Diktat - Ellen L Panggabean - Diktat Teknologi Benih
Diktat - Ellen L Panggabean - Diktat Teknologi Benih
Diktat - Ellen L Panggabean - Diktat Teknologi Benih
TEKNOLOGI BENIH
FAKULTAS PERTANIAN
2012
P.uji dan syukur dipanjatkan kekhadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan kasihNya
:sehingga Diktat Teknologi Benih dapat diselesaikan dengan baik. Adapun pembuatan diktat ini
bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran yang disajikan
, ada perkuliahan.
Semoga niat tullls dari penulis untuk berbagi kepada mahasiswa dan memberi semangat
: dalam �lajar dapat diterima oleh kalangan yang memerlukan tambahan pengetahuan.
Penulis.
BAB VI. SERTIFIKASI BENIH ........................ .... ...... ..... ...... ...... .. ................. 4 8
Pada dasamya tingkat produksi dari suatu usaha pertanian merupakan fungsi dari
factor alam, tanah, tanaman, dan manusia. Faktor alam menyangkut suhu,
kelembaban, curah hujan, intensitas sinar matahari, dan lain sebagainya. Factor
tanah meliputi aspek kimia tanah, biologi tanah, ataupun aspek fisika tanah. Factor
manusia meliputi teknis budidaya dan manajemen produksi serta manajemen pasca
panen. Factor tanaman ditentukan oleh sifat benihnya, baik yang menyangkut sifat
.
Benih merupakan factor penting padasuatu pertanaman karena benih merupakan
- .
awal kehidupan dari tanaman yang bersangkutan. Sebelum membicarakan lebih
lanjut tentang benih, terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang pengertian benih
secara umum. Benih adalah biji tanaman yang sengaja diproduksi dengan teknik-
pertanaman selanjutnya. Benih adalah symbol dari suatu permulaan. Di dalam benih
merupakan inti dari kehidupan di alam karena kegunaannya sebagai penerus dari
generasi tanaman.
Biji merupakan bagian terbesar benih, sehingga ilmu biji perlu dipelajari. Dengan
.
biji, ketidaktergantungan generasi berikut suatu tanaman dimulai. Biji mengandung
. -- . . . . -
tanaman mini, yang dilengkapi dengan struktur dan fisiologi yang sesuai dengan
perannya sebagai unit penyebaran atau perbanyakan. Di samping itu telah dilengkapi
UNIVERSITAS MEDAN
Teknologi Benih- Ellen AREA
Panggabean
-
secara sempuma dengan cadangan makanan, untuk mendukung tanaman muda
dituntut agar memiliki mutu yang tinggi (bermutu baik dan benar). Yang dimaksud
mutu atau kualitas benih yang baik, adalah kemampuan benih untuk
rumputan yang rendah, kekuatan tumbuh yang tinggi, bebas dari hama dan penyakit
Kegagalan benih untuk memenuhi satu atau lebih factor-faktor tersebut di atas, dapat
varietas (benih yang benar), adalah benih yang mempunyai sifat-sifat genetis yang
sesuai dengan hasil sertifikasi yang dilakukan oleh Badan Pengawas Sertitkasi
Benih (BPSB).
Benih di sini adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman. Oleh
karena itu masalah teknologi benih berada dalam ruang lingkup agronomi.
Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan tentang metode untuk memperbaiki
serta mempertahankan sifat-sifat genetic dan fisik benih. Ini meliputi kegiatan
Agronomi adalah suatu gugus ilmu pertanian, yang mempelajari pengelolaan lapang
produksi dengan segenap unsur alam, tanaman, hewan dan manusia, untuk mencapai
produksi tanaman secara maksimal. Di sinilah peran benih bermutu tinggi sebagai
Teknologi benih merupakan salah satu bidang ilmu yang masih muda usianya dalam
benih. Stasiun analisa benih pertama di dunia, didirikan lebih dari satu abad yang
lalu di Jerman. Dengan makin pesatnya perdagangan benih antar Negara, diperlukan
adanya keseragaman standard pengujian benih. Oleh karena itu maka kemudian
Bangsa (PBB). Negara anggota, menunjuk pejabat resmi di negaranya sebagai wakil
diajukan sebagai laboratorium anggota dalam ISTA. Hal ini harus mendapat
tiga tahun. Dalam pertemuan tersebut biasanya diadakan pula symposium yang
membahas kertas kerja yang berkaitan dengan masalah benih. Hasil pertemuan
tahun 1928, untuk pertama kalinya diadakan peraturan Internasional dalam hal
pengujian benih. Peraturan ini, tiga tahun kemudian yakni pada tahun 1931 baru
peraturan dasar dan peraturan tambahan. Dalam peraturan dasar tercakup prinsip-
dimuat penapsiran atau peraturan tambahan yang lebih mudah diubah bilamana
diperlukan.
adalah memperbaiki varietas yang ditanam oleh rakyat. Sesudah Indonesia merdeka,
pada tahun 1 957 usaha penyebaran benih unggul dilaksanakan oleh Jawatan
Pertanian Urusan Balai-Balai Benih. Di tahun 1 960, usaha ini dilakukan oleh
Benih yang dihasilkan oleh Balai Benih, diperbanyak oleh Gabungan Penangkar
Benih yang terdiri dari para petani penggarap. Hasil dari Gabungan ini dijual kepada
Jawatan, yang kemudian menjualnya kepada para petani yang dibina oleh Jawatan.
Pada tahun 1 969 mulailah dirintis adanya proyek benih, oleh Direktorat
Proyek ini bertujuan untuk menjamin benih yang bennutu tinggi secara kontinyu.
Pada tahun 1 971 , dibentuklah Badan Benih Nasional yang mempunyai tugas pokok
Para petani di Indonesia, sebenamya sudah mempunyai kesadaran yang cukup tinggi
mengenai penggunaan benih unggul. Namun hal ini masih harus ditingkatkan
dipertanggungjawabkan.
2.1 Morfologi
Secara botani buah berasal dari ovary, kulit buah berasal dari dinding ovary, biji
berasal dari ovule dan kulit biji berasal dari integument. Pada tanaman dikotyl
contohnya kedele yang disebut buah adalah polongnya dan biji kedele adalah
bijinya. Pada serealia dan rerumputan (monokotyl}, bij i adalah buah sebenarnya
al. Bentuk biji. Menurut bentuknya bij i dikelompokkan:l. Bulat (round}, 2. Gigi
cadangan makanan. e/. Permeabilitas kulit biji. 1. Permeable terhadap air dan gas,
2. Impermeable terhadap air dan gas, 3. Permeable terhadap air tetatpi impermeable
Menurut strukturnya bij i adalah ovule atau bakal biji masak yang mengandung
embrio yang terbentuk dari bersatunya sel-sel generative (garnet) di dalam kandung
permukaan buah. Berikut ini adalah klasifikasi buah sehubungan dengan adanya
berbagai jenis, bentuk dan letak biji: 1/. Buah tunggal, 2/. Buah majemuk, 3/. Buah
berganda.
Berasal dari ovary atau bakal buah tunggal, biji terletak di bagiaan dalam buah. Pada
saat buah masak biasanya biji juga telah terbentuk dengan sempurna. Dinding ovary
(pericarp) tersusun dari tiga lapisan yaitu exocarp (lapisan terluar), mesocarp
Buah berdaging
Pericarpnya menjadi lunak pada saat buah masak, karena terbentuk dari bagian
a. Pome: bagian luar dari pericarp berdaging sedangkan endocarpnya agak keras.
b. Drupe atau buah batu: memiliki endocarp yang keras seperti batu. Kulit buah
c. Berry: pericarpnya lunak berdaging, kecuali bagian exocarp yang tipis seperti
Pepo: kulit buah tebal tebentuk dari exocarp dan jaringan receptacle, kulit buah
ini tidak terpisah dari daging buah. Contoh: labu (Cucurbita pepo), mentimun
e. Buah kering
Pericarp kering dan agak keras karena terbentuk dari sel-sel sklerenchyma yang
mati.
1. Buah Dehiscent: biasanya mempunyai lebih dari satu biji, pericarp terbuka bila
telah masak. al. Legume: terbentuk dari putik tunggal, pericarp akan terbuka pada
kedua belah sisi. Contoh: kapri (Pisum arvense), kacang tanah (Arachis hypogae). b/
Follicle: terbentuk dari putik tunggal, pericarp hanya terbuka pada satu sisi. Contoh:
millweed (Asclepias sp), larkspur (Delphiniumsp). cl. Capsule: buah terbentuk dari
putik majemuk. Contoh: kecubung (Papaver sp) dan morning glory (lpomea
purpurea).
(Brassica sp), c2/ Silicle: adalah silique yang pendek dan lebar. Contoh pepper grass
2. Buah lndehiscent:
Biasanya mengnadung sebuah biji, pericarp tidak terbuka bila buah telah masak. a/.
Achene: biji kecil dan hanya sebuah, melekat pada pericarp hanya pada satu ujung.
Pericarp terpisah dari kulit biji. Contoh: bunga matahari (Helianthus annuus L.),
selada (Lacluca saliva L.), b/ Caryopsis atau grain: biji kecil dan hanya sebuah
pericarp melekat menjadi satu dengan kulit biji. Contoh: merupakan tipe buah yang
terdapat pada famili rerumputan: jagung (Zea mays L.), padi (Oryza saliva L.),
lebih bagian-bagian indehiscent berbiji satu. Contoh: wortel (Daucus carota L.), e/
Nut: dicirikan oleh pericarp yang mengeras, kebanyakan berbiji satu. Contoh:
Buah majemuk berasal dari bunga yang memiliki banyak putik pada satu receptacle
atau dasar bunga yang sama. Contoh: strawberry (Fragaria sp). Biji yang bertipe
achene terletak pada peremukaan buahnya, bagian berdaging yang dapat dimakan
adalah receptaclenya. Buah individual dari buah majemuk adalah drupe blackberry
(Rubus sp).
3/ Buah berganda
Terbentuk dari sejumlah bunga yang bergerombol sating berdekatan tetapi terpisah
satu sama lainnya. Contoh: bit (Beta vulgaris L.), nenas (ananas comusus L.). karena
peristiwa partenokarpi yang umu terjadi pada tanaman ini maka jarang didapati biji
Secara umum biji terdiri atas tiga bagian yaitu: 1/ kulit biji (seed coat/testa), 2/
Apabila biji digambarkan sebagai sebuah bola, maka di bagian luar dibatasi oleh
struktur pembungkus atau lapisan pelindung. Kulit biji berkembang dari integument
atau perpaduan dari kulit buah (dinding ovary) atau pericarp dengan kulit biji. Kulit
biji tersebut sudah menyatu dalam perkembangannya dengan buah. Atau dapat pula
terdiri dari pericarp dan kulit biji yang sesungguhnya bersatu dengan tangkai ovule.
antara lain:
3. Mengatur kondisi suci hama (steril) di dalam biji dan menghambat masuknya
jasad renik
Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan
cadangan makanan.
(Citrulus vulgaris Schard), labu (Cucurbita pepo L.). Pada biji bean, kedele, kacang
tanah, alfalfa, clover, bunga matahari, peas yang sudah matang , endosperm tidak
ditemukan lagi karena sudah habis diserap oleh embryo untuk pertumbuhannya
cotiledon, embryo (terdiri dari plumule dan radicle), dan kulit biji (seed coat/testa).
Pada biji-biji ini makanan cadangan disimpan pada kotiledon atau juga sedikit pada
embryonic axis sendiri. Biji-biji tipe ini akan berkecambah relatif lebih cepat, karena
kelapa (bagian dalam yang berwarna putih dan dapat dimakan adalah merupakan
cadangan yang mana diserap oleh embryo sebelum dan atau selama proses
perkecambahan biji. Jadi endosperm selalu terdapat di dalam biji yang sangat muda
yang kemudian habis diserap atau tidak oleh embryo sewaktu pertumbuhannya. Biji-
iji tipe ini akan berkecambah relative lebih lambat, karena proses penyerapan air
pencemaan tidak akan terjadi atau baru dimulai sewaktu biji tersebut
1 ecambahkan.
3. Perisperm. Jaringan penyimpan cadangan makanan tipe ini terdapat pada: familia
Caryophyllaceae (Dianthus sp.; Agros temaa sp). Disini sewktu ovule sedang
tumbuh, embryo juga tumbuh, nucellus tidak habis dipakai untuk pertumbuhan
berkembang, sehingga terbentuk suatu jaringan yang disebut perisperm dan masih
4. Gametophyte Betina yang Haploid. Tipe ini terdapat pada kelas Gymnospermae
misalnya pada pinus (Pinus sp), di mana pinus mempunyai 15 kotiledon. Pada
Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari: karbohidrat,
pada jenis biji. Misalnya pada bunga matahari kaya akan lemak, kacang-kacangan
2.2.3 Embryo
organ biji yang dapat mengaktifkan pertumbuhan dan pembelahan sel, yaitu: poros
embryo. Disebut poros embryo karena pertumbuhannya dapat diaktifkan kedua arah
Bagian-bagian embryo:
a. Pada tanaman monocotyl embryo terdiri atas: 11. Endosperm (scutellum}, 2/.
coleorhizae. Pada padi, gandum, sorghum, oats, barley, dan rye embryonic
Zat makanan pokok yang terdapat dalam biji ada 3 yaitu: karbohidrat, lemak
(minyak) dan protein. Ketiga zat makanan ini tersusun terutama dari 3 unsur kimia
proporsi yang sama dengan air yaitu 2 H dan 1 0. Lemak dan minyak mempunyai
ratio carbon dan hydrogen terhadap oxygen yang lebih besar dibandingkan dengan
2.3.1 Karbobidrat
Merupakan bagian terbesar pada kebanyakan biji. Karbohidrat ini terdapat dalam
bentuk:
a. Zat tepung. Zat tepung banyak dijumpai pada embryo dan endosperm. Pada
legums, di dalam endosperm sedikit atau tidak ada zat tepung, sedangkan
pada cotyledon sangat kaya zat tepungnya. Sebaliknya pada serealia atau
grass zat tepung sangat banyak pada endosperm. Persentase zat tepung yang
terkandung pada beberapa biji tanaman sebagai berikut: Biji lima bean: 45-
sel biji yang sedang berkembang dari gula, yang diangkut ke biji dari bagian
Pentosan dan hexosan banyak terdapat dalam endosperm familia Palmae dan
Lemak lebih banyak terdapat pada embryo dibandingkan dengan pada endosperm,
kecuali pada kelapa lebih banyak pada endosperm.Biji kelapa, jarak, kacang tanah,
bunga matahari, kelapa sawit, flax, kapas, soya bean dan jagung mengandung
minyak atau lemak untuk industry.Fungsi lemak atau minyak pada tanaman adalah
pine: 60-70%; kapas: 33%; beras tumbuk: 2,2%; beras giling: 0,34%; jagung: 4,0%.
2.3.3 Protein
pembentuk protoplasma. Cadangan protein pada semua jenis biji tanaman, berbeda
kadar dan macamnya. Kadar proteinpada bij i legumes umumnya lebih tinggi
36,0%; kacang tanah: 30,0%; kapas: 39,0%; stone pine: 33,0%; jagung: 10,0%;
Umumnya bij i tanaman mengandung ketiga zat cadangan dasar ini (karbohidrat,
lemak, dan protein), hanya berbeda dalam perbandingan. Pada semua bij i, zat
makanan cadangan yang lebih komplek akan dicerna menjadi zat kurang komplek
(zat lebih sederhana) dan terlarut (pada perkecambahan). Selanjutnya zat ini akan
diangkut ke bagian lain yang sedang tumbuh di dalam bij i. Jenis dan kadar zat
makanan cadangan yang terdapat dalam biji dapat mempengaruhi daya simpan biji.
Umumnya biji yang kadar minyak/lemaknya tinggi lebih mudah rusak dan lebih
Di dalam pembentukan biji ada 6 proses yang terjadi sampai terbentuk biji, proses
tersebut sebagai berikut: 11. Pembentukan benang sari dan putik pada kuncup bunga.
2/. Terbentuknya bunga masak seksual, dengan cirri-ciri: mencoloknya warna, bau
menusuk, optimisasi posisi masing-masing struktur sex dalam bunga tersebut. 3/.
UNIVERSITAS MEDAN
Teknologi Benih- Ellen AREA
Panggabean
-
Penyerbukan yaitu berpindahnya tepung sari dari kepala sari ke kepala putik. 4/.
Pembuahan yaitu bertemunya inti-inti sperma dengan inti polar dan sel telur. 51.
Tembentuknya embryo dan kulit biji. 6/. Bij i masak yang ditandai oleh cukupnya
Bunga merupakan modifikasi dari tunas vegetative yang berubah fungsinya menjadi
b. Organ sex terdiri atas: 1. Putik/pistil [terdiri atas: tangkai putik, kepala putik,
sari/stamen/anther [terdiri atas: tangkai sari, kepala sari (dengan tepung sari
berada di dalamnya)].
Penyerbukan adalah perpindahan atau jatuhnya tepung sari ke kepala putik atau
stigma. Penyerbukan dapat terjadi karena pecahnya anther yang telah masak
sehingga tepung sari yang terdpat di dalamnya akan menyebar. Menyebamya tepung
sari ini dapat terjadi karena tertiup angin, terbawa oleh serangga, dan dilakukan
dengan sengaja oleh manusia misalnya pada panili. Ada dua pengertia pokok yang
dari anther ke stigma yang kedua-duanya terletak pada bunga yang sama atau
Di samping kedua istilah di atas, ada juga istilah berdasarkan anthemya yaitu:
(pada bunga lengkap), sehingga penyerbukan terjadi pada saat bunga masih
Penyerbukan dengan tepung sari yang berasal dari varietas yang berbeda
Mekanisme penyerbukan
Tepung sari yang jatuh di stigma akan berkecambah dan membentuk saluran (polen
tube) yang tumbuh memanjang ke bawah melalui style menuju ovary. Pollen tube
merupakan sarana untuk mengantarkan inti set kelamin jantan agar dapat membuahi
inti set kelamin betina.Penyerbukan dapat terjadi dengan bantuan beberapa hat
misalnya pada graminea karena ringan maka penyerbukannya sering dibantu oleh
angin, sedangkan pada legume karena sebagian besar berbunga kupu-kupu maka
pembentukan pollen tube ini, sehinga proses pembuahan tidak bisa terjadi. Jarak
yang dilalui oleh pollen tube pada masing-masing tanaman berbeda, missal pada
legume dan small grain jaaraknya pendek sekitar 0,3-1,2 cm dan pada jagung Indian
jaraknya panjang sekitar 5-35 cm. Selanjutnya waktu yang diperlukan untuk
pertumbuhan pollen tube hingga mencapaai embryo sac, pada legume dan graminea
Secara umum merupakan peristiwa penyatuan set kelamin jantan dengan inti sel
kelamin betina.Hal ini bisa terjadi kalau pollen tube dapat tumbuh terns sehingga
masuk ke dalam embryo sac. Masuknya pollen tube ke dalam embryo sac dapat
Pembuahan untuk tmbuhan berbunga adalah suatu peristiwa penyatuan salah satu
inti sperma dari pollen tube dengan inti telur yang berasal dari dalam embryo sac
(female gametophyte) yang telah masak disebut kandung lembaga (embryo sac)
yang telah siap untuk dibuahi yang ada dalam kondisi: di dalam kandung lembaga
terdapat 8 inti. Ke 8 inti tersebut terdiri atas: 3 sel antipoda, 2 inti polar, 1 inti telur
dan 2 inti sinergit. Semuanya ini terbenam dalam cytoplasma embryo sac di dalam
ovule. Selanjutnya pasa male gametophyte (gametofit jantan) yang telah masak
dengan kondisi: pollen tube yanag berisi I tube nucleus yang telah hancur dan 2 inti
Mekanisme pembuahan
Setelah gametofit jantan yang masak mencapai kandung lembaga yang melalui celah
sempit di antara integuments yang disebut micropyle, maka ujung pollen tube
menjadi embryo.Kemudian I inti sel sperma menuju inti polar lalu penyatuan ini
menjadi endosperm (triple fusion of nuclei).Di sini terjadi 2 kali pembuahan yaitu
sperma nucleus dengan sel telur dan sperma nucleus dengan polar nuclei pada waktu
'Setelah terjadi pembuahan maka bakal biji akan berkembang menjadi biji dan bakal
Setelah terjadi pembuahan maka terdapat 3 tahap perkembangan biji yang berbeda
'aitu:
Setelah fusi seksual, terjadi pembagian sel yang cepat dan pada kira-kira akhir dari
tahap
ini, embryo hampir terbentuk sepenuhnya. Kadar air biji saat ini kira-kira 80%.
Akumulasi cadangan makanan dibuat pada bagian tanaman yang hijau dan
ditransportasi
Selama tahap akumulasi cadangan makanan ini, maka akan terjadi perubahan
perubahan sebagai berikut pada biji: bobot kering biji meningkat 3x lebih; kadar air
turun hingga 50%; peningkatan ukuran embryo disebabkan oleh sel-sel yang
structural.
Menurut letak cadangan makanan, biji dapat dibagi ke dalam 2 tipe yaitu: biji
endosperm
dengan adanya bahan-bahan tambahan ini. Jika biji berkecambah embrio menyerap
bahan makanan yang diperlukan dari endosperm untuk pertumbuhan yang cepat.
Contoh biji endosperm adalah pada biji-biji serealia dan biji rumput-rumputan. 2.
Biji nonendosperm. Jika bahan-bahan yang ada segera diserap ke dalam embrio
dan disimpan dalam daun khusus yang disebut kotiledon. Jika biji telah terbentuk
dengan sempuma maka seluruh ruang di dalam kulit biji ditempati oleh embrio dan
dan kubis-kubisan. Dalam beberapa spesies seperti kapas, terjadi proses penyerapan
bahan-bahan ke dalam embrio yang tidak sempuma, maka akan terdapat endosperm
Perubahan-perubahan yang terjadi selama fase ini adalah biji mengering. Terdapat
sedikit peningkatan kandungan bahan. Bobot kering tetap konstan. Kadar air turun
sampai 10-20%.
Akhimya lapisan gabus dibentuk pada dasar biji. Terbentuknya lapisan gabus ini
akan memutuskan hubungan dengan tanaman induk yaitu: menutup pasokan air,
yang dibutuhkan untuk tahap ini sangat tergantung pada kondisi cuaca. Hilangnya
air diikuti oleh perubahan-perubahan wama dalam biji dan buah. Klorofil
yang cepat dalam tekstur endosperm. Endosperm yang lunak (mengeluarkan cairan
berupaa susu) kemudian berubah menjadi keras seperti lilin dan selanjutnya berubah
Pada jagung dan sedikit sorghum, wama hitam berkembang pada dasar kariopsis
selama pematangan. Lapisan hitam (black layer) merupakan suatu indikasi bahwa
Perubahan-perubahan yang parallel terjadi pada daun dan batang. Pada gandum dan
barley, pada tahap matang susu, daun-daun bagian bawah mati, daun-daun bagian
dipengaruhi oleh cuaca. Telah dicatat, waktu yang diperlukan untuk tahap pertama
dan kedua sebagai berikut: oat ( 14 hari); barley (26 hari); gandum (27 hari);
sorghum (35 hari); bunga matahari (35 hari); kedelai (38 hari); dan kapas (65 hari).
Perubahan-perubahan tertentu terjadi dalam bakal biji dan bakal buah yang
tanaman lain.
ukuran biji (seed I size), 3/ daya kecambah biji (seed viability), 4/ daya tumbuh biji
Tanda-tanda pemasakan biji yang penting yang diminati oleh para produsen benih
Umumnya pada tanaman legume (grain) dan padi-padian terjadi perubahan kadar air
sebagai berikut: ovule atau kandung lembaga yang sedang mengalami proses
fertilization mempunyai kadar air 80%. Beberapa hari kemudian kadar air akan
meningkat menjadi 85%. Kemudian pada saat dekat waktu masak kadar air turun
dengan cepat menjadi 20%. Pada saat berat kering biji mencapai maksimum kada air
menjadi agak konstan. Selanjutnya setelah tercapai fase ini kadar air biji akan sedikit
naik turun seimbang dengan lingkungan. Angka kadar air agak tinggi di daerah
Kadar air biji ini penting artinya untuk menetapkan waktu panen, karena pemanenan
harus dilakukan pada tingkat kadar air biji tertentu sesuai dengan spesies dan
varietas. Misalnya serealia dan legume panen dilakukan pada kadar air biji 20%.
Secara umum kadar air 30% merupakan batas tertinggi untuk dilaaksanakan
pemanenan.
UNIVERSITAS MEDAN
Teknologi Benih- Ellen AREA
Panggabean
-
Masak fisiologis
Pada umurnnya sewaktu kadar air biji rnenurun dengan cepat sampai sekitar 20%,
biji mencapai masak fisiologis I masak fungsional. Saat masak fisiologis tercapai,
translokasi zat makanan (asimilat) ke biji (buah) akan terhenti. Pertumbuhan pada
sehinga biji tidak bertambah besar I ukuran maksimum. Pada saat masak fisiologis
Pada kondisi seperti ini mutu biji maksimum, sehingga dianjurkan untuk panen pada
saat ini. Menunda waktu panen jauh sesudah masak fisiologi menimbulkan kerugian
karena fungi dan hama (jagung), kerontokan biji (kedelai), dan kerebahan tanaman.
Ada perkecualiaan pada beberapa spesiea I varietas jika masak fisiologi tercapai
kadar air masih tinggi, seperti pada gandum kadar air 40 - 60% dan jagung kadar air
35-40%, sehingga pemanenan terpaksa diundur sampai tercapai kadar air di bawah
30%.
Ukuran biji meningkat sejak saat pembuahan sampai mencapai maksimum pada
kadar air biji cukup ringgi. Misalnya 40% pada sorghum, 80% pada kapas. Ukuran
maksimum ini terjadi sebelum biji mencapai masak fisiologis. Setelaah ukuran
maksimum tercapai, ukran biji sedikit berkurang karena biji mongering. Pada
beberapa spesies, perubahan ukuran biji tidak mudah diamati. Misalnya pada sekam
padi, mencapai ukuran penuh pada waktu penyerbukan. Biji yang berkembang di
dalam sekam tidak tampak sehingga perubahan-perubahan dalam ukuran biji tidak
butiran yang belum berkembang sempurna sehingga kurang padat dan terbuang
Berat kering biji, sangat penting karena hal ini erat kaitannya dengan besamya basil.
Tinggi rendahnya nilai berat kering ini tergantung dari jumlah bahan kering yang
terdapat dalam biji. Bahan kering ini umumnya terdiri dari 3 bahan dasar yaitu:
karbohidrat , protein dan lemak. Bahan kering ini terutama terdapat dalam jaringan
Setelah fase pembuahan mula-mula berat kering ini naik perlahan-lahan, makin lama
semakin cepat, dan mencapai maksimum pada masak fisiologi, pada saat mana
transfer zat makanan ke biji (buah) dihentikan. Setelah tercapai masak fisiologi,
berat kering maksimum hanya dipengaruhi oleh keadaan lingkungan terutama RH.
Selama beberapa hari berat kering ini naik turun sesuai dengan kering basahnya
udara. Kemdian kalau belum juga dipanen, berat kering ini akan turun sebesar 15-
25%. Turunnya (hilangnya) berat kering ini oleh karena: proses respirasi masih
ddihentikan. Diketahui bahwa 5-7% kadar lemak dan minyak turun dengan
2.5.2.4 Viabilitas
konstan, tetapi sesudah itu menurun dengan kecepatan yang sesuai dengan keadaan
2.5.2.5 Vigor
Vigor benih adalah suatu ukuran kemampuan potensial benih untuk berkecambah,
keadaan yang tidak menguntungkan. Atau kemampuan benih I bibit tumbuh menjadi
tanaman normal yang berproduksi normal dalam keadaan yang sub optimum, dan di
atas normal pada keadaan yang optimum, atau mampu disimpan dalam kondisi
simpan yang sub-optimum, dan tahan disimpan lama dalam kondisi optimum.
Vigor dan ukuran bij i hamper bersamaan (parallel). Maksimum vigor, ukuran, dan
berat kering tercapai pada waktu yang sama yaitu pada saat tercapainya masak
- -
fisiologis. Setelah masak fisiologis tercapai, ukuran biji dan vigor ini menurun
Panen sebaiknya dilakukan tepat pada saat masak fisiologis, karena setelah masak
viabilitas dan vigor turun lebih cepat setelah masak fisiologis. Fase setelah masak
Pada saat fase ini proses metabolism dihentikan (tidak seluruhya). Proses-proses
translokasi gula, asam lemak dan asam amino sebagai hasil perombakan
amylase, lemak oleh enzyme lipase, dan protein oleh enzyme proteinase dihentikan.
dapat dilihat pada kondisi penyimpanan yang baik dimana biji tidak berkecambah,
-; UNIVERSITAS
ologi Benih- Ellen PanggobeanMEDAN AREA
III. PERKECAMBAHAN
3.1 Perkecambahan
- .
penting dari embryo yang ditandai dengan munculnya struktur tersebut dengan
-
adalah: muncul dan berkembangnya struktur penting dari embryo serta menunjukkan
kemampuan untuk berkembang menjadi tanaman normal pada keadaan alam yang
menguntungkan.
radikula sudah muncul dari benih, 2/ sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya,
yaitu plumula dan radikula (tanpa melihat normal atau tidak), 3/ sudah dapat dilihat
normal (tanpa melihat lama waktu perkecambahan), 4/ sudah dapat dilihat atribut
perkecambahannya, yaitu plumula dan radikula dan keduanya tumbuh normal dalam
normal minimal sama dengan ketentuan (seed law) sertifikasi benih yang berlaku di
dalam benih sehingga kadar air di dalam benih mencapai persentase tertentu (50-
TeknologiUNIVERSITAS
Benih- Ellen Panggabean
MEDAN AREA -
60%). Proses perkecambahan dapat terjadi jika kulit benih permeable terhadap air
dan tersedia cukup air dengan tekanan osmosis tertentu. Akibat terjadinya proses
imbibisi, kulit benih akan menjadi lunak dan retak-retak. Peristiwa imbibisi ini
viabilitas benih.
a. Permeabilitas kulit benih. Sebagai contoh benih yang berkulit keras yang
terhadap air. Kulit yang impermeable ini dapat dihilangkan dengan melukai
benih, direndam dengan air panas I alcohol dll. Tujuan direndam dalam air panas
menyerap air lebih cepat sampai tingkat tertentu dibandingkan dengan benih
Benih dengan kadar minyak tinggi tetapi kandungan protein rendah mempunyai
tingkat penyerapan air yang sama dengan benih yang kandungan karbohidratnya
bentuk cair atau uap yang di sekitar benih. Semakin banyak ketersediaan air,
d. Luas permukaan benih yang berhubungan dengan air. Pada keadaan factor
lain yang sama, kecepatan penyerapan air oleh benih berbanding lurus dengan
peenyerapana air semakin tinggi. Setiap kenaikan suhu 1 OoC, maka penyerapan
f. Konsentrasi air (difusi air). lmbibisi air oleh benih akan lebih cepat pada benih
respirasi yang
- --
akan mengaktifkan
-
enzim-enzim dan hormone yang
---
terdapat di dalam
benih. Pada benih yang telah berimbibisi terjadi respirasi aktif melalui 3 lintasan
a) Glikolisis. Merupakan perombakan gula (C6) menjadi asam piruvat (C3). Pada
respirasi anaerob dihasilkan 2 mol ATP dari setiap 1 mol glukosa. Selanjutnya
pada respirasi aerob dihasilkan 6 atau 8 mol ATP selama pembentukan asam
piruvat.
Pada lintasan ini dihasilkan NADPH yang berfungsi sebagai donor hydrogen dan
electron pada proses reduksi terutama asam lemak melalui proses atau siklus
':ang lebih kompleks, misalnya ribose yaitu gula berkarbon 5 yang digunakan
lam biosintesis asam nukleat, dan eritrosa yang digunakan untuk biosintesis
uyawa fenol.
. us Kreb I Siklus asam sitrat I Siklus asam trikarboksilat. Dalam siklus ini
mentuk 30 molekul ATP yang berasal dari fosforilasi substrat serta fosforilasi
:-- i datif. Pernapasan (respirasi) pada perkecambahan biji ini sama halnya
UNIVERSITAS MEDAN AREA
_ Ji!J; Benih- Ellen Panggabean
-
dengan pemapasan biasa yang terjadi pada bagian (organ) tumbuhan lainnya,
senyawa lebih sederhana seperti: C02 dan H20, dan dibebaskannya sejumlah
Jadi di sini terjadi: proses reduksi dan pembebasan energy I tenaga. Tenaga ini
digunakan sebagian untuk aktifitas lain dalam proses perkecambahan biji seperti
metaboJismenya sangat rendah. Jika terjadi hidrasi (penyerapan air) pada protein
dari benih kering ini, akan menyebabkan aktivitas biologi yang mengakibatakan
Hormone giberelin pda benih kering terdapat dalam bentuk terikat dan tidak aktif,
kemudian akan menjadi aktif setelah benih mengimbibisi air. Hormone giberelin ini
menjadi: gula, asam amino, dan nukleosida yang mendukung pertumbuhan embryo
akan menghasilkan energy ATP dan unsur hara. Cadangan makanan utama yang
disimpan pada biji berupa: pati, hemicellulose, lemak, dan protein. Kesemua bahan
bahan ini terdapat pada monocotyl (endosperm), dikotyl (cotyledon), dan pada
embryonic axis j uga terdapat sedikit tetapi segera habis pada permulaan
diangkut ke tempat yang memerlukan .- embryonic axis), oleh sebab itu zat-zat ini
tidak bisa diangkut dari sel ke sel yanglain dan dipakai untuk pembentukan
protoplasma dan dinding sel, sampai zat tersebut diubah menjadi zat /senyawa yang
lebih sederhana, bermolekul kecil, larut dalam air, dan dapat melakukan difusi.
Enzim adalah suatu senyawa organic yang dihasilkan oleh sel hidup, berupa suatu
protein, yang mana fungsinyaa mirip dengan katalisator anorganik, seperti platinum
di dalam suatu reaksi, di mana reaksi itu akan berlangsung cepat bila ada zat ini dan
laambat I tidak bereaksi sama sekali bila tidak ada. Fungsi pokok dari enzim adalah:
1/ merubah pati dan hemicelluloses .- gula (fructose, sucrose) oleh enzim amylase.
2/ merubah lemak .- glycerine + asam lemak oleh enzim lipase. 3/ merubah protein
makanan cadangan, dan mernpakan suatu proses pembangunan kembali. Pada proses
ini protein yang dirombak oleh enzim protease menjadi asam amino dan diangkut ke
titik-titik tumbuh disusun kembali menjadi protein barn. Misalnya: protoplasma dan
organelles disusun dari protein. Zat makanan lain seperti karbohidrat (cellulose)
melalui protoplasma dipergunakan untuk pembentukan dinding sel (cell wall). Pada
daun) dan radikula (bakal akar) yang terus bertambah besar. Karena terjadi proses
imbibisi, maka kulit bij i akan menjadi lunak, sehingga radikula dan plumula akan
menembus kulit biji (emergence). Pada umumnya radikula yang terlebih dahulu
a. Air. Air merupakan salah satu factor yang mutlak diperlukan dan tidak dapat
digantikan oleh factor lain. Seperti pemberian rangsangan atau perlakuan untuk
memacu agar benih dapat berkecambah. Laju imbibisi pada awal proses imbibisi
cepat sampai pada titik tertentu laju ini akan menurun. Benih akan berkecambah bila
kadar air 50-60%. Untuk merangsang laju imbibisi seringkali dilakukan "heat
dipengaruhi oleh suhu, cahaya dan mikroorganisme yang terdapat pada benih. Gas
H2 yang terdapat di udara dapat memberi pengaruh positif terhadap proses respirasi.
menekan perombakan cadangan makanan. Hal ini penting dalam proses penyimpan
02 : C02) tertentu, hal ini dapat dijumpai pada benih-benih yang menua.
pemapasan, aktifitas enzim, sintesis dan kepekaan benih terhadap cahaya. Di pihak
lain suhu juga dipengaruhi oleh aktivitas pemapasan karena hasil akhir pemapasan
perkecambahan adalah: perubahan suhu dalam benih dan berapa lama perubahan
adalah: 1. Suhu minimal. Suhu terendah di mana benih masih dapat berkecambah
secara normal, dan di bawah shu tersebut benih tidak dapat berkecambah secara
normal atau bahkan tidak berkecambah sama sekali. 2. Suhu optimum. Suhu yang
mana benih masih dapat berkecambah secara normal. Bila perkecambahan terjadi di
atas suhu maksimum, maka benih akan berkecambah secara tidak normal atau
bahkan tidak dapat berkecambah. Rentang suhu minimal, maksimal, dan optimum
berbeda antara satu varietas dan varietas lain, dan dipengaruhi juga oleh umur benih.
terutama benih yang memiliki pigmen pada kulit benihnya, karena pigmen akan
berfungsi sebagai fotosel yang dapat mengubah cahaya matahari menjadi energy
(bukan dalam bentuk ATP). Energy ini dapat membantu meningkatkan laju respirasi
ini menyulitkan, maka pemecahannya adalah dengan cara: mengubah sifat genetik
dikecambahkan.
memacu perkecambahan.
Berbagai cara yang dapat diterapkan agar benih dapat berkecambah dengan cepat:
merupakan syarat mutlak agar benih dapat berkecambah. Viable embryo dalam
benih dapat diperoleh atau dihasilkan dari: a) Benih yang tidak mengalami
kerusakan embryo karena adanya serangan hama penyakit atau kerusakan fisik yang
terjadi pada waktu panen, prosesing atau pada rantai pemasaran. b) Benih yang
berasal dari buah yang masak fisiologis. c) Benih yang disimpan dengan kondisi
baru saja dipanen asalkan benih tidak mengalami peristiwa after ripening. 2/
Ketersediaan air. Air yang cukup selama imbibisi dan perkecambahan, dan air
tersebut cfapat mencapai embryo dan endosperm atau daun lembaga. Hal ini dapat
terjadi jika: a) Air yang dipakai untuk perkecambahan dapat masuk ke dalam benih
melalui kulit benih atau dengan kata lain kulit benih permeable terhadap air. b) Air
ini dapat tercapai jika: a) Tidak terdapat inhibitor, baik di dalam maupun. b) Suhu
dalam jumlah yang memadai dan dapat mencapai endosperm atau daun lembaga d)
Tersedia endosperm dalam jumlah yang cukup sehingga tersedia cukup banayak
B. Metode Kidd dan West. Kidd dan West meneliti pengaruh perendaman terhadap
perkecambahan. Dari basil penelitian ini dapat disimpulkan: 1/ Benih yang direndam
dalam air yang jumlahnya terbatas dan setelah perendaman benih tersebut
dikeringkan kembali secara perlahan pada suhu kamar, akan mempengaruhi laju
imbibisi pada waktu benih dikecambahkan. Hasilnya benih akan berkecambah lebih
cepat jika dibandingkan dengan benih yang tidak direndam. 2/ Benih yang setelah
direndam dan kemudian mengalami proses pengeringan yang cepat. Hasilnya benih
akan berkecaambah lebih lambat jika dibandingkan dengan benih yang tidak
direndam. 3/ Benih yang telah direndam dan tidak dikeringkan dan dikecambahkan
berkecambah lebih cepat bila dibandingkan dengan benih yang tidak direndam.
Dapat terjadi inhibitor terurai sehingga tidak berfungsi lagi sebagai inhibitor.
proses imbibisi akan terhambat, sebagai akibatnya kadar air benih tidak akan
mencapai nilai tertentu untuk perkecambahan. Misalnya jika air mengandung NaCl
atau manitol.
penambahan atau perawatan benih dengan zat tertentu sebelum dikecambahkan atau
pada waktu proses perkecambahan. Hal ini akan meningkatkan laju imbibisi,
Kecambah adalah: tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan
Tipe kecambah
di atas permukaan tanah. Contoh: kacang hijau, kacang tanah, kacang buncis, kacang
cotyledon) tinggal di dalam kulit biji, dan tetap di dalam tanah, epicotyls
TeknologiUNIVERSITAS
Benih- Ellen Panggabean
MEDAN AREA
IV. DORMANSI
setelah batas waktu yang ditetapkan oleh I STA, dia tetap tidak berkecambah.Benih
yang tidak berkecambah j ika dilihat kondisi morfologisnya, maka benih tersebut
dapat digolongkan:
1. Benih yang tidak mengalami imbibisi. Hal ini karena kulit benih impermeable
terhadap air, tekanan osmosis air tinggi sehingga air tidak dapat masuk ke dalam
benih.
3. Rot seed (benih busuk). Benih yang setelah berimbibisi menjadi busuk karena
4. Dead seed (benih mati). Benih yang embryonya tidak berfungsi atau mati. Benih
ini dapat berimbibisi atau tidak berimbibisi dan tidak tumbuh. Hal ini dapat
tetapi yang tumbuh hanya raddikula sampai pada batass perhitungan berdasarkan
ISTA, tidak mengalami pertumbuhan lebih lanjut dan j ika dibiarkan, maka benih
Untuk mengatasi hal ini maka benih yang telah tumbuh radikula diberikan perlakuan
sebagai berikut: tempatkan benih ini pada suhu rendah antara 1-1OoC dan kondisi
lembab. Lamanya perlakuaan ini tergantung dari varietas, yaitu berkisar antara 2-3
dormansi, sedangkan radikulanya tidak. Benih tidak dapat diberi perlakuan khusus
4.3. Dormansi
rangsangan secara fisik, khemis, mekanis dan biologis. Peristiwa dormansi ini terjadi
3 . Kulit benib yang impermeable terbadap air dan gas. Tidak terjadi imbibisi dan
oksigen tidak dapat masukke dalam benih sehingga proses perkecambahan tidak
dapat berlangsung.
kulit benih yang terlalu keras sehingga pada waktu benih berimbibisi kulit benih
tidak melunak atau retak-retak sehingga embryo tidak dapat keluar (emergence)
Pada peristiwa dormansi ini dapat diberikan perlakuan yang sesuai, sebelum benih
Pada peristiwa ini sebenarnya benih tidak mengalami dormansi, tetapi pada saat
embryo akan muncul (emergence) benih kehilangan I kekurangan salah satu "set of
.. .
factor'' (factor factor perkecambahan) Y.ang mengakibatkan benih tidak dapat
lazim, tetapi harus dengan chilling dan hormone.Dormansi sekunder tidak dapat
dicegah, karena dormansi sekunder ini merupakan akibat dari kondisi lingkungan
Benih tidak mau berkecambah pada waktu dikecambahkan meskipun telah diberi
rangsangan yang biasa dipakai untuk mematahkan dormansi, dan benih baru dapat
yang dimaksudkan untuk mematahkan after ripening dapat dilakukan secara basah
dan secara kering, selama jangka waktu tertentu sesuai dengan varietasnya. Selama
Sampai saat ini belum diketahui I terdeteksi perubahan apa, prosesnya bagaimana,
factor penyebabnya apa, dan seberapa besar perubahan itu? Diduga perubahan
perubahan kimiawi enzim dalam benih. Benih padi, merupakan benih yang sering
mengalami peristiwa ini. Tetapi after ripening pada padi dapat dipatahkan dengan
cara dipanaskan atau direndam dengan asam. Ada suatu pendapat bahwa peristiwa
after ripening sama dengan dormansi biasa, hanya saja belum diketahui cara
pematahannya.
Yang termasuk dalam golongan ini adalah hard seed dan fresh un-germinated seed
yang setelah diuji dengan tetra zolium test temyata embryonya sudah mati.
0 Group I. Penyebab dormansi tidak pada embryo tetapi pada kulit (non living). 1 .
Seed coat dormancy. Benih ini dapat dikategorikan ke dalam benih keras (hard seed)
karena kulit benih impermeable terhadap air, sehinga benih tidak berimbibisi. 2.
Seed coat resistant. Kulit benih sedemikian keras sehingga embryo tidak dapat
embryo (rudimentary embryo). Embryo pada benih ini sangat kecil atau tidak
berkembang.
dormansi). Penyebab dari dormansi ini bisa embryo, integument, dan endosperm.
Group . .
. III ini dapat dibedakan atas: 1 . Shallow dormancy. B iasany.a terdapat pada
benih yang barn dipanen. Dormansi ini akan hilang j ika benih mengalami masa
varietas, bisa beberapa minggu, hari atau bulan. Bisa juga karena benih peka
terhadap cahaya dan suhu pada saat dikecambahkan. Dormansi ini bisa dipatahkan
dengan abrasi, atau dengan zat kimia. 2. Intermediate dormancy. Dormansi ini dapat
dipatahkan dengan chilling dalam keadaan lembab. 3. Deep dormancy. Dormansi ini
O Group IV. Combined atau double dormancy. Dormansi ini disebabkan karena
UNIVERSITAS
Teknologi MEDAN AREA
Benih- Ellen Panggabean
-
V. DETERIORASI I PROSES KEMUNDURAN BENill
Kualitas benih yang terbaik tercapai pada saat benih berada dalam kondisi masak
fisiologis.Hal ini terjadi karena pada saat itu benih mempunyai berat kering,
(1978) adalah semua perubahan yang terjadi dalam benih yang berperan, yang
Peristiwa deteriorasi adalah proses penurunan kondisi benih setelah masak atau
benih mengalami proses menua. Proses penurunan kondisi benih tidak dapat
ini dapat dipengaruhi oleh dua hal yaitu: factor dalam dan factor luar. Factor dalam
merupakan sifat genetis benih. Proses deteriorasi karena waktu disebut deteriorasi
kronologis artinya meskipun benih ditangani dengan baik dan factor lingkungan
mendukung, namun proses ini akan tetap berlangsung. Factor dalam ini tergantung
pada spesies dan kondisi viabilitas awal (kualitas awal). Sedangkan factor luar
disebabkan oleh deraan lingkungan dan disebut proses deteriorasi fisiologis, artinya
proses ini terjadi karena adanya factor lingkungan yang tidak sesuai dengan
2) Gangguan kimia: logam-logam berat seperti Hg, pelarut organic, pereduksi dll.
UNIVERSITAS
Teknologi MEDAN AREA
Benih- Ellen Panggabean
3) Gangguan biologis: mikroorganisme.
I. Kemunduran benih, suatu proses yang mesti terjadi. Proses ini tidak bisa
ditawar, pasti terjadi pada semua benih, yang berbeda hanyalah laju
deteriorasinya saj a.
2. Kemunduran benih, suatu proses yang tidak dapat balik. Benih yang telah
3. Tingkat kemunduran, paling rendah pada saat benih masak fisiologis. Pada saat
masak fisiologis, viabilitas dan vigor benih dalam keadaan maksimum. Setelah
lewat fase ini maka kualitas benih akan menurun atau tetap (tetap ini sebenamya
sebelum panen, kerusakan mekanis karena penggunaan mesin pada waktu panen
dan pengolahan selanjutnya, dan keadaan penyimpanan yang tidak baik, dsb.
4. Laju kemunduran benih berlain-lainan di antara jenis benih, spesies yang satu
dengan yang lain, varietas-varietas dalam satu spesies. Misalnya kapas dan
Hal ini karena struktur morfologi benih, yang mengakibatkan bagian-bagian kritis
Teknologi UNIVERSITAS
Benih- Ellen Panggabean
MEDAN AREA -
5 . Laju kemunduran benih berbeda di antara kelompok benih dari jenis-jenis clan
varietas yang sama yang disimpan pada keadaan yang sama. Peristiwa ini
Kemunduran itu berada pada titik terendah pada saat masak fisiologis. Keadaan-
keadaan sebelum panen yang menyebabkan kemunduran benih lebih cepat. Keadaan
sebelum panen itu adalah saat benih mencapai berat kering maksimum hingga
panen. Misalnya: di daerah tropika j agung masak pada keadaan panas dan lembab,
sehingga benih jagung berkecambah pada tongkolnya. Jika sering hujan pada saat
pemasakan jagung, maka tongkol jagung yang masak sering terendam air, sehingga
a/. Prosedur panen yang ideal adalah dengan menggunakan tangan. Tetapi cara ini
mempunyai kelemahan yaitu tidak praktis dan tidak ekonomis. Jika menggunakan
alat-alat mekanis, maka alat-alat ini akan memukul benih dengan keras se]ama
proses perontokan. Hal ini akan menyebabkan benih menjadi pecah-pecah dan
b/. Pada saat pengolahan benih sering dinaikkan I diturunkan ke mesin pengolahan,
(> 1 1 OoF) menyebabkan penurunan viabilitass dan vigor. Makin tinggi temperature
makin hebat kerusakan. Suhu yang paling aman untuk pengeringan benih terutama
-
. eknologi Benih-
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Ellen Ponggabean
bergantung pada kadar air benih. Makin tinggi kadar air, maka suhu harus makin
rendah.
.
3) Keadaan lingkungan selama penyimpan dao perjalanan benih. Benih yang . -
baru dipanen biasanya disimpan dalam jangka waktu yang singkat sebelum
mungkin benih sangat merosot kualitasnya, karena: a/. Diinfestasi oleh insekta sejak
di lapang sehingga kerusakan yang berat dapat terjadi bila pengolahan ditangguhkan.
b/. Benih-benih ini biasanya sangat kotor dan kadang mengandung hijauan yang
dapat menimbulkan pemanasan setempat (pada benih curah). c/. Jamur sangat lazim
terdapat selama periode simpan sebelum pengolahan. Jamur yang paling umum
terdapat yaitu Aspergilus sp, yang mempunyai efek samping yang bersifat toksik,
- - -
yaitu racun aflatoksin. Umumnya jamur menurunkan viabilitas dan mempunyai efek
toksik.
akan berubah. Hal ini biasanya dipakai sebagai salah satu tolok ukur pertama,
untuk berkecambah.
meningkat.
6. Mundurnya pertumbuhan kecambah. Pada benih yang telah menua jika masih
tidak merata.
terjadi imbibisi mempunyai: laju respirasi yang lebih rendah dibanding benih
yang belum mengalami deteriorasi. Hal ini disebabkan oleh aktivitas enzim yang
enzimnya jauh berkurang atau bahkan tidak berfungsi. Hal ini disebabkan
Enzim sebagai katalisator organic dalam organism terdapat pada setiap tahap
3) Perubahan pada membrane I dindig sel. Jika pada benih yang telah mengalami
Karena bocomya membrane sel maka akan ada unsur-unsur yang keluar dari
benih. Sebagai akibatnya maka benih akan kekurangan bahan makanan untuk
merah dalam sel-sel umbu biet akan keluar bila umbi biet itu direbus. Keluamya
wama merah ke dalam air perebus disebabkan oleh rusaknya membrane plasma
bakteri, dan nitella jika menua kemudian mati, maka kandungan zat organic dan
kebocoran membrane. c/. Pada biji yang menua atau biji yang rusak secara
anorganik. Selanjutnya jika air rendaman diukur daya hantar listriknya (DHL),
maka akan terjadi peningkatan nilai OHL. Hal ini berarti telah terjadi
4) Perubahan laju sintesa. Pada biji yang mengalami kemunduran maka laju
sintesenya rendah. Misalnya laju sintesa pati, selulosa, polisakarida melarut, dan
protein.
UNIVERSITAS MEDAN
Teknologi Benih- Ellen AREA
Panggabean
-
5) Perubahan persediaan makanan. Misalnya kehilangan komoditi, tanpa
disimpan basah (kadar air tinggi) dan pada subu tinggi, maka benih akan cepat
dari jaringan lain. 1 /. Perubahan lipid. Pada benib yang mengalami deteriorasi
kandungan asamnya meningkat. Asam-asam itu terdiri dari: asam lemak bebas
basil aktivitas lipase pada lipid; asam fosfat basil aktivitas pbytin oleb phytase;
asam amino basil protease pada protein. Yang paling banyak dan pertama kali
asam lemak dan kebilangan daya kecambah biasanya diikuti oleb pertumbuhan
cendawan, dan akumulasi asam ini tidak terjadi j ika pertumbuban cendawan
peningkatan asam lemak dan penurunan lipid netral dan polar. Di antara lipid
yang menurun, fosfolipid yang paling cepat. Penurunan terjadi j ika biji
ditempatkan pada suhu tinggi dan RH tinggi. Dengan penurunan fosfolipid maka
akan terjadi kerusakan membrane, bal ini karena salah satu fungsi fosfolipid
persediaan makanan utama. Perubahan yang terjadi pada pati kurang jelas. Gula
reduksi pada keadaan aerobic tidak meningkat, sedangkan pada keadaan an
aerobik meningkat. Gula non reduksi pada keadaan aerobic dan an aerobic
menurun.
luar, tetapi suatu pencerminan dari perubahan yang terjadi dalam inti sel.
Beberapa khromosom abnormal dalam ujung akar dari biji-biji menua terlihat
sering dijumpai dalam sel-sel meristem akar dan dalam jumlah terbatas dalam
sel-sel meristem dari tunas dan sel-sel tepung sari. Penyimpangan khromosom
tergantung dari jenis tanaman dan taraf dari kemunduran benihnya. Mekanisme
kerusakan khromosom dari biji-bij i menua telah diteliti. Hal itu karena
kerusakan pada asam nucleat. Jadi dalam sel dapat terjadi mutagen alami yang
Pendabuluan
Kualitas benib, baik fisik maupun fisiologis, merupakan basil dari perpaduan antara
rantai pemasaran, sebelum sampai ke petani pengguna benib dan dipakai untuk
usaba tani.
Jaminan mutu benih yang dipasarkan tercermin dalam sertifikat yang diterbitkan
oleb lembaga sertifikasi benib, yang dalam bal ini adalab BPSB. Dalam sertifikat
tersebut dicantumkan basil pengujian rutin yang menggambarkan kualitas benih. Hal
ini dimaksudkan untuk melindungi petani pengguna benib dan menjamin kepastian
Benih yang dimaksudkan dalam sertifikasi benib ini adalab benih sejati (true seed)
Bab ini membahas tentang sertifikasi dan pengujian benib. Sertifikasi menyangkut
produsen benib bersertifikat, kewajiban produsen dan BPSB (Badan Pengawas dan
penguj ian benih membabas arti penting pengujian benih, terminologi dalam
pengujian benib, faktor-faktor yang mempengarubi kualitas benib dan penguj ian
kualitas benib.
Agrawal, R.L . l 9:8 ec hn o l ogy . Oxford and IBH Publishing Co.New Delhi
Bomba Ca tta.6'8/- p p .
Bewley,JD and �l. JIB Phy si o logy and Biochemistry of Seed. 1 &2,
Springer ·er ag, Beli' H e id elberg,New York
Justice, O.L., dan Louis .B. � . · . P'rinsip dan Praktek Penyimpanan Benih.
Rajawali, Jakarta .. 446 lh:a
th
Mayer,AM and A. Poljakoff Mayher: l' 989 .. The Germination of Seeds (4 ed).
Pergamon Press pie
Pranoto, H.S, W.Q. Mugnisjah, dan E. M u:rn j ati . 1 990. Biologi Benih. Bogor: IPB
Press.
Teknologi Benih-MEDAN
UNIVERSITAS Ellen Panggabean
AREA -