Content-Length: 167365 | pFad | https://www.academia.edu/40312329/NASKAH_SEKENARIO

(DOC) NASKAH SEKENARIO
Academia.eduAcademia.edu

NASKAH SEKENARIO

NASKAH SEKENARIO DAMPAK KEBAKARAN HUTAN BAGI KESEHATAN DAN EKOLOGI HARIMAU SUMATERA DISUSUN OLEH : Stanislaus Seto (143112620120020) Endrianto (163112620120008) Sahib (163112620120047) YusrawantiHi.Abubakar (163112620120074) I Yoman Bagus Aji Kresnapati (163112620120084) RekhaAuliaEnkafi (163112620120096) PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI MEDIK UNIVERSITAS NASIONAL 2016 Tema : Dampak Kebakaran Hutan Bagi Kesehatandan Ekologi Harimau Sumatera Tokoh : Sahib : (sebagai Kepala Seksi Pengawasan dan Perlindungan Hutan) Endrianto : (sebagai Presenter / Moderator) Stanislaus Seto : (sebagai Pengusaha Perkebunan Sawit) Yusrawanti Hi.Abubakar : (sebagai dr. Pakar Kesehatan) I Yoman Bagus Aji. K : (sebagai Kepala Biro Operasional POLDA) Rekha Aulia Enkafi : (sebagai Kepala Badan Konservasi Hewan) Endri : Assalamualaikum wr. wb. Selamat malam bapak-bapak dan ibu-ibu, dengan saya Endrianto. Pada malam ini kita akan membahas tema tentang dampak kebakaran hutan bagi kesehatan dan ekologi harimau Sumatera. Sehubungan dengan hal tersebut kita akan menanyakan langsung kepada beberapa narasumber kita yang sudah hadir. Saya sapa dahulu narasumber kita yang pertama adalah bpk. Sahib, M.H. Beliau adalah kepala seksi pengawasan dan perlindungan hutan di kepulauan Sumatera. Selamat malam pak Sahib, apa kabar? Sahib : Assalamualaikum wr. wb. Selamat malam, alhamdulillah baik. Endri : Baiklah terimakasih pak Sahib. Selanjutnya yang kedua ada ibu Rekha Aulia Enkafi, M.Sos. Beliau adalah Kepala Badan Konservasi Hewan di kepulauan Sumatera. Selamat malam ibu Rekha, apa kabar? Rekha : Assalamualaikum wr. wb. Selamat malam, alhamdulillah baik. Endri : Terimakasih ibu Rekha. Selanjutnya yang ketiga ada dr. Yusrawanti Hi. Abubakar, M.Phd. Beliau adalah pakar Kesehatan kepulauan Sumatera, selamat malam dr. Yusrawanti, apa kabar? Yusra : Assalamualaikum wr. wb. Selamat malam, alhamdulillah baik. Endri : Terimakasih dr. Yusrawanti. Selanjutnya yang keempat ada bpk. Drs. I Yoman Bagus Aji Kresnapati. Beliau adalah kepala biro operasional POLDA kepulauan Sumatera, selamat malam pak Bagus, apa kabar? Bagus : Selamat malam, kabar baik. Endri : Terimakasih pak Bagus. Selanjutnya yang terakhir ada bpk. Stanislaus Seto, M.M. Beliau adalah salah satu pengusaha kelapa sawit terbesar di kepulauan Sumatera, selamat malam pak Seto, apa kabar? Seto : Selamat malam, kabar baik. Endri : Terimakasih pak Seto. Sesuai dengan tema kita tadi, pertama saya akan bertanya kepada pak Sahib selaku kepala seksi pengawasan dan perlindungan hutan. Apa tugas dan fungsi dari dinas BLHD disana? Sahib : Jadi tugas dan fungsi dinas BLHD adalah melakukan pengawasan dan pengamanan terhadap kawasan hutan baik dikawasan hutan lindung ataupun hutan lain. Yang berarti melakukan monitor dan antisipasi terhadap kawasan hutan yang ada di kepulauan Sumatera. Endri : Selanjutnya jika dari Badan Konservasi Hewan. Sejatinya tugas dan fungsinya juga itu seperti apa ya bu Rekha? Rekha : Tugas kami yaitu melakukan monitoring terhadap hewan-hewan yang terancam punah dan melakukan perlindungan terhadap hewan tersebut. Endri : Selanjutnya jika dari Pakar Kesehatan dr. Yusrawanti, apa tugas dan fungsinya disana? Yusra : Tugas tim kami melakukan evakuasi dan pertolongan kesehatan terhadap masyarakat setempat yang terkena dampak kabut asap dari kebakaran hutan. Endri : Selanjutnya jika dari POLDA sinergi apa yang dilakukan terkait dengan kebakaran hutan ini, seperti apa pak Bagus? Bagus : Dari kami ada 3 langkah yang dilakukan. Pertama, melakukan tindakan pencegahan, kedua tindakan prefentif dan ketiga tindakan penegakan hukum. Endri : Baik. Kita kembali ke tema mengenai dampak kebakaran hutan bagi kesehatan dan ekologi harimau Sumatera. Kebakaran hutan merupakan salah satu permasalah yang menimbukan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Masalah yang ditimbulkan dari kebakaran hutan sangat berpengaruh terhadap berbagai sektor kehidupan seperti gangguan aktivitas kehidupan sehari-hari, hambatan transportasi, kerusakan ekologis, penurunan pariwisata, dampak politik, ekonomi dan gangguan kesehatan. Yang akan saya tanyakan dulu kepada pak Sahib. Pak Sahib, sebenarnya apa penyebab dari kebakaran hutan yang terjadi di kepulauan Sumatera ini? Sahib : Penyebabnya itu bisa terjadi secara alami, misal akibat sambaran petir dll. Selain itu juga dikarenakan ulah manusia itu sendiri. Contohnya pengusaha dengan sengaja membuka lahan perkebunan dengan cara membakar hutan besar-besaran dengan alasan hemat anggaran dan ini merupakan penyebab utama dari kebekaran yang ada ini. Endri : Baik pak, salah satu dampak buruk dari kebakaran hutan itukan karna timbulnya kabut asap, nah itu bagaiman proses terjadinya atau terbentuknya kabut asap tersebut? Sahib : Dikarena adanya lahan gambut, yang merupakan lahan basah yang isinya banyak mengandung karbon, yang terbentuk dari sisa tumbuhan dan setengah membusuk. Sehingga saat gambut kering maka sangat mudah untuk terbakar karena kandungan karbon tadi dan menghasilkan asap 3 x lebih banyak dari kebakaran biasa. Endri : Selanjutnya seperti yang sudah saya paparkan diawal tadi bahwa masalah yang ditimbulkan dari kebakaran hutan sangat bermacam-macam seperti gangguan aktivitas kehidupan sehari-hari, hambatan transportasi, kerusakan ekologis dan gangguan kesehatan. Menurut dr. Yusrawanti, sebagai Pakar Kesehatan. Dampak apa saja yang dapat ditimbulkan dari kabut asap kebakaran hutan tersebut ? Yusra : Dampak asap ini menimbulkan gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), asma bronkial, bronkitis, pneumonia (radang paru), iritasi mata dan kulit. Endri : Seberapa bahayanya bagi kesehatan tubuh yang terpapar kabut asap secara berkala? Yusra : Karena materi partikulat yang terdapat pada asap dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan fisiologi melalui mekanisme terhirupnya benda asing ke paru. Dampak yang ditimbulkan tergantung kekebalan tubuh dari individunya, bahkan bisa sampai menyebabkan kematian. Endri : Kandungan apa saja yang terdapat pada kabut asap itu dan bagaimana mekanismenya didalam tubuh kita? Yusra : Salah satu contohnya itu kandungan Karbon Monoksida. Mekanismenya Karbon Monoksida berikatan dengan hemoglobin menghasilkan karboksi hemoglobin yang dapat mengurangi transport oksigen ke organ vital dan menyebabkan gangguan janin. Endri : Terus apa efek potensial bagi kesehatan tubuh jika Karbon Monoksida berikatan dengan hemoglobin, dr. Yusrawanti? Yusra : Efeknya itu bisa menyebabkan berat badan bayi lahir rendah dan meningkatnya kasus kematian perinatal. Endri : Baik itu tadi mengenai dampak kabut asap kebakaran hutan bagi kesehatan tubuh kita. Sekarang jika dari kepala seksi pengawasan dan perlindungan hutan apa saja dampaknya? Sahib : Dampaknya dapat berupa musnahnya sebagian spesies, rusaknya keseimbangan alam, musnahnya tanaman, banyak hewan terancam punah, dan hewan kehilangan tempat tinggal. Endri : Jika dari sudut pandang Badan Konservasi Hewan, seperti yang sudah dipaparkan pak Sahib, bahwa dampaknya dapat membuat hewan kehilangan tempat tinggal dan terancam punah, bagaimana menurut bu Rekha? Rekha : Tentunya kerusakan habitat merupakan salah satu faktor yang menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup habitat hewan kususnya harimau Sumatera. Endri : Untuk penyebaran populasi harimau Sumatera terbesar ini terdapat di daerah mana bu Rekha? Rekha : Penelitian yang dilakukan 2007-2009 oleh lima lembaga termasuk Departemen Kehutanan menyebutkan populasi harimau Sumatera di Aceh paling besar. Endri : Seberapa banyak populasi harimau Sumatera yang ada di Aceh itu? Rekha : Data sementara hasil penelitian menunjukkan masih ada sekitar 150-200 ekor. Sehingga pembalakan liar atau illegal logging merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya populasi harimau Sumatera, selain perburuan dan konflik dengan manusia. Endri : Baik. Itu tadi pemaparan dampak kebakaran hutan terhadap lingkungan dan habitat hewan kususnya harimau Sumatera. Selanjutnya jika dari sisi pengusaha pak Seto, apa tanggapannya mengenai kebakaran hutan yang dilakukan pengusaha lain tentunya, saat pembukaan lahan? Seto : Pertama-tama, saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian ini ya. Ini benar-benar diluar dugaan saya sebagai pemilik perusahaan ini. Saya mengakui bahwa lahan yang terbakar merupakan lahan yang akan menjadi lokasi perusahaan sawit. Saya telah mengantongi ijin pembukaan lahan dari Pemda. Soal kejadian kebakaran yang mengancam banyak pihak ini diluar rencana ekspansi perusahaan kami. Endri : Bagaimana prosedur perizinan pembukaan lahan perkebunan yang pak Seto lakukan? Seto : Yang pasti mengurus segala regulasi yang berhubungan dengan ijin usaha kepada Pemda. Terdapat 3 jenis ijin perkebunan yang dialokasikan : pertama, Ijin Usaha Perkebunan (IUP). Kedua, Ijin Usaha Perkebunan untuk Budidaya (IUP-B). Ketiga, Ijin Usaha Perkebunan untuk Pengolahan (IUP-P). Sesuai dengan pedoman perizinan perkebunan yaitu melalui Permentan Nomor 98 Tahun 2013. Prosedur yang dilakuakan dapat berupa : Melakukan ijin prinsip atau ijin lokasi, berdasar tata ruang dari Bupati setempat. Ijin usaha perkebunan, ijin penggunaan lahan dari Bupati Sewa konsultan untuk pengecekan kembali areal rencana kebun, terkait misalnya : kemiringan lahan (max 40%) dan kesesuaian lahan berupa tanah, iklim, CH, hara tanah. Saya telah mendapatkan ijin tersebut. Endri : Sebenarnya apa yang mendorong pengusaha lain lebih memilih membakar hutan saat pembukaan lahan daripada cara lain? Seto : Menurut saya, pembakaran lahan merupakan cara yang paling simple untuk membuka lahan. Banyak anggaran yang ditekan dengan melakukan hal ini. Namun, dampak yang dihasilkan dari kejadian ini tentunya tidak bisa kita bendung, dilihat dengan kenyataan sekarang ini, banyak sekali pihak yang dirugikan. Endri : Jika dari manajemen pak seto, apakah sudah memngikuti aturan yang ada untuk pembukaan lahan tersebut? Seto : Ya… tentunya sudah saya lakukan. Saya telah mengajukan ijin pembukaan lahan kepada Pemda. Dan ijinnya telah saya dapatkan. Kebakaran yang terjadi ini benar-benar diluar kendali saya. Saya juga kaget ketika mengetahui kabar ini. Karena kebetulan saya juga baru dari Kanada, mengikuti kegiatan asosiasi pengusaha sawit dunia. Topic utama yang dibahas adalah green economy. Terus terang, saya sangat malu dengan kejadian ini. Endri : Jadi dengan cara bagaimana pak Seto melakukan pembukaan lahan jika tidak membakar? Seto : Saya sendiri sudah meninjau lokasi waktu itu ya…. Bersama jajaran Pemda setempat dan konsultan AMDAL. Tentunya prosedur yang direncanakan adalah pengembangan berbasis green economy. Salah satunya dengan membuka lahan tanpa perlu dibakar. Endri : Baik terimakasih pak Seto. Jika berbicara tentang aturan, saya akan menanyakan kepada pak Bagus. Adakan Undang-undang yang mengatur pembukaan lahan tanpa harus membakar? Bagus : Tentunya sudah ada dalam UU Nomor 32 tentang Lingkungan Hidup, yang mengatur bahwa setiap orang dilarang melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar. Endri : Sanksi apa jika ada oknum atau pengusaha yang melakukan pelanggaran? Bagus : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat menjatuhkan sanksi administratif dengan mencabut izin perusahaan yang terbukti merusak lingkungan dan tentunya pidana. Endri : Baik, itulah tadi mengenai perizinan pembukaan lahan. Jika dari seksi pengawasan dan perlindungan hutan pak Sahib, pencegahan apa yang dilakukan untuk menghadapi dampak kebakaran hutan ini? Sahib : Upaya terbaik tentu mencegah kebakaran hutan, dengan mengatasi sumbernya yaitu memadamkan kebakaran itu sendiri dan perlu dibina kerjasama dengan beberapa pihak yang bersangkutan termasuk masyarakat sekitar. Serta melaukan reboisasi terhadap lahan yang gundul akibat kebakaran. Endri : Jika dari Badan Konservasi Hewan langkah apa yang diambil untuk meminimalkan punahnya habitat hewan kususnya harimau Sumatera ? Rekha : Sebagai upaya menyelamatkan harimau sumatera dari kepunahan pemerintah bersama para pihak terkait menerbitkan dokumen rencana aksi konservasi harimau Sumatera. Rencana aksi tersebut merekomendasikan: - Strategi pengembangan dan pengelolaan konservasi populasi harimau Sumatera. - Pengamanan dan perlindungan populasi harimau Sumatera yang masih ada di habitatnya. - Mengembangkan penangkaran harimau Sumatera untuk mendukung pemulihan populasi di alam. - Membangun jaringan kerja untuk kelestarian harimau sumatera di Indonesia. Endri : Dari pakar kesehatan dr. Yusrawanti, bagaimana pencegahan yang dilakukan untuk menghadapi kabut asap dampak kebakaran hutan ini? Yusra : Pencegahan adalah pemakaian masker, alat bantu napas dan penatalaksanaan lain yang lebih efektif antara lain dengan mengurangi pajanan, termasuk tinggal di dalam rumah, dan mengurangi aktivitas, terutama pada individu yang sensitif. Endri : Jika dari biro operasional POLDA langkah apa yang dilakukan untuk menangani kebakaran hutan ini? Bagus : Melakukan penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan, memberikan edukasi berupa penyuluhan kepada masyarakat dan melakukan pengamanan hutan lebih intensif. Endri : Selanjutnya yang terakhir pak Seto, selaku pengusaha perkebunan sawit. Apa peranan yang anda lakukan untuk menghindari kebakaran hutan ini? Seto : Sebagai pengusaha yang saya lakukan cukup tidak melakukan pembakaran hutan saat pembukaan lahan dan disaat pembukaan lahanpun harus membuat surat izin kepada biro operasional POLDA setempat. Endri : Baiklah. Sebelum kita akhiri pertemuan ini, mungkin ada yang ingin saling di tanyakan mengenai perbincangan tema tadi? Jika tidak atau sudah, kita akhiri sampai disini dan inilah tadi dialog kita mengenai dampak kebakaran hutan bagi kesehatan dan ekologi harimau Sumatera. Sehingga dapat saya simpulkan bahwa dampak kebakaran hutan bagi kesehatan itu dapat berupa infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), asma bronkial, bronkitis, pneumonia (radang paru), iritasi mata dan kulit bahkan hingga kematian yang banyak dialami oleh perinatal, dengan salah satu penyebabnya terjadinya mekanisme Karbon Monoksida yang berikatan dengan hemoglobin dan menghasilkan karboksi hemoglobin yang dapat mengurangi transport oksigen ke organ vital dan menyebabkan gangguan janin. Sedangkan jika dampak untuk ekologi harimau Sumatera dapat berupa musnahnya sebagian spesies, rusaknya keseimbangan alam dan kerusakan habitat yang merupakan salah satu faktor yang menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup habitat hewan kususnya harimau Sumatera. Terimakasih atas kehadiran semua narasumber serta partisipasinya. Saya akhiri selamat malam dan wassalammualaikum, wr. wb. SEKIAN........








ApplySandwichStrip

pFad - (p)hone/(F)rame/(a)nonymizer/(d)eclutterfier!      Saves Data!


--- a PPN by Garber Painting Akron. With Image Size Reduction included!

Fetched URL: https://www.academia.edu/40312329/NASKAH_SEKENARIO

Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy