Kelompok 16
Kelompok 16
Kelompok 16
Disusun Oleh :
Offering I/Kelompok 16
DESKRIPSI
A. Data Pengamatan Morfologi Tanaman Ficus lyrata
Alat Vegetatif Dokumentasi Keterangan
1. Perawakan atau 1. Termasuk tumbuhan
Habitus : berkayu
Pohon, tinggi sekitar
5 meter, dengan
keliling pohon
kurang lebih 77 cm
pengukuran dari
ketinggian 1 meter
percabangan pokok
ANALISIS TANAMAN
DESKRIPSI MORFOLOGI ( Ficus lyrata warb)
Morfologi :
1. Kormus dan bagian bagiannya : Ficus lyrata merupakan tumbuhan berkormus. Tubuh
tumbuhan Ficus lyrata telah berdiferensiasi menjadi tiga bagian pokok, yaitu :
a) Akar (Radix)
b) Batang (Caulis)
c) Daun (Folium)
Organ organ seperti akar, batang, daun tersebut merupakan organ yang memiliki
perananan penting dalam pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman tersebut disebut sebagai
alat pertumbuhan atau alat vegetatif. Bagian pokok tumbuhan tersebut berfungsi menegakkan
tubuh tumbuhan dan dapat berfungsi sebagai organum nutrivum atau sebagai penyedia nutrisi
bagi tanaman. Akar pada digunakan untuk menyerap nutrisi yang digunakan untuk
pertumbuhan tanaman, selanjutnya nutrisi tersebut akan diedarkan keseluruh tubuh melalui
pembuluh angkut yang terdapat didalam batang kemudian setelah nutrisi tersebut sampai
didaun, daun selanjutnya mengolah nutrisi tersebut menjadi suatu bahan (glukosa) yang
digunakan untuk cadangan makanan dan pertumbuhan tanaman. Batang berfungsi
mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah (daun, buah, dan bunga), sebagai
jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-
hasil asimilasi dari atas ke bawah, dan sebagaitempst penimbunan zat-zat makanan cadangan.
Sedangkan daun berfungsi sebagai pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), pengolahan zat-
zat makanan (asimilasi), penguapan air (transpirasi) dan pernafasan (respirasi)
(Tjitrosoepomo, 2009).
Bagian lain yang ditemukan pada tumbuhan Ficus lyrata adalah bunga (flos) dimana
sebagai penjelmaan batang dan daun. Bunga bertugas menghasilkan keturunan baru.
2. Alat Hara (Organum nutrivum)
Semua bagian tubuh tumbuhan yang secara langsung atau tidak langsung berguna untuk
menegakkan kehidupan tumbuhan, yaitu yang terutama untuk menegakkan kehidupan
tumbuhan, yaitu yang terutama berguna untuk penyerapan, pengolahan, pengangkutan, dan
penimbunan zat-zat makanan dinamakan alat-alat hara.
a. Akar
Akar merupakan salah satu organ nutrivum pada tanaman yang pada umumnya berada
didalam tanah dengan arah tumbuh mendekati pusat bumi atau geotrop serta mendekati
sumber air (hidrotop) dan meninggalkan udara dan cahaya. Pada umunya akar berwana
kekuningan hingga kecoklatan, dengan bagian ujungnya yang runcing yang memudahkannya
dalam menembus tanah. akar pada tanaman mempunyai fungsi yang bermacam macam antara
lain adalah untuk memperkuat berdirinya tanaman, untuk menyerap zat hara dan air yang ada
didalam tanah serta dapat digunakan untuk menyimpan cadangan makanan (Tjitrosoepomo,
2009).
Berdasarkan gambar yang telah diperoleh, tanaman Ficus lyrata yang diamati
mempunyai bagian akar yang terdiri atas pangkal akar, ujung akar, batang akar, cabang
cabang akar, serta tudung akar. Sistem perakaran tanaman Ficus lyrata adalah sistem
perakaran tunggang karena akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-
cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil (Tjitrosoepomo, 2009).
b. Batang
Tanaman bunga Ficus lyrata merupakan tanaman menahun karena dapat mencapai
umur sampai bertahun tahun belum juga mati. Batang merupakan salah satu organ nutrivum
pada tanaman. Batang tanaman Ficus lyrata dapat terlihat secara jelas. Fungsi batang pada
tanaman bunga sepatu adalah untuk mendukung bagian organ tumbuhan lain, seperti daun
dan bunga, selain itu didalan batang tanaman bunga sepatu terdapat adanya jaringan
pengangkut yang digunakan untuk mengangkut zat hara serta hasil fotosintesis keseluruh
tubuh tumbuhan (Tjitrosoepomo, 2009).
Ficus lyratamemiliki batang berkayudengan tekstur keras dan kuat sehingga
perawakannya yaitu pohon dengan tinggi sekitar 5 meter, dengan keliling pohon kurang
lebih 77 cm. BatangFicus lyrata terletak di atas tanah dengan arah tumbuh tegak (erectus)
karena arahnya lurus ke atas. Bentuk batang bulat (teres) dimana memiliki cabang,
percabangan monopodial (batang pokok selalu tampak jelas karena lebih besar dan lebih
panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya, ortotrop dan tumbuh
ritmis. Arsitekturnya model rauh, arah tumbuh cabang condong keatas (patent) ), karena arah
tumbuh cabang terhadap batang pokok membentuk sudut 45o(Tjitrosoepomo, 2009).
Permukaan batang Ficus lyrataberalur dimana batangnya berwarna coklat.
c. Daun
Daun tanaman tumbuhan Ficus lyratamemiliki filotaksis diktis dengan stipula tetap
melekat dengan stipula (daun penumpu) yang lebar dimana memiliki peran sebagai alat untuk
berasimilasi. Daun penumpu berlekatan menjadi satu yang mengambil tempat berhadapan
dengan tangkai daun dan berkukuran agak lebar hingga melingkari batang (stipula petiolo
opposita atau stipula antidroma).Daun Ficus lyrata merupakan daun tunggal (folium simplex)
tak lengkapkarena hanya terdiri dari terdiri dari satu daun dalam satu tangkai serta hanya
terdiri dari tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), daun berwarna hijau pekat.
Bentuk helaian daun yaitu bulat telur (obovatus). Daun lebar menyerupai pinggul biola /
meliuk-liuk, dengan sumbu terletak di dekat ujung daun dengan vena menonjol sehingga
Ficus lyrata disebut juga biola cantik atau Ficus pandurata. Daging daunnya. Tepi daun yaitu
undulatus (tepian daun menggelombang). Permukaan daunnyascaber (kasar) dan kaku
dengan ujung daun tumpul. Pertulangan daun menyirip dengan peruratan daun yaitu jala
(scalariformis). Tulang daun dibedakan menjadi ibu tulang (costa), tulang-tulang cabang
(nervus lateralis) dan urat-urat daun (vena). Tangkai daun pada Ficus lyrata tersebut
berwarna hijau dengan terdapat stipula berwarna coklat, tangkai daun berbentuk bulat apabila
dilakukan pengirisan secara melintang(Tjitrosoepomo, 2009).
d. Bunga
Bunga merupakan salah satu organum reproductivum, dimana merupakan alat
perkembangbiakan. Didalam bunga biasanya terdapat bakal biji, ketika telah terjadi
penyerbukan atau pembuahan, bakal biji tersebut akan berkembang menjadi biji yang
selanjutnya akan tumbuh menjadi individu baru (Tjitrosoepomo, 2009).
Tumbuhan berumah dua; bunga dalam perbungaan rasemus, spika, umbela atau bongkol,
atau dalam reseptakel yang membentuk piala; setiap bunga uniseksual; kaliks 4 sepal,
lepasatau bersatu, kadang-kadang tidak ada; apetal; stamen pada bunga jantan sebanyak
sepal, letak nya berhadapan dengan sepal; bunga betina dengan ginaesium terdiri dari satu
ovarium yang superus atau inferus, 2 karpel, 1-2 ruang, ovul 1 tiap ruang, stilus 2 atu
bercabaang 2.
e. Buah (Fructus) dan Biji (semen)
Warna buah yang mentah berwarna hijau, buah yang matang berwarna kemerahan.
Buah berbentuk bulat dan permukaanya terdapat lekukan- lekukan bernoda putih. buah ara
(syconium) dengan banyak bunga-bunga kecil yang disisipkan pada dinding bagian dalam
dari wadah berongga yang berkomunikasi dengan luar melalui pori-pori apikal atau apikal
pori ditutup oleh bracts skala seperti, sessile atau pedunculate; involucral bract biasanya 3
pada dasar buah ara; lateral bracts kadang-kadang hadir sisi buah ara, seperti skala, kadung
atau persisten.
KUNCI IDENTIFIKASI
Golongan 8. Tanaman Dengan Daun Tunggal Dan Tersebar
124. a. Daun penumpu meninggalkan bekas melingkar pada cabang (jadi memeluk batang).
Bunga tidak kelihatan nyata, dalam karang bunga yang berbentuk periuk atau karangan
bunga yang berbentuk bola besar berdaging massif
memanjang...........................................................................Moraceae
Moraceae
117 . Moraceae
Pohon, semak, tanaman merambat, atau jarang tumbuh-tumbuhan, seringkali
dengan lateks yang encer atau berair, kadang-kadang berduri.terdapat Stipules, sering lincah.
Daun bergantian, jarang berlawanan; tangkai daun sering hadir dan terdefinisi dengan baik;
daun tunggal, kadang-kadang dengan cystoliths,margin keseluruhan atau palmate lobed,
venasi menyirip atau palmate. Inflorescences axillary, sering berpasangan, racemose, spicate,
capitate, atau jarang cymose, kadang-kadang ara atau syconium dengan bunga-bunga tertutup
sepenuhnya dalam wadah berongga. Bunga berkelamin tunggal (tanaman monoecious atau
dioecious), kecil hingga sangat kecil. Calyx lobes (1 atau) 2 4 (8), bebas atau berkonotasi,
imbricate atau valvate. Daun mahkota tidak hadir. Bunga jantan: benang sari sebanyak dan
berlawanan dengan lobus kelopak mata (kecuali dalam Artocarpus), lurus atau tidak dalam
tunas; anthers 1- atau 2-loculed, berbentuk sabit ke bentuk atas; pistillode (putik steril dasar)
sering hadir. Bunga betina: lobus kaliks biasanya 4; indung telur superior, semi-inferior, atau
inferior, 1 (atau 2) -loculed; ovul 1 per lokus, anatropous atau campylotropous; cabang gaya 1
atau 2; stigma biasanya filiform. Buah biasanya drupe, jarang achene, diselimuti oleh kelopak
yang membesar dan / atau direndam dalam daging wadah, sering bergabung dengan sinkarp.
Penyendiri biji; endosperm hadir atau tidak ada.
1.b Pohon, semak, atau tanaman merambat, dengan lateks; perbungaan biasanya sangat
kompak, kadang-kadang spikelike, sangat jarang cyme.....................2
2a. Perbungaan buah ara dengan banyak bunga menit benar-benar tertutup dalam wadah
berongga membuka oleh pori apikal ditutup oleh bracts skala seperti
.......................................... ........................................Ficus
12. Ficus L
Pohon, semak, pemanjat, pencekik, atau kadang-kadang epiphyty woody, evergreen
atau deciduous, dengan lateks; spesies monoecious dengan laki-laki, empedu (betina steril),
dan bunga betina di setiap ara atau dioecious dengan bunga jantan dan bunga empedu atau
hanya bunga betina di setiap buah ara. Stipula sering berkonotasi, lateral amplexicaul dan
melampirkan kuncup daun terminal, caducous atau ± gigih, bekas luka seperti cincin. Daun
biasanya bergantian, jarang berlawanan atau ± verticillate; helaian daun yang sederhana
untuk dilubangi, jarang palmate, glabrous atau berbulu, secara abaxial biasanya dengan
bintik-bintik berlilin (kelenjar lilin) di pangkal helai daun atau di sumbu vena sekunder,
dengan atau tanpa kista yang mirip papillalike,margin seluruhnya atau bergigi; vena menyirip
menjadi ± palmate. Inflorescences axillary atau pada cabang cauliflorous khusus, buah ara
(syconium) dengan banyak bunga-bunga kecil yang disisipkan pada dinding bagian dalam
dari wadah berongga yang berkomunikasi dengan luar melalui pori-pori apikal atau apikal
pori ditutup oleh bracts skala seperti, sessile atau pedunculate; involucral bract biasanya 3
pada dasar buah ara; lateral bracts kadang-kadang hadir sisi buah ara, seperti skala, kadung
atau persisten. Bunga jantan: lobus kelopak 2 6; benang sari 1 3 (jarang lebih), lurus dalam
kuncup; pistillode hadir atau tidak hadir. Gall bunga: mirip dengan bunga betina tetapi tidak
pernah menghasilkan biji dan biasanya ditempati oleh tawon ara. Bunga betina : lobus
kelopak 0 6; ovarium gratis, lurus atau miring; gaya 1 atau 2 dan tidak sama, apikal atau
lateral. Buah achene seperti biji, biasanya tertutup dalam sinkarp terbentuk dari wadah
berongga berongga yang membesar. Bibit terjumbai; endosperm biasanya hanya sedikit;
kotiledon sama atau tidak setara, terkadang dilipat.
1b. Trees or shrubs sometimes scrambling or epiphytic but stems not climbing by
adventitious roots.
5b. Figs not ridged, globose, conic-globose, ovoid, ellipsoid, ellipsoid-globose,conicellipsoid,
pear-shaped,or cylindric.
6b. Achenes smooth, not or only slightly keeled; male flowers scattered or near apical pore;
leaf blade with cystoliths at least abaxially.
13b. Leaf blade unlobed.
15b. Leaf blade with cystoliths on abaxial surface only.
17b. Figs pedunculate.
22b. Stipules 10.15 mm.
26.b. Bilah daun dengan vena lateral basal memanjang hingga 1/4 ½ dari panjang bilah daun
28b. Semak atau pohon tinggi hingga 2 m.
30b. Branchlets tidak berwarna coklat kekuningan, rambut jika hadir tidak berwarna kuning
kemerahan yg berlapis ketombe..............................................................................31
31b. tanaman di dalam dengan sedikit atau tanpa bulu.......................................................32
32.b. Pedunculus samapi 1 cm.............................................................................................34
34.b Figs 0.4.1 cm in diam.; plants 1.2 m tall......................................................................35
35a. Daun bilah halus puber, sering menyempit di tengah (biola)
..........................................................................................61. F. Pandurata/ F.lyrata
61. Ficus pandurata/ Ficus lyrata
Branchlets berwarna coklat kemerahan, kadang-kadang cepat berubah abu-abu,
puberulent padat, glabrescent sangat cepat. Stipules lanset, gundul, terkadang persisten.
Petiole3-5 mm, jarang pilose; sudu daun obovate, kadang-kadang Berbentuk biola dengan
bagian tengah terbatas, lanset, atau linear lanceolate,4-16 cm, kertas, putih puber ketika
muda, abalonial jarang puber pada vena dan dengan cystolith kecil,Adaxially glabrous, basis
bulat untuk luas cuneate, margin keseluruhan, apex acuminate hingga akut dan mucronate;
lateral basalvena memanjang 1/3 ½ panjang panjang bilah daun, sekunder vena 3-18 pada
setiap sisi midvein. Gambar aksila pada normal tunas berdaun, berpasangan, merah saat
segar, ellipsoid ke globose, 4-10 mm dalam diam., glabrous atau minright scabrid-papillate,
basis cuneate untuk secara tidak sengaja menguntit, apikal pori-pori seperti pusar, bracts
kemerahan dengan marjin pucat dan ± tegak; gagang 4-5 mm, ramping; involucral bracts
ovate. Bunga jantan: dekat pori apikal, pediselat; lobus kelopak 4, linear-lanset ke linier;
benang sari (2 atau) 3, tidak sama. Bunga Gall: sessile atau pedicellate; lobus kelopak 3 atau
4, oblanceolate ke linear; ovarium ± globose; gaya lateral, sangat pendek. Bunga betina:
lobus kelopak 3 atau 4, berbentuk elips; gaya lateral, panjang, tipis; Corong stigma.
ANALISIS TANAMAN
KUNCI IDENTIFIKASI (Ficus lyrata warb)
Berdasarkan kunci identifikasi tersebut dapat diketahui bahwa tanaman yang kita
amati, kita deskripsikan dengan mengamati ciri-cirinya berada di lingkungan Gedung O8
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malangsetelah
dicocokkan pada kunci identifikasi merupakan spesies yang bernama Ficus lyrataatau dengan
klasifikasi sebagai berikut :
TAKSONOMI
Keluarga: Moraceae (Keluarga Mulberry)
Nama latin: Ficus lyrata Warb. (Bailey dan Bailey 1976).
Sinonim: F. pandurata Hort. Sander, bukan Hance (Bailey dan Bailey 1976).
Nama-nama umum: Ara daun ara (Neal 1948, Bailey dan Bailey 1976), buah banjo
(Brickell dan Zuk 1997).
Catatan taksonomi: Genus Ficus terdiri dari sekitar 1.000 spesies dari pantropical
dan asal-usul subtropis (Wagner et al. 1999). Tanaman di genus semuanya berkayu, mulai
dari pohon dan semak ke pendaki (Neal 1948).
Nomenklatur: Nama umum, ara daun biola, mengacu pada biola seperti bentuk
daun (Dehgan 1998).
Spesies terkait di Hawaii: Di Hawai'i, sekitar 60 spesies Ficus lain dibudidayakan
(Wagner et al. 1999).
Branchlets berwarna coklat kemerahan, kadang-kadang cepat berubah abu-abu,
puberulent padat, glabrescent sangat cepat. Stipules lanset, gundul, terkadang persisten.
Petiole3-5 mm, jarang pilose; sudu daun obovate, kadang-kadang Berbentuk biola dengan
bagian tengah terbatas, lanset, atau linear lanceolate,4-16 cm, kertas, putih puber ketika
muda, abalonial jarang puber pada vena dan dengan cystolith kecil,Adaxially glabrous, basis
bulat untuk luas cuneate, margin keseluruhan, apex acuminate hingga akut dan mucronate;
lateral basalvena memanjang 1/3 ½ panjang panjang bilah daun, sekunder vena 3 18 pada
setiap sisi midvein. Gambar aksila pada normal tunas berdaun, berpasangan, merah saat
segar, ellipsoid ke globose, 4 10 mm dalam diam., glabrous atau minright scabrid-papillate,
basis cuneate untuk secara tidak sengaja menguntit, apikal pori-pori seperti pusar, bracts
kemerahan dengan marjin pucat dan ± tegak; gagang 4 5 mm, ramping; involucral bracts
ovate. Bunga jantan: dekat pori apikal, pediselat; lobus kelopak 4, linear-lanset ke linier;
benang sari (2 atau) 3, tidak sama. Bunga Gall: sessile atau pedicellate; lobus kelopak 3 atau
4, oblanceolate ke linear; ovarium ± globose; gaya lateral, sangat pendek. Bunga betina:
lobus kelopak 3 atau 4, berbentuk elips; gaya lateral, panjang, tipis; Corong stigma.
Ciri ciri tanaman Ficus lyrata sesuai dengan data yang telah diperoleh, serta hasil
identifikasi menunjukkan bahwa tanaman Ficus lyrata yang telah diamati mempunyai ciri ciri
yang sama dengan Ficus lyrata yang terdapat pada buku identifikasi sehingga dapat
disimpulkan bahwa tanaman yang diamati dan dideskripsikan ciri-cirinya yang terdapat
didaerah Gedung O8 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Malang merupakan Ficus lyrata.
DAFTAR PUSTAKA
Bailey, L. H. and E. Z. Bailey. 1976. Hortus. 3rd ed. Macmillan General Reference,
NY.
Brickell, C. and J. D. Zuk. 1997. The American Horticultural Society A-Z Encyclopedia
of Garden Plants. DK Publishing, Inc., NY.
Dehgan, B. 1998. Landscape Plants for Subtropical Climates. University Press of
Florida, Gainesville, FL.
Hidayat, Estiti B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. MorfologiTumbuhan. Yogyakarta: GadjahMada University
Press.
Wagner, W.L., D.R. Herbst, and S.H. Sohmer. 1999. Manual of the Flowering Plants of
Hawai'i. 2 vols. Bishop Museum Special Publication 83, University of Hawai'i and
Bishop Museum Press, Honolulu, HI.
Zhou Zhekun, Michael G. Gilbert.2003.Moraceae.Flora of China.5.21-73