Implementasi Evidence Based Nursing Pada Pasien Dengan Stroke Non-Hemoragik: Studi Kasus
Implementasi Evidence Based Nursing Pada Pasien Dengan Stroke Non-Hemoragik: Studi Kasus
Implementasi Evidence Based Nursing Pada Pasien Dengan Stroke Non-Hemoragik: Studi Kasus
ABSTRACT
Background: Stroke is a clinical syndrome which is characterized by loss of brain function acutely and it
can lead to death. Patients with stroke often experience declining of consciousness which might decrease
the quality of life. To reach the good outcome of nursing care, it is necessary to implement evidence-based
nursing. Aim: This case study aims to present the implementation of evidence-based nursing by providing
murrotal therapy and head-up positioning 30 degree to increase patient’s level of consciousness and
oxygen saturation. Method: The murrotal therapy was implemented for seven days and head-up positioning
30 degree was implemented for three days. After each implementation, the patient was evaluated by
assessing the Glasgow Coma Scale (GCS) and oxygen saturation. Results: The results showed an
increasing level of consciousness after murrotal therapy was given from GCS 7 in the first day of
implementation to GCS 11 in the 7th day. Oxygen saturation increased for 1.5% in average. Conclusion:
The head-up positioning 30 degree and murrotal therapy show good outcome for patients with stroke. Thus,
implementation of those two evidences-based nursing in providing nursing care is recommended.
ABSTRAK
Latar belakang: Stroke merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak
secara akut dan dapat menimbulkan kematian. Pasien dengan stroke seringkali mengalami penurunan
kesadaran yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup. Untuk mencapai hasil perawatan yang
baik, diperlukan implementasi evidence-based nursing. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk
mempresentasikan implementasi evidence-based nursing dengan pemberian terapi murrotal dan
pengaturan posisi kepala head-up 30 derajat untuk meningkatkan tingkat kesadaran pasien dan saturasi
oksigen. Metodologi: Terapi murrotal diaplikasikan selama tujuh hari dan pengaturan posisi kepala
head-up 30 derajat diaplikasikan selama tiga hari. Setelah setiap intervensi yang dilakukan, pasien
dievaluasi dengan penilaian Glasgow Coma Scale (GCS) dan saturasi oksigen. Hasil: Hasil menunjukkan
peningkatan kesadaran pasien setiap hari setelah dilakukan terapi murotal dari GCS 7 pada hari ke-1
menjadi GCS 11 pada hari ke-7. Saturasi oksigen mengalami peningkatan rata-rata 1,5%. Kesimpulan:
Pengaturan posisi kepala head-up 30 derajat dan terapi murrotal memperlihatkan hasil yang baik
terhadap pasien stroke. Karena itu, penerapan kedua evidence-based nursing ini dalam memberikan
asuhan keperawatan direkomendasikan.
Kata kunci: Evidence based nursing; posisi head-up; murrotal, stroke non-hemorrhagic
(601-607)
PENDAHULUAN kepada pasien berdasarkan teori dan hasil
American Heart Association penelitian (Ingersoll, 2000).
mendefinisikan stroke sebagai suatu sindrom Terapi murrotal Al Quran dan pengaturan
klinik yang ditandai dengan hilangnya fungsi posisi kepala head-up 30 derajat merupakan
otak secara akut dan dapat menimbulkan dua intervensi EBN yang sudah diteliti dan
kematian (National Collaborating Centre for direkomendasikan pada pasien stroke.
Chronic Condition, 2008). Secara umum, Murrotal Al Quran telah banyak digunakan
stroke dibedakan atas dua kategori yaitu sebagai terapi untuk mengatasi berbagai
stroke iskemik atau non-hemoragik dan masalah kesehatan pada pasien di banyak
stroke hemoragik. Stroke non-hemoragik negara. Penelitian yang dilakukan oleh
disebabkan karena penyumbatan pembuluh Upoyo, Ropi, dan Sitorus (2011) di Indonesia
darah di otak sedangkan stroke hemoragik dengan memberikan stimulasi murrotal Al
disebabkan karena pecahnya pembuluh darah Quran pada pasien stroke menunjukkan hasil
dan mengakibatkan perdarahan di otak adanya peningkatan kesadaran pasien.
(National Collaborating Centre for Chronic Penelitian lain yang dilakukan oleh Babaii,
Condition, 2008). Abbasinia, Hejazi, Reza, & Tabaei, (2015) di
Menurut Kementrian Kesehatan sebuah rumah sakit di Iran menunjukkan
Republik Indonesia (2014), stroke bahwa pasien yang diberikan terapi murrotal
merupakan penyebab kecacatan nomor satu Al Quran sebelum menjalani kateterisasi
dan penyebab kematian nomor tiga di dunia jantung mengalami penurunan kecemasan
setelah penyakit jantung dan kanker. Di yang signifikan dibandingkan dengan pasien
Indonesia, prevalensi stroke sebesar 830 per yang tidak diberikan terapi murrotal Al
100.000 penduduk dan yang telah didiagnosis Quran. Selain itu, terapi murrotal Al Quran
adalah sebesar 600 per 100.000 penduduk. juga terbukti efektif untuk pasien dengan
Beban akibat stroke yang disebabkan oleh gangguan psikologis (Saged et al., 2018) dan
kecacatan menimbulkan biaya yang tinggi, juga direkomendasikan sebagai terapi untuk
baik oleh penderita, keluarga, masyarakat, mengatasi gangguan tidur pada anak autis
dan negara. Pasien dengan stroke umumnya (Tumiran, Mohamad, & Saat, 2013). Terapi
mengalami penurunan tingkat kesadaran dan murrotal Al Quran merupakan intervensi
gangguan hemodinamik yang menyebabkan yang direkomendasikan karena tidak hanya
terjadinya penurunan kualitas hidup memberikan efek terapeutik untuk fisik saja
penderita. tetapi juga psikologis dan spiritual (Saged et
Untuk mengatasi stroke, diperlukan al., 2018).
penanganan yang komprehensif demi Seperti halnya dengan terapi murrotal Al
mencegah terjadinya komplikasi yang lebih Quran, pengaturan posisi kepala untuk
serius. Penerapan evidence-based nursing memperbaiki saturasi oksigen juga telah
(EBN) merupakan salah satu strategi untuk diteliti dan banyak dilakukan untuk
memberikan outcome yang lebih baik untuk mendapatkan outcome yang lebih baik dari
kesembuhan pasien. tindakan keperawatan. Pengaturan posisi
Ditilik dari sejarah EBN dan evidence- head up 30 derajat tidak hanya dilakukan
based practice (EBP) dalam dunia pada pasien stroke, tapi juga pada pasien
keperawatan, EBN dan EBP diadopsi dari dengan masalah kesehatan lainnya. Studi
evidence-based medicine (EBM) yang kasus yang dilakukan oleh Hasan (2018)
berfokus pada percobaan klinis (Ingersoll, menunjukkan bahwa pengaturan posisi
2000). EBN dalam praktik keperawatan kepala head-up 30 derajat dapat
merupakan pemberian asuhan keperawatan meningkatkan saturasi oksigen pada pasien
(601-607)
stroke. Penelitian lain oleh Hsu, Ho, Lin, & Untuk tahap selanjutnya, penerapan EBN
Chiu (2014) pada pasien dengan asites karena dilakukan terhadap seorang pasien stroke di
sirosis menunjukkan saturasi oksigen yang ruang rawat neurologi sebuah rumah sakit
lebih baik saat pasien diposisikan pada posisi umum di Propinsi Sumatera Barat. Sebelum
head up 30 derajat. Selain itu, penelitian yang intervensi dilaksanakan, prosedur dijelaskan
dilakukan di Brazil menunjukkan bahwa kepada keluarga pasien. Kesediaan keluarga
pengaturan posisi 30 derajat memberikan diberikan melalui persetujuan verbal.
outcome positif terhadap kompliansi dinamik Sebelum EBN diimplementasikan, dilakukan
pasien dengan ventilasi mekanik (Martinez et pengkajian secara komprehensif terhadap
al., 2015). pasien. Dua intervensi tersebut dilaksanakan
Pada pasien stroke yang mengalami masing-masing selama tujuh hari untuk terapi
penurunan kesadaran dan saturasi oksigen, murotal Al Quran dan tiga hari untuk
maka penggabungan dua terapi murrotal Al pengaturan posisi kepala head-up 30 derajat.
Quran dan pengaturan posisi head up 30 Terapi murrotal dilakukan dari tanggal 27
derajat diharapkan dapat memberikan hasil Desember 2018 sampai dengan 2 Januari
keperawatan yang lebih baik. Artikel ini 2019. Terapi murotal Al Quran dilakukan
merupakan studi kasus yang bertujuan untuk dengan menggunakan media handphone
memaparkan hasil implementasi kedua EBN selama 30 menit untuk setiap sesi. Pada hari
tersebut pada pasien stroke. pertama dan kedua, pasien diperdengarkan
surah Ar Rahman. Pada hari ketiga dan
METODE PENELITIAN keempat, diputarkan surah Yasin, dan hari
Studi kasus ini mengikuti tahapan ke-5 sampai ke-7 diputarkan surah An Nisa.
berdasarkan Polit dan Beck (2012) tentang Pemilihan surah dilakukan berdasarkan
implementasi EBN pada praktik keinginan keluarga.
keperawatan. Tahapan tersebut terdiri atas Pengaturan posisi kepala head up 30
lima tahap, yaitu: (1) memunculkan derajat dilakukan dari tanggal 27 sampai
pertanyaan (PICO), (2) mencari evidence dengan 29 Desember 2018. Pengaturan posisi
terkait, (3) penilaian terhadap evidence yang head up dilakukan pada saat pasien berada di
ditemukan, (4) implementasi evidence yang kamar HCU ruangan neurologi yang
didapatkan, dan (5) evaluasi penerapan EBN. dilengkapi fasilitas monitor, pulse oksimetri,
Untuk tahap pertama, pertanyaan yang dan saturasi oksigen yang memungkinkan
dimunculkan berdasarkan PICO untuk memantau perubahan saturasi pasien.
(Problem/population, intervention, Pengaturan posisi head up 30 derajat
comparison, dan outcome), yaitu “Pada dilakukan dengan cara menaikkan tempat
pasien stroke, apakah intervensi yang dapat tidur kemudian mengganjal kepala pasien
dilakukan untuk meningkatkan kesadaran sampai ke bahu menggunakan bantal selama
dan saturasi oksigen?”. 30 menit.
Setelah pertanyaan dirumuskan, tahap Tahap terakhir adalah evaluasi terhadap
kedua dilaksanakan dengan pencarian EBN implementasi EBN. Penilaian GCS dilakukan
menggunakan data base elektronik yaitu setiap hari selama tujuh hari rawatan setelah
google scholar. Hasil penilaian terhadap terapi murotal Al Quran dilakukan. Penilaian
artikel yang ditemukan pada tahap ketiga saturasi oksigen dilakukan selama tiga hari
merekomendasikan aplikasi terapi murrotal rawatan untuk pengaturan posisi kepala
Al Quran dan pengaturan posisi kepala head- head-up 30 derajat sebelum dan setelah
up 30 derajat untuk meningkatkan kesadaran intervensi dilakukan. Evaluasi tidak
dan saturasi oksigen pada pasien stroke. dilaksanakan pada saat intervensi diberikan,
(601-607)
melainkan setelah setiap intervensi dilakukan 183/100 mmHg, nadi 80x/menit, suhu
untuk menghindari distraksi selama tindakan 37.50C, pernafasan 22x/menit, dan SpO2
berlangsung. 91%.
Riwayat kesehatan menunjukkan pasien
HASIL DAN PEMBAHASAN menderita hipertensi, stroke, diabetes
melitus, dan jantung. Pasien sudah
Hasil pengkajian terhadap pasien
mengalami hipertensi sejak 10 tahun yang
adalah sebagai berikut: pasien adalah seorang
lalu. Informasi dari keluarga didapatkan
wanita berusia 63 tahun, dibawa ke rumah
bahwa sebelumnya pasien juga pernah
sakit dengan kondisi tidak bisa bicara saat
dirawat karena mengalami penurunan
dipanggil, anggota gerak bagian kanan
kesadaran dan kelemahan pada anggota gerak
lemah, dan tidak sadarkan diri. Hal tersebut
sebelah kanan. Pada kasus ini, pasien dirawat
terjadi tiba-tiba pada saat pasien sedang
selama tiga hari di kamar HCU ruangan
duduk menonton TV di rumahnya.
neurologi, kemudian dipindahkan ke ruang
Pengkajian dilakukan pada hari yang
rawat ruangan neurologi.
sama pasien masuk rumah sakit (Kamis, 27
Penerapan evidence-based nursing yaitu
Desember 2018). Pada saat dilakukan
terapi murrotal dan pengaturan posisi kepala
pengkajian, pasien mengalami penurunan
head-up 30 derajat pada pasien bertujuan
kesadaran dengan GCS 7 (E2V2M3) dengan
untuk meningkatkan kesadaran dan saturasi
tingkat kesadaran somnolen. Pasien
oksigen. Hasil evaluasi penilaian GCS dan
ditempatkan di HCU ruang rawat inap
saturasi oksigen disajikan dalam tabel
neurologi dengan hasil pengkajian tanda-
berikut.
tanda vital didapatkan: tekanan darah
(601-607)
Tabel 1 menunjukkan peningkatan Rashvand, 2018).
kesadaran dari GCS 7 pada hari pertama ke Mendengarkan murrotal Al Quran
GCS 11 pada hari ke-7. Hasil implementasi merupakan terapi yang tidak hanya
ini sejalan dengan penelitian sebelumnya memberikan efek terhadap fisik, tetapi juga
yang dilakukan oleh Upoyo et al. (2011). berefek terhadap psikologis dan spiritual
Penelitian mereka dilakukan dengan pendengarnya (Saged et al., 2018). Hal ini
memberikan stimulasi Al Quran selama 30 menjadikan terapi murrotal Al Quran cocok
menit selama 3 hari pada pasien stroke untuk diaplikasikan pada daerah mayoritas
iskemik dan didapatkan peningkatan nilai Muslim dimana banyak perawat dan
GCS yang bermakna antara kelompok pasiennya Muslim seperti di Indonesia.
intervensi dan kelompok kontrol. Hasil Selain itu, sebagai perawat professional,
penelitian lain oleh Nasiri, Shahdadi, asuhan keperawatan diharapkan dapat
Mansouri, dan Bandani (2017) yang diberikan secara holistik. Perawat tidak hanya
dilakukan terhadap 30 pasien di sebuah ICU merawat pasien dari sisi fisik saja, tetapi juga
di Irak juga memperlihatkan perubahan secara psikologis dan spiritual.
signifikan terhadap penurunan tanda-tanda Pasien yang tidak sadar memiliki
vital dan peningkatan kesadaran setelah kemampuan pendengaran masih dapat
diperdengarkan Al Quran selama 15 menit berfungsi (Laureys & Schiff, 2012). Karena
dalam waktu 10 hari. itu, pada studi kasus ini, pasien stroke yang
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh mengalami penurunan kesadaran,
Naseri-Salahshour et al. (2018) untuk kemampuan mendengar masih berfungsi
mengetahui efek mendengarkan Al Quran sehingga terapi murrotal Al Quran dapat
terhadap pasien koma di Iran juga menjadi pilihan intervensi untuk
memperlihatkan hasil serupa. Hasil penelitian meningkatkan kesadaran pasien.
tersebut menunjukkan peningkatan tingkat Implementasi kedua adalah pengaturan
kesadaran secara signifikan pada kelompok posisi kepala di tempat tidur dengan head up
intervensi setelah diperdengarkan Al Quran 30 derajat untuk meningkatkan saturasi
selama 10 hari, sedangkan pada kelompok oksigen. Untuk implementasi ini dilakukan
kontrol tidak terjadi peningkatan kesadaran selama 3 hari rawatan saat pasien berada di
pasien secara signifikan. Hasil penelitian ruangan HCU karena ruangan HCU
tersebut merekomendasikan terapi Al Quran difasilitasi monitor dan pulse oksimetri
sebagai salah satu intervensi spiritual pada sehingga bisa dipantau untuk dilihat
pasien yang mengalami gangguan kesadaran. perubahannya. Hasil memperlihatkan bahwa
Al Quran merupakan terapi yang efektif saturasi oksigen mengalami peningkatan 2%
untuk pasien dengan berbagai gangguan fisik pada hari kedua dan 1% pada hari ketiga.
dan mental. Al Quran memiliki frekuensi dan Posisi mempengaruhi aliran udara di otak
panjang gelombang spesifik yang (Anderson et al., 2017). Pasien stroke yang
menstimulasi sel otak untuk mengembalikan mengalami penurunan kesadaran juga akan
keseimbangan, harmonisasi, dan kooordinasi mengalami penurunan mobilisasi. Posisi
(Nasiri et al., 2017). Mendengarkan Al Quran pasien yang imobilitas di tempat tidur dapat
menstimulasi penurunan aktivitas sistem mempengaruhi fungsi respirasi (Martinez et
simpatik yang memberikan efek relaksasi al., 2015). Hal ini menstimulasi banyak
(Qolizadeh, Myaneh, & Rashvand, 2018). penelitian untuk menentukan posisi yang
Selain itu, mendengarkan Al Quran sebagai dapat mempertahankan fungsi respirasi
intervensi spiritual memberikan efek dengan baik. Penelitian sebelumnya
kesembuhan sebagaimana tertulis dalam menunjukkan bahwa posisi head up 30
ayat-ayatnya (Qolizadeh, Myaneh, & derajat memberikan akses yang lebih baik
(601-607)
terhadap saturasi oksigen (Hsu et al., 2014). up 30 derajat menunjukkan hasil yang
Selain itu, studi kasus sebelumnya oleh diharapkan dalam pemberian asuhan
Hasan (2018) yang melakukan pengaturan keperawatan kepada pasien dengan stroke.
posisi elevasi kepala 30 derajat pada pasien Pemberian terapi murotal Al Quran selama 7
stroke hemoragik menunjukkan peningkatan hari menunjukkan peningkatan GCS pasien
saturasi oksigen sebesar 2 % dari 96% dari GCS 7 menjadi GCS 11. Pengaturan
menjadi 98%. Penelitian lain dilakukan oleh posisi kepala head up 30 derajat selama 3
Martinez et al. (2015) tentang efek dari hari menunjukkan terjadinya peningkatan
pemberian posisi elevasi kepala pada derajat saturasi oksigen setelah intervensi
yang berbeda terhadap 35 orang pasien ICU dilaksanakan. Kedua EBN ini
di Salvador, Brazil. Hasil penelitian mereka direkomendasikan untuk dilakukan kepada
menunjukkan bahwa posisi 30 derajat pasien stroke agar mendapatkan hasil
memberikan efek yang terbaik terhadap perawatan maksimal.
kompliansi dinamik dibandingkan dengan
posisi elevasi kepala dengan derajat yang UCAPAN TERIMAKASIH
lain. Derajat posisi kepala mempengaruhi Ucapan terima kasih disampaikan
respirasi mekanik yang dapat diobservasi kepada perawat dan manajemen RSUD Dr.
melalui saturasi oksigen. Rekomendasi dari Achmad Mochtar Bukittinggi, Sumatera
studi terbaru menunjukkan bahwa pasien Barat yang telah memfasilitasi
dengan ventilasi mekanik sebaiknya pengimplementasian evidence-based nursing
diposisikan dengan elevasi kepala antara 30- terhadap pasien yang dirawat di rumah sakit.
450 untuk mencegah resiko pneumonia
(Martinez et al., 2015). DAFTAR PUSTAKA
Studi kasus ini menampilkan aplikasi Anderson, C. ., Arima, H., Lavados, P., Billot,
dari gabungan dua EBN tersebut terhadap L., Hackett, M. ., Olavarria, V. ., …
pasien yang sama untuk mendapatkan hasil Watkins, C. (2017). Cluster-Randomized,
perawatan yang lebih baik. Namun, studi Crossover Trial of Head Positioning in
kasus ini memiliki keterbatasan karena hanya Acute Stroke. The New England Journal
dilakukan terhadap satu pasien. Selain itu, of Medicine, 376(25): 2437–2447.
pengaturan posisi dengan evaluasi nilai https://doi.org/10.1056/NEJMoa1615715
saturasi oksigen hanya dilakukan selama 3
hari, sehingga hasil dari studi kasus ini tidak Babaii, A., Abbasinia, M., Hejazi, S. F., Reza,
dapat digeneralisasi. Walaupun demikian, S., & Tabaei, S. (2015). The Effect of
studi kasus ini memberikan gambaran kepada Listening to the Voice of Quran on
perawat di tatanan klinik, mahasiswa Anxiety before Cardiac Catheterization :
keperawatan, dan perawat pendidik di instusi A Randomized Controlled Trial. Health,
tentang proses aplikasi EBN pada praktik Spiritually and Medical Ethics, 2(2), 8–
keperawatan, mulai dari tahap pertama 14.
menentukan PICO sampai pada tahap
pelaksanaan dan evaluasi di lapangan. Hasan, A. K. (2018). Studi kasus gangguan
Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk perfusi jaringan serebral dengan
dapat melakukan aplikasi EBN pada jumlah penurunan kesadaran pada psien stroke
pasien yang lebih besar. hemoragik setelah diberikan posisi kepala
elevasi 30 derajat. Babul Ilmi: Jurnal
Ilmiah Multi Science Kesehatan, 9(2),
SIMPULAN 229–241.
Hasil implemetasi EBN terapi murotal
Al Quran dan pengaturan posisi kepala head Hsu, W., Ho, L., Lin, M., & Chiu, H. (2014).
LLDIKTI Wilayah X 606
Gempitasari et. all | Implementasi Evidence Based Nursing pada Pasien dengan Stroke Non-
Hemoragik: Studi Kasus
(601-607)
Effects of head posture on oxygenation National Collaborating Centre for Chronic
saturation, comfort, and dyspnea in Condition. (2008). Stroke: national
patients with liver cirrhosis-related clinical guideline for diagnosis and initial
ascites. Hu Li Za Zhi, 61(5), 66–74. management of acute stroke and
https://doi.org/10.6224/JN.61.5.66 transients ichemic attack (TIA). London:
Royal College of Physicians.
Ingersoll, G. L. (2000). Evidence-Based
Nursing: What it is and what it isn't. Nurs
Outlook, 48: 151–152.
https://doi.org/10.1067/mno.2000.10769 Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing
0 Research: Generating and Assessing
Evidence for Nursing Practice (Ninth).
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Philadelphia: J. B. Lippincott Company.
(2014). Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2013. Jakarta. Qolizadeh, A., Tayebi, Z. T., & Rashvand, F.
(2019). Investigating the effect of
Laureys, S., & Schiff, N. D. (2012). Coma and listening to the holy Quran on the
consiousness: paradigms (re)framed by physiological responses of neonates
neuroimaging. Neuroimage, 61: 478-491. admitted to neonatal intensive care units:
a pilot study. Advances in Integrative
Martinez, B. P., Marques, T. I., Santos, D. R., Medicine (article in press). doi:
Salgado, V. S., Junior, B. R. N., Alves, G. 10.1016/j.aimed.2018.08.004
A. de A., … Junior, L. A. F. (2015).
Influence of different degrees of head Saged, A. A. G., Yusof, M. Y. Z. M., Latif, F.
elevation on respiratory mechanics in A., Hilmi, S. M., Al-Rahmi, W. M., Al-
mechanically ventilated patients. Rev Samman, A., … Zeki, A. M. (2018).
Bras Ter Intensiva, 27(7), 347–352. Impact of Quran in Treatment of the
https://doi.org/10.5935/0103- Psychological Disorder and Spiritual
507X.20150059 Illness. Journal of Religion and Health.
https://doi.org/10.1007/s10943-018-
Naseri-Salahshour, V., Varaei, S., Sajadi, M., 0572-8
Tajdari, S., Sabzaligol, M., & Fayazi, N.
(2018). The effect of religious Tumiran, M. A., Mohamad, S. P., & Saat, R.
intervention on the level of consiousness M. (2013). Addressing sleep disorder of
of comatose patients hospitalized in an autistic children with Qur ’ anic sound
intensive care unit: a randomized clinical therapy. Health, 5: 73-79.
trial. European Journal of Integrative https://doi.org/10.4236/health.2013.58A
Medicine, 21, 53-57. 2011
Nasiri, A. A., Shahdadi, H., Mansouri, A., & Upoyo, S. S., Ropi, H., & Sitorus, R. (2011).
Bandani, E. (2017). An Investigation into Stimulasi Murotal Al Quran terhadap
the Effect of Listening to the Voice of the nilai Glasgow coma scale pada pasien
Holy Quran on Vital Signs and stroke iskemik. Indonesian Journal of
Consciousness Level of Patients Applied Sciences, 1(3).
Admitted to the ICU Wards of Zabol
University of Medical Sciences
Hospitals. World Family Medicine,
15(10), 75–79.
https://doi.org/10.5742/MEWFM.2017.9
3142
LLDIKTI Wilayah X 607