6084-Article Text-18756-1-2-20201220
6084-Article Text-18756-1-2-20201220
6084-Article Text-18756-1-2-20201220
ABSTRACT
Leaf springs are springs in the form of flat plates with a certain width and are
subjected tolateral loads which cause the plates to bend. Leaf springs are a
component of the suspension system that functions to absorb shocks from the road
and vibrations of the wheels so that they are not transmitted directly to the vehicle
body and add to the ability of the tires to grip the road surface and support the
overall weight of the vehicle. Failure on the leaf springs of the canter truck is due
to the heaviest load on the rear leaf springs of the truck due to uneven road
conditions resulting in repeated loads and resulting in broken leaf springs. The
finite element method is an analysis performed on an object by discreting or
dividing the object into smaller parts (elements) in a finite number of finite
elements. This study aims to obtain the life cycle, equivalent alternating stress,
fatigue sensitivity and safety factor for load variations of 8000 kg, 10000 kg and
12000 kg. This study by comparing the initial leaf spring specifications with 10
layers and a modified leaf spring with 10 layers. The results showed that among the
lowest life cycles indicated by the 10 layers modified leaf springs with a load of
12000 kg, namely 5.45 x 105 cycles, the alternating stress acting on this spring was
370 MPa. Although it is still lower than the yield stress of the SUP 9A spring
i
material, this condition is no longer safe because the safety factor that is owned is
only 2.96. This value is lower than the standard safety factor that leaf springs must
have, namely 3.0-4.5. the critical area that needs attention is the containment area.
It can be concluded that the modifications made did not increase the life of the
spring because an additional layer was applied to the second part of the first layer
where it should have been in the lower section.
ABSTRAK
Pegas daun adalah pegas yang berbentuk pelat datar dengan lebar tertentu dan
dikenai beban lateral yang menjadikan pelat mengalami bending. Pegas daun
sebagai komponen sistem suspensi yang berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan
getaran roda-roda agar tidak diteruskan ke bodi kendaraan secara langsung serta
menambahkan kemampuan cengkraman ban terhadap permukaan jalan serta
menopang berat kendaraan secara keseluruhan. Kegagalan pada pegas daun truk
canter diakibatkan karena pegas daun bagian belakang truk mengalami beban
terberat yang diakibatkan oleh kondisi jalan yang tidak merata sehingga terjadi
beban yang berulang-ulang dan mengakibatkan pegas daun mengalami patah.
Metode elemen hingga adalah analisis yang dilakukan pada objek dengan
dilakukannya diskritasi atau membagi objek menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil (elemen) dalam jumlah terbatas elemen hingga. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan life cycle, equivalent alternating stress, fatigue sensitivity dan safety
factor untuk variasi beban 8000 kg, 10000 kg dan 12000 kg. Penelitian ini
membandingkan spesifikasi pegas daun awal dengan 10 lapisan dan pegas daun
yang telah di modifikasi dengan 10 lapisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
antara life cycle paling rendah ditunjukkan oleh pegas daun modifiksi 10 lapisan
dengan pembebanan 12000 kg yaitu sebesar 5.45 x 105 cycle, alternating stress
yang bekerja pada pegas ini adalah 370 MPa. Meskipun masih lebih rendah
disbanding tegangan luluh material pegas SUP 9A namun kondisi ini sudah tidak
aman karena safety factor yang dimiliki hanya 2.96. Nilai ini lebih rendah
disbanding standar safety factor yang harus dimiliki pegas daun yaitu 3.0-4.5. area
kritis yang perlu menjadi perhatian adalah daerah penahan. Dapat disimpulkan
bahwa modifikasi yang dilakukan tidak meningkatkan umur pakai pegas karena
lapisan tambahan diberikan pada bagian kedua dari lapisan pertama dimana
seharusnya pada bagian bawah.
i
Kata kunci : Fatigue, Pegas Daun, Metode Elemen Hingga
i
LATAR BELAKANG komponen sistem suspensi berfungsi
menyerap kejutan dari jalan dan
Pegas merupakan suatu komponen getaran roda-roda agar tidak
yang berfungsi menerima beban diteruskan ke bodi kendaraan secara
dinamis pada saat digunakan. Karena langsung serta menambahkan
itu pegas berperan penting kemampuan cengkraman ban
memberikan kenyamanan terhadap permukaan jalan serta
berkendara. Material pegas harus menompang berat kendaraan secara
memiliki kekuatan elastik tinggi dan keseluruhan baik berat bodi, mesin,
diimbangi ketanguhan yang tinggi. penumpang, rangka, dan maupun
Salah satu jenis pegas yang umum beban-beban lain yang ditopang
digunakan pada kendaraan roda diatasnya. Penggunaan pegas pada
empat adalah pegas daun. Di provinsi sistem suspensi untuk menahan
Riau dimana banyak perkebunan secara langsung kejutan yang
sawit yang menggunakan mobil diterima kendaraan pada saat
ukuran besar untuk mengangkut sawit berjalan. Sehingga pegas memiliki
dan rata-rata memakai pegas daun sifat elastisitas untuk menahan
sebagai suspensi nya. Pada umunya kejutan.
kondisi jalan yang ditempuh oleh
kendaraan pengangkut adalah kondisi
perkebunan yang tidak rata sehingga
sering terjadi patah pada pegas daun
tersebut. Gambar 1 Pegas Daun
i
Cr sampai 1 % selanjutnya dengan PS yang sering digunakan untuk
Mo, V sampai 0,25% dan dengan B mengangkut kelapa sawit di desa sari
yang jarang dilakukan sampai 0,0005 makmur kecamatan pangkalan lesung
%. Pegas merupakan komponen pelalawan. Kendaraan biasanya
penahan beban yang baik terutama bekerja mengangkut sawit dari kebun
pada kendaraan bermotor. Komposisi ke pabrik kelapa sawit yang lebih
baja pegas daun dapat dilihat pada kurang berjarak 15 Km, kondisi jalan
tabel 1. di area tersebut tidak rata , banyak
lubang dan berkerikil. Pegas daun
Tabel 1 Komposisi Baja Pegas JIS
yang digunakan umumnya sebelum di
4801 (mass %). (Yamada, 2007)
pasang sudah dimodifikasi dengan
menambahkan satu tingkat sehingga
menjadi 10. Karena itu, pada
penelitian ini akan dibandingkan
kekuatan fatik pegas daun yang 9
tingkat (tanpa modifikasi) dengan 10
tingkat (setelah modifikasi).
Material pegas yang digunakan pada
penelitian ini adalah SUP9A yang
setara dengan SAE1541_362_QT METODE ELEMEN HINGGA
yang digunakan pada engineering DENGAN SOFTWARE ANSYS
data ANSYS. Pegas daun berfungsi
sebagai lengan penyangga dan untuk ANSYS bekerja menggunakan
meredam beban kejut, goncangan dan metode elemen hingga. Analisis yang
getaran yang diterima oleh kendaraan. dilakukan pada objek dengan
dilakukan diskritasi atau membagi
KONDISI DAERAH KERJA objek menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil (elemen) dalam jumlah
Pada penelitian ini akan terbatas elemen hingga. Hasil dari
dilakukan analisa fatik pegas daun analisis ANSYS ini berupa hasil
kendaraan truk mitsubishi canter 125 pendekatan dengan menggunakan
i
analisis numerik di mana tingkat • Material yang
ketelitiannya sangat bergantung pada disediakan oleh
cara memecah objek (model) dan ANSYS lebih banyak
menggabungkannya. Tahapan • Model simulasi yang
analisis elemen hingga dengan disediakan lebih
menggunakan ANSYS adalah banyak
melalui 3 tahapan sebagai betikut:
METODOLOGI
1) Model Generation
Penelitian ini dilakukan dengan
• Model
beberapa tahapan yang dapat di lihat
Penyederhanaan /
pada diagram alir Gambar 2
Idealisasi
• Menentukan Bahan / Mulai
Sifat Material
• Menghasilkan Model Studi literatur
Elemen Hingga
2) Solusi
Survey
• Tentukan Kondisi
Batas
• Menjalankan analisis
Spesifikasi Dimensi dan Material
untuk mendapatkan Pegas Daun
solusi
3) Hasil Ulasan
Pemodelan dibuat dengan
• Plot / daftar hasil Autodesk Inventor 2016 dan
Simulas dengan ANSYS
• Pemeriksaan Validitas workbench 19.2
a. Kelebihan ANSYS
• Output dari ansys A
i
Gambar 4 Model 3D Pegas
Daun Sebelum Modifikasi
i
7. Lapisan 7 memiliki panjang 900
mm
8. Lapisan 8 memiliki panjang 720
mm
9. Lapisan 9 memiliki panjang 520
Gambar 5 Model 2D Pegas Daun
mm
Setelah Modifkasi Dibuat Dengan
10. Lapisan 10 memiliki panjang 450
Software Inventor
mm
Model dibuat dengan baja SUP9 A
atau JIS, penggambaran model
menggunakan Autodesk Inventor,
penggambaran menggunakan aplikasi
ini bertujuan agar model solid dan
tidak cacat saat dimeshing. Kemudian
tahap analisis dilakukan dengan
Gambar 6 Model 3D Pegas Daun menggunakan software ANSYS
Setelah Modifikasi Workbench 19.2.
i
menggunakan elemen hingga ini F= 8000 kg × 9.8 m/s2
dibantu dengan mengunakan software F= 78,400 N
ANSYS Workbench yang digunakan Dari perhitungan tersebut didapat
untuk simulasi guna mengetahui force analysis untuk simulasi sebesar
semua parameter yang diperluka 78,400 N, 98,000 N, dan 117,600 N.
seperti life, safety factor, dan fatigue
sensitivity. Pada Pegas daun Pada beban 10000 umur pada pegas
kendaraan truk canter yang diteliti daun mengalami sedikit penurunan
mengunakan material SUP9A yang dengan life 2.32 x106 yang dapat
sama dengan SAE1541_362_QT dilihat pada Gambar 7. dapat dilihat
pada engineering data ANSYS. minimum life yang terjadi lebih pada
Dengan spesifikasi material yang penahan pegas daun dibandingkan
dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3. center bolt. Dan pada Gambar 8 dapat
Tabel 2 Spesifikasi Material SUP9A dilihat umur pegas daun yang telah
dimodifikasi, pada pegas daun yang
dimodifikasi didapat umur pada pegas
daun jauh lebih rendah dibandingkan
yang tidak dimodifikasi dengan life
minimum 1.838 x106. Pada diagram
Tabel 3 Spesifikasi Material kontur pegas daun modifikasi dapat
SAE1541_362_QT dilihat minimum lebih terjadi pada
penahan pegas daun dan pada center
bolt.
i
terjadi dimulai pada bagain bawah
center bolt kemudian rambatan
menuju ke penahan pegas daun, pada
pegas daun yang tidak dimodifikasi
masih aman. Kemudian pada Gambar
10 adalah pegas daun yang sudah di
modifikasi dan didapat safety factor
jauh lebih rendah dengan nilai
minimum 3.5, diagram kontur pada
i
Gambar 11 Equivalent Alternating
Gambar 10 Safety factor Pegas Daun
Stress Pegas Daun 9 Lapisan 10000
9 Lapisan 10000 kg
kg
dengan nilai maksimum 308.6 MPa dapat dilihat Fatigue Sensitivity pada
i
tinggi yang dimulai pada cycle Pada beban 8000 kg, 10000 kg, 12000
1.8676x108 dengan penurunan 150% kg didapat hasil simulasi untuk
dan cycle 1.2x105. equivalent alternating stress yang
digunakan untuk mendapatkan kurva
S-N. pada Gambar 4.23 bisa dilihat
bahwa umur fatik berkurang dengan
kenaikan beban dan semakin tinggi
alternating stress yang didapat juga
mempengaruhi umur dari pegas daun
tersebut. Untuk umur dari pegas daun
Gambar 13 Fatigue Sensitivity Chart
didapat maksimum life 107 pada
pada beban 10000 kg pegas daun
pegas daun yang 9 lapisan sedangkan
life untukpegas daun 10 lapisan
didapat 106 cycle. Sehingga pegas
daun yang life aman terdapat pada
pegas daun 9 lapisan dengan
alternating stress 238 MPa.
i
Tabel 6 Safety Factor Simulasi 1096 𝑀𝑃𝑎
𝑆𝑓 =
243 𝑀𝑃𝑎
𝑆𝑓 = 4.51
b. Beban 10000 kg
Pada tabel diatas dapat dilihat nilai 1096 𝑀𝑃𝑎
𝑆𝑓 =
safety factor dapat dikatakan semakin 309 𝑀𝑃𝑎
naik beban maka akan berkurang nilai 𝑆𝑓 = 3.54
i
Sedangkan pegas daun yang Engineering Design.
tidak dimodifikasi didapat pada Crolla, D. A., 2009, Automotive
beban maksimum 12000 kg dan Engineering: Powertrain,
alternating stress 358 MPa. Chasis System and Vehicle
2. Alternating stress meningkat Body.
dengan penambahan beban.
Dwivedi, D. D., 2016, “Design and
Alternating stress pegas 9 lapisan
Analys of Automobile Leaf
diperoleh 238 MPa, 298 MPa,
Spring Using ANSYS,” (1), p.
dan 358 MPa. Dan untuk
6.
Alternating stress pegas 10
lapisan diperoleh 243 MPa, 309 Fallis, A. ., 2013, “Sistem Suspensi,”
Mpa, dan 370 MPa. J. Chem. Inf. Model., 53(9),
3. Life cycle pada penelitian yang pp. 1689–1699.
diterima oleh kedua pegas daun https://www.autoexpose.org/2018/sis
adalah pada beban 8000 kg untuk tem-suspensi-mobil.html
pegas daun 9 lapisan dengan (diakses tanggal 18 mei 2019)
7
umur 1,027 x10 dan untuk pegas
Jazar, R. N., 2008, Vehicle
daun yang dimodifikasi 10
Dynamics: Theory and
lapisan dengan umur 10.000 kg
Applications.
dengan umur 1,84 x 106.
Mersila, A., 2016, “Pengaruh Heat
i
Using FEA,” 7, pp. 1–6.