Nivar Syahailatua p77 83
Nivar Syahailatua p77 83
Nivar Syahailatua p77 83
2 Juni 2020
ORIGINAL ARTICLE
ABSTRAK
LATAR BELAKANG 1 Program Studi Kedokteran,
Saat ini keterlambatan perkembangan masih menjadi masalah serius di Fakultas Kedokteran Universitas
negara maju maupun negara berkembang. Profil kesehatan Indonesia Trisakti
tahun 2016, mengemukakan sekitar 56.4% anak usia di bawah lima tahun 2 Departemen Histologi, Fakultas
di Indonesia mengalami gangguan tumbuh kembang. Apabila deteksi Kedokteran
tumbuh kembang terlambat, maka dapat mengakibatkan penyimpangan Universitas Trisakti
pada anak yang sukar diperbaiki. Salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan perkembangan anak adalah pengetahuan orang tua. Korespondensi:
Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara pengetahuan ibu Kartini
tentang tumbuh kembang dengan perkembangan anak usia 1-3 tahun. Departemen Histologi, Fakultas
Kedokteran Universitas Trisakti
METODE Jalan Kyai Tapa No. 260, Grogol,
Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain Jakarta Barat 11440
potong zlintang. Perhitungan besar sampel studi menggunakan rumus Email: kartiniedwin@trisakti.ac.id
potong lintang. Sampel dipilih secara consecutive non-random sampling
yang mengikutsertakan 367 responden di wilayah kerja Puskesmas Waena,
Jayapura Papua, yang dilakukan pada bulan April sampai Juni 2019.
Variabel yang diteliti adalah pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang
dan perkembangan pada anak usia 1-3 tahun. Data dikumpulkan dengan J Biomedika Kesehat 2020;3(2):77-83
cara wawancara mengunakan kuesioner pengetahuan tumbuh kembang DOI: 10.18051/JBiomedKes.2020.
dan kuesinoner pra skrining perkembangan (KPSP). Data dianalisis v3.77-83
menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan 0.05. pISSN: 2621-539X / eISSN: 2621-5470
KESIMPULAN
Pengetahuan dan pendidikan ibu tentang tumbuh kembang berhubungan
dengan perkembangan anak usia 1-3 tahun.
DOI: https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2020.v3.77-83
77
J Biomedika Kesehat Vol. 3 No. 2 Juni 2020
ABSTRACT
Maternal knowledge on growth and development is associated with development
in children aged 1-3 years
BACKGROUND
Growth and development delays are still a serious problem in both developed and developing countries. Indonesia's
health profile in 2016, revealed that around 56.4% of children under the age of five in Indonesia experience growth
and development disorders. If the detection of growth and development is late, it can cause deviations in children
that are difficult to repair. Parent's knowledge influence child's development. This study aims to determine the
relationship between maternal knowledge on growth and development in children aged 1-3 years.
METHOD
This study used an observational analytic study with a cross-sectional study design. The sample was selected by
consecutive non-random sampling which included 367 respondents in Waena Health Center, Jayapura Papua.
This study was conducted in April to June 2019. The variables studied were maternal knowledge on growth and
development in children aged 1-3 years. Data was collected by interview using a growth development questionnaire
and pre-screening developmental questionnaire. Data were analyzed using Chi-square test with a significance level
of 0.05.
RESULTS
Based on the results obtained 83.7% of mothers had good knowledge of the growth and development of children
according to age. As many as 83.7% of highly educated mothers have children with age-appropriate development.
Analysis using the Chi-square test showed that there was a significant relationship between mother’s knowledge
and education with the development of children aged 1-3 years (p <0.05).
CONCLUSION
Maternal knowledge on growth and development is associated with development in children aged 1-3 years.
78
Syahailatua, Kartini Pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang dan perkembangan anak
generasi muda bangsa dapat berlangsung optimal. (ibu yang membawa anak berusia 1-3 tahun) dan
(7,8)
Dalam keluarga peran seorang ibu menjadi eksklusi (anak dengan gangguan perkembangan
sangat penting dalam memberikan stimulasi mental, gangguan gizi, autisme, atau ADHD).
kepada anaknya. Untuk memperoleh pengetahuan Sampel penelitian diambil dengan menggunakan
dan pemahaman yang baik serta cara bertingkat teknik consecutive non random sampling. Bahan
laku yang sesuai dengan kebutuhan memerlukan dan instrumen penelitian menggunakan kuesioner
proses pendidikan melalui metode tertentu.(9) pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang dan
Selain pengetahuan, status ekonomi keluarga kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP).
sering pula memiliki korelasi positif dengan Pengumpulan data dilakukan dengan
jenjang pendidikan seseorang. Seorang dengan wawancara dan pengisian kuesioner pengetahuan
status ekonomi menengah ke atas biasanya tingkat ibu untuk menilai pemahaman ibu balita mengenai
pendidikan juga semakin tinggi. Seorang ibu tumbuh kembang anaknya dan faktor-faktor yang
yang bekerja di luar rumah akan menyebabkan mempengaruhinya. Pengetahuan ibu dinilai baik
kehadirannya dalam kehidupan sehari-hari anak bila memenuhi skor antara 11-20, sedangkan
menjadi lebih sedikit bila dibandingkan ibu yang pengetahuan kurang bila skor 0-10.
tidak bekerja. Hal ini berdampak pada terbatasnya KPSP (Kuesioner Pra Skrining
kesempatan ibu untuk memberikan stimulasi Perkembangan) merupakan alat ukur
kepada perkembangan anak. Namun, ibu yang perkembangan anak usia 0-6 tahun yang disusun
bekerja di luar rumah belum tentu pula tidak oleh IDAI bersama Depkes. Dengan KPSP
memiliki efek positifnya. Bila anaknya dititipkan dinilai kemampuan struktur dan fungsional tubuh
ke tempat penitipan anak yang memperkerjakan yang meliputi motorik kasar, motorik halus,
pengasuh terlatih maka perkembangan anak dapat kemampuan bicara dan bahasa, sosialisasi serta
dirangsang dan menjadi lebih aktif dibandingkan kemandirian. KPSP sebaiknya digunakan secara
anak yang hanya berada di rumah bersama ibunya rutin untuk memonitoring perkembangan sehingga
yang tidak bekerja.(10,11) dapat mendeteksi sedini mungkin apabila ada
Penelitian sebelumnya menyimpulkan keterlambatan perkembangan anak. Rentang
bahwa terdapat hubungan yang bermakna waktu pemeriksaan KPSP adalah setiap 3 bulan
antara pengetahuan ibu dengan perkembangan untuk anak di bawah 2 tahun dan setiap 6 bulan
motorik anak.(9) Penelitian lain menyimpulkan untuk anak 2-6 tahun. Dengan menggunakan KPSP
hal sebaliknya yaitu tidak terdapat hubungan dokter atau bidan dapat menilai perkembangan
antara tingkat pengetahuan ibu tentang tahap- anak apakah sesuai umur, meragukan atau terjadi
tahap perkembangan dengan praktik stimulasi penyimpangan. Penggunaan KPSP memerlukan
motorik halus pada bayi usia 0-12 bulan.(12) alat bantu pemeriksaan berupa: manik-manik,
Tujuan penelitian ini adalah menilai hubungan sapu tangan, pensil dan kertas, bola, kerincingan,
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang dengan kubus mainan, kue kering dan kismis, kacang
perkembangan anak usia 1-3 tahun. tanah, gambar binatang, dll. Penilaian KPSP
dikategorikan menjadi normal (bila perkembangan
METODE memenuhi skor 9-10); meragukan (bila
Jenis penelitian ini adalah observasional perkembangan memenuhi skor 7-8); dan terjadi
analitik dengan desain potong silang (cross penyimpangan (bila skor perkembangan 6 atau
sectional), yang bertujuan menilai hubungan antara kurang).
variabel bebas (pengetahuan ibu tentang tumbuh Analisis statistik untuk menilai hubungan
kembang) dan variabel tergantung (perkembangan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang dan
anak berusia 1-3 tahun) yang diukur pada satu perkembangan anak usia 1-3 tahun menggunakan
waktu yang sama. Lokasi untuk penelitian adalah uji Chi-square. Batas kemaknaan yang digunakan
di wilayah kerja Puskesmas Wena Jayapura, Papua adalah p<0.05. Penelitian ini telah mendapat
dan dilaksanakan pada bulan April sampai Juni persetujuan Komisi Etik Riset Fakultas
2019. Perhitungan besar sampel menggunakan Kedokteran Universitas Trisakti dengan nomor: 4/
rumus potong lintang dan didapatkan sebanyak KER-FK/1/2019.
367 subjek penelitian memenuhi kriteria inklusi
79
J Biomedika Kesehat Vol. 3 No. 2 Juni 2020
80
Syahailatua, Kartini Pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang dan perkembangan anak
Tabel 2. Hubungan pengetahuan tentang tumbuh kembang, pendidikan dan pekerjaan ibu dengan
perkembangan anak usia 1-3 tahun
Perkembangan Anak p
Variabel
Sesuai Meragukan Penyimpangan
n % n % n %
Pengetahuan ibu
Baik 216 83.7 37 14.3 5 1.9
Kurang 0.045†
79 72.5 27 24.8 3 2.8
Pendidikan Ibu
Tinggi (SMA-PT) 242 83.7 42 14.5 5 1.7
Rendah (SD-SMP) 0.008†
53 67.9 22 28.2 3 3.8
Pekerjaan Ibu
Bekerja 77 85.6 13 14.4 0 0.0
Tidak bekerja 0.165†
218 78.7 51 18.4 8 2.9
†: Uji Chi-square; n= jumlah; % = persen
kecerdasan generasi muda suatu bangsa.(2,7,16) Seorang anak memiliki kebutuhan dasar untuk
Pengetahuan dapat diperoleh seseorang tumbuh dan berkembang secara optimal yang
melalui panca inderanya berdasarkan sangat bergantung pada proses pengasuhan
pengalaman diri sendiri atau orang lain, nilai orang tuanya. Saat seorang anak berusia balita,
yang dipercayanya, jenjang pendidikan yang ia masih sangat bergantung pada perawatan
ditempuh, maupun informasi dari berbagai media dan pengasuhan ibunya, misalnya pemantauan
atau lingkungannya.(17) Pengetahuan menjadi kesehatan anak dan nutrisinya, sehingga proses
landasan dalam proses berpikir dan menimbang tumbuh kembang di tahun awal kehidupannya
suatu hal untuk mencari jawaban atas pertanyaan dapat berlangsung optimal. Tentu saja di setiap
yang ada. Faktor terpenting dalam pengetahuan keluarga, pola pengasuhan anak tidak selalu
adalah pendidikan, dikarenakan pendidikan sama. Beberapa faktor turut mempengaruhi pola
memiliki peran dalam proses belajar menerima asuh dalam keluarga, misalnya latar belakang
segala informasi yang bertujuan meningkatkan pendidikan orang tua, jumlah anak dalam keluarga,
kemampuan mental, sikap, dan tingkah laku.(18) keadaan ekonomi, pekerjaan ibu dan sebagainya.
Dengan pendidikan seorang ibu dapat lebih banyak Kedewasaan dan kemampuan seseorang untuk
memperoleh akses ke sumber informasi, misalnya menyerap serta mencerna informasi yang didapat
dari buku, majalah, dan media.(19) Informasi juga akan berkembang seiring meningkatnya jenjang
dapat diperoleh melalui konseling yang diberikan pendidikan yang ditempuh, oleh karenanya
oleh tenaga kesehatan. Langkah ini sangat pengetahuannya juga akan bertambah. Pendidikan
berpengaruh terhadap pengetahuan ibu karena yang semakin tinggi akan sangat membantu
petugas kesehatan adalah panutan masyarakat dalam menyerap informasi misalnya pengetahuan
dan memiliki lebih banyak pengetahuan tentang yang menunjang kesehatan dan berpengaruh
bagaimana merangsang perkembangan awal balita terhadap tumbuh kembang anak sehingga dapat
dengan baik dan benar.(15) meningkatkan kualitas hidup.(14,17,21)
Penelitian ini juga menyimpulkan adanya Penelitian ini menyimpulkan bahwa
hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu pekerjaan ibu tidak memiliki hubungan bermakna
dengan perkembangan anak. Sejalan dengan dengan perkembangan anak usia 1-3 tahun. Hal
penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa ini kemungkinan karena ibu yang tidak bekerja
antara pendidikan orang tua dan perkembangan lebih banyak daripada ibu yang bekerja, namun
anak berhubungan secara signifikan. Pendidikan perkembangan anak masih sesuai usianya.
yang tinggi memiliki efek positif pada Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
perkembangan anak dan faktor yang berpengaruh sebelumnya yang menyimpulkan bahwa tidak
terhadap penyimpangan perkembangan pada anak terdapat hubungan antara pekerjaan orang
usia 0-3 tahun adalah kemiskinan dan kelaparan. tua dengan perkembangan anak. Hal tersebut
(20)
dimungkinkan karena terdapat faktor lain yang
Status pendidikan seorang ibu tentu akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
menentukan pula kualitas pengasuhan anaknya. anak, misalnya faktor lingkungan biologis,
81
J Biomedika Kesehat Vol. 3 No. 2 Juni 2020
lingkungan fisik, dan lingkungan psikososial. dengan baik dan tumbuh kembang anak menjadi
Ketiga faktor tersebut didukung dengan adanya optimal.
kemajuan teknologi sehingga orang tua dapat terus
meningkatkan pengetahuan terkait pertumbuhan KESIMPULAN
dan perkembangan anak dengan memanfaatkan Penelitian ini menyimpulkan adanya
media digital yang ada. Selain itu, pendapatan hubungan yang bermakna antara pengetahuan
orang tua juga mempengaruhi pemenuhan tumbuh kembang dan pendidikan ibu dengan
kebutuhan nutrisi yang baik bagi anak dalam perkembangan anak usia 1-3 tahun, namun tidak
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang terdapat hubungan bermakna antara pekerjaan
sesuai.(22) Namun penelitian tersebut tidak sejalan ibu dengan perkembangan anak. Saran untuk
dengan penelitian lain yang menyatakan bahwa penelitian selanjutnya menggunakan metodologi
terdapat hubungan yang bermakna antara profesi yang berbeda untuk menilai hubungan sebab
ibu sebagai pegawai di perusahaan dan ibu rumah akibat antar variabel dan memasukan variabel
tangga dengan perkembangan anak usia 2-5 tahun. asupan gizi sehingga dapat dinilai pertumbuhan
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa dalam dan perkembangan anak.
mendidik seorang anak peran ibu sangat penting.
Namun, peran ibu tersebut dapat digantikan UCAPAN TERIMA KASIH
dengan orang lain yang juga memahami tentang
Dinas Kesehatan Kota Jayapura dan
perkembangan anak. Dalam memaksimalkan
Puskesmas Waena yang sudah memberikan ijin
perkembangan anak, interaksi yang terjadi bukan
untuk dapat mengambil data di lokasi penelitian.
dilihat dari seberapa lama ibu tersebut berada
Juga kepada para tenaga medis bagian Gizi,
dengan anaknya, namun seberapa banyak dan
KIA dan MTBS dan dokter yang membantu
berkualitasnya interaksi yang dilakukan dengan
pengambilan data serta responden yang telah
anaknya. Oleh karena itu, ibu yang bekerja dapat
bersedia berpartisipasi.
lebih baik dalam memberikan stimulasi yang
berkualitas pada anak daripada ibu yang hanya
REFERENSI
berada dirumah.(23) Pekerjaan seseorang dilakukan 1. Soetjiningsih. Konsep dasar tumbuh kembang
untuk mendapatkan hasil atau upah yang dapat anak. In Ranuh I. Tumbuh Kembang Anak. 2nd ed.
dinilai dengan uang dengan tujuan pemenuhan Jakarta: EGC; 2013. p.2-71.
2. Diana FM. Pemantauan perkembangan anak
kebutuhan keluarga. Dalam bekerja, seseorang balita [Internet]. J Kesehatan Masyarakat Andalas.
dituntut mampu melakukan perubahan secara cepat 2010;4(2):117-20. Available from: http://jurnal.
fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/79
baik dalam hal keterampilan maupun pengetahuan 3. Karo MB. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu
yang sesuai dengan kebutuhan. Biasanya untuk terhadap perkembangan bahasa anak usia1-3
memenuhi tuntutan tersebut seorang pekerja tahun (toddler) di sekolah Nisrina Jati Asih Kota
Bekasi tahun 2013 [Internet]. J Ilmiah WIDYA.
membutuhkan informasi yang lengkap dan cepat. 2015;3(2):68-72. Available from: http://digilib.
Hal ini menjadi alasan mengapa seorang yang mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_
abstrak/Isi_Artikel_491015734503.pdf
bekerja umumnya memiliki akses yang lebih baik 4. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun
tentang berbagai informasi. Pekerjaan seseorang 2016 [Internet]. Jakarta: Kemenkes RI; 2017.
juga menggambarkan aktivitas dan tingkat Available from: https://pusdatin.kemkes.go.id/
article/view/17092000001/profil-kesehatan-
kesejahteraan ekonomi yang didapatkan.(24) indonesia-2016.html
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu 5. Kusumaningtyas K, Wayanti S. Faktor pendapatan
dan pendidikan keluarga terhadap perkembangan
tidak dapat menjelaskan adanya hubungan sebab motorik halus anak usia 3-4 tahun [Internet]. J
akibat antar variabel. Penelitian ini juga tidak Litkes Suara Forikes. 2016;7(1):52-9. Available
meneliti variabel lain seperti asupan gizi yang from: https://forikes-ejournal.com/index.php/SF/
article/view/13
dapat mempengaruhi perkembangan anak. 6. Jurana J. Perkembangan motorik kasar dan halus
Implikasi hasil penelitian ini digunakan pada anak usia 1-3 tahun (toddler) di Kelurahan
Mamboro Barat Wilayah Kerja Puskesmas
sebagai masukan bagi orang tua khususnya ibu Mamboro [Internet]. Medika Tadulako. 2017;
untuk lebih meningkatkan kualitas diri dalam hal 4(3):47-63. Available from: http://jurnal.untad.
pengetahuan tumbuh kembang anak sehingga ac.id/jurnal/index.php/MedikaTadulako/article/
view/9293
dalam kesehariannya dapat mengasuh anaknya 7. Kharisma M, Efni N. Hubungan pengetahuan ibu
82
Syahailatua, Kartini Pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang dan perkembangan anak
83