2542 5517 1 SM PDF
2542 5517 1 SM PDF
2542 5517 1 SM PDF
*)
ABSTRACT
Background: Data from Serro Survey about STI and HIV & AIDS in Klaten in 2005 showed,
5 FSWs (8.4%) have syphilis infected from 59 FSWs followed testing and in 2006, 8 FSWs
(18%) have syphilis infected and 1 (2.2%) FSW has HIV infection.
Method: The aim of this study was to know factors related practicing Street FSWs for protecting
STI and HIV & AIDS around Klaten Square and Prambanan Temple, Klaten. This research
was an observational study using cross sectional approach. Questionnaire used for data
collecting with 44 samples. Data analyses of this study were univariate, bivariate by chi
square and multivariate by logistic regression.
Result: The result of this research showed there were relation between knowledge about STI
and HIV & AIDS (p value = 0.032), perceived susceptibility on infecting STI and HIV & AIDS
(p value = 0.001). Some variables not related in this research, there were age, education,
marital status, income, working period, perceived severity, perceived benefit, perceived barrier,
and cues to action. This research dont have dominant dependent variable related practicing
Street FSWs on protecting STI and HIV & AIDS, but perceived severity was a variable resemble
significant (p-value=0.092). Klaten Health Office especially Communicable Disease Control
Program suggest to make an advocacy for STI and HIV & AIDS. Increase knowledge about
STI and HIV & AIDS and perceived susceptibility, severity, benefits and cost through promotion
by Health Officer.
Keywords: street female sex workers (FSWs), practicing for protecting STI, HIV and AIDS
120
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan ... (Nurcholis AB, Tinuk I, Syamsulhuda BM)
intensif dari Dinas Kesehatan. Berdasarkan hal
tersebut diatas maka perumusan masalahnya
adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan
praktik Wanita Pekerja Seks (WPS) jalanan
dalam upaya pencegahan IMS dan HIV&AIDS
di sekitar Alun-alun dan Candi Prambanan
Kabupaten Klaten.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
observasional dengan menggunakan alat
pengukur kuesioner yang sebelumnya telah diuji
validitas dan realibilitasnya. Teknik pengumpulan
data dengan survai diwilayah penelitian memakai
pendekatan cross sectional (Azwar, 1992).
Penelitian ini mempelajari hubungan variabel
bebas yaitu karakteristik responden,
pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi
keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan,
sumber dan bentuk informasi dan praktik WPS
jalanan dalam upaya pencegahan IMS dan
122
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan ... (Nurcholis AB, Tinuk I, Syamsulhuda BM)
Berdasarkan uji statistik Chi Square diperoleh
hasil bahwa tidak ada hubungan antara sumber
informasi tentang IMS dan HIV&AIDS dengan
praktik WPS jalanan dalam upaya pencegahan
IMS dan HIV&AIDS. Dengan uji Chi Square
(= 0,05) didapatkan nilai p value 0,177.
PEMBAHASAN
Menurut Green yang dikutip Notoatmojo
menyatakan bahwa pengetahuan merupakan
bagian dari faktor predisposisi yang sangat
menentukan dalam membentuk perilaku seseorang
(Notoatmodjo, 1997). Sedangkan menurut Green,
pengetahuan sebelum melakukan tindakan adalah
merupakan hal yang sangat penting (Green, 2000).
Le Blanc (1993) menyebutkan bahwa pendidikan
merupakan faktor yang paling kuat mempengaruhi
pengetahuan mengenai IMS (Mundiharno, 1999).
Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin
baik pengetahuan seseorang, maka semakin baik
pula praktik pencegahan IMS dan HIV&AIDS.
Pengetahuan seseorang tidak harus didapat dari
pendidikan formal saja akan tetapi dapat berupa
pendidikan non formal melalui media massa,
media elektronik maupun media perorangan
seperti anjuran atau penyuluhan.
Jika dilihat dari jawaban pengetahuan
tentang IMS dan HIV&AIDS, sebagian besar
responden mengetahui tentang jenis-jenis IMS,
gejala IMS, akibat IMS, cara penularan IMS,
cara penularan HIV&AIDS, cara pencegahan
IMS,dan cara pencegahan HIV&AIDS,
sedangkan hampir setengah responden tidak
mengetahui penyebab IMS dan HIV&AIDS.
Dari uji multivariat didapatkan bahwa
variabel pengetahuan responden tentang IMS dan
HIV&AIDS tidak dominan jika dibandingkan
dengan variabel kerentanan dalam hubungannya
dengan praktik WPS jalanan dalam upaya
pencegahan IMS dan HIV&AIDS. Pengetahuan
responden tentang IMS dan HIV&AIDS
mempengaruhi persepsi seseorang, dalam hal ini
persepsi tentang kerentanan terkena IMS dan
HIV&AIDS.
124
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan ... (Nurcholis AB, Tinuk I, Syamsulhuda BM)
Sebagian besar responden mempunyai
persepsi dengan melakukan pemeriksaan
kesehatan secara rutin akan mencegah terkena
IMS dan HIV&AIDS, padahal dengan
pemeriksaan rutin belum menjamin akan aman
dari risiko terkena IMS dan HIV&AIDS.
SIMPULAN
1. Persentase terbanyak responden berumur
31-40 tahun yaitu sebanyak 61,4%, tingkat
pendidikan tamat SMP sebesar 43,2%, status perkawinan terbanyak status nikah dan
cerai yaitu 40,9%, sedangkan tingkat
pendapatan responden e Rp. 500.000,sebanyak 61,4% dan lama bekerja d 5 tahun
sebesar 77,3%.
2. Pengetahuan responden tentang IMS dan
HIV&AIDS kategori cukup 68,2%, dan
pengetahuan tinggi dan rendah sebanyak
15,9%. Persepsi tentang kerentanan terkena
IMS dan HIV&AIDS kategori cukup 63,6%,
dan kategori baik sebanyak 20,5%.
Sedangkan persentase terendah adalah
kategori kurang sebanyak 15,9%. Persepsi
tentang keparahan IMS dan HIV&AIDS
kategori cukup sebanyak 75,0%, dan kategori
kurang sebanyak 13,6% sedang terendah
kategori baik sebanyak 11,4%. Persepsi
manfaat pencegahan IMS dan HIV&AIDS
kategori cukup sebanyak 65,9%, dan kategori
baik sebanyak 20,5%. Persepsi hambatan
pencegahan IMS dan HIV&AIDS kategori
cukup sebanyak 79,5%, dan kategori
terendah persepsi hambatan kategori tinggi
sebanyak 9,1%. Sumber informasi kategori
cukup sebanyak 54,5 %, kategori kurang
sebanyak 29,5 % dan terendah kategori baik
sebanyak 15,9 %.
3. Ada hubungan antara pengetahuan tentang
IMS dan HIV&AIDS, persepsi tentang
kerentanan IMS dan HIV&AIDS dengan
praktik WPS jalanan
4. Tidak ada hubungan antara karakteristik WPS
jalanan, persepsi tentang keparahan IMS dan
126