10-16 Juli 1945) dan selanjutnya disahkan
oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Adapun tujuan NKRI seperti
tercantuk dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, meliputi : a. Melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia ; b. Memajukan
kesejahteraan umum; c. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan d. Ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial (Tujuan NKRI tersebut di atas sekaligus merupakan
fungsi negara Indonesia.
3|Pag e
B. Atribut Kenegaraan
1. Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Bendera negara adalah Sang Merah Putih (Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang Bendera, Bahasa,
dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan)
2. Bahasa
Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal
36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945
bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai dengan
dinamika peradaban Bangsa” (Pasal 25 Ayat (1) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan)
3. Lambang Negara
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila
yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang
digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda” (Pasal 46
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan)
4. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf
Supratman (Pasal 58 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
24 tahun 2009 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta
Lagu Kebangsaan
C. Bela Negara
Bela negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara,
baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai
Ancaman” (Pasal 1 Ayat (11) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
4|Pag e
tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan
Negara
Dalam Undang-Undang republik Indonesia Nomor 23 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 dijelaskan
bahwa Keikutsertaan Warga Negara dalam usaha Bela Negara salah satunya
dilaksanakan melalui pendidikan kewarganegaraan dengan Pembinaan
Kesadaran Bela Negara dengan menanamkan nilai dasar Bela Negara, yang
meliputi: a. cinta tanah air; b. sadar berbangsa dan bernegara; c. setia pada
Pancasila sebagai ideologi negara; d. rela berkorban untuk bangsa dan negara;
dan e. kemampuan awal Bela Negara
D. Implementasi
1. Nilai-nilai dasar bela Negara

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan


Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai
dasar Bela Negara meliputi:
a) Cinta tanah air
b) Sadar berbangsa dan bernegara
c) Setia pada Pancasila sebagai ideologi Negara
d) Rela berkorban untuk bangsa dan Negara
e) Kemampuan awal Bela Negara.
2. Nilai-nilai dasar ASN
a) memegang teguh ideologi Pancasila
b) setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah
c) mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
d) menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
e) membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
f) menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
g) memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h) mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public
i) memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
j) memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun

5|Pag e
k) mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
l) menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
m) mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
n) mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
o) meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier.

II. ANALISIS ISU KONTEMPORER

Perubahan adalah sesuatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, menjadi


bagian yang selalu menyertai perjalanan peradaban manusia. Cara kita menyikapi
terhadap perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang akan
menentukan seberapa dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada perubahan
lingkungan individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional
(Community/ Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).

Perubahan itu mutlak dan kita akan jauh tertinggal jika tidak segera menyadari
dan berperan serta dalam perubahan tersebut. Bagaimana PNS melakukan hal
tersebut? Dalam konteks PNS, berdasarkan Undang-undang ASN setiap PNS
memahami dengan baik fungsi dan tugasnya, yaitu:

a. Melaksanakn kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat


Pembina Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, serta

c. Mempererat persatuan dan kesatuan negara Indonesia.

Modal manusia adalah komponen yang sangat penting di dalam organisasi.


Manusia dengan segala kemampuannya bila dikerahkan keseluruhannya akan
menghasilkan kinerja yang luar biasa.

Ada enam komponen dari modal manusia (Anco, 2002)

1. Modal intelektual

Adalah perangkat yang diperlukan untuk menemukan peluang dan


mengelola perubahan organisasi melalui pengembangan sumber daya
manusianya.

2. Modal emosional

6|Pag e
Adalah kemampuan manusia untuk mengenal dan mengelola emosi
diri sendiri, serta memahami emosi orang lain agar dapat mengambil
tindakan yang sesuai dengan berinteraksi dengan orang lain.

3. Modal sosial

Adalah jaringan kerjasama diantara warga masyarakat yang


menfasilitasi pencarian solusi dari permasalahan yang dihadapi mereka, rasa
percaya, saling pengertian, kesamaan diri dan perilaku yang mengikat
anggota dalam sebuah jaringan kerja dan komunitas.

4. Modal ketabahan (advensity)

Konsep modal ketabahan berasal dari Paul G.Stoltz (1997).


Ketabahan adalah modal untuk sukses dalam kehidupan pribadi maupun
kehidupan sebuah organisasi birokrasi.

5. Modal etika/moral

Sebagai kapasitas mental yang menentukan prinsip-prinsip universal


kemanusiaan harus diterapkan ke dalam tata nilai tujuan, dan tindak kita
dengan kata lain adalah kemampuan membedakan benar dan salah.

6. Modal kesehatan (kekuatan) fisik/jasmani

Badan atau raga adalah modal untuk mendukung manifestasi semua


modal insani. Tolak ukur kesehatan adalah bebas dari penyakit dan toalkukur
fisik adalah tenaga (power), daya tahan (endurance), kekuatan (masle
strength), kecepatan.

III. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki
oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi
kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara
ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh
kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

7|Pag e
RESUME AGENDA 2

NILAI-NILAI DASAR PNS

1. Berorientasi Pelayanan

Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core
Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Materi modul ini
diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di
instansi tempatnya bertugas, yang terdiri dari:

1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat


2. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
3. Melakukan perbaikan tiada henti
2. Akuntabel

Akuntabel yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan

Panduan perilaku :

a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan


berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompeten

Perilaku kompeten sebagaimana dalam uraian modul ini, diharapkan menjadi


bagian ecosystem pembangunan budaya instansi pemerintah sebagai instansi
pembelajar (organizational learning). Pada ujungnya, wujudnya pemerintahan yang
unggul dan kompetitif, yang diperlukan dalam era global yang amat dinamis dan
kompetitif, sejalan perubahan lingkungan strategis dan teknologi yang berubah cepat.

Panduan perilaku :
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
2. Membantu orang lain belajar
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis

8|Pag e
Harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan
Panduan perilaku :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
5. Loyal

Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.Panduan perilaku :

a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, imstansi, dan negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif

Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta


menghadapi perubahan

Panduan perilaku :
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3. Bertindak proaktif
7. Kolaboratif

Kolaboratif, yaitu memnbangun kerja sama yang sinergis

Panduan perilaku :
1. memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama

9|Pag e
RESUME AGENDA 3

KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

1. Smart ASN
Smart ASN adalah aparatur yang memiliki profil nasionalisme, wawasan global,
hospitality, networking, teknologi informasi, bahasa asing dan entrepreneurship yeng
berperan sebagai leader dalam mendukung tarnsformasi birokrasi di Indonesia.
Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital
culture, digital ethics, dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital
digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif
masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
Digital skill merupakan Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital
dalam kehidupan sehari-hari. Digital culture merupakan Kemampuan individu dalam
membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari
dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Digital ethics merupakan
Kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Digital safety merupakan Kemampuan User
dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi dan keamanan digital dalam
kehidupan sehari-hari.
Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan
media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa 261 kecakapan
penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi digital
adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada
kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga banyak
menekankan pada kecakapan penggunamedia digital dalammelakukan proses mediasi
media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia &
Astuti, 2017).

Terdapat Tiga Pilar Utama dalam Indonesia Digital Nation, yaitu:


a. Masyarakat digital : meliputi aktivitas, penggunaan aplikasi, dan penggunaan
infrastruktur digital;
b. Pemerintah digital : meliputi regulasi, kebijakan, dan pengendalian sistem
10 | P a g e
digital;
c. Ekonomi digital meliputi aspek SDM digital, teknologi penunjang, dan riset
inovasi digital.

2. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen
PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun
dan hari tua, dan perlindungan.
Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja;
penggajian dan tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian penghargaan;
disiplin; pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan perlindungan. Pengisian jabatan
pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian, kesekretariatan lembaga
negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan
kompetitif di kalangan PNS dengan Manajemen ASN 68 memperhatikan syarat
kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak, jabatan,
dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi
selama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali
Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-
undangan dan tidak lagi memenuhi syarat jabatan yang ditentukan. Penggantian
pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun dapat dilakukan
setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat
diduduki paling lama 5 (lima) tahun.
Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina Kepegawaian
memberikan laporan proses pelaksanaannya kepada KASN. KASN melakukan
pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi baik berdasarkan laporan yang
disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian maupun atas inisiatif sendiri
Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai ASN dari PNS yang diangkat
11 | P a g e
menjadi Pejabat Negara diberhentikan sementara dari jabatannya dan tidak
kehilangan status sebagai PNS.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik
Indonesia. Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan:
menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan
jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas,
dan akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem
Informasi ASN. Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara nasional dan
terintegrasi antar- Instansi Pemerintah Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui
upaya administratif. Upaya administratif terdiri dari keberatan dan banding
administratif.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politik Untuk menjalankan
kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan public;
2. Pelayan public; dan
3. Perekat dan pemersatu bangsa

Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
serta memiliki tugas yaitu :

a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan

12 | P a g e
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan


dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi tranparansi, akuntabilitas,
obyektivitas dan juga keadilan. Beberapa langkah nyata dapat dilakukan untuk
menerpakan sistem ini baik dari sisi perencanaan kebutuhan yang berupa
transparansi dan jangkauan penginformasian kepasa masyarakat maupun
jaminan obyektifitasnya dalam pelaksanaan seleksi. Sehingga instansi
pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas untuk mencapai
visi dan misinya.
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK
a. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan,
disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan
b. Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian
kinerja; penggajian dan tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian
penghargaan; disiplin; pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan
perlindungan.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik
Indonesia. Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan: menjaga
kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASN
sebagai pemersatu bangsa.

13 | P a g e

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy