Jurnal Ekonomi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran dan

Umur Perusahaan sebagai Variabel Moderator (Studi Kasus Tahun 2014-


2016) pada Perusahaan Sub-Sektor Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di BEI

Cecilia Audrey Tunggal, Ngatno

Email: cecilia.audrey98@gmail.com

Abstract
One stock price is determined by public trust towards a company. The public will be more
trust in companies which have experiences in dealing with problems and have a lot of assets.
Hence, this can minimize the possibility of companies not paying dividends to shareholders
and the possibility of being bankrupt.
The hypothesis is that the capital structure, firm size, and firm age, the capital structure
moderated by firm size and firm age have a significant positive effect on the value of
manufacturing companies focused on food and beverage. The type of research which is used
is explanatory research.In this study, there is no sample and the population is taken by
purposive–judgment, there are 30 data in this research. The analytical method used by using
simple linear analysis, multiple linear analysis, F test, t test and interaction test. All of the
analysis is done using SPSS for Windows version 24.0.
The results show that the variable of DAR gave a significant positive effect and had an
influence of 21.5% against firm value. The variable of DER gave a significant positive effect
and had an influence of 49.2% against firm value.The firm size variable has a negative effect
and am influence of 39,3% to company value. Company age variable have a positive effect
and have 15.5% influence to company value. The firm size variable as a moderator variable
has a negative relation to firm value. Company age variable as moderator variable have
positive relation to firm value.
Based on the results, it is advisable for the company to maintain the stability of capital
structure by using internal and external capital sources as well as maintaining financial
condition. Thus, the company can grow and survive for a long time. It is expected that the
stock price as an indicator of the value of the food and beverage sub-sector will increase.
Keywords: capital structure, firm size, company age, firm value, moderator variable
Abstraksi
Harga saham salah satunya ditentukan oleh kepercayaan masyarakat terhadap sebuah
perusahaan. Masyarakat akan lebih percaya terhadap perusahaan yang memiliki pengalaman
dalam menghadapi masalah dan memiliki jumlah aset yang banyak sehingga meminimalisir
kemungkinan perusahaan tidak membayarkan deviden ke pemegang saham dan kemungkinan
perusahaan bangkrut.
Hipotesis yang diajukan yaitu struktur modal, ukuran perusahaan dan usia perusahaan,
struktur modal yang dimoderasi oleh ukuran perusahaan dan struktur modal yang dimoderasi
oleh usia perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur sub
sektor makanan dan minuman.Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatori.
Pengambilan populasi dilakukan dengan cara purposive – judgment, pada penelitian ini
diperoleh 30 data. Metode analisis yang digunakan menggunakan analisis linier sederhana,
analisis linier berganda, uji F, uji t dan uji interaksi, semua dilakukan menggunakan program
SPSS for windows versi 24.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel DAR berpengaruh positif signifikan dan
memiliki pengaruh sebesar 21.5% terhadap nilai perusahaan. Variabel DER berpengaruh
positif signifikan dan memiliki pengaruh sebesar 49.2% terhadap nilai perusahaan. Variabel
ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan memiliki pengaruh 39,3% terhadap nilai
perusahaan. Variabel usia perusahaan berpengaruh positif signifikan dan memiliki pengaruh
15.5% terhadap nilai perusahaan. Variabel ukuran perusahaan sebagai variabel moderator
memiliki hubungan negatif terhadap nilai perusahaan. Variabel usia perusahaan sebagai
variabel moderator memiliki hubungan positif terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan investor untuk melihat rasio keuangan perusahaan
dan mempertimbangkan total aset serta usia perusahaan dalam memilih investasi saham.
Kata kunci : struktur modal, ukuran perusahaan, usia perusahaan, nilai perusahaan, variabel
moderator

Pendahuluan

Persaingan perusahaan yang semakin kompetitif membuat pengelola perusahaan harus


berpikir cara untuk menjaga eksistensi perusahaannya. Perusahaan dikatakan berhasil apabila
mampu mencapai tujuan perusahaan. Secara umum, tujuan perusahaan adalah memperoleh
laba yang maksimal. Untuk memperoleh laba yang maksimal, manajer keuangan dituntut
untuk bisa mengelola keuangan dengan benar. Manajer keuangan bertanggung jawab dalam
tiga hal, yakni :

a. Keputusan investasi jangka panjang perusahaan (capital budgeting),


b. Mengelola pendanaan jangka panjang (capital structure),
c. Mengelola modal kerja (working capital) perusahaan dan aktivitas operasional serta
mengelola aset jangka pendek perusahaan (Ross, Westerfield, & Jordan, 2008)

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 2
Ketiga hal tersebut merupakan hal yang saling berkaitan dalam pengambilan keputusan
keuangan oleh manajer keuangan. Ketika manajer keuangan memilih jenis investasi jangka
panjang maka harus didukung oleh pendanaan jangka panjang (capital structure) yang akan
digunakan untuk mendanai investasi sehingga hal ini menjadikan keputusan struktur modal
penting bagi suatu perusahaan.

Dalam memutuskan kebijakan struktur modal perusahaan, seorang manajer keuangan dapat
mempertimbangkan untuk menggunakan instrumen ekuitas maupun utang untuk menjalankan
usahanya (Gill, Biger & Mathur, 2011). Terdapat dua sumber pendanaan yang digunakan
perusahaan yaitu pendanaan internal dan eksternal. Pendanaan internal diperoleh dari laba
ditahan (retained earning) sedangkan pendanaan eksternal diperoleh dari utang dan modal
saham melalui penerbitan saham. Struktur modal dapat mempengaruhi nilai perusahaan
dengan melihat hubungan antara penggunaan utang dan ekuitas melalui biaya modalnya.

Menurut Messbacher (2004) perusahaan berusaha meminimumkan biaya modal untuk dapat
memaksimalkan nilai perusahaan (Mills & Zhao dalam Antwi, 2012). Biaya modal
perusahaan tersusun oleh beberapa komponen yaitu biaya modal utang setelah pajak (cost of
debt after tax), biaya modal saham biasa (cost of equity), biaya modal saham preferen (cost of
preffered stock). Manajer keuangan menganalisa dan memilih sumber pendanaan dengan
interest rate terendah dan bobot atau proporsi yang tepat untuk menghasilkan struktur modal
yang optimal yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan nilai
yang mencerminkan berapa harga yang mampu dibayar oleh investor untuk suatu perusahaan.
Nilai perusahaan pada penelitian ini diukur dengan market to book ratio atau perbandingan
nilai pasar terhadap nilai buku ekuitas suatu perusahaan yang digunakan untuk mengetahui
seberapa besar harga per lembar saham yang ada di pasar dibandingkan dengan nilai buku per
lembar saham (Weston & Brigham, 1992).

Harga saham yang tinggi dianggap mampu mencerminkan kondisi nilai perusahaan. Salah
satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar
dividen (Martono dan Harjito, 2005:3). Selain itu, nilai perusahaan dapat dinilai dari
kemampuan perusahaan membayar dividen. Apabila dividen yang dibayarkan besar maka
harga saham semakin tinggi, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, dengan dividen yang
besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Martono dan Harjito, 2005:3). Berbagai kebijakan
akan diambil oleh manajemen dalam upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui
peningkatan kemakmuran pemilik dan pemegang saham yang tercermin dalam harga saham
DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 3
(Bringham & Houston, 2006:19). Nilai perusahaan go public selain menunjukkan nilai
seluruh aktiva, juga tercermin dari nilai pasar atau harga sahamnya, sehingga makin tinggi
nilai saham akan mencerminkan tingginya nilai perusahaan (Afzal, 2012). Menurut Sujoko
dan Soebiantoro (2007) dalam Sri Hermuningsih (2009) nilai perusahaan merupakan persepsi
investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang terkait dengan harga saham. Harga
saham yang tinggi membuat investor semakin percaya terhadap kinerja perusahaan.

Ada beberapa faktor lain yang dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan selain
dividen yakni firm size (ukuran perusahaan) dan firm age (usia perusahaan). Ukuran dianggap
mampu mempengaruhi nilai perusahaan karena semakin besar ukuran maka akan
mempermudah perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal
maupun eksternal. Terjadi research gap Size dinyatakan berhubungan positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan (Rachmawati, 2011). Namun size mempunyai nilai negatif dan
signifikan oleh Siallagan dan Mas’ud (2006). Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai
besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai perusahaan, ataupun hasil
nilai total aktiva dari suatu perusahaan (Riyanto, 1995). Menurut Sujianto (2001), ukuran
perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aset
jumlah penjualan, rata-rata total penjualan aset, dan rata-rata total aset. Dalam penelitian ini,
dengan mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Saidi (2004) maka ukuran perusahaan
diukur melalui total asset yang yang diproksikan dengan nilai logaritma natural dari total
asset perusahaan (Ln Total Aset). Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan akan berpengaruh
terhadap struktur modal, semakin besar perusahaan maka akan semakin besar pula dana yang
dibutuhkan perusahaan untuk melakukan investasi (Ariyanto, 2002). Semakin besar ukuran
suatu perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal asing juga semakin besar. Hal
ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk
menunjang operasionalnya, dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal
asing apabila modal sendiri tidak mencukupi (Halim, 2007).

Usia perusahaan berpengaruh positif karena semakin tua perusahaan maka semakin banyak
pengalaman perusahaan tersebut untuk mengelola sumber dana baik internal maupun
eksternal. Usia juga menunjukkan kematangan perusahaan dalam mengelola struktur modal
sehingga meningkatkan nilai perusahaan. Umumnya harga saham perusahaan yang sudah tua
akan cenderung stabil dan menguntungkan untuk investor.

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 4
Struktur modal merupakan hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan, karena baik
buruknya struktur modal akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi keuangan
perusahaan. Suatu perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik dan
mempunyai hutang yang sangat besar akan memberikan beban berat kepada perusahaan yang
bersangkutan (Riyanto, 2008).

Rumusan Masalah

1. Apakah DAR berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan sub sektor
makanan dan minuman yang terdafar di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah DER berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan sub sektor
makanan dan minuman yang terdafar di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah Firm Size berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan sub
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
4. Apakah Firm Age berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan sub
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
5. Apakah DAR yang dimoderasi oleh variabel Firm Size berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia?
6. Apakah DAR yang dimoderasi oleh variabel Firm Age berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia?
7. Apakah DER yang dimoderasi oleh variabel Firm Size berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia?
8. Apakah DER yang dimoderasi oleh variabel Firm Age berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia?

Kerangka Teori

Menurut Riyanto (2008:6) manajemen keuangan adalah “Segala macam kegiatan yang
berkaitan dengan usaha untuk memperoleh dana serta penggunaannya dan pengalokasian
dana tersebut”.

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 5
Menurut Riyanto (2008:22) struktur modal adalah pembelanjaan permanen yang dicerminkan
melalui perimbangan antara modal sendiri dengan hutang jangka panjang.

Menurut Fahmi (2012:81) menyatakan bahwa “Saham merupakan salah satu instrument
pasar modal yang paling banyak diminati oleh investor, karena mampu memberikan tingkat
pengembalian yang menarik. Saham adalah kertas yang tercantum dengan jelas nilai
nominal, nama perusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang telah dijelaskan
kepada setiap pemegangnya”.
Ukuran perusahaan menggambarkan besar atau kecilnya sebuah perusahaan. Menurut
Firnanti (2011), ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Usia perusahaan menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu bertahan di bursa


(Kartika,2009 dalam Efriana Mustika, 2012).

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang
sering dikaitkan dengan harga saham yang terbentuk antara pembeli dan penjual pada saat
transaksi (Fama, 1978 dalam Sujoko dan Soebiantoro, 2007).

Hipotesis

H1 : DAR berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

H2 : DER berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

H3 : Firm Size (ukuran perusahaan) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai


perusahaan.

H4 : Firm Age (usia perusahaan) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai


perusahaan.

H5 : Firm Size (ukuran perusahaan) signifikan memoderasi hubungan antara DAR


terhadap nilai perusahaan.

H6 : Firm Age (usia perusahaan) signifikan memoderasi hubungan antara DAR terhadap
nilai perusahaan.

H7 : Firm Size (ukuran perusahaan) signifikan memoderasi hubungan antara DER


terhadap nilai perusahaan.

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 6
H8 : Firm Age (usia perusahaan) signifikan memoderasi hubungan antara DER terhadap
nilai perusahaan.

Metode Penelitian :

Penelitian ini akan dilakukan secara eksplanatori, menurut Sugiyono (2014) eksplanatori
adalah “penelitian yang memiliki maksud untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel
yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain”. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak
teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya.Penelitian ini menggunakan
populasi seluruh perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.
Pengambilan populasi dilakukan dengan cara purposive – judgment. Purposive – judgment
adalah pengambilan populasi dengan kriteria berupa suatu pertimbangan tertentu (Jogiyanto,
2004: 79). Dalam penelitian ini akan ada yang didapat dari laporan keuangan 10 perusahaan
selama periode 2014, 2015 dan 2016 (3 periode) sehingga didapatkan 30 data.

Penelitian ini akan menguji dengan menggunakan uji regresi linier sederhana, uji regresi
linier berganda, uji t, uji F dan uji moderasi.

Hasil dan Pembahasan

A. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Sub Sektor Makanan dan
Minuman

DAR berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan uji
t dimana thitung sebesar 2,765, sedangkan ttabel sebesar 1,701. DER berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan uji t dimana thitung sebesar
5,205, sedangkan ttabel sebesar 1,701. Hasil pengujian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Fifin Syahadatina (2015) yaitu struktur modal berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan.

Besarnya presentase pengaruh DAR terhadap nilai perusahaan sub sektor makanan
dan minuman yakni sebesar 21,5% dibuktikan dengan nilai R square sebesar 0,215.
Sedangkan sisanya sebesar 78,5% dijelaskan oleh variabel lain. Besarnya prsentase pengaruh
DER terhadap nilai perusahaan sub sektor makanan dnan minuman yakni sebesar 49,2%
dibuktikan dengan nilai R square sebesar 0,492. Sedangkan sisanya sebesar 50,8% dijelaskan
oleh variabel lain.

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 7
Hasil ini dapat diartikan semakin tinggi nilai hutang (struktur modal) maka dapat
meningkatkan nilai perusahaan di sektor utama. Hal ini menunjukkan bahwa jika perusahaan
semakin banyak menggunakan hutang jangka panjang untuk membiayai asetnya maka dapat
meningkatkan nilai perusahaan di sektor utama. Hal ini sesuai dengan teori Trade off dimana
perusahaan dapat memanfaatkan hutang selagi besar manfaat (penghematan pajak dan biaya
lainnya) dibandingkan dengan pengorbanan (membayar bunga). Selain itu juga sesuai dengan
Signaling theory yang menyatakan bahwa ketika perusahaan menggunakan dana internal
untuk mendanai usahanya maka akan dilihat oleh investor sebagai sinyal positif signifikan
karena persepsi investor ketika perusahaan menggunakan hutang berarti perusahaan memiliki
kemampuan untuk meningkatkan kapasitas dan membayar hutang.

B. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Sub Sektor Makanan


dan Minuman

Ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal ini
dibuktikan dengan hasil uji t dimana Thitung sebesar -4,262 dengan signifikansi 0,000. Nilai
signifikansi tersebut lebih rendah dari tingkat alpha yang digunakan yaitu 5% atau 0,05. Dari
keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti ada
ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif signifikan secara individual terhadap nilai
perusahaan.Koefisien ukuran perusahaan yang negatif menujukkan pengaruh yang diberikan
oleh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan ke arah negatif.

Besarnya presentase sumbangan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan sub sektor
makanan dan minuman yaitu sebesar 39,3%. Sedangkan sisanya sebesar 60,7% dijelaskan
oleh variabel lain selain ukuran perusahaan. Ini dibuktikan dengan hasil uji koefisien
determinasi yang menunjukkan nilai R Square sebesar 0,393.

Berdasarkan hasil uji regresi sederhana, nilai probabilitas signifikansi ukuran perusahaan
lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Desemliyanti (2003) dalam Shofwatul 2012) yang
menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan yang negatif dengan nilai
perusahaan. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih leluasa
dalam mempergunakan aset yang ada dalam perusahaan tersebut. Kebebasan yang dimiliki
manajemen ini sebanding dengan kekhawatiran yang dilakukan pemilik atas asetnya. Jumlah

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 8
aset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan jika dinilai dari sisi pemilik
perusahaannya. Aset yang besar akan mempermudah perusahaan untuk melakukan
pengembangan usaha namun pada saat mencapai titik tertentu akan membuat kebingungan
bagi manajemen untuk mengelola aset agar lebih menguntungkan untuk perusahaan.

Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan karena semakin besar
total aset sebuah perusahaan akan menyusahkan manajer untuk mengelola aset sedangkan
untuk ukuran perusahaan yang kecil, manajer atau pemilik sedang gencar untuk mencari cara
mengelola aset akan bertambah dan menjadikan nilai perusahaan meningkat.

C. Pengaruh Usia Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Sub Sektor Makanan dan
Minuman

Usia perusahaan berpengaruh positif signifikan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini
dibuktikan dengan hasil uji t dimana Thitung sebesar 2,265 dengan signifikansi ,031. Nilai
signifikansi tersebut lebih kecil dari tingkat alpha yang digunakan yaitu 5% atau 0,05. Dari
keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti usia
perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Besarnya presentase sumbangan usia perusahaan terhadap nilai perusahaan sub sektor
makanan dan minuman yaitu sebesar 15,5%. Sedangkan sisanya sebesar 84,5% dijelaskan
oleh variabel lain selain usia perusahaan. Ini dibuktikan dengan hasil uji koefisien
determinasi yang menunjukkan nilai R Square sebesar 0,155.

Berdasarkan hasil uji regresi sederhana, nilai probabilitas signifikansi usia perusahaan
lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,031. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usia perusahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Artinya semakin tua usia
perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan usia
perusahaan yang semakin matang akan menunjukkan banyaknya pengalaman perusahaan
dalam menghadapi fluktuasi perekonomian.

D. Pengaruh Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderator Antara DAR Terhadap


Nilai Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman

Variabel ukuran perusahaan sebagai variabel moderator antara DAR terhadap nilai
perusahaan memiliki koefisien regresi -6.148.635,273, koefisien regresi variabel interaksi ini

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 9
bersifat negatif artinya ukuran perusahaan memberikan pengaruh moderasi ke arah negatif
antara variabel DAR terhadap nilai perusahaan.

Secara signifikan variabel bebas memiliki interaksi terhadap variabel terikat apabila nilai
probabilitas signifikansi kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil uji interaksi pada Tabel 3.14,
nilai probabilitas signifikansi variabel DAR sebesar 0,000, variabel ukuran perusahaan
sebesar 0,001, variabel interaksi sebesar 0,000 artinya ketiga variabel tersebut memiliki
hubungan signifikan terhadap variabel nilai perusahaan. Koefisien interaksi menunjukkan
nilai negatif berarti dapat diasumsikan bahwa ukuran perusahaan memiliki efek moderasi
yang negatif antara struktur modal dengan nilai perusahaan artinya ukuran perusahaan
mengurangi pengaruh (memperlemah) DAR terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi total
aset maka akan semakin sulit bagi manajemen untuk mengelola aset tersebut sehingga
membuat nilai perusahaan cenderung stagnan.

E. Pengaruh Usia Perusahaan Sebagai Variabel Moderator Antara DAR Terhadap


Nilai Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman

Usia perusahaan sebagai memoderasi antara DAR terhadap nilai perusahaan. Koefisien
regresi variabel variabel interaksi sebesar 4.778.095,688, hal ini menunjukkan bahwa variabel
interaksi antara DAR dengan usia perusahaan berpengaruh positif signifikan. Secara
signifikan variabel bebas memiliki interaksi terhadap variabel terikat apabila nilai
probabilitas signifikansi kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil uji interaksi pada Tabel 3.15,
nilai probabilitas signifikansi variabel DAR sebesar 0,004, variabel usia perusahaan sebesar
0,003, variabel interaksi sebesar 0,000 artinya ketiga variabel tersebut memiliki hubungan
signifikan terhadap variabel nilai perusahaan.

Koefisien interaksi yang menunjukkan nilai positif signifikan berarti dapat


diasumsikan bahwa usia perusahaan memiliki efek moderasi yang positif signifikan antara
DAR dengan nilai perusahaan artinya ukuran perusahaan memperkuat pengaruh struktur
modal terhadap nilai perusahaan. Dari hasil penelitian ini sesuai dengan teori Kartika (2009)
dalam Efriana Mustika (2012), usia perusahaan menunjukkan seberapa lama perusahaan
mampu bertaham di bursa. Semakin lama perusahaan dapat bertahan, maka kemungkinan
perusahaan untuk mengembalikan investasi akan semakin besar karena sudah berpengalaman
dalam menghadapi fluktuasi perekonomian. Sehingga semakin tua usia perusahaan akan
membuat perusahaan mampu menyeimbangkan antara total aset dan total hutangnya.

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 10
F. Pengaruh Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderator Antara DER Terhadap
Nilai Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman

Variabel ukuran perusahaan sebagai variabel moderator antara DER terhadap nilai
perusahaan memiliki koefisien regresi -1.289.494,710, koefisien regresi variabel interaksi ini
bersifat negatif artinya ukuran perusahaan memberikan pengaruh moderasi ke arah negatif
antara variabel DER terhadap nilai perusahaan.

Secara signifikan variabel bebas memiliki interaksi terhadap variabel terikat apabila
nilai probabilitas signifikansi kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil uji interaksi pada Tabel
3.16, nilai probabilitas signifikansi variabel DER sebesar 0,000, variabel ukuran perusahaan
sebesar 0,018, variabel interaksi sebesar 0,000 artinya ketiga variabel tersebut memiliki
hubungan signifikan terhadap variabel nilai perusahaan. Koefisien interaksi menunjukkan
nilai negatif berarti dapat diasumsikan bahwa ukuran perusahaan memiliki efek moderasi
yang negatif antara struktur modal dengan nilai perusahaan artinya ukuran perusahaan
mengurangi pengaruh (memperlemah) DER terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi total
aset maka akan semakin sulit bagi manajemen untuk mengelola aset tersebut sehingga
membuat nilai perusahaan cenderung stagnan.

G. Pengaruh Usia Perusahaan Sebagai Variabel Moderator Antara DER Terhadap


Nilai Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman

Usia perusahaan sebagai memoderasi antara DER terhadap nilai perusahaan. Koefisien
regresi variabel variabel interaksi sebesar 1.160.193,720, hal ini menunjukkan bahwa variabel
interaksi antara DER dengan usia perusahaan berpengaruh positif signifikan. Secara
signifikan variabel bebas memiliki interaksi terhadap variabel terikat apabila nilai
probabilitas signifikansi kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil uji interaksi pada Tabel 3.17,
nilai probabilitas signifikansi variabel DER sebesar 0,000, variabel usia perusahaan sebesar
0,000, variabel interaksi sebesar 0,000 artinya ketiga variabel tersebut memiliki hubungan
signifikan terhadap variabel nilai perusahaan.

Koefisien interaksi yang menunjukkan nilai positif signifikan berarti dapat


diasumsikan bahwa usia perusahaan memiliki efek moderasi yang positif antara DER dengan
nilai perusahaan artinya ukuran perusahaan memperkuat pengaruh struktur modal terhadap
nilai perusahaan. Dari hasil penelitian ini sesuai dengan teori Kartika (2009) dalam Efriana
Mustika (2012), usia perusahaan menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu bertaham
DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 11
di bursa. Semakin lama perusahaan dapat bertahan, maka kemungkinan perusahaan untuk
mengembalikan investasi akan semakin besar karena sudah berpengalaman dalam
menghadapi fluktuasi perekonomian sehingga perusahaan lebih mengutamakan
menggunakan sumber pendanaan internal dibandingkan hutang, hal ini akan meminimalisir
beban perusahaan untuk membayar bunga dan meminimalisir risiko gagal bayar.

Saran :

1. Bagi Perusahaan (Emiten)


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terkait pengaruh struktur modal terhadap
nilai perusahaan dengan ukuran perusahaan dan usia perusahaan sebagai variabel
moderator. Peneliti berharap agar emiten dapat memperhatikan rasio keuangan seperti
DAR dan DER untuk melihat perimbangan antara total hutang, total aset dan total modal
serta mempertimbangkan ukuran serta usia perusahaan karena keseluruhan variabel
secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2. Bagi Investor

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti menyarankan dalam melakukan investasi


seorang investor harus menganalisis kestabilan keuangan perusahaan yang tercermin dari
rasio keuangan perusahaan, investor diharapkan dapat memilih perusahaan dengan nilai
DAR dan DER yang rendah serta memperhatikan lamanya perusahaan mampu bertahan
di bursa, apabila sebuah perusahaan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama
berarti memiliki kondisi keuangan yang baik.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti terkhusus struktur modal, ukuran perusahaan,
usia perusahaan dan nilai perusahaan, peneliti memberikan saran berdasarkan penelitian
yang dilakukan yaitu:
a. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menambah periode penelitian dan populasi yang
digunakan untuk menghasilkan informasi yang lebih akurat.
b. Dalam melakukan penelitian terkait ukuran perusahaan menggunakan atau menambah
alat ukur lain yang lebih menjelaskan bagaimana ukuran perusahaan tersebut.

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 12
c. Menambah atau memperluas objek penelitian ke beberapa sektor perusahaan lainnya
agar memperkaya hasil penelitian serta melakukan perbandingan dan menganalisisnya
baik secara mikro maupun makro.

Daftar Referensi :

______. 2012. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Fundamentals of Financial


Management. Edisi 13, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

_______ 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

_______. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi keempat. BPFE, Yogyakarta.

________. 2007. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku Satu, Edisi Kesepuluh, Alih
Bahasa Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.

________. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi kesepuluh. Jakarta: Salemba


Empat.

________. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________.2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

_________. 2005. Manajemen Keuangan.Yogyakarta: Ekonisia:.

Afzal, Arie dan Abdul Rohman, 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,
dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan, Diponegoro Journal of Accounting, Vol.
1, No. 2.

Andi Kartika, 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia (Studi
Empiris Pada Perusahaan-Perusahaa LQ 45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta), Jurnal
Bisnis dan Ekonomi (JBE), Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank Semarang.

Antwi, S., Zhao, X., & Mills, E. F. (2012). Capital Structure and Firm Value: Empirical
Evidence from Ghana. International Journal of Business and Social Science , 103-111.

Ariyanto, T. 2002. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Struktur Modal.

Bambang Riyanto. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE-


Yogyakarta.

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 13
Berger, Philip G., Ofek, Eli. (1995). Diversification’s effect on firm value. Journal of
financial economics, 39-65

Brigham, E. 2007. Intermediate Financial Management. Jakarta: Erlangga.

Brigham, E. F. dan J. F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. alih bahasa Ali
Akbar Yulianto. Buku satu, Edisi sepuluh, Jakarta: Salemba Empat.

Christiawan, Y. J. dan J. Tarigan. 2007. Kepemilikan Manajerial: Kebijakan Hutang, Kinerja


dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.1. mei 2007. Hal:1-8.

Claudio Loderer dan Urs Waelchli. 2010. “Firm Age and Performance”. From
http://mpra.ub.uni-muenchen.de/26450/at pada 27 Agustus 2017.

Fakhruddin, M, Firmansyah, M & Hadianto, M, Sopian. 2001. Analisis Teknikal Saham


dengan Metastock. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Firnanti, F. 2011. Faktor-faktor yang mempenggaruhi struktur modal pada perusahaan


manufaktur di bursa efek Indonesia. Dalam Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Volume 13 No. 2.
Hal 119-128 Jakarta : STIE Trisakti.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro.

Gill, A., Biger, N., & Mathur, N. (2011). The Effect of Capital Structure on Profitability:
Evidencee from the United States. International Journal of Management , 3-15.

Gujarati, Damodar.1993.Ekonometrika Dasar, cetakan ketiga, Jakarta: Erlangga

Halim, A. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Hermuningsih, Sri dan Wardani, Dewi Kusuma 2009, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Malaysia dan Bursa Efek
Jakarta, Jurnal Siasat Bisnis, Volume 13, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz Jr. 2010.Fundament of Financial Management
Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan.Edisi 12 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Husnan, S. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN.
Yogyakarta.

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 14
James C. Van Horne., & John M. Wachowicz jr. (2012). Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan (Edisi 13, Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman


Pengalaman.Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Kartini dan Arianto, Tulus. 2008. Struktur kepemilikan, profitablitas, pertumbuhan aktiva,
dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur Jurnal
Keuangan dan Perbankan, Vol 12, No. 1. Program Studi Keuangan dan Perbankan,
Universitas Merdeka Malang.

Kieso, D. E., dan J. Weygandt. 2010. Intermidiate Accounting. 13th Edition. John Wiley &
Sons Inc, Asia.

King, M. R. and E. Santor. (2007). Family Values: Ownership Structure, Performance, and
Capital Structure of Canadian Firms. Bank of Canada Working Paper No. 2007-40.

Mahendra, A. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan (Kebijakan


Dividen sebagai Variabel Moderating) pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Tesis. Universitas Udayana. Bali.

Martono, dan Agus Harjito. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga.
Yogyakarta : EKONISIA.

Meythi. 2012. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan dengan Pertumbuhan
Perusahaan sebagai Variabel Moderating, Program Pendidikan Profesi Akuntansi, Universitas
Kristen Maranatha, Bandung.

Myers, S. C. (1984). The Capital Structure Puzzle. Journal of Finance , 572-592.

Ngatno, Dr. 2015. Buku ajar metodologi penelitian bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik. Semarang: LPPMP UNDIP.

Owusu, Stephen dan Ansah. 2000.timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging


Capital Market: Empirical Evidence Fram the Zimbabwe Stock Exchange. Journal
Accounting and Business. Vol 30, Pp.241.

Ross, S. A., Westerfield, R. W., & Jordan, B. D. (2008). Corporate Finance Fundamentals.
New York: McGraw -Hill Companies, Inc.

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 15
Saidi. 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur
Go Public di BEI. Jurnal Bisnis & Ekonomi, Vol. 1 No. 11, hlm. 44-58

Shofwatul, U. 2012. Pengaruh Stabilitas Penjualan Struktur Aktiva Tingkat Pertumuhan dan
Profitabilitas terhadap Struktur Modal, Pada Perusahaan Perdagangan Eceran di Bursa Efek
Jakarta. Tesis. Universitas Airlangga. Surabaya.

Siallagan, H. dan M. Mas’ud. 2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan
Nilai Perusahaan. Artikel Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX. Padang.

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sujoko dan Ugy Soebiantoro, (2007). Pengaruh Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern
dan Fakstor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan., Jurnal Ekonomi Manajemen dan
Kewirausahaan, Vol.9, No.1, Maret, Hal 41-48.

Suwito dan Herawaty. 2005. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Tindakan
Perataan Laba yang dilakukan oleh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. SNA
VIII. Solo.

Titman, S. Dan R. Wessels. 1988. The Determinants of Capital Structure Choice. The journal
of Finance, 43(1), 1-19.

Weston, F. J. dan T. E. Copeland. 2009. Manajemen Keuangan. Binarupa Aksara Publisher.


Jakarta

Weston, J. F., & Brigham, E. F. (1992). Essentials of Managerial Finance . Orlando, Florida.:
The Dryden Press.

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal 1-16


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ | 16

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy