Penerapan Metode Scramble Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Ski Kelas V Mi Al-Iman Sorogenen Ani Muflihah Dan Khanif Maksum

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

Penerapan Metode Scramble Khanif Maksum dan Ani Muflihah

PENERAPAN METODE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN


PRESTASI BELAJAR SKI KELAS V MI AL-IMAN SOROGENEN
Ani Muflihah dan Khanif Maksum
Prodi PGMI STIA Alma Ata Yogyakarta
Email: khanifmaksum@gmail.com

Abstract

This study aims to determine the planning scramble method is applied


in teaching Islamic Cultural History (SKI), to determine the feasibility of the
methods scramble on the subjects of Cultural History of Islam and this research is
also expected to improve student achievement in grade V MI Al-Iman Sorogenen.
This type of research is the Classroom Action Research (Classroom Action
Research) conducted in MI Al-Iman Sorogenen. This study uses two cycles of
learning with two meetings in the first cycle, and the first meetings on the second
cycle. The method used to scramble method is applied with a group discussion on
the cycle I and II. In the discussions, the students were divided into small groups
resulting in effective information exchange among members.
The results showed that the planning of the use of methods scramble on learning
SKI class V MI Al-Iman Sorogenen running smoothly starting from the manufacture
of Learning Implementation Plan (RPP), card making questions and answer cards,
make sheets of pre-test and post-test, and make the observation sheet , Scramble method
can also be implemented and applied in teaching Islamic Cultural History, with the
effect size of 7.3. Improved student achievement shows the average value of pre test
cycle I is 46.6% increase in post test becomes 53.33%. While in the second cycle showed
an increase learning achievement of the average value of pre-test 53.33% increase in
post-test to 80%. Thus, an increase learning achievement SKI class V MI Al-Iman
Sorogenen based on the results of post test is 26.7%.

Keyword: scramble method, achievement

PENDAHULUAN
Sejarah dipahami sebagai cerita masa lalu, mempunyai akar yang menjadi
asal muasal peristiwa atau sumber kejadian yang begitu penting sampai dikenang
sepanjang waktu.1 Dari penjelasan di atas, Sejarah Kebudayaan Islam bisa

1
Hanafi, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Depag RI, 2009), hlm. 4.

LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015 61


Khanif Maksum dan Ani Muflihah Penerapan Metode Scramble

dipahami sebagai suatu cerita peristiwa masa lalu yang mempunyai asal-muasal
tertentu.
Didalam kegiatan sekolah, hal yang paling pokok adalah kegiatan belajar
mengajar. Tercapai atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran, tergantung
bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik. Sistem pembelajaran
yang terlaksana di MI Al-Iman Sorogenen untuk mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) kebanyakan hanya menggunakan metode ceramah.
Walaupun sudah diterapkan metode lain seperti tanya jawab, akan tetapi
pembelajaran tersebut masih kurang optimal.
Salah satu penyebab rendahnya prestasi siswa kelas V MI Al-Iman
Sorogenen dalam belajar SKI adalah karena terlalu banyak materi yang
diajarkan kebanyakan menggunakan metode ceramah dan siswa menjadi
kurang bersemangat dalam menerima pelajaran kalau tidak ada variasi metode.
Kebanyakan aktivitas siswa hanya mendengar dan mencatat dan tidak mendapat
kesempatan untuk berfikir lebih dalam.
Ketika belajar secara pasif, peserta didik mengalami proses tanpa rasa
ingin tahu, tanpa pertanyaan dan tanpa daya tarik pada hasil (kecuali, barangkali,
sekadar sertifikat yang dia akan terima). Ketika belajar secara aktif, pelajar
mempunyai sesuatu. Dia ingin menjawab pertanyaan, memerlukan informasi
untuk menyelesaikan masalah, atau menyelidiki cara untuk melakukan pekerjaan.2
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di MI Al-Iman Sorogenen
ditemukan beberapa permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran
SKI, salah satunya adalah metode mengajar yang digunakan oleh guru MI Al-
Iman Sorogenen yang kurang bervariasi. Proses belajar mengajar masih banyak
didominasi oleh guru karena dalam penyampaian materi ini, guru lebih banyak
menggunakan metode ceramah sehingga siswa cenderung pasif di kelas. Siswa
juga hanya sebagai pendengar dan pencatat saja. Materi sejarah lebih banyak
disampaikan dengan metode ceramah menyebabkan siswa mempunyai anggapan
bahwa pelajaran sejarah adalah pelajaran menghafal yang membosankan. Anggapan
ini sangat mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa.
Metode ceramah memang menguntungkan bagi guru karena semua
materi yang banyak bisa tersampaikan secara cepat dan hemat waktu, tetapi
dari pihak anak menjadi kurang menguasai materi dan peserta didik cenderung
bosan dengan metode seperti itu. Akibatnya adalah prestasi mereka kurang
bisa ditingkatkan. Sebenarnya metode ceramah memang selalu dibutuhkan
untuk penyampaian materi, tetapi sebaiknya metode ceramah tidak digunakan

Mel Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Terjem. Oleh Sarjuli,
2

dkk, Cet. Ke-3, (Yogyakarta: Yappendis, 2005), hlm. 5.

62 LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015


Penerapan Metode Scramble Khanif Maksum dan Ani Muflihah

untuk menyampaikan keseluruhan materi. Jadi harus dikolaborasikan dengan


metode-metode yang lain.
Seorang guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar efektif
dan efisien untuk bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah
untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian
yaitu metode mengajar.3Untuk pengembangan variasi pembelajaran, seorang
guru tidak asal dalam pemilihan metode pembelajaran. Metode yang digunakan
harus tepat untuk penyampaian materi, karena metode mempunyai peran
yang besar dalam proses belajar mengajar. Selain itu, tujuan pembelajaran
juga akan tercapai dengan penggunaan metode yang tepat.
Peningkatan prestasi belajar siswa dibutuhkan suatu variasi metode
pembelajaran supaya bisa menarik perhatian siswa. Salah satu metode pembelajaran
yang bisa diterapkan adalah metode scramble. Metode scramble merupakan
salah satu metode pembelajaran kooperatif yang melibatkan kejelian pikiran dan
pengetahuan untuk menyusun kata atau frase. Metode ini bisa mendorong peserta
didik untuk berfikir secara aktif dengan materi (kata teracak) yang diberikan oleh
guru. Metode ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi
pelajaran sehingga prestasi belajar siswa akan meningkat.
Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk mendorong,
membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi peserta didik untuk mencapai
tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk membantu perkembangan
peserta didik dan mengamati segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas.4 Tugas
lain yang dihadapi oleh guru adalah menentukan prestasi yang diharapkan dari
siswa dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan secara operasional.
Di dalam materi SKI harus ditekankan pada penguatan-penguatan yang
terjadi di dalam sejarah masa lalu. Pada umumnya, pelajaran tentang sejarah
berkaitan dengan daya ingat dan pengetahuan peserta didik yaitu menelaah tentang
asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh
yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari sejarah masyarakat
Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, sampai
masa Khulafaurrasyidin. Untuk itu, seorang guru harus dituntut kreatif dan
inovatif dalam menyampaikan materi pelajaran guna merangsang daya ingat dan
pengetahuan peserta didik. Maka dari itu, metode scramble merupakan salah satu
alternatif metode yang bisa digunakan untuk menyampaikan materi SKI.

3
Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1997), hlm. 84.
4
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Cet. Ke-2, (Jakarta :
Rineka Cipta, 1995), hlm. 97.

LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015 63


Khanif Maksum dan Ani Muflihah Penerapan Metode Scramble

Peneliti menggunakan metode scramble melalui Penelitian Tindakan


Kelas (PTK) dengan mengambil sisi positifnya sehingga dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk pembelajaran SKI. Penelitian ini bersifat kolaboratif,
dimana peneliti melakukan kegiatan pembelajaran bekerja sama dengan guru
mata pelajaran sebagai observer. Guru membantu proses observasi dan refleksi
dalam kegiatan pembelajaran pada tiap siklus.
Pada penelitian ini dapat terdapat tiga rumusan masalah. Pertama
bagaimana perencanaan pembelajaran SKI dengan metode scramble di kelas
V MI Al-Iman Sorogenen? Kedua bagaimana pelaksanaan pembelajaran SKI
dengan metode scramble di kelas V MI Al-Iman Sorogenen? Ketiga apakah
penerapan metode scramble dapat meningkatkan prestasi belajar SKI di
kelas V MI Al-Iman Sorogenen?

METODE PENELITIAN
Desain dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action
research). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif didukung dengan data
kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah model yang dikemukakan
oleh Kemmis dan Taggart.5

Subjek dan Objek Penelitian


Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V semester 2 tahun pelajaran
2012/2013 MI Al-Iman Sorogenen. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah
penerapan metode scramble dalam pembelajaran SKI, dilihat dari kemajuan
siswa dalam mengerjakan soal-soal pre test dan post test pada tiap siklusnya,
serta peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan metode scramble.
Pada kelas V MI Al-Iman Sorogenen, jumlah siswa adalah 15 dengan
rincian 12 orang siswa laki-laki dan 3 orang siswa perempuan.

Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.6 Di dalam penelitian
ini adalah siswa kelas V MI Al-Iman Sorogenen tahun pelajaran 2012/2013.

5
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Meningkatkan
Kinerja Guru dan Dosen, Cet. 3, (Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2007), hlm. 66.
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. XIII, Ed.
VI, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hlm. 130.

64 LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015


Penerapan Metode Scramble Khanif Maksum dan Ani Muflihah

Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan di MI Al-Iman Sorogenen Timbulharjo Sewon
Bantul Yogyakarta. Penelitian tindakan dilaksanakan di kelas V, pada semester
genap tahun pelajaran 2012/2013.

Langkah-langkah Penelitian Tindakan


Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Secara terperinci
prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan sesuai dengan desain
penelitian yang akan digunakan.

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan Data
Observasi
Di dalam observasi ini, peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-
hari dengan apa yang diamati sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan
pengamatan, peneliti melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data.7

Wawancara
Wawancara yang digunakan yaitu berupa pembicaraan secara informal.
Pertanyaan wawancara berjalan secara spontanitas sehingga hubungan
pewawancara dengan yang terwawancara di dalam suasana biasa dan berjalan
seperti pembicaraan dalam kehidupan sehari-hari.8 Wawancara tersebut
digunakan untuk memperoleh data berupa sejarah berdiri MI Al-Iman,
struktur organisasi, dan sebagainya.

Dokumentasi
Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data yang sifatnya
tertulis.9 Seperti halnya sejarah berdirinya MI Al-Iman Sorogenen, struktur
organisasi, dan data-data yang ada di MI Al-Iman Sorogenen. Dokumentasi
merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara.

7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2010), hlm. 227.
8
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. XX, Ed. Revisi, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 187.
9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hlm. 231.

LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015 65


Khanif Maksum dan Ani Muflihah Penerapan Metode Scramble

Tes
Tes adalah latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan inteligensi, dan kemampuan yang dimiliki seseorang.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi berupa soal pre
test dan post test. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
mempelajari materi SKI.

Instrumen Pengumpulan Data


Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi penilaian-penilaian
selama proses pembelajaran yaitu penerapan metode dan kegiatan belajar.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus mata pelajaran SKI
kelas V MI Al-Iman Sorogenen.
LKS (lembar kerja siswa).
Kartu soal dan kartu jawaban yang sudah di acak hurufnya. d. Soal pre
test dan post test.
Lembar Observasi.
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data terkait dengan
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Format lembar
observasi berbentuk format centang.

Teknik Analisis Data


Analisis data dilakukan sejak data diperoleh dari hasil observasi oleh
peneliti. Selanjutnya dari hasil penelitian dianalisis secara deskriptif, yaitu
statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku generalisasi.10untuk umum atau Analisis data dilakukan
dengan tahap-tahap sebagai berikut :

Analisis Data Pelaksanaan Pembelajaran


Data yang dianalisis dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut terdapat
dalam lembar observasi yang mencakup aktivitas guru, aktivitas siswa, dan
proses pembelajaran yang dianalisis secara deskriptif.

Analisis Prestasi Belajar Siswa


Data yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa yaitu dari
data pre test dan post test setiap siklusnya dicari Effect Size, yaitu hasil selisih
10
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif …hlm. 147.

66 LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015


Penerapan Metode Scramble Khanif Maksum dan Ani Muflihah

rata-rata post test siklus 1 dan post test siklus 2. Siswa dikatakan meningkat
prestasi belajarnya jika terjadi peningkatan persentase rata-rata hasil tes tersebut.

Analisis Data untuk Mendeskripsikan Aktivitas Siswa


Analisis data untuk mendeskripsikan aktivitas siswa berdasarkan
pengamatan yang dilakukan oleh observer. Pengamatan aktivitas belajar
siswa dilakukan menggunakan lembar observasi.

Kesimpulan
Data yang diperoleh kemudian disimpulkan berdasarkan hasil setelah
dianalisis dengan memperhatikan hasil prestasi belajar yang dicapai pada
siklus 1 dan siklus 2, yang menerapkan metode scramble. Hasil prestasi belajar
diperhatikan dari sebelum materi diajarkan dan setelah materi diajarkan untuk
mengetahui peningkatan prestasi belajar.

HASIL PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas tentang penerapan metode scramble untuk
meningkatkan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam di MI Al-Iman telah
terlaksana dalam 2 siklus. Kegiatan didalam 2 siklus tersebut dipaparkan dalam
pembahasan ini dengan rincian sebagai berikut :

Siklus 1
Dalam Siklus 1 terdiri dari dua kali pertemuan yaitu pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Kamis, 10 Januari 2013, pukul 11.00-12.10 WIB.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Januari 2013, pukul 11.00-
12.10.
Pada pertemuan pertama, guru mengajar sesuai yang ada didalam RPP.
Guru masuk kelas, membuka pembelajaran dengan salam, berdoa dan mengabsen
siswa. Setelah itu guru menyinggung sedikit tentang materi yang akan disampaikan
dan melakukan tanya jawab. Selanjutnya, guru membagikan lembar pre test untuk
mengetahui kesiapan siswa dalam pembelajaran dan dikerjakan kurang lebih selama
10 menit. Guru menyajikan materi tentang sebab-sebab terjadinya Fathul Makkah
dengan metode ceramah dan tanya jawab. Setelah selesai menyampaikan materi,
guru mempersilahkan siswa untuk bertanya seputar materi yang belum dipahami
oleh siswa. Kegiatan tanya jawab selesai, kemudian guru dan siswa bersama-sama
menyimpulkan materi yang sudah disampaikan.
Pertemuan kedua, guru membuka kegiatan pembelajaran dengan
salam, berdo’a dan mengabsen siswa. Setelah itu, guru menjelaskan tentang

LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015 67


Khanif Maksum dan Ani Muflihah Penerapan Metode Scramble

penggunaan metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu metode


scramble. Siswa diberikan kartu soal dan kartu jawaban (scramble) untuk
dikerjakan. Selesai mengerjakan, guru melakukan tanya jawab terkait soal
yang telah diberikan untuk mamancing daya pikir siswa. Setelah itu, guru
membagikan soal post test kepada siswa yang digunakan untuk mengetahui
keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada siklus 1, observer
mengamati pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, dan tes yang telah
dilakukan berupa pre test dan post test.

Siklus 2
Dalam Siklus 2 terdiri dari dua kali pertemuan yaitu pada hari Kamis,
31 Januari 2013 pukul 11.00-12.10 WIB dan Kamis, 7 Februari 2013 pukul
11.00-12.10 WIB.
Seperti yang telah dilaksanakan pada siklus 1, pada pertemuan pertama,
guru mengajar sesuai yang ada didalam RPP. Guru masuk kelas, membuka
pembelajaran dengan salam, berdoa dan mengabsen siswa. Setelah itu guru
melakukan tanya jawab seputar materi pada pertemuan lalu. Selanjutnya,
guru membagikan lembar pre test untuk mengetahui kesiapan siswa dalam
pembelajaran dan dikerjakan kurang lebih selama 10 menit. Guru menyajikan
materi Fathul Makkah dengan metode ceramah dan tanya jawab. Setelah selesai
menyampaikan materi, guru mempersilahkan siswa untuk bertanya seputar
materi yang belum dipahami oleh siswa. Kegiatan tanya jawab selesai, kemudian
guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang sudah disampaikan.
Pertemuan kedua, guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam,
berdo’a dan mengabsen siswa. Setelah itu, guru menjelaskan tentang penggunaan
metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu metode scramble. Guru
membagikan kartu soal dan kartu jawaban (scramble) untuk dikerjakan siswa.
Selesai mengerjakan, guru melakukan tanya jawab terkait soal yang telah diberikan.
Setelah itu, guru membagikan soal post test kepada siswa untuk mengetahui
keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada siklus 2, observer
mengamati pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, dan tes yang telah dilakukan
berupa pre test dan post test. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh
guru dan observer, pelaksanaan pembelajaran yang terlaksana pada siklus 1 dan
siklus 2 adalah gabungan dari beberapa metode sebagai berikut:

Metode Scramble
Metode scramble merupakan permainan yang digemari oleh semua
orang karena permainan ini melibatkan kejelian pikiran dan pengetahuan untuk

68 LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015


Penerapan Metode Scramble Khanif Maksum dan Ani Muflihah

menyusun kata atau frase. Metode ini bisa mendorong peserta didik untuk
berfikir secara aktif dengan materi (kata teracak) yang ada.11
Dengan metode scramble ini, siswa akan lebih paham untuk mamahami
suatu materi dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Siswa juga akan
lebih aktif untuk berusaha menemukan jawaban. Metode scramble termasuk
metode pembelajaran kooperatif yaitu membutuhkan kerjasama dengan orang
lain.

Metode Diskusi
Metode Diskusi merupakan interaksi antara siswa dan siswa atau interaksi
siswa dengan guru untuk menganalisis dan memecahkan masalah.12 Didalam
penelitian ini, metode diskusi sangat berperan dalam penerapannya bersama
metode scramble karena pada penelitian ini, metode scramble merupakan
bagian dari diskusi.
Metode diskusi erat kaitannya dengan metode lainnya, misalnya ceramah,
karya wisata dan lain-lain karena metode diskusi ini adalah begian yang
terpenting dalam memecahkan suatu masalah.1346 Di dalam penerapan metode
scramble, metode diskusi ini bertujuan untuk membantu siswa dalam mencari
alternatif jawaban berdasarkan pertimbangan yang seksama dengan teman
kelompoknya. Selain itu, tujuan lain penggunaan metode diskusi bersamaan
dengan metode scramble ini adalah untuk mendorong siswa mengembangkan
pikirannya untuk memecahkan masalah bersama.

Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab oleh dan dari guru kepada siswa atau siswa
kepada guru.14 Metode ini dapat merangsang siswa untuk berfikir mencoba
mencari jawaban dari materi pelajaran yang telah didapatkan. Pada penelitian
ini, metode tanya jawab dilakukan setelah mengerjakan soal dengan metode
scramble. Di dalam pembelajaran pada tiap siklus, guru mengajukan pertanyaan-
pertanyaan terkait dengan materi pelajaranyang telah disampaikan dan bertanya
seputar soal yang baru saja dikerjakan.
Pada kegiatan tanya jawab ini, bukan hanya guru yang bertanya
kepada siswa, tetapi siswa bertanya kepada guru terkait materi yang belum jelas.
11
Hanafi, Pembelajaran Sejarah…, hlm. 207
12
Martinis Yamin, Desain Pembelajara..., hlm. 158.
13
Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta : PT. Bumi
Aksara, 2004), hlm. 104
14
Umi Zulfa, Strategi Pembelajaran, …, hlm.25.

LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015 69


Khanif Maksum dan Ani Muflihah Penerapan Metode Scramble

Metode ini diterapkan untuk memusatkan perhatian siswa dan merangsang


ingatan siswa dan mengembangkan daya pikir.

Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan oleh
guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.15
Dalam proses belajar mengajar, guru tidak lepas dari penggunaan metode
ceramah. Dengan metode ceramah, guru dapat dengan mudah menguasai
kelas sehingga siswa bisa lebih terkontrol. Guru juga dapat memberi informasi
sebanyak-banyaknya kepada siswa tentang materi Fathul Makkah. Kegiatan
pembelajaran pada siklus 1, proses pembelajaran berjalan sesuai dengan RPP
yang telah dibuat. Kegiatan pembelajaran terlihat masih belum sempurna,
siswa masih banyak yang bingung dan belum paham dengan metode scramble
yang diterapkan. Walaupun ada siswa yang paham, tetapi itu hanya sebagian
kecil saja. Hasil refleksi pada siklus 1 tentang penggunaan metode scramble
adalah sebaiknya guru memberikan/ menyisipkan penggunaan metode tersebut
setelah materi pelajaran disampaikan beberapa menit agar siswa lebih paham
dalam penggunaan metode scramble tersebut. Guru memberikan beberapa soal
beserta jawabannya dipapan tulis, selanjutnya siswa yang ingin mengerjakan,
dipersilahkan maju ke depan untuk mengerjakan soal yang diberikan. Sehingga
siswa lebih paham penggunaannya dalam menyelesaikan soal. Selain itu, guru
harus lebih menguasai materi yang akan diajarkan.
Untuk kegiatan pembelajaran pada siklus 2 sudah bisa berjalan sesuai
dengan apa yang diharapkan, ini terbukti dengan sikap antusias siswa dalam
mengikuti pelajaran dan nilai post test untuk siklus 2 ini meningkat dibandingkan
siklus 1. Peningkatan ini terjadi karena langkah-langkah pembelajaran yang
dilaksanakan pada siklus 1, diperbaiki pada siklus 2.
Penerapan metode scramble ini dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Ini terbukti dengan adanya nilai pre test dan post test siklus 1 dan siklus 2.

Tabel 1. Peningkatan Nilai Pre Test dan Post Test Siklus 1 dan Siklus 2
Siklus 1 Siklus 2
Pre Test Post Test Pre Test Post Test
Rata-rata 42 71,3 48 78,6
Effect Size 7,3

15
Ibid, hlm. 26.

70 LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015


Penerapan Metode Scramble Khanif Maksum dan Ani Muflihah

Dari tabel di atas, terlihat bahwa siklus 1 ada peningkatan nilai rata- rata
pre test dan nilai rata-rata post test. Nilai rata-rata pre test yaitu 42 dan nilai
rata-rata post test yaitu 71,3. Pada siklus 2 juga terlihat peningkatan nilai rata-
rata pre test dan nilai rata-rata post test. Nilai rata-rata pre test yaitu 48 dan
nilai rata-rata post test yaitu 78,6. Selisih nilai rata-rata (effect size) nilai post
test siklus 1 dan siklus 2 yaitu sebesar 7,3.

Tabel 2. Persentase Peningkatan Nilai Prestasi Siklus 1 dan Siklus 2


Pre Test Post Test
Nilai Rata- rata Persentase Nilai Rata- rata Persentase
Siklus 1 42 46,6 71,3 53,3
Siklus 2 48 53,3 78,6 80
Peningkatan 6 6,7 7,3 26,7

Pada tabel di atas menunjukkan persentase peningkatan nilai pre test dan
post test siklus 1 dan siklus 2. Siklus 1 menunjukkan peningkatan dari nilai pre
test 46,6% menjadi 53,3% pada post test. Siklus 2 menunjukkan peningkatan
dari nilai pre test 53,3% menjadi 80%. Peningkatan nilai rata- rata pre test
siklus 1 dan pre test siklus 2 adalah 6 dengan persentase 6,7%. Sedangkan nilai
rata-rata post test siklus 1 dan siklus 2 adalah 7,3 dengan persentase 26,7%.

Gambar 1. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar SKI

Berdasarkan grafik di atas, penerapan metode scramble pada mata pelajaran


SKI telah berhasil. Terlihat dari hasil nilai rata-rata pre test dan nilai rata-rata post
test. Nilai rata-rata pre test dan nilai rata-rata post test dari siklus 1 ke siklus 2
menunjukan peningkatan prestasi yang cukup signifikan.

LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015 71


Khanif Maksum dan Ani Muflihah Penerapan Metode Scramble

Gambar 2. Grafik Persentase Tingkat Penguasaan Materi Pelajaran Sejarah


Kebudayaan Islam Siklus 1.

Dari grafik di atas, dapat terlihat bahwa penguasaan materi saat dilakukan
pre test pada siklus 1 untuk kategori baik dan baik sekali menunjukkan angka
yang sangat rendah dibandingkan dengan katerogi gagal, kurang, dan cukup.
Setelah dilakukan penyampaian materi dan diterapkannya metode scramble
pada materi Fathul Makkah, siswa mengalami peningkatan penguasaan materi.
Ini terbukti dengan nilai post test untuk siklus 1 mengalami peningkatan yang
cukup signifikan pada kategori baik dan baik sekali.

Gambar 3. Grafik Persentase Tingkat Penguasaan Materi Pelajaran Sejarah


Kebudayaan Islam Siklus 2.

72 LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015


Penerapan Metode Scramble Khanif Maksum dan Ani Muflihah

Dari grafik di atas, dapat terlihat bahwa penguasaan materi saat dilakukan
pre test pada siklus 2 untuk kategori baik dan baik sekali menunjukkan angka
yang sangat rendah dibandingkan dengan katerogi gagal, kurang, dan cukup.
Setelah dilakukan penyampaian materi dan diterapkannya metode scramble
pada materi Fathul Makkah, siswa mengalami peningkatan penguasaan
materi. Ini terbukti dengan nilai post test untuk siklus 2 juga mengalami
peningkatan yang cukup signifikan pada kategori baik dan baik sekali.Secara
keseluruhan, metode scramble untuk pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
yang diterapkan di kelas V MI Al-Iman Sorogenen berlangsung dengan baik
dan dapat memberikan hasil. Peningkatan penguasaan materi terlihat pada
kategori baik. Dari kedua siklus, dapat diketahui bahwa penerapan metode
scramble dapat meningkatkan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam
kelas V MI Al-Iman Sorogenen. Dari grafik di atas, dapat terlihat bahwa
penguasaan materi saat dilakukan pre test pada siklus 2 untuk kategori baik
dan baik sekali menunjukkan angka yang sangat rendah dibandingkan dengan
katerogi gagal, kurang, dan cukup. Setelah dilakukan penyampaian materi dan
diterapkannya metode scramble pada materi Fathul Makkah, siswa mengalami
peningkatan penguasaan materi. Ini terbukti dengan nilai post test untuk
siklus 2 juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada kategori
baik dan baik sekali.Secara keseluruhan, metode scramble untuk pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam yang diterapkan di kelas V MI Al-Iman Sorogenen
berlangsung dengan baik dan dapat memberikan hasil. Peningkatan penguasaan
materi terlihat pada kategori baik. Dari kedua siklus, dapat diketahui bahwa
penerapan metode scramble dapat meningkatkan prestasi belajar Sejarah
Kebudayaan Islam kelas V MI Al-Iman Sorogenen.

KESIMPULAN
Hasil penelitian pada siswa menunjukkan bahwa:
Perencanaan metode scramble yang dilaksanakan pada pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam kelas V MI Al-Iman Sorogenen berjalan dengan
lancar dimulai dari pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
pembuatan kartu soal dan kartu jawaban, membuat lembar pre test dan post
test, dan membuat lembar observasi.
Metode scramble dapat dilaksanakan dan diterapkan dalam
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas V MI AL-Iman Sorogenen.
Prestasi belajar siswa kelas V MI AL-Iman Sorogenen pada mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam diakhir penelitian setelah melakukan
pembelajaran dengan metode scramble, mengalami peningkatan. Peningkatan

LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015 73


Khanif Maksum dan Ani Muflihah Penerapan Metode Scramble

prestasi belajar siswa menunjukkan rata-rata nilai pre test siklus 1 adalah
46,6% meningkat pada post test menjadi 53,33%. Sedangkan pada siklus 2
menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar dari rata-rata nilai pre test
53,33% meningkat pada post test menjadi 80%. Jadi, peningkatan prestasi
belajar SKI kelas V MI Al-Iman Sorogenen berdasarkan hasil post test adalah
26,7%.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono, 2010, Cooperative Learning, Cet. Ke-5, Yogyakarta: Pustaka


Pelajar
Anas Sudjono, 2005, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press
Anita Lie, 2004, Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learn-
ing di Ruang-Ruang Kelas, Cet. Ke-4, Jakarta: Grasindo
Daryanto, 2005, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta
Dewi Salma, 2009, Prinsip Disain Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Dimyati dan Mudjiono, 2010, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta
Djemari Mardapi, 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes, Yog-
yakarta: Mitra Cendikia
Ginnis, Paul, 2008, Trik dan Taktik Mengajar: Strategi Meningkatkan Pencapa-
ian Pengajaran di Kelas, Terjem. oleh Wasi Dewanto, Cet. Ke-1, Jakarta:
PT. Indeks
Hanafi, 2009, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: Direktorat Jen-
deral Pendidikan Islam Depag RI
Isjoni, 2010, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kharisma Rahmawati, 2010, Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) Sebagai Upaya Meningkatkan Minat
dan Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII A
SMP Muhammadiyah Imogiri, Skripsi, Yogyakarta : Fakultas Tarbiyah,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Lexy J, Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. XX, Ed. Revisi, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Martinis Yamin, 2007, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan,
Jakarta : Gaung Persada Press.

74 LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015


Penerapan Metode Scramble Khanif Maksum dan Ani Muflihah

Nana Sudjana, 2010, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Cet. Ke. 11, Bandung:
Sinar Baru Algesindo
, 2010, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cet. Ke-15, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Ngalim Purwanto, 2010, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Cet. Ke-16,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Oemar Hamalik, 2006, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Cet.
Ke-4, Jakarta: Bumi Aksara
Prasetya Dewi Anjarsari, 2010, Efektivitas Pembelajaran Matematika malalui Metode
Make A Match dan Scramble Terhadap Pemahaman Konsep dan Keaktifan Belajar
Siswa VII Mts Ma’arif NU 1 Wangon-Banyumas, Skripsi, Yogyakarta: Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Rochiati Wiriatmaja, 2007, Metode Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Meningkatkan
Kinerja Guru dan Dosen, Cet. Ke-3. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Silberman, Mel, 2005, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Terjem. oleh
Sarjuli, dkk, Cet. Ke-3, Yogyakarta: Yappendis
Slameto, 1995, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Cet. Ke-2, Jakarta:
Rineka Cipta
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung:
Alfabeta
Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Cet.XIII.
Ed. VI, Jakarta: Rineka Cipta
, 2011, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Cet. Ke-11, Jakarta: Bumi Aksara
Suyatno, 2005, Permainan Pendukung Pembelajaran Bahasa dan Sastra, Jakarta: PT.
Grasindo
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 1997, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
PT Rineka Cipta
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2002, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Ed. Ke-3, Cet. Ke-2, Jakarta: Balai Pustaka
Umi Zulfa, 2010, Strategi Pembelajaran, Ed. Revisi, Cilacap: A. Ghazali Press www.
kolegaku.wordpress.com, diakses tanggal 6 Agustus 2012, pukul 10.25 WIB
Zakiyah Darajat, dkk, 2004, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT.
Bumi Aksara.

LITERASI, Volume VI, No. 1 Juni 2015 75

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy