Hubungan Kepadatan Hunian, Kelembaban Dan Status Gizi
Hubungan Kepadatan Hunian, Kelembaban Dan Status Gizi
Hubungan Kepadatan Hunian, Kelembaban Dan Status Gizi
NASKAH PUBLIKASI
Correlation Between Settlement Density, Air Humidity And Nutrition
Status And The Occurrence Of Positive Lung Tuberculosis In The
Operational Area Of Puskesmas Sidomulyo Samarinda
DIAJUKAN OLEH:
1111308240184
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Koordinator Mata Ajar Skripsi Peneliti
SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
WAHYU ELSA OKTAVIA
11.113082.4.0184
Mengetahui,
Ketua
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
ABSTRACT
Background. Lung Tuberculosis (TB) is an disease which is caused by bar-shaped bacteria
called mycrobacterium tuberculosis. Positive lung tuberculosis is a health problem which get
more attention all over world. One third of world population have been infected by
Mycrobacterium tuberculosis. People who are infected by tuberculosis disease are influenced
by a variety of factors such as age, gender, occupation, behaviors, socioeconomic condition
of the society such as poverty, bad nutrition, low educational baground (illiterate), high
density of population as well as influence of home environment. Objective: To find out if
there is a correlation between Setllement Density, Air Humidity, Nutrition Status ang The
Occurrence of Positive Lung TB in the operational area of Puskesmas Sidomulyo.Method.
This research was an observational research using analytic study method with case control
design. The research compared the degree of exposure between people suffering from
positive lung tuberculosis and those not suffering from lung tuberculosis (control). The data
were collectedby using direct interview, observation sheet and measurement. Before
instrument was used calibration test was conducted. The data were analyzed by starting from
coding, followed by data entry by using SPSS so that conclution can be drawn whether there
is a correlation between the variables. Findings. There was a a correlation between
settlement density and the occurrence of lung tuberculosis where the result of chi-square
(p<0.05, p=0.10). The Odds Ratio value was 5.630. There was a correlation between air
humidity and the occurrence of lung tuberculosis (p<0.05; p=0.43) with the result of Odds
Ratio (OR) of 4.030. There was a correlation between nutition status and the occurrence of
lung tuberculosi with the result of p=0.000, the risk ofinfected by tuberculosis was 13.500
Conclusion. The was a correlation between settlement density, air humidity and the
occurrence of lung tuberculosis in the operational area of Puskesmas Sidomulyo in 2015. It is
suggested that the respondents add the number of ventilations and windows and open the
window to have a good air circulation.
1 Undang raduate Student of Public Health College of health sciencesStikes Muhammadiyah Samarinda
2 Lecturer of College of Health Sciences Stikes Muhammadiyah Samarinda
3. Lecturer of College of Health Sciences Stikes Muhammadiyah Samarinda
Hubungan Kepadatan Hunian, Kelembaban Udara dan Status Gizi dengan Kejadian
Tuberkulosis Paru Positif di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo
INTISARI
Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
bakteri berbentuk batang yaitu Mycrobacterium tuberculosis. TB paru BTA positif merupakan
masalah kesehatan yang mendapat perhatian lebih diseluruh dunia. Sepertiga penduduk
dunia telah terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Seseorang terinfeksi penyakit tb
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan, perilaku keadaan
sosial ekonomi masyarakat yaitu kemiskinan, kekurangan gizi, rendahnya latar belakang
pendidikan (buta huruf), tingginya kepadatan penduduk serta pengaruh dari lingkungan
rumah.
Tujuan. Mengetahui apakah ada Hubungan Kepadatan Hunian, Kelembaban dan Status
Gizi dengan Kejadian Tb Paru BTA Positif di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo.
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yaitu metode studi analitik
dengan menggunakan disain case control study. Dimana peneliti membandingkan derajat
keterpaparan antara yang menderita penyakit Tuberkulosis Paru BTA Positif (Kasus)
dengan yang tidak menderita penyakit Tuberkulosis Paru (Kontrol). Teknik Pengumpulan
data menggunakan wawancara langsung, lembar observasi dan pengukuran. Dimana
sebelumnya instrumen dilakukan uji kalibrasi alat. Teknik analisa data dimulai dari coding
data. Kemudian entry data menggunakan SPSS hingga menghasilkan kesimpulan, dimana
apakah terdapat hubungan antar variabel.
Hasil. Terdapat hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian TB Paru dengan hasil
uji chisquare (p<0.05 ; p=0,010) nilai Odds Ratio (OR) sebesar 5,630. Ada hubungan antara
Kelembaban udara dengan kejadian TB Paru (p<0.05 ; p=0,043) dengan hasil risiko Odds
Ratio (OR) sebesar 4,030. Terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian TB Paru
dengan hasil p =0,000) , risiko terkena TB 13,500.
Kesimpulan. Ada Hubungan antara kepadatan hunian, kelembaban udara dengan kejadian
TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Tahun 2015. Sehingga disarankan agar
responden diharapkan untuk menambahkan jumlah ventilasi dan jendela serta membuka
jendela agar mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
Badan Litbangkes Depkes RI, (2008). Depkes RI. (2007). Pedoman Penyakit
Riset Kesehatan Dasar 2007, Tuberkulosis dan
Jakarta. Penanggulangannya Edisi 1
cetakan pertama. Depkes RI.
Badan Litbangkes Depkes RI, (2010). Jakarta
Riset Kesehatan Dasar 2010,
Jakarta. Depkes RI, Sub Direktorat TB: WHO
(2008): Lembar Fakta
Chandra W, Maria CH Winarti, H Tuberkulosis.
Mewengkang, (2004). Kasus http://www.tbindonesia.or.id/pdf/L
Kontak Tuberkulosis paru di embar_Fakta_TB.pdf (Sitasi 10
klinik paru Rumah Sakit Umum Februari 2011)
Pusat Manado, Majalah
Kedokteran Indonesia Depkes RI. (2009). Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor
Corwin. Elizabeth J. (2009). Buku Saku 364/Menkes/SK/2009 tentang
Patofisiologi Corwin. Jakarta: Pedoman Penanggulangan
Aditya Media Tuberkulosis (TB). Depkes RI.
Jakarta
Crofton John, dkk. (2006). Tuberkolosis
Klinis. Jakarta : Widya Medika Depkes RI. (2010). Situasi Epidemiologi
TLAC dan PERDHAKI. TB Indonesia. Jakarta.
http:www.tbindonesia.or.id/tbnew/
Dinata O R. (2010). Hubungan Kondisi arsip/article/140 (Sitasi 10 Juli
Rumah terhadap Kejadian 2015)
Tuberkulosis Paru BTA di
Puskesmas Wonorejo Samarinda Departemen Permukiman dan Prasarana
Tahun 2009. Skripsi tidak Wilayah RI. (2002). Keputusan
dipublikasikan, Samarinda, Menteri Permukiman dan sarana
Fakultas Kesehatan Masyarakat Wilayah Nomor 403/KPTS/M/2002
Universitas Mulawarman. tentang Pedoman Teknis
Indonesia Pembangunan Rumah Sangat
Sederhana. Jakarta
Dinkes Provinsi Kalimantan Timur, (2012).
Jumlah Kasus Baru Tb dan
Kematian akibat Tb Paru
Dinata, Rika O. (2010). Hubungan Kondisi Kesehatan tahun 2010–2014,
Rumah terhadap Kejadian Keputusan Menteri Kesehatan
Tuberkolosis Paru BTA di Wilayah Republik Indonesia No.
Kerja Puskemas Wonorejo HK.03.01/160/1/2010, Jakarta.
Samarinda Tahun 2009. Skripsi
tidak dipublikasikan, Samarinda, Kementerian Kesehatan RI (2011).
Fakultas Kesehatan Masyarakat Permenkes RI No. 1077 /Menkes
Universitas Mulawarman. /Per/V/2011 tentang Pedoman
Indonesia Penyehatan Udara dalam
Ruangan. Kemenkes RI. Jakarta
Entjang, Indan.(2000). Ilmu kesehatan
masyarakat. Bandung : PT Citra Kementerian Kesehatan RI, (2011).
Bakti Rencana Aksi Nasional,
Pengembangan SDM
Faizal. Yunus. (2005). Pulmonologi Klinik. Pengendalian Tuberkulosis 2011–
Jakata: Balai Penerbit FKUI 2014, Direktorat Jendral
Pengendalian Penyakit dan
Fredy T. (2014). Faktor Resiko Kejadian Penyehatan Lingkungan, Jakarta.
Tb Paru di Wilayah Kerja
Puskesmas Baqa Samarinda Kementerian Kesehatan RI, (2011).
Tahun 2014. Skripsi tidak Terobosan Menuju Akses
dipublikasikan, Samarinda, Universal Strategi Nasional
Fakultas Kesehatan Masyarakat Pengendalian Tuberkulosis di
Universitas Mulawarman. Indonesia 2010–2014, Direktorat
Indonesia Jendral Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan,
Gibson, R. S. (2005). Principles of keputusan Menteri Kesehatan RI
Nutritional Assessment. Second Nomor
Edition. Oxford University Press 565/Menkes?PER/III?2011.
Inc, New York. Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Promosi WHO, (2010). WHO Report 2010, Global
Kesehatan Teori dan Praktik. Tuberculosis Control, WHO
Jakarta : Rineka Cipta Report, Surveillance, Planning,
Financing. Geneva.
Nursalam, (2008). Metodologi Penelitian.
Gramedia: Jakarta