Rencana Aksi Pengimbasan Kepada 3 SMK Non PK
Rencana Aksi Pengimbasan Kepada 3 SMK Non PK
Rencana Aksi Pengimbasan Kepada 3 SMK Non PK
` MANAGEMENT
SMK NEGERI 3 Yogyakarta
Kompetensi Keahlian
Teknik Pemesinan dan
Teknik Elektronika
PRODUKSI
Peningkatan SDM Melalui pembelajaran
Teaching Factory di jurusan teknik Hotel di jogja
pemesinan dan teknik elektyronikayang
dikelola oleh Peserta Didik. Meliputi
produksi bagian moulding dan produksi
meeting amplifier
HASIL PRODUKSI
SMK N 3 Yogyakarta
1. Komponen moulding
2. Meeting amplifier
TARGET MARKET
Kantor-kantor pemerintah, kantor-
kantor industry, Masyarakat umum Hotel di Jogja
lainnya.
Industry-industri manufaktur.
Adapun bentuk Kerjasama dalam project pengimbasan SMKN 3 Yogyakarta dengan 3 sekolah yang
memiliki Jurusan dibidang manufaaktur pemesinan dan elektronika :
SMKN 1 Gedangsari akan menjadi mitra terimbas TeFa SMK N 3 Yogyakarta pada
kompetensi keahlian Teknik Elektronoka.
Program yang sudah dirintis dalam pengembangan Teaching Factory di SMK Negeri 3
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Teknik Pemesinan
Program keahlian Teknk Pemesinan SMK N 3 Yogyakarta mengembangkan teaching
factory (TeFa) berupa Bagian/komponen moulding, teaching factory (TeFa) ini
dikembangkan bersama perusahaan PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (PT YPTI)
Yogyakarta. Perusahaan ini ber Alamat : Jl. Cangkringan, Duri, Tirtomartani, Kec.
Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571. Bidang usaha yang
dijalankan yaitu di bidang Checking Fixture, Spare Part, Plastic Injection, dan Mold
Making.
SMK N 3 Yogyakarta bekerjasama untuk membuat satu komponen dari muolding yang
diproduksi oleh PT YPTI Yogyakarta
2. Teknik Elektronika
2
Rencana Pengimbasan TEFA
Berdasarkan dari Program Pengembangan TEFA SMK Negeri 3 Yogyakarta dalam rangka
implementasi SMK yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema
Pengimbasan Tahun 2024 dapat disampaikan seperti tabel dibawah ini :
3
spesifik dari kompetensi
berupa unit-unit kompetensi)
4. Dokumen Skill Set yang
meliputi: cakupan kompetensi
dan identifikasi produk.
5. Kesepakatan Sertifikat
Kompetensi Keahlian
6. Dokumen Analisis dan
perencanaan sumber daya.
d. Workshop penguatan Manajemen SMK Pengimbas 1. Analisis sumber daya manusia
pembelajaran Mitra Kerja SMK Pengimbas pelaksana
dengan metode Manajemen SMK Jejaring 2. Daftar kebutuhan peralatan
pembelajaran Mitra Kerja SMK Jejaring 3. Daftar bahan baku
interaktif dan Pendidik SMK Pengimbas 4. Dokumen analisis produksi
Analisis Sumber Pendidik SMK Jejaring 5. Daftar kebutuhan sarana
Daya produksi
4
Mitra Kerja SMK Jejaring
Pendidik SMK Pengimbas
Pendidik SMK Jejaring
j. Workshop Manajemen SMK Pengimbas Modul P5
Pengembangan Mitra Kerja SMK Pengimbas
Karakter dan Manajemen SMK Jejaring
Penguatan Budaya Mitra Kerja SMK Jejaring
Kerja Pendidik SMK Pengimbas
Pendidik SMK Jejaring
k. Workshop Manajemen SMK Pengimbas Media Pembelajaran
Pengembangan Mitra Kerja SMK Pengimbas
Media Pembelajaran Manajemen SMK Jejaring
Mitra Kerja SMK Jejaring
Pendidik SMK Pengimbas
Pendidik SMK Jejaring
l. Pengembangan SDM:
5
dalam mengambil keputusan
dari sisi keuangan.
b. Workshop dan Manajemen SMK 1. Peningkatan Kompetensi
Pelatihan Mitra Kerja SMK Pengimbas Guru
implementasi Mitra Kerja SMK Jejaring 2. Peningkatan Komptenesi
sistem informasi Peserta didik SMK Pengimbas Peserta Didik
management TeFa Peserta didik SMK Jejaring 3. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait cara
penggunaan aplikasi sistem
informasi manajemen
4. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait
pembuatan basis data
5. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait
menjalankan proses dan
prosedur bisnis dalam
bentuk perangkat lunak
(aplikasi sistem informasi
manajemen)
c. Workshop Manajemen SMK 1. Peningkatan Kompetensi
management Mitra Kerja SMK Pengimbas Guru
pemasaran TeFA Mitra Kerja SMK Jejaring 2. Peningkatan Kompetensi
Peserta didik SMK Pengimbas Peserta Didik
Peserta didik SMK Jejaring 3. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait metode
dalam menganalisis pasar
4. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait
segmentasi pasar
5. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait
sasaran,
6. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait metode
perencanaan.
7. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait proses
pengembangan produk
d. Workshop dan Manajemen SMK 1. Peningkatan Kompetensi
Pelatihan Mitra Kerja SMK Pengimbas Guru
implementasi Mitra Kerja SMK Jejaring 2. Peningkatan Kompetensi
teknik Peserta didik SMK Pengimbas Peserta Didik
penjualan/pemasar Peserta didik SMK Jejaring 3. Pemahaman Guru dan
an produk peserta didik terkait Digital
Marketing.
6
4. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait Social
Media Management
5. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait
marketing mix, yaitu:
product, price, place dan
promotion.
6. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait Brand
awareness
e. Workshop Manajemen SMK 1. Peningkatan Kompetensi
manajemen SDM Mitra Kerja SMK Pengimbas Guru
Mitra Kerja SMK Jejaring 2. Peningkatan Komptensi
Peserta didik SMK Pengimbas Peserta Didik
Peserta didik SMK Jejaring 3. Pemahaman Guru dan
Peserta didik terkait
perencanaan sumber daya
manusia
4. Pemahaman Guru dan
Peserta didik terkait
penerapan, perekrutan,
pelatihan, pengembangan
kompetensi peserta didik
5. Pemahaman Guru dan
Peserta didik terkait
benchmarking pengelolaan
tefa.
6. Pemahaman Guru dan
Peserta didik terkait standar
industri
f. Workshop Manajemen SMK 1. Peningkatan Kompetensi
implementasi Mitra Kerja SMK Pengimbas Guru
pembentukan Mitra Kerja SMK Jejaring 2. Peningkatan Komptensi
teamwork Peserta didik SMK Pengimbas Peserta Didik
Peserta didik SMK Jejaring 3. Pemahaman Guru dan
Peserta didik terkait
metode berkomunikasi yang
baik dan profesional.
4. Melakukan evaluasi secara
objektif terkait penilaian
yang dilaksanakan oleh
Guru dengan menggunakan
indikator yang jelas dan
relevan sesuai dengan
industri.
7
5. Pemahaman Guru dan
Peserta didik terkait
menyelesaikan konflik
dengan baik dan mencapai
kesepakatan yang saling
menguntungkan.
3 Pengadaan Bahan Baku
a. Pengadaan Bahan Manajemen Tefa Tersedianya bahan baku produksi
Baku Tim Pengadaan dalam pengembangan pembelajaran
Tefa
8
PROGRAM PENGAMBANGAN TEFA DAN PENGIMBASAN
C. PENGUATAN DAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
B. PENGEMBANGAN 1. Perancangan Produk
A. PEMBENTUKAN TIM /PERENCANAAN PRODUK 2. Penyusunan perangkat pembelajaran
1. Identifikasi produk 3. Penyusunan jadwal
1. Penyusunan Tim
2. Analisis cakupan kompetensi 4. Pengerjaan produk
2. Penerbitan SK Tim Pelaksana
3. Analisis Produk 5. Penyerahan hasil produk
6. Layanan Purna Jual
7. Penguatan Mitra Kerja
D. PEMENUHAN PERALATAN
PRAKTIK DAN/ATAU BAHAN
BAKU
1. Analisis Fasilitas dan Bahan E. PEMENUHAN SARPRAS G. PUBLIKASI
1.Penataan Ruang PENYELENGGARAAN
2. Analisis Pembiayaan
2. Pengkodisian alat Pameran/Expo
3. Perencanaan
4. Pengadaan
5. Komisioning dan pemanfaatan
A. PEMBENTUKAN TIM
SMK yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema
Pengimbasan Tahun 2024 membentuk Tim Pengelola Bantuan dan Tim Tefa. Tim
Pengelola Bantuan terdiri dari: Ketua (Kepala SMK), Sekretaris (Waka Kurikulum/Waka
Humas/Waka Sarpras, atau yang ditunjuk), Bendahara (bendahara yang ditunjuk) dan Tim
Teknis (ditunjuk oleh Kepala Sekolah).
- Tim Pengelola Bantuan bekerja untuk melaksanakan kegiatan administrasi dan
keuangan bantuan.
- Tim Tefa menjadi penanggung jawab dan penggerak seluruh unsur yang terlibat
dalam implementasi Tefa di sekolah dan memperkuat kolaborasi dengan pihak
eksternal. Tim ini bertanggung jawab secara permanen terhadap pengembangan dan
implementasi Tefa di sekolah, termasuk bertanggung-jawab terhadap
keterlaksanaan dan keberhasilan Bantuan Pemerintah Sekolah Menengah Kejuruan
yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema
Pengimbasan Tahun 2024 .
- Tim Tefa menganalisis seluruh capaian pembelajaran sesuai dengan projek/produk
yang dihasilkan, dan menetapkan jenis projek/produk yang sesuai kebutuhan
kompetensi peserta didik, kebutuhan masyarakat secara luas, dan kebutuhan dunia
kerja.
- Tim Tefa dapat terintegrasi dengan struktur organisasi sekolah dengan memberikan
tambahan tugas dan kewenangan dalam mengelola Tefa, tetapi dapat juga
membentuk Tim Tefa secara khusus yang bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Sekolah.
Masing-masing unsur di atas ditetapkan sebagai ketua pelaksana serta koordinator dan
anggota pada kegiatan utama program TEFA, yaitu:
Penguatan Pembelajaran
Koordinator : Maryuli Darmawan, S.Pd., M.Eng.
Anggota : Puji Astuti, S.Pd.
Hermawan Rohmadi, S.Pd.
Suryono, S.Pd., MT.
Pengadaan Peralatan
Koordinator : M. Hasanudin, S.Pd..
Anggota : Maryadi, S.Pd.
Syahrina, S.Pd., M.Pd.
Rubiyanto, A.Md.
Penataan Ruang
Koordinator : Taufiq Afandy, S.Pd.
Anggota : Agung Haribawa, S.Pd.
Murajiyono, S.Pd., MM.
Nur Indarji, S.Pd.
Struktur organisasi pada program bantuan pemerintah TEFA SMK Negeri 3 Yogyakarta
adalah:
Penasahet & Penanggungjawab : Kepala Sekolah
Ketua Pelaksana : Drs. Winih Wicaksono, MT.
Bendahara : Nike Rahmawati Hidayat, S.Pd.
Koordinator Lapangan : Sarbini, S.Pd.
Koordinator Sarana & Prasarana : Beti Sri Purnamawati, S.Pd., M.Eng
Koordinator Produk : Gunawan, S.Pd., MM.
Koordinator Marketing : Fais Mudhoki, S.Pd.
Tim MOD : Maryono, S.Pd., MT.
Sapto Angkasa, S.Si
Agus Manaji, S.Si.
Heru Mulyono, S.Pd.
B. PENGEMBANGAN/PERENCANAAN PRODUK
Pengembangan/perencanaan produk merupakan dasar penyusunan program pembelajaran
yang menggunakan produk sebagai media belajar. Produk yang dipilih harus benar-benar
mendukung terbentuknya kompetensi peserta didik sesuai konsentrasi keahlian. Kegiatan
ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu: identifikasi produk, analisis cakupan kompetensi,
dan perancangan produk.
1. Identifikasi Produk
Identifikasi produk merupakan langkah awal pengembangan produk. Dalam
pelaksanaan Tefa, produk dapat berasal dari pesanan dan/atau untuk persediaan
(analisis kecenderungan pasar).
2. Analisis Cakupan Kompetensi
Analisis dilakukan untuk mengukur kecukupan dan kesesuaian cakupan kompetensi
yang diperlukan dalam penyelesaian produk. Kompetensi yang dibangun melalui
penyelesaian produk harus mendukung tercapainya kompetensi pada kurikulum yang
berlaku.
3. Analisis Produk
Pengerjaan produk sebagai media belajar diawali dengan analisis produk yang akan
menjadi dasar analisis kecukupan sumber daya sekolah.
3
C. PENGUATAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Penguatan dan pelaksanaan pembelajaran model Tefa terdiri dari perancangan produk,
penyusunan perangkat pembelajaran, penyusunan jadwal, pengerjaan produk, penyerahan
hasil produk, pelayanan purna jual dan penguatan mitra kerja. Masing-masing langkah
dijelaskan sebagai berikut.
1. Perancangan Produk
Perancangan produk dilakukan melalui kegiatan workshop perancangan produk oleh
masing-masing kompetensi/konsentrasi keahlian pelaksana bantuan Tefa.
3. Penyusunan Jadwal
Penyelesaian produksi/layanan jasa memerlukan durasi waktu tertentu sampai produk
tersebut tuntas dikerjakan.
4. Pengerjaan Produk
Pengerjaan produk mengacu kepada rancangan pembelajaran dan jadwal produksi yang
telah disusun, dilaksanakan oleh peserta didik di bawah bimbingan pendidik/instruktur,
dan dapat bekerja sama dengan mitra dunia kerja. Sebelum melaksanakan pekerjaan,
peserta didik diberikan briefing/coaching sebagai pembekalan melaksanakan
pekerjaan. Pembekalan meliputi: pemenuhan kompetensi prasyarat, penguasaan
tentang SOP, dan budaya kerja
4
D. Pemenuhan Peralatan Praktik dan/atau Bahan Baku
1. Pengembangan SDM
Kegiatan pengembangan SDM dilakukan oleh SMK yang Mengembangkan Pengajaran
Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema Pengimbasan Tahun 2024 yaitu SMKN 3
Yogyakarta yang mengacu pada rencana Pengembangan TEFA dan aturan yang
berlaku.
F. Publikasi penyelenggaraan
Melalui bantuan ini diharapkan setiap SMK dapat mempublikasikan dan mensosialisasikan
secara lebih realistik tentang proses dan hasil implementasi Tefa yang dilaksanakannya,
dengan harapan SMK-SMK lain akan tertarik untuk mengimplementasikan Tefa. Kegiatan
publikasi penyelenggaraan Tefa dapat diwujudkan dalam bentuk antara lain: website
sekolah, kegiatan pameran (exhibition), media sosial dan platform lain yang sesuai.
Adapun bentuk media publikasi yang dapat dipergunakan misalnya: poster/video
publikasi/ foto publikasi, dll.
5
G. Keberlanjutan Program
Dalam mendukung keberlanjutan Program Pengembangan TEFA SMK yang
Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema Pengimbasan
Tahun 2024, maka SMK perlu melaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Manajemen Tefa
Manajemen merupakan peran yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran
Tefa. Kepala sekolah perlu membentuk Tim Tefa SMK berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Sekolah sebagai pengembang Tefa. Tim Tefa SMK bertanggung-jawab atas
terselenggaranya pembelajaran Tefa secara berkelanjutan, dan tidak hanya pada saat
mendapat bantuan.
2. Monitoring
Monitoring adalah kegiatan untuk memantau keterlaksanaan Tefa, guna memastikan
bahwa proses yang sedang dan telah berlangsung sesuai dengan rencana dan identifikasi
masalah yang terjadi yang dilakukan secara periodik. Apabila proses berlangsung tidak
sesuai rencana atau terdapat kendala, maka segera dilakukan penyesuaian dan
penyelesaian. Monitoring dilakukan oleh sekolah bersama dunia kerja/ mitra.
Monitoring dilakukan untuk mendapatkan informasi sesuai parameter yang telah
ditentukan, meliputi:
a. Tata kelola,
b. Pembelajaran berbasis produk,
c. Sumber daya manusia,
d. Sarana prasarana, dan
e. Hubungan mitra kerja.
Teknik dan strategi pelaksanaan monitoring dikembangkan oleh masing-masing
sekolah. Oleh karena itu, setiap SMK penerima bantuan harus membentuk tim dan
menyusun instrumen monitoring, dokumentasi kegiatan, serta diakhiri dengan
pembuatan laporan monitoring.
3. Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengukur dan menilai keberhasilan implementasi Tefa
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan produk yang telah ditetapkan, dilaksanakan
secara periodik oleh sekolah bersama mitra dunia kerja. Sekolah dapat melibatkan
institusi/ lembaga eksternal lainnya dalam melaksanakan kegiatan evaluasi.
Dokumentasi kegiatan berupa laporan evaluasi.
Pelaksanaan Evaluasi Tefa dilakukan minimal sekali dalam setiap tahun. Melalui
proses evaluasi, sekolah dapat menimbang kekuatan dan kelemahan dari elemen-
elemen yang mempengaruhi implementasi Tefa di SMK dan memperoleh gambaran
untuk meningkatkan mutu dan kualitas yang akan menunjang keberhasilan
implementasi Tefa.
6
a. Tata Kelola
Implementasi model pembelajaran Tefa di SMK dapat dipastikan akan
menyebabkan peningkatan intensitas penggunaan fasilitas sekolah, khususnya
untuk pelaksanaan pembelajaran praktik yang berubah menjadi proses produksi.
b. Proses dan hasil pembelajaran Tefa
Tefa mengintegrasikan pembelajaran dan produksi dalam menghasilkan produk
dan/atau layanan jasa berkualitas sehingga dapat diterima oleh dunia kerja. Kedua
proses tersebut mendukung tujuan SMK sebagai lembaga untuk menghasilkan
tamatan berkualitas yang sesuai dengan standar kompetensi dunia kerja.
6. Sarana Prasarana
Sarana dan Prasarana Tefa serta kelengkapannya merupakan komponen pendidikan
yang strategis di SMK sebagai tempat peserta didik untuk mengenal, memahami dan
mempraktikkan budaya, standar dan prosedur kerja dalam melaksanakan kegiatan
produksi barang dan/atau jasa.
7. Mitra Kerja dalam pembelajaran Tefa memiliki peran sangat penting. Peran tersebut
terkait dengan proses pembelajaran maupun penyerapan tamatan. Adapun parameter
hubungan mitra kerja tersebut meliputi.
Kegiatan monitoring dan evaluasi Tefa diharapkan mampu:
a. Menghindarkan kemungkinan terjadinya penyimpangan yang lebih jauh dalam
pelaksanaan;
b. Merumuskan pemecahan masalah agar segera dapat diambil tindakan untuk
penyesuaian kembali, sehingga sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai; dan
c. Mengetahui tingkat pencapaian sekolah dalam penerapan model pembelajaran
Tefa.