Diskusi 6
Diskusi 6
Diskusi 6
Bahasa inggris
Hi all,
Having learned the materials in Session 6, now please discuss the following questions.
1. How would you explain the difference between a cover letter and a CV?
2. Why are CVs important for job seekers and what information should a job applicant
include in a CV?
3. You are a fresh graduate and saw a job vacancy/opening on a website for a librarian at an
international school. Write a cover letter in English stating:
For question 1 and 2, you can answer either in English or Indonesian. For question 3, you must
write in English.
Jawaban :
- Cover Letter: A cover letter is a formal document that accompanies a job application. It
provides an introduction to the applicant and highlights their interest in the position. A cover
letter is personalized for each job application and is typically one page long. It allows the
applicant to showcase their writing skills and explain why they are a good fit for the specific job.
A cover letter typically includes information about the applicant's qualifications, skills,
experiences, and how they can contribute to the organization.
- CV (Curriculum Vitae): A CV is a comprehensive document that provides an overview of a
person's educational background, work experience, skills, achievements, and other relevant
information. It is a detailed account of a person's professional life and is typically longer than a
cover letter. A CV is not personalized for specific job applications but serves as a master
document that can be tailored for different positions. It provides a chronological or functional
summary of an individual's qualifications, including their education, employment history, skills,
research projects, publications, and other relevant details.
2. CVs are important for job seekers because they provide a concise and structured overview of
an applicant's qualifications, experiences, and skills. Here are some reasons why CVs are
important:
- First Impression: A CV is often the first document that an employer or recruiter reviews when
considering a candidate. It creates the initial impression of the applicant's suitability for the job.
- Personalizes Applications: While a CV is not personalized for each job application, it can be
tailored to emphasize specific skills or experiences relevant to the position. This customization
can make an applicant stand out among other candidates.
- Supports Decision-making: Hiring managers often use CVs as a reference during the selection
process. They compare CVs from different applicants to evaluate their qualifications and
determine which candidates to invite for interviews.
Information that should be included in a CV typically consists of the following sections:
- Education: List your educational qualifications, including degrees, certificates, and relevant
coursework.
- Work Experience: Provide a detailed account of your employment history, including job titles,
company names, dates of employment, key responsibilities, and accomplishments.
- Skills: Highlight your relevant skills, both technical and interpersonal, that are applicable to the
job you are seeking.
- Certifications: List any professional certifications or licenses that are relevant to the position.
- References: Optionally, provide the names and contact information of individuals who can
vouch for your work experience or character.
3. [Your Name]
[Your Address]
[City, State, ZIP Code]
[Email Address]
[Phone Number]
[Date]
[Recipient's Name]
[Recipient's Position]
[School Address]
Allow me to introduce myself. My name is [Your Name], and I have recently completed my
Bachelor's Degree in Library Science from [Name of University]. Throughout my academic
journey, I have gained a solid foundation in library management, information organization, and
research methodologies. I have also had the opportunity to develop strong interpersonal and
communication skills, which I believe are crucial for creating a welcoming and engaging library
environment.
Upon discovering the job vacancy for a librarian at [Name of International School], I was
immediately drawn to the opportunity to contribute my skills and knowledge in a multicultural
and diverse educational setting. Your school's commitment to promoting a love for reading and
providing a supportive learning environment aligns perfectly with my own values and aspirations
as a librarian.
During my studies, I have had the chance to complete internships at public libraries, where I
honed my abilities in collection development, cataloging, and reader advisory services. These
experiences have allowed me to develop a deep understanding of library patrons' needs and
preferences, enabling me to curate relevant and engaging resources for diverse age groups and
interests.
I am confident that my passion for literature, coupled with my strong organizational skills and
attention to detail, make me a suitable candidate for the librarian position at [Name of
International School]. I am eager to contribute my expertise to fostering a love for reading
among students and supporting their academic and personal growth through the library's
resources and services.
I would like to express my gratitude for considering my application and taking the time to review
my qualifications. I have attached my detailed CV for your reference, which provides a
comprehensive overview of my educational background, relevant coursework, and practical
experience.
I look forward to the opportunity to discuss how my skills and enthusiasm can contribute to the
success of the library program at [Name of International School]. Thank you once again for
considering my application.
Yours sincerely,
[Your Name]
2. Dasar Dasar Geografi
Topik Diskusi minggu ke 6: Wilayah Fungsional
Dalam pembagian wilayah salah satunya terdapat wilayah fungsional, coba Anda jelaskan apa
yang dimaksud dengan wilayah fungsional dan berikan contohnya!
Jawaban :
Wilayah fungsional adalah suatu wilayah yang didefinisikan berdasarkan fungsi atau kegiatan
tertentu yang dilakukan di dalamnya. Dalam wilayah ini, fokus utama adalah pada tugas-tugas
atau aktivitas yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang terkait dengan
fungsi spesifik. Wilayah fungsional biasanya memiliki batas geografis yang jelas dan terkait
dengan kegiatan yang spesifik.
1. Wilayah Ekonomi: Wilayah ini terkait dengan aktivitas ekonomi seperti perdagangan, industri,
dan keuangan. Contohnya adalah distrik bisnis pusat (central business district/CBD) di kota-kota
besar yang menjadi pusat perdagangan dan keuangan.
2. Wilayah Industri: Wilayah ini diperuntukkan khusus untuk kegiatan industri dan manufaktur.
Contohnya adalah kawasan industri yang terletak di luar pusat kota yang mengakomodasi
berbagai pabrik, gudang, dan fasilitas produksi.
3. Wilayah Pendidikan: Wilayah ini mencakup sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga
pendidikan lainnya. Contohnya adalah kampus universitas yang menjadi pusat pendidikan dan
penelitian di suatu daerah.
4. Wilayah Kesehatan: Wilayah ini terkait dengan penyediaan layanan kesehatan seperti rumah
sakit, pusat kesehatan masyarakat, dan klinik. Contohnya adalah daerah di mana terdapat
berbagai fasilitas kesehatan yang menyediakan perawatan medis kepada masyarakat.
Wilayah fungsional memiliki tujuan dan fungsi yang spesifik sesuai dengan jenisnya. Pembagian
wilayah ini membantu dalam pengorganisasian dan pengelolaan kegiatan yang berkaitan dengan
fungsi tertentu, sehingga memudahkan koordinasi dan pengambilan keputusan yang lebih efektif
di dalam wilayah tersebut.
Sumber : https://m.kumparan.com/amp/kabar-harian/wilayah-fungsional-pengertian-ciri-ciri-dan-
contohnya-1wcHWVLBUUL
3. Ekologi
1. Jelaskan dan berikan contoh organisme produsen, konsumen primer, konsumen sekunder,
dan dekomposre pada ekosistem mangrove!. Jika diperlukan silakan diberikan gambar.
2. Jelaskan beberapa fungsi ekosistem mangrove secara ekologi dan ekonomi.
3. Jelaskan bagaimana fungsi hutan mangrove dalam mitigasi bencana.
Jawaban :
1. Organisme produsen dalam ekosistem mangrove adalah tumbuhan mangrove itu sendiri.
Mangrove adalah kelompok tumbuhan yang dapat tumbuh di daerah pantai yang tergenang air
asin atau payau. Mereka memiliki kemampuan khusus untuk bertahan dalam kondisi lingkungan
yang keras, seperti genangan air, pasang surut, dan kadar garam yang tinggi. Beberapa contoh
tumbuhan mangrove yang berperan sebagai produsen adalah Rhizophora spp. (bakau), Avicennia
spp. (api-api), dan Sonneratia spp. (pidada).
Konsumen primer dalam ekosistem mangrove dapat berupa hewan herbivora yang memakan
tumbuhan mangrove. Contohnya adalah kerang, kepiting, atau udang yang memakan daun-daun
mangrove dan akar-akar yang jatuh ke dalam air.
Konsumen sekunder dalam ekosistem mangrove adalah hewan pemakan daging yang memakan
konsumen primer. Beberapa contoh konsumen sekunder di ekosistem mangrove termasuk
burung pemakan ikan, biawak, atau ikan karnivora yang memakan hewan herbivora atau hewan
kecil lainnya.
Dekomposer dalam ekosistem mangrove adalah organisme yang bertanggung jawab dalam
mendaur ulang sisa-sisa organik menjadi bahan organik yang dapat digunakan kembali oleh
produsen. Beberapa contoh dekomposer di ekosistem mangrove meliputi bakteri, jamur, dan
beberapa spesies kecoa dan belalang yang membantu dalam proses pelapukan bahan organik
yang mati.
Sumber : https://amp.kompas.com/skola/read/2022/10/19/143000869/rantai-makanan-
perumput--pengertian-tingkatan-dan-contohnya
- Penahan abrasi: Akar-akar kuat dan jaringan akar yang kompleks dari pohon mangrove
membantu mengurangi dampak gelombang dan arus air laut, sehingga melindungi garis pantai
dari abrasi dan erosi.
- Pemfilteran air: Akar-akar mangrove mampu menyaring air, mengurangi kandungan sedimen
dan nutrien berlebih yang masuk ke ekosistem perairan, sehingga membantu menjaga kualitas
air.
- Habitat dan keanekaragaman hayati: Ekosistem mangrove menyediakan habitat yang kaya bagi
berbagai spesies flora dan fauna, termasuk burung, ikan, kepiting, moluska, dan organisme laut
lainnya. Mangrove juga menjadi tempat berkembang biak yang penting bagi banyak spesies.
- Penyimpan karbon: Mangrove memiliki kemampuan yang signifikan untuk menyimpan karbon
di dalam tanah dan jaringan biomassa mereka. Hal ini berkontribusi pada mitigasi perubahan
iklim dengan mengurangi konsentrasi karbon di atmosfer.
- Sumber bahan bakar dan material: Kayu mangrove dapat digunakan sebagai bahan bakar,
bahan bangunan, dan kayu gergaji.
- Sumber pangan dan sumber pendapatan: Ekosistem mangrove menyediakan sumber pangan
yang penting, seperti ikan, udang, kepiting, dan kerang. Masyarakat lokal sering bergantung pada
hasil tangkapan dan kegiatan budidaya di ekosistem mangrove
Sumber : https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/461911/mod_resource/content/1/Kuliah
%205%20Manfaat%20dan%20fungsi%20ekologis%20mangrove.pdf
- Perlindungan dari badai dan tsunami: Hutan mangrove berfungsi sebagai benteng alami yang
melindungi garis pantai dari dampak badai dan gelombang tinggi. Akar-akar mangrove dan
vegetasi yang rapat dapat menyerap dan mengurangi kecepatan gelombang air, mengurangi erosi
pantai dan kerusakan yang disebabkan oleh badai. Selain itu, vegetasi mangrove juga dapat
menyebabkan penurunan tinggi gelombang tsunami dan mengurangi dampaknya saat mencapai
daratan.
- Pengendalian banjir: Hutan mangrove mampu menyerap dan menyimpan air yang berlebih
selama musim hujan atau pasang surut. Akar-akar mangrove yang rumit dan tajuknya yang lebat
dapat berperan sebagai "spons" alami yang menyerap air, mengurangi risiko banjir dan genangan
air di daerah pesisir.
- Penyimpan karbon: Hutan mangrove memiliki kemampuan besar untuk menyimpan karbon di
dalam tanah dan jaringan tumbuhan mereka. Dengan demikian, mangrove berperan dalam
mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi konsentrasi karbon di atmosfer.
- Habitat satwa liar: Hutan mangrove menyediakan habitat bagi berbagai spesies satwa liar,
termasuk burung migran, ikan, reptil, dan mamalia. Keanekaragaman hayati yang tinggi di dalam
hutan mangrove penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menjaga populasi spesies,
yang pada gilirannya dapat berperan dalam mengurangi risiko bencana.
- Pemulihan ekosistem: Setelah terjadinya bencana seperti banjir atau badai, hutan mangrove
memiliki kemampuan untuk pulih dengan cepat. Akar-akar yang kuat dan kemampuan
reproduksi yang baik dari tumbuhan mangrove memungkinkannya untuk tumbuh kembali dan
memulihkan ekosistem yang rusak lebih cepat daripada ekosistem darat lainnya.
Dalam literature, penelitian yang relevan mengenai fungsi hutan mangrove dalam mitigasi
bencana dapat ditemukan dalam publikasi ilmiah seperti:
1. Alongi, D. M. (2008). Mangrove forests: Resilience, protection from tsunamis, and responses
to global climate change. Estuarine, Coastal and Shelf Science, 76(1), 1-13.
2. Barbier, E. B., Hacker, S. D., Kennedy, C., Koch, E. W., Stier, A. C., & Silliman, B. R.
(2011). The value of estuarine and coastal ecosystem services. Ecological Monographs, 81(2),
169-193.
4. Kependudukan
Diskusikan dengan teman-teman Anda, buatlah kesimpulan sebagi jawaban Anda dari
pertanyaan berikut secara mendiri!
1. Data komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin sangat bermanfaat untuk
menyajikan analisis kependudukan lebih lanjut. Menurut Anda, bentuk-bentuk analisis
kependudukan apa saja yang dapat disajikan dan jelaskan kemanfaatannya!
2. Data penduduk menurut jenis kelamin di suatu negara dapat digunakan untuk melihat
nilai indikator. Apakah yang dimaksud dengan “nilai indikator”? Nilai Indikator
Indonesia pada tahun 2017 sebesar 0,48. Makna apa yang terkandung dalam angka 0,48
% tersebut? Jelaskan!
Jawaban :
1. Data komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digunakan untuk menyajikan
beberapa analisis kependudukan yang berguna. Beberapa bentuk analisis kependudukan yang
dapat disajikan antara lain:
- Struktur Usia: Data ini dapat digunakan untuk menganalisis struktur usia penduduk suatu
wilayah. Dengan mengetahui jumlah penduduk pada setiap kelompok umur, kita dapat melihat
distribusi usia penduduk dan melihat apakah terdapat perubahan dalam piramida penduduk. Hal
ini penting dalam perencanaan pembangunan, kebijakan kesehatan, dan kebijakan sosial.
- Angka Ketergantungan: Data ini dapat digunakan untuk menghitung angka ketergantungan,
yaitu rasio antara jumlah penduduk yang tidak produktif (anak-anak dan lanjut usia) dengan
jumlah penduduk yang produktif (usia kerja). Angka ini penting untuk mengevaluasi beban
ketergantungan penduduk terhadap angkatan kerja, perencanaan program kesejahteraan sosial,
dan penentuan kebijakan terkait pensiun dan perawatan lanjut usia.
- Pertumbuhan Penduduk: Dengan menganalisis data komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin dari waktu ke waktu, kita dapat melihat pola pertumbuhan penduduk. Informasi ini
penting untuk merencanakan kebijakan populasi, mengantisipasi perubahan dalam kebutuhan
layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur, serta memperkirakan jumlah tenaga kerja di
masa depan.
- Fertilitas dan Mortalitas: Data ini dapat digunakan untuk menghitung tingkat fertilitas (jumlah
anak per perempuan dalam rentang usia tertentu) dan tingkat mortalitas (angka kematian) dalam
populasi. Analisis ini membantu dalam pemantauan dan evaluasi program kesehatan reproduksi,
kebijakan keluarga berencana, serta perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia.
2. "Nilai indikator" merujuk pada ukuran atau angka yang digunakan untuk mengukur atau
mengevaluasi sesuatu. Dalam konteks data penduduk menurut jenis kelamin, "nilai indikator"
merujuk pada angka yang menggambarkan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan.
Angka 0,48% yang disebutkan dalam pertanyaan mungkin mengacu pada angka persentase
perbedaan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Indonesia pada tahun 2017.
Angka ini menunjukkan bahwa pada tahun tersebut, jumlah penduduk perempuan sekitar 0,48%
lebih rendah dibandingkan jumlah penduduk laki-laki di Indonesia.
Angka ini memberikan informasi tentang ketidakseimbangan gender dalam populasi. Dalam
konteks Indonesia, angka 0,48% tersebut menunjukkan adanya kesenjangan gender yang relatif
kecil, di mana jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih tinggi daripada jumlah penduduk
perempuan. Meskipun perbedaan tersebut relatif kecil, kesenjangan gender tetap menjadi
perhatian dalam perencanaan kebijakan yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan,
kesetaraan gender, dan isu-isu sosial yang berkaitan dengan kesenjangan gender.
Kesimpulan tersebut dapat dibuat berdasarkan pemahaman terhadap pertanyaan yang diajukan
dan pengetahuan umum mengenai analisis kependudukan serta indikator populasi.
Sumber : https://amp.tirto.id/mengenal-bentuk-bentuk-penyajian-informasi-kependudukan-gn5t
Diberikan:
Fungsi Investasi: I = 50
Untuk mencari keseimbangan pendapatan nasional, kita dapat menetapkan total pengeluaran (Y)
sama dengan total pendapatan nasional (Y). Dengan kata lain, Y = C + I.
Y=C+I
Y = (100 + 0,5Y) + 50
Y = 100 + 0,5Y + 50
Y = 150 + 0,5Y
Y - 0,5Y = 150
0,5Y = 150
Y = 300
Untuk membuat grafik, gunakan sumbu horizontal (x) untuk menyatakan pendapatan nasional
(Y) dan sumbu vertikal (y) untuk menyatakan konsumsi (C) dan investasi (I). Dalam kasus ini,
karena fungsi investasi adalah konstan, garis investasi akan menjadi garis lurus sejajar sumbu X
pada nilai I = 50.
Grafik akan terdiri dari dua garis: garis konsumsi (C) dan garis investasi (I). Garis konsumsi
dapat digambarkan dengan menggunakan fungsi konsumsi C = 100 + 0,5Y.
Dalam grafik ini, titik potong antara garis konsumsi (C) dan garis investasi (I) akan
menunjukkan titik keseimbangan pendapatan nasional.
Pada titik potong antara garis konsumsi (C) dan garis investasi (I), pendapatan nasional (Y)
mencapai keseimbangan sebesar Y = 300.
Dalam tabel kontingensi di atas, kita memiliki nilai harapan yang sama untuk munculnya sisi
muka dan sisi belakang, yaitu 50.
χ² = [(58-50)²/50] + [(42-50)²/50]
= (64/50) + (64/50)
= 1.28 + 1.28
= 2.56
- Untuk α = 0,05:
Nilai χ² (2.56) < Nilai kritis (3.841)
Tidak cukup bukti untuk menolak H0 pada α = 0,05.
- Untuk α = 0,01:
Nilai χ² (2.56) < Nilai kritis (6.635)
Tidak cukup bukti untuk menolak H0 pada α = 0,01.
Berdasarkan hasil perhitungan, dalam kedua taraf signifikansi α = 0,05 dan α = 0,01, tidak ada
cukup bukti statistik yang signifikan untuk menolak hipotesis nol (H0). Oleh karena itu, tidak
dapat disimpulkan bahwa uang logam tersebut tidak simetri.
Dalam konteks ini, keputusan yang diambil adalah untuk mempertahankan hipotesis nol (H0)
bahwa uang logam adalah simetri. Namun, perlu diperhatikan bahwa ini hanya berdasarkan data
yang diberikan dalam sampel 100 lemparan uang logam dan dengan asumsi uang logam tersebut
merupakan sampel yang representatif. Analisis ini tidak memberikan kepastian mutlak, tetapi
memberikan indikasi mengenai kesimpulan yang dapat diambil dari sampel yang ada. Jika
diinginkan tingkat kepastian yang lebih tinggi, maka sampel yang lebih besar dapat digunakan
untuk analisis yang lebih akurat.
7. Sistem Sosial
Berikan contoh penataan ruang desa/kota/kabupaten di Indonesia yang telah menerapkan prinsip-
prinsip menuju kehidupan yang berkelanjutan serta jelaskanlah hal-hal berikut ini:
a. Nama desa/kota/kabupaten
Jawaban :
Berikut adalah contoh penataan ruang desa/kota/kabupaten di Indonesia yang telah menerapkan
prinsip-prinsip menuju kehidupan yang berkelanjutan:
1. Kota Bandung
a. Penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan:
- Pengembangan transportasi berkelanjutan, seperti pengembangan jaringan transportasi umum
yang efisien dan ramah lingkungan, serta pengembangan jalur sepeda dan trotoar yang memadai.
- Pengelolaan air yang berkelanjutan, termasuk program penghematan air, pengelolaan sungai
yang baik, dan pemanfaatan air hujan.
- Pengembangan kawasan hijau perkotaan, seperti taman kota, ruang terbuka hijau, dan lahan
pertanian perkotaan.
- Peningkatan efisiensi energi, termasuk penggunaan energi terbarukan dan program
penghematan energi di gedung-gedung perkotaan.
- Pengelolaan limbah yang berkelanjutan, seperti program daur ulang dan pengurangan
penggunaan plastik sekali pakai.
Sumber : https://id.scribd.com/document/194793229/KONSEP-TATA-RUANG-DAN-
PENGELOLAAN-LAHAN-PADA-MASYARAKAT-DAYAK-KENYAH-DI-KALIMANTAN-
TIMUR