01E M. Khaerun Nasikhin (Analisis Kacang Panjang)
01E M. Khaerun Nasikhin (Analisis Kacang Panjang)
01E M. Khaerun Nasikhin (Analisis Kacang Panjang)
Daftar isi
BAB I .PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Akar tanaman kacang panjang terdiri atas akar tunggang, akar cabang dan
akar serabut. Perakaran tanaman dapat mencapai kedalaman 60 cm. Akar
tanaman kacang panjang dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium
SP. Ciri adanya simbiosis tersebut yaitu terdapat bintil – bintil akar
disekitar pangkal akar. Aktifitas bintil akar ditandai oleh warna bintil akar
sewaktu dibelah. Jika berwarna merah cerah menanadakan bintil akar
tersebut efektif menambah nitrogen, sedangkan bila bintil akar berwarana
merah pucat, berarti penambahan nitrogen kurang efektif (Pitojo, 2006).
Batang kacang panjang ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau
dengan permukaan licin. Batang tumbuh ke atas, membelit kearah kanan
pada turus atau tegakan yang didekatnya. Batang membentuk cabang sejak
dari bawah batang (Pitojo, 2006).
Daun tanaman kacang panjang berupa daun majemuk, melekat
pada tangkai daun agak panjang, lonjong, berseling, panjangnya 6 – 8 cm,
lebar 3 – 4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan
menyirip, tangkai silindris dengan panjang kurang lebih 4 cm dan
berwarna hijau (Anonim, 2008).
Bunga tanaman kacang panjang berbentuk kupu – kupu. Ibu
tangkai bunga keluar dari ketiak daun. Setiap ibu tangkai bunga
mempunyai 3 – 5 unga. Warna bunganya ada yang putih, biru atau ungu.
Bunga kacang panjang menyerbuk sendiri. Penyerbukan silang dengan
bantuan serangga dapat juga terjadi dengan kemungkinan 10 % (Haryanto,
dkk, 1994).
Bunga kacang panjang tidak tumbuh dan mekar secara serentak.
Ragam waktu mekarnya bunga kacang panjang adalah sebagai berikut : 1).
Dua bunga yang terletak pada bagian bawah dan bersebelahan terkadang
mekar hampir bersamaan,2). Bunga berikutnya muncul dan mekar setelah
satu atau dua polong mencapai panjang 5 – 10 cm atau bahkan lebih.
Beberapa diantaranya dapat menjadi buah, namun pertumbuhannya tidak
sekuat buah yang pertama kali muncul (Pitojo, 2006).
Buah tanaman kacang panjang berbentuk polong yang berukuran
panjang, serta berwarna hijau keputih – putihan atau putih (buah muda)
atau kemerahan namun setelah tua akan menjadi kuning – kekuningan.
Panjang buah tanaman kacang panjang 15 – 80 cm (Anonim, 2008).
Pada satu tangkai biasanya terdapat antara satu sampai tiga buah,
buah yang muncul pada tangkai pertama kali atau hampir muncul
bersamaan biasanya tumbuh awal. Buah kacang panjang tiap tangkai tidak
selalu sama kuat pertumbuhannya (Sastrahidajat dan Soemarno, 1991).
Biji kacang panjang berbentuk bulat agak memanjang, namun ada
juga yang pipih. Pada bagian tengah biji terdapat bekas tangkai yang
menghubungkan antara biji dan kulit buah. Biji yang semakin tua akan
mengering. Kulit biji tua ada yang berwarna putih, merah keputih –
putihan, cokelat dan hitam. Pada satu polong biasanya terdapat sekitar 15
biji atau lebih, tergantung pada panjang polong dan dipengaruhi oleh
pertumbuhan tanaman dan varietas kacang panjang tersebut (Rukmana,
1995).
1. Ketinggian tempat
2. Suhu
Tanaman kacang panjang tumbuh dengan baik di daerah beriklim
hangat, dengan kisaran suhu antara 20o C – 30o C. Di daerah bersuhu
rendah, yakni di bawah 20o C pertumbuhannya relatif lambat dan jumlah
polong yang terbentuk hanya sedikit. Tanaman kacang panjang peka
terhadap pengaruh suhu dingin dan dapat mati kalau terkena frost (suhu di
bawah 4o C) (Pitojo, 2006)
3. Tanah
Jenis tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman kacang panjang
ini adalah tanah yang bertekstur lempung berpasir dan memiliki pH tanah
sekitar 5,5 - 6,5. Jenis tanah yang terlalu masam dapat dilakukan dengan
pengapuran memakai kapur dolomit.
Biologi tanah kacang panjang termasuk leguminosa yang atas
bantuan bintil – bintil akar Rhizhobium radicula mampu menambat
nitrogen bebas dari udara. Kemampuan menambat nitrogen ini
dipengaruhi oleh kelembapan tanah, pH, unsur Ca, P, K, Mo, Co, Mn,
senyawa nitrat dan omonium, serta adanya faktor biologis penghambat
berupa Bakteriophage dan Rhizophage di dalam tanah. Rhizobium aktif
pada pH antara 5,5 – 7,0 dan suhu optimal 10o C – 28o C (Pitojo,2006).
Fiksasi nitrogen telah terjadi pada tanaman kacang panjang yang
berumur dua minggu setelah tanam. Pada umur 14 – 21 hari, fiksasi
nitrogen rata – rata mencapai 0,62 mg/hari. Pada umur 30 – 41 hari
mencapai 2,44 mg/hari dan pada umur 41 – 58 hari mencapai 3,73 mg/hari
(Sutedjo, 1991).
Kompos adalah salah satu pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari
proses pembusukan sisa- sisa bahan organik (tanaman maupun hewan). Proses
pengomposan dapat berlangsung secara aerobik dan anaerobik yang saling
menunjang pada kondisi lingkungan tertentu. Proses ini disebut juga dekomposisi
atau penguraian.
Proses pembuatan kompos sebenarnya meniru proses pembentukan humus
dialam. Namun dengan cara merekayasa kondisi lingkungan, kompos dapat 9
dipercepat proses pembuatannya, yaitu hanya dalam jangka waktu 30-90 hari.
Waktu ini melebihi kecepatan terbentuknya humus secara alami. Oleh karena itu,
kompos selalu tersedia sewaktu-waktu diperlukan tanpa harus menunggu
bertahun-tahun lamanya
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
3.2. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, dapat diambil simpulan sementara atau
hipotesis sebagai berikut.
1. Diduga saat pemangkasan daun 20 hari setelah tanam merupakan
waktu yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi
kacang panjang.
2. Diduga tanaman kacang panjang memberikan respon pemberian dodis
pupuk kandang 10 ton/ha. Terhadap pertumbuhan dan produksi
kacang panjang.
3. Diduga terjadi interaksi antara saat pemangkasan daun dan dosis
pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi kacang panjang.
BAB 4
BAB 5
BAB 6
PUSTAKA