Contoh Proposal
Contoh Proposal
Contoh Proposal
SD NEGERI 5 GIRIMARTO
TAHUN AJARAN 2024/2025
Berdasarkan hasil Rapat Dewan Pendidik bersama Komite Sekolah, Kurikulum Satuan
Pendidikan SDN 5 Girimarto ditetapkan dan disahkan untuk dilaksanakan di SDN 5
Girimarto pada 20 Juli 2024 Tahun Ajaran 2024/2025
Disahkan di : Wonogiri
Pada tanggal : 20 Juli 2024
ii
LEMBAR VERIFIKASI
DOKUMEN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN
SDN 5 GIRIMARTO
TAHUN AJARAN 2024/2025
Dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan SDN 5 Girimarto Tahun Ajaran 2024/2025 ini
telah diverifikasi oleh Pengawas Pendamping, secara bertahap dari tanggal 1 Juni 2024 s.d.
20 Juli 2024 dan telah dilakukan perbaikan seperlunya oleh Tim Penyusun di sekolah, dengan
aspek verifikasi :
Verifikator/Pengawas Pendamping
SUNARYO, S.Pd.,M.Si
NIP. 196711091995031002
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, Tim Pengembang Kurikulum SDN 5 Girimarto Tahun
Ajaran 2024/2025 dapat menyelesaikan tugas dalam menyusun Kurikulum Satuan
Pendidikan SDN 5 Girimarto Tahun Ajaran 2024/2025.
Kurikulum Satuan Pendidikan SDN 5 Girimarto tahun Ajaran 2024/2025
dikembangkan berdasarkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang ditetapkan oleh
pemerintah, sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan kebutuhan sekolah, saran
dan masukan dari pemangku kepentingan, dan di bawah koordinasi dan supervisi dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri.
Untuk membangun manusia merdeka yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia, serta berkarakter Pancasila, pendidikan diarahkan untuk
memberdayakan dan membangun kemandirian peserta didik dengan tetap mengakui hak dan
kewenangan pendidik, sehingga diperlukan kurikulum yang mampu beradaptasi dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan global, serta keragaman sosial dan
budaya.
Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan SDN 5 Girimarto Tahun Ajaran
2024/2025 dilakukan melalui tahapan menganalisis konteks dan Rapor Pendidikan untuk
mengetahui karakteristik sekolah, merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah, menentukan
pengorganisasian pembelajaran, menyusun perencanaan pembelajaran, merancang
pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu
kami menyampaikan terima kasih, kepada :
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri
2. Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas P dan K Kabupaten Wonogiri
3. Bapak Sunaryo, S.Pd.,M.Si selaku Pengawas Pendamping
4. Komite Sekolah SDN 5 Girimarto
iv
5. Guru dan Tenaga Kependidikan SDN 5 Girimarto
Kami menyadari bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan SDN 5 Girimarto yang telah
kami susun ini memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik,
saran, dan masukan yang konstruktif dari berbagai pihak yang kompeten sangat kami
harapkan.
Kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung dan membantu penyelesaian kurikulum ini.
Tim Penyusun
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………….. ii
LEMBAR VERIFIKASI PENGAWAS ………………………………………………….. iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. vi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………….... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Landasan Hukum................................................................................... 4
C. Prinsip.................................................................................................... 6
D. Landasan Filosofis ................................................................................ 6
E. Landasan Sosiologis ............................................................................. 7
F. Landasan Psikopedagogis ..................................................................... 8
G. Tujuan Pengembangan Kurikulum Sekolah ......................................... 8
H. Prinsip Pengembangan Kurikulum Sekolah ......................................... 9
BAB II KARAKERISTIK SEKOLAH
A. Data Rapor Pendidikan ........................................................................ 10
B. Karakteristik Siswa ............................................................................... 10
C. Karakteristik Kondisi Sosial Lingkungan Sekolah ............................... 12
D. Karakteristik Kondisi Budaya Lingkungan Sekolah ............................. 13
E. Karakteristik Guru/ Pendidik ................................................................ 13
F. Karakteristik Tenaga Kependidikan ..................................................... 14
G. Karakteristik Kondisi Alam .................................................................. 14
H. Kondisi Sarana, Prasarana, dan Pendanaan .......................................... 15
I. Kebijakan Pemerintah Daerah .............................................................. 15
J. Kemitraan ............................................................................................. 16
BAB III TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Tujuan Pendidikan ................................................................................ 17
B. Visi Sekolah .......................................................................................... 17
C. Misi Sekolah ......................................................................................... 18
D. Tujuan Sekolah ..................................................................................... 18
BAB IV PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAAN
A. Intrakurikuler ........................................................................................ 20
a.Kompetensi......................................................................................... 20
b.Muatan Pembelajaran dan Beban Belajar .......................................... 21
B. Kokurikuler............................................................................................ 27
1.Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ......................................... 27
2.Kegiatan Penguatan, Pendalaman, dan Pengayaan Intrakurikuler .... 30
vi
C. Ekstrakurikuler ...................................................................................... 30
D. Budaya Sekolah ..................................................................................... 31
viii
LAMPIRAN :
1. SK Penetapan Kurikulum
2. Kalender Pendidikan
3. Alur Tujuan Pembelajaran
4. Modul Ajar
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
6. Modul Projek
7. Instrumen Evaluasi Kurikulum
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi perkembangan individu.
Kualitas masyarakat yang berpendidikan akan mendukung perkembangan suatu negara
menjadi bangsa yang besar, bermartabat, dan bangga serta cinta tanah air. Sekolah,
dalam hal ini sebagai ‘miniatur dunia’, tentunya diharapkan dapat menyiapkan siswa
menjadi pribadi yang tangguh, kritis, kreatif, dan memiliki sikap positif dalam
menghadapi perubahan.
Merdeka Belajar ingin mewujudkan sekolah yang kita cita-citakan, yaitu sekolah
yang menumbuhkan kompetensi dan karakter semua murid untuk menjadi pelajar
sepanjang hayat dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga diperlukan kepemimpinan untuk
perbaikan layanan, dengan mengusahakan pembelajaran yang berpusat pada murid,
menumbuhkan iklim sekolah yang aman, inklusif dan merayakan kebinekaan, serta
pendidik yang reflektif, gemar belajar, gemar berbagi dan berkolaborasi.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberi fleksibilitas dan berfokus
pada materi esensial untuk mengembangkan kompetensi peserta didik sebagai pelajar
sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila.
Dengan fokus pada materi esensial dan struktur yang fleksibel, Kurikulum
Merdeka memudahkan guru melakukan pembelajaran terdeferensiasi, mengasah bakat
dan minat, serta menumbuhkan karakter murid secara menyeluruh.
Untuk membangun manusia merdeka yang beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, serta berkarakter Pancasila, pendidikan
diarahkan untuk memberdayakan dan membangun kemandirian peserta didik dengan
tetap mengakui hak dan kewenangan pendidik, diperlukan kurikulum yang mampu
beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan global,
serta keragaman sosial dan budaya;
Kurikulum Merdeka merupakan salah satu alat bantu utama untuk melakukan
transformasi pendidikan dan mewujudkan sekolah yang kita cita-citakan. Kurikulum
Merdeka memudahkan guru dan kepala sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran
1
2
dan indikator lain yang diukur dalam Asesmen Nasional/ Rapor Pendidikan, akreditasi
sekolah, serta Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan.
Keberhasilan proses belajar setiap siswa akan tercapai dengan dukungan dari
semua pihak. Manajemen sekolah yang responsif, guru yang memahami kebutuhan
siswa, serta dukungan positif dari orang tua akan membantu setiap anak
memaksimalkan potensinya.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6762);
4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknolodi Nomor 12
Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111
Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 2022 tentang Standar Kepeserta didik pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 8 tahun 2024 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 16 tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
5
C. Prinsip
Kurikulum Merdeka dirancang dengan prinsip :
1. Pengembangan karakter, yaitu pengembangan kompetensi spiritual, moral,
sosial, dan emosional peserta didik, baik dengan pengalokasian waktu khusus
maupun secara terintegrasi dengan proses pembelajaran.
2. Fleksibel, yaitu dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi
peserta didik, karakter satuan pendidikan, dan konteks lingkungan sosial budaya
setempat; dan
3. Berfokus pada muatan esensial, yaitu berpusat pada muatan yang paling
diperlukan untuk mengembangkan kompetesi dan karakter peserta didik agar
pendidik memiliki waktu yang memadai untuk melakukan pembelajaran yang
mendalam dan bermakna.
D. Landasan Filosofis
Kurikulum Merdeka berlandaskan pada cita-cita kemerdekaan dan falsafah
Pancasila yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan
kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia yang berdasar pada: Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Secara lebih
operasional pandangan filosofi pendidikan dalam rangka pengembangan Kurikulum
Merdeka didasarkan pada kerangka pemikiran Ki Hajar Dewantara, terutama terkait
membangun manusia merdeka, yaitu manusia yang secara lahir atau batin tidak
bergantung kepada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.
Pembelajaran diarahkan untuk memerdekakan, membangun kemandirian, dan
kedaulatan Peserta Didik, namun dengan tetap mengakui otoritas Pendidik. Pendidikan
dimaksudkan agar Peserta Didik kelak sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Berdasarkan pertimbangan
di atas, berikut poin landasan filosofis Kurikulum Merdeka:
1. pendidikan nasional Indonesia mendorong tercapainya kemajuan dengan
berpegang dan mempertimbangkan konteks Indonesia, terutama akar budaya
Indonesia.
7
E. Landasan Sosiologis
Kurikulum Merdeka diharapkan memberikan dasar pengetahuan, kecakapan, dan
etika untuk merespons realitas revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0. Adapun
kecakapan yang dimaksudkan adalah kecakapan yang relevan di abad 21. Era revolusi
industri 4.0 dan masyarakat 5.0 juga membutuhkan lingkungan belajar yang saling
terhubung yang menginspirasi imajinasi, memicu kreativitas, dan memotivasi Peserta
Didik.
Konteks nasional Indonesia dicirikan dengan keragaman sosial, budaya, agama,
etnis, ras, dan daerah, yang merupakan kekayaan yang potensial namun juga dapat
mengalami berbagai isu. Kurikulum sebagai upaya merespons dan berkontribusi
memecahkan masalah sosial melalui pendidikan. Muatan Kurikulum terkait karakter,
nilai-nilai, etos kerja, berpikir ilmiah, dan akal sehat, perlu ditekankan. Kurikulum juga
menekankan pentingnya desain fleksibilitas dalam penerapan pembelajaran, agar
Peserta Didik mempelajari hal yang relevan terjadi di lingkungan sekitarnya, dengan
8
tetap mempromosikan perdamaian untuk isu suku, agama, ras, dan antargolongan,
kesetaraan gender, dan isu kontekstual lainnya.
Kurikulum Merdeka merancang penyiapan Peserta Didik sebagai warga dunia.
Kurikulum tidak terlepas dari dinamika dan isu-isu global. Peserta Didik diasah
sensitivitas sosialnya atas masalah yang terjadi di berbagai belahan dunia lain,
termotivasi untuk belajar beragam budaya yang berbeda-beda, dan terdorong untuk
berkontribusi bagi kehidupan dunia yang lebih baik. Kurikulum juga menekankan
pembelajaran yang ekologis, interkultural, dan interdisiplin untuk transformasi sosial
yang lebih adil dan masa depan yang berkelanjutan.
F. Landasan Psikopedagogis
Landasan psikopedagogis merupakan landasan yang memberikan dasar
Kurikulum terkait proses manusia belajar dan berkembang. Penggabungan teori
psikologi perkembangan dan pedagogi dimaksudkan untuk memastikan bahwa
pengalaman belajar disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas Peserta Didik. Peserta
Didik ditempatkan sebagai pelaku aktif pembelajaran, dengan memperhatikan tingkat
perkembangan dan hal-hal yang dapat mendukung kemajuan belajar Peserta Didik.
Teori yang melandasi psikopedagogi Kurikulum Merdeka yaitu: (1) teori
perkembangan, (2) teori pembelajaran, (3) teori kompetensi emosional/ kejiwaan, dan
(4) teori motivasi
B. Karakteristik Siswa
Jumlah siswa SDN 5 Girimarto ada 63 orang, terdiri dari 29 orang pria, dan 34
orang wanita, dan terbagi dalam 6 rombongan belajar.
Kelas Pria Wanita Jumlah
I 6 5 11
II 4 8 12
III 2 6 8
IV 4 6 10
V 8 9 17
VI 5 0 5
Jumlah 29 34 63
10
11
E. Karakteristik Guru
Guru SDN 5 Girimarto ada 7 orang, yang terdiri dari 4 pria, 3 wanita.
Pendidikan guru sarjana pendidikan. Tingkat linearitas pendidikan/ sertifikat pendidik
dengan tugas mengajar 100 %. Semua tingkat kelas ada guru kelasnya, dan ada guru
agama dan belum memiliki guru Penjasorkes. Status kepegawaian guru,1 guru PNS, 5
guru PPPK, dan 1 guru Wiyata Bakti. SDB 5 Girimarto masih membutuhkan guru
Penjasoerkes.
Keikutsertaan guru dalam pendidikan dan pelatihan mandiri Implemtasi
Kurikulum Merdeka, guru yang telah menyelesaikan seluruh materi 83 %, sebagian
besar materi 83 %, sebagian kecil materi 16 %, dan yang tidak ikut diklat 16 %
Sebagian besar guru mampu memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi
dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru.
Data Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
NO NAMA PENDIDIKAN KEMAMPUAN KET
LAIN .
1 Sri Mulyani, S.Pd. SD., M.Pd. S2 Menyanyi, Menganyam
2 Sri Lestari, S.Pd S1 Menari,menyanyi,
menganyam
3 Meirina Eka Setiawati, S.Pd S1 Menyanyi,membatik,bah
asa inggris
4 Siti Rohkhana, S.Pd. S1 Menari, Matematika
4 Tisna Wardana,S.Pd S1 Sepak Bola,, Bulu
Tangkis, Volly
5 Deva Hariyadi,S.Pd S1 Membuat video, Bulu
Tangkis, Volly
6 Restu Aji Widya Putra, S.Pd S1 Kerajinan tangan, Bulu
Tangkis, Volly
8 Maryoto, S.Pd.I SI Sepak Bola,Bulu
Tangkis, Volly
9 Ariyanto SLTA Sepak Bola
14
2 Sarana Pembelajaran
a. Alat/Media Pembelajaran Ada Baik
b. Buku-buku Penunjang/ Ada Baik
Perpustakaan. Ada Baik
c. Sarana IT Ada Baik
d. Perangkat Ekstrakurikuler Ada Baik
e. Alat-alat Olahraga Ada Baik
3. Pendanaan
Sumber dana utama SDN 5 Girimarto dari BOS.
J. Kemitraaan
Kemitraan yang telah terjalin SDN 5 Girimarto untuk meningkatkan kompetensi
siswa diantarannya adalah menjalin kerjasama dengan Pondok Pesantren dan
Puskesmas serta pemerintah desa. .
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung
jawab
2. Tujuan Pendidikan Dasar
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
3. Tujuan Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka memiliki tujuan untuk mewujudkan pembelajaran yang
bermakna dan efektif dalam meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan akhlak mulia serta menumbuhkembangkan cipta, rasa, dan
karsa Peserta Didik sebagai pelajar sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila .
B. Visi Sekolah
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 3, Visi Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun
2022 tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan pasal 6 dan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 5 tahun 2022 tentang
Standar Kompetensi Peserta didik pasal 5 (2) dan pasal 6, serta masukan dari
seluruh warga sekolah, maka visi SDN 5 Girimarto ditetapkan sebagai berikut :
“Terwujudnya Peserta Didik Berkarakter Profil Pelajar Pancasila, Sehat
dan Berprestasi.”
Maha Esa
2. Terwujudnya peserta didik yang berakhlak mulia
3. Terwujudnya peserta didik yang berkebinekaan global
4. Terwujudnya peserta didik yang bergotong royong
5. Terwujudnya peserta didik yang mandiri
6. Terwujudnya peserta didik yang bernalar kritis
7. Terwujudnya peserta didik yang kreatif
8. Terwujudnya peserta didik yang sehat.
9. Terwujudnya peserta didik yang berprestasi.
C. Misi Sekolah
Sesuai dengan visi dan indikator visi di atas, maka misi SDN 5 Girimarto
ditetapkan sebagai berikut :
1. Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa
2. Mewujudkan peserta didik yang berakhlak mulia
3. Mewujudkan peserta didik yang berkebhinekaan global
4. Mewujudkan peserta didik yang bergotong royong
5. Mewujudkan peserta didik yang mandiri
6. Mewujudkan peserta didik yang bernalar kritis
7. Mewujudkan peserta didik yang kreatif
8. Mewujudkan peserta didik yang memiliki kesehatan jasmani dan rohani
9. Mewujudkan peserta didik yang memiliki prestasi dalam segala bidang
D. Tujuan
Tujuan yang diharapkan oleh SDN 5 Girimarto dalam implementasi
kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah
ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Pada akhir fase C peserta didik SDN 5 Girimarto memiliki sikap dan perilaku
mengenal Tuhan Yang Maha Esa melalui sifat-sifatNya, memahami ajaran pokok
agama/kepercayaan, melaksanakan ibadah dengan bimbingan.
19
2. Pada akhir fase C peserta didik SDN 5 Girimarto memiliki sikap dan perilaku
bersikap jujur, menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam sebagai ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa, serta taat pada aturan;
3. Pada akhir fase C peserta didik SDN 5 Girimarto dapat mengenal dan
mengekspresikan identitas diri dan budayanya, mengenal dan menghargai
keragaman budaya di lingkungannya, melakukan interaksi antarbudaya, dan
mengklarifikasi prasangka dan stereotip, serta berpartisipasi untuk menjaga Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pada akhir fase C peserta didik SDN 5 Girimarto dapat menunjukkan perilaku
menunjukkan sikap peduli dan perilaku berbagi serta berkolaborasi antarsesama
dengan bimbingan di lingkungan sekitar;
5. Pada akhir fase C peserta didik SDN 5 Girimarto menunjukkan sikap bertanggung
jawab sederhana, kemampuan mengelola pikiran dan perasaan, serta tak
bergantung pada orang lain dalam pembelajaran dan pengembangan.
6. Pada akhir fase C peserta didik SDN 5 Girimarto menunjukkan kemampuan
menyampaikan gagasan, membuat tindakan atau karya kreatif sederhana, dan
mencari alternatif tindakan untuk menghadapi tantangan, termasuk melalui
kearifan.
7. Pada akhir fase C peserta didik SDN 5 Girimarto menunjukkan kemampuan
menanya, menjelaskan dan menyampaikan kembali informasi yang didapat atau
masalah yang dihadapi;
8. Pada akhir fase C peserta didik SDN 5 Girimarto menunjukkan perilaku hidup
sehat dan bersih, sehat di lingkungan sekolah dan sekitarnya dan dapat
mewujudkan lingkungan sehat di sekolah maupun dilingkungan sekitarnya.,
9. Pada akhir fase C peserta didik SDN 5 Girimarto meraih prestasi sesuai dengan
bakat dan kemampuannya.
BAB IV
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas/2003). pemerintah
pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi acuan untuk
pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan.
Pengorganisasian pembelajaran adalah cara sekolah mengatur muatan kurikulum
dalam satu rentang waktu, dan beban belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk
mendukung pencapaian Capaian Pembelajaran dan Profil pelajar Pancasila.
A. Intrakurikuler
Intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar sesuai
jadwal dan beban belajar pada struktur Kurikulum.
a. Kompetensi
Kompetensi dirumuskan dalam bentuk Capaian Pembelajaran seperti tersebut
dalam Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 032/H/KR/2024
Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka. Pembagian
Capaian Pembelajaran sebagai berikut :
a. Capaian Pembelajaran pada Fase A untuk kelas I sampai dengan kelas II pada
sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, program paket A, atau bentuk lain yang
sederajat;
b. Capaian Pembelajaran pada Fase B untuk kelas III sampai dengan kelas IV pada
sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, program paket A, atau bentuk lain yang
sederajat;
c. Capaian Pembelajaran pada Fase C untuk kelas V sampai dengan kelas VI pada
sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, program paket A, atau bentuk lain yang
sederajat. Pembelajaran intrakurikuler selain dalam rangka mewujudkan Capaian
20
21
Pendidikan Agama
108 36 144
Kristen dan Budi
Pekertia)
Pendidikan Agama
108 36 144
Katolik dan Budi
Pekertia)
Pendidikan Agama
108 36 144
Buddha dan Budi
Pekertia)
Pendidikan Agama Hindu
dan Budi Pekertia) 108 36 144
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 108 36 144
Pekertia)
Pendidikan Pancasila 144 36 180
Bahasa Indonesia 216 72 288
Matematika 144 36 180
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan 108 36 144
22
Keterangan:
Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa,
seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik,
seni rupa, seni teater, atau seni tari).
Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan
b. Kelas II
Asumsi dalam satu tahun 36 minggu, 35 menit/ jam pelajaran.
Total alokasi beban belajar per tahun 1224 jam pelajaran terdiri dari 972 jam pelajaran
intrakurikuler dan 252 jam pelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Total JP
Intrakurikuler Per Projek Per Tahun
Tahun Penguatan
Profil Pelajar
Pancasila
Per Tahun
Pendidikan Agama Islam
108 36 144
dan Budi Pekertia)
Pendidikan Agama
Kristen dan Budi 108 36 144
Pekertia)
Pendidikan Agama
Katolik dan Budi 108 36 144
Pekertia)
Pendidikan Agama
108 36 144
23
Pendidikan
Agama 108 36 144
Khonghucu dan
Budi Pekertia)
Pendidikan Pancasila 144 36 180
Bahasa Indonesia 252 72 324
Matematika 180 36 216
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan 108 36 144
Kesehatan
Seni dan Budayab)
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 108 36 144
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
seni tari).
c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
24
c. Kelas III – V
Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
seni tari).
c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
d. Kelas VI
Bahasa Inggris 64 - 64
Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
seni tari).
B. Kokurikuler
Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk penguatan,
pendalaman, dan/atau pengayaan kegiatan Intrakurikuler dalam rangka
pengembangan karakter dan kompetensi Peserta Didik.
1. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
27
Kelas II
Projek 1 Projek 2
Dimensi Bernalar kritis, bergotong Beriman,bertakwa kepada
royong, kreatif Tuhan Yang Esa, dan
beraklhak mulia,
berkebinekaan global, kreatif
Tema Suara Demokrasi Kearifan Lokal
Alokasi 126 jp 126 jp
Waktu
Kelas III
Projek 1 Projek 2
Dimensi
Tema
Alokasi 126 jp 126 jp
Waktu
Kelas IV
Projek 1 Projek 2
Dimensi
Tema
Alokasi 126 jp 126 jp
Waktu
29
Kelas V
Projek 1 Projek 2
Dimensi
Tema
Alokasi 126 jp 126 jp
Waktu
Kelas VI
Projek 1 Projek 2
Dimensi
Tema
Alokasi 112 jp 112 jp
Waktu
C. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan karakter dalam rangka perluasan
potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian Peserta
Didik secara optimal yang dilakukan dengan bimbingan dan pengawasan Satuan
Pendidikan.
Sebagai kegiatan pengembangan karakter, kegiatan ekstrakurikuler juga sebagai
kegiatan pembelajaran untuk mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila, yang
dilaksanakan dengan mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila dalam setiap aktivitas
dan konten ekstrakurikuler.
Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Lampiran III Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 tentang
Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah, hasil musyawarah dengan Komite Sekolah, dan Rapat Dewan
Guru serta ketersediaan sumber daya yang ada, maka kebijakan SDN 5
Girimartodalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :
1. Kepramukaan sebagai ekstrakurikuler, dengan pelaksanaan sebagai berikut :
a) Model Aktualisasi
1) Kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepramukaan
diintegrasikan dengan pembelajaran intrakurikuler yang sesuai.
2) Dilaksanakan wajib untuk kelas I s.d. VI.
b) Model Reguler
Dilaksanakan secara rutin 3 jp per minggu bagi peserta didik yang berminat
31
2. Ekstrakurikuler pilihan yang dilaksanakan secara rutin per minggu dan sesuai
kebutuhan, dengan pilihan :
a) Pramuka
b) Seni tari
c) Sepak Bola
D. Budaya Sekolah
Dalam rangka mewujudkan visi sekolah, sesuai misi dan tujuan sekolah, maka
sekolah mengembangkan budaya sekolah sebagai bentuk pembiasaan siswa untuk
memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila. Maka budaya sekolah SDN 5 Girimarto
disusun sebagai berikut :
Kegiatan Budaya
Visi Sekolah Misi Sekolah Tujuan Sekolah
Sekolah
Beriman dan Terwujudnya mengenal Membaca Asmaul
bertakwa kepada peserta didik yang Tuhan Yang Husna
TYME, serta beriman dan Maha Esa
berakhlak mulia bertakwa kepada melalui sifat-
TYME sifatNya
melaksanakan Sholat Dhuhur
ibadah dengan Berjamaah
bimbingan Sholat Dhuha
Terwujudnya menunjukkan Senam/ Jalan Sehat
peserta didik yang perilaku hidup Kebersihan
berakhlak mulia sehat dan bersih Lingkungan
Berkarakter Terwujudnya mengenal dan Mengenakan
Pancasila peserta didik yang mengekspresika pakaian daerah,
berkebinekaan n identitas diri batik
global dan
budayanya
Terwujudnya menunjukkan Pembentukan piket
peserta didik yang sikap peduli dan kelas, kelompok
bergotong royong perilaku berbagi belajar, kerja bakti
serta
berkolaborasi
dan Kunjungan
menemukan Perpustakaan, dll
teks
BAB V
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler
Kurikulum Merdeka memiliki tujuan untuk mewujudkan pembelajaran yang
bermakna dan efektif dalam meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan akhlak mulia serta menumbuhkembangkan cipta, rasa, dan karsa Peserta
Didik sebagai pelajar sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila.
Kurikulum Merdeka dirancang dengan prinsip:
a. pengembangan karakter, yaitu pengembangan kompetensi spiritual, moral,
sosial, dan emosional Peserta Didik, baik dengan pengalokasian waktu khusus
maupun secara terintegrasi dengan proses pembelajaran;
b. fleksibel, yaitu dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi
Peserta Didik, karakteristik Satuan Pendidikan, dan konteks lingkungan sosial
budaya setempat;
c. berfokus pada muatan esensial, yaitu berpusat pada muatan yang paling
diperlukan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter Peserta Didik agar
Pendidik memiliki waktu yang memadai untuk melakukan pembelajaran yang
mendalam dan bermakna.
Kurikulum Merdeka dirancang dengan karakteristik pembelajaran:
a. memanfaatkan Penilaian atau asesmen pada awal, proses, dan akhir pembelajaran
untuk memahami kebutuhan belajar dan perkembangan proses belajar yang telah
ditempuh Peserta Didik;
b. menggunakan pemahaman tentang kebutuhan dan posisi Peserta Didik untuk
melakukan penyesuaian pembelajaran;
c. memprioritaskan terjadinya kemajuan belajar Peserta Didik dibandingkan cakupan
dan ketuntasan muatan Kurikulum yang diberikan; dan
d. mengacu pada refleksi atas kemajuan belajar Peserta Didik yang dilakukan secara
kolaboratif dengan Pendidik lain.
33
34
yang disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir
suatu fase. Alur ini disusun secara linear, satu arah, tidak bercabang, sebagaimana
urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Alur tujuan
pembelajaran yang disusun adalah Alur Tujuan Pembelajaran Fase A, Fase
B, dan Fase C untuk setiap mata pelajaran,
1. Prinsip Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran :
1) Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan
pembelajaran harian (goals, bukan objectives);
2) Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah
jalan;
3) Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif, (apabila
guru mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan
dalam satu fase)
4) Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan
kompetensi yang dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh karena itu
sebaiknya dikembangkan oleh pakar mata pelajaran, termasuk guru yang
mahir dalam mata pelajaran tersebut;
5) Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase
6) Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan
yang sederhana ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik
mata pelajaran, pendekatan pembelajaran yang digunakan (misal:
matematik realistik)
7) Tampilan tujuan pembelajaran diawali dengan alur tujuan pembelajarannya
terlebih dahulu, baru proses berpikirnya (misalnya, menguraikan dari
elemen menjadi tujuan pembelajaran) sebagai lampiran agar lebih
sederhana dan langsung ke intinya untuk guru;
8) Karena alur tujuan pembelajaran yang disediakan Kemendikbudristek
merupakan contoh, maka alur tujuan pembelajaran dapat bernomor/huruf
9) Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU alur tujuan pembelajaran,
tidak bercabang (tidak meminta guru untuk memilih). Apabila sebenarnya
urutannya dapat berbeda, lebih baik membuat alur tujuan pembelajaran lain
sebagai variasinya, urutan/alur perlu jelas sesuai pilihan/keputusan
37
penyusun, dan untuk itu dapat diberikan nomor atau kode; dan
10) Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar
Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi
pembelajaran (pedagogi).
2. Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran
1) Melakukan analisis CP mata pelajaran pada fase yang akan dipetakan.
a) Identifikasi kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
pada fase tersebut.
b) Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan
kompetensi yang akan dicapai, konten yang akan dipelajari dan variasi
keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
c) Identifikasi elemen dan atau subelemen Profil Pelajar Pancasila yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
d) Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran
secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari hari ke hari.
2) Cara mengurutkan tujuan pembelajaran :
a) Pengurutan dari konkret ke abstrak
Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten
yang lebih abstrak dan simbolis.
Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda
geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori
objek geometris tersebut (abstrak).
b) Pengurutan Deduktif
Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik.
Contoh : mengajarkan konsep darabase terlebih dahulu sebelum
mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional
c) Pengurutan dari mudah ke sulit
Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit.
Contoh : mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa
sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang
38
d) Pengurutan Hirarki
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen
konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan
keterampilan yang lebih kompleks.
Contoh : peserta didik perlu belajar tentang penjumlahan sebelum
mereka dapat memahami konsep perkalian
e) Pengurutan Prosedural
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari
sebuah prosedur, kemudian membantu peserta didik untuk
menyelesaikan tahapan selanjutnya.
Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah
pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui,
seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan,
memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak
statistik.
f) Scaffolding
Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus
mengurangi bantuan secara bertahap.
Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara
mengapung, dan ketika peserta didik mencobanya, guru hanya butuh
membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara
bertahap. Pada akhirnya, peserta didik dapat berenang sendiri.
2) Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran
1) Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik
2) Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase menggambarkan cakupan dan
tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
4. Merancang Pembelajaran
Proses merancang pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran yang telah dibuat
sebelumnya, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang
disusun dalam bentuk dokumen yang fleksibel, sederhana, dan kontekstual.
Dokumen tersebut digunakan oleh pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar
Pancasila dan Capaian Pembelajaran. Dalam proses merancang pembelajaran,
pendidik dapat mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan rencana
pembelajaran secara mandiri.
Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya keterpaduan pembelajaran dengan
asesmen, terutama asesmen formatif, sebagai suatu siklus belajar.
Dalam merancang pembelajaran, satuan pendidikan perlu memperhatikan prinsip-
prinsip pembelajaran dan asesmen. Prinsip pembelajaran dan asesmen harus
digunakan secara terintegrasi sebagai pertimbangan utama dalam merancang
struktur kurikulum satuan pendidikan.
1. Prinsip-prinsip pembelajaran sebagai berikut:
1) pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan
dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan
belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik
yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan
2) pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat;
3) proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik;
4) pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua
dan komunitas sebagai mitra; dan
5) pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
memperhatikan berbagai faktor lainnya, termasuk faktor peserta didik yang berbeda,
lingkungan sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, dan lain-lain.
Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan
proses pembelajaran mencapai CP. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1)
rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau (2) dalam
bentuk modul ajar.
Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena
komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP
atau lebih lengkap daripada RPP.
Karakter dalam Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Perbandingan Antara Komponen Minimum dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Modul Ajar
termasuk juga instrumen asesmennya. Oleh karena modul ajar lebih lengkap
daripada rencana pelaksanaan pembelajaran, maka pendidik yang menggunakan
modul ajar untuk mencapai satu atau lebih tujuan pembelajaran tidak perlu lagi
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran.
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
Komponen yang harus ada (komponen minimum) dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran lebih sederhana, fokus mendokumentasikan rencana.
Komponen RPP :
Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran).
Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu atau lebih
pertemuan.
Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran dan
rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran.
b) Modul Ajar
Dalam modul ajar, perencanaan dilengkapi dengan media yang digunakan,
termasuk juga instrumen asesmennya. Oleh karena modul ajar lebih lengkap
daripada rencana pelaksanaan pembelajaran, maka pendidik yang menggunakan
modul ajar untuk mencapai satu atau lebih tujuan pembelajaran tidak perlu lagi
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu pendidik
mengajar secara lebih fleksibel dan kontekstual, tidak selalu menggunakan buku
teks.
2) Rapor peserta didik SMP meliputi komponen identitas peserta didik, nama
satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, deskripsi, catatan
guru, presensi, dan kegiatan ekstrakurikuler
3) Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan mekanisme dan
format pelaporan hasil belajar kepada orang tua/wali.
4) Sekolah dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan deskripsi
dalam menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik
5) Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-kurangnya pada setiap akhir
semester
6) Sekolah menyampaikan rapor peserta didik secara berkala melalui e
rapor/dapodik
7) Sekolah memiliki keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas
dengan mempertimbangkan: laporan kemajuan belajar; laporan pencapaian
projek penguatan profil pelajar Pancasila; portofolio peserta didik; prestasi
akademik dan non-akademik; ekstrakurikuler; penghargaan peserta didik; dan
tingkat kehadiran
berkembang seperti yang ada, konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi
lokal, serta merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan
dalam kehidupan mereka
3) Bhineka Tunggal Ika
Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti
kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta
nilai-nilai ajaran yang dianutnya.
Peserta didik juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan,
secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknya
terhadap terjadinya konflik dan kekerasan
4) Bangunlah Jiwa Raganya
Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan
fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.
Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait
kesejahteraan diri(wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari
jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan
kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi,
dan kesehatan reproduksi.
5) Suara Demokrasi
Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan
keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila.
Melalui pembelajaran ini peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan
memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang
berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja
6) Rekayasa dan Teknologi
Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan
berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang
memudahkan kegiatan diri dan sekitarnya.
Peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan
persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan
teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.
7) Kewirausahaan
60
Pendidik menentukan elemen dan sub elemen serta capaian fase peserta didik yang
akan dijadikan sebagai tujuan pembelajaran
a. Strategi Pemilihan Sub Elemen
1) Pilih elemen dan sub-elemen projek paling relevan dengan kebutuhan peserta
didik dan tema yang dipilih dari matriks perkembangan dimensi yang sudah
disediakan dalam dokumen Projek Pelajar Pancasila.
2) Sesuaikan fase perkembangan sub-elemen yang ingin dicapai dengan kemampuan
awal peserta didik.
3) Usahakan ada kesinambungan pengembangan dimensi, elemen, dan sub-elemen
dengan projek sebelumnya dan berikutnya
b. Merancang Rubrik Pencapaian
Peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran projek bila telah memenuhi
sebutan Berkembang Sesuai Harapan, yang merupakan capaian sesuai fase.
c. Aksi
Merumuskan peran yang dapat dilakukan melalui aksi nyata.
d. Refleksi
Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan refleksi.
e. Tindak Lanjut
Menyusun langkah strategis.
Model 2
a. Mengamati ( apa yang terjadi )
Mempersiapkan observasi
Mengenal dan mengenali persoalan
Mencari inspirasi
b. Mendefinisikan ( apa yang hendak dicapai )
Mendefinisikan tujuan dari temuan
Membuat dari kerangka konteks
c. Menggagas ( bagaimana aku bisa menjadi bagian dari solusi )
Melontarkan dan mengembangkan gagasan
Membuat alternatif solusi
d. Memilih ( bagaiman aku bisa mewujudkan )
Memilih solusi yang sesuai tujuan
Membuat purwarupa
e. Merefleksikan ( bagaimana supaya ide ini menjadi lebih baik )
Membagi pengetahuan
Meminta masukan
Mengembangkan ide lebih lanjut dari masukan
Model 3
a. Temukan
Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik
b. Bayangkan
Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik
pembahasan.
c. Lakukan
Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata.
64
d. Bagikan
Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan refleksi.
Mengetahui perkembangan •
peserta didik di akhir projek profil.
Mengawasi pembelajaran •
peserta didik selama projek profil
• Memastikan
•
perkembangan
kompetensi peserta didik
sesuai dengan sub-elemen
profil pelajar Pancasila
yang disasar
Mengecek pemahaman
•
peserta didik mengenai isu
projek profil
Manfaat untuk • Memahami performa di awal • Memahami performa
peserta didik dan sepanjang projek profil. di akhir projek profil.
• Membantu peserta didik • Memahami apakah
memperbaiki dan peserta didik sudah
66
C. Ekstrakurikuler
1. Visi dan Misi Ekstrakurikuler
Visi Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan adalah berkembangnya
potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, dan kemandirian Peserta
Didik secara optimal melalui kegiatan-kegiatan di luar Intrakurikuler.
Misi Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan sebagai berikut:
a. menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih dan diikuti sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat Peserta Didik; dan
b. menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan kesempatan
kepada Peserta Didik untuk dapat mengekspresikan dan
mengaktualisasikan diri secara optimal melalui kegiatan mandiri
dan/atau berkelompok
2. Tujuan Ekstrakurikuler
a. Ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotor Peserta Didik.
b. Ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat, minat, dan
potensi Peserta Didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju
manusia seutuhnya.
3. Jenis Ekstrakurikuler yang disediakan
a. Kepramukaan ( wajib)
b. TIK
68
4. Pengembangan
Pengembangan Ekstrakurikuler di Satuan Pendidikan dapat dilakukan melalui
tahapan:
(1) analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan Ekstrakurikuler;
(2) identifikasi kebutuhan, potensi, bakat, dan minat Peserta Didik;
(3) menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan, kompetensi, muatan
pembelajaran, beban belajar dan indikator ketercapaiannya;
(4) mengupayakan sumber daya sesuai pilihan Peserta Didik atau menyalurkannya ke
Satuan Pendidikan atau lembaga lainnya; dan
(5) menyusun Program Ekstrakurikuler.
5. Program Ekstrakurikuler
Sistematika Program Ekstrakurikuler paling sedikit memuat:
rasional dan tujuan umum;
deskripsi setiap Ekstrakurikuler;
pengelolaan;
pendanaan; dan
evaluasi
6. Pelaksanaan
Penjadwalan Ekstrakurikuler dirancang di awal tahun ajaran oleh pembina
Ekstrakurikuler di bawah supervisi kepala sekolah/ madrasah atau wakil kepala
sekolah/madrasah. Jadwal Ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat pelaksanaan
Intrakurikuler dan Kokurikuler.
7. Penilaian atau Asesmen
Kinerja Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler perlu mendapat Penilaian atau asesmen
69
dan dideskripsikan dalam rapor. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan hasil
capaian kompetensi Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian
atau asesmen dilakukan secara kualitatif.
8. Evaluasi
Evaluasi Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pada setiap
indikator yang telah ditetapkan dalam rencana pengembangan Ekstrakurikuler oleh
Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan hendaknya mengevaluasi setiap indikator yang
sudah tercapai maupun yang belum tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi, Satuan
Pendidikan dapat melakukan tindak lanjut berupa perbaikan pada perencanaan siklus
kegiatan berikutnya
D. Budaya Sekolah
Agar pelaksanaan budaya sekolah benar-benar berfungsi sebagai salah satu unsur untuk
mencapai visi sekolah, maka perlu disusun perencanaan yang baik sebagai bagian dari
pembelajaran di sekolah. Perencanaan yang baik dapat menjadi pedoman dalam
pelaksanaannya. Dalam kegiatan budaya sekolah diharapkan peserta didik
melaksanakan atas kesadaran sendiri. Dibutuhkan keteladanan dari para pendidik dan
tenaga kependidikan dalam melaksanakan budaya sekolah.
A. Pengertian
Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional SDN 5 Girimarto dilakukan
secara internal oleh sekolah untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah
dan/atau guru yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi,
pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri
agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di sekolah, sesuai dengan
kemampuan sekolah.
B. Proses Evaluasi
Evaluasi di SDN 5 Girimarto dilaksanakan dalam 2 proses yaitu :
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengukur keberhasilan pendidik dalam
memfasilitasi pembelajaran. Sasaran langsung dari evaluasi pembelajaran adalah
peserta didik dan pendidik.
2. Evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan
Evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan bertujuan untuk mengukur keberhasilan
kepala satuan pendidikan dan pendidik dalam menjalankan seluruh program
pendidikan yang direncanakan dengan tujuan untuk memahami apakah visi, misi
dan tujuan satuan pendidikan telah tercapai. Evaluasi pembelajaran menjadi salah
satu bagian penting dari evaluasi kurikulum satuan pendidikan
C. Pelaksanaan Evaluasi
Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di SDN 5 Girimarto dilaksanakan sebagai
berikut :
1. Per hari. Pendidik membuat catatan anekdotal secara informal mengenai
bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana
peserta didik merespon proses kegiatan belajar.
2. Per Unit Belajar. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun
tim, pendidik bisa mengkaji ulang proses belajar dan tercapainya tujuan dan
70
71
potret implementasinya. potret ini bisa dalam bentuk video, artefak, kasus atau
bentuk -bentuk lain
9. Memutuskan pihak yang akan diberi laporan dan memilih format yang sesuai
F. Pendampingan
Pendampingan dilaksanakan oleh Kepala Sekolah yang dapat dibantu oleh Guru yang
kompeten dalam bentuk pemantauan dan supervisi kurikulum dan pembelajaran, serta
pendampingan : ( contoh di bawah ini )
Bentuk Strategi Waktu SDM Ket.
Terlibat
Pemantauan Dilakukan oleh KS Juni 2024 Pengawas -
Penyusunan dengan instrumen
Kurikulum Sekolah yang telah disiapkan.
Pemantauan Dilakukan oleh KS/ Juni 2024,
Penyusunan Rencana Guru Kompeten Agustus
Pembelajaran dengan instrumen 2024,
yang telah disiapkan.
Supervisi Penyusunan Dilakukan oleh KS/ Juli 2024,
Rencana Pembelajaran Guru Kompeten September
dengan instrumen 2024
yang telah disiapkan.
Supervisi Pelaksanaan Dilakukan oleh KS/ Sepanjang
Pembelajaran Guru Kompeten tahun
dengan instrumen ajaran
yang telah disiapkan.
Pendampingan Strategi Dilakukan oleh KS/ Juli 2024 Narasumber
Mengajar Guru Kompeten Desember
dengan materi yang 2025
telah disiapkan.
Pendampingan Dilakukan oleh KS/ Juli 2024 Narasumber
Asesmen Guru Kompeten Desember
dengan materi yang 2025
73
telah disiapkan.
Pendampingan Dilakukan oleh KS Desember Narasumber
Pengolahan dan dengan instrumen 2024
Pelaporan Hasil yang telah disiapkan. Juni 2024
Belajar
G. Pengembangan Profesional
Berdasarkan data Rapor Pendidikan, Instrumen Evaluasi, hasil pemantauan dan
supervisi, dan hasil refleksi diri, guru membuat perencanaan pengembangan
kompetensi antara lain :
1. Pelatihan mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar ( PMM )
2. Sebagai partisipan dalam observasi praktik pembelajaran
3. Sebagai penggerak komunitas belajar
4. Sebagai peserta berbagi praktik baik
5. Mengikuti kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis non PMM
6. Mengikuti seminar, lokakarya, symposium
( Contoh di bawah ini )
Bentuk Strategi Waktu SDM Terkait Ket
Peningkatan Kompetensi Mengikuti pelatihan Sepanjang
Profesional dan melalui PMM tahun
Pedagogik Mengikuti Bimlat non ajaran
PMM Narasumber
Mengikuti seminar,
lokakarya, symposium,
dll
Peningkatan Praktik Berpartisipasi dalam Sepanjang Guru
Pembelajaran observasi praktik tahun penggerak
pembelajaran ajaran
Peningkatan Kompetensi Berpartisipasi dalam Sepanjang Mentor
Kolaborasi komunitas belajar tahun
Berbagi Praktik baik ajaran
BAB VII
PENUTUP
Kurikulum Sekolah sebagai dokumen yang wajib dibuat oleh setiap sekolah,
diharapkan disusun berdasarkan regulasi dan panduan yang terbaru agar selalu dapat
mengikuti perkembangan dunia pendidikan. Oleh karena itu Kepala Sekolah sebagai
pemimpin pembelajaran harus selalu adaptif dan inovatif dalam menyikapi segala bentuk
perubahan. Kurikulum Sekolah juga hendaknya disusun untuk mewujudkan pembelajaran
yang bermakna dan efektif dalam meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan akhlak mulia serta menumbuhkembangkan cipta, rasa, dan karsa Peserta
Didik sebagai pelajar sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila.
Karena keterbatasan kami, Kurikulum Sekolah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu diperlukan kritik dan saran dari semua pihak, sebagai bahan untuk evaluasi
kurikulum, untuk mewujudkan kurikulum yang semakin baik dari waktu ke waktu.
75
76
Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.
Alternative Proxies: