Tiga kalimat:
1. Dokumen ini membahas proyek pengembangan budidaya singkong varietas Darul Idaya untuk meningkatkan taraf hidup petani dan peluang pengembangan bahan bakar biofuel.
2. Varietas Darul Idaya dianggap lebih unggul karena hasil panennya lebih tinggi dibanding varietas konvensional.
3. Proyek ini diharapkan dapat memanfaatkan lahan tidur, menciptakan lapangan kerja, dan men
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
199 tayangan25 halaman
Tiga kalimat:
1. Dokumen ini membahas proyek pengembangan budidaya singkong varietas Darul Idaya untuk meningkatkan taraf hidup petani dan peluang pengembangan bahan bakar biofuel.
2. Varietas Darul Idaya dianggap lebih unggul karena hasil panennya lebih tinggi dibanding varietas konvensional.
3. Proyek ini diharapkan dapat memanfaatkan lahan tidur, menciptakan lapangan kerja, dan men
Tiga kalimat:
1. Dokumen ini membahas proyek pengembangan budidaya singkong varietas Darul Idaya untuk meningkatkan taraf hidup petani dan peluang pengembangan bahan bakar biofuel.
2. Varietas Darul Idaya dianggap lebih unggul karena hasil panennya lebih tinggi dibanding varietas konvensional.
3. Proyek ini diharapkan dapat memanfaatkan lahan tidur, menciptakan lapangan kerja, dan men
Tiga kalimat:
1. Dokumen ini membahas proyek pengembangan budidaya singkong varietas Darul Idaya untuk meningkatkan taraf hidup petani dan peluang pengembangan bahan bakar biofuel.
2. Varietas Darul Idaya dianggap lebih unggul karena hasil panennya lebih tinggi dibanding varietas konvensional.
3. Proyek ini diharapkan dapat memanfaatkan lahan tidur, menciptakan lapangan kerja, dan men
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25
Budidaya Pertanian
( Manihot utilissima Pohl )
1. SEJARAH SINGKAT
Ketela pohon merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu, singkong atau kasape. Ketela pohon berasal dari benua Amerika, tepatnya dari negara Brazil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain: Afrika, Madagaskar, India, Tiongkok. Ketela pohon berkembang di negaranegara yang terkenal !ilayah pertaniannya dan masuk ke Indonesia pada tahun "#$%. 2. JENIS TANAMAN
Klasifikasi tanaman ketela pohon adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae atau tumbuhtumbuhan &i'isi : (permatophyta atau tumbuhan berbi)i (ub di'isi : Angiospermae atau berbi)i tertutup Kelas : &i*otyledoneae atau bi)i berkeping dua +rdo : ,uphorbiales -amili : ,uphorbia*eae .enus : Manihot (pesies : Manihot utilissima Pohl./ Manihot esculenta 0rantz sin. 1arietas'arietas ketela pohon unggul yang biasa ditanam, antara lain: 1alen*a, Mangi, Beta!i, Basiorao, Bogor, (PP, Muara, Mentega, Andira ", .ading, Andira %, Malang ", Malang %, dan Andira 2 3. MANAAT TANAMAN
&i Indonesia, ketela pohon men)adi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan )agung. Manfaat daun ketela pohon sebagai bahan sayuran memiliki protein *ukup tinggi, atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obatobatan. Kayunya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau di desadesa sering digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak. &engan perkembangan teknologi, ketela pohon di)adikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. (elain itu digunakan pula pada industri obatobatan. !. SENTRA PENANAMAN &i dunia ketela pohon merupakan komoditi perdagangan yang potensial. 3egaranegara sentra ketela pohon adalah Thailand dan (uriname. (edangkan sentra utama ketela pohon di Indonesia di 4a!a Tengah dan 4a!a Timur. ". S#ARAT PET$MB$HAN
".1. I%&im a5 0urah hu)an yang sesuai untuk tanaman ketela pohon antara ".$66%.$66 mm7tahun. b5 (uhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela kohon sekitar "6 dera)at 0. Bila suhunya di ba!ah "6 dera)at 0 menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, men)adi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna. *5 Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon antara 868$9. d5 (inar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon sekitar "6 )am7hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya. ".2. Media Tanam a5 Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. :ntuk pertumbuhan tanaman ketela pohon yang lebih baik, tanah harus subur dan kaya bahan organik baik unsur makro maupun mikronya. b5 4enis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon adalah )enis alu'ial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.
PROYEK PENGEMBANGAN BUDI DAYA SINGKONG VARIETAS DARUL IDAYA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN TARAP KEIDUPAN EKONOMI PETANI!SEKALIGUS MENGINTIP PELUANG PENGEMBANGAN BAAN BAKU BIO"UEL A#PENDAULUAN Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Wr.Wb. Pengembangan prakarsa kemandirian harus didorong dengan cara mengembangkan berbagai potensi masyarakat, memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki dan mengoptimalkan hasil hasil dari prakarsa dan pemanfaatan tersebut, sehingga berbagai upaya dimaksud harus berujung dan bertumpu kepada kesejahteraan rakyat, dan kemakmuran daerah yang bersangkutan, berdasarkan sendi sendi keadilan dan pemerataaan. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah pengembangan sector A!"B#S$#S, yang memang sudah merupakan ciri utama dan mayoritas kehidupan masyarakat di negara kita, dimana sebagian besar penduduknya bertempat tinggal dipedesaan, dengan hidup mengandalkan dari sector pertanian. Berdasarkan Program Menteri Pertanian dengan keputusan Menteri Pertanian Nomor : 867/kpts/TP.240/11/98 tertangga 4 Nopem!er 1998 di "akarta peri#a P$%$P&'&N (B) *&+( %,*&% -&.(% /)-&+&/ '$B&0&) 1&.)$T&' (N00(% -$N0&N N&M& -&.(% /)-&+&/ %anya saja berbagai upaya yang telah dilakukan baik itu oleh pemerintah maupun berbagai kelompok lain dalam memberdayakan sektor Pertanian selalu terbentur pada persoalan pokok, yaitu harga jual yang selalu rendah pada saat terjadi panen, produktifitas satuan lahan yang kecil, dan persoalan pemasaran. &ntuk me'ujudkan harapan dan tujuan tersebut, kami B#(ASSA)A.("* atau S#$+"$!A+SASA.("* telah memulai rintisan sejak lima tahun yang lalu, dengan mencoba mengembangkan budi daya singkong ,arul %idayah - Singkong !aksasa ., yang merupakan bibit unggul dari singkong singkong yang ada saat ini, dan telah terbiasa dibudidayakan oleh petani secara kon/ensional. Pengembangan singkong ,arul %idayah adalah merupakan ja'aban dari persoalan dan rendahnya produkti/itas persatuan lahan, dimana untuk jenis singkong kon/ensional biasanyan hanya dihasilkan sebesar 01 21 ton3ha lahan tanaman bahkan terkadang hanya mencapai 41 42 ton 3ha lahan tanam. Sedangkan singkong ,arul %idayah setelah melalui uji tanam atau Pilot Project # diketahui dapat menghasilkan singkong sebagai hasil tanaman sebesar 511 521 ton3ha lahan tanam. Bahkan sejak bulan April 4116 sampai dengan September tidak turun hujan - kemarau . singkong ,arul %idayah tetap berkembang panjang umbinya mencapai satu meter per batang ubi kayu , Bahkan tidak sedikit jenis singkong +on/ensional yang mati daun dan batang sehingga gagal panen. Selain itu B#(ASSA)A.("* memilih komoditas singkong sebagai garapan utamanya didasarkan pada hasil sur/ey dan analisa market, bah'a kebutuhan berbagai jenis industri yang memanfaatkan singkong sebagai singkong sebagai bahan bakunya sangat besar, seperti industri makanan, industri farmasi, industri kimia, industri bahan bangungan, industri kertas, #ndustri B#"7&89. Akibatnya beragamnya jenis industri yang memanfaatkan singkong sebagai bahan baku utamanya, tidak heran kalau dari singkong dapat dihasilkan 14 macam produk turunan. Kebutuhan bahan baku singkong tersebut bukan hanya untuk konsumsi dalam negeri, juga untuk kebutuhan import, dan ironisnya kebutuhan kebutuhan industri dalam negeri masih mengimport bahan baku industrinya, padahal bahan tersebut berasal dari bahan dasar singkong %al lain yang sangat penting dari budi daya singkong ini cenderung dapat ditanam pada jenis tanah apapun di satu sisi sedangkan pada sisi lain dapat mengoptimalkan lahan lahan yang belum maksimal produksi, sehingga apabila kegiatan kegiatan tersebut tumbuh kembangkan oleh pemerintah daerah dan masyarakatnya, akan diperoleh beberapa keuntungan yaitu : ". Dapat mencegah urbanisasi ke kota kota besar %. Terbukanya lapangan kerja baru ;. Termanfaatkannya lahan lahan yang belum optimal produksi 2. Meningktanya kesejahteraan masayarkat petani . Meningkatkan !"M daerah Kabupaten #ukabumi +egiatan pengembangan Budi daya Singkong dengan cara optimalisasi lahan lahan yang belum dan dalam rangka membangun agro bisnis dan agro industri yang terintegrasi, sangat sejalan dengan P8!,A Propinsi ;a'a Barat $o. 5 tahun 4115 <entang rencana Strategi Propinsi ;a'a barat tahun 4115 4112, dimana didalamnya memuat aspek pemanfaatan lahan tidur secara optimal guna meningkatkan proukti/itas pertanian.
B# PELUANG PASAR! KESEMPATAN KER$A % LUAS AREAL TANAMAN SINGKONG Sebagaimana diuaraikan di atas peluang pengembangan usaha budi daya singkong sangat terbuka, hal ini tidak lain karena kebutuhan produk dan beragamnya produk olahan dari bahan dasar singkong seperti aplek, (hips, Pellet, tepung, dengan pangsa pasar untuk dalam negeri seperti industri makanan = minuman - kerupuk, Sirup., industri te>tile, industri bahan bangunan - ips = +eramik ., #ndustri kertas, industri pakan ternak, sedagkan untuk pangsa pasar luar negeri dengan tujuan eksport adalah $egara *asyarakat 8konomi 8ropa, ;epang, +orea, (hina, Amerika Serikat, ;erman, dengan pemanfaatan untuk bahan baku farmasi, bahan baku industri lem, bahan baku industri kertas, dan bahan baku industri pakan ternak. Potensi Singkong &$#," -&$ #ndustrial ,e/elopment "rgani?ation. atau Badan PBB di bidang Pembangunan #ndustri sudah sejak a'al tahun 5@A1Ban menerbitkan beberapa laporan tentang potensi singkong atau ubi kayu atau sampeu atau manioc, terutama di negara berkembang seperti di #ndonesia yang memiliki lahan luas dan memungkinkan, karena permintaan pasar produk singkong tersebut dalam bentuk gaplek, tepung gaplek, dan terutama tepung tapioka, sangat tinggi. ,ari data &$#," sejak tahun 5@A4, In&on'sia t'()atat s'*a+ai n'+a(a ,'n+hasil manioc t'(*'sa( -'./ (0/#/11#111 ton) setelah $rasil %&4.4.''' ton(, kemudian Thailand %1).''.''' ton(, serta disusul oleh negara* negara seperti +igeria %11.'''.''' ton(, !ndia %,.''.''' ton(, dan sebagainya, dari total produk dunia sebesar 1&&.1)4.''' ton per tahun. 2alau &a(i hasil -'*un ,'( h'-ta( (ha)! In&on'sia masih ('n&ah! 3aitu 4!5 ton, kalau dibandingkan dengan !ndia %1-,- ton(, .ngola %14,&) ton(, Thailand %1),)' ton(, /ina %1),', ton(, $rasil %1',0 ton(. Tetapi, lahan yang tersedia untuk budidaya singkong cukup luas, terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan di dataran tinggi berdekatan dengan ka1asan hutan. Pada umumnya, di #ndonesia masih jarang budidaya singkong berbentuk perkebunan dengan luas di atas lima hektar, karena umumnya masih merupakan kebun sela atau tumpang sari setelah penanaman padi huma, kebun hortikultura, ataupun hanya merupakan kebun sambilan, yang lebih banyak ditujukan untuk panenan daun3pucuknya yang dapat dijual untuk lalap, urab, ataupun makanan lainnya. Sedang dari ubinya, merasa sudah cukup hanya menjadi makanan panganan, baik dalam bentuk keripik, goreng singkong, rebus singkong, urab singkong, ketimus, opak, sampai ke bubuy singkong. +adangBkadang dapat pula ditingkatkan menjadi makanan yang lebih CbergengsiC kalau menjadi CmisroC -atau amis di jero3di dalam. atau CcomroC -oncom di jero., dan sebagainya. 8kspor singkong #ndonesia dalam bentuk gaplek -keratan ubi singkong yang dikeringkan., tepung gaplek, ataupun tepung tapioka cukup meyakinkan dan dapat bersaing, seperti gaplek #ndonesia yang sangat terkenal di mancanegara, terutama di *asyarakat 8ropa -*8. sehingga harganya mampu bersaing dengan produk sejenis dari beberapa negara di Afrika, juga dari #ndia dan <hailand, yaitu rataBrata dengan harga 62BD2 dollar AS3ton, kemudian meningkat sampai 5E1 dollar AS3 ton, padahal produk yang sama dari #ndia, <hailand, dan apalagi dari negaraBnegara di Afrika, hanya mencapai 61 dollar AS3 ton dan tidak lebih dari A1 dollar AS3ton. Akan tetapi, berbeda dengan produk tapioka, yang semula #ndonesia dikenal sebagai penghasil tepung tapioka terbaik kualitasnya, bahkan mendekati kualitas pharmaceutical grade atau produk bahan baku untuk keperluan farmasi, tetapi tibaBtiba pada tahun 5@A1Ban jatuh menjadi kualitas terendah, kalah oleh produk sejenis dari negaraBnegara Afrika, apalagi dari #ndia dan <hailand. Masalahn3a a&alah! *ah6a &i &alam t',un+ ta,io-a hasil In&on'sia t'(&a,at ('si&u (sisa) ,'stisi&a 3an+ m'm*aha3a-an! *ah-an &i atas am*an+ *atas# *emang budidaya singkong, pada umumnya di !ndonesia, tidak menggunakan pestisida, terutama insektisida %pembasmi hama(. Tetapi, mohon untuk diketahui, bah1a pada umumnya pabrik tapioka, yaitu pengolah ubi kayu menjadi tepung, umumnya berada di lingkungan ka1asan pertanian padi, serta untuk keperluan pabrik, sejak mencuci ubi sebelum dihancurkan %diparut(, menghasilkan 2larutan2 tapioka dari parutan sampai ke pengendapan dan memisahkan larutan menjadi 2bubur2 tapioka, dari selokan yang keluar dari kotakan sa1ah. 3adi kalau dihitung secara teoretis %on paper( penggunaan pestisida, apakah itu organofosfor ataupun lainnya, rata*rata dua kilogram %kg( per ha sa1ah, maka sisa yang terdapat di dalam air sa1ah, sekitar 1'*&'' ppm %part per million atau 1 mg per liter(. Dengan begitu, 1ajar saja kalau sisa4residu tersebut akan terdapat antara &'*) ppm pada tepung tapioka, sedangkan persyaratan 567 harus kurang dari ',' ppm. Saat produk tapioka #ndonesia jatuh dan terpuruk, maka kalau mau dijadikan komoditas ekspor, khususnya ke 8ropa, harus dijual dulu melalui Singapura, karena di negara tersebut tapioka kita yang sudah tercemar residu pestisida akan CdicuciC terlebih dahulu hingga memenuhi syarat, kemudian baru diekspor ke beberapa negara di 8ropa dengan nama C*ade in SingaporeC, padahal, kelakar banyak pakar pertanian, di Singapura tersebut jangankan ada kebun singkong, mencari untuk obat saja sudah susah, dan baru ada di *alaysia. <ahun 5@A1Ban, ekspor produk singkong !ndonesia, terutama dalam bentuk gaplek dan tepung tapioka, umumnya ke negara*negara M8. #edangkan yang membutuhkan produk singkong !ndonesia, banyak negara di luar M8. .kibatnya keluar semacam #K Direktorat 3enderal "erdagangan 9uar +egeri tahun 100', yang menyatakan bah1a eksportir !ndonesia yang mau mengekspor ke luar M8 akan dapat rangsangan 1:&, yaitu dalam bentuk mereka akan dapat jatah ekspor ke M8 sebesar dua kali jumlah ekspornya ke non*M8. *akin menurunnya jumlah ekspor gaplek, karena penurunan produk singkong !ndonesia, misalnya dari 1-,1 juta ton tahun 10;0, menjadi 1,,) juta ton tahun 100'. !ni disebabkan pula karena konsumsi di dalam negeri untuk banyak kegunaan dalam bentuk singkong mencapai 1&,, juta ton, sehingga sisa singkong yang akan digaplekkan hanya sekitar tiga juta ton saja. Dengan catatan kon<ersi %perubahan( dari ubi singkong segar menjadi gaplek sekitar )' persen saja. Karena itu, tidak heran kalau ekspor juga ikut anjlok, yaitu dari sekitar -0'.''' ton ke M8 dan ,-.1'4 ke luar M8 hanya menjadi 1&&.;4 ton %tahun 10;0*100'(. Ternyata penurunan tersebut terkait dengan banyak petani singkong yang sudah tidak mau lagi menanam singkong= disebabkan antara lain karena 2tanah bekas2 singkong menjadi lebih kurus karena selama penanaman tidak pernah dilakukan pemberian pupuk, misalnya pupuk organik dalam bentuk pupuk hijau %tanaman polong*polongan(, serta faktor lainnya lagi, antara lain, banyak pabrik tapioka daerah yang kemudian gulung tikar, sehingga produk para petani kemudian banyak yang rusak, misalnya perubahan 1arna menjadi kehitam*hitaman ataupun membusuk. $u+a sin+-on+ untu- *ahan *a-u ta,io-a *'(*'&a &'n+an sin+-on+ -onsumsi! 3aitu -an&un+an s'n3a6a )3ani&a l'*ih tin++i &an t'(asa ,ahit# Petani, bukan saja disebabkan karena keterbatasan lahan untuk budidaya singkong yang menyebabkan mereka tidak tertarik, tetapi juga karena pemasaran yang bertahap, sehingga dari petani bernilai antara !p E6 B !p 213kg segar, dan para pengumpul menerima sekitar !p D2B!p 5113kg segar. ,ulu ketika di hampir tiap daerah3desa banyak bermunculan pabrik pengolah singkong menjadi tapioka, hasil jerih payah mereka banyak membantu pendapatan. Bah'a bertani singkong menguntungkan, banyak dialami petani di beberapa daerah di ;a'a Barat, mulai dari +abupaten Pur'akarta, Subang, Sumedang, <asik, (iamis, arut, sampai sukabumi dan (ianjur. *ereka menanam singkong bukan sekadar sambilan, tetapi sudah dikhususkan pada lahan yang sudah ada, dengan luas antara 5B0 ha, umumnya terletak di lereng pegunungan, berbatasan dengan lahan +ehutanan3Perhutani. 9ahan untuk tanaman singkong tidak harus khusus, dan tidak memerlukan penggarapan seperti halnya untuk tanaman hortikultura lainnya, misal sayuran. ;uga selama penanaman, tidak perlu pemupukan dan pemberantasan hama atau penyakit. <ernyata hasil tiap panen -antara 2B6 bulan setelah penanaman. dari luas 5 ha akan dapat diraih keuntungan sekitar !p 4.211.111, yaitu dari hasil penjualan umbinya -0B6 ton. serta pucuk daunnya. Fang perlu diketahui, bah'a selama budidaya tidak banyak pekerjaan yang harus dilakukan, misal menyiangi gulma -hama(. Tentu saja kalau hal ini dilakukan, hasilnya akan dapat lebih baik lagi. "adahal bibit singkong yang mereka tanam masih jenis tradisi, yang hanya memberikan hasil ubi sekitar 4*; ton4ha. Sekarang, seperti yang dilakukan oleh para pengusaha singkong di daerah 9ampung, Sula'esi Selatan, serta daerah lainnya, di samping lahan yang digunakan dapat lebih dari 211 ha3kebun, bahkan ada yang mencapai ribuan ha, juga bibit singkong umumnya merupakan bibit unggul seperti *anggi -berasal dari Brasil. dengan hasil rataBrata 56 ton3ha, )alenca -berasal dari Brasil. dengan hasil rataBrata 41 ton3ha, Basiorao -berasal dari Brasil. dengan hasil rataBrata E1 ton3 ha, *uara -berasal dari Bogor. dengan hasil rataBrata E1 ton3 ha, Bogor -asal dari Bogor. dengan hasil rataB rata 01 ton3ha. Bahkan, sekarang ada pula jenis unggul dan genjah -cepat dipanen., seperti *alangB5, dengan produksi antara 02B2@ ton3ha atau rataBrata ED ton, *alangB4, dengan produksi rataBrata antara E0 B E2 ton3ha. Semakin banyak petani berdasi yang saat ini mulai melirik budidaya singkong dengan luas tanam di atas 21 ha, terutama di Sumatera, Sula'esi, dan +alimantan, karena permintaan produk, terutama dalam bentuk gaplek, tepung gaplek dan tepung tapioka, terus meningkat dengan tajam. Serta produk olahan singkong !ndonesia, terutama dalam bentuk gaplek dan tepung gaplek, dapat bersaing dengan produk sejenis dari negara*negara di .frika, juga dari Thailand dan !ndia. 6 >+># #>?!.5!?!., Bioteknologi dan Agroindustri, ITB 7# MENANAM BENSIN DIKEBUN SINGKONG 8 ilmu % T'-nolo+i! Gat(a No90/ B'('&a( s'nin! : "'*(ua(i ;11<= *8$<8!# !iset ,an <eknologi +usmayanto +adiman ternyata bisa juga jadi supir, *antan !ektor #nstitut <eknologi Bandung itu tanpa canggung duduk dibelakang setir 9and !o/er ,isco/ery. Penumpangnya ,irektur ;enderal #ndustri +imia dan ,irektur ;enderal *igas. *obil kelas atas ini meluncur dari edung BPP< di jalan *. %. <hamrin menuju *onumen $asional, lalu kejalan ;enderal Sudirman dan *emutar lagi di ;embatan semanggi balik lagi ke BPP<. <ak lama +usmayanto jadi supir kamis terakhir dibulan ;anuari itu hanya memamerkan kinerja mobil berbahan bakar Singkong <api demo +usmayanto belum berakhirGSaya akan Promosikan ke #stana $egara,Gkatanya . $amun sebelum beranjak ke #stana rupanya gayung sudah bersambut oleh ubernur Sutiyoso. #a akan menjajaki penggunaan H Bensin Singkong H itu untuk taksi di 3akarta. Bensin SingkongI <epatnya bensin dioplos alcohol yang dibuat dari ubi kayu. ,i dunia dikenal dengan sebutan gasohol atau gasoline-alkohol. Penelitian gasohol giat dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada bensin yang diyakini bakal habis ditambang. Salah satunya alternatifnya mencampurkan etanol kedalam bensin. 8tanol mengandung E2 J oksigen, sehingga meningkatkan efisiensi pembakaran. ;uga menaikkan "ktan, seperti ?at aditif - methyl tertiary buthyl ether *<B8. dan tetra ethyl lead -<89. yang umum dipakai berbeda dengan <89, 8tanol bisa terurai sehingga mengurangi emisi gas buang berbahaya. <ak mengherankan pemakain 8tanol di dunia makin dan makin Besar, Produksi etanol dunia untuk bahan bakar diduga bakal meningkat dari 5@ *ilyar liter - 4115. menjadi E5 *ilyar liter - estimasi 4116.. Beberapa $egara di Brasil, Amerika Serikat, +anada. &ni 8ropa dan .ustralia sudah menggunakan campuran ,)@ etanol dan )-@ bensin. #edangkan yang mengisi tangki 9and ?o<er "ak Menteri itu adalah gasohol $e*1', artinya porsi $ioetanol 1' @ dan $ensin 0' @. Dengan porsi 1' @ kerja mesinnya bisa optimal, Akata .gus 8ko Tjahyono. Kepala $alai $esar Teknologi "ati, 9ampung. ,i #ndonesia sendiri gasohol bukan barang baru, di 9ampung, gasohol sudah bertahun tahun mengisi tangki mobil dan motor para pega'ai Bali Besar. <api tak pernah dilirik pejabat 3akarta. Teknologi ini mulai diteliti $alai $esar sejak 10;) dengan bantuan teknis dari lembaga penelitian 3epang,3!/.. Mereka terus mengembangkan teknologi itu dengan tekad mengubah sumber pati tak berharga itu di lampung, tiap kilogramnya, harganya tak lebih dari harga sepotong ubi goreng di 3akarta menjadi bahan bakar bernilai tinggi. 6asilnya BCsekarang, gasohol ubi kayu kami termurah didunia. Akata .gus 8ko Tjahyono. Sumber Bioetanol memang tak (uma singkong, bisa juga tebu,sagu,jagung,gandum,bahkan limbah pertanian seperti jerami. ,i Amerika yang banyak dipakai sebagai sumber pati adalah jagung,tapi Agus yakin bahan bakar Bakar alternati/e dari singkongnya mampu bersaing di pasar. <eknologi kami makin efisien. "ngkos Produksi lebih murah dari minyak tanpa subsidi, H katanya untuk skala kecil, kapasitas 61.111 liter per hari biaya produksinya !p. 4.011, lebih rendah dibandingkan dengan bensin yang berkisar !p. 4.611. *enurut Agus, asohol juga bisa mensejahterakan Petani. (ontoh tahun 4110, konsumsi bensin 52 ;uta +ilo liter. ;ika 41 Jnya diganti gasohol B8B51, berarti menghemat E juta kiloliter bensin. Setiap liter alcohol. ,ihasilkan dari 6,2 +ilogram Singkong artinya butuh 4 juta ton singkong dari lahan 511.111 hektare. Apabila menggunakan singkong )arietas unggul ,arul %idayah hanya memerlukan lahan seluas 5E.211 %a. ,engan menanam singkong )arietas unggul dapat mengefisiensi : ". 9ahan %. $ibit ;. "upuk 2. biaya garapan% olah lahan ( $. penyiangan rumput 8. biaya panen <. biaya angkut ;. 6asil panen lebih optimal dalam 1aktu yang lebih singkat sebesar 1'' sampai 1' ton dalam jangka 1aktu 1 tahun, dari pada singkong kon<ensional panen dengan hasil 1'' * 1' ton dalam jangka 1aktu 4 tahun Sedangkan untuk kebutuhan tersebut utnuk memenuhi pasokan kebutuhan lokal saja B#(ASSA)A.("* hanya mengambil E1 J dari kebutuhan yang ada atau sekitar 511 ton singkong segar3hari. Apabila target 511 ton singkong segar 3 hari diolah dalam bentuk chips singkong sebagai !a#an 2 3adi, maka bila 21J dari 511 ton diolah dengan cara padat karya, berdasarkan pengalamn Pilot Project # per orang setiap harinya mampu menghasilkan (hip singkong segar sebanyak E11 +g, artinya apabila setiap harinya dilakukan produksi chip sebesar 21 <on atau 21.111 kg berarti menyerap tenaga kerja sebanyak 56D orang pekerja3hari, dengan upah chips sebesar !p. 6.1113511. ,engan demikian seorang tenaga kerja chips yang bekerja dari jam 1D.11 pagi s3d 5E.11 siang akan memperoleh pendapatan sebesar !p. 5A.1113orang3hari. &ntuk mendukung Program pengembangan budi daya tanaman singkong ,arul %idayah di +abupaten Subang sehingga dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan, maka diperlukan suatu upaya yang terintegrasi dan Sinergis antara +opersai, Petani, dan Pemerintah ,aerah +abupaten Sukabumi maupun Pemerintah Pusat, agar dapat tujuan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat petani dapat tercapai. Salah satu upaya yang harus dilaksanakan adalah dengan cara memanfaatkan lahan lahan tidur baik yang dikuasai Pemda maupun dinas Perkebunan juga ,inas +ehutanan. ,imana berdasarkan hasil sur/ey dan pertemuan dengan beberapa instansi terdapat ribuan %a lahan yang menganggur tidak dimanfaatkan secara optimal. &ntuk pupuk kandang B#(ASSA)A.("* telah bekerjasama dengan +operasi Susu Perah unung ede Sukabumi= Peternak Ayam potong di Warung +iara +abupaten Sukabumi Pemasaran singkong -segar, aplek, tepung . diperuntukan : 5.Pakan <ernak Sapi Perah , yang sangat tinggi akan karbohidrat yang dapat membantu menambah produksi susu. 4. 8ksportir aplek <epung untuk *88 = Asia khususnya (hina E. Pabrik <apioka 0. Pabrik 8tanol
Budidaya Sing%'ng Me%armani% ()arieta* &'%a& mang&ayang+ *e,ara inten*i-. Si*tem pemupu%an (per He%tar+ Pupuk kandang $ ton Pupuk Kimia =3 : P : K5 terdiri dari :rea "66kg, T(P 86 kg dan K0> "66 kg = A!al tanam "7; : " : "7;, umur ; bulan / %7; : 6 : %7;5 Pupuk hayati G'&den Har)e*t # liter. = A!al tanam % liter kemudian pada umur %, 2 dan 8 bulan masingmasing % liter5 ?atarata umbi yang dihasilkan "$kg per pohon. &ata lab. :bikayu Mekarmanik ='arietas lokal manglayang5 Pusat Penelitian Kimia >IPI, 3o. ;"67:>4AK7@II7%66< N' Jeni*.K'de /'nt'0 Parameter Satuan Kadar Keterangan " (ingkong Basah Air 9 Berat 86,%A (3I 6"%#A""AA% % Pati 9Berat ;2,88 (3I 6"%#A""AA% ; .ula Total 9 Berat %,;; >uff (*hoorl 2 (erat Kasar 9 Berat 8,8" A+A0 A8%.6A=%6665 $ (ingkong Kering Pati 9 Berat #;,6; (3I 6"%#A""AA% 8 .ula Total 9 Berat ;,<8 >uff (*hoorl < (erat Kasar 9 Berat <,"< A+A0 A8%.6A=%6665 Pemesanan bibit : Tegu0 Ra0ayu1 te&p. 231222!22345 email : teguhBrCsmsagrobost.*om (egera hadirD Bibit Mekarmanik % ,thanol (ebagai Bahan Bakar Kendaraan
Eritten by Ars)id Mulia I. TER6B6SAN TEKN676GI. Terobosan Bio FTeknologi, merupakan suatu re'olusi iptek seperti ditemukannya GtransistorH yang merupakan pondasi dari industri mi*ro*hip saat ini, ditemukannya Gpetroleum *ra*kingH yang mengembangkan industri BBM dan GpetrokimiaH, dan ditemukannya mesin uap yang mengalirkan Gre'olusi industriH. PT. (umber &aya Ii)au bersama P&BI dan rekanrekan, berusaha memanfaatkan terobosanterobosan teknologi ini dalam industri bahan bakar kendaraan bermotor yang memakai Biomas, limbah pertanian yang ramah lingkungan sebagai bahan baku. II. ETHAN67 SEBAGAI BAHAN BAKAR KEN8ARAAN. ,thanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor sudah dipakai se)ak permulaan abad ke %6 di Brazil, Peran*is, 4erman, (!edia, :.(.A, India, dsb. Ienry -ord melihat G,thanolH sebagai bahan bakar untuk kehidupan hari depan namun dalam pengembangan lebih lan)ut, BBM dari petroleum yang harganya lebih murah telah men)adi dominan. Kini ,thanol dipakai se*ara luas di Brazil dan :.(.A. (emua kendaraan bermotor di Brazil, saat ini menggunakan bahan bakar yang mengandung paling sedikit kadar ethanol sebesar %6 9. Pertengahan "A#6, lebih dari A6 9 dari mobil baru, diran*ang untuk memakai ethanol murni. &i :.(.A , lebih dari " trilyun mil telah ditempuh oleh kendaraan bermotor yang menggunakan BBM dengan kandungan ethanol sebesar "6 9 dan kendaraan --1 =-leJible -uel 1ehi*le5 yang menggunakan BBM dengan kandungan #$ 9 ethanol =,#$, lihat halaman %5. Tahun "AAA, ethanol merupakan pangsa pasar sebesar ",% 9 dari pasaran BBM. III. B$TIR9B$TIR A7ASAN PENTING MENGAPA :ETHAN67;. ;.". Teknologi ?e'olusioner. (elama ribuan tahun, hingga kini, manusia membuat ethanol =alkohol5 dari tanaman pangan yang diberi ragi, seperti buah anggur men)adi arak, barley )adi bir dan beras )adi sake, tergantung dari adat istiadat setempat. ,thanol untuk konsumsi dunia besarnya %$,8 )uta ton dimana nilai untuk nonminuman bernilai :(K "6 miliar =harga sekarang5. Teknologi yang kini sudah ma)u, bukan sa)a mengkon'ersi hasil pangan men)adi ethanol tapi mengkon'ersi bagian lain dari tanaman atau limbah pertanian men)adi ethanol dan produkproduk lain yang dibuat dari ethanol. Penggunaan limbah pertanian sebagai bahan baku ethanol membuat harga ethanol lebih rendah lagi. ;.%. &engan dipakainya %7; lebih dari produksi dunia untuk bahan bakar kendaraan bermotor, maka ethanol adalah bahan bakar non petroleum yang terbesar didunia. Ini men*akup 2" 9 dari pasaran bensin di Brazil dan ",% 9 dari pasaran bensin di :.(.A. Potensi ethanol di pasaran bahan bakar kendaraan bermotor di :.(.A adalah $<6 )uta ton atau "66 kali dari )umlah produksi saat kini se*ara global, maka pasaran ethanol yang *ukup murah =eJ. limbah pertanian5 diperkirakan men*apai %.666 )uta ton =sama dengan #6 kali produksi dunia sekarang5. ;.; Bahan bakar dari minyak bumi adalah sumber utama polusi, sedangkan ethanol dari pertanian =bio ethanol5 adalah bahan terbaharui =rene!able5, ramah lingkungan, mengurangi import BBM dan khususnya buat Indonesia mengalirkan subsidi BBM kepada para petani yang miskin =sektor yang tepat menerimanya5 melalui pen*iptaan lapangan ker)a yang luas dan sustainable di perkebunan tanaman energi. ;.2. Alkimia Baru. Proses bio dari limbah tanaman adalah permulaan dari perkembangan lebih lan)ut pembuatan produk produk seperti la*ti*a*id dan lainlain bahan kimia yang bernilai tinggi. =lih.lampiran I5 I<. STRATEG#. 2.". Mempela)ari teknologiteknologi pembuatan ethanol yang siap pakai 7 pro'en. 2.%. Meren*anakan dan membangun =under li*ense5 pilot pro)e*t untuk menun)ukan keekonomian dan kelan*aran operasi proses dengan teknologi yang dipilih pada butir =2."5. 2.;. Pilot Pro)e*t diran*ang untuk mampu mengolah multi*rops =sebagai bahan baku ethanol: singkong, )agung, bagasse, )erami5. 2.2. Mengembangkan budidaya singkong sedemikian rupa sehingga produkti'itas singkong men)adi tinggi dan harga singkong men)adi lebih murah, karena 86 9 harga ethanol ditentukan oleh harga bahan baku. <. /6NT6H PR6SES BI6MASS M$7TI /R6PS. &i Thailand sedang dikembangkan pesat GThermophili* Ba*illiHyang memproduksi la*tate. Ini adalah bahan penting untuk membuat polymer berupa bahan plastik, seperti polya*rylate, polya*tide. =lih.*ontoh .olf Tee dari 4agung5. Pasaran la*ti* a*id dunia bernilai :(K #6 )uta. 4ika harga la*ti* a*id dapat ditekan melalui proses biomas ethanol maka industri biodegradable plasti* akan *epat berkembang luas. MENGEMBANGKAN PR68$KTI<ITAS SINGK6NG (Ba0an Ba%u $tama+ JANGKA PEN8EK 222 Ha. I. E%*perimen 2223 mem=u%a >a&an Et0an'& yang mura0 Mengingat harga ,thanol terutama ditentukan =8695 oleh harga singkong sebagai bahan baku, maka usaha difokuskan kepada peninggian produkti'itas per Ia, namun pendapatan petani tetap lebih baik dari yang kini ada, !alau harga singkong dapat ditekan menu)u ke tingkat harga ?p. <6 7 Kg. &alam th. %66;, Ir. Ars)id Mulia, Ir. Iarefah, &rs. Lordan Bangsaratoe, and Tukul (ufianto =Anton5 menanda tangani Per)an)ian Ker)a (ama untuk menanam (ingkong dengan menggunakan pertanian intensif agar produkti'itas tanaman singkong per Ia di >ampung meningkat. &engan demikian pendapatan Petani diharapkan )uga meningkat dan Industri Tapioka memperoleh bahan bakunya lebih *ukup, namun semuanya tetap layak usaha . ,thanol bisa dibuat dengan harga diba!ah ?p.".866 7 liter. Berarti sudah lebih murah dari harga bensin yang di subsidi yang kini di)ual dengan harga (PB: Pertamina ?p. ",#66 7liter =Premium, oktan ##5 Padahal ethanol murni mempunyai angka oktan ""$. Terobosan dalam pertanian ini harus men)adi terobosan bagi BPPT (ulusuban untuk men)adi u)ung tumbak dalam memproduksi bahan bakar kendaraan ,thanol (ingkong dan akhirnya men)adi terobosan bangkitnya sektor riel seluruh Indonesia. Iasil panen $ 4anuari %662 dari *ulti'ar GAldira PlusH menghasilkan produkti'itas ratarata sebesar %6.< Kg. per pohon, dimana hasil terbesar per pohon asalah %< Kg umbi. =lihat foto terlampir5. :sia panen adalah "% bulan dan )umlah pohon yang ditanam adalah %<< batang, dengan )arak tanam ".$m J ".6m. Produkti'itas ini setara dengan "%6 Ton 7 Ia. >ampung ratarata saat ini M "%.2 ton per Ia. Kondisi tanah adalah marginal =Podzolik, merah kuning5 dan klimat tipeF 0, menurut +lderman Kadar pati yang diu)i: %A 9 untuk usia panen "% bulan, dan %" 9 untuk usia panen $ bulan. II. Ke9E%'n'mian &ari eksperimen ini didapat perhitungan indikator keekonomian yang sangat menarik = dari *atatan biaya yang dikeluarkan dan hasil pen)ualan ke pabrik tapio*a5 Iasilnya sebagai berikut : In'estasi per Ia. M ?p. "%.< )uta, siklus proyek M ;.8 tahun = ; J panen5. I?? M 8#9 / ?+I M ;$9/ dan ?+A M #$9 Pendapatan petani diproyeksikan M ?p. < )uta 7 tahun, =tidak memiliki lahan5 4ika petani memiliki lahan " ha. maka pendapatannya M ?p. "".$ )uta 7tahun. Iarga singkong yang didapat diproyeksikan berada sekitar ?p. <67Kg dengan pendapatan ratarata petani M ?p. <.A )uta. =>ampung ratarata Petani penghasilannya diba!ah ?p. < )uta5 III. Per&u Pi&'t Pr'ye% yang &e=i0 &ua* (222 Ha.+ Iasil dari eksperimen %66; diatas *ukup memberi harapan, oleh karena itu memerlukan konfirmasi lebih lan)ut untuk penanaman lebih lan)ut pada lahan yang lebih luas, %66 Ia. Melalui ker)a sama dengan partner strategik, yang men*akup budi daya singkong dan permodalan. Menurut para ahli hasil tanam pada lahan yang lebih luas biasanya akan turun karena kemampuan mengontrol pada mutu pelaksanaan budaya tanam singkong se*ara intensif menurun =mutu dan disiplin ker)a petani5. Pilot proyek ini sedang dalam persiapan. Iasil dari pilot proyek sema*am ini akan sangat penting artinya, karena akan membuka )alan menu)u pelaksanaan program Pen*iptaan >apangan Ker)a se*ara nasional, khususnya men)a!ab pertanyaan Gberapa biaya yang bisa dilaksanakan untuk menerapkannya di seluruh Pro'insi >ampungH N, yang kemudian akan men)adi model untuk seluruh Indonesia.
:ntuk memperluas lapangan ker)a yang berkesinambungan diseluruh 3usantara maka didalam: Jang%a Pan>ang ?en*ana Pembangunan ;#6 Kilang ,thanol C "$.666 K> tersebar di seluruh Indonesia. >apangan Ker)a buat: ;#6.666 petani7KK dan %.%#6 sar)ana.
(ekilas tentang Arsyid Mulia: Beliau saat ini adalah direktur PT Sumber Daya Hijau yang mengkampanyaken penggunaan ethanol sebagai energi alternatif. Beliau juga menjadi PresDir PDBI Pusat Data Bisnis Indonesia!. Pak "rsyid Mulia adalah angkatan #$%& Teknik 'isika ITB. >ast :pdated = Monday, "% April %662 5 0omments pak......didaerah saya banyak petani singkong, tolong beri saya desain peralatan untuk membuat ethanol skala "66 >tr7hari..terima kasih Posted by (hairul Bahri) on 'riday) #* +une &,,- at #&.#/
tolong minta *ara pembuatan bioetanol singkong dan berapa harga mesinya untuk skala industri ke*il dan )ualnya kemana terimakasih Posted by erik) on 0ednesday) ## +une &,,- at #,.&,
saya tertarik dengan usaha bioethanol, saya mau bertanya: bagaimana proses *ara pembuatan bioethanol dan berapa harga mesin pembuatan bioethanol dari skala rumah tangga sampai skala industri besarN dan satu pertanyaan lagi: dimanaN&itoko apaN dan bagaimana saya dapat membeli mesin pembuatan bio ethanolN terima kasih, putra guna!an = pBgun#<Cyahoo.*om 5 Posted by putra guna1an) on Thursday) ,/ +une &,,- at /.*-
minta info tentang *ara pembuatan bioethanol skala ke*il,semoga dapat membantu orang yang memerlukannya.mengapa sampai sekarang belum di)alankan proyek iniNNN Posted by arief) on Thursday) && May &,,- at #&.*#
mohon informasinya detail mengenai bau menyengat yang diakibatkan pembangunan industri etanolN apa dampak kesehatan bagi manusia, lingkungan dan biota sungaiN bagaimana solusi untuk menghilangkan bau yg sangat mengganggu tsbN atas perhatian dan bantuannya saya u*apkan terima kasih Posted by Pu*) on Monday) &- "pril &,,- at #&.//
setiap sesuatu berlaku hukum sebab akibat, )ika kita mempropagandakan pemakaian bioenergi. yang nota bene barasal dari pertanian dan perkebunan. )k lahan dan hasilnya berlomba lomba di peruntukkan untuk bioenergi sedangkan manusia )g butuh )g untuk lahanpertanian yg dipakai untuk konsumsi otomtis bahan% konsumsi harganya melambung yang disebabkan penggunaan lahan dan hasilnya untuk bio energi. trus bagaimn nasib manusia7negara miskinNNN harga kebutuhan pokok melambungNN manusia tahan menghadapi panas tapi tak kan mampu menghadapi lapar dan kelaparanNN untuk apa berbuat sesuatu yang mungkin dari satu sudut pandang menyelamatkan dunia tapi satu sisi yg lain malah mengorbankan orang% ke*il7kemanusiannya dengan kelaparan.., )adilah pengembil keputusan dan kebi)akan yang slalu memba!a keuntungan dan kemakmuran bagi seluruh mahluk bukan segelintir...hiduplah dengan keadilan bukan keserakahan, kt semua bakal mati apa yang akan kt ba!a saat a)al men)emput selain amal keba)iakan tiap% amal perbuatan kt akan dimintai pertanggung )a!aban seke*il apapun. kita diutus sbg kholifah untuk seluruh alam. Posted by 2idu1an) on 0ednesday) &* "pril &,,- at -.#*
P(o&u-si Sin+-on+ M'nin+-at &'n+an Pu,u- O(+ani- Ani Purwati "2 4anuary %66< Produksi singkong di Indonesia dapat meningkat dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanah. Bahan organik =kompos5 yang ditambahkan ke dalam tanah berfungsi sebagai sumber unsur hara dan memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. &emikian disampaikan &?. Ir. Basuki (uma!inata dari -akultas Pertanian, &epartemen Ilmu Tanah, Institut Pertanian Bogor =IPB5 dalam sebuah seminar yang diselenggarakan BPPT di 4akarta pada &esember %668 yang lalu. +rganisme tanah, menurut Basuki, memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. >alu, melalui asam humiknya, organisme ini dapat mempertahankan struktur tanah, sehingga sifat fisik tanah seperti infiltrasi dan drainase baik untuk pertumbuhan tanaman. (elain itu, asam humik )uga memegang peranan penting dalam menonaktifkan senya!a ra*un seperti aluminium. (ehingga !alaupun tanah ber)enis masam =seperti di Bogor5, dengan bahan organik yang *ukup tinggi, ternyata tanaman singkong dapat berproduksi dengan tinggi. Masih menurut Basuki, pada umumnya di kalangan petani berkembang pendapat bah!a singkong merupakan tanaman yang boros mengambil unsur hara. (ehingga sering menyurutkan niat in'estor untuk berke*impung di bidang tanaman ini. Pendapat tersebut se)alan dengan hasil penelitian Kanapathy ="A<25. Pnelitian ini menun)ukkan bah!a unsur hara yang keluar dari siklusnya di tanah sebagai akibat dari proses pemanenan pada tanaman singkong, lebih tinggi dibandingkan tanaman lahan kering lainnya seperti kelapa sa!it, karet, atau )agung. Akan tetapi menurutnya, data penelitian tersebut sangat sulit diambil sebagai kesimpulan. Mengingat total unsur hara yang terangkut saat pemanenan sangat tergantung pada kesuburan tanah dan )umlah singkong yang diproduksi. >alu Io!ler ="A#"5, mengumpulkan informasi tentang kandungan unsur hara yang diangkut per ton singkong yang dihasilkan. Informasi itu menun)ukkan bah!a )umlah unsur hara yang terangkut, erat hubungannya dengan produkti'itas. (ehingga )ika bagian tanaman lainnya selain umbi dikembalikan lagi ke tanah, maka unsur hara yang hilang sebenarnya )auh lebih ke*il daripada tanaman seperti padi dan )agung. Apabila ampas dari proses pembuatan tepung )uga dikembalikan, maka unsur hara yang hilang akibat proses produksi singkong ini sangat ke*il. Iasil penelitian 3i)holt ="A;;5 )uga menun)ukkan bah!a produksi singkong men*apai $% 82,8 ton umbi. 4umlah ini sangat berbeda dengan produksi singkong di sekitar Bogor saat ini yang hanya berkisar "$%6 ton7hektar. Mengingat usaha budidaya singkong selalu menambahkan pupuk buatan dalam bentuk urea, T(P7(P ;8, dan kadangkadang K0>, maka tentunya penurunan unsur hara tanah tidak terlalu nyata. (atusatunya kemungkinan yang dapat men)adi dasar perbedaan produkti'itas singkong yang sangat nyata di Bogor menurut Bauski adalah penurunan kandungan bahan organik. (ementara itu di)elaskannya lagi, produkti'itas lahan ratarata di Thailand meningkat "$ ton per hektar pada "AA$ men)adi %6,; ton per hektar pada %66$. Ial ini )uga memastikan peranan pemberian bahan organik ke dalam lahan budidaya singkong sangat nyata meningkatkan produkti'itas. &i mana pengusaha tepung singkong di Khorat dan daerah lainnya mengkombinasikan usaha tepung singkong dengan usaha biogas dan pengembalian bahan organik hasil dekomposisi dari sistem biogas. (trategis hasilkan zat tepung Peningkatan produksi singkong merupakan tindakan yang sangat strategis. Pemenuhan zat tepung untuk konsumsi masih kekurangan. (ementara itu kebutuhan zat tepung sebagai bahan baku untuk biofuel )uga sangat besar. (ebagai salah satu tanaman penghasil zat tepung utama selain beras, singkong merupakan tanaman yang sangat besar menghasilkan tepung per tahun. (elain itu dapat tumbuh di lahan yang kurang subur. Ealaupun singkong merupakan tanaman yang relatif dapat tumbuh dan berproduksi pada lahanlahan yang marginal dan telah dikenal luas di Indonesia, namun data produksi singkong di Indonesia lebih rendah daripada Thailand. Iasil ini men)adi lebih nyata bila dibandingkan dengan data rendemen zat tepung terhadap singkong. &i Indonesia, rendemen zat tepung pada singkong berkisar "8 persen F "< persen. (edangkan di Thailand dapat men*apai ratarata "A persen. Padahal 'arietas singkong yang ditanam umumnya sama yaitu Kasesat 2 dan :4 2 dan $. Iklim dan tanah ber'ariasi (ingkong dapat tumbuh pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang *ukup ber'ariasi. :mumnya, para peneliti yakin dengan suhu tanah ratarata di atas "# dera)at 0el*ius. (edangkan kebutuhan *urah hu)an minimum harus di atas "666 mm. Meski demikian ada )uga yang berpendapat bah!a singkong dapat tumbuh dengan baik pada lahan ber*urah hu)an lebih rendah dari "666 mm asalkan dua bulan pertama dari penanaman tidak mengalami kekurangan air. (ebagai tanaman umbiumbian, singkong membutuhkan drainase tanah yang baik seperti tanah bertekstur lempung berpasir sampai lempung berliat. Akan tetapi beberapa data menun)ukkan bah!a tanaman singkong masih dapat berkembang baik pada tanah dengan kandungan liat yang tinggi. (ingkong )uga )auh lebih toleran terhadap kemasaman tanah dan kera*unan aluminium daripada tanaman lahan kering lainnya seperti )agung dan kedelai. Tapi, kondisi yang paling optimum adalah bila singkong berkembang pada tanah berpI 8 <. Iasil penelitian 0IAT pada "A<8 menun)ukkan bah!a pada tanah masam, umumnya singkong mengalami hambatan pertumbuhan. Itu disebabkan kera*unan aluminium atau mangan, kekurangan fosfor dan kalsium. Kurangnya pemberian bahan organik, dan tidak dikembalikannya sisasisa tanaman )uga menyebabkan menurunnya akti'itas organisme tanah dan menurunkan kemantapan struktur tanah sehingga tanah men)adi padat. (ebagai akibatnya, akar tanaman men)adi kurang berkembang. Terlebih lagi pupuk kimia men)adi sangat bera*un dan menurunkan produkti'itas. (umber: http:77beritabumi.or.id7berita;.phpNidberitaM82% . &iedit oleh: Ardi Bramantyo &P&: 4adikan penggunaan energi alternatif gerakan nasional ;6 3o' %66$ 6A:%$:$" Panitia Ad Io* II &e!an Per!akilan &aerah =&P&5 akan mendesak pemerintah men)adikan penggunaan energi alternatif sebagai gerakan nasional. Menurut Ikh!an Mansyur (itumeang, (taf &P&, mengungkapkan bah!a pernyataan tersebut mengemuka dalam sesi rapat PAI II &P&. ?apat mengagendakan >aporan Tim Ker)a PAI II &P& yang mengadakan kun)ungan ker)a ke 3TT dan >ampung. ?apat PAI II berlangsung di ?uang ?apat PAI II .edung &P&, (enayan, (enin =%#7""5 &alam laporannya, Kasmir Tri Putra =>ampung5 dan M >alu Lusuf =3TT5 menyatakan, pengembangan energi alternatif yang sudah ber)alan di daerah tersebut adalah minyak )arak dan briket batu bara. Menurut Kasmir, kun)ungan ker)a Tim Ker)a PAI II &P& ke >ampung antara lain melihat pabrik pengolahan briket batu bara dan bioethanol. Ia mengatakan, Balai Besar Teknologi Pati =B%TP5 Badan Pengka)ian dan Penerapan Teknologi =BPPT5 >ampung berhasil membuat bioetanol dari bahan baku singkong atau ketela pohon se)ak "A#;, beker)a sama dengan lembaga penelitian 4epang, 4I0A. Bioetanol )ika di*ampur dengan bensin premium =komposisi "6:A65 memiliki kiner)a lebih baik ketimbang bensin premium maupun PetramaJ. Bensin *ampur bioetanol yang dinamakan .ashol B,"6 itu menghasilkan emisi karbon monoksida dari total hisrogen yang lebih rendah daripada yang dihasilkan besnin premium dan petramaJ. O>okasi membuat etanol dengan prinsip fermentasi ini ada di &esa (elusuban, Bandar 4aya, >ampung Tengah,O tulis (itumeang dalam rilisnya. (ebagai sumber biofuel, harga singkong ?p$66 per kg merupakan nilai ekonomis yang bisa di)adikan sebagai basis harga pasar, lebih baik daripada harga pasar singkong sekarang yang hanya ?p;66 per kg. Keadaan ini, kata Kasmir, patut men)adi perhatian. OMengapa di tengah kita men*ari energi alternatif tetapi yang disubsidi )ustru BBM yang mau digantikanN.O Kasmir )uga melaporkan potensi butu bara di >ampung yang masih sangat besar, hanya sa)a belum dieksploitasi karena kualitas kalori batu bara yang rendah. OKualitas batu bara seperti ini )ustru *o*ok untuk briket. Kalau bisa dikembangkan, sekaligus kita mengembangkan batu bara.O Tungku briket batu bara yang paling layak dikembangkan terbuat dari tanah liat seharga ?p26 ribu per unit. 4ika ingin pengembangan tungku briket " )uta, butuh subsidi *ukup besar dengan *atatan setiap keluarga mendapat % unit tungku. Kasmir )uga men)elaskan potensi biothermal di >ampung yang men*apai %6 titik tetapi belum dilirik men)adi sumber daya energi alternatif yang bisa dikembangkan lebih lan)ut. O4ika proyek P>PB Bedugul di Bali dibatalkan, >ampung sudah siap menggantikan dengan kapasitas 266 ME. Kalau ingin dimasukkan dalam )alur kelistrikan 4a!aBali, tinggal lempar kabel sa)a ke (uralaya.O Potensi yang )uga belum dipahami dengan baik sebagai sumber daya energi alternatif, air di bendungan dan !aduk. Menurut Kasmir, yang belum dikembangkan pemanfaatannya, !aduk yang besarbesar. 4ika dikampanyekan penggunaan energi alternatif ini, kata dia, banyak potensi yang bisa dikembangkan. Anggota &P& dari 4a!a Tengah, Budi (antoso dalam tanggapannya, menyinggung pemakaian briket batu bara yang bisa menimbulkan kanker paruparu seperti di ??0. Kasmir mengaku )uga mempertanyakan masalah tersebut kepada kepala pabrik briket di >ampung. Kalau melihat hasil tungku, kata dia, tidak ada yang perlu dikha!atirkan. (ekalipun bukan dalam kapasitas sebagai ahli kesehatan, hasil panas briket diyakini tak membahayakan. Kasmir menegaskan, kampanye energi alternatif di masyarakat sudah menggaung, sehingga sangat layak men)adi isu utama &P& ke depan. O(aya *enderung ingin men)adikan ini sebagai isu utama terutama ketika &P& bertemu eksekutif, daripada ikut membahas isu lain yang hanya men)adi tong sampah &P?.O (ar!ono Kusumaatmad)a, anggota &P& dari &KI 4akarta menyatakan, bahan kun)ungan ker)a ini akan men)adi Terms of 2eference =To?5 dengan Menteri ,nergi dan (umber &aya Mineral. Ia setu)u akan men)adikan energi alternatif sebagai isu utama &P&, karena alasan pengembangan energi alternatif ini berbasis masyarakat dan desentralisasi sumber daya energi. T$GAS MAKA7AH MATA K$7IAH MASA7AH KH$S$S AGR6N6MI PNA 422
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SINGKONG DENGAN TEKNOLOGI MUKIBAT SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKU BIOETHANOL
A. Penda0u&uan &alam se)arah, manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan dengan energi. Konsumsi energi dalam )umlah besar merupakan *iri dari peradaban modern. (e)ak ditemukannya api manusia melai merekayasa energi. (eiring dengan kebutuhan, tingkat rekayasa energi semakin besar. Ial ini tak pelak menuntut pengeksploitasian sumbersumber energi yang semakin besar dan gen*ar. 3amun hal ini masih terbatas pada sumbersumber energi tak terbarukan =minyak bumi, gas alam dan Batubara5 =Anonim, %66<5. (e)ak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yang disebabkan se*ara alamiah *adangan minyak pada sumursumur yang berproduksi. &ilain pihak pertambahan penduduk telah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi dan akti'itas industri yang berimbas pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi bahan bakar sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus import. Besarnya ketergantungan pada bahan bakar import semakin memberatkan Pemerintah. Ketika harga minyak dunia terus meningkat seperti pada saat ini men*apai A6 K :( mengakibatkan semaikin berat beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah sehingga harus dikurangi dan ini berakibat naiknya harga bahan bakar minyak. Melihat kodisi ini, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden ?epublik Indonesia 3o. $ tahun %668 tentang kebi)akan ,nergi 3asional untuk mengembangkan sumbersumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak. Ealaupun kebi)akan ini menekankan penggunaan batubara dan gas sebagai pengganti bahan bakar minyak, kebi)akan tersebut )uga menetapkan sumber daya yang dapat diperbaharui seperti bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak. (elain itu, pemerintah serius untuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menerbitkan I3P?,( 3o. " tahun %668 tanggal %$ 4uni %68 tentang penyediaan bahan bakar nabati =Biofuel5 sebagai sumber bahan bakar =Martono dan (asongko, %66<5. Tabel ". 4enis Tumbuhan Penghasil ,nergi Jeni* Tum=u0an Pr'du%*i Minya% (7iter per Ha+ E%i)a&en Energi(%C0 per Ha+ 3laeis guineensis =kelapa sa!it5 ;.8662.666 ;;.A66;<.<66 +atropha curcas =)arak pagar5 %."66%.#66 "A.#66%8.266 "leurites fordii =bi)i kemiri5 ".#66%.<66 "<.666%$.$66 Saccharum officinarum =tebu5 %.2$6 "8.666 2icinus communis =)arak kepyar5 ".%66%.666 "".;66"#.A66 Manihot esculenta =ubi kayu5 ".6%6 8.866
Bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioethanol. Bahan baku hayati biofuel dapat berasal dari produkproduk dan limbah pertanian yang sangat berlimpah di Indonesia. (aat ini teknologi yang berpeluang dikembangkan untuk pengadaan energi biofuel adalah produksi ethanol. ,thanol memiliki kandungan oksigen lebih tinggi sehingga terbakar lebih sempurna, bernilai oktan lebih tinggi, ramah lingkungan karena mengandung emisi gas karbon monoksida lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar minyak =Anonim, %66<5. Tabel. % Kon'ensi biomasa men)adi bioethanol Bi'ma*a (%g+ Kandungan gu&a (Kg+ Jum&a0 0a*i& =i'et0an'& (7iter+ Bi'ma*a ?Bi'et0an'& :bi kayu ".666 %$6;66 "88,8 8,$ : " :bi )alar ".666 "$6%66 "%$ # : " 4agung ".666 866<66 266 %,$ : " (agu ".666 "%6"86 A6 "% : " Tetes ".666 $66 %$6 2 : "
Menurut Martono dan (asongko =%66<5 Indonesia memiliki 86 )enis tanaman yang berpotensi men)adi bahan bakar alternatif diantaranya kelapa sa!it, kelapa, )arak pagar, kapuk yang bisa di)adikan biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar/ dan tebu, )agung, *ing%'ng ubi serta sagu yang bisa di)adikan bioethanol untuk di)adikan bahan bakar alternatif pengganti premium. Bahan baku biofuel yang potensial untuk diukembangkan di Indonesia terutama adalah :bi kayu. B. P'ten*i Pr'du%*i Sing%'ng Se=agai Penyedia Ba0an Ba%u Bioethanol Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasil *ing%'ng yaitu 4a!a Timur, 4a!a Tengah, >ampung, (umatera (elatan, (ula!esi Tenggara, Maluku, (umatera (elatan dan Logyakarta yang menyumbang sebesar #A,2< 9 dari produksi 3asional sedangkan produksi propinsi lainnya sekitar """% 9 =Agri*a, %66<5. Indonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga =";.;66.666 ton5 setelah Brazil =%$.$$2.666 ton5, Thailand =";.$66.666 ton5 serta disusul negaranegara seperti 3igeria ="".666.666 ton5, India =8.$66.666 ton5dari total produksi dunia sebesar "%%.";2.666 ton per tahun =Big*assa'a.*om, %66<5. Potensi Pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk =udidaya ubi kayu *ukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahanlahan di dataran tinggi dekat ka!asan hutan. &alam upaya penyediaan bahan baku yang besar dan kontinu untuk bioethanol, pengusahaan ubi kayu perlu dilakukan dalam bentuk perkebunan dengan luas areal diatas lima hektar mengingat selama ini belum diusahakan dan masih merupakan kebun sela atau tumpangsari ataupun hanya merupakan kebun sambilan. Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produkti'itas yang masih rendah yaitu "%,% ton7ha =Agri*a, %66<5 dibandingkan dengan India ="<,$< ton5, Angola ="2,%; ton7ha5, Thailand =";,;6 ton7ha5 dan 0hina =";,68 ton7ha5 =big*asssa'a.*om, %66<5. &isamping itu, produkti'itas ubi kayu di Indonesia masih sangat berfluktuatif. &i &aerah Istime!a Logyakarta terutama di Kabupaten .unung Kidul dari tahun "AA# sampai dengan %66$ mengalami fluktuasi produkti'itas anatar "%< k!7ha samapi "<2 k!7ha dan produksi tertinggi sebesar #"%.;%" ton =Martono dan (asongko, %66<5 .rafik ". Trend >uas Panen :bi Kayu =Iektar5 di Kabupaten se &aerah Istime!a Logyakarta
.rafik ;. Trend Produksi:bi Kayu =Iektar5 Kabupaten .unung Kidul Tahun "AA# s7d %66$
&alam upaya penyediaan bahan baku bioethanol, u*a0a yang perlu diperhatikan terutama adalah peningkatan produksi dan produkti'itas ubi kayu dengan masukan teknologi =udidaya yang tepat. ?endahnnya produkti'itas disebabkan oleh pengunaan 'arietas lama dan produksinya masih sampingan. +leh karena itu dalam pengusahaannya perlu dilakukan se*ara perkebunan dengan bibit yang memiliki kapasitas sink dan source yang kuat. /. Pening%atan Pr'du%ti)ita* $=i Kayu Me&a&ui Te%n'&'gi Sing%'ng Mu%i=at Peningkatan produksi tanaman ubi kayu dapat dilakukan dengan pengusahaan se*ara perkebunan atau pengusahaan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku untuk bioethanol dengan arah pengembangan di lahanlahan mar)inal. Permasalahan utama dalam produksi ubi kayu adalah produkti'itas tanaman yang masih rendah. &alam upaya meningkatkan produkti'itas tanaman ini perlu masukan teknologi yang dapat meningkatkan hasil per tanaman ubi kayu. Teknologi yang memungkinkan untuk di introduksi dalam rangka meningkatkan hasil adalah dengan menggunakan klonklon ubi kayu yang mempunyai kapasitas sumber yang besar atau dengan kombinasi antara klon yang mempunyai sumber besar dan lubuk yang besar pula sehingga produkti'itas tanaman meningkat, salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi mukibat. :bi kayu mukibat merupakan tanaman hasil sambung atau grafting antara ubi karet sebagai batang atas dan ubi biasa sebagai batang ba!ah. Pemilihan ubi karet sebagai batang atas dengan dasar bah!a ubi karet kapasitas sumber besar, daun besar, dan !arna hi)au tua, sehingga tanaman mempunyai luas daun lebih luas dan la)u fotosintesis lebih besar. Menurut .lods!orthy dan -isher ="AA%5 ubi kayu se*ara bersamasama mengembangkan luas daun dan akar yang se*ara ekonomi berguna sehingga persediaan fotosintat7asimilat yang ada dibagi antara pertumbuhan daun dan akar. Ial ini berarti ada indek luas daun optimum untuk pertumbuhan akar. ?ekayasa meningkatkan keseimbagan antara sumber dan lubuk dengan menggunakan teknik mukibat diharapkan dapat meningkatkan hasil tanaman. Karakteristik daun ubi karet dengan daun besar dan hi)au diharapkan dapat memanfaatlkan radiasi sinar matahari se*ara efisien. Menurut .ardner et al.) "AA"5 spesies tanaman =udidaya yang efisien *enderung mengin'estasikan sebagian besar a!al pertumbuhan dalam bentuk penambahan luas daun, yang berakibat pemanfaatan radiasi matahari yang efisien. 0o*k ="AA%5 menyatakan bah!a beberapa sifat tipe tanaman yang akan memberikan hasil lebih tinggi yaitu luas daun terbesar harus tidak kurang dari $66 *m % , *abang pertama harus terbentuk enem bulan pertama setelah penanaman, dan umur daun indi'idual harus lebih dari seratus hari, sehingga tanaman akan memberikan keseimbangan optimum antara luas daun =source5 dan pertumbuhan akar =sink5. &engan demikian untuk meningkatkan hasil tanaman dilakukan dengan meningkatkan la)u pertumbuhan tanaman per satuan luas daun. Penggunaan ubi karet sebagai batang atas dengan morfologi daun yang lebih luas dan hi)au berarti mempunyai kemampuan untuk mempertahankan fotosintesisnya sampai la)u maksimum untuk )angka !aktu yang pan)ang. Pada tanaman ubi kayu penyimpanan dalam akar ter)adi apabila daun se*ara fotosintesis aktif, bukan pada saat la)u fotosintesisnya menurun karena umur tanaman. >a)u pertumbuhan yang meningkat akan meningkatkan hasil umbi sampai dua kali lipat peningkatan la)u pertumbuhan tanaman dan )uga akan meningkatkan >AI optimum. Menurut Al'es =%66%5 pada tanaman *ing%'ng terdapat korelasi yang positif antara luas daun atau lamanya luas daun terhadap hasil umbi, hal ini mengindikasikan bah!a luas daun merupakan hal penting yang menentukan la)u pertumbuhan tanaman dan la)u akumulasi fotosintat pada bagian penyimpanan pada tanaman *ing%'ng. Iasil penelitian Ahit et al.) ="A#"5 menun)ukan bah!a penggunaan teknologi mukibat dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil yang lebih tinggi yaitu tanaman memiliki stuktur tanaman lebih tinggi, diameter akar yang lebat dengan bobot yang lebih tinggi serta >AI yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman ubi kayu biasa. &e Brui)n dan .uritno ="AA65 menyatakan bah!a peningkatan produksi ubi kayu sistem mukibat maningkat ;69 dan bahkan dapat men*apai lebih dari "66 9 tergantung pada kondisi !ilayah penanaman. 8. Penutup Penurunan produksi minyak bumi nasional dan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi perlu disikapi dengan men*ari sumber energi alternatif bersumber pada bahan terbaharui atau bahan bakar nabati. Bioethanol berbahan baku *ing%'ng *ukup potensial untuk dikembangkan mengingat masih tersedianya lahan untuk budidayanya dengan didukung teknologi =udidaya. Teknologi *ing%'ng mukibat dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi *ing%'ng untuk bioethanol. Penggunaan teknologi mukibat dapat meningkatkan produksi *ing%'ng antara ;6 9 sampai dengan "66 9.
8ATAR P$STAKA Agri*a. %66<. Bensin Singong. >embaga Pers Mahasis!a A.?I0A -akultas Pertanian :nsoed Pur!okerto, ,disi @I@7Tahun @@I (eptember %66< Ahit, +.P./ (.,. Abit and M.B. Posas. .ro!th and de'elopment of 0assa'a :nder The Traditional and The Mukibat (ystem of Planting. "nnal of Tropical 2esearch ;=;5: "#< "A#. Al'es, A.A.0. %66%. 4assa5a Botany and Physiology. 0AB International. Anonim. %66<. (aatnya ,ksplorasi Bahan Bakar Iayati. http:77!!!.bppt.go.id Big*assa'a.*om. %66<. Proyek Pengembangan Budi &aya Sing%'ng 1arietas &arul Iidayah (ebagai :paya Meningkatkan Tarap Kehidupan ,konomi Petani, (ekaligus Mengintip Peluang Pengembangan Bahan Baku Biofuel. http:77!!!.big*assa'a.*om 0o*k, 4.I. "AA%. :bi Kayu. in .olds!orthy, P.?. dan 3.M. -isher. "AA%. -isiologi Tanaman Budidaya Tropik. .ad)ah Mada :ni'ersity Press, Logyakarta &e Brui)n, ..I. and Bambang .uritno. "AA6. 'armer 36perimentation 0ith 4assa5a Planting in Indonesia. &epartemen of Tropi*al 0rop (*ien*e. Eageningen Agri*ulture :ni'ersity, 3etherlands .ardner, -.P., ?.B. Pear*e dan ?.>. Mit*hell. "AA". 'isiologi Tanaman Bu!i!a"a. Penerbit :ni'ersitas Indonesia, 4akarta. .olds!orthy, P.?. dan 3.M. -isher. "AA%. 'isiologi Tanaman Bu!i!a"a Tropik. .ad)ah Mada :ni'ersity Press, Logyakarta. Martono, B. dan (asongko. %66<. Prospek Pengembangan :bi Kayu (ebagai Bahan Baku Bioethanol. http:77!!!.diy.go.id
0hina Akan .arap Produk (I3.K+3. Eonogiri+leh admin Kamis, "# 4anuari %66< 68:%6:"< Klik: ";A (aat ini, )elas Budiyasa, 0hina kekurangan bahan baku bioethanol sebanyak ;,$ )uta ton7tahun. Menurut Budiyasa, kebutuhan itu akan bisa ter*ukupi di tiga daerah segitiga selatan tersebut. PKami sudah ke .unungkidul dan diperoleh informasi produksi singkong di .unungkidul men*apai #66.666 ton7tahun. Kekurangan itu bisa ditutup di dua daerah Eonogiri dan Pa*itan.P >ebih lan)ut Budiyasa men)elaskan sistem yang dibangun adalah pola ker)a sama antara B:M& dengan :KM di 0hina. PKer)a sama a!al akan berlangsung selama tiga tahun. Tahun kedua 0hina akan ke Eonogiri untuk menanamkan in'estasi dengan membangun pabrik. Pembangunan pabrik didasarkan atas ter*ukupinya bahan baku. :ntuk bibit singkong I0(M, yang menyediakan dan petani bisa membeli di B:M&.P Konsultan Pertanian dan Pemerhati Biofuel, (uyono, memberikan analisis usaha tani budidaya ketela pohon atau singkong. &ia mengatakan untuk setiap hektare lahan membutuhkan biaya produksi senilai ?p $,% )uta. Pendapatan per hektare dengan produksi %6 ton men*apai ?p "% )uta, sehingga petani akan untung ?p 8,# )uta7ha. (taf ahli utama bidang ekonomi, pembangunan dan keuangan Pemerintah Kabupaten =Pemkab5 Eonogiri, &amiri, menyatakan Pemkab menyambut positif in'estor negara asing. PBioethanol nanti men)adi sumber energi alternatif dan saat ini sepertiga kebutuhan di*ukupi oleh negara 1ietnam. 4adi, budi daya singkong ini *ukup bagus dan menghasilkan.P Asisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan, (uprapto, mengatakan produksi singkong di Eonogiri saat ini men*apai " )uta ton per tahun. PKetela pohon merupakan komoditi pertanian yang *ukup penting di Eonogiri. >uas areal ketela pohon di Eonogiri men*apai <;.666 ha per tahun. (aat ini, singkong dimanfaatkan untuk bahan baku industri tapioka, pakan ternak dan bahan pangan.P tus (+>+P+( ,disi : Kamis, "# 4anuari %66< , Ial.1I