7124 16907 1 SM
7124 16907 1 SM
7124 16907 1 SM
arhamsya24@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk merancang pengering menggunakan udara dari elemen pemanas
listrik yang dapat digunakan pada musim kemarau dan musim hujan. Alat ini juga dapat
mengurangi penggunaan waktu dan tenaga petani dalam mengeringkan hasil pertanian.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian rekayasa, dalam penelitian ini dirancang mesin
pengering yang memanfaatkan udara dari elemen pemanas listrik. Setelah mesin pengering
selesai, percobaan dilakukan untuk mengeringkan gabah basah dan kemudian menghitung
penurunan kadar air untuk setiap rak selama 6 jam pengeringan. Tingkat pengeringan pada
gabah basah menggunakan pengering dengan memanfaatkan udara dari elemen pemanas listrik
untuk setiap rak yang berbeda, tingkat pengeringan rak 6 (1,43%), rak 5 (1,55%), rak 4 (1,75%),
rak 3 (1,73%), rak 2 (2,01%), dan rak 1 (2,32%) / jam, hal ini menunjukkan bahwa jarak rak
dengan sumber panas mempengaruhi laju pengeringan. Pengering udara dari elemen pemanas
listrik dapat mengurangi penggunaan waktu dan tenaga petani dalam mengeringkan hasil
panennya pada gabah basah, karena untuk mengeringkan gabah basah yang baru diambil hanya
membutuhkan 5-6 jam baik pada musim kemarau dan musim hujan.
Kata kunci: Pengeringan, udara panas, tingkat pengeringan, elemen pemanas listik, waktu
dan tenaga
ABSTRACT
This study aims to design dryers using air from listric heating elements that can be used in the dry
season and the rainy season. This tool can also reduce the use of time and power farmer in
drying agricultural produce. This research is a type of engineering research, in this study was
designed of a drying machine that utilizes air from listric heating elements. After the drying
machine is complete, experiments are carried out to dry upon wet grain and then calculated the
decrease in water content for each rack for 6 hours drying. The drying rate upon wet grain uses a
dryer by utilizing air from the listric heating element for each rack is a different, the rate in drying
rack 6 (1.43%), rack 5 (1.55%), rack 4 (1.75%), rack 3 (1.73%), rack 2 (2.01%), and rack 1
(2.32%)/hour, the matter shows that the distance of the rack with the heat source affects the
drying rate. Air dryers of electric heating elements can reduce the use of farmers' time and power
in drying one's crops the upon wet grain, since to dry the newly harvested wet grain takes only 5-
6 hours in both the dry season and the rainy season.
Key words: Drying, hot air, drying rate, listric heating element, time and power
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
S197 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 Oktober Suplemen (2018) : S196- S208
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 Oktober Suplemen (2018) : S196- S208 S198
dkk., 2012). Aktifitas mikroba tersebut akan dengan memanfaatkan udara panas dari
menyebabkan kerusakan bahan pangan elemen pemanas listrik (Adhim, dkk., 2013).
seperti pembusukan dan penjamuran. Namun, alat ini memiliki kekurangan pada
Tingkat kekeringan yang rendah berdampak sirkulasi udara panas dan uap air sehingga
pada kualitas dan harga produk. Akibatnya, menghambat laju pengeringan.
harga jual produk menjadi rendah dan Berdasarkan permasalahan-
petani pun mengalami kerugian yang tidak permasalahan yang telah dikemukakan,
sedikit (Wicaksono, 2012). memberikan pemikiran untuk merancang
Mencegah kerugian yang dialami mesin pengering tipe rak (Cabinet dryer)
para petani, maka pengeringan padi dengan memanfaatkan udara panas dari
menjadi hal yang penting agar selanjutnya elemen pemanas listrik, yang diduga akan
dapat diolah menjadi beras. Pengeringan sangat membantu masyarakat petani untuk
dilakukan untuk mencegah perkecambahan mengurangi gagal produksi gabah hasil
biji, mempertahankan kualitas bijian, dan panennya, dalam tahap ini dipelajari cara
mencapai level kadar air dimana tidak perancangan mesin pengering dan laju
memungkinkan bakteri dan jamur pengeringan.
berkembang (Hall, 1970). Selain itu, TUJUAN PENELITIAN
pengeringan bahan pangan dilakukan
sebagai alternatif untuk menanggulangi Tujuan yang ingin dicapai dalam
bahan pangan yang berlebihan, terutama penelitian ini adalah:
saat panen raya. Bahan pangan juga dapat 1. Untuk mengetahui perancangan mesin
disimpan lebih tahan lama sehingga pengering memanfaatkan udara panas
penjualan dapat disesuaikan dengan dari elemen pemanas listrik.
kebutuhan pasar (Dendang, dkk., 2016). 2. Untuk mengetahui perhitungan laju
Pengeringan padi dapat dilakukan pengeringan pada gabah basah
dengan dua macam cara yaitu pengeringan selama proses pengeringan
alami dan pengeringan buatan (Hall, 1957). menggunakan mesin pengering
Menurut Pratomo (1970), pengeringan cara memanfaatkan udara panas dari
alami sudah kurang praktis lagi bilamana elemen pemanas listrik.
bahan yang dikeringkan dalam jumlah 3. Untuk menghasilkan mesin pengering
banyak, dimana untuk mencapai kadar air dengan memanfaatkan udara panas
yang diinginkan memerlukan waktu yang dari elemen pemanas listrik dapat
relatif lama, tenaga kerja yang banyak dan mengurangi penggunaan waktu dan
tempat luas, serta keadaan iklim yang tidak tenaga petani dalam proses
menentu dapat menimbulkan kesukaran- pengeringan produk-produk pertanian.
kesukaran dalam penjemuran. METODE PENELITIAN
Sistem pengeringan buatan
Bentuk penelitian ini adalah
diperlukan sebagai alternatif untuk
penelitian rekayasa/rancangbangun, pada
mengatasi hal tersebut. Berbagai macam
penelitian ini dilakukan perancangan mesin
bentuk mesin pengering beredar di
pengering memanfaatkan udara panas dari
masyarakat. Spin Dry Pad adalah salah
elemen pemanas listrik, setelah
satunya, mesin putar pengering padi
perancangan selesai dilakukan uji coba
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
S199 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 Oktober Suplemen (2018) : S196- S208
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 Oktober Suplemen (2018) : S196- S208 S200
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
S201 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 Oktober Suplemen (2018) : S196- S208
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 Oktober Suplemen (2018) : S196- S208 S202
ukuran yang sama untuk sisi atas dan kerangka samping pintu dan 2 potong besi
bawah ruang pengering. holo untuk kerangka atas dan bawah pintu.
Pemasangan dinding luar ruang Potongan-potongan tersebut disatukan
pengering menggunakan las listrik dan dengan las hingga membentuk persegi
dibantu dengan alat catok sehingga dinding panjang. Untuk 2 potong besi holo yang
luar dan rangka menjadi rapat selama tersisa dipasang dibagian tengah setelah
proses pengelasan. Setelah semua dinding pemasangan plat pada kerangka pintu.
luar ruang pengering terpasang dilakukan Setelah kerangka pintu selesai, plat
penghalusan bekas pengelasan dengan dipotong dengan ukuran yang sama dengan
menggunakan gurinda penghalus. Pada kerangka pintu dan dipasang dengan las.
tahap ini pula dilakukan pemasangan roda Setelah itu, bagian tengah pintu dilubangi
pada setiap kaki mesin pengering. dengan gurinda sesuai design, yang
Setelah semua dinding luar ruang nantinya akan dipasangkan kaca. Hal ini
pengering terpasang, dilanjutkan dengan dimaksudkan agar pada saat pengeringan
pembuatan terowongan udara panas berlangsung pengamat/peneliti dapat
dengan melubangi dinding luar sebelah kiri mengamati keadaan bahan pangan yang
membentuk lingkaran sesuai design. dikeringkan. Kemudian dipasangkan engsel
Setelah itu, plat besi dipotong untuk pada pintu dan pada mesin pengering.
dipasang melingkar pada bagian yang telah Engsel yang digunakan adalah engsel bubut
dilubangi, kemudian dilakukan pengelasan karena lebih kuat untuk menopang berat
pada setiap sambungan. dari pintu besi.
Untuk pembuatan cerobong, dimulai e. Pembuatan Rak/Wadah
dengan memotong pipa besi sepanjang 15 Pada tahap ini, wadah/rak dibuat
cm dan dilanjutkan dengan melubangi dari besi siku, rang almunium, dan besi
bagian atas mesin pengering sesuai ukuran strip. Pembuatan rak/wadah dimulai dari
pipa besi yang telah dipotong. Kemudian, memotong besi siku 4x4 cm menjadi 4
dibuatkan 2 ring/cincin berbentuk pesegi
potong, setiap ujung dari keempat potongan
panjang untuk pipa besi, terbuat dari plat tersebut dipotong siku agar dapat
besi yang setiap ujungnya dilubangi untuk menyatukan setiap potongan dan
memasang baut. Ring yang pertama pasang membentuk persegi. Kemudian dilakukan
dengan las pada bagian bawah pipa besi, pengelasan pada setiap sambungan dan
setelah itu pipa dipasang pada bagian yang bekas-bekas pengelasan diratakan dan
telah dilubangi dan ring yang kedua dihaluskan. Setelah itu, bagian dasar rak
dipasang pada bagian luar mesin pengering. dipasangkan rang almunium dan besi strip
Kemudian dipasangkan baut dan mur sehingga rang akan terjepit diantara besi
sehingga kedua ring tersebut saling siku dan besi strip. Kemudian dieratkan
menjepit bagian atas mesin pengering (plat dengan las dan baut rivet. Rak/wadah yang
besi). dibuat untuk mesin pengering terdiri dari 6
d. Pembuatan Pintu Ruang Pengering rak.
Pada tahap ini, besi holo 2 x 4 cm
dipotong menjadi 6 bagian dengan 3 ukuran
yang berbeda, 2 potong besi holo untuk
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
S203 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 Oktober Suplemen (2018) : S196- S208
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 Oktober Suplemen (2018) : S196- S208 S204
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
S205 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 Oktober Suplemen (2018) : S196- S208
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 Oktober Suplemen (2018) : S196- S208 S206
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
S207 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 Oktober Suplemen (2018) : S196- S208
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 Oktober Suplemen (2018) : S196- S208 S208
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858