Siti Sarah Alawiyah-FKIK PDF
Siti Sarah Alawiyah-FKIK PDF
Siti Sarah Alawiyah-FKIK PDF
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh :
SITI SARAH ALAWIYAH 1113104000039
JAKARTA
1438H/201
7
i
iii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SCHOOL OF NURSING
ISLAMIC STATE UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Undergraduate Thesis, June 2017
ABSTRACT
vi
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juni 2017
ABSTRAK
Saat ini muncul suatu tren dikalangan para perokok yaitu rokok elektrik. Rokok
elektrik merupakan suatu alat yang dirancang untuk menghasilkan uap nikotin
tanpa pembakaran tembakau dengan tetap memberikan sensasi merokok. Rokok
elektrik diciptakan untuk membantu para perokok berhenti dari rokok tembakau,
namun hal ini masih belum dibuktikan kebenarannya. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui gambaran persepsi tentang rokok elektrik pada para pengguna
rokok elektrik di komunitas vaporizer Kota Tangerang. Jenis penelitian ini adalah
kuantitatif dengan desain deskriptif. Sampel penelitian adalah 73 anggota
komunitas vaporizer di Kota Tangerang dengan teknik consecutive sampling.
Pengambilan data kuantitatif dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 86,3%responden berjenis kelamin laki-laki, berusia dewasa 69,9%, dan
beralih dari rokok tembakau 76,7%. Responden memiliki ketergantungan nikotin
sangat rendah 45,2%.Respondenmemiliki persepsi positif terhadap rokok elektrik
sebesar 50,7%. Sebanyak 53,4% responden mengetahui dengan tepat definisi
rokok elektrik. Responden menganggap bahwa rokok elektrik tidak mengandung
bahan yang berbahaya sebanyak 50,7%.Sebanyak 60,3% responden memiliki
persepsi bahwa rokok elektrik dapat membantu untuk berhenti dari rokok
tembakau.Responden yang mengetahui rokok elektrik memiliki dampak buruk
bagi kesehatan sebanyak 54,8%.Sebanyak 52,1% responden menggunakan rokok
elektrik karena orang disekitarnya yang menggunakan dan mengikuti tren yang
ada.Sebanyak 68,5% responden menginginkan peraturan tentang rokok elektrik
segera diatur dan ditetapkan. Sebanyak 54,8% responden menyatakan bahwa
rokok elektrik lebih mahal dari rokok tembakau.Peneliti menyarankan bagi
instansi pelayanan kesehatan agar selalu memberikan promosi dan preventif
mengenai rokok elektrik untuk mencegah semakin banyaknya para pengguna dan
untuk mencegah dari dampak yang didapatkan dari penggunan rokok elektrik.
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Telepon : 081286271900
Email :
Riwayat Pendidikan
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
yang disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Muhammad SAW.
Penulis telah berusaha untuk menyajikan suatu tulisan ilmiah yang rapi
dan sistematik sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa
dalam proses penulisan skripsi ini jauh dari sempurna dan banyak mengalami
kendala, namun berkat bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak
1. Kedua orang tua saya yang tercinta Bapak Elyadi Hermawan dan Ibu
moril, material, kasih sayang dan selalu mendoakan penulis dalam proses
menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa kakakku Ana Nurmaliana, Sobari, dan
tanpa pamrih
ix
2. Prof.Dr.H. Arif Sumantri, S.KM., M.Kes, selaku dekan Fakultas
Hidayatullah Jakarta
4. Bapak Waras Budi Utomo, S,Kep, MKM dan Ibu Ita Yuanita, S.Kp,
beliau yang telah meluangkan waktu serta memberi arahan dan bimbingan
kuliah.
8. Teman-teman satu bimbingan Tiko, Yuni, Santi, Mira, Sebi, Riska dan
na. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaannya dan semoga apa yang
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN......................................................................................i
PERNYATAAN PENGESAHAN..........................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
ABSTRACK............................................................................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR............................................................................................ix
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR BAGAN................................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xviii
BAB IPENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
C. Pertanyaan Penelitian....................................................................................7
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................7
E. Manfaat Penelitian........................................................................................8
A. Persepsi 10
1. Definisi Persepsi......................................................................................10
2. Macam-Macam Persepsi.........................................................................11
B. Rokok 19
3. Ketergantungan Nikotin..........................................................................20
C. Rokok Elektrik............................................................................................24
E. Kerangka Teori...........................................................................................37
A. Kerangka Konsep........................................................................................38
B. Definisi Operasional...................................................................................39
A. Desain Penelitian.........................................................................................42
D. Instrumen Penelitian...................................................................................46
F. Tahap Penelitian..........................................................................................50
G. Pengolahan Data.........................................................................................51
H. Analisa Data................................................................................................52
xiii
I. Etika Penelitian...........................................................................................55
A. Gambaran Responden.................................................................................57
B. Karakteristik Demografi.............................................................................57
BAB VIPEMBAHASAN.......................................................................................66
B. Ketergantungan Nikotin..............................................................................69
D. Keterbatasan Penelitian...............................................................................76
A. KESIMPULAN...........................................................................................77
B. SARAN.......................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................80
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Persepsi Tentang Rokok Elektrik
……………………………………………………………………………...….64
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Persepsi Tentang Rokok Elektrik Terhadap Karakteristik
Demografi.........................................................................................................66
xv
DAFTAR BAGAN
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUA
A. Latar Belakang
berbagai dampak buruk bagi kesehatan diri sendiri maupun orang lain
dunia mencapai 1,2 milyar orang dan 800 juta diantaranya berada di
negara berkembang. Paling sedikit satu dari empat orang dewasa adalah
dan 21% perempuan sedangkan di Ingris terdapat 27% laki-laki dan 25%
1
Indonesia merupakan negara peringkat ketiga dari 10 negara
dengan tingkat perokok tertinggi di dunia setelah Cina dan India serta
data Riskesdas (2013) prevalesi perokok 16 kali lebih tinggi pada laki-laki
perangkat dan teknologi baru, rokok elektrik menarik dan membuat rasa
dan hal ini terjadi pada 3% remaja laki-laki dan 1,1% remaja perempuan
2
Rokok elektrik pertama kali diciptakan secara modern oleh seorang
apoteker asal Tiongkok pada tahun 2003 dan dipatenkan pada tahun 2004
elektrik yaitu berupa nikotin, propilen glikol, gliserol, air dan berbagai
tentang bahaya zat toksik dan karsinogen yang terkandung dalam rokok
(NRT) karena beberapa studi menemukan kandungan zat liquid yang dapat
lainnya yaitu logam, zat karbonil, dan terdapat zat lainnya (seperti
kandungan liquid yang tidak aman, inkonsistensi kadar dengan label yang
heroin, kanibus oil, dll), beredar berbagai zat perisa (flavoring) yang
Hal ini selaras dengan sebuah penelitian oleh Strasser dkk (2007),
nikotin yang tidak terpenuhi sehingga tetap terpajan oleh zat toksik dan
menemukan dari bulan oktober 2015 sampai juni 2016 sudah terdapat 15
Pasien tersebut mengalami luka bakar dibagian wajah, tangan, dan paha.
pemuda yang usinya 26 tahun mengalami luka akibat ledakan dari rokok
elektrik. Pemuda tersebut mengalami luka bakar di bagian jari, dada dan
membuat perokok tembakau dapat berhenti merokok, namun hal ini perlu
mendapat perhatian lebih oleh pemerintah karena hingga saat ini belum
ada bukti secara ilmiah yang menyatakan bahwa rokok elektrik bermanfaat
adalah karena mereka ingin hidup lebih sehat karena mereka menganggap
bahwa rokok elektrik dapat membantu mereka untuk berhenti dari rokok
dengan rokok elektrik karena rasa dan uap yang dihasilkan lebih banyak.
yang menjual perangkat dan cairan rokok elektrik Studi pendahuluan yang
rokok elektrik lebih aman daripada rokok tembakau dan terdapat 73,3%
responden yang setuju bahwa rokok elektrik adalah salah satu alternatif
rokok elektrik karena banyaknya rasa yang dapat dihasilkan liquid dan
yang juga memakai rokok elektrik yang telah menjadi tren gaya hidup
elektrik yang lebih aman dan sebagai penganti rokok tembakau membuat
rokok
elektrik walaupun sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa masih
terdapat bahan berbahaya didalamnya. Maka dari itu peneliti tertarik untuk
Tangerang
B. Rumusan Masalah
Tangerang.
C. Pertanyaan Penelitian
karakteristik demografi ?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran persepsi
2. Tujuan Khusus
komunitas vaporizer
Tangerang
karakteristik demografi
E. Manfaat Penelitian
selanjutnya dan
dapat dikembangkan lagi dengan melihat faktor-faktor yang dapat
tas vaporizer Kota Tangerang dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada bula
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi
1. Definisi Persepsi
Persepsi adalah tahap akhir dari suatu pengamatan dari objek yang
yaitu faktor personal dan faktor situasional atau faktor fungsional dan
10
juga faktor struktural. Persepsi dapat membantu individu untuk
saling berhubungan.
2. Macam-Macam Persepsi
disebabkan karena:
dengan ilusi
individu tersebut
11
4) Gambaran psikologis yang berbeda juga dapat
dalam.
karena adanya rangsangan dari dalam tubuh individu. Hal ini yang
atau pada susunan saraf pusat yang akan diorganisasikan dan juga
akan menyadari apa yang telah ia lihat dan yang telah ia dengar
(Sunaryo, 2013).
respons
otak. Terakhir, proses psikologis yaitu proses yang terjadi pada otak
3 tahapan, yaitu:
a. Rangsangan
b. Organisasi
a. Faktor fungsional
individu tersebut.
b. Faktor struktural
c. Faktor situasional
d. Faktor personal
a. Faktor internal
beda
fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu objek. Setiap
b. Faktor eksternal
tersebut.
B. Rokok
rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman
ion sehingga dapat masuk melalui membran sel saraf. Sifat racun yang
3. Ketergantungan Nikotin
otak. Ini adalah salah satu alasan mengapa merokok memiliki potensi
merokok, yaitu:
rutin
secara bersamaan
d. Pada tempat tertentu, seperti toilet, bar, atau tempat parkir para
(WHO, 2010)
4. Terapi Pengganti Rokok (Nicotine Replacement Therapy)
tembakau dan salah satu sarana altrnatif pemberian nikotin tetapi pada
2012)
Jenis NRT ini digunakan setiap hari dan diganti setiap 24 jam.
Jenis ini digunakan dengan cara dikunyah 1-2 buah setiap jam
c. Nicotine Inhaler
Penggunaan nicotine inhaler ini maksimal hingga 16 kali dalam
pemakaian
C. Rokok Elektrik
elektrik sebagai
Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) karena menghasilkan
2015)
(Hajek, et al. 2014). Rokok elektrik atau lebih terkenal dengan nama
(atomizer) dan katrid (liquid) yang berisi berbagai macam cairan zat
vapor,
Sejak tahun 1963 rokok elektrik sudah ada, yang pertama kali menemukan yaitu Herbert A Gilbert. Namun yang p
memproduksi secara modern adalah seorang apoteker as
yang bernama Hon Lik. Hon Lik dikenal sebagai sosok yang
2014)
Di Indonesia, popularitas rokok elektrik sedang melejit, karena
ukuran, warna, kapasitas batrai dan lainnya. Tren rokok elektrik saat
ini, dan rokok elektrik dapat sangat mudah ditemukan dan dijual bebas
nikotin yang tertera di label tidak sesuai dan berbeda yang signifikan
dalam uap rokok elektrik dengan ukuran yang sangat kecil (nano-
napas di paru-paru
2015).
a. Manfaat
b. Kerugian
mengganggu kesehatan.
bahan perisa
digunakan sebagai unsur dominan sebagai pengganti nikotin
paru.
digunakan
perilaku merokok.
8) Rokok elektrik dapat mengganggu kebijakan KTR (Kawasan
Tanpa Rokok).
(BPOM, 2015).
2015).
elektrik yang beredar saat ini merupakan barang impor. Badan POM
Surabaya
Adults
dan teman yang merokok. Hasil dari penelitian ini adalah 69,9%
menggunakan rokok elektrik adalah rasa ingin tahu dan proses sadar
E. Kerangka Teori
External
Self perception: pengetahuan, sikap, perception:
perasaan, keluarga,
kepribadian, orangkeinginan,
harapan, lain, informasi yangdan
motivasi diterima,
keadaanlingkungan,
fisik dan hal baru
rsepsi tentang rokok elektrik pada para pengguna rokok elektrik di komunitas vaporizer Koa Tangerang. Penelitian ini bersif
Persepsi:
38
B. Definisi Operasional
Variabel Definisi operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
Persepsi Tentang Suatu sudut pandangseseorang Skala Likert Menggunakan kuesioner yang dibuat Cut of point Ordinal
Rokok Elektrik terhadap suatu objek yang diterimanya sendiri oleh peneliti yang sudah di uji 1. Persepsi positif (skor jawaban
dan dapat dipahami oleh seseorang judgementexpert berjumlah 23 pernyataan ≥ mean, 68,58)
tersebut lalu menghitung skor pada pernyataan 2. persepsi negatif (skor jawaban
yang < mean, 68,57)
sudah dijawab responden
Persepsi definisi Suatu persepsi yang dimiliki responden Skala Likert Menggunakan kuesioner yang dibuat Cut of point
rokok elektrik terhadap definisi rokok elektrik dan sendiri oleh peneliti yang sudah di uji 1. Persepsi positif (skor jawaban
maknanya apabila persepsi positif maka judgementexpert berjumlah 3 pernyataan ≥ median, 10,00)
responden tersebut dapat menjawab lalu menghitung skor pada pernyataan 2. Persepsi negatif (skor jawaban
dengan tepat tentang definisi rokok yang sudah dijawab responden <median, 9,90)
elektrik
Persepsi Suatu persepsi dimana responden Skala Likert Menggunakan kuesioner yang dibuat Cut of point
kandungan menganggap bahwa rokok elektrik sendiri oleh peneliti yang sudah di uji 1. Persepsi positif (skor jawaban
rokok elektrik memiliki zat atau senyawa yang berbahaya judgementexpert berjumlah 4 pernyataan ≥ mean, 10,63)
didalamnya lalu menghitung skor pada pernyataan 2. Persepsi negatif (skor jawaban
yang sudah dijawab responden < mean, 10,62)
Persepsi manfaat Suatu persepsi dimana responden Skala Likert Menggunakan kuesioner yang dibuat Cut of point
rokok elektrik menganggap bahwa setelah mereka sendiri oleh peneliti yang sudah di uji 1. Persepsi positif (skor jawaban
menggunakan rokok elektrik mereka dapat judgementexpert berjumlah 3 pernyataan ≥ mean, 9,12)
mengurangi penggunaan kadar nikotin lalu menghitung skor pada pernyataan 2. Persepsi negatif (skor jawaban
yang < mean, 9,11)
sudah dijawab responden
Persepsi Suatu persepsi dimana responden Skala Likert Menggunakan kuesioner yang dibuat Cut of point
kerugian rokok menganggap bahwa rokok elektrik sendiri oleh peneliti yang sudah di uji 1. Persepsi positif (skor jawaban
elektrik berbahaya dan memiliki dampak kesehatan judgementexpert berjumlah 4 pernyataan ≥ mean, 10,68)
yang sama dengan rokok tebakau setelah lalu menghitung skor pada pernyataan 2. Persepsi negatif (skor jawaban
mereka menggunakannya yang sudah dijawab responden < mean, 10,67)
39
Persepsi alasan Suatu persepsi dimana responden Skala Likert Menggunakan kuesioner yang dibuat Cut of point
penggunaan menganggap bahwa mereka menggunakan sendiri oleh peneliti yang sudah di uji 1. Persepsi positif (skor jawaban
rokok elektrik rokok elektrik karena teman dan orang- judgementexpert berjumlah 4 pernyataan ≥ mean, 11,19)
orang disekitarnya dan mereka ingin lalu menghitung skor pada pernyataan 2. Persepsi negatif (skor jawaban
mencoba hal yang baru yang < mean, 11,18)
sudah dijawab responden
Persepsi regulasi Suatu persepsi dimana responden Skala Likert Menggunakan kuesioner yang dibuat Cut of point
rokok elektrik menganggap bahwa rokok elektrik harus sendiri oleh peneliti yang sudah di uji 1. Persepsi positif (skor jawaban
segera dibuat tentang peraturannya judgementexpert berjumlah 2 pernyataan ≥ median, 8,00)
lalu menghitung skor pada pernyataan 2. Persepsi negatif (skor jawaban
yang sudah dijawab responden < median, 7,90)
Persepsi harga Suatu persepsi dimana responden Skala Likert Menggunakan kuesioner yang dibuat Cut of point
rokok elektrik menganggap penggunaan rokok elektrik sendiri oleh peneliti yang sudah di uji 1. Persepsi positif (skor jawaban
lebih murah dan lebih hemat daripada judgementexpert berjumlah 3 pernyataan ≥ mean, 9,42)
rokok tembakau lalu menghitung skor pada pernyataan 2. Persepsi negatif (skor jawaban
yang < mean, 9,41)
sudah dijawab responden
Nikotin Pengukuran ketergantungan terhadap rokok Kuesioner Pilihan jawaban pertanyaan no.1 bernilai: 1. Skor 0-2 sangat rendah (very Ordinal
dependen atau nikotin Fagerstrom 5 menit = 3 low dependence)
Test 6-30 menit = 2 2. Skor 3-4 rendah
31-60 menit = 1 (low dependence)
For Nicotine Setelah 60 menit = 0 3. Skor 5 sedang (medium
Dependence Pertanyaan no.2 bernilai: dependence)
(FTND) Ya = 1 4. Skor 6-7 tinggi (high
berisi 6 Tidak = 0 dependence)
pertanyaan Pertanyaan no.3 benilai: 5. Skor 8-10 sangat tinggi (very
Rokok pertama dipagi hari = 1 high dependence)
Yang lainnya = 0
Pertanyaan no.4 bernilai:
1-10 rokok = 0
11-20 rokok = 1
21-30 rokok = 2
31 rokok atau lebih = 3
Pertanyaan no.5 dan 6 bernilai:
Ya = 1
Tidak = 0
40
Usia Suatu rentang waktu kehidupan yang Angket Kuesioner 1. Remaja= 18-20 tahun Ordinal
diukur dengan tahun berdasarkan tahun 2. Dewasa muda= 21-40tahun
yang sudah dilalui oleh responden pada
saat pengambilan data (potter & perry, 2013)
Jenis kelamin Status seks antara laki-laki dan perempuan Angket Kuesioner 1. Laki-laki Nominal
yang dimiliki oleh responden secara 2. Perempuan
biologis yang dibawa sejak responden lahir
Pendidikan Suatu tingkat pendidikan formal terakhir Angket Kuesioner 1. SD Ordinal
Terakhir yang pernah diikuti oleh responden sampai 2. SMP
tamat 3. SMA
4. Diploma/Sarjana
Status Pemakaian rokok elektrik responden pada 1 pertanyaan Kuesioner 1. Beralih dari rokok tembakau Ordinal
penggunaan saat pengambilan data pada 2. Langsung menggunakan rokok
kuesioner elekrik
karakteristik
responden
Lama Jangka waktu pemakaian rokok elektrik 1 pertanyaan Kuesioner Kategori bulan Rasio
penggunaan responden saat pengambilan data pada
kuesioner
karakteristik
responden
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
(Sumantri, 2011). Populasi penelitian ini adalah pada para pengguna rokok
Evapes.
42
yaitupemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria
pada kriteria inklusi dan kriteria ekslusi yang ditentukan oleh peneliti.
Kriteria inklusi
Kriteria ekslusi
N
𝑛=
1 + N (d)2
Keterangan:
n = jumlah sampel
43
N = jumlah populasi
diinginkan: 10%
190
𝑛 = 1 + 190 (10%)2
190
𝑛 = 1 + 1,9
190
𝑛 = 2,9
𝑛 = 65,517
yaitu:
80 x 73
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑛𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑉𝑎𝑝𝑜𝑟 = = 31 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
190
60 x 73
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑛𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐸𝑣𝑎𝑝𝑒𝑠 = = 23 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
190
50 x 73
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑛𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑉𝑎𝑝𝑜𝑟𝑖𝑜𝑛𝑠 = = 19 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
190
sampel pada komunitas vaporions yang pada saat itu sedang mengadakan
kembali yang pada saat itu dihadiri oleh 20 anggota dan peneliti
yang pada saat itu dihadiri oleh 27 anggota komunitas dan peneliti
saat peneliti
mengambil sampel tidak ada anggota komunitas yang menolak untuk
dijadikan responden.
D. Instrumen Penelitian
oleh WHO (world health organization). Skala ini sudah disebut oleh
3. Kuesioner Persepsi
Kuesioner persepsi ini dibuat sendiri oleh peneliti dengan cara melihat
ukur tersebut benar mengukur apa yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut yaitu suatu variabel
dengan aspek- aspek yang akan diukur berlandaskan dengan teori tertentu,
Jakarta dan dokter spesialis paru RS PersahabatanDR. dr. Agus Dwi S, Sp.
P (K), FAPSR. Hasil uji ahli dengan dr. Mukhtar dari 25 pernyataan semua
dengan peraturan. Hasil uji ahli oleh dr.Agus mengenai kuesioner persepsi
tidak valid jika r hitung < r table (0,361) pada n = 30 (Sugiyono, 2013).
Cronbach’s Alpha α.> 0,60 (Sujarweni, 2014). Hasil uji reliabilitas dari
instrument
persepsi terhadap rokok elektrik adalah 0,749 sehinga instrument ini
F. Tahap Penelitian
1. Sumber Data
diberikan oleh peneliti dan tidak boleh diwakili. Kuesioner yang telah
paru yaitu dr. Mukhtar Ikhsan, Sp. P, MARS dan oleh DR. dr.
objek penelitian.
baik
k. Mengolah data dan menganalisa data sesuai uji statistik yang telah
G. Pengolahan Data
1. Editing
kuesioner yang telah diisi sudah sesuai dan sudah lengkap. Pada proses
misalnya,
semua pernyataan sudah terisi, penulisannya sudah jelas, dan jawaban
2. Coding
mengubah data yang berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka
3. Processing
4. CleaningData
(Notoatmodjo, 2010)
H. Analisa Data
persepsi tentang rokok elektrik dan subvariabelnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
0,697, kerugian adalah -0,950, alasan adalah 0,526, regulasi adalah -3.024,
dan harga adalah 0,067. Data yang berdistribusi normal menggunakan nilai
adalah 68,58, apabila persepsi positif maka skor hitung ≥ 68,58 dan
apabila persepsi negatif maka skor hitung ≤ 68,57. Nilai cut of point
median persepsi positif definisi rokok elektrik skor hitung ≥ 10,00 dan
persepsi negatif skor hitung ≤9,90. Nilai cut of point mean persepsi positif
kandungan rokok elektrik skor hitung ≥ 10,63 dan persepsi negatif skor
hitung ≤ 10,62. Nilai cut of point mean persepsi positif manfaat rokok
elektrik skor hitung ≥ 9,12 dan persepsi negatif skor hitung ≤ 9,11. Nilai
cut of point mean persepsi postif kerugian rokok elektrik skor hitung ≥
10,68 dan persepsi negatif skor hitung ≤ 10,67. Nilai cut of point mean
persepsi positif alasan penggunaan rokok elektrik skor hitung ≥ 11,19 dan
persepsi negatif skor hitung ≤ 11,18. Nilai cut of point median persepsi
≥ 8,00 dan persepsi negatif skor hitung ≤ 7,90. Nilai cut of point mean
persepsi positif harga rokok elektrik skor hitung ≥ 9,42 dan persepsi
dignity)
ketidakamanan
subjek penelitian
alat
ukur apapun dalam menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas
subjek.
dan beban yang secara merata kepada semua subjek yang bersedia
(Sumantri, 2011)
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Responden
Vapor Tangerang. Komunitas ini terbentuk pada awal tahun 2016 karena
Komunitas ini terdiri dari 80 orang dari berbagai macam daerah di kota
Tangerang. Komunitas ini terdiri dari ketua dan anggota lainnya. Kegiatan
B. Karakteristik Demografi
57
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin, usia,
Pendidikan terakhir, status penggunaan
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
Jenis kelamin
Laki- laki 63 86,3%
perempuan 10 13,7%
Usia
Remaja 22 30,1%
Dewasa 51 69,9%
Pendidikan terakhir
SMA 58 79,5%
Pendidikan Terakhir 15 20,5%
Status penggunaan
Beralih dari tembakau 56 76,7%
Langsung mengunakan rokok elektrik 17 23,3%
Total 73 100%
berdasarkan jenis kelamin mayoritas adalah laki-laki yaitu berjumlah 86,3% sedangkan responden perempuan berjumlah 1
58
berjumlah 76,7%, sedangkan responden yang langsung menggunakan
Tabel 5.2
berjumlah 1,4%.
1. Ketergatungan Nikotin Berdasarkan Usia
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi ketergantungan nikotin berdasarkan usia
dah yaitu sebesar 59,1% dan ketergantungan nikotin sangat tinggi berjumlah 9,1%. Sedangkan ketergantungan nikotin berda
ketergantungan nikotin sangat tinggi berjumlah 1,8%. Sedangkan ketergantungan nikotin berdasarkan status penggunaan y
Tabel 5.7
Distribusi frekuensi responden berdasarkan persepsi tentang
rokok elektrik
Positif Negatif
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
Persepsi 37 50,7% 36 49,3%
Total 73 100%
Berdasarkan data pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa responden
berjumlah
54,0%%,sedangkan pada jenis kelamin perempuan mayoritas memiliki
dewasa dengan jumlah 52,9% sedangkan pada usia remaja paling banyak
PEMBAHASA
Penggunaan
Mayoritas respponden laki- laki ini juga karena mereka lebih tertarik
66
Responden dalam penelitian ini ada 2 kategori, yaitu remaja usia 18
atau membeli cairannya hanya dapat digunakan atau dibeli pada orang
rokok elektrik dibuat salah satu kebijakannya yaitu rokok elektrik tidak
boleh dijual kepada mereka yang usianya masih dibawah 18 tahun (British
cukup tinggi, individu dapat memahami suatu hal dan mengetahui suatu
67
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tiara (2007) yang
adalah beralih dari rokok tembakau lalu menggunakan rokok elektrik yaitu
elektrik adalah sebanyak 23,3%. Hasil dari penelitian ini adalah mayoritas
20,5% dan yang terlama yaitu 20 bulan sebanyak 1 orang 1,4%. Hasil
dengan penelitian yang dilakukan oleh Choi & Forster (2013) yang
B. Ketergantungan Nikotin
cairan rokok elektrik juga mengandung nikotin yang sama halnya dengan
rokok tembakau, namun nikotin yang terdapat didalam rokok elektrik ini
label tidak sesuai dan berbeda yang signifikan dari kadar yang diukur
memiliki ketergantungan nikotin sangat rendah yaitu 59,1% dan untuk usia
39,2%,
hal ini menyatakan bahwa usia tidak mempengaruhi tingkat
dengan penelitian Artana & Rai (2010) yang menyebutkan bahwa tidak
perokok muda dengan kelompok usia yang lebih tua secara signifikan.
nikotin yang sangat rendah yaitu sebesar 41,1% dan untuk yang langsung
sangat rendah sebesar 58,8%. Hal ini menyatakan bahwa tidak ada
ketergantungan nikotin yang sangat rendah. Hal ini juga sejalan dengan
sebesar 45,2%. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
tinggi adiksi
individu terhadap nikotin maka akan semakin tinggi pula rokok yang di
konsumsi dalam sehari. Hal ini tentunya dikarenakan semakin banyak dan
nikotin yang tekonsumsi. Hasil dari nikotin dependen ini juga sesuai
2008). Persepsi psitif maupun negatif diibaratkan sebagai suatu file yang
sudah tersimpan didalam pikiran bawah sadar kita. File tersebut akan
elektrik dengan tepat. Pernyataan yang terjawab dengan tepat ini dapat
kecenderungan dalam melihat suatu beda yang sama dengan cara yang
berbeda-beda.
elektrik, yaitu sebanyak 60,3%. Hal tersebut juga sama dengan penelitian
elektrik diciptakan sebagai salah satu alat yang digunakan untuk berhenti
dokter.
penelitian yang dilakukan oleh Choi & Jean (2013) yang menyebutkan
bahwa responden setuju bahwa rokok elektrik rendah bahan adiksi dan
adiksi karena kandungan nikotin yang ada didalam cairannya dan dapat
hal yang baru. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan di
Dalam
penelitiannya juga menyebutkan bahwa mereka menggunakan rokok
elektrik juga menyebutkan bahwa mereka lebih merasa senang dan lebih
rokok elektrik masih belum jelas peraturannya dan juga masih dikatakan
illegal. Hal ini sesuai dengan BPOM (2015) yang menyebutkan bahwa
untuk kesehatan masyarakat yang bukan hanya perokok tetapi juga para
menyarankan setiap
negara untuk merumuskan kebijakan untuk pembatasan promosi tentang
rokok elektrik.
murah dari pada rokok tembakau. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa
lebih mahal dari pada rokok tembakau. Hal ini sesuai dengan pernyataan
tembakau tetapi mereka tidak merasa keberatan akan hal itu, karena
menganggap rokok elektrik lebih sehat dan jangka panjang yang diterima
juga akan lebih murah. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang
tembakau
D. Keterbatasan Penelitian
A. KESIMPULAN
sebanyak 30 responden.
rendah yaitu sebesar 45,2%, hal ini dapat dikatakan karena lama
1bulan.
sebesar 68,5%.
77
78
persepsi negatif yaitu sebesar 54,8%. Hal ini dapat dikatakan bahwa
para penggunanya.
B. SARAN
elektrik.
78
79
yang tidak menggunakan rokok elektrik dan pada pengguna usia muda.
DAFTAR PUSTAKA
80
Garner, C.2014. A Brief Description Of History, Operation And
Regulation.Ecigarette Task Force
Hajek P, Et All.2014.Electronic Cigarettes: Review Of Use, Content, Safety,
Effects On Smokers And Potential For Harm And Benefit. UK: Addiction
Hamdi, A.S.2014.Metodologi Penelitian Kuantitatif Aplikasi
Dalam Pendidikan.Yogyakarta: Deepublish
Hastono, Susanto P.2006.Analisis Data.Universitas Indonesia: FKM
Hidayat, A. A.2008.Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis
Data.Jakarta: Salemba Medika
Hude, M. D.2006.Emosi: Penjelajah Religio-Psikologi Tentang Emosi Manusia Di
Dalam Al-Quran.Jakarta: Erlangga
Indra, M.F.2015.Gambaran Psikologi Perokok Tembakau Yang
Beralih Menggunakan Rokok Elektrik (Vaporizer).Riau.JOM. Vol.2.No.2
Kementrian Kesehatan RI.2013.InfoDATIN: Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
Jakarta: Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI
Kulkarni, R. & Malouin, R.A.2016.Explosion Injuries From E-Cigarettes.Jurnal
New England Of Medicine
Laugesen M.2008.Safety Report On The Ruyan E-Cigarette Catridge And Inhaled
Aerosol.Health New Zaeland
Mulyana, Deddy.2007.Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar.Bandung: Remaja
Rosdakarya
Notoatdmodjo, Soekidjo.2010.Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka
Cipta
Nururrahmah.2014.Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan Dan Pembentukan
Karakter Manusia.Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Karakter
Nursalam.2008.Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:
Pedoman Skripsi, Tesis Dan Istrumen Penelitian Keperawatan.Jakarta:
Salemba Medika
Pearson, J.L. et al.2012.E-Cigarette Awareness, Use, And Harm Perception In Us
Adults.American Journal Of Public Health. Vol.102.No.9
81
Peraturan Pemerintah Republic Indonesia Nomor 109.2012.Pengamatan Bahan
Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan.Jakarta: PPRI
Potter & Perry.2013.Fundamental Keperawatan.Jakarta: EGC
Rena, Ni Nyomas & Arijana I G K.2016. Prevalensi Buruh Bangunan Dengan
Ketergantungan Nikotin Di Kelurahan Seminyak Kecamatan Kuta
Kabupaten Badung Bali 2013. E-Jurnal Medika, Vol 5 FK Unud
RISKESDAS.2013.Hasil Riset Kesehatan Dasar.Jakarta: Riset Kesehatan Dasar
Saryono.2011.Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Mitra Cendikia
Press Sobur, Alex.2003.Psikologi Umum.Bandung: Pustaka Setia
Sugiyono.2013.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.Bandung:
Alfabeta
Sujarweni, VW.2014. Metode Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Gava Media
Sumantri, Arif.2011.Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Kencana
Sunaryo.2013.Psikologi Untuk Keperawatan.Jakarta: EGC
Stepanov I, et al.2010.Analysis Of 23 Polycyclic Aromatic Hydrocarbons In
Smokeless Tobacco By Gas Chromatography.Chem Res Toxicol
Strasser A.A, ET AL.2007.New Lower Nicotine Cigarettes Can Produce
Compensatory Smoking And Increased Carbon Monoxide Exposure. Drug
Alcohol Depend. Vol.86 No.294
Syarfa, Ilyati. 2015. Gambaran Tingkat Pengetahuan, Perilaku Merokok Dan
Nikotin Dependen Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta:
FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Swarjana, Ketut.2012.Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: ANDI
Tanuwihardja, R. K., & Agus D. S.2012.Rokok Elektrik (Electronic Cigarette).
Jurnal Respirasi Indonesia. Jakarta: Vol.32 No. 1
Toha, Miftah.2008.Perilaku Organisasi: Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Jakarta:
Raya Grafindo Persada
Tomb, David A.2004.Buku Saku Psikiatri.Jakarta: EGC
Wadsworth, Elle, Et All. 2016. How And Why Do Smokers Start Using E-
Cigarettes? Qualitative Study Of Vapers In London. UK: International
Journal Of Environmental Research And Public Health
Westernberger, B.J.2009.Evaluation Of E-Cigarettes.US: FDA Center For Drug Evaluation And Rese
World Health Organization.2010.Addiction to Nicotine.Gender, Women, and the Tobacco Epidem
LAMPIRAN
84
PERMOHONAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
Alawiyah
NIM 1113104000039
Program studi : Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
Saya adalah mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Keperawatan (S.Kep). Berkaitan dengan penelitian yang akan saya lakukan, saya
mohon bantuan dan kesediaan waktu untuk mengisi daftar pertanyaan berikut ini
penelitian saya. Kerahasiaan jawaban dan identitas saudara/i akan dijaga dan
Hormat saya
Setelah saya membaca dan memahami isi dan penjelasan pada lembar
responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa Program Studi
NIM 1113104000039
saya maupun keluarga saya, sehingga saya bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini.
(....................................................)
Petunjuk pengisian:
Harap mengisi pertanyaan yang ada didalam kuesioner ini, pastikan tidak ada yang terlewat
Beri tanda ceklist (√) pada kotak jawaban yang telah disediakan
Apabila mengalami kesulitan dalam mengisi kuesioner, silahkan bertanya langsung pada peneliti
A. Data Demografi/Identitas
1. Nama :
2. Usia :
( ) Perempuan
4. Pendidikan :( ) SD
( ) SMP
( ) SMA
( )perguruan tinggi
B. Status penggunaan
C. Lamapenggunaan : Bulan
KUESIONER NIKOTIN DEPENDEN
Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang tersedia di bawah ini yang mewakili
Seberapa segera setelah bangun tidur pagi anda merokok rokok elektrik (vape) pertama anda ?
5 menit
6-30 menit
31-60 menit
Setelah 60 menit
Apakah anda mendapatkan kesulitan untuk menunda menggunakan rokok elektrik (vape) pada tempat dengan larangan
Ya
Tidak
Penggunaan rokok elektrik (vape) yang mana yang paling sulit anda lewatkan?
Yang lainnya
1-10 rokok
11-20 rokok
21-30 rokok
5. Apakah anda lebih sering menggunakan rokok elektrik (vape) dalam jam
pertama setelah bangun tidur pagi hari dibandingkan waktu lain dalam satu
hari?
a. Ya
b. Tidak
Apakah anda menggunakan rokok elektrik (vape) saat anda sedang sakit parah dan berada diatas tempat tidur seha
Ya
Tidak
89
KUESIONER PERSEPSI TENTANG ROKOK ELEKTRIK
Berilah tanda checklist (√) pada pernyataan yang tersedia di bawah ini yang mewakili dengan
keterangan dibawah ini:
SS : Sangat Setuju RR : Ragu-Ragu TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan Jawaban
SS S RR TS STS
1. Rokok elektrik atau electronic nicotine delivery system (ENDS) adalah
suatu alat yang termasuk kedalam salah satu tipe rokok yang diciptakan
untuk mengubah nikotin menjadi uap yang dihirup oleh penggunanya
2. Rokok elektrik merupakan sebuah perangkat yang dirancang untuk
menghantarkan nikotin tanpa asap tembakau dengan cara memanaskan
larutan nikotin, perasa, propilen glycol dan glycerin (zat untuk
menghasilkan asap)
3. Menurut saya rokok elektrik memiliki dampak lebih sedikit atau lebih
aman dari rokok tembakau
4. Menurut saya kandungan rokok elektrik tidak mengandung tar dan karbon
monoksida seperti yang terkandung didalam rokok tembakau
5. Menurut saya rokok elektrik hanya mengandung senyawa nikotin dalam
cairannya
6. Menurut saya rokok elektrik tetap mengandung senyawa karsinogen atau
senyawa yang dapat memicu kanker
7. Menurut saya dalam uap rokok elektrik mengandung partikel yang sangat
kecil sehingga dapat sangat mudah masuk ke paru
8. Menurut saya setelah saya menggunakan rokok elektrik saya bisa berhenti
menggunakan rokok tembakau
9. Setelah saya menggunakan rokok elektrik saya jadi mempunyai banyak
teman
10. Saat saya menggunakan rokok elektrik membuat saya menjadi lebih
percaya diri
11. Menurut saya penggunaan rokok elektrik berpotensi memiliki bahaya
yang bisa meledak setiap saat pada komponen batrainya
12. Menurut saya rokok elektrik dapat menimbulkan masalah adiksi
(ketagihan)
13. Menurut saya nikotin yang terkandung dalam rokok elektrik dapat
menyebabkan masalah kesehatan terutama pada sistem peredaran darah
14. Menurut saya bau asap yang dihasilkan rokok elektrik lebih enak dihirup
dibandingkan dengan rokok tembakau
15. Saya menggunakan rokok elektrik karena saya melihat teman saya
menggunakannya
16. Saya menggunakan rokok elektrik karena saya ingin berhenti
menggunakan rokok tembakau
17. Saya mengunakan rokok elektrik karena orang-orang yang ada disekitar
saya juga menggunakan rokok elektrik
18. Saya menggunakan rokok elektrik karena saya ingin mencoba hal yang
baru
19. Menurut saya peraturan tentang rokok elektrik harus segera ditetapkan
oleh pemerintah
20. Menurut saya kebijakan tentang penggunaan rokok elektrik ditempat
umum harus segera diatur oleh pemerintah
21. Saya lebih hemat menggunakan rokok elektrik daripada rokok tembakau
22. Perangkat (starter kit) rokok elektrik harganya lebih mahal dari pada
rokok
tembakau
23. Saya tidak masalah membayar mahal rokok elektrik, karena dalam jangka
panjang biaya pengobatan akibat dampak rokok elektrik yang dibayar
akan lebih murah
91
95
102
Uji Validitas Kuesioner Persepsi Rokok Elektrik
Correlations
p1 Pearson - -
.52 .00 .08 .23 .08 .46 .05 .53 .02 .03 .15 .03 .72 .15
Correlati 1 .05 .06
6** 0 3 4 3 9** 5 4** 7 7 4 8 9** 4
on 0 5
Sig. (2- .00 1.0 .66 .21 .79 .66 .00 .77 .00 .88 .84 .41 .84 .00 .41 .73
tailed) 3 00 2 3 3 4 9 3 2 6 7 8 2 0 8 1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p2 Pearson - - -
.52 .00 .22 .14 .16 .37 .00 .92 .02 .15 .09 .31 .27
Correlatio 1 .08 .07 .02
6** 0 4 4 6 2* 0 1** 6 6 8 0 8
n 0 3 9
Sig. (2- .00 1.0 .67 .23 .44 .38 .04 1.0 .00 .89 .41 .60 .70 .09 .13 .88
tailed) 3 00 6 4 8 2 3 00 0 0 0 6 2 6 7 1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p3 Pearson - - - - - - - -
.00 .00 .00 .28 .19 .48 .05 .06
Correlatio 1 .04 .34 .11 .23 .14 .09 .04 .31
0 0 0 9 1 0** 9 3
n 4 1 9 3 4 0 0 0
Sig. (2- 1.0 1.0 .81 .06 1.0 .53 .21 .44 .63 .12 .31 .83 .00 .75 .74 .09
tailed) 00 00 8 5 00 2 5 7 6 2 2 2 7 5 1 5
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p4 Pearson - - - - - - - -
.08 .17 .06 .41 .20 .01 .08 .02
Correlati .08 .04 1 .01 .13 .06 .17 .26 .18
3 2 1 5* 2 2 3 9
on 0 4 0 5 8 6 6 9
Sig. (2- .66 .67 .81 .36 .74 .02 .95 .47 .72 .28 .95 .35 .15 .66 .87 .31
tailed) 2 6 8 2 7 2 9 8 0 4 1 2 5 2 8 8
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p5 Pearson - - - -
.23 .22 .17 .00 .25 .37 .09 .33 .03 .18 .35 .25
Correlatio .34 1 .01 .02 .27
4 4 2 0 2 2* 8 8 3 0 2 4
n 1 0 5 8
Sig. (2- .21 .23 .06 .36 1.0 .17 .04 .60 .06 .86 .95 .89 .13 .34 .05 .17
tailed) 3 4 5 2 00 9 3 5 8 3 8 8 7 1 7 6
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p6 Pearson - -
.14 .00 .06 .00 .35 .17 .33 .04 .30 .14 .28 .00 .00 .18
Correlati .05 1 .07
4 0 1 0 0 9 5 7 4 0 4 0 0 9
on 0 9
Sig. (2- .79 .44 1.0 .74 1.0 .05 .34 .07 .80 .10 .46 .12 1.0
1.0 .31 .67
tailed) 3 8 00 7 00 8 5 1 3 2 1 8 00
00 6 7
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
30 30 30
p7 Pearson - - - -
.08 .16 .41 .25 .35 .13 .06 .35 .43 .15 .26 .22
Correlatio .11 1 .02 .15 .11
3 6 5* 2 0 4 4 6 6* 4 3 2
n 9 7 2 3
Sig. (2- .66 .38 .53 .02 .17 .05 .48 .88 .73 .05 .01 .41 .42
.16 .23 .55
tailed) 4 2 2 2 9 8 0 6 6 3 6 8 2
0 9 2
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
30 30 30
p8 Pearson - - - -
.46 .37 .37 .17 .13 .07 .29 .00 .05 .31 .38 .48
Correlatio .23 .01 1 .07 .11
9** 2* 2* 9 4 3 7 0 2 1 9* 1**
n 3 0 8 3
Sig. (2- .00 .04 .21 .95 .04 .34 .48 .70 .11 1.0 .78 .09 .68
.03 .00 .55
tailed) 9 3 5 9 3 5 0 0 1 00 3 5 2
4 7 4
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
30 30 30
p9 Pearson - - - -
.05 .00 .09 .33 .07 .10 .41 .11 .31 .13 .04 .17
Correlatio .14 .13 .02 1 .11
5 0 8 5 3 4 7* 5 1 9 2 4
n 4 5 7 0
Sig. (2- .77 1.0 .44 .47 .60 .07 .88 .70 .58 .02 .54 .09 .46 .56 .82 .35
tailed) 3 00 7 8 5 1 6 0 5 2 5 4 5 4 8 9
106
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p Pearson - - - -
.53 .92 .33 .04 .06 .29 .10 .06 .05 .23 .28 .02
1 Correlati .09 .06 1 .02 .04
4** 1** 8 7 4 7 4 9 8 5 1 4
0 on 0 8 6 3
Sig. (2- .00 .00 .63 .72 .06 .80 .73 .11 .58 .89 .71 .76 .82 .21 .13 .90
tailed) 2 0 6 0 8 3 6 1 5 2 8 0 1 1 2 1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p1 Pearson - -
.02 .02 .28 .20 .03 .30 .35 .00 .41 .40 .09 .00 .21 .12
1 Correlatio .02 1 .02
7 6 9 2 3 4 6 0 7* 3* 3 0 9 5
n 6 2
Sig. (2- .88 .89 .12 .28 .86 .10 .05 1.0 .02 .89 .02 .62 1.0 .24 .51 .90
tailed) 6 0 2 4 3 2 3 00 2 2 7 4 00 4 2 9
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p1 Pearson - - -
.03 .15 .19 .01 .14 .43 .05 .11 .06 .40 .27 .06 .36
2 Correlatio .01 1 .10 .05
7 6 1 2 0 6* 2 5 9 3* 9 8 5*
n 0 1 1
Sig. (2- .84 .41 .31 .95 .95 .46 .01 .78 .54 .71 .02 .13 .59 .72 .04 .79
tailed) 7 0 2 1 8 1 6 3 5 8 7 5 5 0 7 0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p Pearson - - - -
.15 .09 .28 .15 .31 .31 .05 .09 .27 .07 .15 .35
1 Correlati .04 .17 .02 1 .23
4 8 4 4 1 1 8 3 9 8 4 7
3 on 0 6 5 5
Sig. (2- .41 .60 .83 .35 .89 .12 .41 .09 .09 .76 .62 .13 .68 .41 .05 .21
tailed) 8 6 2 2 8 8 8 5 4 0 4 5 3 8 3 1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p Pearson - - - - - - - - -
.03 .48 .00 .13 .00 .07 .13
1 Correlati .07 .26 .27 .15 .07 .04 .10 1 .01 .41
8 0** 0 9 0 8 8
4 on 3 6 8 2 8 3 1 9 2*
Sig. (2- .84 .70 .00 .15 .13 1.0 .42 .68 .46 .82 1.0 .59 .68 .92 .46 .02
tailed) 2 2 7 5 7 00 2 2 5 1 00 5 3 1 7 4
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p1 Pearson - - -
.72 .31 .05 .08 .18 .00 .26 .38 .23 .21 .06 .15 .08
5 Correlatio .11 .01 1 .20
9** 0 9 3 0 0 3 9* 5 9 8 4 5
n 0 9 8
Sig. (2- .00 .09 .75 .66 .34 1.0 .16 .03 .56 .21 .24 .72 .41 .92 .65 .26
tailed) 0 6 5 2 1 00 0 4 4 1 4 0 8 1 4 9
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p1 Pearson -
.15 .27 .06 .02 .35 .18 .22 .48 .04 .28 .12 .36 .35 .13 .08
6 Correlatio 1 .30
4 8 3 9 2 9 2 1** 2 1 5 5* 7 8 5
n 5
Sig. (2- .41 .13 .74 .87 .05 .31 .23 .00 .82 .13 .51 .04 .05 .46 .65 .10
tailed) 8 7 1 8 7 6 9 7 8 2 2 7 3 7 4 1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p1 Pearson - - - - - - - - - - - - -
.25 .17 .02
7 Correlatio .06 .02 .31 .18 .07 .11 .11 .02 .05 .23 .41 .20 .30 1
4 4 4
n 5 9 0 9 9 3 3 2 1 5 2* 8 5
Sig. (2- .73 .88 .09 .31 .17 .67 .55 .55 .35 .90 .90 .79 .21 .02 .26 .10
tailed) 1 1 5 8 6 7 2 4 9 1 9 0 1 4 9 1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p1 Pearson - - - - -
.54 .35 .34 .49 .00 .21 .42 .37 .13 .36 .24 .15
8 Correlatio .24 .08 .10 .00 .17
5** 0 8 6** 0 0 5* 1* 9 5* 2 8
n 6 7 9 6 9
Sig. (2- .00 .05 .19 .05 .00 1.0 .26 .01 .64 .04 .56 .97 .46 .34 .04 .19 .40
tailed) 2 8 0 9 5 00 6 9 6 4 6 5 5 5 7 8 3
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p1 Pearson - -
.50 .13 .05 .18 .05 .08 .14 .00 .23 .21 .05 .03 .59 .05 .04
9 Correlatio .02 .05
4** 7 9 0 0 3 8 0 5 9 1 8 4** 1 2
n 8 8
Sig. (2- .00 .47 .75 .88 .34 .79 .66 .43 1.0 .21 .24 .76 .78 .84 .00 .78 .82
tailed) 5 1 5 4 1 3 4 7 00 1 4 2 8 2 1 8 7
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p2 Pearson - - - - - - - - -
.04 .08 .31 .06 .14 .10 .16 .06
0 Correlatio .12 .21 .04 .01 .05 .23 .09 .15 .04
9 0 5 5 3 8 7 7
n 2 7 9 4 0 8 4 4 0
Sig. (2- .79 .51 .24 .67 .09 .73 .79 .94 .45 .79 .57 .20 .62 .41 .37 .83 .72
tailed) 6 9 9 6 0 1 6 1 0 2 2 6 2 6 7 3 5
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p2 Pearson - - - -
.17 .03 .19 .10 .18 .29 .13 .10 .05 .43 .25 .26 .29
1 Correlatio .11 .08 .15 .14
3 6 8 0 8 5 7 7 5 6* 6 3 0
n 9 3 2 9
Sig. (2- .36 .85 .53 .66 .29 .59 .32 .11 .47 .57 .77 .01 .17 .42 .16 .12 .43
tailed) 1 0 2 2 4 9 0 3 0 4 3 6 2 2 0 0 3
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p2 Pearson - - -
.17 .04 .17 .30 .06 .35 .31 .11 .10 .17 .35 .24 .00 .69
2 Correlatio .02 .40 .26
0 5 8 5 3 8 3 4 4 2 1 6 6 0**
n 9 1* 8
Sig. (2- .88 .36 .81 .02 .34 .10 .74 .05 .09 .54 .58 .36 .05 .18 .97 .00 .15
tailed) 1 9 2 8 6 1 1 2 2 9 3 3 7 9 6 0 3
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p2 Pearson - -
.05 .04 .26 .24 .16 .20 .22 .06 .14 .36 .35 .11 .25 .25 .45
3 Correlatio .12 .27
0 8 4 0 7 0 3 1 2 5* 0 4 3 0 5*
n 3 7
Sig. (2- .79 .80 .15 .51 .20 .37 .28 .23 .74 .45 .04 .05 .55 .17 .18 .01 .13
tailed) 3 1 9 7 2 9 9 6 9 3 7 8 0 7 2 2 8
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
to Pearson -
.55 .51 .03 .07 .48 .40 .46 .56 .40 .50 .51 .47 .42 .02 .52 .62
t Correlati .07
7** 2** 3 1 5** 7* 2* 6** 4* 9** 2** 2** 0* 7 1** 3**
al on 2
Sig. (2- .00 .00 .86 .70 .00 .02 .01 .00 .02 .00 .00 .00 .02 .88 .00 .00 .70
tailed) 1 4 1 9 7 6 0 1 7 4 4 8 1 5 3 0 4
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Correlations
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
110
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
p10 Pearson Correlation .371* .235 -.050 .107 .114 .142 .509**
N 30 30 30 30 30 30 30
p11 Pearson Correlation -.109 .219 .108 .055 .104 .365* .512**
N 30 30 30 30 30 30 30
p12 Pearson Correlation -.006 -.058 -.238 .436* .172 .350 .472**
N 30 30 30 30 30 30 30
p13 Pearson Correlation .139 .051 -.094 .256 .351 .114 .420*
111
Sig. (2-tailed) .465 .788 .622 .172 .057 .550 .021
N 30 30 30 30 30 30 30
p14 Pearson Correlation -.179 .038 -.154 -.152 .246 .253 .027
N 30 30 30 30 30 30 30
p15 Pearson Correlation .365* .594** .167 .263 .006 .250 .521**
N 30 30 30 30 30 30 30
p16 Pearson Correlation .242 .051 -.040 .290 .690** .455* .623**
N 30 30 30 30 30 30 30
p17 Pearson Correlation .158 .042 .067 -.149 -.268 -.277 -.072
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
p21 Pearson Correlation -.114 .173 -.285 1 .166 .501** .394*
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.749 23
Hasil olahan SPSS
A. Karakteristik Demografi
Statistics
kat_usia
N Valid 73
Missing 0
kat_usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Statistics
jenis_kelamin pendidikan_terakhir status_penggunaan lama_penggunaan
N Valid 73 73 73 73
Missing 0 0 0 0
jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid laki-laki 63 86.3 86.3 86.3
perempuan 10 13.7 13.7 100.0
Total 73 100.0 100.0
Frequencypendidikan_terakhir
Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SMA 58 79.5 79.5 79.5
perguruan tinggi 15 20.5 20.5 100.0
Total 73 100.0 100.0
status_penggunaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
langsung
17 23.3 23.3 100.0
menggunakan
rokok elektrik
Total 73 100.0 100.0
Lama penggunaan
Statistics
lama_penggunaan
N Valid 73
Missing 0
Mean 7.18
Std. Deviation 6.061
Minimum 1
Maximum 20 Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
lama_penggunaan 73 100.0% 0 0.0% 73 100.0%
Descriptives
B. aKetergantungan Nikotin
Statistics
kat_nikotin
N Valid 73
Missing 0
kat_nikotin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Total
sangat_rendah rendah sedang tinggi sangat tinggi
kat_usia remaja Count 13 6 1 2 0 22
% within kat_usia 59.1% 27.3% 4.5% 9.1% 0.0% 100.0%
dewasa Count 20 18 9 3 1 51
% within kat_usia 39.2% 35.3% 17.6% 5.9% 2.0% 100.0%
Total Count 33 24 10 5 1 73
% within kat_usia 45.2% 32.9% 13.7% 6.8% 1.4% 100.0%
2. Ketergantungan Nikotin Berdasarkan Status Pengguaan Beralih Dari Rokok Tembakau
Statistics
kat_nikotin
Valid
56
N
Missing 0
kat_nikotin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
kat_nikotin
N Valid 56
Missing 0
kat_nikotin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
lama_penggunaan *
73 100.0% 0 0.0% 73 100.0%
kat_nikotin
lama_penggunaan * kat_nikotin Crosstabulation
kat_nikotin
sangat_rendah rendah sedang tinggi sangat tinggi Total
lama 1 Count 8 7 0 0 0 15
penggunaan % within
53.3% 6 46.7% 0.0% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan %2
%
2 Count 2 1 0 0 9
% within 2
66.7 22.2% 11.1% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
3 Count 3 1 0 0 6
% within
33.3 50.0% 16.7% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
4 Count 1 0 1 0 4
% within
50.0% 25.0% 0.0% 25.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
5 Count 4 1 1 0 0 6
% within
66.7% 16.7% 16.7% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
6 Count 1 2 1 0 0 4
% within
25.0% 50.0% 25.0% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
7 Count 1 0 0 0 0 1
% within
100.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
8 Count 0 1 0 0 0 1
% within
0.0% 100.0% 0.0% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
9 Count 2 0 0 0 0 2
% within
100.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
10 Count 1 1 0 0 0 2
% within
50.0% 50.0% 0.0% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
11 Count 1 0 0 2 0 3
% within
33.3% 0.0% 0.0% 66.7% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
12 Count 0 1 0 0 0 1
% within
0.0% 100.0% 0.0% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
13 Count 0 0 1 1 0 2
% within
0.0% 0.0% 50.0% 50.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
14 Count 0 0 1 0 1 2
% within
0.0% 0.0% 50.0% 0.0% 50.0% 100.0%
lama_penggunaan
15 Count 1 0 2 0 0 3
% within
33.3% 0.0% 66.7% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
16 Count 2 1 2 0 0 5
% within
40.0% 20.0% 40.0% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
17 Count 1 2 0 0 0 3
% within
33.3% 66.7% 0.0% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
18 Count 0 2 0 0 0 2
% within
0.0% 100.0% 0.0% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
19 Count 0 0 0 1 0 1
% within
0.0% 0.0% 0.0% 100.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
20 Count 1 0 0 0 0 1
% within
100.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 100.0%
lama_penggunaan
Total Count 33 24 10 5 1 73
% within
45.2% 32.9% 13.7% 6.8% 1.4% 100.0%
lama_penggunaan
Descriptives
Statistic Std. Error
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
total_persepsi .097 73 .089 .966 73 .046
120
total_kandungan Mean 10.63 .284
95% Confidence Interval Lower Bound 10.06
for Mean Upper Bound 11.20
121
Skewness -.267 .281
Kurtosis -.144 .555
total_alasan Mean 11.19 .347
95% Confidence Interval Lower Bound 10.50
for Mean Upper Bound 11.88
Interquartile Range 3
Skewness .019 .281
Kurtosis
Tests of Normality .732 .555
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
73
Missing 0
kat_persepsi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid positif 37 50.7 50.7 50.7
negatif 36 49.3 49.3 100.0
Total 73 100.0 100.0
Statistics
N Valid 73 73 73 73 73 73 73
Missing 0 0 0 0 0 0 0
kat_definisi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid positif 39 53.4 53.4 53.4
negatif 34 46.6 46.6 100.0
Total 73 100.0 100.0
kat_kandungan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid positif 29 39.7 39.7 39.7
negatif 44 60.3 60.3 100.0
Total 73 100.0 100.0
kat_kerugian
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid positif 40 54.8 54.8 54.8
negatif 33 45.2 45.2 100.0
Total 73 100.0 100.0
kat_alasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid positif 35 47.9 47.9 47.9
negatif 38 52.1 52.1 100.0
Total 73 100.0 100.0
kat_regulasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kat_harga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid positif 33 45.2 45.2 45.2
negatif 40 54.8 54.8 100.0
Total 73 100.0 100.0
E. Karakteristik Demografi Berdasarkan Persepsi Rokok Elektrik
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kat_usia * kat_persepsi 73
kat_usia * kat_persepsi 100.0%
Crosstabulation 0 0.0% 73 100.0%
kat_persepsi
positif negatif Total
kat_usia remaja Count 10 12 22
% within kat_usia 45.5% 54.5% 100.0%
dewasa Count 27 24 51
% within kat_usia 52.9% 47.1% 100.0%
Total Count 37 36 73
% within kat_usia 50.7% 49.3% 100.0%
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
jenis_kelamin * kat_persepsi 73 100.0% 0 0.0% 73 100.0%
jenis_kelamin * kat_persepsi Crosstabulation
kat_persepsi
positif negatif Total
pendidikan_terakhir *
73 100.0% 0 0.0% 73 100.0%
kat_persepsi
pendidikan_terakhir * kat_persepsi Crosstabulation
kat_persepsi
positif negatif Total
pergurua Count 8 7 15
n tinggi % within pendidikan_terakhir 53.3% 46.7% 100.0%
Total Count 37 36 73
% within pendidikan_terakhir 50.7% 49.3% 100.0%
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
status_penggunaan *
73 100.0% 0 0.0% 73 100.0%
kat_persepsi
status_penggunaan * kat_persepsi Crosstabulation
kat_persepsi
positif negatif Total
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
lama_penggunaan *
73 100.0% 0 0.0% 73 100.0%
kat_persepsi