Jurnal Plastik
Jurnal Plastik
Jurnal Plastik
Abstract
The rapid development in injection molding machine technology has brought significant influence to
the extensive utilization of plastics as raw material for manufacture products. One of manufacture products
that make use of plastics is furniture, such as chairs. Unfortunately the cost of plastics material tends to
increase recently. PT. XYZ produces plastic chairs, where the type is called Espana, and the material
composition is 75% pure plastic, 15% reprocessed pellets and 10% caltex. The ideal weight of plastic chairs
required by PT. XYZ is 0.875 0,015 kg with acceptable technical criteria. Currently, PT. XYZ needs quite a
long time, about 3-4 hours, to determine the setting of process parameter using trial-error method, such that
the weight is under the tolerance with cycle time of 68-70 seconds per product.
Response variables that would be acknowledged as the accomplishment of this research are ideal
weight and shorter cycle time, by applying three factorial design experiments. The objective of the first
experiment is to determine parameters of the process that significantly influence the cycle time and chair
weight, chosen from all assumed controllable factors, while the uncontrollable factors are ruled out of
research variables. Second experiments objective is to determine the optimal setting for shorter cycle time.
Where as the third experiments objective is to determine the optimal setting for ideal weight. As for the
experiment design method, the first one has implemented 2-level-fractional-factorial-design while the second
and third experiments have implemented 3-level-factorial design.
The first experiment has resulted in 3 significant factors that have an effect on chair weight, namely
injection stroke, holding stroke and holding time. While the 3 significant factors that influence cycle time are
holding time, injection time, and cooling time. The second experiment has resulted in optimal setting for
shorter cycle time, which are holding time 3 seconds, injection time 17 seconds, and cooling time 37 seconds,
with 54.1 seconds of cycle time. The result of third experiment is the optimal setting for ideal chair weight,
which are injection stroke 215 mm, holding stroke 52 mm and holding time 5.5 seconds for a chair with
0.881 kg weight.
Further analysis of the experiments results has been done and resulted in optimal setting of
parameters which holding time 3 seconds, injection time 17 seconds, cooling time 37 seconds, injection
stroke 215 mm, and holding stroke 52 mm. The chairs produced under this setting weigh 0.877 kg and cycle
time for the production is 54.1 seconds.
Keywords: injection molding, desain factorial, optimization
1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi mesin injection molding yang semakin pesat berimbas
terhadap semakin luasnya pemakaian material plastik untuk produk-produk manufaktur.
Salah satu produk manufaktur yang memanfaatkan material plastik adalah produk
furniture, seperti kursi. Namun demikian, pada kondisi saat ini harga bahan baku plastik
cenderung meningkat. PT. XYZ memproduksi kursi plastik tipe espana dengan komposisi
75% bijih plastik murni, 15% avalan pellet plastik dan 10 % caltex.
Berat ideal kursi plastik yang diinginkan PT. XYZ adalah 0,875 0.015 kg dengan
kondisi kursi plastik yang dihasilkan memenuhi persyaratan. Saat ini, PT. XYZ
memerlukan waktu yang lama, sekitar 3-4 jam, untuk menentukan setting parameter proses
dengan cara trialerror agar diperoleh berat kursi yang ideal dan waktu siklus 68-70 detik
per produk.
Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan faktorfaktor yang berpengaruh terhadap berat kursi dan waktu siklus dalam proses injection
molding serta menentukan variable setting yang paling optimal. Dengan demikian akan
didapatkan waktu setting mesin yang lebih singkat, berat kursi yang optimal dengan waktu
siklus produksi kursi yang lebih singkat, yang pada akhirnya akan berdampak pada
peningkatan kapasitas produksi tanpa mengurangi kualitas produk.
2. Tinjauan Pustaka
Diagram Sebab Akibat
Diagram sebab-akibat (cause and effect diagram atau fishbone diagram) adalah
sebuah teknik grafis yang digunakan untuk mengurutkan dan menghubungkan interaksi
antara faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu proses. Dengan diketahui sebab dari
efek yang terjadi, diharapkan hasil dari proses produksi bisa diperbaiki dengan mengubah
faktor terkontrol dari suatu proses.
Rancangan Penelitian/ Desain Eksperimen
Pada umumnya eksperimen digunakan untuk mempelajari kinerja dari proses atau
sistem yang biasanya divisualisasikan seperti kombinasi mesin, metode, orang dan bahan
baku yang mempengaruhi proses perubahan input menjadi output. Pendekatan statistik
digunakan untuk aplikasi pada proses eksperimen ini.
Faktor terkontrol
x1 x2 xp
input
PROSES
output
y
z1 z2 zq
Faktor tidak terkontrol
Gambar 1 Model Umum Suatu Proses atau Sistem
Ada dua aspek eksperimen, yaitu desain eksperimen dan analisa statistik data.
Desain eksperimen statistik adalah proses perancangan eksperimen untuk mengumpulkan
data yang tepat sehingga dapat dianalisa dengan menggunakan metode statistik, sehingga
kesimpulan yang diperoleh bersifat obyektif dan valid.
Desain Faktorial Tiga Level (3k)
Desain faktorial tiga level adalah suatu rancangan faktorial yang terdiri dari k
faktor, dimana setiap faktor dibatasi oleh tiga level, yaitu: level rendah, level menengah
dan level tinggi. Desain faktorial ini juga disebut desain faktorial 3k dengan jumlah
percobaan sebanyak 3k. Penggunaan rancangan desain faktorial 3k ini biasanya untuk
menyelesaikan masalah optimasi. Notasi-notasi yang digunakan dalam desain faktorial ini
adalah:
b.
c.
d.
e.
untuk mengoptimalkan respon tersebut. Hubungan antara respon y dan variabel bebas x
adalah sebagai berikut:
y = f (x1, x2, , xk) +
(1)
y 0 i xi
i 1
k 1 k
ij xi x j
i j j 2
(2)
i 1
i 1
y 0 i xi ii xi2
k 1 k
ij xi x j
i j j 2
(3)
Rancangan eksperimen orde II yang digunakan adalah rancangan desain faktorial 3 k yang
sesuai untuk menyelesaikan masalah optimasi.
Mesin Injection Moulding
Prinsip
material resin ke kondisi cair, proses menginjeksikan cairan resin ke dalam mold cavity dan
proses penahanan tekanan (holding pressure) hingga cairan resin dingin dan membeku.
Proses melelehkan material resin dilakukan di dalam silinder yang dililiti dengan heater.
Gambar 2 memperlihatkan mesin injection molding.
LANGKAH INJEKSI
EJECTION
MOLD TERBUKA
PENAHANAN
PENDINGINAN
PEMANASAN (material
untuk proses berikutnya)
PERIODE STABILISASI
PENGERINGAN RESIN
Metodologi Penelitian
Pada awalnya dilakukan survey di lapangan untuk mendapatkan parameter-
dicurigai memberikan efek yang signifikan terhadap proses produksi dan juga
menunjukkan faktor-faktor yang tidak terkontrol. Produk yang akan diamati adalah kursi
plastik, seperti yang ditunjukkan gambar 4.
Level Atas
220
55
41
23
50
3,0
20
40
Level bawah
200
45
38
18
40
2,5
15
38
Stroke
45 (1)
50 (2)
65 (3)
(mm)
200 (1)
215 (2)
230 (3)
4,5 (1)
5,5 (2)
6,5 (3)
4,5 (1)
5,5 (2)
6,5 (3)
4,5 (1)
6,5 (2)
5,5 (3)
0.867
0.874
0.875
0.863
0.869
0.872
0.864
0.869
0.878
0.869
0.862
0.88
0.859
0.866
0.879
0.846
0.851
0.874
0.881
0.868
0.876
0.856
0.868
0.875
0.853
0.876
0.868
0.869
0.878
0.883
0.886
0.874
0.887
0.867
0.874
0.882
0.879
0.878
0.885
0.876
0.883
0.879
0.85
0.877
0.892
0.876
0.873
0.871
0.879
0.883
0.863
0.848
0.866
0.883
0.875
0.888
0.896
0.882
0.887
0.891
0.87
0.881
0.885
0.875
0.894
0.895
0.876
0.864
0.881
0.882
0.871
0.884
0.869
0.861
0.879
0.864
0.882
0.887
0.872
0.878
0.858
Residual
-1
-2
-1
Normal Score
Pada faktor cooling time, injection time, dan holding time, terlihat bahwa
kemiringan grafiknya cukup besar dimana grafik tersebut menunjukkan waktu terkecil
pada titik 38 detik untuk cooling time, 18 detik untuk injection time, dan 2,5 detik untuk
holding time.
Main Effects Plot - Means for cyc time
69.9
cyc time
69.3
68.7
68.1
67.5
Istr
CLtime
Itime
Htime
grafik interaction plot holding stroke-holding time terlihat bahwa holding stroke pada level
tinggi memberikan interval waktu berada pada kisaran nilai waktu siklus yang lebih tinggi
dari pada holding stroke level rendah. Jadi dengan meningkatnya holding stroke akan
mempengaruhi peningkatan holding time, hal ini juga didukung dengan grafik main effect
plot holding stroke pada gambar 8..
Interaction Plot - Means for cyc time
Hstr
4.5
69.0
5.5
4.5
Mean
5.5
68.5
68.0
67.5
2.5
3.0
Htime
6 8.7
cyc time
6 8.6
6 8.5
6 8.4
6 8.3
4 .5
5.5
Hstr
Residual
0.01
0.00
-0.01
-2
-1
Normal Score
0.883
brt prod
0.879
0.875
0.871
0.867
Istr
Hstr
CLtime
Htime
Degree of Fredom
(DOF)
2
2
2
4
4
4
8
54
80
Sum of Squares
(SS)
13.7110
0.1069
223.6279
0.0790
0.3468
0.1038
0.1600
0.8731
239.0085
Mean Squares
(MS)
6.8555
0.0535
111.8139
0.0197
0.0867
0.0260
0.0200
0.0162
Fo
424.02
3.31
6915.8
1.22
5.36
1.61
1.24
Dari peninjauan hasil plot histogram residual yang ditunjukkan oleh gambar 11
menunjukkan bahwa data-data tersebut sudah terdistribusi normal. Selain itu, Normal
Probability Plot of Residuals pada gambar 12 yang mendekati linier ke arah kanan,
menunjukkan nilai residual memiliki nilai yang merata dari yang terkecil hingga yang
terbesar bersamaan dengan makin besarnya nilai residual yang berarti model sudah
terdistribusi normal.
Frequency
15
10
0
-0.2
-0.1
0.0
0.1
0.2
Residual
0.3
Normal Score
-1
-2
-0.2
-0.1
0.0
0.1
0.2
Residual
HoldTime
InjTime
CoolTime
59
CycTime
58
57
56
55
1
HoldTime
59
3
57
2
55
1
InjTime
59
3
57
2
55
1
CoolTime
59
3
57
2
55
1
Variasi
SS
DOF
MS
F0
Ftabel
0,0016312
0,0008156
11,99
3,17
0,0006269
0,0003134
4.61
3,17
0,0017254
0,0008627
12,68
3,17
AB
0,0001259
0,315
0,46
2,55
AC
0,0000452
0,113
0,17
2,55
BC
0,0002693
0,673
0,99
2,55
ABC
0,0011797
0,0001475
2,17
2,18
Error
0,0036747
54
0,0000680
Total
0,0092782
80
Secara umum penyimpangan yang terjadi pada grafik normal gambar 15 adalah sangat
kecil, sehingga grafik probabilitas normal dapat didekati dengan regresi linear ke kanan
atas dengan penyimpangan yang kecil. Hal ini menunjukkan variasi residual terdistribusi
dan tersebar dengan menurut distribusi normal.
Normal Score
1.5
1.0
0.5
0.0
-0.5
-1.0
-1.5
-2.0
-2.5
-0.02
-0.01
0.00
0.01
Residual
Inject Strk
Hold Strk
Hold Time
0.880
Berat Pr
0.877
0.875
0.874
0.871
0.868
1
Injection stroke merupakan variabel yang paling penting dalam proses injection
molding, dan umumnya di setting pertama kali dalam persiapan proses. Hal ini disebabkan
karena variabel ini berkaitan langsung dengan banyaknya material yang akan diinjeksikan
ke dalam mold untuk menghasilkan produk yang sempurna. Pengaturan secara presisi
untuk variabel ini sangat dibutuhkan untuk menghindari cacat produk ataupun pemakaian
material yang berlebihan.
Volume material yang diinjeksikan ke dalam mold ditentukan dengan mengalikan
antara luas penampang dari screw dengan panjang langkah dari screw. Variabel injection
stroke adalah variabel yang mengatur panjang langkah dari screw tersebut. Semakin besar
nilai setting yang digunakan untuk variabel injection stroke maka
semakin panjang
langkah screw mundur untuk melakukan pengisian material ke dalam ruang didepan screw.
Sehingga material yang diinjeksikan ke dalam mold semakin banyak. Hal ini berarti berat
produk semakin berat dengan semakin besarnya nilai dari injection stroke. Dengan
memperhatikan gambar 16, setting injection stroke yang menghasilkan berat kursi plastik
0,875 kg adalah 215 mm.
Pada saat langkah injection stroke berakhir, akan dilanjutkan dengan langkah holding
stroke. Variabel ini berguna untuk memperkecil kemungkinan tidak terisinya cairan plastik
pada cavity akibat injection stroke. Penambahan material secara perlahan-lahan dilakukan
melalui holding stroke untuk menyempurnakan proses injection molding dan juga untuk
mengkompensasikan adanya penyusutan selama proses pendinginan.
Pengaturan nilai holding stroke dalam mesin injection molding berhubungan
dengan pengaturan nilai injection stroke. Penambahan holding stroke akan memperpendek
langkah injection stroke. Proses injeksi pada holding stroke dilakukan pada tekanan yang
lebih kecil dibandingkan dengan injection stroke. Hal ini untuk menghindari timbulnya
flash. Selain itu, holding stroke bersama dengan holding pressure akan berfungsi sebagai
penahan selama proses pendinginan cairan plastik agar cairan plastik yang belum
membeku tidak berbalik arah menuju nozzle.
Jika nilai holding stroke terlalu tinggi maka produk yang dihasilkan akan terlalu
ringan, dan kemungkinan kekuatan kursi plastik untuk menahan beban berat menurun.
Namun, bila nilai holding stroke terlalu kecil, maka kekakuan produk kursi menurun.
Berdasarkan gambar 16, setting holding stroke 50 mm.
Variabel holding time berhubungan erat dengan variabel holding stroke. Hal ini
disebabkan karena waktu yang dibutuhkan untuk melakukan holding stroke dengan
tekanan tertentu ditentukan dari pengaturan nilai setting holding time. Pada gambar 16,
memperlihatkan semakin besar nilai setting holding time, maka berat produk yang
dihasilkan semakin besar. Sebab semakin lama waktu yang disediakan untuk melakukan
holding stroke dengan tekanan tertentu, maka semakin sempurna proses holding yang
terjadi dan produk kursi terhindari dari cacat shrinkage. Jika nilai setting holding time
terlalu kecil, maka proses holding menjadi tidak sempurna dan muncul cacat pada produk
(kurang padat, lunak, shrinkage).
Untuk mendapatkan berat kursi plastik yang optimum yaitu 0,875 kg dapat
dilakukan dengan menarik garis horizontal yang melalui ordinat 0,875 hingga memotong
masing-masing kurva pada gambar 16. Hasil perpotongan antara garis horisontal dengan
kurva didapatkan absis injection stroke, holding stroke, dan holding time masing-masing
215 mm, 50 mm dan 5,5 detik.
Hasil optimasi melalui response surface diperoleh sebagai berikut: injection stroke
213, 8 mm, holding stroke 51,92 mm dan holding time 5,23 detik. Model optimasi yang
diperoleh adalah:
y = 0,854741 + 0,0143519 A 0,0025556 B + 0,00164815 C +
Dengan mempertimbangkan keterbatasan console maka parameter proses untuk
mendapatkan berat optimum kursi adalah injection stroke 215 mm, holding stroke 52 mm
dan holding time 5,5 detik dengan berat kursi yang diperoleh 0,881 kg.
4.5 Analisa Terhadap Hasil Akhir Penelitian.
Dari delapan parameter yang teridentifikasi melalui penelitian I yaitu injection
stroke, holding stroke, cooling time, injection time, injection speed, holding time, holding
pressure, dan
mempunyai pengaruh terbesar pada respon berupa waktu siklus dan berat kursi.
Untuk respon waktu siklus, nilai variabel setting optimal holding time 3 detik,
injection time 17 detik, dan cooling time 37 detik akan menghasilkan waktu siklus 54,17
detik, yang diperoleh melalui model optimasi. Sedangkan untuk berat produk, nilai
variabel setting optimal injection stroke 215 mm, holding stroke 52 mm dan holding time
5,5 detik akan menghasilkan berat kursi 0,881 kg.
Untuk mendapatkan nilai variable setting dari semua parameter penting dari proses
injecction molding ini maka dilakukan analisa variasi beberapa nilai setting pada model
optimasi untuk tiap respon. Adanya perbedaan nilai optimal untuk holding time diatasi
dengan percobaan bersilang.
Setting holding time sebesar 3 detik untuk model optimasi berat kursi, dengan nilai
setting optimal parameter lain yang tidak berubah, memberikan hasil 0,877 kg, dimana
hasil ini masih memenuhi persyaratan standar berat kursi dari perusahaan, dan ternyata
malah lebih mendekati berat ideal.
Di lain pihak, setting holding time sebesar 5,5 detik untuk model optimasi waktu
siklus, dengan nilai setting optimal parameter lain yang tidak berubah, memberikan hasil
waktu siklus sebesar 58,04 detik, dimana telah terjadi peningkatan sekitar 7%. Dengan
demikian, setting ini kurang memadai untuk dipilih menjadi setting optimal.
Dari analisa tersebut di atas, maka setting optimal parameter proses injection molding
untuk pembuatan kursi Espana ini adalah holding time 3 detik, injection time 17 detik,
cooling time 37 detik, injection stroke 215 mm, dan holding stroke 52 mm.
5. Kesimpulan
Melalui pengamatan di lapangan serta diskusi dengan pelaku operasional di
industri, telah diidentifikasi faktor-faktor yang dinilai memiliki pengaruh penting terhadap
waktu siklus dan berat produk, berdasarkan pengalaman operasional secara langsung.
Faktor-faktor tersebut adalah injection stroke, holding stroke, cooling time, injection time,
injection speed, holding time, holding pressure, dan injection pressure.
Dengan pengujian statistik dapat ditentukan faktor-faktor yang berpengaruh secara
signifikan terhadap waktu siklus dan berat produk dengan significant level 5%, yaitu
holding time, injection time, cooling time, injection stroke,dan holding stroke.
Melalui analisa main effect plot serta model optimasi yang diperoleh dengan
metode response surface maka didapatkan nilai optimal dari faktor-faktor yang
berpengaruh pada waktu siklus dan berat produk, yaitu holding time 3 detik, injection time
17 detik, cooling time 37 detik, injection stroke 215 mm, dan holding stroke 52 mm.
Dengan setting parameter seperti tersebut diatas maka diperoleh perbaikan proses
injection molding, yang dalam penelitian ini diukur dengan pengurangan waktu siklus dari
range 68 70 detik menjadi 54,17 detik. Untuk berat produk, penerapan setting parameter
seperti di atas akan menghasilkan produk dengan berat 0,877 kg yang cukup mendekati
berat ideal sesuai standar perusahaan yaitu 0,875 kg dengan toleransi 0,015.
Referensi
1. Brydson, J. A. (1975). Plastic Materials (3rd ed). London: Newnes Butterworth.
Guide
for
Injection
(http://www.basell.com/catalog.htm)
Molding
Polypropylene.
September,
2003