Karakteristik Pemasaran Ayam Broiler Pada Beberapa Skala Pemeliharaan Di Kota Kupang
Karakteristik Pemasaran Ayam Broiler Pada Beberapa Skala Pemeliharaan Di Kota Kupang
Karakteristik Pemasaran Ayam Broiler Pada Beberapa Skala Pemeliharaan Di Kota Kupang
ABSTRACT
A Survey was conducted in Kupang City. It was carried on April 2007 to October
2007. Fifty five farmers were taken as respondents by purposive random sampling
and the market institution respondents were taken by snow ball effect method. The
objectives of this study were: (1) to identify broiler marketing distribution at different
scale of production, 2) to count the marketing margin and to analyse the factors
which affected marketing margin, 3) to know the cost and profit share in each
market institution and farmer share, and 4) to assist the broiler marketing efficiency
in Kota Kupang. Variables measured consisted of: selling capacity, selling price at
farmer level; selling price at consumer or retailer level, selling price and the cost at
each market institution, sum of trader, and others non technical aspects in
marketing activities. Data were analysed descriptively, and the other by counting of
marketing margin, profit share, farmer share and regression analysis. The results of
this study indicated that: 1) there were four types of marketing distribution, bigger
of production scale, more type of marketing distribution, 2) the higher of production
scale, the lower of marketing margin. Based on profit and profit ratio, the marketing
efficiency at big scale of production more efficiently than small scale,
3) presentation of farmer share is relatively high and increase following the scale of
production, and 4) simultaneously the marketing margin was affected significantly
(p<0.01) by selling capacity, broiler price, sum of trader and marketing cost.
Furthermore, partially, marketing margin was affected significantly (p<0.05) by
selling capacity and broiler price.
Key words: Marketing, Broiler
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Sementara bagian harga yang diterima peternak (farmer share) dari harga
yang dibayar konsumen dihitung dengan rumus :
Fs = Pf/Pr x 100 %, dimana :
Dimana:
Fs = Bagian harga yang diterima peternak
Pf = Harga di tingkat petani
Pr = Harga di tingkat konsumen.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi margin pemasaran
ayam broiler digunakan model analisis regresi liner berganda (Budiyuwono,
1993). Bentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
98 PARTNER, TAHUN 16 NOMOR 2, HALAMAN 95-102
Saluran Pemasaran
Berdasarkan data yang diperoleh dari 55 responden yang digunakan
sebagai sampel dalam penelitian ini teridentifikasi 4 (empat) jalur pemasaran
yang dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Produsen Konsumen
2. Produsen Pengecer Konsumen
3. Produsen Pemotong Pengecer karkas konsumen
4. Produsen Perantara Pengecer Konsumen
Pada peternak dengan skala usaha hingga 500 ekor, produk ayam broiler
yang dipasarakan melalui jalur pertama dan jalur ketiga dengan proporsi produk
yang dipasarakan langsung ke konsumen sebanyak 14,91% dan kepada
pemotong sebesar 85,09%.
Pada skala usaha hingga 1000 ekor dan lebih dari 1000 ekor, produk
ayam broiler dipasarkan melalui semua saluran yang ada, dimana untuk
pemeliharaan lebih dari 500 ekor hingga 1000 ekor jumlah rata-rata produk
yang dipasarkan/dibeli langsung oleh konsumen adalah sebesar 6,86%, oleh
pedagang perantara sebesar 37,75% dan pemotong sebesar 76,21 %. Untuk
skala usaha di atas 1000 ekor, jumlah produk yang dibeli oleh konsumen
sebesar 3,07%, pedagang perantara sebesar 28,08% dan oleh pemotong sebesar
79,94%. Rata-rata peternak yang memasarkan produk melalui pedagang
perantara pada kedua skala usaha ini masing-masing sebanyak 35% peternak
untuk skala usaha di atas 500 hingga 1000 ekor dan 26,66% peternak untuk
skala usaha di atas 1000 ekor. Dari data-data yang dikemukakan di atas,
maka dapat dijelaskan bahwa semakin besar skala usaha maka saluran
pemasaran yang digunakan semakin banyak dengan melibatkan lebih banyak
lembaga pemasaran. Hal ini menunjukkan peran peternak dalam menciptakan
strategi pemasaran dari aspek distribusi.
Efisiensi Pemasaran
Margin pemasaran dan distribusi margin untuk setiap lembaga
pemasaran pada masing-masing skala pemeliharaan disajikan pada Tabel 1, 2
dan Tabel 3.
Arnold Ch. Tabun dan Bernadus Ndoen, Performan Pertumbuhan … 99
tingkat keuntungan yang diperoleh akan semakin tinggi dan ini berarti bahwa
sistem pemasaran tersebut semakin efisien.
.
Berdasarkan
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Pengaruh Variabel-Variabel Bebas
Terhadap Marjin Pemasaran Tabel 5, maka
Koef.
Variabel Bebas
Regresi
secara
Thit matematis,
Sig.
Konstanta -12.429,4 persamaan
-2,314 0,035 regresi
Volume pemasaran (ekor) (X1) 8,668* margin pemasaran
2,613 0,020
Harga ayam (Rp/ekor) (X2) 0,925* 2,348 0,033
ayam broiler dapat
Jumlah pedagang perantara (org) (X3) -1,329
-368,75
0,204
-368,75
ditulis sebagai
Biaya pemasaran (Rp/ekor) -1,458 -0,87 0,432
berikut, Y = -
Koefisien determinasi (R2) 0,592
Fhit 5,430** 12.429,4 + 8,668X1 +
0,007
0,925X2 – 368,75X3 –
Keterangan : * = Signifikan pada selang kepercayaan 95%
** = Signifikan pada selang kepercayaan 99% 1,458X4 + μ. Nilai
koefisien
determinasi (R2)
menunjukkan bahwa 59,2% marjin pemasaran mampu dijelaskan oleh variabel-
variabel bebas yakni volume penjualan, harga ayam, jumlah pedagang
perantara, dan biaya pemasaran.
Hasil uji F menunjukkan bahwa ke empat variabel bebas secara simultan
berpengaruh secara nyata pada selang kepercayaan 99% terhadap margin
pemasaran. Secara parsial berdasarkan nilai Ttest terlihat bahwa volume
pemasaran dan harga ayam berpagaruh secara positif dan nyata pada selang
kepercayaan 95% terhadap marjin pemasaran.
Kejadian ini dapat terjadi sebagai akibat dari semakin besar volume
pemasaran maka harga jual pada tingkat peternak akan semakin rendah
sehingga apabila harga yang dibayarkan konsumen tetap maka marginnya
semakin tinggi. Pada sisi lain, semakin banyak jumlah pedagang maka dapat
berakibat pada tingginya harga ayam sehingga meningkatkan biaya pemasaran.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA