The Influence of Manure and Dolomit On The Growth and Production of Long Beans (Vigna Sinensis L.)

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Agronida ISSN 2407-9111 Volume 3 Nomor 1, April 2017 27

PENGARUH PUPUK KANDANG DAN DOLOMIT TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG
(Vigna sinensis L.)
The Influence of Manure and Dolomit on the Growth and Production of
Long Beans (Vigna sinensis L.)

Thomas Wagin1, Oktavianus Lumban Tobing2a, Nur Rochman2


1
Alumni Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor.
2
Staf Pengajar Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor
Jl. Tol Ciawi No.1, Kotak Pos 35 Ciawi, Bogor 16720, e-mail:oktavianus@unida.ac.id

ABSTRACT

This study was aimed to determine the effect of dosage of cow manure and, dolomite on the growth
and production of long beans. This research was conducted in experimental field of Agroteknologi
Department of Djuanda University Bogor. The study was prepared according to Completely Randomized
Design (RAL), factorial. The first factor was the dose of cow manure according to recommendation
consisting of 4 levels: 0R, 0.5 R, 1R, and 1.5R . The second factor is the recommended dolomite consisting
of 4 levels: 0R, 0.5 R, 1R, and 1.5 R. The results showed that the average height of the plant at age 6 MST,
the number of leaves 4 MST and 6 MST, the number of flowers and the amount of fruit 6 MST, wet fruit
weight of 3rd fruit harvest, dry weight of stem aged 8 MST influenced by cow manure. While plant 4 MST,
number of leaves 4,6 and 8 MST, number of branches 4, 6 and 8 MST, 6.8 MST of flowers and number of
fruit 6,8 MST, weight lenghtof fruit harvest to-1, wet fruit weight of whole harvest 1st, dry weight of 3rd
harvest, wet weight of stem, dry weight of stem, wet weight of root influenced by dolomite.
Keywords: Long beans, plant height, the amount of fruit, fruit weight

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang dan, dolomit terhadap
pertumbuhan dan produksi kacang panjang. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Jurusan
Agroteknologi Universitas Djuanda Bogor. Penelitian ini disusun menurut Rancangan Acak Lengkap
(RAL), faktorial. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang sapi bentuk padat yang sesuai
rekomendasi terdiri atas 4 taraf yaitu: (0R ton/ ha), (½ R ton/ha), (1R ton/ha),dan (3/2R ton/ha). Faktor
kedua adalah dolomit sesuai rekomendasi terdiri atas 4 taraf yaitu: (0R ton/ ha ),(½ R ton/ha),(1R
ton/ha),dan (3/2R ton/ha). Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata tinggi tanaman pada umur 6 MST,
jumlah daun 4 MST dan 6 MST, jumlah bunga dan jumlah buah 6 MST, bobot buah basah per buah panen
ke-3, berat kering batang umur 8 MST dipengaruhi oleh pupuk kandang sedangkan tinggi tanaman 4 MST,
jumlah daun 4,6 dan 8 MST, jumlah cabang 4, 6 dan 8 MST, jumlah bunga 6,8 MST dan jumlah buah 6,8
MST, bobot buah panen ke-1, bobot buah basah keseluruhan panen ke-1, bobot kering panen ke-3, bobot
basah batang, bobot kering batang, bobot basah akar dipengaruhi oleh dolomit.

Kata kunci: Kacang panjang, tinggi tanaman, jumlah buah, bobot buah panen

PENDAHULUAN Kacang panjang (Vigna sinensis. L),


termasuk famili Fabaceae dan merupakan
Latar Belakang salah satu komoditi sayuran yang banyak
Indonesia termasuk daerah beriklim diusahakan di daerah dataran rendah dan
tropik yang kaya akan keanekaragaman tinggi, yaitu 0-700 m dari atas permukaan
hayati. Salah satu sayuran potensial di laut.. Kacang panjang adalah salah satu jenis
Indonesia adalah kacang panjang (Vigna sayuran yang mempunyai arti penting bagi
sinensis L). peningkatan nilai gizi karena mengandung
28 Thomas et. all. Pengaruh pupuk kandang

gizi yang cukup lengkap seperti: protein, BAHAN DAN METODE


lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, Waktu dan Tempat
vitamin B dan C dan kandungan protein
nabati pada sayur kacang panjang berkisar Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan
17-21%. Juli sampai dengan bulan Oktober 2015 di
Konsumsi kacang panjang pada tahun kebun percobaan Jurusan Agroteknologi
2006 sebesar 2.66 kg/kapita/tahun, ditaksir Fakultas Pertanian Universitas Djuanda
untuk memenuhi keperluan masyarakat Bogor.
diperlukan kacang panjang sebanyak 492.000
ton/tahun, sedangkan produktivitas kacang Bahan dan Alat
panjang baru mencapai sekitar 354.000 Bahan yang digunakan adalah benih
ton/tahun berdasarkan data BPS tahun 2007. kacang panjang varietas Mutiara Baru, pupuk
Untuk memenuhi kekurangan tersebut, antara kandang sapi, dolomit, tanah kering dan
lain melalui inovasi teknologi budidaya, polibag. Alat yang digunakan adalah bambu,
berupa penggunaan pupuk kandang dan meteran, tali rafiah, cangkul, gembor, alat
dolomit. tulis dan timbangan digital.
Produksi kacang pajang secara
Metode Penelitian
nasional selama 5 tahun (2007–2011) terakhir
Penelitian menggunakan Rancangan
cukup stabil yaitu 581,206 ton, 540,122 ton,
Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor
583,139 ton,547,141 ton, 527,184 ton (BPS
yaitu pupuk kandang sapi dan dolomit.
2012). Stabilnya produksi tersebut
Pupuk kandang sapi bentuk padat sesuai
disebabkan oleh permintaan yang besar dan
dosis rekomendasi/R yang terdiri atas 4 taraf
harga kacang panjang yang relatif tidak
( 0R, 0,5R, 1R, 1,5R). Dolomit sesuai dosis
fluktuatif. Harga kacang panjang pada hari -
rekomendasi/R ( 0R, 0,5R, 1R, 1,5R). Dosis
hari tertentu meningkat cukup besar seperti
rekomendasi untuk pupuk kandang sapi dan
pada bulan puasa dan hari raya Idul Fitri.
dolomit 10 ton/ha atau 100g/polibag setiap
Pemberian pupuk kandang sapi
percobaan di ulang 3 kali, dengan setiap
antara lain bertujuan untuk meningkatkan
satuan percobaan terdiri atas dua tanaman.
kapasitas tukar kation dan meningkatkan
kemampuan tanah menahan air, sehingga
Pelaksanaan Penelitian
unsur hara yang ada dalam tanah maupun
Sebagai media tanam digunakan tanah
yang ditambahkan dari luar tidak mudah
kering yang belum pernah digunakan untuk
larut dan hilang serta unsur hara tersebut
budidaya tanaman berasal dari kebun
tersedia bagi tanaman. Disamping itu pupuk
Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
kandang sapi merupakan sumber hara
Djuanda Bogor. Tanah diambil dari lapisan
nitrogen dan unsur hara lainnya yang berguna
topsoil dengan kedalaman 0-30 cm. Tanah
untuk pertumbuhan dan produksi tanaman.
dikeringanginkan dan diayak. Sebanyak 20
Pemberian dolomit [CaMg(CO3)2],
kg tanah dimasukan ke dalam polybag,
pada tanah masam antara lain berguna untuk
dicampur rata dengan pupuk kandang sapi
meningkatkan pH tanah ke arah netral.
dan dolomit dengan dosis sesuai perlakuan.
Sementara untuk tanah yang pH mendekati 6
Setiap polibag ditanam 2 benih kacang
bertujuan untuk penambah nutrisi tanaman.
panjang dan setelah 2 minggu dilakukan
Penelitian ini bertujuan untuk
penjarangan dan pemasangan ajir.
mengetahui pengaruh pemberian pupuk
Pemeliharaan meliputi kegiatan
kandang sapi dan dolomit terhadap
penyiraman dan penyiangan gulma.
pertumbuhan dan produksi tanaman kacang
Penyiraman dilakukan pada pagi hari,
panjang (Vigna sinensis L.).
pemasangan ajir dilakukan sebelum benih
kacang panjang di tanam.
Panen dilakukan saat tanaman berumur
60-75 HST, sebanyak 3 kali. Cara panen
dengan memutar bagian pangkal polong
Jurnal Agronida ISSN 2407-9111 Volume 3 Nomor 1, April 2017 29

hinga polong terlepas seluruhnya. Kriteria Tabel 2. Jumlah Daun Umur 2,4,6 dan 8 MST
polong yang di panen bulat penuh panjang. Perlakuan Rata-rata tinggi tanaman

Panen sebaiknya dilakukan secara bertahap 2 MST 4 MST 8MST Total


Pupuk Kandang
dengan selang waktu 3 hari, dilakukan pada 0R 5.8 21.0 16.0 63.9
pagi hari. 0,5R 5.7 28.2 15.8 63.2
1R 5.9 28.3 14..8 60.3
Pengamatan dilakukan pada fase vegetatif 1,5R 5.9 30.4 15.1 64.5
sampai fase generatif. Pada umur 2,4,6 dan 8 Dolomit
0R 4.9a 25.1 12.9a 49.0
MST. Peubah yang di amati yaitu tinggi 0,5R 6.3b 26.2 14.47a 58.2
tanaman, jumlah daun per tanaman, diameter 1R 6.1ab 27.3 17.4ab 66.2
1,5R 6.2b 29.3 18.0b 70.8
batang, jumlah cabang produktif, jumlah Keterangan: Nilai rata-ratapada kolom yang sama di ikuti huruf
bunga dan buah dan hasil panen. sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3 Rata-rata Jumlah daun Umur 6 MST


Perlakuan Pupuk Kandang
Dolomit 0R 0,5R 1R 1,5R
Hasil 0R 3.2a 3.3a 2.7a 4.5a
0,5R 3.2b 2.4a 1.7a 3.4a
Pupuk kandang berpengaruh terhadap 1R 3.5b 4.3b 3.4ab 3.6ab
tinggi tanaman pada umur 6 MST dan 1,5R 2.30b 4.3b 5.4b 6.7b
Keterangan: Nilai rata-ratapada kolom yang sama di ikuti huruf
dolomit pada umur 4MST. Pada 6 MST sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%
tanaman kacang panjang yang diberi pupuk
kandang 1R dan 1,5R, nyata lebih tinggi Diameter batang pada 2,4 dan 6 MST
dibandingkan dengan yang diberi pupuk tidak dipengaruhi oleh dosis pupuk kandang
kandang 0R dan 0,5R. Pada 4 MST tanaman dan dolomit, kecuali 8 MST terdapat
kacang panjang yang diberi dolomit 1,5 R, interaksi pada perlakuan pupuk kandang dan
nyata lebih tinggi dibandingkan dengan yang dolomit.
tidak diberi dolomit ( 0R) (Tabel 1).
Tabel 4. Diameter Batang Umur 2,4, dan 6 MST
Tabel 1 Tinggi Tanaman Kacang Panjang Umur 2-8 MST Perlakuan Rata-rata Diameter Batang
Perlakuan Rata-rata tinggi tanaman 2 MST 4 MST 6MST Total
Pupuk Kandang
2 MST 4 MST 6MST 8 MST Total
0R 1.5 1.5 2.5 18.3
Pupuk Kandang 0,5R 1.4 1.6 2.5 18.3
0R 12.4 12.8 23.7b 72.7 27.8 1R 1.4 1.4 2.3 17.9
0,5R 12,.6 13.9 29.7b 73.7 29.7 1,5R 1.5 1.5 2.5 18.9
1R 13.8 13.3 28.2a 71.0 28.1 Dolomit
1,5R 14.1 14.6 28.2a 72.9 29.7 0R 1.4 1.5 2.6 15.8
Dolomit 0,5R 1.4 1.4 2.5 17.4
0R 12.3 10.4a 25.7 65.0 25.3 1R 1.5 1.5 2.3 17.4
0,5R 13.2 15.7b 27.6 72.3 29.7 1,5R 1.5 1.7 2.4 17.9
1R 13.0 13.7ab 28.8 74.3 29.7
Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang sama di ikuti huruf
1,5R 14.2 14.3b 27.4 75.7 29.6
sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%
Keterangan: Nilai rata-ratapada kolom yang sama di ikuti huruf
sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%
Tabel 5. Rata-rata Jumlah Diameter Batang Umur 8 MST
Jumlah daun pada 6 MST dipengaruh Perlakuan Pupuk Kandang
Dolomit 0R 0,5R 1R 1,5R
oleh dosis pupuk kandang dan dolomit dan 0R 2.8b 2.5a 2.3b 2.5a
terdapat interkaksi. Pada umur 2 MST jumlah 0.5R 2.3a 3.8b 3.6a 4.5a
1R 2.5b 4.3ab 2.8b 5.6ab
daun tanaman yang diberi dolomit (1R), 1.5R 2.0a 6.5b 2.2a 4.6b
berbeda nyata dibandingkan dengan yang Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang sama di ikuti huruf
sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%
tidak diberi dolomit ()R), tetapi tidak berbeda
nyata dengan yang diberi (0,5R dan 1,5R). Jumlah Cabang Produktif 4-6 MST
Pada umur 8 MST jumlah daun tanaman
Jumlah cabang produktif 4, 6, 8 MST
yang diberi dolomit (1,5R), berbeda nyata
tidak dipengaruhi dosis pupuk kandang. Pada
dibandingkan yang diberi (0R dan 0,5R),
umur 6 MST jumlah cabang produktif
tetapi tidak berbeda nyata dengan yang diberi
tanaman kacang panjang yang diberi dolomit
(1R), (Tabel2).
berpengaruh dan terdapat interaksi yang lebih
30 Thomas et. all. Pengaruh pupuk kandang

banyak di bandingkan dengan kontrol (0R) Hasil Panen


(Tabel 6). Perlakuan dolomit berpengaruh nyata
Pada bobot panjang polong panen ke-1,
Tabel 6 Jumlah Cabang Produktif Umur 4, 8 MST
sedangkan dosis pupuk kandang tidak
Rata-rata jumlah cabang
berinteraksi dengan dolomit. Panjang polong
Perlakuan 4 MST 8 MST Total
Pupuk Kandang
yang diberi dolomit berbeda nyata
0R 2.6 8.9 66.5 dibandingkan dengan yang tidak diberi
0,5R 2.8 7.6 58.8
1R 3.2 7.6 59.9
dolomit (Tabel 10).
1,5R 2.9 8.4 62.2
Dolomit Tabel 10. Bobot Panjang Polong panen ke-1,2 dan 3
0R 2.3a 6.1a 46.9 Perlakuan Rata-rata Panjang Polong (cm)
0,5R 2.8a 8.9b 65.4
Panen ke-1 Panen ke-2 Panen ke-3 Total
1R 2.9a 8.8ab 65.7
1,5R 3.5b 8.8b 69.4 Pupuk Kandang
0R 66.3 67.4 63.5 49.2
Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang sama di ikuti huruf
0,5R 64.2 62.6 64.5 47.8
sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%
1R 61.8 65.3 62.1 47.3
1,5R 65.6 68.6 63.3 49.9
Dolomit
Tabel 7 Rata-rata Jumlah Cabang Produktif Umur 6 MST 0R 49.2a 67.4 62.2 32.4
Perlakuan Pupuk Kandang 0,5R 69.5a 65.7 64.8 32.6
Dolomit 0R 0,5R 1R 1,5R 1R 69.5ab 66.2 63.0 32.3
0R 4.8a 6.5a 6.5a 6.5a 1,5R 69.6b 64.6 63.0 31.9
0,5R 4.0a 7.6a 6.4a 5.6a Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang sama di ikuti huruf
1R 6.3ab 8.7ab 7.6ab 8.4ab sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%
1,5R 6.2b 8.2b 8.3b 10.0b
Keterangan: Nilai rata-ratapada kolom yang sama di ikuti huruf
sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5% Bobot Polong Basah per polong Panen ke-
1,2 dan 3.
Jumlah Bunga dan Jumlah Polong Bobot basah perpolong panen ke-3
dipengaruhi dosis pupuk kandang. Panen
Dosis pupuk kandang sapi (1,5R)
yang ke-3 dipengaruhi pupuk kandang sapi
berbeda nyata dengan pupuk kandang (0R),
dan terdapat interaksi. Pada panen k3-
dan pupuk kandang sapi mempengaruhi
tanaman yang diberi pupuk kandang sapi
jumlah bunga pada 6 MST tetapi tidak
(1.5R) berbeda nyata dengan ()R dan 5R),
berpengaruh pada jumlah polong 8 MST.
tetapi tidak berbeda nyarta dengan (1R),
Dolomit berpengaruh pada jumlah bunga dan
(Tabel 11).
buah 6, 8 MST. Pupuk kandang sapi dan
dolomit berinteraksi pada jumlah polong 6 Tabel 11. Bobot Polong Basah Perbuah panen ke-1 dan
MST (Tabel 8). ke-2
Bobot Polong Basah

Tabel 8. Jumlah Bunga dan Polong Umur 6-8 MST. Perlakuan Panen ke-1 Panen ke-2 Total
Pupuk Kandang
6 MST 8 MST 0R 39.4 23.0 31.2
Perlakuan 0,5R 33.7 27.8 30.8
Jumlah Bunga Jumlah Polong Total 1R 37.1 32.6 34.9
Pupuk Kandang 1,5R 31.2 27.5 29.8
0R 9.2a 4.7 32.6 Dolomit
0,5R 10.0a 4.9 34.8 0R 36.9 26.6 31.8
1R 11.0ab 5.0 32.8 0,5R 34.9 25.9 30.5
1,5R 13.1b 4.5 32.2 1R 34.1 27.5 30.8
Dolomit 1,5R 36.6 30.9 33.8
0R 9.8a 3.9a 56.6
0.5R 9.7a 4.1a 56.9 Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang sama di ikuti huruf
1R 11.1ab 5.9ab 73.3 sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%
1.5R 12.8b 5.3b 89.7
Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang sama di ikuti huruf Tabel 12. Rata-rata Bobot Polong Basah Perbuah Panen
sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5% Ke-3
Perlakuan Pupuk Kandang
Tabel 9. Rata-rata Jumlah Polong 6 MST Dolomit 0R 0,5R 1R 1,5R
Perlakuan Pupuk Kandang 0R 5.8a 7.6 4.6a 6.5a
Dolomit 0R 0,5R 1R 1,5R 0,5R 5.2a 6.1a 6.3a 7.5a
0R 4.8a 8.6b 7.5b 5.5a 1R 6.2ab 7.7ab 7.6ab 8.2ab
0.5R 5.0a 7.2a 5.2a 6.5a 1,5R 6.2b 8.5b 8.6b 10.0b
1R 6.3ab 8.2ab 7.6ab 8.4ab Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang sama di ikuti huruf
1.5R 6.2b 8.4b 8.6b 9.7b sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%
Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang sama di ikuti huruf
sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%
Jurnal Agronida ISSN 2407-9111 Volume 3 Nomor 1, April 2017 31

Bobot Polong Basah Keseluruhan Panen Bobot Kering Polong Keseluruhan Panen
ke-1,2 dan 3 ke-1,2 dan 3
Dolomit berpengaruh nyata pada bobot Perlakuan pupuk kandang dan dolomit
basah panen ke-1 dan terdapat interaksi pada tidak berbeda nyata terhadap bobot kering
bobot basah panen ke-3, (Tabel 13) keseluruhan panen ke-1 sampai panen ke-3
(Tabel 16).
Tabel 13. Bobot Polong Basah Keseluruhan Panen ke
1 dan 2 Tabel 16. Bobot Polong Kering Keseluruhan Panen ke-
Perlakuan Bobot Polong Basah Keseluruhan Panen ke-1 dan 2 1,2 dan 3
Perlakuan Bobot Kering keseluruhan
Panen ke-1 Panen ke-2 Total
Pupuk Kandang Panen ke-1 Panen ke-2 Panen ke-3 Total
0R 50.9 66.6 58.8 Pupuk Kandang
0,5R 54.2 54.4 54.3 0R 10.8 10.8 10.1 79.4
1R 46.9 69.8 58.4 0,5R 27.8 10.8 12.5 12.8
1,5R 52.1 68.9 60.5 1R 11.0 11.0 10.7 82.0
Dolomit R 11.8 10.8 13.9 91.7
0R 43.7a 60.6 30.8 Dolomit
0,5R 47.6a 63.7 31.8 0R 12.7 12.7 9.5 87.3
1R 51.9ab 62.3 31.2 0,5R 23.9 23.9 11.7 14.8
1,5R 61.0b 72.9 36.4 1R 39.6 49.6 10.9 75.9
Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang sama di ikuti huruf 1,5R 11.4 11.4 15.1 94.8
sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5% Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang sama di ikuti huruf
sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%

Tabel 14. Rata-rata Bobot Polong Basah Keseluruhan


Panen ke-3 Bobot Brangkasan Batang dan Akar
Perlakuan Pupuk Kandang Bobot basah batang, bobot kering
Dolomit 0R 0,5R 1R 1,5R
0R 39.9a 62.8b 50.1 68.2b
batang dan bobot basah akar tanaman kacang
0,5R 42.6a 62.6b 54.3 69.2b panjang dipengaruhi oleh dolomit. Dosis
1R 44.6ab 59.1a 62.8 57.3a pupuk kandang berpengaruh terhadap bobot
1,5R 47.6b 57.9a 56.8 68.1b
Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang sama di ikuti huruf
kering batang. Bobot kering batang tanaman
sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5% yang diberi pupuk kandang (1,5R) berbeda
nyata dibandingkan dengan yang diberi
Bobot Polong Kering Perpolong Panen ke- pupuk (0,5R), tetapi tidak berbeda nyata
1,2 dan 3 dengan yang diberi pupuk kandang (1R),
Dolomit hanya berpengaruh terhadap (Tabel 17).
bobot kering perpolong panen ke-3. Tanaman Tabel 17. Bobot Batang dan Akar Kacang Panjang
yang diberi dolomit (1,5R), bobot kering Bobot Batang dan Akar Kacang Panjang (gram)
panen ke-3 lebih besar di bandingkan dengan Perlakuan Bb Batang BK Batang Bb Akar Bk Akar Total
(0R dan 0.5R), (Tabel 15). Kandang
0R 3.0 1.1a 1.3 1.5 7.7
0,5R 3.2 8.9a 1.4 1.1 14.4
Tabel 15. Bobot Polong Kering Perpolong panen ke-1,2 1R 3.3 1.1ab 1.3 1.2 14.2
dan 3 1,5R 3.0 1.2b 1.4 1.1 14.1
Perlakuan Bobot Kering Per polong (gram) Dolomit
0R 24.5a 22.9a 18.2a 1.1 66.8
Panen ke-1 Panen ke-2 Panen ke-3 Total 0,5R 24.5a 25.8a 23.4a 1.2 67.6
Pupuk Kandang 1R 28.5ab 15.8ab 25.4ab 1.4 10.9
0R 14.6 3.3 4.4 55.8 1,5R 37.3b 22.9b 25.4b 1.3 56.7
0,5R 14.8 3.1 6.7 61.8
1R 11.6 2.9 5.1 49.2 Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang sama di ikuti huruf
1,5R 13.5 3.2 6.1 57.9 sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%
Dolomit
0R 14.2 3.4 3.8a 44.2 Pembahasan
0,5R 16.0 2.9 3.4a 47.6
1R 12.6 3.1 3.5ab 39.8
1,5R 13.5 3.0 10.6b 41.8
Pertumbuhan tanaman kacang panjang
Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang sama di ikuti huruf sangat dipengaruhi oleh tingkat kesuburan
sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5% tanah yang merupakan indikator penyedia
unsur hara baik makro maupun mikro.
Berdasarkan hasil analisis tanah awal
menujukan bahwa pH tanah pada lahan
penelitian, tanah belum diolah pH ( 4-5 ),
32 Thomas et. all. Pengaruh pupuk kandang

tanah yang sudah di olah pH ( 5-6,7 ), dolomit tidak ada beda nyata. Pada 8 MST
sedangkan media tanah yang di isi dalam perlakuan dosis pupuk kandang dan
polibek pH (6). Menurut Mariana (2013), dolomitterdapat interaksi. Menurut Novia
bahwa meninkatkan pH tanah dari masam ( (2015), bahwa pembesaran diameter batang
4,5-5,5), menjadi agak masam(5,5-6,5) dengan dosis pupuk kandang kotoran sapi
diperlukan pengapuran dari kriteria masam yang diberikan ternyata berukuran sama
ditingkatkan pH tanah menjadi tinggi netral dengan tanpa diberi pupuk kandang kotoran
(6,6-7,5) pada tanah yang berstruktur kasar sapi maupun dosis lain yang di aplikasikan
lebih sedikit dibandingkan tanah berstruktur sejalan dengan panjang batang danjumlah
halus menujukan bahwa kandungan bahan daun yang terbentuk. Pengaruh seperti itu
organik C organik 0.34 % ( sangat rendah diduga disebabkan karena ruang
), N total 0.05 % ( sangat rendah ), dan nilai pembentukan daun yang sempit dan diikuti
C/N rasio 8 ( rendah ). Menurut Musnawar ( dengan perbedaan ketersediaan hara yang
2009), pemupukan sebaiknya menggunakan relatif kecil serta ketersediaan hara di lahan
bahan-bahan organik dari sisa atau limbah percobaan yang cukup menyebabkan jumlah
tanaman karena lahan yang secara terus daun yang terbentuk sama sehingga asimilat
menerus ditanami dan diberi pupuk kimia yang dihasilkan melalui proses fotosintesis
dapat menyebabkan berkurangnya unsur hara juga relatif sama. Jumlah cabang rata-rata
dan menyebabkan kerusakan struktur tanah kacang panjang pada 4,6 dan 8 MST
akibat terakumulasinya unsur-unsur logam. dipengaruhi oleh dolomit.Sedangkan rata-
Tinggi tanaman kacang panjang rata- rata jumlah bunga 6 MST dan jumlah buah 6
rata 6 MST dipengaruhi olehdosis pupuk MST dipengaruhi oleh dosis pupuk kandang.
kandang, sedangkan 4 MST rata-rata tinggi Jumlah bunga 8 MST dipengaruhi oleh
tanaman dipengaruhi oleh dolomit. Menurut dolomit.Pertumbuhan dan perkembangan
Jamin et al. (2013), bahwa pupuk kandang tanaman kacang panjang apabila aplikasi
sapi merupakan pupuk organik yang bisa pupuk yang melibihi dapat mengalami
memperbaiki kesuburan tanah, selain itu pengurangan bagian tanaman. Sudaryono et
pupuk kandang sapi juga mempunyai unsur al. (2011), menyatakan terlambatnya
hara yang cukup untuk merangsang pertumbuhan pada tanaman kacang panjang
pertumbuhan tinggi tanaman dan mudah di disebabkan juga aplikasi pupuk yang berbeda
resap oleh akar yang digunakan untuk proses sangat mempengaruhi efektifitas
penyusunan metabolisme di dalam tubuh pertumbuhan tanaman. Aplikasi penggunaan
tumbuhan. Fefiani et al. (2014), menyatakan pupuk kandang dan dolomit sangat
dolomit [Ca Mg ( Co3)2] memberikan mempengaruh antara meningkatkan
ketersediaan hara dalam tanah, struktur tanah pertumbuhan tanaman dan dolomit, keduanya
dan tata udara tanah yang baik sangat faktor tunggal meningkatkan tinggi tanaman
mempengaruhi perkembangan sistem memberikan hasil yang nyata.
perakaran yang baik sangat menentukan Panjang buah panen ke-1, di pengaruhi
pertumbuhan vegetatif maupun reproduktif oleh dolomit. Pada bobot basah perbuah
dan hasil tanaman yang maksimal. panen ke-3 di pengaruhi oleh dosis pupuk
Jumlah daun kacang panjang rata-rata kandang.Menurut (Wijaya 2011), bahwa
pada umur 6 MST dipengaruhi oleh dosis aplikasi dolomit meningkatnya bobot
pupuk kandang dan dolomit sedangkan umur panjang buah, bobot berat basah buah, bobot
8 MST jumlah daun dipengaruhi oleh kering buah dan berat brangkasan, diduga
dolomit. Menurut Fitriya (2015), juga berhubungan dengan fotosintesis di
bahwaaplikasi dosis pupuk kandang sapi dan translokasikan aplikasi dolomit kebagian
dolomit sangat mempengaruhi peubah tinggi produksi sehinga penimbunan biji
tanaman, jumlah daun, diameter batang, meningkatnya bobot polong dan bobot
panjang buah, dan pengakaran. seluruh tanaman kacang panjang. Safei et al.
Diameter batang pada kacang panjang (2014), berpendapat bahwa pengaruh residu
umur 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST berbagai dosis bahan organik terhadap
pada perlakuan dosis pupuk kandang dan pertumbuhan kacang panjang polong segar
Jurnal Agronida ISSN 2407-9111 Volume 3 Nomor 1, April 2017 33

pertanaman menunjukkan bahwa bahan berumur 6 MST. Pertambahan tinggi


organik dapat meningkatkan berat segar tanaman tetap terjadi namun bila
polong pertanaman. Berat polong segar juga membandingkan pupuk kandang pengaruh
dipengaruhi oleh kemampuan tanaman dalam tinggi tanaman kacang panjag tidak berbeda
fotosintesis, dimana sebagian besar hasil nyata. Panen sangat berpengaruh pada bobot
fotosintat yang dihasilkan akan terakumulasi buah basah, bobot buah kering dan bobot
pada hasil tanaman terutama berat polong brangkasan batang.
segar, meningkatkan jumlah polong Dolomit berpengaruh terhadap tanaman
pertanaman. kacang panjang untuk peubah jumlah daun
Bobot kering buah pada aplikasi dosis pada umur 2,4,6, MST dan 8 MST, jumlah
pupuk kandang dan dolomitpanen ke-1 dan cabang produktif umur 4 dan 8 MST, jumlah
panen ke-2 tidak memberikan hasil yang bunga 8 MST, panjang buah panen ke-1,
berbeda nyata kecuali perlakuan dolomit bobot buah basah keseluruhan panen ke-1,
memberi beda nyata pada bobot kering. bobot kering buah keseluruhan panen ke-1,2
Bobot basah batang, bobot kering dan ke-3.
batang dan bobot basah akar dan bobot Menurut Vedryanto et al.(2014), bahwa
kering akar pada 8 MST tanaman kacang pemberian dolomit berpengaruh nyata
panjang dipengaruhi oleh dolomit, sedangkan terhadap sebagian pertanaman kacang
berat kering batang di pengaruhi oleh dosis panjang padajumlah daun, jumlah bunga, dan
pupuk kandang dan dolomit. pengisian biji. Dolomit sebagai bahan
Menurunnya pertumbuhan dan penyedia kalsium diambil dari tanah sebagai
produksi tanaman kacang panjang dapat di kation Ca. Kalsium penting dalam mencegah
sebabkan oleh aplikasi pupuk yang kemasaman pada cairan sel, mengatur
kelebihan. Yusriet et al. (2014), menyatakan permeabilitas dinding sel atau daya tembus
mengurangi jumlah pengunaan pupuk kimia, cairan, mempercepat pembelahan sel-sel
mempercepat perkecambahan, pertumbuhan meristem, membantu pengembalian nitrat dan
akar, pertumbuhan fase vegetatif tanaman mengatur enzim, pada tanaman dan buah
dan mengurangi kerontokan bunga dan buah, polong pertanaman. Pemberian kapur tidak
memacu perbanyakan pembentukan senyawa saja menambah Ca itu sendiri, namun unsur
polyfenol untuk meningkatkan daya tahan lain menjadi lebih tersedia, baik pada lapisan
tanaman terhadap serangan penyakit. vegetatif maupun pada produksi tanaman.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas poduksi Tersedianya Ca dan unsur lainnya
tanaman, melarutkan sisa-sisa pupuk kimia menyebabkan pertumbuhan generatif menjadi
dalam tanah, sehingga dapat dimanfaatkan lebih baik, sehingga pengisian polong lebih
tanaman. sempurna dan mengakibatkan hasil menjadi
Pengaruh dosis pupuk kandang sapi lebih tinggi.
terhadap tinggi tanaman kacang panjang Dosis pupuk kandang dan dolomit
pada umur 6 MST, jumlah daun 4 MST, berinteraksi terhadap tanaman kacang
jumlah cabang produktif 8MST, jumlah panjang pada diameter batang umur 8 MST,
bunga dan jumlah polong 6 MST dan bobot jumlah daun umur 6 MST, jumlah cabang
polong kering keseluruhan panen ke-1,2,3 umur 6 MST dan jumlah bunga umur 6 MST.
dan bobot kering batang. Menurut Mustika Menurut Safei et al. (2014), bahwa
(2005), bahwa pupuk kandang berpengaruh pengaruh interaksi adalah kedua faktor
secara nyata terhadap tinggi tanaman pada perlakuan tersebut sebagian besar berbeda
saat tanaman berumur 1 MST hingga 5 MST. tidak nyata maupun beda nyata, namun hasil
Pupuk kandang merupakan salah satu dari penelitian menunjukkan bahwa pemberian
pupuk organik akan mendorong pupuk kandang sapi dapat memacu
perkembangan akar dan berfungsi menyerap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
hara dan air untuk pertumbuhan tanaman. Pengembalian bahan organik ke dalam tanah
Pupuk kandang sapi memberikan pengaruh untuk mempertahankan lahan agar tetap
yang berbeda nyata pada saat tanaman produktif, karena bahan organik selain dapat
34 Thomas et. all. Pengaruh pupuk kandang

menambah unsur hara juga dapat peubah tinggi tanaman 2,4,6 sampai 8 MST,
meningkatkan kandungan bahan organik jumlah daun 4,6 sampai 8 MST, diameter
tanah yang penting dalam memperbaiki sifat batang, mempercepat umur berbunga, jumlah
fisik dan biologi tanah yang sangat cabang produktif, bobot basah akar, bobot
mempengaruh interaksi pertumbuhan kering akar, bobot polong basah, bobot buah
tanaman. kering.
Bambang et al. (2009), menyatakan Kombinasi perlakuan dosis pupuk
interaksi yang terjadi antara bermacam dosis kandang sapidan dolomit ( K1.D2, K2.D1,
pupuk kandang sapi terjadi karena pupuk K1.D3, K3.D1), pada 2 sampai 6 MST
kandang memiliki kandungan unsuryang memberikan peubah terhadap tinggi tanaman,
berbeda‐beda sehingga bila dibedakan jumlah daun, diameter batang, jumlah cabang
dosisnya akanmemberikan respon Produktif, jumlah bunga dan jumlah buah
pertumbuhan tanaman yang berbeda. tanaman kacang panjang ( Vigna sinensis L ).
Tanaman akan menunjukkan respon yang Kombinasi perlakuan pupuk kandang
berbeda tergantung pada kebutuhan tanaman sapidan dolomit ( K2.D0, K2.D1, K0.D1,
tersebut akan unsur hara yang terdapat pada K0.D2, K3.D1, K1.D3), pada 8
masing‐masing dosis pupuk kandang sapi MSTmemberikan peubah terhadap tinggi
yang telah berbeda. tanaman, jumlah daun, diameter batang,
Dolomit berinteraksi pada tanaman jumlah cabang Produktif, jumlah bunga dan
kacang panjang untuk peubah tingi tanaman jumlah polong tanaman kacang panjang (
pada 4 MST, jumlah daun 4,6 dan 8 MST, Vigna sinensis L ).
jumlah cabang 4, 6 dan 8 MST, jumlah bunga
6,8 MST, jumlah polong 6,8 MST, bobot Implikasi
panjang polong panen ke-1, bobot polong Aplikasi dosis pupuk kandang sapi dan
basah keseluruhan panen ke-1, bobot kering dolomit yang tepat dapat digunakan sebagai
panen ke-3, bobot basah batang, bobot kering acuan dalam meningkatkan pertumbuhan dan
batang dan bobot basah akar. hasil tanaman kacang panjang.
Menurut Astiti (2017), bahwa
pemberian dolomit dengan pupuk kandang
sapi pada berbagai takaran DAFTAR PUSTAKA
perpolibegterdapat interaksi. Pupuk kandang Astiti. 2017. Formula Pemberian Kapur
sapi mempunyai kemampuan dalam Dolomit Dan kompos Kotoran kambing
membantu pertumbuhan tanaman dengan Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai
maksimal sebagai penyedia unsure hara Rawit (Capsicum frutescensL.),
makro N,P,K yang cukup dapat Jurnal Artikel Skripsi Universitas
meningkatkan pertumbuhan seluruh tanaman, Nusantara PGRI Kediri 2017.
sedangakan dolomit sebagai bahan penyedia
kalsium (Ca) magnesium (Mg) yang cukup Bambang, Pratignya, Toeranto, Ali I. (2009).
mempengaruhi dan menyuburkan tanah Pengaruh macam dan dosis
sehingga mempercepat pembelahan sel-sel pupuk organik terhadap
meristem pada tanaman kacang panjang. pertumbuhan dan hasil tanaman
sambiloto (Andrographis paniculata
Ness.). Jurusan Agronomi Fakultas
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta 57126. Sains Tanah – Jurnal
Kesimpulan Ilmu Tanah dan Agroklimatologi
Pemberian dosis pupuk kandang sapi dan 6(2) 2009.
dolomit berpengaruh terhadap tinggi tanaman Fefiani, W. Yusri Arfiani Barus. 2014.
dan jumlah daun pada umur 4 MST sampai 8 Respon pertumbuhan dan produksi
MST. Pemberian dolomit dapat tanaman mentimun (cucumis sativus
meningkatkan pertumbuhan dan produksi L.). Akibat pemberian pupuk kandang
tananaman kacang panjang terlihat pada sapi dan pupuk organik padat
Jurnal Agronida ISSN 2407-9111 Volume 3 Nomor 1, April 2017 35

supernasa. Agrium ISSN Safei, Muhammad, Abdul rahmi, dan Noor


0852-1077 (Print)ISSN 2442-7306 jannah. 2014. Pengaruh jenis dan dosis
(Online) Oktober 2014 Volume 19 No. pupuk organik terhadap pertumbuhan
1 dan hasil tanaman terung (solanum
Fitriya. 2015.Optimasi dosis pupuk dolomit melongena L.) Varietas mustang f-1.
pada tanaman kelapa sawit Agroteknologi, Fakultas Pertanian,
(elaeisguineensis jacq.) belum Universitas 17 Agustus 1945
menghasilkan umur satu tahun. Samarinda, Indonesia. Jurnal
Departemen Agronomi dan AGRIFOR Volume XIII Nomor 1,
Hortikultura, Fakultas Pertanian, Maret 2014 ISSN : 1412 – 6885.
Institut Pertanian Bogor, IPB. Sudaryono. A, Wijanarko Suyamto.2011.
AGROVIGOR Volume 8 no. 1.maret Efektivitas Kombinasi Amelioran dan
2015. ISSN 1979 5777. Pupuk Kandang dalam Meningkatkan
Jamin, Lun Kai, Mohamad Ikbal Bahua. Hasil Kedelai pada Tanah Ultisol.
Fitria S. 2013. Pertumbuhan dan Penelitian Pertanian Tanaman
produksi kacang hijau (vigna radiata) Pangan. Vol. 30 no. 1 2011.
melalui Pemberian pupuk organik Vedryanto. Rrizki. Handoyo. (2014),
kotoran sapi. Pengaruh Dolomit Dan Macam Bahan
Mariana. Zuraida T. 2013. Kebutuhan Kapur Organik Terhadap Hasil Kualitas Benih
Pada tanah bertektur halus dan kasar Kedelai (Glycine max (L) Merr.)
dilahan kering masam Kalimantan Program Studi Agroteknologi, Fakultas
Selatan. ISSN0854- 2333.Vol Pertanian, Universitas Jember (UNEJ)
20.N0.2 Agustus 2013. Jl. Kalimantan 37, Kampus Tegal Boto,
Jember 68121
Musnawar E.I. 2009. Pupuk Organik cair dan
Padat, Pembuatan Aplikasi. Penebar Wijaya Andy. 2011. Pengaruh pemupukan
Swadaya.Jakarta. dan pemberian kapur Terhadap
pertumbuhan dan daya hasil. Kacang
Mustika Aurum. 2005. Pengaruh jenis media Tanah (Arachis hypogaea, L.).
tanam dan Pupuk kandang terhadap Departemen agronomi dan hortikultura
Pertumbuhan setek Sambang colok Fakultas pertanian Institut pertanian
(aerva anguinolenta blume.), Program Bogor 2011.
Studi Agronomi fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Novia Neltriana. 2015. Pengaruh dosis pupuk
kandang kotoran sapi terhadap
Pertumbuhan dan hasil ubi jalar
(ipomea batatas L.). (Skripsi). Fakultas
pertanian Universitas andalas Padang
2015.

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy