Evaluasi Modul 1 Wawasan Kebangsaan Dan Nilai Bela Negara
Evaluasi Modul 1 Wawasan Kebangsaan Dan Nilai Bela Negara
Evaluasi Modul 1 Wawasan Kebangsaan Dan Nilai Bela Negara
1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan sehingga menjadi
bagian kompetensi ASN?
Jawab :
1. Ya, karena seorang ASN harus memiliki wawasan kebangsaan yang baik guna menjadi
ASN yang sepenuhnya ASN dan ASN adalah abdi negara, garda terdepan dalam
membangkitkan dan menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat, serta ASN sebagai
bagiandari penyelenggara pemerintahan yang secara langsung, jadi ASN
bertanggungjawab untuk menjamin terselenggaranya roda pemerintahan, memiliki
tanggung jawab untuk ikut serta secara langsung mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional. Dlaam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, baik ideologi,
politik, ekonomi dan sosial budaya serta pertahanan dan keamanan, peran ASN sangat
dominan. Wawasan kebangsaan adalah toleransi sikap saling menghargai, menghormati
agama dan kepercayaan yang berbeda, melaksanakan musyawarah untuk membuat
keputusan, mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi ataupun
golongan, menghargai pendapat orang lain.
2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling mungkin terjadi saat ini dan
mengancam eksistensi NKRI?
Jawab :
1. Masih relevan.
Nilai-nilai bela negara adalah cinta akan tanah air, kesadaran untuk berbangsa dan
bernegara, dan yakin akan Pancasila menjadi dasar untuk kita lebih membela negara ini.
Seiring dengan upaya bela negara masa kini yang tidak lagi identic dengan bertempur
menggunakan senjata api tetapi lebih mengacu pada pengabdiannya sesuai dengan
profesinya masing-masing di dlaam membangun bangsa dan negara. Bela negara masa
kini yang lebih identic dengan ketahanan nasional dan sejalan dengan perkembangan
yaitu era globalisasi menuntut reformasi dalam segala bidang.
2. Ancaman yang paling mungkin terjadi saat inidan mengancam eksistensi NKRI adalah
ancaman dari internal kita sendiri seperti perpecahan karena isu Suku, Agama, Ras dan
Antar Golongan (SARA) serta ancaman dari separatisme yang ingin memisahkan diri
dari NKRI. Ancaman dari dalam ini sangat berbahaya karena sulit dideteksi karena akan
menimbulkan kekacauan dan kerusakan antar anak bangsa.
1. Jelaskan kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan negara Indonesia
2. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam konteks
penyelenggaraan negara Indonesia
3. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
tahun 1945
4. Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
5. Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia
Jawab :
1. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama sebagai dasar
negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila menempati
kedudukan yang paling tinggi, sebagi sumber dari segala sumber hukum atau sebagai
hukum dasar nasional dalam tata hukum di Indonesia.
Pancasila dalam kedudukannya sebagai sumber dari segala sumber hukum atau
sumber hukum dasar nasional, menjadikan Pancasila sebagai ukuran dalam menilai
hukum yang berlaku di Indonesia. Hukum yang dibuat dan berlaku di Indonesia harus
mencerminkan kesadaran dan rasa keadilan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Hukum di Indonesia harus menjamin dan merupakan perwujudan serta tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam rumusan Pancasila
sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan interprestasinya dalam tubuh
UUD 1945 tersebut.
2. UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 merupakan undang-undang yang berisi
aturan dasar kehidupan bernegara di Indonesia. Kedudukan UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945 adalah sebagai dasar hukum yang paling tinggi dan bersifat
fundamental, karena merupakan sumber legitimasi atau landasan bentuk-bentuk
paraturan perundang-undangan di bawahnya, sehingga semua peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia tidak boleh bertentangan dan harus berpedoman
pada UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
3. Nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 adalah pembukaan UUD 1945
berisi pokok pikiran pemberontakan melawan imperialisme, kolonialisme, dan fasisme,
serta memuat dasar pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesa.
Alinea I terkandung motivasi, dasar dan pembenaran perjuangan (kemerdekaan adalah
hak segala bangsa dan penjajahan bertentangan dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan).
Alinea II mengandung cita-cita bangsa Indonesia (negara yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur).
Alinea III memuat petunjuk atau tekad pelaksanaannya (menyatakan bahwa
kemerdekaan atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa).
Alinea IV memuat tugas negara atau tujuan nasional, penyusunan UUD 1945, bentuk
susunan negara yang berkedaulatan rakyat dan dasar negara Pancasila.
4. Batang tubuh dari UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 merupakan tataran
pertama dan utama dari penjabaran lima norma dasar negara (Ground Norms).
Pancasila beserta norma-norma dasar lainnya yang termuat dalam pembukaan UUD
1945, menjadi norma hukum yang menjadi kerangka dasar hukum system administrasi
negara Republik Indonesia pada umumnya, atau khususnya system penyelenggaraan
pemerintahan negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan, dan
aspek sumber daya manusianya.
Batang tubuh UUD 1945 hasil Amandemen I-IV pada tahun 2002 terdiri atas 21 bab, 74
pasal, serta 3 pasal aturan peralihan, dan 2 pasal aturan tambahan. Dalam UUD 1945
hasil Amandemen 2002 sebagaimana dipraktekkan di berbagai negara tidak ada lagi
penjelasan pasal-pasal.
Pasal-pasal UUD 1945 dimaksud merupakan penjabaran dari pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam pembukaan. Rumusan pasal tersebut merupakan landasan kebijakan
yang paling mendasar bagi penyelenggara pemerintahan negara.
5. Kedudukan ASN dalam NKRI sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan politik, pelayanan public, dan perekat serta pemersatu bangsa.
ASN melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah.