793-Article Text-1817-1-10-20171031
793-Article Text-1817-1-10-20171031
793-Article Text-1817-1-10-20171031
Selvia Sutriana
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau
Jl. Khaharuddin Nasution No.113 Pekanbaru. 28284
Telp: 0761-674681; Fax: 0761-674681
[Diterima Agustus 2015, Disetujui November 2015]
ABSTRACT
The aims of research to find out the main interactions and response of compost and fertilizer
super nasa on the growth and production of soybean. Research conducted at the Faculty of
Agriculture Experimental Farm Riau Islamic University during 4 months, i.e. from November 2014
to February 2015. The study used factorial completely randomized design, consisting of two factors,
the first is a factor K (compost) comprises: 0, 25, 50 and 75 g/plant, and the second is a factor S
(super nasa) comprises: 0, 5, 10 and 15 g/plant. Parameters measured were plant height, flowering
age, harvesting age, number of pods per plant, weight of 100 dry seeds and contains a full percentage
pods per plant. The results showed that the interaction of compost and fertilizer super nasa influenced
the plant height, days to flowering, number of pods per plant and percentage pod contains a full per
plant, and the best treatment was K1S2 (compost 25 g/plant and super nasa 10 g/plant). In the main
compost gave an effect on all parameters wit the best treatment of 25 g/plant. In the main fertilizer
super nasa had an effect on the plant height, flowering age, harvesting age, number of pods per plant
and percentage of filled pods per plant contains with the best treatment of 10 g/plant.
Keywords: Soybean, Compost, Super Nasa, Growth, Production
ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk mengetahui secara interaksi dan utama respon pupuk kompos dan
pupuk super nasa terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. Penelitian dilaksanakan di kebun
percobaan fakultas pertanian Universitas Islam Riau selama 4 bulan, yaitu November 2014 hingga
Februari 2015. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial yang terdiri dari 2
faktor, pertama adalah factor K (pupuk kompos) terdiri dari: 0, 25, 50 dan 75 g/tanaman, kedua
adalah faktor S (super nasa) terdiri dari: 0, 5, 10 dan 15 g/tanaman. Parameter yang diamati adalah
tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, jumlah polong per tanaman, bobot 100 biji kering dan
persentase polong berisi penuh per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara interaksi
pupuk kompos dan pupuk super nasa memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman, umur
berbunga, jumlah polong per tanaman dan persentase polong berisi penuh per tanaman, perlakuan
terbaik K1S2 (kompos 25 g/tanaman dan super nasa 10 g/tanaman). Secara utama pupuk kompos
memberikan pengaruh terhadap semua parameter, perlakuan terbaik 25 g/tanaman. Secara utama
pupuk super nasa memberikan terhadap tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, jumlah polong
per tanaman dan persentase polong berisi penuh per tanaman, perlakuan terbaik 10 g/tanaman.
Kata Kunci: Kedelai, Kompos, Super nasa, Pertumbuhan, Produksi
199
Dinamika Pertanian Desember 2015
produksi padi, program diversifikasi pangan manusia dengan cara mengatur dan mengontrol
dengan sumber karbohidrat dan sumber protein proses alami seperti pemberian air yang cukup,
(Purwono dan Purnamawati, 2007). pengaturan aerasi dan penambahan aktivator
Dalam 100 gram biji kedelai mengan- sehingga pengomposan lebih cepat (Musnamar,
dung: kalori 331 kkal, protein 34,4 gram, lemak 2005). Berbagai manfaat dari penggunaan
18,1 gram, karbohidrat 34,8 gram, kalsium 227 kompos sebagai berikut: 1) sumber nutrisi bagi
mg, P 585 mg, Fe 8 mg, vitamin A 110, thiamin tanaman, karena kompos dapat menyediakan
107 dan Air 7,5% (Suprapto, 1995). Produksi hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan mikro
kedelai nasional dari tahun ketahun cenderung seperti Zn, Cu, Mo, Co, B, Mn, dan Fe,
mengalami penurunan produksi. Pada tahun meskipun jumlahnya yang tak tentu tergantung
2011 produksi kedelai nasional sebesar 851.286 pada bahan baku dasar kompos yang digunakan,
ton, pada tahun 2012 produksi kedelai nasional 2) meningkatkan populasi dan aktivitas orga-
sebesar 843.153 ton dan tahun 2013 produksi nisme tanah, 3) meningkatkan struktur tanah,
kedelai nasional 807.568 ton dan tahun 2014 yaitu kompos dapat berperan sebagai pengikat
sebanyak 955.00 ribu ton. Daerah Riau pada butiran primer menjadi butir sekunder tanah
tahun 2011 produksi kedelai sebesar 7.100 ton, dalam pembentukan agregat yang mantap,
tahun 2012 produksi kedelai sebesar 4.182 ton, meningkatkan kemampuan mengikat air dan
sedangkan pada tahun 2013 produksi sebesar agregat tanah, meningkatkan infiltrasi, mengha-
3.192 ton dan tahun 2014 sebesar 2.332 ton langi terjadinya erosi dan menunjang penye-
(Badan Pusat Statistik, 2015). baran dan penetrasi akar tanaman (Lingga dan
Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap Marsono, 2001).
tahun selalu meningkat seiring dengan per- Super Nasa merupakan salah satu pupuk
tambahan penduduk dan perbaikan pendapatan organik yang dapat digunakan untuk mening-
per kapita. Untuk meningkatkan mutu dan katkan pertumbuhan dan hasil kedelai. Pupuk
produksi kedelai, maka ditempuh berbagai cara organik Super Nasa mempunyai beberapa
diantaranya dengan menggunakan bibit unggul, fungsi utama yaitu dapat mengurangi peng-
pengolahan tanah yang baik penyediaan unsur gunaan pupuk N, P dan K. Selain itu dapat
hara yang cukup pada tanah, pemupukan dan memperbaiki sifat fisik tanah yaitu memperb-
pemberian zat pengatur tumbuh sesuai dengan aiki tanah yang keras berangsur-angsur menjadi
kebutuhan tanaman. Usaha yang dilakukan gembur, memperbaiki sifat kimia tanah yaitu
dalam penyediaan unsur hara pada tanaman memberikan semua jenis unsur makro dan
untuk meningkatkan hasil kedelai dapat mikro lengkap bagi tanah, dan meningkatkan
digunakan organik. Selain dapat meningkatkan biologi tanah yaitu membantu perkembangan
produksi juga dapat memperbaiki sifat fisik mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi
biologis tanah (Iprandi, 2005). tanaman, dapat meningkatkan kuantitas dan
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas produksi tanaman, dapat melarutkan
pertumbuhan dan hasil kedelai melalui pemu- sisa-sisa pupuk kimia dalam tanah sehingga
pukan. Sebagai tanaman semusim, kedelai dapat dimanfaatkan kembali oleh tanaman,
menyerap N, P, dan K dalam jumlah relatif memacu pertumbuhan tanaman, merangsang
besar. Untuk mendapatkan tingkat hasil kedelai pembungaan dan pembuahan serta mengurangi
yang tinggi diperlukan hara mineral dalam kerontokan bunga dan buah.
jumlah yang cukup dan seimbang. Pupuk Kandungan unsur hara dari pupuk Super
organik merupakan pupuk dengan bahan dasar Nasa adalah N 2,67%, P2O5 1,36%, KO 1,55%,
yang diambil dari alam dengan jumlah dan Ca 1,46%, S 1,43%, Mg 0,4%, Cl 1,27%, Mn
unsur hara yang bervariasi. Penggunaan pupuk 0,01%, Fe 0,18%, Cu <1,19 ppm, Zn 0,002%,
organik dapat meningkatkan efisiensi pema- Na 0,11%, Si), 3%, Al 0,11%, NaCl 2,09%,
kaian pupuk anorganik, karena pupuk organik SO2 4,31%, Lemak 0,07%, Protein 16,67%,
tersebut dapat meningkatkan air dan hara di Asam-asam organik (Karbohidrat 1.01%, humat
dalam tanah, meningkatkan aktivitas mikroor- 1,29%, Vulvat dan lain-lain) dengan C/N rasio
ganisme, mempertinggi kadar humus dan rendah 5,86% dan pH 8.
memperbaiki struktur tanah (Musnawar, 2005).
Kompos adalah hasil penguraian dari
bahan-bahan alami dimana prosesnya dibantu
200
Respon Pupuk Kompos dan Super Nasa Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine Max (L) Merril)
Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman Kedelai dengan Perlakuan Pupuk Kompos dan Pupuk Super Nasa
(cm)
Pupuk Kompos Pupuk Super Nasa (g/tanaman)
Rerata
(g/tanaman) 0 (S0) 5 (S1) 10 (S2) 15 (S3)
0 (K0) 74.00 h 73.67 h 75.67 gh 74.67 gh 74.50 d
25 (K1) 81.33 f 76.00 gh 75.00 gh 78.00 fg 77.58 c
50 (K2) 98.67 c 95.00 d 88.00 e 91.67 d 93.33 b
75 (K3) 103.00 b 105.67 ab 106.67 a 108.00 a 105.83 a
Rerata 89.25 a 87.58 bc 86.33 c 88.08 ab 87.81
KK = 1.36% BNJ KS = 3.61 BNJ K/S = 1.33
Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Lanjut BNJ
pada taraf 5%.
201
Dinamika Pertanian Desember 2015
ZPT yang terdapat pada pupuk super nasa setelah perlakuan S0 (tanpa pupuk Super Nasa)
juga dapat membantu pembentukan akar sehing- perlakuan S3 (15 gr/tanaman) juga mengha-
ga tanaman dapat menyerap tanaman dengan silkan tinggi tanaman yang baik. Diduga bahwa
baik. Apabila pertumbuhan akar tanaman baik dengan dosis 15 gr/tanaman merupakan dosis
maka penyerapan hara pada tanaman tersebut yang dapat direspon oleh tanaman kedelai.
juga baik sehingga pertumbuhan vegetatif dan Sedangkan perlakuan lainnya masih belum
generatif dapat berlangsung dengan baik. memberikan pengaruh yang baik untuk tinggi
Salisburry dan Ross (1995) mengatakan bahwa tanaman kedelai.
auksin juga memacu perkembangan akar liar.
Umur Berbunga
Perlakuan utama pupuk kompos mem-
perlihatkan pengaruh yang nyata terhadap tinggi Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
tanaman kedelai. Perlakuan K3 (75 gr/tanaman) bahwa secara interaksi pemberian pupuk Kom-
merupakan hasil tertinggi untuk parameter pos dengan pupuk Super Nasa berpengaruh
tinggi tanaman kedelai yaitu dengan rerata nyata terhadap umur berbunga tanaman kedelai.
105,83 cm. Diduga bahwa pada perlakuan Begitu juga dengan perlakuan utama pemberian
tersebut banyak terkandung unsur N yang mana pupuk Kompos dan pupuk Super Nasa mem-
pada fisiologi tanaman berfungsi dalam berikan pengaruh yang nyata terhadap umur
pertumbuhan vegetatif tanaman. Sutedjo (2011), berbunga pada tanaman kedelai. Rerata umur
mengatakan bahwa unsur N pada umumnya berbunga tanaman kedelai dengan perlakuan
sangat diperlukan untuk pembentukan bagian- Pupuk Kompos dan Pupuk Super Nasa menurut
bagian vegetatif tanaman, seperti: daun, batang, Uji Lanjut BNJ pada taraf 5% dapat dilihat pada
dan akar. Unsur N tersebut dapat berasal dari Tabel 2.
sisa-sisa pelapukan atau dekomposisi oleh Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa secara
mikroorganisme yang kemudian dapat diikat interaksi, umur berbunga tanaman kedelai yang
oleh bintil akar tanaman kedelai. Seperti yang paling cepat terdapat pada kombinasi perlakuan
disampaikan Hanafiah (2012), fiksasi N dapat K1S2 (pupuk kompos 25 g/tanaman dengan
terjadi secara biologis lewat simbiosis pupuk Super Nasa 10 g/tanaman) yaitu dengan
mutualistik pada tanaman legum Rhyzobium. rerata 35.67 hari. Diduga bahwa kombinasi
Aktivitas biologis ini sangat bergantung pada perlakuan tersebut merupakan dosis yang
ketersediaan bahan organik dalam tanah. optimal untuk tanaman kedelai sehingga dapat
Perlakuan utama pupuk Super Nasa juga memacu pembentukan bunga lebih awal.
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman Sutisman (2012) mengatakan bahwa
kacang kedelai. Perlakuan S0 (tanpa pupuk pupuk Nasa mengandung ZPT IAA, Giberelin,
Super Nasa) merupakan hasil rerata tertinggi dan Sitokinin. Dimana Giberelin telah diketahui
diantara perlakuan lainnya yaitu dengan rerata fungsinya adalah memacu tanaman berbunga
89.25 cm. Diduga bahwa unsur hara yang ada sebelum waktunya. Selain itu dengan dikom-
pada tanah sudah cukup untuk pertumbuhan binasikan dosis Kompos 75 gr/tanaman dapat
vegetatif tanaman kedelai sehingga tanaman membantu penyerapan hara lebih baik pada
kedelai lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman kedelai. Karena pupuk Kompos adalah
tanaman dengan perlakuan lainnya. Namun, pupuk organik yang dapat memperbaiki sifat
Tabel 2. Rerata Umur Berbunga Tanaman Kedelai dengan Perlakuan Pupuk Kompos dan Pupuk
Super Nasa (Hari)
Pupuk Kompos Pupuk Super Nasa (g/tanaman)
Rerata
(g/tanaman) 0 (S0) 5 (S1) 10 (S2) 15 (S3)
0 (K0) 44.00 f 38.67 b 40.33 c 43.67 ef 41.67 b
25 (K1) 42.00 d 42.33 de 35.67 a 37.33 b 39.33 a
50 (K2) 51.67 gh 50.33 g 51.00 gh 52.33 h 51.33 c
75 (K3) 57.00 i 55.67 i 56.33 i 58.00 j 56.75 d
Rerata 48.67 d 46.75 b 45.83 a 47.83 c 47.27
KK = 1.01% BNJ KS = 1.49 BNJ K/S = 0.54
Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Lanjut BNJ
pada taraf 5%.
202
Respon Pupuk Kompos dan Super Nasa Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine Max (L) Merril)
fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga tanah bahwa secara interaksi kombinasi perlakuan
menjadi remah dan akar tanaman dapat antara pupuk Kompos dengan pupuk Super
menembus dengan baik untuk penyerapan hara. Nasa tidak berpengaruh nyata terhadap umur
Perlakuan utama pemberian pupuk Kom- panen tanaman kedelai. Sedangkan perlakuan
pos juga berpengaruh nyata terhadap umur utama pupuk Kompos dan pupuk Super Nasa
berbunga tanaman kedelai. Perlakuan K1 memberikan pengaruh yang nyata terhadap
berbeda dengan K0 berbeda dengan K2 dan umur panen tanaman kedelai. Rerata umur
berbeda dengan K3. Dimana umur berbunga panen tanaman kedelai dengan perlakuan Pupuk
tercepat terdapat pada perlakuan K1 (25 Kompos dan Pupuk Super Nasa menurut Uji
g/tanaman) yaitu dengan rerata 39.33 hari. Lanjut BNJ pada taraf 5% dapat dilihat pada
Dosis pupuk Kompos tersebut adalah dosis yang Tabel 3.
dapat direspon tanaman kedelai sehingga Pada Tabel 3, perlakuan utama pupuk
mampu memacu pembentukan bunga lebih awal Kompos berpengaruh nyata terhadap umur
pada tanaman kedelai. Sedangkan umur berbu- panen tanaman kedelai. Umur panen yang
nga yang paling lama terdapat pada perlakuan paling cepat terdapat pada perlakuan K1 (25
K3 dengan rerata 56.75 hari. Pupuk Kompos 75 g/tanaman) yaitu dengan rerata 83.42 hari dan
g/tanaman diduga terlalu tinggi untuk tanaman diikuti dengan perlakuan K0 dengan rerata
kedelai sehingga tanaman tidak dapat mem- 84.83 hari. Perlakuan pupuk Kompos dengan
bentuk bunga lebih awal. Diduga bahwa pada dosis 25 gr/tanaman baik untuk pertumbuhan
Kompos terlalu tinggi unsur N sehingga tanaman kacang kedelai. Umur panen yang
tanaman terus mengarah pada pertumbuhan paling lama terdapat pada perlakuan K3 (75
vegetatif dari pada pertumbuhan generatif. gr/tanaman) yaitu dengan rerata 102.08 hari.
Perlakuan utama pupuk Super Nasa juga Diduga bahwa dengan dosis tersebut tidak dapat
berpengaruh nyata terhadap umur berbunga membantu penyerapan hara yang optimal untuk
tanaman kedelai. Dimana, umur berbunga yang tanaman.
paling cepat pada tanaman kedelai terdapat pada Perlakuan utama pupuk Super Nasa juga
perlakuan S2 (10 gr/tanaman)yaitu dengan berpengaruh nyata terhadap umur panen
rerata 45.83 hari. Pembentukan bunga lebih tanaman kedelai. Umur panen yang paling cepat
awal pada perlakuan tersebut diduga bahwa dihasilkan dari perlakuan S2 (10 g/tanaman)
adanya ZPT yang terdapat pada pupuk Super yaitu dengan rerata 91.00 hari. Diduga bahwa
Nasa yang dapat membantu mempercepat unsur N, P, K yang dilengkapi dengan ZPT
pertumbuhan generatif. ZPT tersebut adalah auksin, sitokinin, dan giberelin yang terkandung
Giberelin. Seperti yang disebutkan Wijayani pada pupuk Super Nasa yang membantu panen
(2013) bahwa peran Giberelin adalah untuk lebih awal pada tanaman kacang kedelai.
pertumbuhan batang, merangsang pembentukan Agustina (2004) mengatakan bahwa unsur N, P,
akar, merangsang perkembangan bunga, dan dan K sangat penting bagi tanaman termasuk
merangsang pertunasan kuncup yang dorman. bagian yang berhubungan dengan perkembang-
an generatif yang menyebabkan metabolisme
Umur Panen dalam tubuh tanaman menjadi lebih baik.
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan Dimana dengan dosis 10 gr/tanaman merupakan
Tabel 3. Rerata Umur Panen Tanaman Kedelai dengan Perlakuan Pupuk Kompos dan Pupuk Super
Nasa (Hari)
PupukKompos Pupuk Super Nasa (g/tanaman)
Rerata
(g/tanaman) 0 (S0) 5 (S1) 10 (S2) 15 (S3)
0 (K0) 86.00 83.67 84.00 85.67 84.83 a
25 (K1) 84.67 85.00 81.67 82.33 83.42 a
50 (K2) 98.00 95.33 96.67 98.33 97.08 ab
75 (K3) 103.00 100.33 101.67 103.33 102.08 b
Rerata 92.92 a 91.08 a 91.00 a 92.41 a 91.85
KK = 16.48% BNJ KS = 46.07 BNJ K/S = 16.78
Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Lanjut BNJ
pada taraf 5%.
203
Dinamika Pertanian Desember 2015
204
Respon Pupuk Kompos dan Super Nasa Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine Max (L) Merril)
tidak berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji perlakuan S2 (10 gr/tanaman) yaitu dengan
kering tanaman kedelai begitu juga dengan rerata 9.56 g. Diduga bahwa kandungan Kalium
perlakuan utama pupuk Kompos juga tidak pada pupuk Super Nasa yang berperan dalam
berpengaruh nyata. Tetapi, perlakuan utama menambah bobot biji kacang kedelai.
pupuk Super Nasa berpengaruh nyata terhadap Seperti yang dikatakan Jumin (2010),
berat 100 biji kering pada tanaman kedelai. pemupukan Kalium dapat menambah bobot biji
Rerata berat 100 biji kering pada tanaman seralia. Sedangkan angka rerata terendah dari
kedelai dengan perlakuan Pupuk Kompos dan berat 100 biji kering tanaman kedelai terdapat
Pupuk Super Nasa menurut Uji Lanjut BNJ pada perlakuan S0 (0 g/tanaman) dengan rerata
pada taraf 5% dapat dilihat pada Tabel 5. 8.51 gr. Tanah saja masih belum cukup untuk
Pada Tabel 5, perlakuan utama pupuk menambah bobot biji kering tanaman kacang
Kompos berpengaruh nyata terhadap berat 100 kedelai. Sehingga dalam meningkatkan mutu
biji kering pada tanaman kedelai. Dimana angka produksi tanaman kacang kedelai, perlu
rerata tertinggi berat 100 biji kering tanaman dilakukan pemupukan yang sesuai.
kedelai terdapat pada perlakuan K1 (25
Persentase Polong Berisi Penuh Per Tana-
g/tanaman) dengan rerata berat biji kering yaitu
man
11.06 g. Perlakuan K1 merupakan hasil yang
baik untuk berat 100 biji diduga bahwa perla- Menurut hasil analisis sidik ragam yang
kuan tersebut dapat meningkatkan kesuburan telah dilakukan, secara interaksi maupun
tanah sehingga tanaman mampu menyerap hara perlakuan utama pupuk Kompos dan pupuk
yang diperlukan untuk bobot bijinya. Dartius Super Nasa berpengaruh nyata terhadap
(1990) menambahkan bahwa apabila unsur- persentasi polong berisi penuh per tanaman
unsur yang dibutuhkan tanaman berada dalam pada tanaman kedelai. Rerata persentase polong
keadaan cukup, maka hasil metabolismenya berisi penuh per tanaman pada tanaman kedelai
akan membentuk protein, enzim, hormon dan dengan perlakuan Pupuk Kompos dan Pupuk
karbohidrat, sehingga pembesaran, perpanjang- Super Nasa menurut Uji Lanjut BNJ pada taraf
an dan pembelahan sel akan berlangsung lebih 5% dapat dilihat pada Tabel 6.
cepat. Angka rerata terendah terdapat pada Pada Tabel 6 secara interaksi pemberian
perlakuan K3 (75 g/tanaman) yaitu dengan pupuk Kompos dengan pupuk Super Nasa pada
rerata 7.27 g. Semakin tinggi dosis pupuk tanaman kedelai berpengaruh nyata terhadap
Kompos maka semakin rendah berat 100 biji persentase polong berisi penuh per tanaman.
tanaman kedelai. Dimana rerata persentase polong berisi penuh
Perlakuan utama pupuk Super Nasa tidak tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan
berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji K1S2 (pupuk Kompos 25 g/tanaman dengan
kering pada tanaman kedelai. Seperti hasil pupuk Super Nasa 10 g/tanaman) dengan rerata
penelitian Marliah (2011), yang menyatakan 96.67% dan diikuti dengan kombinasi perlakuan
bahwa pemberian pupuk Super Nasa tidak K1S3 (pupuk Kompos 25 g/tanaman dengan
berpengaruh nyata terhadap bobot 100 butir biji pupuk Super Nasa 15 g/tanaman) dengan rerata
kering tanaman kedelai. Angka rerata tertinggi 97.33%.
dari berat 100 biji kering terdapat pada Selanjutnya, pada perlakuan pupuk Kom-
Tabel 5. Rerata Berat Kering 100 Biji pada Tanaman Kedelai dengan Perlakuan Pupuk Kompos dan
Pupuk Super Nasa (g)
Pupuk Kompos Pupuk Super Nasa (g/tanaman)
Rerata
(g/tanaman) 0 (S0) 5 (S1) 10 (S2) 15 (S3)
0 (K0) 9.70 10.10 9.33 8.90 9.51 ab
25 (K1) 9.07 8.93 13.13 12.90 11.06 a
50 (K2) 8.13 8.40 8.27 7.93 8.18 bc
75 (K3) 7.13 7.60 7.33 7.03 7.27 c
Rerata 8.51 8.76 9.56 9.19 9.00
KK = 17.18% BNJ K = 1.72
Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Lanjut BNJ
pada taraf 5%.
205
Dinamika Pertanian Desember 2015
206
Respon Pupuk Kompos dan Super Nasa Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine Max (L) Merril)
207
Dinamika Pertanian Desember 2015
208