Content-Length: 172716 | pFad | https://www.academia.edu/57166531/ONTOLOGI_DALAM_ISLAM
Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2021
…
7 pages
1 file
Sistematika filsafat secara garis besar ada tiga pembahasan pokok atau bagian yaitu;
PENDAHULUAN Studi Agama tidak cukup dipahami menggunakan pendekatan teologis normatif, tapi perlu menggunakan pendekatan-pendekatan baru yang sesuai dengan perkembangan pemikiran, dinamika sosial bahkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Studi agama kontemporer perlu memperhatikan dua spek yaitu aspek normative dan aspek historis. Aspek normative adalah apa yang terkandung dalam ajaran agama yang terdapat dalam teks-teks (Al-Quran dan hadis), belief, dan dogma. Sementara aspek historitas adalah prkatik konkrit dari suatu masyarakat dalam menjalankan teks-teks, belief, dan dogma-dogma. Pendek kata, kita harus mengamati agama dari dua sudut pandang yaitu ajaran dan praktek ajaran itu sendiri. Hal ini dibutuhkan karena dalam menjalankan praktek-praktek ajaran agama antara satu masyarakat dengan mayrakat lainnya terdapat perbedaan. Prakteknya berbeda padahal sumber dari ajaran tersebut sama. Perbedaan itu pun mencakup ruang dan waktu. Artinya perbedaan tidak hanya terjadi pada lanskap antar wilayah yang membawahi budaya, tetapi juga antar waktu yang mana praktek-praktek agama dalam dunia tradisional (lampau) dan kekinian (modern) juga berbeda. Dalam upayanya dalam pengaktualisasian studi-studi agama Islam maka diperlukanlah alat-alat analisis atau metode-metode kontemporer. Hal itu lah yang melatarbelakangi digunakannya metode-metode barat untuk mengamati fenomena umat Islam, salah satunya adalah antropologi. Dengan pendekatan antropologi dalam studi Islam dapat memahami agama Islam secara lebih kontemporer atau dengan kata lain tidak hanya sebagai doktrin yang bersifat monolitik1, tetapi sekaligus juga dapat memahami Islam yang bersifat pluralistik2. Dengan ini maka agama Islam mampu dipelajari secara lebih universal, artinya apapun agamanya seseorang akan mampu melihat fenomena-fenomena yang ada dalam praktek-praktek ajaran Islam. Memahami Islam dengan menggunakan berbagai pendekatan atau cara pandang disiplin suatu keilmuan adalah amat mungkin dilakukan, bahkan harus dilakukan karena Islam dengan sumber ajaran utamanya yangt erdapat dalam Al Qur'an dan Sunnah memang bukan hanya berbicara masalah akidah, ibadah, akhlak dan kehidupan akhirat 1 1 Mempunyai sifat seperti kesatuan terorganisasi yang membentuk kekuatan tunggal dan berpengaruh.
Menara Tebuireng, 2011
The fact shows that among Muslims on the one hand there is a diversity of religious, political, cultural and other diversity which are understood as the "Muslim world" which is then reduced to an entity that is coherent with the "Islam" itself. In fact, Islam is not only can be viewed as a political ideology, social and economic practices, but also a cultural system that is interpreted and understood, then to be believed and done in the form of actions by the followers. With the help of the theories and methods of Social Sciences, Islam as a religion not as a construction placed normative doctrine (das Sein), but religion is seen in reality (das sollen) its interaction with the social life in society. It means that religion can not be seen as an autonomous system that is not affected by other social practices. In this case it can not be neglected to use anthropology approach as an instrument in view of religion. The way how it works anthropological approach to religion can be explained by: (1) model description that begins from field work, then (2) the most important thing is the local practices, (3) always look for relationships and linkages among various domains of life holistically (connections across social domains), and (4) it is really necessary to do comparison toward many kinds of traditions, social, cultural, and religions.
Pasar oligopoli adalah jenis pasar di mana hanya sedikit produsen atau penjual yang mendominasi industri tertentu. Dalam konteks ekonomi Islam, konsep pasar oligopoli memiliki dampak yang signifikan pada prinsip-prinsip keadilan ekonomi yang dianut dalam sistem ekonomi Islam. Artikel ini mengkaji pasar oligopoli dari perspektif ekonomi Islam dan membahas implikasi etis dan hukumnya. Studi ini membahas konsep pasar oligopoli dalam Islam berdasarkan prinsip-prinsip syariah, termasuk keadilan dalam distribusi kekayaan, larangan riba, dan peran negara dalam mengawasi pasar. Penelitian juga mempertimbangkan bagaimana pasar oligopoli dapat mempengaruhi harga dan persaingan dalam industri, serta apakah kondisi ini sesuai dengan tujuan Islam dalam menciptakan pasar yang adil dan seimbang. Selain itu, artikel ini menyelidiki solusi atau mekanisme yang dapat diterapkan dalam konteks ekonomi Islam untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul dalam pasar oligopoli, seperti regulasi harga yang adil, pembagian keuntungan yang lebih merata, dan perlindungan konsumen. Dengan demikian, studi ini berkontribusi pada pemahaman lebih dalam tentang bagaimana pasar oligopoli dapat diatur sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam untuk mencapai tujuan keadilan ekonomi dalam masyarakat Muslim. Penelitian ini menggunakan metode library research, yang mana material kepustakaan seperti buku referensi, artikel, jurnal, dan catatan digunakan untuk mengumpulkan informasi dan data bantuan.
Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani.
Makalah Antropologi Hukum, 2018
Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia, lebih berfokus mengenai tingkah laku, pola berfikir kehidupan manusia atau masyarakat dalam suatu wilayah. Pendekatan yang dilakukan dalam antropologi yaitu pendekatan menyeluruh artinya jika ingin mengenal suatu kaum atau suatu masyarakat dalam suatu wilayah pendekatannya kitalangsung menghadapi, merasakan turut serta ke dalam masyarakat tersebut. Pendekatan antropologi terhadap hukum memungkinkan kita mengenal perilaku budaya hukum suatu masyarakat. Antropologi sangat membantu kita terutama para Mahasiswa sebagai peneliti untuk mencari jawaban mengenai pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan terhadap persoalan karakteristik manusia dari berbagai aspek mulai dari segi biologis hingga sistem sosialnya. Maka dengan itu dalam materi yang akan penulis paparkan berkaitan dengan Pendekatan Antropologi terhadap Studi Hukum Islam. B. Rumusan Masalah 1. Apakah dalam Studi Hukum Islam sangat dibutuhkannya pendekatan antropologi hukum? 2. Bagaimana cara pendekatan antropologi hukum terhadap hukum islam? 3. Apakah ada hubungan antara antropologi hukum dengan hukum islam? C. Tujuan 1. Agar dapat mengetahui kebutuhan pendekatan antropologi hukum terhadap studi hukum islam. 2. Untuk menambah pengetahuan macam-macam pendekatan antropologi hukum untuk studi hukum islam. 3. Sebagai wawasan korelasi antara antropologi hukum dengan hukum islam.
2023
This topic explores the significance of belief in Allah (SWT) in life, focusing on Islamic theology as a tool to understand scholars' perspectives on religious issues. Differences of opinion in daily life are highlighted, emphasizing the importance of a wise approach to these differences by referring to the Quran and Hadith. The discussion involves the definition of Islamic theology, its similarities and differences with creed, usul al-din, and faith. The context of the emergence of Islamic theology is related to political issues, worship of creatures, and the influence of Greek philosophy. The discussion also covers streams in Islamic theology such as Khawarij, Shia, Murji'ah, Jabariyah, Qadariyah, Mu'tazilah, and Ahl al-Sunnah wal Jamaah, along with the diverse patterns of thought they embrace. Key thematic elements in Islamic theology, such as major sins, freedom, justice, attributes of Allah, and spiritual leadership, are also detailed. This summary provides comprehensive insights into the structure of thought and key concepts in Islamic theology, illustrating the varied streams and perspectives that have evolved throughout its history.
2014
The so called “Motion” -ī-Suffi x, attested in Etruscan from the beginning of the epigraphic tradition to build female from masculine names, is mostly considered to be borrowed from the motion suffi x of the Indo-European language family. The Author supposes its origen from the Latin genitive -i morpheme, expressing the belonging to someone and coming from the Latino-Faliscan language area by way of fi xed formulas like Marcī filius. The linguistic affi nity between Etruscan and Raetic, which has been deeper explored in the last years thanks to recent epigraphic evidence, leads us to verify if the “motion” morpheme is also present in this language. From the analysis of the available linguistic sources we can say that the Raetic language has developed an independent suffi x for the female second name, namely the -na suffi x, while the masculine has -nu. The negative answer to our question suggest that the split between Etruscan and Raetic must have taken place in a very ancient time, in a time where the contact between Etruscan and the Italic Languages was still to come.
Debate Feminista. UNAM, 2018
En este artículo propongo una pedagogía trans inspirada en la teoría queer y en las luchas, los saberes y las experiencias de mujeres y hombres trans que han sido excluidos del sistema educativo en la ciudad de Bogotá (Colombia). A través del reconocimiento de la experiencia trans como una perspectiva de conocimiento que pone en crisis a la escuela, se presentan algunos cuestionamientos a la pedagogía moderna y sus tecnologías binarias y heterosexistas de normalización. Esta transpedagogía constituye un conjunto de saberes que nos invitan a arriesgar nuestras certezas epistemológicas, a potenciar la multiplicidad de nuestros cuerpos, a establecer diálogos inquietantes a través de las diferencias, y a generar una ética política del amor capaz de crear conexión y reconocimiento. Este trabajo está dedicado a imaginar cómo sería esa educación desde una perspectiva travesti, popular y transformadora
MERCATI E COMPETITIVITÀ, 2013
Iustitia, vol. 14, no. 2 , 2023
University Journal Publication Bulacan State University, 2022
Critical Reviews in Toxicology, 2013
Qué soles se acercaban al pasado 2, 2024
Policy Futures in Education, 2007
Applied Thermal Engineering, 2002
East and Central African Journal of Surgery, 2008
Arbeitsbericht Nr. 55, zugleich KI-LiveS-Projektbericht Nr. 9, Institut für Produktion und Industrielles Informationsmanagement, Uni-versität Duisburg-Essen, Campus Essen. Essen 2022., 2022
Literatur und Ideologie. Hg. v. Aleksej Burov, Maria Endreva und Jelena Spreicer. Wien: Praesens, 2025
IJARW, 2025
MOJ Ecology & Environmental Sciences, 2018
2021
International Journal of Human Rights in Healthcare, 2022
Transatlantica : Revue d'Études Américaines, 2013
Acta Agraria Debreceniensis, 2015
Fetched URL: https://www.academia.edu/57166531/ONTOLOGI_DALAM_ISLAM
Alternative Proxies: