Presentasi Wolly 3.25
Presentasi Wolly 3.25
Presentasi Wolly 3.25
AWARENESS
TRAINING For ALL
PORT FACILITY
PERSONNEL
(Model Course 3.25)
LATAR BELAKANG
PEMBERLAKUAN ISPS Code
SAFETY OF LIFE AT SEA
Titanic (1912) (SOLAS 1948)
Keselamatan Jiwa di Laut
Amandemen yang
disahkan
1966, 1967, 1968, 1969, 1971 dan
1973
- International Safety Management (ISM Code)
- High Speed Craft Code (HSC Code)
HISTORICAL PERSPECTIVE
4
Attack on MT Limburg
Attack on USS Cole (Oct (Oct-2002)
- 2000) in Aden
Attack
by Terorist
6
CURRENT MARITIME SECURITY THREATS
And PATTERNS
ANCAMAN MARITIME
MARITIME THREATS
1. PEMBAJAKAN
2. PEROMPAKAN
3. PENYELUNDUPAN NARKOTIKA
4. PENUMPANG GELAP
5. SABOTASE
6. TERORISM
7. PENCURIAN
7/2/18 7
7/2/18 7
Drug & Weapons Smuggling
8
Stoways
9
PIRACY
10
Pantai Kuta
Pariwisata
BOM BALI
12/10/02
11
12
Type of Bomb
13
Attack on the US Embassy in Attack on Davao port in the
Tanzania Philippines
14
MARITIME
SECURITY POLICY
Titanic (1912)
Amandemen yang disahkan
1966, 1967, 1968, 1969, 1971, 1973 dan 1974
TUJUAN AMANDEMEN :
- Penyempurnaan Antara lain :
- Meningkatkan Keselamatan - International Safety Management/ISM Cod
- Kemajuan Teknologi - High Speed Craft Code (HSC Code)
- ISPS Code
International Ship and Port Facility
Security (ISPS) Code
ISPS Code
with effect from
1 JULY 2004
AMANDEMEN SOLAS 74
BAB V
BAB XI
BAB XI – 1
BAB XI – 2
Langkah utama
Langkah utama
untuk
untuk
meningkatkan
meningkatkan
keselamatan
keamanan dilaut
dilaut
17
IMPLEMENTASI
Pada tanggal 1 Juli 2004
1 Kapal yang melakukan pelayaran internasional ;
a) Kapal penumpang, termasuk kapal penumpang
berkecepatan tinggi;
b) Kapal barang, termasuk kapal berkecepatan tinggi GT.500;
c) Mobile offshore drilling units; dan
2 Fasilitas pelabuhan yang melayani kapal yang melakukan
pelayaran internasional
18
Isi ISPS Code
Bagian B
Bagian A Petunjuk pelaksanaan
Persyaratan wajib/pokok
Pasal 1 s/d 19 Pasal 1 s/d 19
Ps 1 - Umum, Tujuan, Syarat fungsional Ps 11 - Pwa Keamanan Persh (CSO)
Ps 2 - Definisi (SSP,SSO,PFSP,PFSO, dll. Ps 12 - Pwa Keamanan Kapal (SSO)
Ps 3 - Penerapan Ps 13 - Training, Drill, Excersise Kapal
Ps 4 - Tanggung jawab Pemerintah
Ps 14 - Keamanan Faspel (PFS)
Ps 5 - Declaration of Security (DoS)
Ps 15 - Penilaian Keamanan FP/PFSA
Ps 6 - Kewajiban Perusahaan
Ps 16 - Rancangan Keamanan FP/PFSP
Ps 7 - Keamanan Kapal (SS)
Ps 8 - Penilaian Keamanan Kapal (SSA) Ps 17 - Pwa Keamanan Faspel/PFSO
Internasional Nasional
IMO Regulation
KEPPRES No. 65/1980 Ttg.
(Diratifikasi)
Ratifikasi SOLAS 1974 +
Amandemen2nya
SOLAS 1974
U U No. 17/2008
ISPS Code
Ttg. Pelayaran (07 Mei 2008)
20
Government Legislation and
Regulations
1. UU No. 17/2008 tentang Pelayaran
2. UU RI No. 15/2003 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.1/2002 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Terrorisme.
3. UU No.6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.
4. PP.No.61 Tahun 2010 tentang Kepelabuhanan.
5. PP.No. 7 Tahun 2000 tentang Kepelautan.
6. PP No.51 Tahun 2002 tentang Perkapalan.
7. Keppres No.65/1980 tentang Ratifikasi SOLAS 1974.
8. Kep Men Koordinator Bidang Polkam RI No. Kep 05/Menko/
Polkam/2/2003 tentang Pembentukan Pokja Perencanaan
Pembangunan Keamanan dan Penegakkan Hukum di Laut.
21
Government Legislation and
Regulations
9. Kep Men Perhubungan No.63 Tahun 2002 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Pelabuhan.
10. Kep. Menhub No. 33/2003 tentang Pemberlakuan ISPS Code
11. Kep. Menhub No. 3/2004 tentang Penetapan D.A
12. Surat Dirjen Hubla No. KL. 933/17/15/DV-04 Tahun 2004
ttg Implementasi ISPS Code, Pengawasan oleh PSC/PSO.
13. Surat Dirjen Hubla No. KL. 933/3/7/DV-04 Tahun 2004
tentang Pedoman Pemberlakuan ISPS Code, Prosedur DoS.
14. Keputusan Dirjen Hubla No. UM. 480/12/3/20/DV-04 Tahun
2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Keamanan
Kapal dan Pelabuhan.
15. Surat Dirjen Hubla No. UM. 933/3/20/DV-04 Tahun 2004
tentang Pedoman Pemberlakuan ISPS Code, Penerapan
16. Pemberitahuan Kedatangan Kapal (Pre Arrival Notification).
Government Legislation and
Regulations
17. Surat Dirjen Hubla No. KL. 933/7/8/DV-04 Tahun 2004 tentang
Persiapan Verifikasi Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan.
19. Surat Dirjen Hubla No. KL. 933/7/8/DV-04 Tahun 2004 tentang
Tindak Lanjut Hasil Verifikasi Penerapan ISPS Code pada Kapal.
20. Surat Dirjen Hubla No. KL. 933/2/1/DV-05 Tahun 2005 tentang
Pemeliharaan dan Peningkatan Penerapan ISPS Code bagi Fasilitas
Pelabuhan yang telah memperoleh SoCPF.
23
UU Pelayaran No. 17 / 2008
Ps. 170.
1) Pemilik/operator kapal ukuran ≥ 500 GT harus me -
menuhi persyaratan manajemen keamanan kapal.
Dst.
24
UU Pelayaran No. 17 / 2008
Ps. 121.
Keselamatan dan keamanan pelabuhan yaitu
terpenuhinya manajemen keselamatan dan sistim
pengamanan fasilitas pelabuhan meliputi :
a. Prosedur pengamanan faspel
b. Sarana dan prasarana pengamanan faspel
c. Sistim komunikasi
d. Personnel pengaman
Ps. 122.
Setiap pengoperasian kapal dan pelabuhan wajib
memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan
serta perlindungan maritim. 25
UU Pelayaran No. 17 / 2008
Huruf
a. Cukup jelas.
b. Sarana dan prasarana pengamanan faspel meliputi pagar pengaman, pos
penjagaan, peralatan monitor, peralatan detektor, peralatan
komunikasi dan penerangan.
26
UU Pelayaran No. 17 / 2008
Sanksi pidana
Ps. 303.
1) Setiap orang yg mengoperasikan kapal dan pelabuhan
tanpa memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan
pelayaran serta perlindungan maritim, sebagaimana dimaksud
dalam Ps. 122 dipidana dg pidana penjara paling lama 2 (dua)
tahun dan denda paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus
juta rph).
Ps. 209 :
Ps. 212 :
J RUMAH
SAKIT
PORT FACILITY SECURITY OFFICER
BRIMOB
(GEGANA)
M
A Telp. ( PFSO ) Telp.
Telp. U
R PEMADAM
KEBAKARAN
DEPUTY PFSO Badan SAR
Telp. N
Telp.
I Telp.
I
N Petugas Keamanan Petugas Keamanan Petugas Keamanan
K
G
VHF. MARINE CH.73 VHF. MARINE CH.73 VHF. MARINE CH.73
A
INSIDEN KEAMANAN
ANCAMAN
S
Insiden keamanan datang
Koordinasi Tindakan Keamanan
I
29
JARKOM ISPS Code di Indonesia
- POLRI / KPPP
Shipping DA
SYAH/KSOP/KANPEL
- TNI – AL
Co. PSC - BEA CUKAI
- Imigrasi
- SROP
CSO - Port Health Cntr.
- Port stakeholder
KABID/KASI KPLP
PSO Port Facility
PFSO
SSO
ABK SECURITY
30
A. Definisi
PFSP adalah suatu bentuk atau rincian tindakan keamanan yang dirancang
untuk mendeteksi, mencegah gangguan dan ancaman keamanan yang
mencakup seluruh aspek keamanan dalam fasilitas pelabuhan termasuk
seluruh aset dan infrastruktur serta memastikan pengamanan efektif yang
dapat dilakukan.
B. Tujuan PFSP
1. Sebagai pedoman bagi Pengelola fasilitas pelabuhan dalam
mengambil langkah-langkah pencegahan ancaman dan untuk
menentukan tindakan pengamanan yang tepat terhadap ancaman
keamanan yang mempengaruhi kapal dan fasilitas pelabuhan.
2. Untuk menetapkan peran, tugas dan tanggung jawab petugas
keamanan fasilitas pelabuhan dalam penyelenggaraan pengamanan
dan hubungannya dengan pengumpulan dan pertukaran informasi.
Port Facility Security Assesmen (PFSA)
34
Tujuan ISPS Code
1. Menetapkan kerangka kerjasama internasional, antara
Negara2 Penanda Tangan Kontrak (CG), Badan-badan
Pemerintah, Penguasa setempat, Perusahaan
Pelayaran dan Perusahan Pelabuhan, untuk
mendeteksi ancaman keamanan dan mengambil
langkah-langkah pencegahan untuk menghadapi
insiden keamanan terhadap Kapal-kapal atau Fasilitas-
fasilitas Pelabuhan yang digunakan dalam
perdagangan internasional.
2. Menetapkan kewajiban dan tanggung jawab dari
setiap CG, Badan Pemerintah, Penguasa setempat,
Perusahaan Pelayaran dan Perusahan Pelabuhan, pada
tingkat nasional maupun internasional dalam
menjamin keamanan maritim.
35
Lanjutan Tujuan.......
36
RESPONSES TO MARITIME SECURITY
THREATS
Pengumpulan dan analisa data intelijen
Perencanaan Pengamanan
Pengamanan phisik dan prosedur
Langkah Pencegahan Operasional
Manajemen Krisis
Pelatihan
37
Subject ISPS Code
Shipping Company Port Company
CSO
PFSO
SSA
SSO PFSA
Crews personnel
38
SHIP SECURITY OFFICER (SSO)
48
SHIP TO SHIP ACTIVITY
Berarti setiap kegiatan yang tidak berkaitan dengan
fasilitas palabuhan yang meliputi pemindahan muatan
atau orang dari sebuah kapal ke kapal lain.
49
SECURITY INCIDENT
50
Tanggung jawab Pemerintah
(Contracting Government)
Menetapkan
Designated Authority (DA)
Organisasi atau administration yang ditunjuk oleh Pemerintah
(Contracting Government) untuk bertanggung jawab menjamin
implementasi dari Keamanan Fasilitas Pelabuhan dan Kapal.
Kep.Menteri Perhubungan
(KM. No. 3 Tahun 2004)
51
DESIGNATED AUTHORITY
Berarti organisasi atau penyelenggara yang dikenal
didalam pemerintah yang mengadakan perjanjian
sebagai yang bertanggung jawab untuk memastikan
implementasi dari ketentuan-ketentuan pasal ini yang
menyinggung tentang kemanan fasilitas pelabuhan dan
hubungan kapal / pelabuhan dari sudut pandang
fasilitas pelabuhan.
52
Tugas D.A Menunjuk
Recognized Security Organisation (RSO)
RSO = Organisasi berbadan hukum yang mempunyai keahlian
khusus atau tertentu serta mempunyai pengetahuan dibidang
pengamanan, perkapalan dan operasional kepelabuhanan
53
Melakukan Verifikasi
dan
Sertifikasi
Melakukan Verifikasi terhadap Rancangan
Keamanan Kapal dan Pelabuhan
Penerbitan
International Ship Security Certificate/ISSC
Statement of Compliance Port Facility/SoCPF
54
SECURITY LEVELs
1
Security Level 1:
Berarti tingkat dimana tindakan pencegahan keamanan
minimum yang harus dilaksanakan secara terus menerus.
Security Level 2:
2
Berarti tingkat dimana tindakan tambahan pencegahan
keamanan minimum harus dilaksanakan untuk jangka waktu
tertentu sebagai hasil dari resiko meningkatnya suatu insiden
keamanan.
Security Level 3:
3
Berarti tingkat dimana tindakan spesifik lebih lanjut dari
pencegahan keamanan yang harus dilaksanakan untuk suatu
batasan waktu tertentu ketika suatu insiden keamanan segera
terjadi atau mengancam walaupun tidak memungkinkan untuk
mengidentifikasi target yang spesifik.
THREAT INDENTIFICATION ,
RECOGNITION AND RESPONSE
56
Pencegahan Ancaman
Dapat dipahami topik-topik sbb :
• Keamanan Phisik
• Patroli
• Akses Kontrol
• Pengawasan Kendaraan
• Pengawasan Muatan / Barang bawaan
57
Pencegahan Ancaman
Keamanan Phisik
58
PORT FACILITY SECURITY EQUIPMENT
AUTOMATIC BARRIERS
59
Tujuan keamanan phisik ialah untuk:
1. Perlindungan phisik
2. Deteksi
3. Penghalang
4. Tindakan balasan
60
PERLINDUNGAN KEAMANAN PHISIK
PAGAR PINTU
RINTANGAN KAMERA TV
61
PERLINDUNGAN KEAMANAN PHISIK
Sistem Deteksi Orang
yang Menyelundup ID CARD/ PASS
62
PERLINDUNGAN KEAMANAN PHISIK
Kaki pagar tertanam tanah Periksa daerah lautan dan dermaga
63
Pencegahan Ancaman
Keamanan Phisik
Patroli
Akses Kontrol
Pengawasan mobil
Pengawasan Kargo / Barangan
Pencegahan Ancaman
Patroli
Untuk menjamin patroli efektif, banyak fasilitas menggunakkan alat
jam elektronika
64
Pencegahan Ancaman
Patroli
Selama patroli, mengawasi:
• Pagar , Pintu
• Saluran dan Penerangan dan Lain-lain
65
Pencegahan Ancaman
Patroli
Yang harus dipertimbangkan - Yang lain:
Bayangan Badan – kebelakang / bukan kedepan
Area yang akan ditinjau lebih baik dipantau dulu
Patroli harus berpasangan (lebih dari satu orang)
Periksa HT
Kodisi HT.
Pastikan HT berfungsi dengan baik .
Batery terisi penuh
Frekwensi / ch yang betul
66
Pencegahan Ancaman
Patroli
Periksa aktivitas yang ada dihadapan atau di-sekeliling
-contohnya ada kegiatan : piknik, mengambil foto….
67
Pencegahan Ancaman
Patroli
Periksa Aktivitas diperaian :
Curigai yang bukan biasa dilakukan di-tempat ini
68
Pencegahan Ancaman
Patroli
Kunci Pintu Samping Periksa Pagar
69
Pencegahan Ancaman
Patroli
Bila terlihat orang yang dicurigai
• Jangan mendekatinya atau menangkapnya.
• Menghindar darinya dan lapor dengan HT.
• Jangan mengagetkan orang yang menyusup karena :
Bisa kabur dengan barang2 curian.
Bisa membahayakan kamu.
• Minta bantuan dan panggil Polisi
70
Pencegahan Ancaman
Akses kontrol
Pas jenis yang di gunakan:
Pekerja
Kontraktor
Tamu harian
Tamu Sementara
Orang yang ganti pas mesti dengan satu dokumen yang dibawah:
Identitas (KTP; SIM)
Ijin Perkerjaan (dengan foto)
Surat Ijin Mengemudi (dengan foto)
Paspor
71
PORT FACILITY
SECURITY ACTIONS
72
KEBIJAKAN KEAMANAN
Kebijakan keamanan ditujukan untuk memastikan bahwa aset, barang
barang, Kapal, kendaraan maupun orang yang berada di lingkungan
dermaga menjadi tanggung jawabnya dan terlindungi dengan benar setiap
saat yang mencakup :
73
TINDAKAN PENGENDALIAN AKSES :
TUJUANNYA
74
AKSES KE FASILITAS PELABUHAN :
• Akses ke Fasilitas Pelabuhan harus di jelaskan secara rinci serta
tindakan/langkah-langkah pengamananya yang mencakup :
Dari Darat:
- Menetapkan Jumlah Pintu Gerbang Utama dan pintu-pintu
lainnya yang digunakan sewaktu-waktu
- Pagar sekeliling Fasilitas
- Saluran Air Pembuangan
Dari Laut :
- Menetapkan Alur pelayaran mulai dari area lego jangkar sampai
dengan Dermaga dan wilayah peraian sekitar Dermaga.
75
SISTEM KOMUNIKASI
a. Komunikasi Internal
• Nomor telepon yang dapat dihubungi 24 jam -
Jaring komunikasi Radio VHF
b. Eksternal
• - Adpel/ Kakanpel
• TNI dan Polri
• - Bea Cukai dan stakeholder lainnya
• - CSO
• - SSO
76
Reaksi Ancaman BOM
Apabila surat/bingkisan bom diterima, tindakan yang berikut perlu
diambil:
• Agar Tenang - Jangan mengoyang atau menubruk.
• Matikan semua alat2 elektronik.
• Mengasingkan segera dan letakkan di sudut jauh dari jendela2.
• laporkan dengan telepon kabel.
• Jangan dibuka, cium, pegang atau dirasakan.
77
Reaksi Ancaman BOM
Apabila ancaman bom diterima, tindakan yang berikut perlu diambil:
• Tenang Jangan Panik
• Beritahu teman untuk menelepon Polisi agar menyeli -diki asal
panggilan itu.
• Memanjangkan percakapan , Catat apa yang perlu
• Mendengar pangilan terutama: Suara, Nada, Logat, Cara
berbicara, Suara dibelakangnya
• Lain2 infomasi yang ada di ceklist.
79
PENGATURAN KENDARAAN
Untuk memastikan semua Kendaraan yang melakukan
kegiatan didalam fasilitas pelabuhan teridentifikasi dan
berada pada tempatnya.
PFSP harus menetapkan Kendaraan yang masuk kedalam
daerah kerja terbatas merupakan kendaraan yang telah
diberi ijin masuk berupa ; Sticker atau tanda Pas.
Untuk tamu resmi perusahaan yang tidak terdaftar harus
dilakukan pengawalan sampai tempat daerah yang dituju.
Menetapkan Tempat Parkir sesuai dengan peruntukanya
dan memisahkan secara khusus untuk angkutan barang
80
Declaration of Security (DoS)
Adalah suatu pernyataan (maklumat) Keamanan yang diminta dan
diterbitkan oleh Kapal maupun Fasilitas Pelabuhan, ditujukan kepada
Kapal maupun Fasilitas Pelabuhan yg saling berinteraksi dg tujuan untuk
memberitahukan dan/atau menetapkan keadaan tingkat keamanan yg
berlaku dilingkungan-nya, agar masing2 pihak dapat menyesuaikan dan
menyetujui tindakan keamanan yang dilaksanakan, sesuai dengan
rancangan keamanan masing2.
81
DoS diperlukan pada :
1. Kapal yang beroperasi pada Tingkat Keamanan yang
lebih tinggi dari pada Faspel atau Kapal yang akan
disandari (Ship/Port interface).
DoS ber-isi :
3. Kebutuhan tindakan keamanan yg dapat dihadapi bersama antara
Kapal dengan Faspel atau antara Kapal dg Kapal lain.
4. Pihak yang bertanggung jawab atas tindakan keamanan yang
disepakati bersama tersebut.
5. Tingkat Keamanan masing-masing pihak yang relevan.
6. Jangka waktu pelaksanaan DoS.1
83
Declaration of Security (DoS)
DoS
Level 1
Level 2 Do Comply ISPS - Level 1
Comply ISPS S
the
When
need ??
"DoS" Level 1
Or Not Comply ISPS
84
INTERKASI DENGAN KAPAL NON KONVESI
Ketika Fasilitas Pelabuhan berinteraksi dengan kapal-kapal
non konvensi, PFSO harus melakukan langkah-langkah
keamanan khusus untuk menjamin kondisi keamanan
Fasilitas Pelabuhan / Demaga tetap terjaga dan terkendali.
Jenis kapal-kapal non konvensi ini diantaranya adalah
sebagai berikut :
PFSO HARUS :
PAN
91
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
92
3. Pengamanan di pelabuhan perlu dilakukan
bersama;
4. Sistem pengamanan di pelabuhan perlu
disusun bersama secara terpadu;
5. Kegiatan pelatihan, monitoring, evaluasi
mengenai upaya pengamanan pelabuhan
perlu dilakukan secara kontinyu.
Parameter untuk menilai penerapan ISPS Code disuatu
negara, yaitu :
Sistim, peralatan dan teknologi yang dimiliki suatu negara
Budaya masyarakat (culture) dan
Tingkah laku masyarakatnya (attitude).
93
Emergency
Preparedness , Training, Drill & Exercise
PEMENUHAN
ISPS –Code
Pada
FASILITAS PELABUHAN
RANCANGAN TANGGAP DARURAT
Rancangan Darurat / Contigency plan merupakaan suatu bagian yang
tidak dapat dipisahkan dan bersifat essensi dari sebuah persiapan
Macam-macam Execise:
Exercise lapangan/langsung
Execise Peta/Simulasi diatas meja/Seminar
Exercise kombinasi.
CATATAN / RECORD / DOKUMENTASI
SASARAN :
Untuk memastikan bahwa data-data/dokumen semua kegiatan
keamanan di fiasilitas pelabuhan tercatat dan disimpan selama
jangka waktu 5 tahun yang meliputi :
SASARAN
Untuk menetapkan langkah-langkah keamanan sesuai dengan
kebijakan-kebijakan berkaitan dengan tindakan keamanan 1;2;3.
Prosedur / tata cara setiap tingkat keamanan harus mencakup:
1). Akses Keluar masuk fasilitas pelabuhan
2). Areal terbatas didalam fasilitas pelabuhan;
3). Penanganan muatan;
4). Pengiriman perbekalan;
5). Penanganan barang yg ditinggalkan oleh pemiliknya
6). Pemantauan keamanan fasilitas pelabuhan
TINDAKAN KEAMANAN (SECURITY LEVEL) 1
1. AKSES KE FASILITAS PELABUHAN SL – 1
AKSES DARI DARAT
• PEMERIKSAAN IDENTITAS (ID) bagi :
Tamu/Pegawai,Suplier, Driver, Kernet, Kontraktor dan setiap tamu
• KENAKAN / PASANGKAN ID Dari FasPel Terhadap
Tamu, Driver, Kernet, Kontraktor dan setiap tamu
• VERIFIKASI MANIFEST/DOKUMEN BARANG Termasuk sarana angkutnya.
• PATROLI RUTIN Diseluruh Batas Wilayah
• PEMBATASAN akses arang – orang yang tidak berkepentingan jika tidak
mampu menunjukkan identitas
AKSES DARI LAUT
• PEMERIKSAAN IDENTITAS (ID)
setiap ABK/Crew/orang yang akan masuk melalui laut.
• KENAKAN PASANGKAN ID Dari FasPel Terhadap
setiap ABK/Crew/orang yang akan masuk melalui laut.
• VERIFIKASI MANIFEST/DOKUMEN BARANG termasuk sarana angkutnya.
• PATROLI RUTIN Diseluruh Batas Wilayah perairan Pelabuhan
• PEMBATASAN AKSES arang–orang yang tidak berkepentingan jika tidak
mampu menunjukkan identitas
2. AREA TERBATAS – SL 1
• Gunakan penghalang temporer atau permanen yang mengelilingi area
terbatas.
• Semua akses harus dijaga oleh petugas keamanan dan dapat dikunci
ketika tidak digunakan. (Kunci pintu-pintu yang tidak dipergunakan
dan tempatkan petugas jaga/piket)
102
5. PENANGANAN Bagasi/Barang Tidak Bertuan – SL 1
• Screening bagasi minimal 25 persen, dengan menggunakan sinar x atau
boleh dengan secara manual
• Jika ada barang yang mencurigakan segera lapor PFSO/deputi PFSO
langkah selanjutnya:
• Proteksi area dan lakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk tindak
lanjut.
103
Security Level – 2
PFSO segera melakukan komunikasi dengan unsur
PSC, jika mendapatkan/memperoleh informasi
langsung atau tidak langsung, atau teridentifikasi
sesuatu yang mencurigakan di dalam areal
pelabuhan yang dapat menimbulkan
ancaman/gangguan dan bersiap untuk melakukan
langkah-langkah keamanan - 3.
TIDAK DIBENARKAN UNTUK MELAKUKAN
AKSI/RESPON LANGSUNG/MENYENTUH TERHADAP
SETIAP ANCAMAN/GANGGUAN/SESUATU YANG
MENCURIGAKAN KECUALI OLEH PETUGAS YANG
BERWENANG
10
4
Security Level – 2
1. AKSES KELUAR MASUK FASILITAS PELABUHAN – SL 2
Tambahkan personil keamanan.
Batasi akses menuju pelabuhan
Lengkapi peralatan penghalang keamanan.
Tingkatkan frekwensi pemeriksaan orang, barang pribadi dan sarana
angkut.
Tolak akses pengunjung yang tidak mampu menunjukkan alasan masuk
ke pelabuhan.
105
B. AKSES DARI LAUT – SL 2
• Larang dan Infokan agar setiap ABK/orang untuk tidak turun/ke FASPEL dan
memerintahkan kapal untuk menjauh/meninggalkan Demaga.
• Tahan dan laporkan setiap orang yang tidak menggunakan ID-Card kepada
petugas yang berwenang.
• Laporkan setiap perkembangan situasi kepada pihak yang berwenang.
2. AREA TERBATAS – SL 2
10
6
3. PENANGANAN MUATAN – SL 2
7/2/18 10
7
4. PENGIRIMAN PERBEKALAN KAPAL –SL 2
• Tingkatkan pemeriksaan rutin secara visual dan atau phisik terhadap muatan
dan areal penyimpanannya, gunakan peralatan detektsi (metal detector/mirror)
dan penggeledahan.
• Periksa ulang delivering order, manifest Dokumen muatan, Isi muatan, dan
tujuan pengiriman
• Jika menemukan sesuatu yang mencurigakan segera lapor PFSO/deputi
PFSO/petugas berwenang untuk ditindaklanjuti.
7/2/18 10
8
6. Pemantauan Keamanan Fasilitas Pelabuhan - SL2
7/2/18 10
9
Security Level – 3
PFSO melakukan persiapan untuk langkah-langkah
darurat dan kemungkinan proses evakuasi, ketika
pelabuhan mendapatkan ancaman/gangguan langsung
atau telah teridentifikasi sesuatu yang mencurigakan di
dalam areal pelabuhan yang dapat menimbulkan
insiden/bahaya.
B) AKSES LAUT – SL 3
7/2/18 11
4
Questions ??
?
7/2/18 11
5