Pengukuran Performa Produksi Ayam Pedaging Pada Closed House System Dan Open House
Pengukuran Performa Produksi Ayam Pedaging Pada Closed House System Dan Open House
Pengukuran Performa Produksi Ayam Pedaging Pada Closed House System Dan Open House
Pengukuran Performa Produksi Ayam Pedaging pada Closed House System dan Open House
System di Kabupaten Malang Jawa Timur Indonesia
Production Performance Measurement of Broiler in Closed House System and Open House System in Kabupaten
Malang Jawa Timur Indonesia
S. Pakage1, B. Hartono2, Z. Fanani2, B. A. Nugroho2, D. A. Iyai1, J. A. Palulungan1, A. R.
Ollong1 dan D. Nurhayati1
1
Fakultas Peternakan Universitas Papua, Manokwari Papua Barat
2
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang Jawa Timur.
Corresponding e-mail: stpakages@yahoo.com
ABSTRACT
This study aims to determine the level of mortality, body weight, feed convertion ratio and performance index
levels by farmers using closed house systems and open house systems. The results showed that mortality rates in
open house system farmers were better than closed house systems. Body weight of broiler at closed house
system is higher than the open house system at an average age of 32 days. The feed convertion ratio on closed
house system farms is better than the open house system. Performance index on farmers using closed house
systems is higher when compared to open house systems, but both farming system are the best categories.
Key words: closed house system, open house system, FCR, performance index, broiler
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks performan, tingkat mortalitas, pencapaian bobot badan dan
feed convertion ratio yang dicapai oleh peternak yang menggunakan closed house system dan open house
system. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat mortalitas pada peternak open house system lebih baik
dibanding dengan closed house system. Bobot Badan ayam pedaging pada closed house system lebih tinggi
dibanding dengan open house system pada umur rata-rata umur panen 32 hari. Feed Convertion Ratio (FCR)
pada peternakan closed house system lebih baik bila dibandingkan dengan open house system. Indeks performan
pada peternakan dengan closed house system lebih tinggi bila dibanding dengan open house system, namun
keduanya termasuk dalam kategori sangat baik.
Kata kunci: closed house system, open house system, FCR, indeks performan, ayam pedaging
384 | Pengukuran performa produksi ayam pedaging pada clouse house... (Pakage et al., 2020)
dibanding pada kelompok peternak ayam dengan menyediakan kebutuhan oksigen (O2)
pedaging yang menggunakan open house system bagi ayam pedaging.
yang hanya mencapai 9 ekor/m2. Kepadatan
kandang atau kapasitas tampung tersebut 11.364
menunjukkan ayam pedaging pada kandang 12.000
closed house lebih baik dari pada open house 10.000
system karena dapat menampung lebih banyak
8.000 6.825
ayam pedaging dengan luasan kandang yang
sama. 6.000
Faktor-faktor yang mempengaruhi skala
usaha peternakan adalah kemampuan ekonomi 4.000
peternak, pengalaman peternak, kerjasama usaha 2.000 969 744 12 9
dan kepadatan kandang. Peternak yang mampu
-
secara ekonomi akan dapat meningkatkan skala Jumlah DOC Luas Kepadatan
usaha dan juga peternak yang telah berhasil (ekor) Kandang Kandang
dalam usaha ternaknya akan dapat meningkatkan (m2) (ekor/m2)
jumlah DOC secara bertahap serta peternak yang
menjalin kerjasama kemitraan akan Jumlah DOC Luas Kandang
Kepadatan
meningkatkan skala usaha karena terikat dengan Kandang
(ekor) (m2)
(ekor/m2)
kontrak. Penelitian Siswoyo (2002) dilaporkan
CHS 11.364 969 12
bahwa rata-rata skala usaha peternakan ayam
pedaging dengan pola kemitraan di Kabupaten OHS 6.825 744 9
Malang adalah 6.583 ekor dan peternak mandiri
sebesar 1.760 ekor. Penelitian lain oleh Bahari Gambar 1. Skala usaha, luasan kandang dan
(2010), bahwa rata-rata skala usaha peternakan kepadatan kandang berdasarkan
ayam pedaging dengan pola kontrak di kelompok peternak closed house
Kabupaten Malang 5.528 ekor, sedangkan pada system dan open house system
peternak nonkontrak 2.387 ekor. Skala usaha
peternakan ayam pedaging di Kabupaten Malang Performan Ayam Pedaging
juga ditunjukkan oleh hasil penelitian Sutawi Tingkat keberhasilan usaha peternakan
(2012) menemukan bahwa rata-rata skala usaha ayam pedaging pada umumnya ditunjukkan oleh
ayam pedaging Di Kabupaten Malang adalah penampilan atau performance produksi.
sebesar 5.243 ekor. Dalam penelitian ini rata-rata Penampilan atau performance ayam pedaging
skala usaha ayam pedaging lebih tinggi bila tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.
dibandingkan dengan hasil penelitian-penelitian Faktor-faktor tersebut antara lain adalah tingkat
sebelumnya. Hal ini diduga disebabkan karena kematian (mortalitas), bobot badan ayam hidup,
jumlah sampel yang berbeda dan juga karena feed convertion ratio (FCR) dan umur panen.
dalam penelitian ini yang menjadi perhatian Faktor-faktor tersebut merupakan indikator untuk
adalah peternak ayam pedaging dengan closed dapat mengetahui indeks performance (IP).
house system dan open house system yang Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
menggunakan faktor-faktor produksi dari sumber keberhasilan usaha peternakan ayam pedaging
yang sama. Kondisi skala usaha, luasan kandang dengan menggunakan closed house system dan
dan kepadatan kandang seperti pada Gambar 1 open house system disajikan pada tabel 1.
Gambar 1 menunjukkan bahwa usaha Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata
peternakan ayam pedaging dengan menggunakan tingkat kematian atau angka mortalitas pada
closed house system dapat meningkatkan daya kelompok peternak ayam pedaging dengan pola
tampung atau kapasitas kandang. Hal tersebut closed house system lebih tinggi yakni 7,38
diduga disebabkan oleh peralatan closed house persen (826 ekor) bila dibandingkan peternak
system yang dapat menciptakan kondisi yang ayam pedaging dengan pola open house system
nyaman di dalam kandang dengan mengeluarkan yang mencapai 5,24 persen (358 ekor). Hal ini
kelebihan panas, kelebihan uap air dan gas-gas diduga disebabkan oleh faktor manajemen yakni
yang berbahaya seperti karbon monoksida (CO), terlambat membuka tirai pada saat terputusnya
karbon dioksida (CO2) dan amoniak (NH3) aliran listrik ke kandang.
386 | Pengukuran performa produksi ayam pedaging pada clouse house... (Pakage et al., 2020)
untuk menghasilkan satu kilogram berat ayam peternak termasuk kategori sangat baik. Hal ini
hidup (Fadilah, 2007). Semakin kecil nilai Feed sejalan dengan pendapat Aryanti (2010), bahwa
conversion ratio (FCR) semakin baik nilai indeks performan diatas 301 termasuk
pengaruhnya terhadap bobot badan ayam kategori sangat baik. Selanjutnya Medion (2010)
pedaging. Rata-rata feed conversion ratio (FCR) menyatakan standar IP yang baik adalah diatas
pada usaha peternakan ayam pedaging dengan 300, dan semakin tinggi nilai IP maka semakin
pola closed house system adalah sebesar 1,60 dan berhasil peternakan ayam pedaging tersebut.
pada open house system adalah sebesar 1,77. Indeks performan yang dicapai oleh kedua
Rataan konversi ransum hasil penelitian ini kelompok peternak dalam penelitian ini masih
sesuai dengan standar yang ditetapkan Cobb lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil
(2006) bahwa konversi ransum ayam broiler temuan Bahari (2010) yakni kelompok peternak
yang dipelihara selama 5 minggu yang berkisar kontrak memperoleh 268,85 dan peternak non
antara 1,569 – 1,653 dan hasil penelitian yang kontrak memperoleh 208,57. Demikian juga
dilakukan oleh Sujana et al. (2011) dalam dengan penelitian dari Marom et al. (2017) dan
menguji dan mengevaluasi efektivitas kandang Nuryati (2019) bahwa indeks performan yang
semi closed house system dalam upaya dipeoleh masih lebih tinggi dari 300.
kemampuan produksi ayam broiler bahwa rata- Tingkat mortalitas dan feed convertion
rata feed conversion ratio (FCR ) yang diperoleh ratio (FCR) merupakan aspek-aspek yang sangat
sebesar 1,56. Hasil penelitian tersebut lebih baik penting bagi kedua kelompok peternak karena
dari rata-rata feed conversion ratio (FCR ) selain dapat meningkatkan produksi dan juga
kelompok peternak closed house system. Hal ini untuk memperoleh bonus dari pihak inti. Jumlah
diduga disebabkan karena perbedaan jumlah peternak ayam pedaging dengan pola closed
periode produksi dimana dalam penelitian ini house system dan open house system yang
sebanyak 5 periode produksi dan yang diteliti memperoleh bonus mortalitas dan FCR
oleh Sujana et al. (2011) mengunakan sebanyak 3 ditampilkan pada Gambar 2 berikut.
periode produksi.
Berdasarkan nilai FCR bahwa rata-rata
Jenis bonus
peternak closed house system membutuhkan 1,60
kg pakan untuk menghasilkan bobot ayam 50 46
sebesar 1,99 kg bobot ayam hidup dan peternak
36
Jumlah peternak
Tingkat mortalitas pada peternak open Medion, 2010. Berhasil atau Tidakkah
house system lebih baik dibanding dengan closed Pemeliharaan Broiler Anda.
house system. Bobot badan ayam pedaging pada http://info.medion.co.id/index.php/artikel
closed house system lebih tinggi dibanding /broiler/tata-laksana/berhasil-atau-atau-
dengan open house system pada umur rata-rata tidakkahpemeliharaan-broiler.
umur panen 32 hari. Feed Convertion Ratio
(FCR) pada peternakan closed house system Miharja, W. W. 1981. Pengaruh berbagai faktor
lebih baik daripada open house system. Indeks lingkungan terhadap gala tumbuh ayam
performan pada peternakan dengan closed house broiler. Universitas Padjajaran. Bandung.
system lebih tinggi bila dibanding dengan open
house system, namun keduanya termasuk Muharlien, M., A. Achmanu, dan A. Kurniawan.
kategori sangat baik. 2010. Efek lama waktu pembatasan
pemberian pakan terhadap performans
DAFTAR PUSTAKA ayam pedaging finisher. Ternak Tropika
Journal of Tropical Animal
Aryanti, F. 2010. Kompetensi kinerja karyawan Production 11(2): 88-94.
kandang ayam broiler milik peternak di
wilayah desa Cisalopa, Cinagara, Bogor. North, M. D. 1982. Commercial Chicken
http://www.deptan.go.id/bpsdm/bbpkh_ci Production Manual. 3rd ed. The AVI
naga Publishing Co., Westport, Connecticut.
ra/index.php?option=com_content&view
=article&id=69:kinerja-karyawan- Nuryati T. 2019. Analisis Performans Ayam
nakkandang&catid=28:peternakan&Itemi Broiler Pada Kandang Tertutup dan
d=44. Kandang Terbuka. Jurnal Peternakan
Nusantara 5 (2): 77-86.
Bahari. 2010. Contract Farming dan Upaya
Peningkatan Pendapatan Usaha Ternak Pakage, S., B. Hartono, Z. Fanani, and B. A.
Ayam Potong (Broiler). Studi Kasus di Nugroho. 2014. Analysis of technical
Kecamatan Bululawang Kabupaten efficiency of poultry broiler business
Malang. Disertasi. Universitas Brawijaya with pattern closed house system in
Malang. (Unpublish). Malang East Java Indonesia. Journal of
388 | Pengukuran performa produksi ayam pedaging pada clouse house... (Pakage et al., 2020)
Economics and Sustainable Development Soeharsono. 1976. Respon Broiler terhadap
5 (12): 16-22. Berbagai Kondisi Lingkungan. Disertasi.
Universitas Padjadjaran, Bandung.
Pakage, S., B. Hartono, Z. Fanani, and B. A.
Nugroho. 2015. Analysis of technical, Sujana, E., S. Darana, dan I. Setiawan. 2011.
allocative and economic efficiency of Implementasi teknologi semi closed–
broiler production using closed house house system pada perfor-man ayam
system in Malang District of East Java broiler di test farm sustainable livestock
Indonesia. Livestock Research for Rural techno park, kampus Fakultas Peternakan
Development 27(9): 1-8. Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
In Seminar Nasional Teknologi
Pakage, S., B. Hartono, Z. Fanani, B. A. Peternakan dan Veteriner (pp. 362-366).
Nugroho, dan D. A. Iyai. 2019. Analisis
Fungsi Biaya Stochastic Frontier Usaha Sutawi. 2012. Analisis sumberdaya domestik
Peternakan Ayam Pedaging pada kemitraan ayam pedaging dalam usaha
Peternak yang Menggunakan Open pengembangan agribisnis perunggasan.
House System. Jurnal Ilmu Peternakan Disertasi. Program Pascasarjana
dan Veteriner Tropis 9 (1): 32-37. Universitas Brawijaya Malang (tidak
dipublikasikan)
Pakage, S., B. Hartono, B. A. Nugroho, dan D. A.
Iyai. 2018. Analisis Struktur Biaya dan Suwarta, Irham, dan Hartono. 2012. efisiensi
Pendapatan Usaha Peternakan Ayam usaha ternak ayam broiler pola kemitraan
Pedaging dengan Menggunakan Closed inti plasma dan mandiri di Kabupaten
House System dan Open House System. Sleman. Berkala Ilmiah Agridevina 1(1):
Jurnal Peternakan Indonesia 20 (3): 193- 60-75.
200.
Tobing, V. 2005. Beternak Ayam Broiler Bebas
Risnajati, D. 2012. Perbandingan Bobot Akhir, Antibiotika. Penebar Swadaya. Jakarta.
Bobot Karkas dan Persentase Karkas
Berbagai Strain Ayam Pedaging. Sains Uman, K. M., S. H. Prayogi, V. M. A.
Peternakan 10 (1): 11-14. Nurgiartiningsih. 2014. The
Performance of Broiler Rearing in
Siswoyo. 2002. Dampak Kemitraan Usaha Ayam System Stage Floor and Double Floor.
Broiler terhadap Daya Tawar dan Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (3): 79 –
Pendapatan Peternak di Kabupaten 87.
Malang. Tesis S2 (Tidak
dipublikasikan).